SMK NEGERI 5 Kota Bekasi 2014 Gempa bumi (seisme) adalah pergeseran tiba-tiba lapisan tanah di bawah permukaan bumi.
Ketika terjadi pergeseran, timbul getaran yang disebut
gelombang seismik. Gelombang ini menjalar menjauhi fokus gempa ke segala arah didalam bumi.
Gempa juga diartikan sebagai getaran pada kulit atau
kerak bumi karena adanya energi dari dalam bumi. Pusat gempa (hiposentrum) terdapat dibawah permukaan bumi.
Daerah di atas permukaan bumi yang dekat dengan pusat
gempa atau pusat gempa di atas permukaan tanah disebut episentrum.
Gempa terjadi karena adanya aktivitas tektonik dan
vulkanik. Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku.
Dibawah litosfir terdapat batuan yang jauh lebih panas
yang disebut mantel. Karena panasnya lapisan ini dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan pendistribusian panas atau aliran konveksi.
Lempeng tektonik bagian dari Litosfer padat terapung
diatas mantel yang ikut bergerak satu sama lain. Tiga kemungkinan pergerakan lempeng tektonik: 1. Apabila kedua lempeng saling menjauh (spreading) 2. Apabila kedua lempeng saling mendekat (collision) 3. Apabila Kedua lempeng saling bergeser (transform) Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar (retakan) keduanya akan saling menjauhi, saling mendekati, atau saling bergeser.Gerakannya ini lambat dan tidak dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15 cm pertahun.
Terkadang gerakan lempeng macet dan saling mengunci,
sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi. Indonesia sering mengalami gempa bumi, terutama gempa tektonik dan vulkanik. Karena Indonesia berada pada daerah Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. 1. Sirkum Mediterania berada disepanjang Pegunungan Mediterania Eropa, memanjang ke Samudera Pasifik, melintasi Eropa Selatan dan Asia 2. Sirkum Pasifik berada disepanjang Samudera Pasifik, juga meliputi daerah seismik aktif rangkaian Pegunungan Andes dan Sesar san Andreas (California) Lempeng adalah suatu bentuk yang memiliki ukuran panjang dan lebarnya lebih besar daripada ukuran tebalnya.
Lempengan yang berada di permukaan laut disebut
lempeng benua (kerak benua) Lempengan yang menjadi dasar laut disebut lempeng samudera (kerak samudera) Menurut teori lempeng tektonik bumi terbagi menjadi 6 lempeng utama, diantaranya : 1. Lempeng Eurasia : meliputi Eropa, dan Asia. 2. Lempeng Amerika : meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan Atlantik. 3. Lempeng Afrika : meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik, dan bagian barat Lautan India. 4. Lempeng Indo-Australia : meliputi lempeng Lautan India serta subkontinen India dan Australia bagian barat. 5. Lempeng Pasifik : meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik. 6. Lempeng Antartika : meliputi kontinen Antartika dan lempeng Lautan Antartika. Ada 3 cara pergerakan lempeng tektonik : 1. Gerak Divergen Terjadi, apabila dua buah lempeng bergerak saling menjauh satu sama lain. 2. Gerak Konvergen Terjadi, apabila dua buah lempeng tektonik bergerak saling mendekat (tumbukan lempeng). Tumbukan lempeng ada 3 jenis ; tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng benua, tumbukan antara dua lempeng samudera, dan tumbukan antara dua lempeng benua. 3. Geseran Daerah pertemuan dua lempeng atau yang dikenal plate margin (batas lempeng) disebut juga sesar.
Gempa umumnya terjadi di sekitar batas lempeng dan
banyak di dapat sesar aktif disekitar batas lempeng.
Titik tertentu di sepanjang sesar tempat dimulainya
gempa disebut fokus atau hiposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter. Seismograf adalah alat untuk memantau gerakan tanah dan mengukur besarnya suatu gempa kemudian dicatat dalam seismogram.
Seismologist menggunakan skala Richter untuk
menggambarkan besaran gempa, dan skala Marcalli untuk menunjukkan intensitas gempa atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung dan manusia. A. Berdasarkan penyebabnya 1.Gempa bumi tektonik Disebabkan oleh pelepasan tenaga yang dihasilkan dari pergeseran batuan di retakan sepanjang batuan tektonik. 2.Gempa bumi gunung berapi (vulkanik) Disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, dimana pergeseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. A. Berdasarkan penyebabnya 3.Gempa buatan Disebabkan oleh aktifitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi 4. Gempa runtuhan Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. 5. Gempa tumbukan Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi. B. Berdasarkan kekuatannya/intensitasnya 1. Macroseisme Gempa dengan intensitas tinggi 2. Microseisme Gempa dengan intensitas kecil
C. Berdasarkan letak hiposentrumnya (pusat gempa)
1. Gempa dangkal : < 100 m di bawah tanah 2. Gempa menengah : 100 300 di bawah tanah 3. Gempa dalam : > 300 m di bawah tanah D. Berdasarkan letak episentrumnya 1. Gempa laut Episentrumnya di laut. Merupakan penyebab gelombang pasang, seperti tsunami. 2. Gempa darat Episentrumnya didarat Skala Richter dan ciri-cirinya. Skala logaritma Ciri-ciri akibat gempa 2,0 3,4 Terekam seismograf, namun tak terasa 3,5 4,2 Dapat dirasakan oleh beberapa orang 4,3 4,8 Dirasakan oleh orang banyak 4,9 5,4 Dapat dirasakan oleh semua orang 5,5 6,1 Terjadi sedikit kerusakan pada bangunan 6,2 6,9 Merusak bangunan 7,0 7,3 Terjadi kerusakan pada rel kereta api 7,4 7,9 Terjadi kerusakan hebat > 8,0 Terjadi kerusakan yang luar biasa Akibat yang ditimbulkan gempa bumi : 1. Kerusakan besar, seperti runtuhnya rumah penduduk, gedung bertingkat, jembatan, longsoran bukit. 2. Kematian bagi manusia karena tertimpa reruntuhan atau tertimbun 3. Banjir karena bobolnya tanggul atau bendungan 4. Bencana kebakaran yang berasal dari dapur penduduk, runtuhnya gardu listrik. 5. Gelombang pasang yang tinggi (tsunami)