Anda di halaman 1dari 4

Tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.

Gaya
penahan umumnya oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi
oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Proses umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah longsor adalah:
1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
2. Biasanya terjadi setelah hujan.
3. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Upaya pencegahan
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah di bawah lereng yang rawan terjadi tanah
longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan tanah terasering di Kawasan lereng.
3. Menjaga draenase lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam lereng keluar
lereng.
4. Pembuatan bengunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak terlalu
rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase air.
6. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan menciptakan alat alat
pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-daerah longsor
Mitigasi tanah longsor
1. Tindakan sebelum terjadi tanah longsor
• Waspada terhadap curah hujan tinggi
• Simak informasi dari radio atau sarana lainnya yang mengenai informasi hujan dan kemungkinan
tanah longsor.
• Apabila pihak berwenang menginstruksikan untuk evakuasi, segera lakukan hal tersebut.
2. Tindakan saat terjadi tanah longsor
• Apabila didalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera keluar cari tempat lapang dan tanpa
penghalang
• Apabila diluar, cari tempat yang lapang dan perhatikan sisi yang lebih atau tanah yang mengalami
longsor
3. Tindakan saat terjadi tanah longsor
• Apabila didalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera keluar cari tempat lapang dan tanpa
penghalang
• Apabila diluar, cari tempat yang lapang dan perhatikan sisi yang lebih atau tanah yang mengalami
longsor
Faktor penyebab tanah longsor :
1. Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan,
sungai-sungai atau gelombang
2. lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi
yang diakibatkan hujan lebat
3. gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel
mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang
mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
4. gunung berapimenciptakan simpanan debu yang lengang,
hujan lebat dan aliran debu-debu
5. getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak,
dan bahkan petir
6. berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan
Proses geologi terjadinya longsor
Peristiwa tanah longsor dapat terjadi apabila air yang meresap ke dalam tanah menyebabkan
bobot tanah bertambah, kemudian menembus sampai ke bidang gelincir, hingga menyebabkannya
bergerak keluar lereng. Apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan maka
terjadilah longsor. Gaya penahan umumnya di pengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan
tanah,sedangakan gaya pendorong dipengaruhi oleh besar nya sudut lereng ,air,beban serta berat jenis
tanah batuan.

Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh letusan gunung api. Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa
bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Jenis jenis gempa
a. Berdasarkan Penyebabnya
1. Gempa vulkanik, Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh letusan gunung berapi.
2. Gempa tektonik, Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman.
3. gempa runtuhan atau terban, Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh tanah longsor, gua- gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa
seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
b. Berdasarkan kedalamannya
1. Gempa bumi dalam, gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih
dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam
pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
2. Gempa bumi menengah, berada antara 60 km sampai 300 km di bawah
permukaan bumi.
3. Gempa bumi dangkal, berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat
ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Gempa Bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena
pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :
1. Dampak fisik Bangunan banyak yang hancur atau roboh. Tanah longor akibat goncangan.
Jatuhnya korban jiwa. Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
Banjir karena rusaknya tanggul. Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb
2. Dampak sosial : Menimbulkan kemiskinan. Kelaparan. Menimbulkan penyakit.
Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa melumpuhkan
politik, sistem ekonomi, dsb.

Gunung meletus

• Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu
vulkanik, awan panas, lava, lahar, batu-batuan, dan lain sebagainya.
• Gunung berapi adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi dimana endapan magma yang berada di
dalam perut bumi didorong oleh gas yang bertekanan tinggi.
• Gunung berapi adalah gunung yang masih aktif dalam mengeluarkan material di dalamnya
(Rukaesih, 2004).
Penyebab gunung meletus
• Peningkatan gempa Vulkanik (karena aktivitas magma, peningkatan seismik terekam dlm
seismograf, status gunung berapi bisa ditingkatkan)
• Peningkatan suhu kawah (pergerakan tektonik lapisan bumi, magma terdorong ke atas hingga
tepat berada di bawah lapisan kawah )
• deformasi (peningkatan gelolombang magnetik, perubahan struktur, volume dapur magma
mengecil, saluran kawah dg dapur magma tersumbat)
• Lempeng bumi (bagian kerak bumi, berdesakan, perubahan struktur, mengakibatkan tekanan yg
besar dan gejala tektonik lainya)
Proses terjadinya gunung meletus
• Gempa Vulkanik
• ↑suhu kawah
• Deformasi
• Lempeng bumi
• Gas bertekanan tinggi mendorong endapan magma keluar
Jenis jenis gunung meletus
Berdasarkan aktivitasnya :
– Aktif, masih bekerja mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
– Mati, tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
– Istirahat, meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai
dan Gunung Kelud.
Dampak Positif Letusan Gunung :
• Tanah (lebih subur)
• Mata pencaharian baru (tambang pasir, bebatuan)
• Biasanya terdapat sumber mata air panas yang baik untuk kesehatan
• Makdani (mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah)
Dampak negative :
• Tercemarnya udara
• aktivitas penduduk lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
• permukiman warga rusak/hancur
• hutan sekitar gunung rusak terbakar, ekosistem alamiah terancam
• menyebabkan sejumlah penyakit
upaya penanggulangan gunung meletus
• Pemantauan
Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan
• Tanggap Darurat
Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
• Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi,
dan daerah rawan bencana.
• Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metode Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
• Sosialisasi
sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi

Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti
gelombang. Tsunami memang sering terjadi di negara jepang, berdasarkan catatan sejarah di Jepang
telah terjadi tsunami kurang lebih sebanyak 195 kali. yang menyatakan suatu gelombang laut akibat
adanya pergerakan atau pergeseran di bumi di dasar laut.
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam
gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau
gunung meletus.
Factor penyebab tsunami
 Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah
beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
 Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. 
 Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan
gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan
tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga
keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Gempa yang menyebabkan tsunami
1. Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
2. Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
3. Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Dampak Positif
Sisi positif pertama dari dampak tsunami terciptanya lapangan pekerjaan bagi yang masih
hidup. Lapangan kerja yang lama mungkin saja kosong, setelah penghuni sebelumnya misalnya
meninggal karena tsunami. Dalam psikologis dampak tsunami dapat menjalin kerjasama dan bahu-
membahu untuk menolong korban bencana.
Dampak Negatif
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan
genangan, menumbulakan penyakit, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai