Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PERKULIAHAN

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (IPBA)

PERTEMUAN 9

Dosen Pengampu:

Dr. I Wayan Distrik, M.Pd.

Dr. Viyanti, M.Pd.

Oleh:

Ayu Iin Hidayah

2013022017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021/2022
Selasa, 19 Oktober 2021

Kelompok presentasi: Kelompok 7

Anggota:

Putri Permata Sari 2013022029

Rizka Sifaul Qolbi 2013022061

Isabella Teresia Lumban Gaol 2013022063

Judul materi: “BUMI BAGIAN PADAT (LITOSFER)”

Isi materi:

A. Struktur Vertikal Bumi Bagian Padat (Litosfer) dan Teori Tektonik Lempeng
1. Struktur Vertikal Bumi Bagian Padat (Litosfer)
Istilah litosfer berasal dari Bahasa Yunani yaitu lithos berarti batuan dan
sphera berarti lapisan. Lithosfer mengandung perngertian sebagai lapisan
kerak bumi paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata
70 kilometer. Kulit bumi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu lapisan sial
dan lapisan sima.
a. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam
silisium dan aluminium , senyawanya dalam bentuk SiO2 dan
AL2O3. Dalam lapisan in antara lain terdapat di daratan dan
benua . Lapisan sial di sebut juga lapisan kerak bersifat padat dan
kaku ketebalannya rata – rata + 35 kilometer . lapisan sial ini
dibagi menjadi 2 bagian yaitu kerak benua dan kerak samudra.
Kerak benua merupakan benda padat yang terdiri dari batuan
beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada
bawahnya . Kerak in yang menempati sebagian benua .
sedangkan kerak samudra merupakan benda padat yang terdiri
dari endapan di laut pada bagian atas , kemudian di bawahnya
batuan – abtuan vulkanik dan yang lpaling bawah tersususun dari
batuan batuan gabro dan peridotit . Kerak in menempati sebagian
samudra .
b. Lapisan sima yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam –
logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO MgO.
Lapisan in mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada
lapisan sial ,karena besi dan magnesium , yaitu mineral
ferromagnesium dan batuan basalt . Lapisan sima merupakan
bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata – rata
65 kilometer.
2. Teori Tektonik Lempeng
Sejarah teori tektonik lempeng diprakarsai oleh Alfred Wegener yang
menulis dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans. Wegener
memperkenalkan teori continental drift atau apungan benua.
Di bawah ini adalah beberapa proses tektonik lempeng:
 Gravitational Sliding ,Gravitasi dapat menyebabkan lempeng
tergelincir jauh dari pusat zona pemekaran beberapa centimeter
per tahun, seperti kereta luncur yang meluncur menuruni bukit
salju.
 Mantle Plumes, yaitu kolom panas yang naik dari dalam mantel.
Proses ini terjadi karena batuan pada beberapa bagian di mantel
lebih panas dan lebih ringan dari bagian sekitarnya di mantel.
Sumber panas yang menyebabkan mantel plume bisa jadi berasal
dari inti bumi atau peluruhan radioaktif di dalam mantel.
 Convection Mantle, yaitu mantel yang memanas akibat peluruhan
radioaktif dan akibat pemanasan dari bawah oleh inti Bumi.
Walaupun mantel terdiri batuan padat (kecuali bagian kecil di
mana mantel meleleh di astenosfer) tapi mantel sangat panas dan
selama waktu geologi mengalir lambat.
Di bawah ini adalah anatomi lempeng tektonik:
 Sebuah lempeng adalah sebuah pecahan dari litosfer. Dengan
demikian yang termasuk dalam lempeng adalah kerak dan mantel
bagian atas.
 Dalam sebuah lempeng dapat mencakup kerak samudera dan
kerak benua. Ketebalan rata-rata litosfer yang mencakup kerak
samudera adalah 75 Km, sebaliknya litosfer yang mencakup
benua 125 Km. Litosfer bisa jadi setebal 10 – 15 Km pada pusat
pemekaran samudera.
 Lempeng bersusunan keras, secara mekanik tersusun atas batuan
yang keras.
 Lempeng mengapung di atas batas yang panas, astenosfer yang
plastis, dan meluncur secara horizontal di atasnya.
 Perilaku lempeng sama seperti papan besar es yang mengapung
di atas danau, sedikit lentur seperti skater, mengikuti pergerakan
vertikal yang kecil. Secara umum merupakan lembaran batuan
besar dan utuh yang bergerak.
 tepi lempeng adalah daerah aktif tektonik. Gempabumi dan
gunungapi umum terdapat pada batas lempeng. Sebaliknya
bagian dalam litosfer biasanya merupakan daerah stabil secara
tektonik.
 Pergerakan lempeng tektonik bervariasi mulai dari 1 – 16 cm per
tahun.
B. Jalur Gempa Bumi dan Gunung Api Serta Klasifikasi Gempa Bumi
1. Jalur Gempa Bumi dan Gunung Api
 Gempa Bumi
Gempa bumi biasanya terjadi ditiga batasl empeng tektonik ,dan
biasanya jarang terjadi pada bagian dalam lempeng tektonik.
Gempa terkonsentrasi pada batas lempeng karena batas lempeng
adalah zona rekahan pada litosfer dimana lempeng yang satu
tergelincir pada lempeng yang lain.
 Gunung Api
Erupsi gunug api terjadi saat magma yang panas naik
kepermukaan bumi. Erupsi gunung api biasanya terjadi pada
batas lempeng divergen dan konvergen. Terdapat tiga factor yang
dapat melelehkan batuan menjadi magma dan menyebabkan
erupsi gunung api. Yang paling nyata adalah kenaikan
temperatur. Batuan panas juga akan meleleh menjadi magma jika
ada penurunan tekanan atau jika air masuk kedalamnya.
2. Klasifikasi Gempa Bumi
 Gempa Bumi menurut proses terjadinya
1) Gempa tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi pada
lapisan litosfer kulit bumi yang dikarenakan adanya
tumbukan lempeng-lempeng tektonik.
2) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi akibat adanya
aktivitas magma di dalam gunung berapi dimana gempa
bumi jenis ini hanya terasa pada daerah disekitar gunung
berapi pada saat akan meletus, saat meletus dan setelah
meletus.
3) Gempa runtuhan atau longsoran yaitu gempa yang terjadi
karena adanya runtuhan pada lapisan tanah ataupun
bebatuan baik runtuhan pada lereng gunung atau pantai
yang curam, runtuhan pada dinding atau terowongan pada
tambang-tambang bawah tanah yang menyebabkan
getaran di sekitar runtuhan.
4) Gempa jatuhan (jarang terjadi) yaitu gempa bumi yang
terjadi akibat adanya benda langit seperti meteor yang
jatuh ke bumi.
5) Gempa buatan yaitu gempa bumi yang terjadi akibat ulah
manusia seperti ledakan nuklir di permukaan bumi yang
dapat menimbulkan getaran lokal dan juga percobaan
peledakan nuklir di laut maupun bawah tanah.
 Gempa bumi menurut bentuk episentrum
1) Gempa sentral yaitu gempa yang episentrumnya
berbentuk titik.
2) Gempa linear yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk
garis.
 Gempa bumi menurut kedalaman Hiposentrum
1) Gempa bumi dalam yaitu gempa bumi yang terjadi
dengan kedalaman hiposentrum >300 km di bawah
permukaan bumi.
2) Gempa bumi menengah yaitu gempa bumi yang terjadi
dengan kedalaman hiposentrum berkisar antara 60 km
sampai 300 km di bawah permukaan bumi.
3) Gempa bumi dangkal yaitu gempa bumi yang terjadi
dengan kedalaman hiposentrum
 Gempa bumi menurut jarak episentrum (pusat gempa)
1) Gempa sangat jauh, yaitu gempa bumi yang terjadi
dengan jarak episentrum > 10.000 km dari stasiun
pencatat gempa.
2) Gempa jauh, yaitu gempa bumi yang terjadi dengan jarak
episentrum sekitar 10.000 km dari stasiun pencatat
gempa.
3) Gempa lokal, yaitu gempa bumi yang terjadi dengan jarak
episentrum < 10.000 km dari stasiun pencatat gempa
 Gempa menurut lokasi episentrum
1) Gempa daratan, yaitu gempa yang terjadi yang lokasi
episentrumnya berada di daratan.
2) Gempa lautan, yaitu gempa yang terjadi yang lokasi
episentrumnya berada di dasar laut dimana gempa ini
berpotensi menimbulkan tsunami.

C. Penyebab Tsunami Aceh


Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan
kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh gempa bumi yang
terjadi di dasar laut.
Penyebab terjadinya tsunami diantaranya adalah akibat gempa bumi, akibat
gunung api yang meletus, dan akibat tanah longsor.
Tsunami yang terjadi di Indonesia salah satunya yaitu terjadi di Banda Aceh,
pada bencana ala mini terdapat 7 fakta yang berkaitan dengannya yaitu berproses
sejak 2002, terjadi karena gempa tektonik, patahan batuan, terdapat fase gelombang
badan, membentuk jalur rekahan, mengakibatkan gempa susulan yang cukup banyak,
dan yang terakhir yaitu megnitudonya berubah-ubah.

Kesimpulan:
Litosfer merupakan bagian bumi padat yang terletak terluar pada kerak bumi. Yang
memiliki dua bagian yaitu lapisan sial dan sima. Litosfer juga memiliki lempeng yang disebut
lempeng tektonik. Ada beberapa dampak dari pergeseran lempeng tektonik ini, termasuk
gempa bumi dan gunung api.

Meskipun secara umum gempa bumi diklasifikasikan menjadi lima yaitu Gempa bumi
menurut proses terjadinya, menurut bentuk episentrum, menurut kedalaman hiposentrum,
menurut jarak episentrum, dan menurut lokasi episentrum. Adapun tsunami (rangkaian
gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900km/jam) yang
salah satu penyebabnya adalah gempa bumi di dasar laut.

Screenshoot Kehadiran:

Anda mungkin juga menyukai