Anda di halaman 1dari 17

BAB I

GEMPA

1.1. Definisi
Ensiklopedia Wikipedia berbahasa Indonesia mendefinisikan
bahwa gempa adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-
tiba yang menciptakan atau menghasilkan gelombang seismik.
Getaran akibat gempa bersifat alamiah, yang terjadi pada lokasi
tertentu di permukaan bumi, dan bersifat tidak berkelanjutan. Kata
“gempa bumi” juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal
gempa. Gempa bumi berarti getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi.

Gambar 1.1.
Gedung Toppled di Taiwan roboh setelah gempa tahun1991
(sumber: www.sanandreasfault.org)

Judul buku ini dan bahasan-bahasan di dalamnya berorientasi


tentang gempa. Gempa, adalah bagian dari ilmu teknik yang
mempelajari tentang gempa, dan aplikasi di bidang teknik sipil.

1
Teknik gempa dipelajari di bidang teknik sipil, bertujuan untuk
mengurangi bahaya akibat gempa dalam bangunan sipil. Lingkup
teknik gempa dapat meliputi pengkajian, penyelidikan, dan
penyelesaian masalah gempa bumi pada bangunan sipil. Aplikasi
praktis gempa, yaitu perencanaan, perancangan, pembangunan,
pengelolaan struktur bangunan dan fasilitasnya yang tahan gempa.

1.2. Jalur gempa dunia


Bencana gempa bumi sering melanda beberapa daerah di
Indonesia. Gempa bumi berskala kecil sampai dengan besar
pernah terjadi di Indonesia. Negara kepulauan Indonesia dilewati 2
dari 3 jalur gempa dunia. Ketiga jalur gempa itu adalah:
1. Circum Pacific Earthquake Belt atau Great Earthquake Belt
2. Alpide Earthquake Belt atau Trans-Asiatic Earthquake Belt
3. Mid-Atlantic Oceanic Earthquake Belt

1.2.1. Circum Pacific Earthquake Belt atau Great Earthquake


Belt

Gambar 1.2. Circum Pacific Earthquake Belt (http://en.wikipedia.org)

2
Circum Pacific Earthquake Belt atau Great Earthquake Belt
atau Sabuk gempa Pasifik atau cincin api Pasifik atau lingkaran api
Pasifik (ring of fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa
bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan
Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan
mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Sekitar 90% dari gempa
bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di
sepanjang cincin api Pasific.
Beberapa daratan dan lautan yang membentuk lingkaran api
Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam): Selandia
Baru, Palung Kermadec, Palung Tonga, Palung Bougainville,
Indonesia, Gunung Merapi, Filipina, Palung Filipina, Palung Yap,
Palung Mariana, Palung Izu Bonin, Palung Ryukyu, Jepang,
Gunung Fuji, Palung Jepang, Palung Kurile, Kamchatka, Kepulauan
Aleutia, Palung Aleutia, American cordillera, Alaska, Pacific Coast
Range, British Columbia, Barisan Pegunungan Cascade, Gunung
St. Helens, California, Meksiko, Palung Amerika Tengah,
Guatemala, Nikaragua, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Palung Peru-
Chili Trench.

1.2.2. Alpide Earthquake Belt atau Trans-Asiatic Earthquake


Belt
Alpide Earthquake Belt atau Trans Asiatic Earthquake Belt
atau sabuk Mediterania atau adalah lanjutan dari cincin api Pasifik
yang menular ke timur melewati daratan selatan Eurasia menuju ke
Indonesia (pulau Jawa dan pulau Sumatra) kemudian pegunungan
Alps, Carpathians, pegunungan Anatolia, Iran, Hindu Kush,
pegunungan Himalaya, pegunungan Southeast Asia, Mediterania,
sampai dengan Atlantika. Gambar Alpide Earthquake Belt atau
Trans Asiatic Earthquake Belt disajikan pada gambar berikut.

3
Gambar 1.3. Alpide Earthquake Belt (http://map-bms.wikipedia.org)

1.2.3. Mid-Atlantic Oceanic Earthquake Belt


Sabuk Atlantik tengah (Mid Atlantic Ridge) adalah palung di
tengah lautan, pelat tektonik yang bergerak saling menjauh
(divergent) di sepanjang dasar lautan Atlantik, dan sebagian dari
pegunungan terpanjang di dunia. Mid Atlantic Ridge memisahkan
pelat Eurasian dan pelat Amerika Utara di Atlantik Utara, dan pelat
Afrika dari pelat Amerika Utara di Atlantik Utara.

Gambar 1.4. Mid Atlantic Ridge (http://en.wikipedia.org)

4
Palung memanjang dari pertemuan Gakkel (Mid-Arctic Ridge)
di timur laut Greenland sampai dengan ke selatan menuju
pertemuan Bouvet Triple di Atlantik Selatan. Meskipun sebagian
besar Mid-Atlantic Ridge berada di bawah air, tetapi bagian tersebut
cukup tinggi di atas permukaan air laut. Bagian pegunungan yang
termasuk pulau Iceland atau terkenal dengan nama pegunungan
Reykjanes. Rata-rata perkembangan palung adalah 2,5 cm per
tahun.

1.3. Penyebab Gempa


Penyebab utama gempa bumi berawal dari gaya konveksi
mantel yang berasal dari alam. Gaya menimbulkan gerak di dalam
massa bumi. Gaya berpengaruh pada lempeng-lempeng bumi atau
crust (outer layer), sehingga saling bergerak. Salah satu gerakan
lempeng-lempeng adalah saling bertumbukkan. Lempeng bumi
yang bersifat relatif lebih rapuh akan terdesak oleh lempeng yang
lebih kuat. Akhirnya lempeng yang rapuh tidak mampu menahan
gaya desak, lempeng rapuh dan hancur atau membuat sesar atau
patahan, secara tiba-tiba. Peristiwa ini menghasilkan getaran, yang
disebut juga gempa bumi.
Gempa bumi dapat disebabkan juga oleh patahan aktif,
aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi
akibat aktivitas gunung api dan runtuhan batuan relatif kecil,
sehingga bahasan gempa bumi cenderung diakibat tumbukan antar
lempeng bumi dan patahan aktif.
Gempa bumi dapat disebabkan juga oleh getaran di
permukaan bumi yang berkekuatan kecil, yang sulit dideteksi oleh
panca indera manusia. Getaran yang berkekuatan lebih kecil
disebut mikro seismisitas. Mikro seismisitas dapat diakibatkan oleh
manusia, misalnya, getaran akibat oleh pergerakan lalu-lintas,
mobil, kereta api; dan diakibatkan oleh alam, misalnya: tiupan angin
pada pohon, dan lain-lain.
Hasil penelitian tentang gempa bumi menyimpulkan, bahwa
hampir 95% gempa bumi terjadi di daerah batas pertemuan antar
lempeng atau kerak bumi, di daerah kerak bumi yang saling
mendesak, dan di daerah sesar atau patahan (fault).

5
Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah
asal atau sumber terjadi gempa bumi. Bumi selalu bergerak, dan
gempa bumi disebabkan oleh pelat penyusun bumi tidak mampu
mendukung tegangan tekan akibat gerakan bumi.
Salah satu negara di benua Asia yang sering mengalami
bencana gempa adalah Jepang. Sembilan puluh persen lokasi
sumber gempa di Jepang berada di daerah berair atau di dasar
laut. Kepulauan di Jepang berada di daerah cincin api (ring of fire)
di lingkaran lautan Pasifik.

Jepang

Indonesia

Gambar 1.5.
Distribusi lokasi gempa 100 tahun terakhir

1.4. Proses Gempa


Gempa bumi diakibatkan oleh pelepasan energi, yang
dihasilkan oleh tekanan atau desakan atau tumbukan lempeng-
lempeng yang bergerak saling mendekat. Semakin lama pelat-pelat
bertumbukan, semakin besar gaya desak yang terjadi, dan akhirnya
tegangan di massa lempeng mencapai maksimum, sehingga pelat
atau lempeng di sisi tepi tidak mampu menahan tegangan yang
terjadi. Pada saat itulah gempa bumi terjadi. Gempa bumi biasanya
terjadi di perbatasan atau tepi lempeng.

6
Gempa berresiko terbesar jika sumber gempa di perbatasan
lempengan kompresional (terdesak) dan translasional (bergeser).
Gempa bumi ini kemungkinan besar terjadi karena sumber gempa
(focus) yang jauh di dalam perut bumi dan materi lapisan litosfer
yang terjepit ke dalam mengalami fase transisi di kedalaman lebih
dari 600 km.
Gempa bumi dapat terjadi juga karena gerakan magma di
dalam gunung berapi. Gerakan magma menjadi gejala akan terjadi
letusan gunung berapi. Jika gunung berapi mulai aktif, akan
menimbulkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi yang
disebabkan gunung berapi disebut gempa vulkanik.
Beberapa proses gempa bumi disebabkan oleh konsentrasi
massa air yang sangat besar di dalam dam, seperti dam Karibia di
Negara Zambia di benua Afrika. Selain itu, gempa bumi
dikarenakan injeksi atau akstraksi cairan dari atau ke dalam bumi;
Misalnya pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi di
Rocky Mountain Arsenal.
Gempa dapat juga disebabkan oleh peledakan bahan
peledak. Peledakan dilakukan untuk menguji atau kebutuhan lain
yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk menguji bahan peledak.
Uji coba peledakan dilakukan instansi yang berwenang. Gempa
bumi yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti di atas
disebut seismisitas terinduksi.

1.5. Teori Lempeng Tektonik


Bumi tersusun atas lapisan-lapisan, lapisan terluar adalah
atmosphere, dan lapisan di dalam perut bumi yang bersifat padat
adalah: Litosphere, Asthenosphere, dan Mesosphere

7
Gambar 1.6. Susunan lapisan planet bumi (http://en.wikipedia.org)

• Litosphere
Lithosphere berasal dari bahasa Yunani atau Greek: λίθος
[lithos] yang bermakna "keras atau bersifat seperti batu”, dan
σφαῖρα [sphaira] yang berarti "wilayah". Jadi lithosphere berarti
daerak atau wilayah yang keras, lapisan permukaan bumi yang
keras. Lithosphere memiliki ketebalan berkisar 5-250 km.
• Asthenosphere
Asthenosphere berasal dari bahasa Yunani atau Greek:
asthenēs yang berarti 'lemah atau kental atau viskositas tinggi
(highly viscous)”, dan sphere berasal dari bahasa Yunani atau
Greek: σφαῖρα [sphaira] yang berarti "wilayah"). Lapisan
asthenosphere terletak di atas mantle dan di bawah lithosphere.
Lapisan asthenosphere berada pada kedalaman antara 100 dan
200 km (62- 124 miles), bahkan sampai dengan kedalaman 700
km (430 mile) dari permukaan bumi.
• Mesosphere
Mesosphere berasal dari bahasa Yunani atau Greek:
mɛsoʊsfɪər; yang berarti tengah, σφαῖρα [sphaira] yang berarti
"wilayah". Mesosphere memiliki ketebalan 2500 km.

8
Massa bumi terbagi:
1.5.1. kerak bumi (crust) tebal 5-70 km,
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas
dua kategori, yaitu: kerak samudra dan kerak benua. Kerak
samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan
kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama
adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi
dan sebagian mantel bumi membentuk
lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.

Gambar 1.7. Ukuran tebal lapisan pada struktur bumi


(http://en.wikipedia.org)

Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk


lapisan litosfer. Litosfer terbelah menjadi lempeng tektonik yang
bergerak karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer.
Temperatur kerak bumi meningkat seiring kedalamannya.
Temperatur kerak bumi terbawah 200o-400 oC. Temperatur
meningkat 30 oC setiap turun 1km, namun gradien panas bumi akan
semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.

9
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah
: Oksigen (O) 46,6%; Silikon(Si) 27,7%; Aluminium (Al),
8,1%; Besi (Fe), (5,0%); Kalsium (Ca) 3,6%; Natrium (Na),
2,8%; Kalium (K) 2,6%; Magnesium (Mg) 2,1%.
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di
bawah permukaan bumi berdasarkan analisis data seismogram dari
stasiun pencatat gempa di seluruh dunia. Kerak bumi purba sangat
tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan
tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa
kali oleh tabrakan asteroid, yang terjadi pada masa awal
terbentuknya tata surya.
Usia tertua kerak samudra saat ini adalah 200 juta tahun,
namun kerak benua memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan
kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah berusia 3,7 - 4,28
miliar tahun, di Narryer Gneiss Terrane - Australia barat dan
di Acasta Gneiss - Kanada. Pembentukan kerak benua
dihubungkan dengan periode orogeny intensif. Periode ini
berhubungan dengan pembentukan super benua
seperti: Rodinia, Pangaea, dan Gondwana.

1.5.2. Mantle
Mantle adalah bagian planet bumi, yang bersifat seperti
batuan dengan kepadatan (density) yang berbeda-beda. Mantle
adalah lapisan berviskositas tinggi (highly viscous), yang terletak di
bawah crust dan di atas inti luar (outer core). Mantle berbentuk
seperti cangkang yang berbatu dengan ketebalan 2.900 km (1.800
miles). Volume mantle berkisar 84% dari volume bumi. Mantle
sebagai pembungkus inti bumi yang kaya akan besi dan bersuhu
tinggi (panas).

1.5.3. inti (core) :• inti dalam (inner core), tebal 1216 km


• inti luar (outer core), tebal 2900 km
Inti bumi yang kaya akan besi dan bersuhu tinggi (panas),
bervolume 15% dari volume bumi. Para pakar seismolog
mendeteksi bahwa bagian terdalam dari inti dalam planet bumi
memiliki suhu atau panas tertinggi. Ukuran jari-jari bola padat inti
dalam planet bumi berkisar 1.220 km (760 mi) in radius,dan 70%

10
dari jari-jari planet bulan. Inti bumi diyakini mengandung paduan
logam besi dan nikel, yang bersuhu hampir sama dengan
permukaan planet Matahari kira-kira 5430 °C (5700 °K).
Inti luar planet bumi terletak di atas inti dalam bumi. Inti luar
planet bumi terdiri atas lapisan cair yang mengandung unsure besi
dan nikel, dengan ketebalan 2.266 km. Temperatur inti luar bumi
berkisar 4400°C - 6100°C, temperatur semakin meningkat pada
daerah yang berdekatan dengan inti dalam bumi. Inti luar bumi
(outer core) berbentuk cair dengan viskositas rendah (kira-kira 10
kali viskositas logam cair di permukaannya), sehingga menimbulkan
aliran yang bersifat turbulen.

Gambar 1.8. Bagian-bagian struktur bumi (http://en.wikipedia.org)

Di bawah permukaan litosfer terdapat lapisan yang


menyerupai kerang yang terdiri dari tujuh batuan piringan tebal,
seperti terlihat pada Gambar 1.7. dan 1.8. Tebal batuan
diperkirakan 100 km, dan bergerak 10 cm tiap tahun. Gempa bumi
sering terjadi karena gerakan dua lapisan batuan yang tebal
(lempeng), gesekan diantara kedua lempeng menimbulkan panas
atau energi. Gerakan batuan disebabkan tekanan dari permukaan
bumi selama bertahun-tahun. Pergeseran pelat-pelat batuan itulah

11
yang menyebabkan sumber gempa bumi. Gempa bumi ini disebut
sebagai gempa tektonik.
Lapisan kulit bumi terbagi menjadi 17 pelat atau lempeng
tektonik (Gambar 1.9.). Pelat-pelat tektonik bergerak. Gerakan di
dalam interior bumi (gaya konveksi mantel) mendesak kerak bumi
(outer layer). Awal mula, gaya gerak dapat ditahan oleh masing-
masing pelat, kemudian kumulatif energi potensial semakin
meningkat pada plate boundaries. Selanjutnya pada waktu tertentu
kumpulan energi yang sangat besar tersebut tidak dapat ditahan
oleh pelat lempeng, akhirnya terjadi pelepasan energi secara tiba-
tiba. Pelepasan energi yang sangat besar dan tiba-tiba
menimbulkan getaran hebat di daerah sekitar, dan timbulah gempa.
Gempa menimbulkan patahan (sesar).

Gambar 1.9. Peta Pelat Tektonik Dunia

Gaya gerak dari dalam perut bumi mengakibatkan kerak bumi


terbagi menjadi beberapa fragmen atau lempeng (plate). Gaya
gerak pemicu gempa bumi disebut gaya sumber tektonik (tectonic
source).
Gerakan pada batas pelat (plate boundary) satu dengan pelat
yang lain dikelompokkan atas tiga arah gerakan yaitu:

12
1) menjauh (divergent plate boundaries)
2) mendekat (convergent plate boundaries) - menelusup
(subduction)
3) mendekat (convergent plate boundaries) - tumbukan (collision)
4) bergeser (transform plate boundaries)

1.4.1. Pelat saling menjauh (divergent plate boundaries)


Gerakan pelat tektonik yang saling menjauh atau extrusion,
sehingga terbentuk lembah (Rift Valley). Hal ini memungkinkan
terbukanya mantle dan magma di dalamnya terdorong keluar.

Gambar 1.10.Pelat saling menjauh (http://en.wikipedia.org)

13
1.4.2. Pelat saling mendekat (convergent plate boundaries)
Pelat tektonik bergerakan saling mendekat, pelat tektonik
yang satu menelusup (subduction) di bawah pelat tektonik yang
lain. Gerakan pelat yang menelusup di bawah pelat lain
memungkinkan terbentuknya gelombang tsunami.

Gambar 1.11. Pelat saling mendekat (http://en.wikipedia.org)

Salah satu contoh pelat Indoaustralia yang lebih tebal (benua


Australia) bergerak dari arah selatan ke utara mendorong pelat
Eurasia yang lebih tipis. Lebar daerah subduction berkisar 200 km.

selatan 200
utara
km

Gambar 1.12 Subduction plate

14
1.4.3. Tumbukan (collision)
Pelat tektonik bergerak saling mendekat, pelat tektonik
mendekat dan bertumbukan (collision) dengan pelat tektonik yang
lain. Pelat bergerak horisontal bersama-sama atau saling
mendekat, bertemu dan saling menekan, sehingga memungkinkan
penebalan di ujung pelat membentuk gunung; Misalnya di
pegunungan Himalaya.

1.4.4. Pelat bergeser (transform plate boundaries)


Pelat tektonik yang saling bergeser, pelat tektonik yang satu
akan saling bergeser dalam arah samping atau bawah pelat
tektonik yang lainnya, yang memungkinkan terbentuknya
gelombang tsunami.

Gambar 1.13. Pelat bergeser (http://en.wikipedia.org)

1.6. Klasifikasi Gempa Bumi


Gempa bumi dapat diklasifikasi sebagai berikut: penyebab
gempa, bentuk epicenter, kedalaman hypocenter, dan jarak
episcenter.
1. Penyebab gempa :
1) Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh
pergeseran lapisan batuan pada daerah patahan.

15
2) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang diakibatkan oleh
aktivitas vulkanisme.
3) Gempa guguran (gempa runtuhan), yaitu disebabkan oleh
runtuhnya bagian gua.
4) Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebabkan oleh
meteor besar yang jatuh ke bumi.

2. Bentuk epicenter
1) Gempa sentral, yaitu epicenter gempa berbentuk titik
2) Gempa linier, yaitu gempa yang epicenternya garis.
3. Kedalaman hypocenter
1) Gempa dalam, yaitu lebih dari 300 km
2) Gempa menengah, yaitu antara 100-300 km
3) Gempa dangkal, yaitu kurang dari 100 km
4. Jarak epicenter
1) Gempa lokal, dengan epicenter kurang dari 10.000 km.
2) Gempa jauh, dengan epicenter 10.000 km.
3) Gempa sangat jauh, dengan epicenter lebih dari 10.000 km.

Klasifikasi gempa di atas dikenal juga gempa laut. Epicentre


gempa laut berada di bawah permukan laut. Gempa laut
menyebabkan gelombang pasang yang beramplitudo besar, tinggi
gelombang air laut meningkat lebih tinggi dan dahsyat. Gempa laut
disebut juga tsunami.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang: 津 波, yang berarti
"gelombang pelabuhan", makna adalah serangkaian gelombang air
yang disebabkan oleh perpindahan sejumlah besar badan air,
biasanya laut atau danau besar. Perpindahan disebabkan oleh
gempa bumi, letusan gunung berapi dan ledakan bawah air lainnya
(termasuk ledakan perangkat nuklir bawah air), tanah longsor,
gletser, calving, dampak meteorit, dan gangguan lainnya di atas
atau di bawah air yang memiliki potensi untuk menimbulkan
tsunami.

16
i. Pelat tektonik sebelum gempa

ii. Pelat di atas tonjolan pelat kanan, pelat kiri terangkat

iii. Pelat slip, sehingga menyusup dan melepas energi di bawah air

iv. Energi yang terlepas memicu gelombang tsunami


Gambar 1.14. Proses Tsunami(http://en.wikipedia.org/wiki/Tsunami)

17

Anda mungkin juga menyukai