Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA

“BENCANA GEMPA BUMI”

Dosen Pengampu:

Gusni Rahma, M.epid

Kelompok 2:

1. Resi Aryanti (2013201053)


2. Novia Ramadanis (2013201045)
3. Fani Syafitri (2013201023)
4. Fransiska Lase (2013201024)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami Kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah manajemen bencana yang diberikan oleh ibu Gusni
Rahma,M.epid sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan kita.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Padang, 08 Oktober 2023

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki bagian berupa kulit bumi.
Pada bagian dalam bumi, terdapat energi yang akan membentuk kulit bumi dan
menyebabkan perubahan kulit bumi. Energi tersebut biasa disebut dengan energi
endogen. Menurut Pandi, energi endogen tersebut terdiri dari tiga jenis, diantaranya
vulkanisme, tektonisme, serta gempa atau seismik.

Gempa bumi merupakan getaran dari kulit bumi yang bersifat sementara dan
kemudian dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik, sehingga
efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi (Sulistiyani, 2012). Getaran
tersebut diakibatkan oleh adanya pelepasan energi dari pergerakan lempeng- lempeng
tektonik, yaitu lempeng yang bergerak saling mendekat (konvergen), saling menjauh
(divergen) dan saling melewati (transform). Pergerakan lempenglempeng tektonik
tersebut terjadi secara terus menerus serta menjadi salah satu pemicu terjadinya
peristiwa geologi seperti gempabumi, peristiwa gunung berapi, munculnya gunung api
bawah laut dan sebagainya.

Kepulauan Indonesia secara geografis terletak pada pertemuan 3 lempeng utama,


yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian utara dan
lempeng Pasifik di bagian timur yang aktif bergerak terhadap satu sama lain (Zakaria,
2007). Lempeng Indo-Australia tersebut terus bergerak ke utara mendesak lempeng
Eurasia yang mengakibatkan terdapat banyak patahan dan sesar (Daryono,2010)
Dampak gempa bumi dapat di kuantifikasi dengan menggunakan pendekatan analisa
sinyal microtremor

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan gempa bumi?
b. Apa saja karakteristik gempa bumi?
c. Bagaimana tipe-tipe gempa bumi?
d. Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
e. Bagaimana jalur terjadinya gempa bumi?
f. Apa faktor yang mempengaruhi besar kecinya gempa bumi?
g. Apa saja klasifikasi gempa bumi?
h. Apa dampak yang terjadi akibat gempa bumi?
i. Bagaimana Upaya penanggulangan gempa bumi?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di
dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan
pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi
dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan
dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya
dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

B. Karakteristik Gempa Bumi

Adapun karakteristik gempa bumi adalah sebagai berikut:

1. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat

2. Lokasi kejadian tertentu

3. Akibatnya dapat menimbulkan bencana

4. Berpotensi terulang lagi

5. Belum dapat diprediksi

6. Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi


C. Tipe-tipe Gempa Bumi

Tipe-tipe gempa bumi dapat digolongkan menjadi:

1. Gempa bumi vulkanik (Gunung Api). Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan
yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut
hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

2. Gempa bumi tektonik. Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi,
getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi
karena pergeseran lempengan plat tektonikseperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan
antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate
(lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan
batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan
sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya gempa tektonik
D. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya gempa bumi, yaitu:

1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi

2. Aktivitas sesar di permukaan bumi

3. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah

4. Aktivitas gunung api

5. Ledakan Nuklir

Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh


bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan
dan runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa
juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah
lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi juga menyebabkan
bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi serta banjir
akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya.
E. Terjadinya Gempa Bumi

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa


lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang
mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng
tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan
pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori
sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar
Samudra (Sea Floor Spreading).

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin
dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini
terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian
panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak
sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi.
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas
mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu
lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng
saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser
(transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling
menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser Umumnya, gerakan ini
berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia

namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini


macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung
terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat
menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal
sebagai gempa bumi.
F. Jalur Gempa Bumi

Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur


pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia,
dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan
menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke
arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi
gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan
tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.
G. Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa Bumi

Gempa bumi yang terjadi pada suatu daerah bisa merupakan gempa yang berskala
besar maupun gempa yang berskala kecil. Besar kecilnya gempa itu dikarenakan
beberapa faktor yaitu:

1. Skala atau magnitude gempa. Yaitu kekuatan gempa yang terjadi yang bukan
berdasarkan lokasi observasi pada suatu daerah . Magnitude gempa biasa
dihitung tiap gempa terjadi dan dicatat oleh seismograf yang dinyatakan
dalam satuan Skala Ricther.

2. Durasi dan kekuatan gempa. Yaitu lamanya guncangan gempa yang terjadi
pada suatau daerah dan kekuatan gempa yang terjadi dengan melihat
kerusakan pada daerah tempat terjadinya gempa bumi.

3. Jarak sumber gempa terhadap perkotaan. Jarak sumber gempa yang jauh dari
perkotaan akan memungkinkan intensitas gempa semakin rendah.

4. Kedalaman sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya gempa diukur


dari permukaan bumi. Semakin dalam pusat gempa maka semakin rendah
kekuatan gempa yang terjadi.

5. Kualitas tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat bangunan
dapat mengakibatkan serangan gempa bumi yang kuat.

6. Lokasi perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan merupakan


daerah rawan gempa karena perbukitan dan pantai merupakan daerah
pertemuan lempeng. Sehingga dapat mempengaruhi besar kecil kekuatan
gempa berdasarkan hiposentrumnya.
H. Klasifikasi Gempa Bumi

1. Berdasarkan Penyebabnya

a) Gempa Tektonik: gempa yang terjadi karena perubahan kedudukan


lapisan batuan yang mengakibatkan adanya pergerakan lempeng-
lempeng pada lapisan kulit bumi.
b) Gempa Vulkanik: gempa yang terjadi karena adanya aktivitas magma
dalam lapisan bawah permukaan bumi.

c) Gempa Runtuhan: gempa yang terjadi karena adanya runtuhan pada


terowongan bawah tanah akibat aktivitas pertambangan. Runtuhan
terowongan yang besar tersebut dapat mengakibatkan getaran yang
kuat.

2. Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum

a) Gempa Dangkal: gempa yang memiliki kedalaman titik


hiposentrumnya rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari
permukaan laut sampai pada titik pusat gempa berada.

b) Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik


hiposentrumnya tidak terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi.
Berada sekitar 100-300 km di bawah permukaan laut.

c) Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik


hiposentrumnya sangat jauh dari permukaan laut. Titik hiposentrum >
300 km di bawah permukaan air lut.

3. Berdasarkan Jarak Episentrum

a) Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada


permukaan bumi namun hanya pada daerah tempat titik pusat gempa
berada. Biasanya gempa semacam ini memiliki kekuatan yang sangat
rendah sehingga hanya dirasakan oleh wilayah setempat saja.

b) Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan


bumi dan getarannya dirasakan hingga daerah yang jauh dari titik
pusat gempa berada. Gempa ini dapat terjadi apabila memiliki
kekuatan yang cukup besar sehingga mengakibatkan guncangan yang
kuat.

c) Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada


permukaan bumi dan getarannya dapat dirasakan hingga daerah yang
sangat jauh dari daerah asal gempa terjadi. Gempa ini memiliki
kekuatan yang sangat besar sehingga menimbulkan guncangan yang
dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.

4. Berdasarkan Bentuk Episentrum

a) Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik. Gempa


yang dirasakan pada daerah setempat.
b) Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis. Gempa
ini dirasakan oleh daerah-daerah yang berada disebelah daerah pusat
gempa dan terus merambat hingga daerah berikutnya sehingga
membentuk suatu garis.

I. Dampak Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi memiliki dampak negatif bagi manusia diantaranya kerusakan


berat pada tempat tinggal warga yang bertempat tinggal ditempat kejadian. Terutama
apabila gempa yang terjadi memiliki kekuatan yang besar. Banyak dari korban
bencana kehilangan tempat tinggal dan tempat berlindung. Selain itu gempa yang
menyebabkan banyaknya bangunan yang runtuh akan mengakibatkan banyak korban
jiwa berjatuhan akibat tertindih bangunan.

Selain kerusakan fisik, gempa juga memiliki dampak negative bagi psikologis
korban yang mengalami bencana. Beberapa dari korban juga akan mengalami
trauma atas kejadian yang dialaminya. Ini juga dapat berdampak bagi perekonomian
negara karena secara tidak langsung negara perlu mengeluarkan banyak biaya untuk
mengatasi korban-korban bencana alam baik dari pangan maupun sandang. Tenaga
medis dan fasilitasnyapun sangat diperlukan untuk mengatasi dampak dari bencana
tersebut.

Gempa juga dapat mengakibatkan timbulnya gelombang besar tsunami apabila


gempa tersebut hiposentrumnya berada pada dasar laut dan memiliki kekuatan yang
besar. Gelombang trunami tersebut dapat merusak semua benda yang dilaluinya dan
membawa semua material-material kedalam laut.
J. Upaya Penanggulangan Gempa Bumi
1. Sebelum Terjadi Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi
gempa adalah sebagai berikut:
a. Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan
rumah jika terjadi gempa.
b. Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga
jika terjadi gempa.
c. Periksa apakah rumah kokoh fondasinya.
d. Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah.
e. Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat
dikunci.
f. Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak.

2. Saat Terjadi Gempa


Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat saat terjadi gempa
adalah sebagai berikut:
a. Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
b. Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
Carilah tanah lapang.
c. Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dari dalam bangunan, carilah
meja atau benda lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
d. Jauhi jendela kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin akan
jatuh.
e. Jika kamu berada di pegunungan, waspadalah terhadap runtuhan batu
dan tanah longsor.
f. Jika kamu berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak
tinggi karena gempa di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
g. Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
h. Berdoa, Mohon perlindungan dari Sang pencipta.

3. Setelah Terjadi Gempa Bumi


Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat setelah terjadi
gempa adalah sebagai berikut”
a. Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
b. Jauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
c. Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat
yang memerlukan bantuan.
d. Hubungi serta cek keluarga dan sanak keluarga.
e. Hubungi pihak-pihak yang dapat memberikan pertolongan.
4. Penyelamatan dan Pemulihan Pasca Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat untuk
penyelamatan dan pemulihan akibat gempa adalah sebagai berikut:
a. Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi
korban.
b. Melakukan penyelamatan.
c. Menyediakan bantuan medis.
d. Menyediakan MCK (mandi, cuci, kakus), air minum, dan makanan.
e. Menyediakan pendidikan darurat.
f. Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
g. Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas
lainnya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di


dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada
kerak bumi.Gempa bumi terbagi menjadi dua yaitu gempa bumi vulkanik . Gempa
bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung
api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa
bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar.

Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke


seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan
kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa.
Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan
kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi juga
menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi
serta banjir akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya.

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa


lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang
mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng
tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan
pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori
sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua dan Pemekaran Dasar Samudra.
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan
bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku.
DAFTAR PUSTAKA

Aceh, B. K. (2018, Agustus 5). Pengertian Gempa Bumi, Jenis-Jenis, Penyebab,


Akibat, dan Cara Menghadapi Gempa Bumi: BPBD Kota Banda Aceh.
Retrieved from Website Resmi BPBD Kota Banda Aceh:
https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-
penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/ Nur, A. M. (2010).

Gempa Bumi, Tsunami, dan Mitigasinya. Jurnal Geografi. Pranita, E. (2022,


Januari 18). Gempa Bumi: Penyebab, Jenis, Karakteristik, hingga Dampaknya:
Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/18/120200523/gempa-bumi-penyebab-
jenis-karakteristik-hingga-dampaknya?page=all

http://www.ilmusiana.com/2015/12/proses-t

http://www.gerbangilmu.com/2014/07/jalur-gempa-bumi-di-indonesia-ips.html

Anda mungkin juga menyukai