Anda di halaman 1dari 8

Nama : Risda Syahruni

NIM : 200104500006
Kelas : Fisika Sains

Tugas Pengantar Geofisika


Resume Jurnal Gempa Bumi

Judul jurnal : Analisis Gempa Nias dan Gempa Sumatera Barat dan Kesamaannya yang
tidak Menimbulkan Tsunami
Gempa bumi merupakan sebuah guncangan hebat yang menjalar ke permukaan bumi yang
disebabkan oleh gangguan di dalam litosfir (kulit bumi). Gangguan ini terjadi karena di dalam
lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100 km terjadi akumulasi energi akibat dari pergeseran kulit
bumi itu sendiri. Lapisan kulit bumi mempunyai temperatur relatif jauh lebih rendah dibandingkan
lapisan di bawahnya (mantel dan inti bumi) sehingga terjadi aliran konvektif, yaitu massa dengan
suhu tinggi mengalir ke daerah bersuhu lebih rendah. Massa bersuhu tinggi ini berada di lapisan
astenosfir yang bersifat sangat kental yang mengalir secara perlahan. Akibat gerakan-gerakan ini,
maka kulit bumi terpecah-pecah menjadi bagian-bagian berupa lempengan yang saling bergerak
satu sama lain, yang kemudian disebut dengan lempeng tektonik. Umumnya gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai suatu keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa
bumi akan terjadi, yang energinya menjalar ke berbagai arah. Gempa bumi biasanya terjadi di
perbatasan lempengan tektonik tersebut. Tapi gempa bumi yang paling kuat biasanya terjadi di
perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi yang pusatnya dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Gempa terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarnya penyebab terjadinya, gempa terbagi
menjadi:
a. Gempa Tektonik
Adalah Gempa yang di sebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Lempeng
tektonik bumi kita ini terus bergerak, ada yang saling mendekat saling menjauh, atau saling
menggeser secara horizontal. Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika terjadi gesekan,
maka timbullah friksi. Friksi ini kemudian mengakumulasi enersi yang kemudian dapat
melepaskan energi goncangan menjadi sebuah gempa.
b. Gempa Vulkanik
Adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada
pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya
secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan
vulkanik (gunungapi). Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut
mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan
getaran tanah. Gempa vulkanik dapat menjadi gejala/petunjuk akan terjadinya letusan
gunung berapi. Namun gempa vulkanik ini biasanya tidak merusak karena kekuatannya
cukup kecil, sehingga hanya dirasakan oleh orang-orang yang berada dalam radius yang
kecil saja dari sebuah gunungapi.
c. Gempa Runtuhan
Adalah gempa lokal yang terjadi apabila suatu gua di daerah topografi karst atau di
daerah pertambangan runtuh atau massa batuan yang cukup besar di sebuah lereng bukit
runtuh/longsor. Kekuatan gempa akibat runtuhan massa batuan ini juga kecil sehingga
tidak berbahaya.
d. Gempa Buatan
Adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya dalam
kegiatan eksplorasi bahan tambang atau untuk keperluan teknik sipil dalam rangka mencari
batuan dasar (bedrock) sebagai dasar fondasi bangunan. Kekuatannya juga kecil sehingga
tidak menimbulkan bahaya bagi manusia dan bangunan.
Berdasarkan kedalaman fokus (pusat gempa), maka gempa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Gempa dangkal : berpusat < 60 km
b. Gempa menengah : berpusat antara 60 sampai 300 km
c. Gempa dalam : berpusat > 300 km
Gempa juga dikelompokkan berdasarkan magnitudo. Magnitudo yakni besarnya energy
yang dilepaskan oleh sumber gempa, diukur dengan satuan skala Richter. Skala magnitudo ini
dihitung menggunakan angka arab dari 0 sampai 10, dan dapat menggunakan koma. Berdasarkan
magnitudo gempa, maka gempa dapat pula dibedakan menjadi empat jenis yakni:
a. Gempa lemah : Magnitudo < 3,5 SR
b. Gempa sedang : Magnitudo antara 3,5 sampai 5,5 SR
c. Gempa kuat : Magnitudo 5,5 sampai 7 SR
d. Gempa sangat kuat : Magnitudo > 7 SR
Berdasarkan jenis-jenis gempa di atas, yang paling membahayakan adalah gempa
kuat/sangat kuat dengan fokus gempa yang sangat dangkal. Selain itu, parameter gempa yang lebih
penting untuk diketahui masyarakat adalah intensitas gempa. Intensitas gempa adalah parameter
yang bersifat relative, yakni berdasarkan apa yan dirasakan oleh manusia dan kerusakan yang
terjadi. Skala intensitas diukur melalui MMI (Modified Mercally Intensity) dengan skala I sampai
XII menggunakan angka Romawi (C. F Richter 1958 dan Markas Bath 1973).

Judul jurnal : Gempa Bumi, Tsunami dan Mitigasi


Secara geologis Kepulauan Indonesia berada pada jalur penumjaman lempeng bumi,
seperti penunjaman Lempeng Samudra Indo-Australia dengan Lempeng Benua Eurasia yang
memanjang dari pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa terus ke timur sampai Nusa
Tenggara. Adanya proses penunjaman ini Kepulauan Indonesia terdapat deretan gunung api
terutama dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara. Keterdapatan deretan gunung api tersebut
memberikan keuntungan bahwa tanah disekitarnya akan menjadi subur dan produktif. Namun juga
adanya gunung api yang masih aktif tersebut bahaya letusan gunung api juga harus diwaspadai.
Selain itu bahaya banjir lahar dingin terutama pada musim hujan juga tidak boleh dilupakan. Jalur
penunjaman lempeng bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan jalur penyebab gempa
tektonik yang mana bersifat regional dan umumnya kerusakan yang ditimbulkan sangat parah.
Jalur gempa tersebut secara geologis berdampingan dengan jalur gempa bumi.
Gempa bumi adalah getaran asli dari dalam bumi, bersumber di dalam bumi yang
kemudian merambat ke permukaan bumi akibat rekahan bumi pecah dan bergeser dengan keras.
Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika bumi (tektonik), aktivitas gunungapi, akibat meteor
jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), ledakan bom nuklir di bawah permukaan. Gempa bumi
tektonik merupakan gempa bumi yang paling umum terjadi merupakan getaran yang dihasilkan
dari peristiwa pematahan batuan akibat benturan dua lempeng secara perlahan-lahan itu yang
akumulasi energi benturan tersebut melampaui kekuatan batuan, maka batuan di bawah
permukaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai gempa bumi yakni:
a. Gempa-gempa kecil tidak selalu berarti merupakan pendahuluan dari sebuah gempa
besar.
b. Gempa terbesar terjadi di Chili pada 22 Mei 1960 dengan kekuatan 9,5 skala Richter.
Gelombang seismicnya menguncang seluruh bumi selama berhari-hari, fenomena ini
yang di sebut dengan earth free oscillation.
c. Tahun 1855, patahan pertama kali dikenal sebagai sumber gempa.
d. Hypocenter gempa adalah lokasi dibawah permukaan bumi dimana patahan mulai
retak.
e. Epicenter gempa adalah lokasi tepat diatas hypocenter dipermukaan Bumi.
f. Diperkirakan setiap tahun 500.000 gempa terdeteksi di dunia. Sebanyak 100.000
diantaranya dapat dirasakan, dan 100 diantaranya menyebabkan kerusakan.
g. Intensitas gempa diukur berdasarkan getaran yang dihasilkan gempa. Angkanya
bervariasi di tiap lokasi yang terkena efek gempa.
h. Tidak ada gempa akibat cuaca.
i. Kebanyakan gempa terjadi di kedalaman kurang dari 80 km di bawah permukaan Bumi.
j. Gempa paling awal yang tercatat secara lengkap adalah gempa di Shandong, Cina pada
1831 SM. Catatan seadanya dimulai pada 780 SM pada masa pemerintahan Zhou
Dynasty di Cina.
k. Tahun 1760 Insinyur Inggris John Michell mencatat gempa disebabkan oleh pergeseran
massa batuan di bawah permukaan.
l. Kebanyakan gelombang gempa memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Jadi suara
gemuruh yang didengar manusia adalah suara bendabenda yang terguncang.
Gempa bumi mempunyai karakteristik yang khas, yaitu :
a. Tidak dapat dicegah.
b. Peristiwanya sangat mendadak dan mengejutkan.
c. Waktu terjadinya, lokasi pusatnya dan kekuatannya tidak dapat diprediksi
(diperkirakan) secara tepat atau akurat oleh siapapun, termasuk pakar-pakar gempa.
Bencana tsunami yang merupakan salah satu bencana ikutan akibat gempa bumi akan
terjadi apabila :
a. Pusat gempa dibawah dasar laut.
b. Kedalaman < 60 km (dangkal).
c. Kekuatan e”6 skala Richter (ada juga yang mengatakan e”6.5 SR).
d. Dasar laut mengalami penyesaran vertical (sesar naik atau sesar turun).
e. Kolom air laut di atas episentrum tebal.
f. Terjadi ledakan dahsyat gunungapi dibawah permukaan air laut (contoh; Gunungapi
Krakatau, 1883).
g. Terjadi longsoran besar didasar laut.

Bencana gempa bumi merupakan bencana yang tidak dapat dicegah, terjadi secara tiba-tiba
dan mengejutkan serta tidak dapat diperkirakan secara akurat lokasi pusatnya, waktu terjadinya
dan kekuatannya secara tepat dan akurat, namun gempa bumi dapat diprediksi kisaran waktu yang
memungkinkan untuk terjadi. Metode prediksi gempa bumi ada 2 (dua) metode, yaitu short-range
prediction dan long-range prediction. Short-range prediction yakni prediksi waktu pendek,
sedangkan long-range prediction yakni prediksi waktu panjang.

Judul jurnal : Gempa Bumi dan Mekanismenya


Menurut Lutgens (1982) gempa bumi adalah getaran bumi yang dihasilkan oleh percepatan
energy yang dilepaskan, energy ini menyebar ke segala arah dari pusat sumbernya. Gempa bumi
di Indonesia merupakan pertemuan tiga buah lempeng tektonik yang membentuk jalur-jalur gempa
dan jalur vulkanisme yang memberi dampak begitu besar terhadap distribusi penyebaran gempa
di Indonesia. Gempa bumi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu jatuhan meteor, aktivitas
vulkanik (sering disebut gempa vulkanik), longsoran, runtuhan-timbunan batuan di penambangan-
penambangan, ledakan nuklir bawah tanah, pergerakan lempeng tektonik dan lain-lain. Beberapa
factor sosiologi seperti kepadatan penduduk, waktu kejadian gempa dan kesiapsiagaan dari
komunitas itu sendiri adalah penentu jumlah korban akibat gempa itu sendiri. Sampai sekarang ini,
kita hanya mampu mengerjakan sedikit untuk meminisasi dampak dari gempa secara langsung.
Gempa bumi yang perlu mendapatkan perhatian karena mempunyai pengaruh yang sangat
mengerikan adalah gempa tektonik. Hal yang perlu diketahui adalah besarnya frekuensi yang
terjadi, energy yang dibebaskan dan luas pengaruhnya dalam kaitannya dengan pergerakan
lempeng tektonik. Akibat gempa bumi tektonik dapat menimbulkan pergeseran sepanjang bidang
petahan dengan kisaran 1-10 m dan umumnya 0,2-0,8 m. pusat-pusat gempa tektonik berkaitan
erat dengan tempat-tempat yang sering terjadi pergerakan pada kulit bumi yaitu di zona subduksi
dan patahan. Pusat-pusat gempa bumi dangkal bisa terjadi pada zona-zona tertentu. Akibat dari
pergerakan magma (sirkulasi magma) maka mengakibatkan lempeng samudera mengalami
penipisan sehingga lambat laun akan mengalami patahan atau sering disebut sebagai sea floor
spreasing sehingga dapat merupakan sumber gempa dangkal. Sumber lain adalah sesar bawah laut
yang memotong pegunungan tengah samudera, zona subduktif dari interaksi dua buah lempeng,
disini akan dihasilkan patahan-patahan yang banyak sekali dan muncul ke permukaan. Pada saat
lempeng tersebut bergerak kembali maka getaran yang besar dan kuat akan merambat ke atas zona-
zona yang sudah lemah yaitu berupa patahan-patahan. Akibat dari penunjaman lempeng tersebut
maka terjadi pergesekan antara dua buah lempeng yang akhirnya menghasilkan melting yang
terkumpul pada suatu tempat, kemudian akan naik ke permukaan membentuk gunung berapi, pada
zona ini juga dihasilkan patahan-patahan trancurrent yang dengan sendirinya juga merupakan
gempa dangkal.
Suatu blok batuan yang mengalami tekanan akan memberikan response berupa
gerak/pergerakan terhadap batuan yang lain. Untuk batuan yang elastic seperti batulempung dan
napal bila mendapatkan tekanan maka tidak langsung patah tetapi terlipat lebih dahulu, baru
setelah kekuatan tekanan tersebut melebihi dari nilai elastisitasnya maka batuan tersebut akan
patah. Untuk batuan yang mempunyai nilai elastisitas rendah seperti breksi, konglomerat,
batugamping sangat sulit mengalami perlipatan, sehingga bila mengalami tekanan yang melebihi
batas elastisitasnya maka akan membuat batuan tersebut patah, mengikuti bidang rekahannya yang
baru yang disebut sebagai sesar.
Ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam proses gempa tektonik yakni tegangan elastic
pada suatu masa batuan harus perlahan-lahan terkumpul dan menerus, serta batuan dapat menahan
energi tegangan elastic secara perlahan-lahan dalam perubahan dalam perubahan bentuk pada
1020-1025 ergs, sebagai contohnya adalah bom atom Hiroshima yang mempunyai energi 8 x 1020
ergs.
Parameter-parameter gempa bumi yakni nilai numerik dan kegempaan yang dapat
dikaitkan dengan kegempaan di suatu wilayah. Parameter tersebut adalah: tanggal, waktu
sesungguhnya, koordinat episenter (latitude dan longitude geography), focal depth, magnitude,
dan intensitas maximum. Intensitas disini menyatakan ukuran yang terjadi akibat gempat bumi di
suatu tempat tertentu dan merupakan pengaruh langsung terhadap alam, manusia dan segala
kepentingannya. Skala yang dipakai secara internasional adalah MMI (Modified Mercally
Intensity) dengan skala terendah I dan skala tertinggi XII. Parameter lain yang juga mempunyai
peranan yang sangat besar adalah dimensi sesar dan orientasi moment seismic dan spectral
karakteristik gerakan tanah yang terekam.
Focus, hypocenter atau sumber gempa selalu terletak dibawah permukaan bumi. Dimana
perhitungan indikasi gelombang seismiknya pertama asli. Tidak perlu bersamaan dengan tempat
dari kebanyakan energi intensitas yang telah dibebaskan, dengan kata lain sumber aktual gempa
tidak perlu dibatasi pada daerah yang kecil dan dalam beberapa kasus melingkupi daerah yang
luas. Episenter adalah proyeksi vertical dari titik pusat dipermukaan bumi. Episenter yang terletak
oleh instrumental utama disebut episenter instrumental sedangkan focal depth atau hypocenter
depth adalah kedalaman titik pusat di bawah episenter. Pada umumnya gempa dapat
diklasifikasikan menurut focal depthnya. Gempa bumi dengan focal depth 70 km disebut gempa
dangkal, kemudianm antara 70-300 km disebut sebagai gempa intermediet dan dibawah 300 km
disebut sebagai gempa dalam sedangkan batas dari focal depth adalah 700 km. pengklasifikasian
ini berbeda-beda untuk tiap-tiap negara, sebagai contohnya adalah Jepang yang menyebutkan
bahwa 30 km dari permukaan bumi disebut sebagai gempa sangat dangkal, 30-100 km disebut
gempa dangkal sedangkan di bawah 100 km disebut sebagai gempa dalam. Jarak yang terukur dari
titik pusat gempa dan episenter terhadap titik observasi disebut sebagai focal distance atau
epicenter distance.
Pada gempa yang dangkal total energi yang dilepaskan kepermukaan bumi adalah tida
perempatnya. Ketika kejadian-kejadian gempa dengan focal depth yang dangkal terjadi dalam
daerah dam waktu yang terbatas dan jika hal tersebut sangat besar maka disebut sebagai gempa
utama. Gempa-gempa yang terjadi sebelum gempa utama disebut gempa awal (foreshock) dan jika
terjadinya sesudah gempa utama disebut gempa susulan ( aftershock). Beberapa kejadian gempa
tanpa adanya gempa utama disebut sebagai earthquake swarm.
Kejadian gempa secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Gempa awal (foreshock) – gempa utama (mainshock) – gempa susulan (aftershock) .
b. Gempa utama (mainshock) – gempa susulan (aftershock)
c. Earthquake swarm.
Ada dua jenis kegunaan prediksi gempa yang dapat digunakan untuk menyelamatkan jiwa
manusia dan harta benda yaitu prediksi jangka Panjang dan jangka pendek. Adapun kegunaan
prediksi jangka Panjang yakni:
- Untuk mengetahui kekuatan struktur dan keberadaan suatu bangunan
- Untuk memberikan masukan kepada pemerintah setempat mengenai peraturan baru
pada bangunan dan tata ruang secara teliti untuk memperbaiki pemukiman penduduk.
- Meneruskan kampanye untuk menginformasikan dan memberikan pengetahuan
mengenai tatacara penyelamatan dan tindakan pencegahan yang umum.\
- Untuk menggambarkan kembali secara baik tata ruang.
Sedangkan kegunaan prediksi jangka pendek yakni:
- Untuk kemudahan mobilisasi pada saat kejadian bencana.
- Untuk menerapkan prosedur untuk evakuasi bangunan yang membahayakan dan
daerah berbahaya (terhadap resiko kebakaran).
- Tidak memfungsikan industri-industri berbahaya seperti reactor nuklir, listrik dan pipa
minyak dan gas.
- Untuk mengevakuasi daerah pantai terhadap bahaya tsunami.
Kesimpulan
Berdasarkan pada ketiga resume jurnal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gempa bumi adalah
guncangan atau getaran yang sumbernya dari dalam bumi kemudian merambat ke permukaan
bumi. Getaran tersebut disebabkan oleh pergeseran kulit bumi itu sendiri sehingga menimbulkan
getaran yang hebat. Terjadinya gempa bumi dapat disebabkan oleh meteor jatuh, longsoran (di
bawah muka air laut), ledakan bom nuklir di bawah permukaan, aktivitas vulkanik (sering disebut
gempa vulkanik), longsoran, runtuhan-timbunan batuan di penambangan-penambangan, ledakan
nuklir bawah tanah, pergerakan lempeng tektonik dan lain-lain. Gempa dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis. Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi gempa vulkanik, gempa
tektonik, gempa runtuhan dan gempa buatan. Sedangkan berdasarkan berdasarkan kedalaman
focus, gempa dibedakan menjadi gempa dangkal, menengah dan dalam. Berdasarkan
magnitudonya, gempa dibedakan menjadi gempa lemah, gempa sedang, gempa kuat, dan gempa
sangat kuat. Diantara beberapa jenis gempa tersebut, adapun gempa yang paling berbahaya adalah
gempa sangat kuat dengan focus dangkal. Untuk parameter gempa, skala yang dipakai secara
internasional adalah MMI (Modified Mercally Intensity) yang memiliki skala terendah I dan skala
tertinggi XII. Selain itu, juga terdapat prediksi gempa. Prediksi gempa terbagi menjadi dua yakni
predikis jangka pendek dan prediksi jangka Panjang. Kedua jenis prediksi tersebut masing-masing
memiliki kegunaan. Adapun kegunaan dari prediksi jangka pendek yakni untuk memudahkan
mobilisasi pada saat kejadian bencana, untuk menerapkan prosedur untuk evakuasi bangunan yang
berbahaya, dan tidak memfungsikan industri-industri berbahaya. Sedangkan prediksi jangka
Panjang kegunaannya yakni untuk mengetahui kekuatan struktur dan keberadaan suatu bangunan,
untuk menggambarkan kembali secara baik tata ruang dan lain sebagainya.

Sumber Literatur
https://www.google.com/url?q=https://core.ac.uk/download/pdf/298086428.pdf&usg=AOvVaw0
eji4Ml-JQae6R78DwRrf9
https://www.google.com/url?q=https://core.ac.uk/download/pdf/298086428.pdf&usg=AOvVaw0
eji4Ml-JQae6R78DwRrf9
https://www.google.com/url?q=https://media.neliti.com/media/publications/195598-ID-gempa-
bumi-dan-mekanismenya.pdf&usg=AOvVaw01AocH_30ILd82Lx8EX0sy

Anda mungkin juga menyukai