Anda di halaman 1dari 3

Azriel Ihza Putra Augustria

115210010
Seismologi Gempa Bumi B

1. Sebutkan dan jelaskan tentang parameter gempa bumi


Parameter gempa bumi adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan
ciri-ciri fisik dari sebuah gempa bumi. Beberapa parameter gempa bumi yang umum
digunakan antara lain :
a) Magnitudo: Magnitudo adalah ukuran dari energi yang dilepaskan oleh sebuah
gempa bumi. Magnitudo diukur pada skala logaritmik, seperti Skala Richter
dan Skala Moment Magnitude. Semakin tinggi magnitudo, semakin besar
energi yang dilepaskan dan semakin kuat gempa bumi tersebut.
b) Episentrum: Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang terletak tepat di
atas pusat gempa bumi atau titik hiposenter. Episentrum adalah tempat di
mana getaran gempa bumi terkuat dirasakan.
c) Hiposenter: Hiposenter atau fokus gempa bumi adalah titik di bawah
permukaan bumi tempat gempa bumi terjadi. Hiposenter biasanya terletak di
zona subduksi, zona transformasi, atau zona mid-oceanic ridge.
d) Durasi: Durasi adalah lamanya waktu getaran gempa bumi terjadi. Durasi
tergantung pada kekuatan gempa bumi dan jarak dari episentrum.
e) Frekuensi: Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik.
Frekuensi gempa bumi berhubungan dengan jenis batuan di bawah permukaan
bumi dan karakteristik sumber gempa bumi.
f) Spektrum Frekuensi: Spektrum frekuensi adalah grafik yang menunjukkan
besarnya amplitudo getaran gempa bumi pada setiap frekuensi. Spektrum
frekuensi dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis batuan di bawah
permukaan bumi.

Dalam prakteknya, parameter-parameter gempa bumi ini digunakan untuk


memperkirakan dampak yang mungkin terjadi akibat gempa bumi, seperti kerusakan
bangunan, jatuhnya korban, atau tsunami. Hal ini penting untuk mempersiapkan diri
dan merespon secara cepat ketika terjadi gempa bumi.
2. Sebutkan dan jelaskan tentang intensitas gempabumi
Intensitas gempa bumi adalah ukuran seberapa kuat getaran yang dirasakan
oleh manusia atau benda-benda di permukaan bumi. Intensitas gempa bumi dapat
diukur dengan menggunakan beberapa skala, seperti Skala Mercalli, Skala Richter,
dan Skala Moment Magnitude.
a) Skala Mercalli
Skala Mercalli merupakan skala intensitas gempa bumi yang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1902 oleh Giuseppe Mercalli. Skala Mercalli mengukur
intensitas gempa bumi berdasarkan efek yang dirasakan oleh manusia dan benda-
benda di sekitar episentrum. Skala Mercalli terdiri dari 12 tingkat intensitas, dimulai
dari I (tidak dirasakan) hingga XII (kerusakan total).

b) Skala Richter
Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi berdasarkan energi yang dihasilkan
oleh gempa bumi. Skala Richter ditemukan oleh Charles Richter pada tahun 1935.
Skala Richter memiliki rentang nilai dari 0 hingga lebih dari 9. Nilai 0 menunjukkan
gempa bumi yang sangat kecil, sedangkan nilai di atas 9 menunjukkan gempa bumi
yang sangat besar dan sangat jarang terjadi.

c) Skala Moment Magnitude


Skala Moment Magnitude juga mengukur intensitas gempa bumi berdasarkan energi
yang dihasilkan oleh gempa bumi. Skala ini diperkenalkan pada tahun 1979 oleh
Thomas Hanks dan Hiroo Kanamori. Skala Moment Magnitude memiliki rentang
nilai yang sama dengan Skala Richter, namun dapat memberikan estimasi yang lebih
akurat pada gempa bumi yang sangat besar.
Dalam prakteknya, intensitas gempa bumi sering diukur dengan menggunakan
Skala Mercalli karena skala ini lebih mencerminkan dampak yang dirasakan oleh
manusia dan lingkungan sekitar. Namun, Skala Richter dan Skala Moment Magnitude
juga sering digunakan untuk mengevaluasi kekuatan gempa bumi secara lebih teknis
dan objektif.
3. Sebutkan dan jelaskan tentang jenis-jenis gempa bumi!
a) Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
 Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung
berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

 Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit
bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki
kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

 Gempa runtuhan atau terban


Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah
longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya
berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b) Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :
 Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa)
berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa
bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

 Gempa bumi menengah


Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara
60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada
umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

 Gempa bumi dangkal


Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang
dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan
yang besar.

Anda mungkin juga menyukai