Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI


“GEMPA BUMI”

PENULIS : AYUNI KASI

KELAS : X.5

SMA NEGERI 2 MUARA BELITI

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Membahas tentang Gempa bumi karena guncangan hebat akibat akumulasi energi
yang terjadi di dalam kulit bumi (litosfir) kemudian menjalar kepermukaan bumi
dengan skala Magnitude tertentu

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja penyebab gempa bumi?
2. Bagaimana cara mencegah dan mengurangi gempa bumi?
3. Apakah yang dimaksud Gempa bumi

1.3 Manfaat penulisan


1. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang gempa bumi
2. Melatih penulis menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Menumbuhkan kesadaran untuk mencegah dan mengurangi gempa bumi

1.4 Tujuan
1. Mengetahui penyebab gempa bumi
2. Memiliki wawasan tentang cara mencegah dan mengurangi gempa bumi
3. Mengetahui tentang pengertian gempa bumi

ii
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian gempa bumi Menurut

Pujianto, (2007) gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat
disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun akibat peristiwa alam. Akibat
dari kedua tersebut tanah menjadi bergetar sebagai efek dari menjalarnya gelombang
energi yang memancar dari pusat gempa/fokus.

BAB III

METODE PENGUMPULAN DATA

3.1 Metode pengumpulan data

Metode – metode pengumpulan data yang penulisan gunakan sebagai rujukan dalam
penyusunan karya tulis.

1. Metode pustaka

2. Metode langsung

3. Metode deskriptif analitik

1
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 pengertian gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan
gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi
akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah
mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo
adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi
nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang
sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

4.2 Jenis-Jenis Gempa Bumi

Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan


kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan
gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa
G. Krakatau.
2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa
bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa
Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
3. Gempa runtuhan atau terban

2
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti
ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3,
yaitu :
1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat
gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam
kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu
berbahaya.
2. Gempa bumi menengahGempa bumi menengah adalah gempa bumi
yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah
permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan
kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya
menimbulkan kerusakan yang besar.

3
Bab V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Manusia memainkan peran penting dalam mengurangi risiko gempa bumi melalui
tindakan-tindakan preventif seperti pemilihan lokasi bangunan bijak, desain bangunan
tahan gempa, pemantauan aktivitas seismik, pendekatan konservasi lingkungan, dan
pendidikan masyarakat. Meskipun tidak dapat sepenuhnya mencegah gempa bumi,
langkah-langkah ini dapat secara signifikan mengurangi dampaknya pada kehidupan dan
properti. Kombinasi upaya ini mencerminkan komitmen manusia terhadap keberlanjutan
dan keselamatan lingkungan di wilayah yang rentan terhadap gempa.

5.2 Saran

1. Tingkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang gempa bumi, termasuk


tindakan pengamanan dan rencana evakuasi.

2. Tingkatkan sistem pemantauan dan peringatan dini gempa bumi.

3. Terapkan kebijakan yang bijaksana dalam pemilihan lokasi bangunan.

4. Terapkan standar bangunan tahan gempa yang ketat dalam perencanaan dan konstruksi
bangunan.

5. Lakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin terhadap bangunan yang sudah ada untuk
memastikan keamanan struktural mereka.

6. Lakukan praktik konservasi lingkungan seperti menjaga vegetasi dan mengelola air
tanah dengan baik.

7. Tingkatkan kerjasama antar negara dan lembaga internasional dalam pertukaran


informasi, penelitian, dan pengembangan teknologi untuk mitigasi risiko gempa bumi.

4
DAFTAR PUSTAKA

Abha, Muhammad Makmun. “Gempa Bumi Dalam Al-Qurān: Tafsir Tematik”,


ESENSIA, Vol. XIV, 1 (April 2013).

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Al-Mubayyadh, Muhammad Ahmad. 2018. Ensiklopedi Akhir Zaman, terj. Ahmad


Dzulfikar. Surakarta: Granada Mediatama

Anda mungkin juga menyukai