Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERANCANGAN ALAT SENSOR GEMPA BUMI SEDERHANA

KELOMPOK 5
XII IPA 3
Tim Penyusun:
Destia Riyanti (XII IPA 3)
Hezekiel Palito Hasea(XII IPA 3)
Michael Herman Sudjatmiko (XII IPA 3)
Saskia Karina Safitri (XII IPA 3)
Yusuf Ardiansyah (XII IPA 3)

Pengajar:
Ana Yuliastuti S.pd

SMA YADIKA 3 KARANG TENGAH


2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Rumusan Hipotesis ...................................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 6
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 11
A. Waktu dan Tempat .......................................................................................11
B. Alat dan Bahan ............................................................................................11
C. Prosedur Penelitian..................................................................................... 12
D. Metode Penelitian....................................................................................... 14
E. Teknik Penelitian ........................................................................................ 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 16
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 16
B. Pembahasan ................................................................................................ 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 18
A. Kesimpulan ................................................................................................ 18
B. Saran ........................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, peneliti panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Perancangan Alat Sensor Gempa
Bumi Sederhana”.

Makalah ilmiah ini telah peneliti susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini.
Untuk itu peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, peneliti meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka peneliti menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
peneliti dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata peneliti berharap semoga makalah ilmiah tentang perancangan


alat sensor gempa bumi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Tangerang, 3 Januari 2024

Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh letusan gunung api.
Dari beberapa kejadian gempa bumi yang pernah terjadi, kebanyakan
warga selalu terlambat untuk menyelamatkan diri ke tempat yang aman. Hal
ini dikarenakan peringatan informasi gempa dari BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) tidak memberikan peringatan
secara langsung dari aktivitas gempa yang tercatat alat seismograph. Maka
dari itu, masyarakat seringkali tidak mengetahui langkah apa yang harus
dilakukan ketika terjadinya gempa.
Oleh karena dari itu, peneliti bermaksud untuk menanggapi
permasalahan tersebut dengan melakukan pembuatan rancangan Alat
Sensor Gempa Bumi Sederhana sehingga diharapkan dapat meminimalisir
korban yang diakibatkan bencana gempa bumi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Bagaimana cara membuat alat sensor gempa bumi sederhana?

2. Bagaimana prinsip kerja alat sensor gempa bumi sederhana?

3. Bagaimana alat ini akan bisa membantu memberi peringatan dini


sebelum terjadinya gempa bumi?
C. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka hipotesis


dari makalah ini adalah alarm gempa bisa menyala karena ketika terjadi
getaran atau guncangan, magnet akan menempel pada paku. Magnet yang
menempel pada paku menyebabkan sensor menyala dan mengeluarkan
bunyi.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dan
manfaat dari pembuatan makalah penelitian ini adalah:

1. Untuk menerapkan prinsip fisika dikehidupan sehari-hari.


2. Untuk mengetahui cara pembuatan alat sensor gempa bumi sederhana.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja alat sensor gempa bumi sederhana.

4. Untuk menjadi alat peringatan dini akan datangnya gempa bumi.

5. Untuk mengurangi kerusakan, kerugian, serta korban jiwa akibat gempa


bumi.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah salah satu fenomena geologi yang paling
kuat dan berdampak besar di Bumi. Gempa bumi terjadi ketika ada
pergerakan atau pelepasan energi di kerak bumi.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika), gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Jenis-jenis gempa bumi
dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya.
Berikut ini merupakan penjelasannya:

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu:

1) Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan


oleh letusan gunung berapi. Contoh: gempa Gunung Bromo,
gempa Gunung Una-Una, gempa Gunung Krakatau.

2) Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena


pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone
penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang
cukup dahsyat. Contoh: gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
3) Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan
sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan
wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi ada 3, yaitu:

1) Gempa bumi dalam


Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
(pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan
bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada
umumnya tidak terlalu berbahaya.
2) Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang
hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah
permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya
menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3) Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi
ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik yang


membentuk kerak bumi. Lempeng-lempeng ini bergerak, bersentuhan,
atau saling menjepit satu sama lain. Gempa bumi dapat disebabkan
oleh:
a. Gerakan Subduksi: Terjadi ketika satu lempeng turun ke bawah
lempeng lainnya, menciptakan tekanan yang kemudian dilepaskan.
b. Pergerakan Lateral: Terjadi ketika dua lempeng bergerak sejajar
satu sama lain, menciptakan gesekan yang menyebabkan gempa
bumi.
c. Pelepasan Tekanan: Batuan di kerak bumi membangun tekanan,
yang dapat dilepaskan secara tiba-tiba, menyebabkan gempa bumi.

2. Sensor

Sensor adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi


perubahan pada besaran fisik seperti tekanan, gaya, listrik, cahaya, gerakan,
kelembaban, suhu, kecepatan, dan fenomena lingkungan lainnya. Ketika
ada perubahan yang terjadi, sensor akan mengkonversi input yang dideteksi
menjadi output yang dapat dipahami oleh manusia. Output ini dapat
diterima melalui perangkat sensor itu sendiri atau dikirim secara elektronik
melalui jaringan untuk ditampilkan atau diproses menjadi informasi yang
berguna bagi pengguna. Sensor yang peneliti gunakan pada alat peraga ini
adalah sensor getar. Sensor getaran atau vibration sensor merupakan jenis
sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran dan akan diubah
ke dalam sinyal listrik.

3. Buzzer Elektronika

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat


menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika
akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik
dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer
elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering
digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu
dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan
menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar
manusia.

Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa


tegangan listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau
gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis
buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan dalam rangkaian
adalah buzzer yang berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu
karena Piezoelectric Buzzer memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu
lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah penggunaannya ketika
diaplikasikan dalam rangkaian elektronika.

Efek Piezoelektrik (Piezoelectric Effect) ditemukan pertama kali


oleh dua orang ilmuwan Fisika pada tahun 1880 bernama Pierre Curie dan
Jacques Curie yang berasal dari kebangsaan Perancis. Penemuan tersebut
kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi
Piezoelectric Buzzer dan mulai populer digunakan pada tahun 1970-an.

4. Prinsip Kerja

Alat peraga ini akan bekerja jika terjadi guncangan. Guncangan


menyebabkan magnet yang berfungsi sebagai bandul menjadi bergerak
dan menempel pada paku. Berikut adalah gambar rangkaiannya:

Jika kawat tembaga yang terlilit pada magnet menempel pada salah satu
paku maka rangkaian akan menjadi tertutup dan buzzer akan menyala.
Ketika buzzer menyala dan mengeluarkan suara bising menjadi
penanda bahwa saat itu sedang ada guncangan yang bisa
mengindikasikan adanya gempa.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Waktu Pelaksanaan: 30 Desember 2023-31 Januari 2024


Tempat Pelaksanaan: SMA Yadika 3 Karang Tengah Jl. Raden Saleh No.11

B. Alat dan Bahan

No. Alat Jumlah No. Bahan Jumlah


1. Solder 1 1. Toples 1
2. Gergaji 1 2. Paku Baja 4
3. Gunting 1 3. Baterai 2
AA
4. Pensil 1 4. Kabel 3
5. Spidol 1 5. Pipa Diameter 2 cm,
Panjang 9 cm
6. Penghapus 1 6. Magnet 1
7. Penggaris 1 7. Tempat 1
Baterai
AA
8. Alat Lem Tembak 1 8. Buzzer 1
Aktif
9. Palu 1 9. Lakban 1
Hitam
10. Korek Api 1 10. Papan 1
Kayu
11. Jangka 1 11. Amplas 1

C. Prosedur Penelitian

1. Buat empat lubang pada tutup toples dengan menggunakan solder atau
paku

2. Tempelkan kardus pada tutup toples

3. Kupas kulit kabel dengan cara membakar kulitnya sedikit, lalu masukan
kabel ke dalam lubang yang sudah dibuat dipermukaan tutup toples

4. Rekatkan kabel ke tutup toples dengan menggunakan lem tembak


5. Lubangi bagian ujung pipa dengan menggunakan solder atau paku, lalu
masukan paku ke dalamnya, kemudian tempelkan pipa ke permukaan
tutup toples

6. Bentuk lingkaran diatas papan kayu yang diameternya seukuran dengan


diameter tutup toples
7. Tempelkan tutup toples keatas lingkaran yang sudah digambar diatas
papan kayu
8. Tancapkan tiga paku ke lubang yang ada di tutup toples, lalu ketuk
dengan palu namun jangan sampai terlalu dalam

9. Lilitkan kabel pada paku


10. Kaitkan kabel yang kulitnya sudah dikupas pada magnet, ujung kabel
yang lainnya dihubungkan ke paku yang ada di ujung pipa

11. Hubungkan kabel hitam tempat baterai ke kabel hitam buzzer aktif, lalu
hubungkan kabel merah tempat baterai & buzzer ke kabel yang sudah
ditempelkan di tutup toples
12. Balut semua sambungan kabel menggunakan lakban hitam

13. Pasang dua baterai AA ke tempat baterai

D. Metode Penelitian

Metode yang peneliti gunakan adalah Metode Kualitatif. Metode


Kualitatif adalah metode yang terfokus pada pengamatan yang mendalam.
Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif.

E. Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang peneliti digunakan adalah teknik uji coba


secara langsung dan studi Pustaka. Uji coba adalah uji pendahuluan dari
sebuah studi penelitian atau eksperimen untuk mengevaluasi kelayakannya
dan mengidentifikasi potensi masalah atau isu sebelum studi utama
dilakukan. Sedangkan studi pustaka adalah metode dengan pengumpulan
data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai
literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari penelitian kami yang berjudul “Perancangan Alat Sensor


Gempa Bumi Sederhana” kami mendapatkan hasil berupa rancangan
produk sensor alat gempa sederhana sebagai berikut

Dari rancangan diatas, kami memperoleh rangkaian sebagai berikut


B. Pembahasan

Dalam rangkaian ini, kami menggunakan buzzer sebagai pendeteksi


adanya gempa, buzzer berguna untuk mengubah getaran listrik menjadi
getaran suara. Sumber energi listrik yang kami gunakan pada rangkaian
ini adalah baterai AA dengan voltase 1,5 V. Pada rangkaian ini kami
menggunakan magnet sebagai komponen utama dan buzzer sebagai
output utama.

Hasil percobaan kami menunjukan bahwa alarm dapat berbunyi


ketika alat ini mendeteksi adanya getaran maka magnet akan mengenai
salah satu dari ketiga paku dan akan menghasilkan sensor yang berbunyi
nyaring.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan analisa yang telah peneliti lakukan, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Alarm ini dibuat dengan cara melubangi tutup toples lalu tempelkan
kardus, rekatkan kabel yang kulitnya sudah dikupas dan lubangi ujung
pipa dengan solder serta masukan paku kedalamnya. Tempel tutup toples
diatas ke papan kayu lalu tancapkan tiga paku di papan dan lilitkan kabel
pada ketiga paku. Kaitkan salah satu ujung kabel dengan magnet dan
ujung lainnya dengan paku yang ada di ujung pipa. Hubungkan kabel
hitam buzzer ke tempat baterai, lalu hubungkan kabel merah tempat
baterai & buzzer ke kabel yang ada ditutup toples. Balutkan semua kabel
dengan solatip hitam dan terakhir pasangkan baterai AA ke tempat
baterai.
2. Alarm ini menggunakan prinsip kerja yaitu jika magnet menempel pada
salah satu paku, maka rangkaian akan tertutup sehingga buzzer akan
menyala dan mengeluarkan suara bising.
3. Alarm ini akan mendeteksi guncangan yang membuat magnet bergerak
mengenai paku lalu membuat sensor menyala dan mengeluarkan suara.
Sehingga dapat mendeteksi gempa.
4. Alarm dapat berbunyi karena kawat tembaga yang dililitkan di magnet
bersentuhan dengan salah satu dari tidak ketiga paku.
5. Alarm tetap akan berbunyi walau hanya magnet yang menempel pada
paku dan kawat tembaganya tidak bersentuhan dengan paku.
6. Alarm juga dapat berbunyi dikarenakan guncangan lain selain faktor
gempa bumi, bisa jadi karena tidak sengaja tersenggol atau hal-hal
lainnya yang dapat menyebabkan guncangan.
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari kami untuk produk


penelitian ini adalah:
1. Untuk penggunaan pada rumah tinggal, disarankan untuk meletakan alat
sensor gempa bumi dekat dengan dinding. Agar alat tidak terpengaruhi
oleh getaran atau guncangan lain.
2. Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah berangin kencang,
disarankan untuk menutup alat sensor gempa bumi dengan menggunakan
kotak(bisa berbahan akrilik atau yang lainnya).
3. Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang menghasilkan
getaran besar, disarankan untuk menyimpan alat sensor gempa bumi ini
ditempat yang jauh dari sumber getaran(jauh dari rel kereta api dsb).
DAFTAR PUSTAKA

https://web.bpbd.jatimprov.go.id/2023/10/19/gempa-bumi-pemahaman-dasar-dan-
dampaknya/ Gempa Bumi dan Dampaknya
https://media.neliti.com/media/publications/195598-ID-gempa-bumi-dan-
mekanismenya.pdf Gempa Bumi dan Mekanismenya
https://misel.co.id/sensor-penjelasan-cara-kerja-jenis-dan-penerapannya/ Sensor
https://www.belajaronline.net/2020/10/pengertian-buzzer-elektronika-fungsi-
prinsip-kerja.html Buzzer Elektronika
Saptorini, Elsa Putri(2020). Pembuatan Simulasi Pendeteksi Getaran Sebagai
Peringa tan Dini Terjadinya Gempa Bumi,
https://jurnal.unnur.ac.id/index.php/indept/article/view/298/286, diakses pada 16
Januari 2024 pukul 20:17.
Apriyanto, Kis Donny, dkk(2021). Pembinaan Pembuatan Alat Deteksi Dini Gempa
Bumi Sederhana dan Trauma Healing untuk Guru-Guru SDN 2 dan SDN 3 Merak
Belantung, http://repository.lppm.unila.ac.id/35129/7/1132-2938-1-PB.pdf,
diakses pada 21 Januari 2024 pukul 16:34.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai