Anda di halaman 1dari 12

GEMPA BUMI

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
pengujian bahan makanan yang mengandung karbohidrat yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.

Jakarta, 17 Agustus 1945


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa bumi......................................................................2
B. Penyebab Gempa Bumi.......................................................................2
C. Tanda-tanda Terjadinya Gempa Bumi.................................................3
D. Wilayah Rawan Gempa Bumi.............................................................4
E. Upaya Penanggulangan Gempa Bumi.................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................8
B. Saran....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat
mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, di antara planet-planet
anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi
dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk
manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai,
termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari
hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih
sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan
bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita
tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam
bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Terdapat
dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu
pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba-tiba sepanjang sesar
merupakan penyebab yang sering terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gempa bumi?
2. Apa penyebab gempa bumi?
3. Bagaimana tanda-tanda terjadinya gempa bumi?
4. Bagaimana upaya sebelum, ketika, dan sesudah gempa bumi?
5. Bagaimana kerusakan dan korban gempa bumi?
6. Wilayah mana saja yang rawan gempa bumi?
7. Bagaimana upaya penanggulangan gempa bumi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gempa bumi


Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur
dengan menggunakan alat seismometer. Momen magnitudo adalah skala yang
paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Skala Richter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium
seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo.
Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3
magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 lebih
berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung
pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih
dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir
besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di jepang pada
tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa jepang terbesar sejak
pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi skala Mercalli.

B. Penyebab Gempa Bumi


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena
dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang
besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling
menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut

2
3

dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk
lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki
berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng
yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua
lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan
energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling
mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng
yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti
yang terjadi pada gunung everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak
lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke
dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala
akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun)
juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.

C. Tanda-tanda Terjadinya Gempa Bumi


Pada umumnya ada beberapa gejala atau tanda terjadinya gempa bumi.
Gempa vulkanik biasanya didahului oleh terjadinya gempa bumi lokal di
sekitar gunung api dengan intensitas yang sering, adanya suara gemuruh di
4

dalam gunung, meningkatnya suhu di kawah gunung, keringnya mata air di


sekitar gunung, dan turunnya hewan dari puncak gunung.
Adapun gejala atau pertanda yang muncul sebelum terjadinya
gelombang tsunami akibat gempa bumi tektonik yang terjadi di dasar laut
adalah airnya surut secara tiba-tiba. Selang beberapa menit kemudian akan
muncul ombak dengan gelombang besar. Tanda-tanda tersebut dapat dijadikan
acuan untuk mengenal fenomena alam sebelum terjadinya gempa bumi.

D. Wilayah Rawan Gempa Bumi

Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi
yang di alami dalam periode waktu. Gempa bumi di ukur dengan
menggunakan alat seismograf. Tipe gempa bumi meliputi gempa bumi
vulkanik (gunung api), gempa bumi tektonik, dan gempa bumi tumbukan.
Bencana alam di Indonesia terjadi karena Indonesia memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1. Posisi geografis Indonesia yang di apit oleh dua samudera besar dunia
(samudra Hindia dan samudra Pasifik).
2. Posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia
(lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik).
5

3. Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam.


Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak
pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng benua Asia, lempeng
benua Australia, lempeng samudra Hindia, dan lempeng samudra Pasifik.
Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik yang
memanjang dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, yang
sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan daratan rendah yang sebagian di
dominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan
bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan
tanah longsor.
Gempa bumi yang di sebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat
menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudra. Dengan wilayah
yang sangat di pengaruhi oleh penggerak lempeng tektonik ini, Indonesia
sering mengalami tsunami.
Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar di sebabkan oleh
gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif
lainnya. Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi
bencana tsunami terutama pantai barat Sumatra, pantai selat pulau Jawa,
pantai selatan dan utara pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku,
pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Daerah Maluku
adalah daerah yang rawan bencana tsunami.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya
terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling
parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan. Beberapa gempa bumi lain
juga dapat terjadi karena pergerakan magma-magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi.
6

E. Upaya Penanggulangan Gempa Bumi


1. Sebelum Terjadi Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum
terjadi gempa adalah sebagai berikut.
a. Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan
rumah jika terjadi gempa.
b. Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga
jika terjadi gempa.
c. Periksa apakah rumah kokoh fondasinya.
d. Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah.
e. Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat
dikunci.
f. Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak.
2. Saat Terjadi Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat saat
terjadi gempa adalah sebagai berikut.
a. Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
b. Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
c. Carilah tanah lapang.
d. Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dari dalam bangunan, carilah
meja atau benda lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
e. Jauhi jendela kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin akan
jatuh.
f. Jika kamu berada di pegunungan, waspadalah terhadap runtuhan batu
dan tanah longsor.
g. Jika kamu berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak
tinggi karena gempa di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
h. Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
i. Berdoa, Mohon perlindungan dari Sang pencipta.
3. Setelah Terjadi Gempa Bumi
7

Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setelah


terjadi gempa adalah sebagai berikut.
a. Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
b. Jauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
c. Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat
yang memerlukan bantuan.
d. Hubungi serta cek keluarga dan sanak keluarga.
e. Hubungi pihak-pihak yang dapat memberikan pertolongan.
4. Penyelamatan dan Pemulihan Pasca Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat untuk
penyelamatan dan pemulihan akibat gempa adalah sebagai berikut.
a. Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi
korban.
b. Melakukan penyelamatan.
c. Menyediakan bantuan medis.
d. Menyediakan MCK (mandi, cuci, kakus), air minum, dan makanan.
e. Menyediakan pendidikan darurat.
f. Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
g. Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas
lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur
dengan menggunakan alat Seismometer. Momen magnitudo adalah skala yang
paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

B. Saran
Melalui pembahasan dalam makalah ini diharapkan siswa, maupun para
pembaca mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang gempa bumi,
proses terjadinya gempa bumi, penyebab terjadinya gempa bumi, akibat yang
ditimbulkan, dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi#Penyebab_terjadinya_gempa_Bumi

http://www.ensikloblogia.com/2016/12/pengertian-gempa-bumi-tanda-tanda-
dan.html

https://www.rappler.com/indonesia/134463-5-hal-mengenai-gempa-bumi-
yogyakarta-2006

http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/08/pencegahan-dan-penanggulangan-
gempa-bumi.html

http://edukasi.kompas.com/read/2014/09/16/07300061/Ada.28.Wilayah.Rawan.G
empa.dan.Tsunami.di.Indonesia

Anda mungkin juga menyukai