Anda di halaman 1dari 28

Gempa Bumi (Seisme)

Eko Yudha Pranata (210220104005)


Pengertian Gempa

Gerakan keras dan terjadi secara tiba – tiba dibawah permukaan bumi disebut gempa bumi.
Kadangkala bumi bergoncang hebat, sehingga bangunan rumah dan gedung – gedung runtuh,
jalan dan jembatan rusak serta saluran air dan kawat listrik putus.
Gempa merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan.

Gempa Tektonik Gempa Vulkanik Gempa runtuhan

2
Pengertian seisme
Gempa yang mengguncang bumi getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang jauh.
Hal tersebut terjadi karena gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut gelombang
seismik(gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari sumber atau
titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik dapat diibaratkan gelombang yang terjadi
bila kerikil yang dijatuhkan ke genangan air.
1. Gelombang pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang primer (P). Gelombang
primer mempunyai sifat yang sama seperti gelombang bunyi yang merambat melalui
udara. Gelombang primer (P) merupakan bentuk gelombang kompresi yang merambat
melalui batuan dengan memanfaatkan dan memuaikan batuannya sendiri
2. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan
dengan gerakan naik turun.
3. Bila gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang
seismik jenis ketiga yang merupakan gelombang permukaan.

3
Faktor yang mempengaruhi
Gempa bumi
Empat faktor utama

Faktor yang mempengaruhi Gempa Bumi

Faktor Lempeng Runtuhan lubang- Faktor Luar Letusan gunung


Tektonik lubang interior bumi Angkasa berapi

5
Faktor Tektonik Lempeng

Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng.
Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar
bumi yang padat.

6
Faktor Tektonik Lempeng

Daerah tempat lempeng-lempeng itu bertemu disebut batas lempeng. Pada batas lempeng kita dapat
mengetahui cara bergerak lempeng. Lempeng bisa saling menjauh, saling bertumbukan, atau saling
menggeser ke samping. Gempa bumi terjadi karena adanya proses pergerakan lempeng yaitu berupa
tumbukan, pelipatan, pergeseran dan atau penyusupan

7
Faktor Tektonik Lempeng

Keadaan I menunjukan suatu lapisan yang belum terjadi perubahan bentuk geologi. Karena di dalam
bumi terjadi gerakan yang terus‐menerus, maka akan terdapat stress yang lama kelamaan akan
terakumulasi dan mampu merubah bentuk geologi dari lapisan batuan.

8
Faktor Tektonik Lempeng

 Keadaan II menunjukan suatu lapisan batuan telah mendapat dan mengandung stress dimana telah terjadi perubahan
bentuk geologi. Untuk daerah A mendapat stress ke atas, sedang daerah B mendapat stress ke bawah. Proses ini
berjalan terus sampai stress yang terjadi (dikandung) di daerah ini cukup besar untuk merubahnya menjadi gesekan
antara daerah A dan daerah B. Lama kelamaan karena lapisan batuan sudah tidak mampu lagi untuk menahan stress,
maka akan terjadi suatu pergerakan atau perpindahan yang tiba ‐tiba sehingga terjadilah patahan. Peristiwa
pergerakan secara tiba‐tiba ini disebut gempabumi.
 Pada keadaan III menunjukkan lapisan batuan yang sudah patah karena adanya pergerakan yang tiba ‐tiba dari
batuan tersebut. Gerakan perlahan‐lahan sesar ini akan berjalan terus sehingga seluruh proses di atas akan diulangi
lagi dan sebuah gempabumi akan terjadi lagi setelah beberapa waktu lamanya, demikian seterusnya.

9
Runtuhan lubang-lubang interior bumi

▪ Runtuhnya lubang-lubang interior seperti gua atau tambang batuan/mineral


dalam bumi dapat menyebabkan getaran di atas permukaannya, namun
getaran ini tidak terlalu besar dan terjadi hanya di setempat saja atau terjadi
secara lokal.

10
Faktor Luar Angkasa

▪ Tabrakan Meteor : Meteor yang jatuh akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran
ini disebut gempa jatuhan
▪ Tumbukan antar material pada rotasi Nebula (awan, gas, hidrogen, helium, debu, dan material-material
lainnya)
▪ Proses memadatnya/menyusutnya bumi karena adanya gaya gravitasi, sebagaimana diketahui bahwa tekanan
batuan akibat gaya gravitasi akan menimbulkan panas.
▪ Reaksi kimia akibat disintegrasi zat-zat radioactive seperti uranium dan thorium yang ada didalam bumi.
Reaksi kimia atas zat-zat radioactive tersebut telah berlangsung milyaran tahun sehingga mengakibatkan
akumulasi panas.
▪ Material Bumi yang besar biasanya cenderung tenggelam dalam inti bumi dan menyimpan panas yang besar,
akibat dari kejadian tersebut adalah adanya panas yang akan menimbulkan gerakan.

11
Letusan Gunung Berapi
Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan gempa yang disebut gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini terjadi baik sebelum,
selama. ataupun sesudah letusan gunungapi. Penyebab gempa ini adalah adanya persentuhan antara magma dengan dinding
gunungapi dan tekanan gas pada letusan yang sangat kuat.

▪ Gempa vulkanik dangkal,kedalaman sumber gempa kurang ▪ gempa volkanik dalam; kedalaman sumber gempanya
dari 2 km, tenjadi pada saat mendekati terjadinya letusan, ± 2 - 30 km. Terjadi pada saat menjelang letusan suatu
saat letusan dan setelah letusan terjadi. gunung api, atau sebagai pertanda bahwa suatu gunung
api tengah mulai aktif.

▪ Getaran vulkanik atau tremor, trerjadi terus-menerus ▪ Gempa bumi ladakan, terjadi sehubungan dengan
sehingga menciptakan suasana tidak tenang,sumber tengah berlangsungnya ledakan gunung api, sumber
gempanya terletak dari kedalaman 30 km sampai gempa sangat dangkal kurang dari 1 km.
permukaan.

12
Cara Megukur Seisme
Seisme tidak dapat diprediksi kejadiannya. Akan tetapi kekuatan getaran serta
lokasi dari hiposentrum dapat diprediksi memakai alat bernama seismometer.
Seismometer adalah alat pengukur getaran
gempa bumi, dan dipakai untuk melihat kekuatan gempa yang terjadi.
Seismomete
r

Mengukur
Seisme

Metode Metode Episentral


Homoseista
Seismometer
Seismometer

Seismometer saat pertama kali di buat, memakai alat optik atau


hubungan mekanis untuk menyeimbangkan getaran, lalu
mencatatnya dalam kertas. Akan pada jaman moderen seperti
sekarang, seismometer memakai perangkat listrik. Dimana elektro
meagnetik digunakan sebagai alat untuk mengukur, dan
mencatatnya dalam bentuk digital.
Cara Kerja
Seismometer
Ge
r an tal Ve ta
eta on rti ran
G riz ka
l
Ho
Cara Kerja Seismometer

Seismometer adalah alat untuk mengukur getaran bumi. getaran bumi memiliki
dua macam bentuk, yaitu getaran vertikal dan getaran horizontal. Setiap getaran
memiliki karakter yang berbeda, oleh karena itu alat yang di pakai juga berbeda.
Terdapat dua macam seismometer, yaitu seismometer untuk mengukur getaran
vertikal dan seismometer untuk mengukur getaran horizontal. Pada seismometer
sederhana, dalam mengkur menggunakan bantuan pendulum. Setiap pendulum
di pasang dengan cara yang berbeda tergantung pada getaran gempa tersebut.
Getaran Horizontal

Untuk mengukur getaran horizontal, membutuhkan pendulum horizontal.


Pendulum horozontal adalah pendulum yang akan bergerak kenan dan kiri untuk
mengukur getaran dari gempa bumi. di bawah daru pendulum tersebut, terdapat
pena untuk mencatat hasil pengukuran dari seismometer ini. Akan tetapi, alat
seismometer sederhana ini tidak mampu mengukur getaran yang memiliki
frekuansi
rendah. Sehingga tidak dapat mengukur dan mencatat getaran yang merupakan
getaran dari gempa bumi dengan sekala yang rendah.
Getaran Vertikal

Untuk mengukur gerakan vertikal, dibutuhkan bebam. Selain itu membutukan pegas, dan jarum yang
nanti akan menunjukkan skala. Prinsip kerjanya adalah beban digantung pada sebuah pegas, dengan
sisi pegas lainnya digantung di tempat lain. Saat terjadi getaran vertikal, pegas akan memanjang dan
memendek. Saat pegas memanjang dan memendek, fungsi dari beban adalah untuk
mempertahankan pegas dalam keadaan inersia. Inersia adalah kelebaman akibat pegas yang
bergerak. pegas akan bergerak naik dan turun sesuai getaran yang di rasakan. Saat pegas bergerak
naik
dan turun, jarum pada alat seismometer ini akan bergerak, dan menunjukkan pada skala yang telah
dipersiapkan.
Skala Mercalli

Skala Pada
Seismometer

Skala Richter
Skala Richter
Skala richter adalah skala yang di pakai untuk mengukur besar dari getaran yang
dihasilkan oleh bumi. dalam membuat tabel skala, dikai sistem logaritma. Sehingga
terdapat perbedaan 10 kali Lipat lebih besar, antara skala yang satu dengan skala yang
berada di atasnya. Skala richter juga biasa disebut sebagai skala richter terbuka. Bentuk
skala dari skala richter adalah:
1 – 3 : Getaran tidak terasa
3 – 3,9 : Mulai terasa, tapi hanya di sekitar pusat gempa
4 – 4,9 : Getaran terasa di luar pusat gempa, jendela mulai bergetar
5 – 5,9 : Manusia mulai sulit berdiri, kaca mulai pecah
6 – 6,9 : Batu, bangunan tinggi, dan bangunan lemah mulai rubuh
7 – 7,9 : Tanah longsor dan tanah mulai retak
8 – … : Menyebabkan kerusakan yang fatal dalam radius seratus meter dari pusat gempa.
Skala Mercalli

Skala mercalli adalah skala yang dipakai untuk mengukur tingkat intensitas
getaran. Selain itu, skala mircelli digunakan untuk mengukur pengaruh gempa
bumi terhadap manusia, binatang, bangunan dan jalan yang ada disekitarnya.
Pada skala mircelli, memakai angka romawi sebagai skala
pengukurnya
Skala ini tidak memakai algoritma, skala ini hanya melihat pada dampak
yang di hasilkan. Bentuk dari skala mercalli adalah:

1. Hanya dapat dirasakan oleh seismometer


2. Hanya dirasakan d sekitar pusat gempa
3. Mulai di rasakan oleh beberapa orang
4. Mulai dirasakan banyak orang, perabotan mulai pecah, kaca mulai pecah
5. Binatang mulai ketakutan, bangunan mulai bergoyang
6. Benda- benda mulai berjatuhan
7. Dinding mulai retak
8. Barang- barang mulai bergeser
9. Masyarakay menjadi panik, tanah mulai longsor
10. Bangunan mulai rubuh, tanah mulai retak
Metode Episentral
Episentral ialah jarak episentrum atau pusat gempa di stasiun pencatat gempa. Untuk menentukan
episentrum  dengan menggunakan metode episentral diperlukan minimal tiga stasiun pengamat yang
mencatat kejadian gempa, sehingga dapat dihitung jarak episentral masing-masing stasiun. Untuk
menghitung jarak episentral digunakan rumus LASKA, yaitu:
Delta  =  ((S-P) – 1’) X 1.000 Kilometer)
Delta  = jarak episentral dari stasiun pengamat dalam satuan kilometer
S-P    = selisih waktu pencatatan antara gelombang  sekunder dan gelombang primer (dalam menit)
1’        = 1 menit
Metode Homoseista
Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan Bumi yang
mencatat getaran gempa yang pertama pada waktu yang sama. Misalnya, seismograf yang terdapat
di stasiun D, E, dan F mencatat getaran gempa pada pukul 20:35.15 WIB. Pada peta ketiga stasiun
tersebut terletak pada satu garis homoseista. Untuk menentukan lokasi episentrum, buatlah garis DE,
dan EF kemudian tariklah sumbu dari kedua garis tersebut. Pertemuan kedua sumbu garis merupakan
lokasi episentrum.
Kekuatan (Magnitudo) Kategori Energi TNT

>8 Great (Sangat Kuat) –

7–7,9 Major (Besar) 32 megaton

6–6,9 Strong (Kuat) –

5–5,9 Moderate (Sedang) 32 kiloton

4–4,9 Light (Ringan) 1 kiloton

3–3,9 Minor (Kurang) 29 ton

<3 Very Minor (Sangat Kurang) <4 ton

Anda mungkin juga menyukai