Anda di halaman 1dari 10

Makalah

GEMPA BUMI

Diteliti Oleh :

Kelompok 1

Nurlaila (19115001)
Risma yeni (19115003)
Zulfitri (19115019)

Dosen pengampu :

Dr.Syarifah Rahmiza Muzana M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan


bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan
kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh
letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi
akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah
mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo
adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi
nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang
sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter,
meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0
atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 ,
dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran
diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis-Jenis Gempa Bumi

Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan


kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :
a. Berdasarkan Penyebabnya

Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan
gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G.
Krakatau.

2. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan
kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik
memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu,
Pangandaran.

3. Gempa runtuhan atau terban

Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya
berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3,


yaitu :

1. Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat


gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak
bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada


antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah
pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3. Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada


kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.

 Parameter Gempa Bumi


 Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time – OT)
 Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
 Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
 Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
 Karakteristik Gempa Bumi
 Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
 Lokasi kejadian tertentu
 Akibatnya dapat menimbulkan bencana
 Berpotensi terulang lagi
 Belum dapat diprediksi
 Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan


oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan
tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah
gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.


Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase
pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti
Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi
karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi.

Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :

1. Dampak fisik :

 Bangunan banyak yang hancur atau roboh.

 Tanah longor akibat goncangan.

 Jatuhnya korban jiwa.

 Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.

 Banjir karena rusaknya tanggul.

 Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb.

2. Dampak sosial :

 Menimbulkan kemiskinan.

 Kelaparan.

 Menimbulkan penyakit.

 Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa
melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.

Cara Menghadapi Gempa Bumi


Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi, yaitu :

1. Bila berada di dalam rumah :

Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau
tempat tidur. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.

Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.Hati-hati terhadap langit-langit yang
mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

2. Bila berada di luar ruangan :

Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik,
papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya. Usahakan dapat mencapai
daerah yang terbuka. Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

3. Bila berada di dalam ruangan umum :

Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang. Jauhi
benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan
sebagainya.

4. Bila sedang mengendarai kendaraan :

Segera hentikan di tempat yang terbuka. Jangan berhenti di atas jembatan atau di
bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

5. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar


mall : Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.Ikuti semua
petunjuk dari pegawai atau satpam.

6. Bila sedang berada di dalam lift :

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Lebih
baik menggunakan tangga darurat. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat
berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah,
lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi
manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
7. Bila sedang berada di dalam kereta api :

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta
atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan

8. Bila sedang berada di gunung/pantai :

Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung


ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.

9. Beri pertolongan :

Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami


kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan
pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.

10.Evakuasi :

Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah.


Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada
prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki di bawah kawalan petugas
polisi atau instansi pemerintah.

11. Dengarkan informasi :

Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk


mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh
informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan
bertindak karena informasi yang tidak jelas.

Alat Pengukur Gempa Bumi


Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat
dan lemahnya suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur,
seismograf dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :

Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat


kekuatan gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).

Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran


bumi dengan arah secara vertikal.

Besaran gempa didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dan dicatat


oleh alat Seismograf dengan menggunakan Skala Richter.
KESIMPULAN

Rata rata penduduk di Aceh pernah mengalami gempa ditahan 2004,


gempa terjadi karena kehendak Allah dan pergerakan lempeng atau ledakan pada
dasar laut,untuk skala gempanya mencapai 9,5,begitu kuatnya gempa yang terjadi
dan pada saat itu kebanyakan posisi warga didalam rumah hingga semua warga
berlari menuju kegunung karena panik,ketakutan hingga trauma begitu pun
dengan bangun ada yang retak dan hancur hingga banyak memakan korban dari
yang luka ringan patah patah hingga meninggal akibat tertimpa bangunan,pohon
dan tertabrak.bantuan dari pemerintah pada saat gempa itupun tidak ada hanya
bantuan dari orang sekitar atau tolong menolong sesama,untuk kedepannya sudah
ada persiapan jika gempa terjadi kembali dan sudah ada jalan evaluasinya juga
DAFTAR PUSTAKA

https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-
penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/

 Metro TV News". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-16. Diakses


tanggal 2007-03-07.

https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/43/mengurangi-resiko-bencana-gempa-
bumi

https://www.kompas.com/tag/gempa-bumi

https://bpbd.baliprov.go.id/article/1608/memahami-zona-aktif-gempa

Anda mungkin juga menyukai