Anda di halaman 1dari 6

cara mengatasi gempa

Minggu, 12 Desember 2010


cara-caranya mengatasi gempa
Bencana yang mengancam Bangsa Indonesia adalah Gempa Bumi yang tanpa kita
ketahui kapan dan dimana akan terjadinya lagi. Untuk mengantisipasi dan
memperkecil resiko yang ditanggung akibat gempa sejumlah kalangan mencoba
menyajikan cara khusus untuk memperkecil resiko dari gempa tersebut. Untuk itu
kita harus tahu terlebih dahulu ciri-ciri gempa bumi tersebut
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa
ciri-ciri tersebut antara lain:
Lihat ke langit
kalau di langit ada awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti
pohon/seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya
muncul sebelum gempa terjadi.
Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis
berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut
menghisap daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi
seperti tersedot ke bawah.
Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya
patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu
di langit tidak selalu berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti
itu.
Coba diuji medan elektromagnetis di dalam rumah
- Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak
- Jika terdapat mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak
transmit data
- Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima
berantakan atau tidak
- Coba matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala
redup/remang-remang biarpun tak ada arus listrik
Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak
transmitting, teks yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun
tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis
luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh
manusia.

Perhatikan hewan-hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti menghilang, lari atau bertingkah laku
aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang
elektromagnetis.
Air tanah
Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.
Jika empat tanda ini ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah bersiapsiap untuk evakuasi. Empat tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan
memang akan ada gempa berkekuatan besar.
Walaupun demikian, adanya awan gempa yang bentuknya aneh itu, tetap tidak
bisa memastikan kapan gempa terjadi.
Oleh karena itu jangan tunggu-tunggu lagi, sebisa mungkin langsung melakukan
tindakan penyelamatan diri untuk menghindari hal-hal yang paling buruk.
Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya terletak di laut, kita harus selalu
aware akan datangnya gelombang tsunami. Tingginya gelombang bisa puluhan
meter, bisa juga hanya dua meter. Tapi biarpun hanya dua meter, gelombangnya
tidak main-main. Kekuatannya dahsyat (seperti tidak ada habisnya) dan
tekanannya bisa mencapai 190 kilogram. (guugling.com)
10 Tips Menghadapi Gempa Diantaranya:
Jika gempabumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat
dijadikan pegangan dimanapun anda berada.
1. DI DALAM RUMAH
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus
mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah
meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak
memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan
kompor maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2. DI LUAR RUMAH
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran
atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papanpapan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau
apapun yang anda bawa.
3. DI MALL, BIOSKOP, DAN LANTAI DASAR MALL

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk
dari pegawai atau satpam.
4. DI DALAM LIFT
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Jika anda
merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua
tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika
anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan
interphone jika tersedia.
5. DI DALAM KERETA API
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta
atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
6. DI DALAM MOBIL
Saat terjadi gempabumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda
gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan
berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah
dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
7. DI GUNUNG/PANTAI
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke
tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
8. BERI PERTOLONGAN
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi
besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami
kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan
pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda.
9. EVAKUASI
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah.
Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada
prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas
polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.

10. DENGARKAN INFORMASI


Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh
informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan
bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
sumber: tonsof.wordpress.com
Diposkan oleh MARNO di 22.48 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Gempa bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Pusat-pusat gempa di seluruh dunia pada tahun 1963-1998.


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa
bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar
untuk dapat ditahan.
Daftar isi

[sembunyikan]

1 Tipe gempa bumi

2 Penyebab terjadinya gempa bumi

3 Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

4 Referensi

5 Pranala luar

1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat
adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa
bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak
yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam
di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian
bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang
terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonikseperti layaknya gelang
karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh
tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori
dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari
beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan
hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak
perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
.Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit,
yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang
menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis
tektonik lempeng merupakan postulatuntuk menjelaskan fenomena gempa bumi
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan
meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang
terjadi

2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah
kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi
dan bersifat lokal.
3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir
atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf
atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu
kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi
akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut.
Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam
Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena
injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan
juga seismisitas terinduksi

Anda mungkin juga menyukai