Anda di halaman 1dari 11

TAHAPAN MANAJEMENGEMPA BUMI

Moh. Renaldi Muchsin,Widya Ramadanti Kasim,Elisya Alifya Unini,Nur Amalia Hudari,


Nabila Turani.

Abstrak

Gempa bumi merupakan sebuah guncangan hebat yang menjalar ke permukaan bumi
yang disebabkan oleh gangguan di dalam litosfir (kulit bumi). Penyebab gempabumi dapat
berupa dinamika bumi (tektonik),aktivitas gunung api, akibat meteor jatuh, longsoran (di
bawah muka air laut), ledakan bom nuklir dibawah permukaan. Gempa bumi disebabkan
ketika stres, yang menumpuk di dalam batuan kerak bumi, dilepaskan secara tiba-tiba.
Batuan retak dan tergelincir satu sama lain menyebabkan tanah bergetar. Retakan di mana
batuan tergelincir disebut sesar. Mereka dapat menembus permukaan tanah, atau berada
jauh di dalam bumi. Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi
yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat
Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi
terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya local magnitude.
Manajemen penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada tahapan
sebelum, saat dan setelah bencana.
PENGERTIANGEMPA BUMI
Lapisan bumi yang erat kaitannya dengan proses gempa bumi adalah lapisan yang
paling luar, yaitu litosfer tersebut. Gempa bumi besar umumnya terjadi pada bagian paling
atas dari kerak bumi, disebut kerak bumi (earth crust) yang tebalnya hanya 10 – 40km.
Dibagian ini suhu bumiumumnya tidak melebihi 300 - 400° C. Ini adalah persyaratan utama
untuk terjadi proses deformasi elastic yang menimbulkan gempa bumi
Gempa bumi merupakan sebuah guncangan hebat yang menjalar ke permukaan bumi
yang disebabkan oleh gangguan di dalam litosfir (kulit bumi). Gangguan ini terjadi karena di
dalam lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100 km terjadi akumulasi energy akibat dari
pergeseran kulit bumi itu sendiri.
Gempa bumi adalah getaran asli dari dalambumi, bersumber di dalam bumi yang
kemudianmerambat ke permukaan bumi akibat rekahan bumipecah dan bergeser dengan
keras. Penyebab gempabumi dapat berupa dinamika bumi (tektonik),aktivitas gunung api,
akibat meteor jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), ledakan bom nuklir dibawah
permukaan. Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling umum
terjadimerupakan getaran yang dihasilkan dari peristiwa pematahan batuan akibat benturan
dua lempengsecara perlahan-lahan itu yang akumulasi energi benturan tersebut melampaui
kekuatan batuan, maka batuan di bawah permukaan.

DAMPAK GEMPA BUMI


Dampak gempa berdasarkan modified Morcalli (MM):

Tingkat Tingkat Kerusakan


Kekuatan

I Tidak dapat dirasakan

II Dirasakan oleh orang sedang


beristirahat atau berada dilantai atas
gedung bertingkat

III Terasa getaran dalam gedung, alat2


bergantung bergoyang
IV Alat gantung bergoyang, getaran
lebih terasa dekat

V Terasa diluar bangunan, arah


goncangan dapat ditaksir

VI Terasa oleh semua orang , tidak bias


berjalan tegak, pohon bergoncang

VII Orang sulit berdiri, terasa oleh bagi


pengendara

VIII Sulit mengendalikan kendaraan,


pohon tumbang dan patah, bangunan
retak

IX Bangunan rusak pondasi, tanah retak,


disungai terjadi letusan pasir dan
lumpur

X Bangunan tembok hancur, jembatan


runtuh, tanggul rusak

XII Rel kereta bengkok. Pipa saluran


rusak berat

XII Kerusakan hampir menyeluruh

JENIS GEMPA BUMI


1. Gempa Tektonik
Gempa tektonik sejauh ini merupakan gempa bumi yang paling umum terjadi. Ini
dihasilkan ketika batu pecah secara tiba-tiba sebagai respons terhadap berbagai
lapisan global. Gempa bumi tektonik secara ilmiah penting untuk mempelajari
Interior bumi karena signifikansi terbesar karena menimbulkan bahaya terbesar.
2. Gempa Vulkanik
Jenis gempa kedua yang terkenal adalah yang menyertai letusan gunung berapi.
Gempa vulkanik didefinisikan sebagai gempa yang terjadi bersamaan dengan
aktivitas gunung berapi , tetapi diyakini bahwa letusan dan gempa bumi keduanya
dihasilkan dari kekuatan tektonik di dalam batuan dan tidak perlu terjadi
bersamaan.
3. Gempa Runtuh
Gempa bumi runtuh adalah gempa bumi kecil yang terjadi wilayah gua bawah
tanah dan tambang. Penyebab langsung dari guncangan tanah adalah runtuhnya
akar tambang atau gua. Variasi yang sering diamati dari fenomena ini adalah apa
yang disebut "lukaku". Hal ini terjadi ketika tegangan induksi di sekitar pekerjaan
tambang menyebabkan massa batuan yang besar terbang dari permukaan tambang
secara eksplosif , menghasilkan gelombang seismik Gempa runtuhan juga
dihasilkan oleh longsoran tanah yang masif.
4. Gempa Ledakan
Gempa bumi ledakan dihasilkan oleh ledakan bahan kimia atau perangkat nuklir.
Beberapa ledakan nuklir bawah tanah yang ditembakkan sejak tahun 1950-an telah
menghasilkan gempa bumi yang substansial. Ketika perangkat nuklir diledakkan di
lubang bor bawah tanah, energi nuklir yang sangat besar dilepaskan. Dalam
sepersejuta detik, tekanan melonjak ribuan kali tekanan atmosfer bumi dan suhu
meningkat jutaan derajat.

PENYEBAB GEMPA BUMI


Gerakan gemetar gempa adalah hasil dari pelepasan energi secara tiba-tiba. Gempa bumi
disebabkan ketika stres, yang menumpuk di dalam batuan kerak bumi, dilepaskan secara
tiba-tiba. Batuan retak dan tergelincir satu sama lain menyebabkan tanah bergetar. Retakan
di mana batuan tergelincir disebut sesar. Mereka dapat menembus permukaan tanah, atau
berada jauh di dalam bumi. Lokasi patahan yang pertama kali terjadi slip disebut fokus,
sedangkan posisi tepat di atasnya di permukaan tanah disebut episentrum.
1. Penyebab Gempa Bumi Aceh
Provinsi Aceh terletak pada tiga ruas aktif Sumatera. Hal ini menyebabkan provinsi
Aceh sering mengalami gempa bumi. Dalam 30 tahun terakhir, telah terjadi 100 kali
gempa dengan kekuatan lebih dari 5 SR. Umumnya gempa bumi disebabkan oleh
pergerakan lempeng di sekitar Provinsi Aceh. Misalnya gempa yang terjadi pada
tanggal 26 Desember 2004. Gempa terjadi pada zona subduksi sepanjang 1600 km
yang membentang dari Pulau Simeulue hingga wilayah Kepulauan Andaman.
Provinsi Aceh terletak pada tiga segmen dari sistem zfragmen Sumatera, yaitu
segmen Tripa, Aceh dan Seulimeum.
2. Penyebab Gempa Bumi Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan bencana gempa
bumi. Salah satu bencana gempa bumi yang pernah terjadi adalah Gempa Jogja tahun
2006, tepatnya Sabtu 27 Mei 2006 pukul 05.33 WIB, masyarakat Yogyakarta dan
Jawa Tengah dikejutkan gempa bumi dahsyat. Bergesernya Sesar Opak
menimbulkan gempa 5,9 SR selama 52 detik dengan pusat gempa di kedalaman
kurang 10 km tepat berada di bawah Kota Bantul. Dampak dari gempa tersebut
adalah 5.716 orang meninggal dunia, 37.927 orang luka, lebih dari 206 ribu rumah
rusak ringan hingga berat di 10 kabupaten dan kota yang terdampak. Total kerusakan
dan kerugian mencapai lebih dari Rp.29 triliun.

PENGUKURAN GEMPA BUMI


Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama
periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment
magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh
dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional
yang di ukur pada skala besarnya local magnitude. Kedua skala yang sama selama rentang
angka mereka valid. gempa magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besar nya lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung
pada kedalaman gempa.

MANAJEMEN BENCANA
Manajemen penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada tahapan
sebelum, saat dan setelah bencana.
Manajemen penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang dinamis, yang
dikembangkan dari fungsi manajemen klasik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pembagian tugas, pengendalian dan pengawasan dalam penanggulangan bencana. Proses
tersebut juga melibatkan berbagai macam organisasi yang harus bekerjasama untuk
melakukan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan akibat
bencana.
A. Tahapan Manajemen Bencana
Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan
melalui 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:
1. TahapPra-bencana
Tahap pra bencana merupakan masa sebelum terjadinya bencana.Dalam hal ini,
mencakup tahap pencegahan atau tahap mitigasi yakniupaya yang dilakukan untuk
mengurangi serta menanggulangi resikobencana dan menyiapkan rencana untuk
penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi.Tahap pra-bencana yang dilaksanakan
ketika tidak terjadi bencana dan terdapat potensi bencana.
Kejadian gempa bumi di aceh yang disusul tsunami yang sangat besar dampaknya
pada tahun 2006, menimbulkan kekhawatiran pada pemerintah dan masyarakat,
pemerintah mulai bergerak membuat mitigasi untuk mencegah dampak yang lebih
parah di masa yang akan datang, seperti:
a. Pemerintah Aceh terus berkomitmen dalam mitigasi bencana termasuk dengan
melakukan kegiatan latihan evakuasi bila terjadi gempa dan tsunami.
b. Selain kegiatan mitigasi kebencanaan, setiap gedung-gedung bertingkat mulai
dari tiga hingga lima tingkat dan seterusnya sudah memiliki tempat evakuasi
khusus.
c. Untuk memaksimalkan mitigasi bencana di Aceh, pemerintah juga telah
membangun "safety building" atau gedung-gedung keamanan di sejumlah titik
sebagai lokasi evakuasi jika terjadi bencana.
Di yogyakarta, semenjak kejadian gempa yang banyak memakan jiwa di
kecamatan bantul, yogyakarta. Pemerintah mulai melakukan mitigasi untuk
mengurangi resiko bencana. Seperti:
a. Kegiatan pendampingan tetap dilakukan termasuk pelatihan pengurangan risiko
bencana.
b. Seluruh gedung pemerintahan di Kabupaten Bantul sudah terpasang jalur
evakuasi saat terjadi bencana.
c. Kota Jogja merintis belasan kampung tanggung bencana, Ditargetkan sebanyak
169 KTB terbentuk di seluruh kampung di Kota Jogja untuk meminimalisir
dampak dari kejadian bencana.
d. 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, semua telah menjadi desa
tangguh bencana.
Selain contoh pra-bencana di kedua provinsi tersebut, ada beberapa hal umum
yang perlu dilakukan saat pra-bencana gempa bumi yaitu:
a) Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat
gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan
ataupun dengan bersembunyi di bawah meja.
b) Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar dan
persediaan obat-obatan.
c) Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi
dengan fondasi yang kuat. Selain itu, Anda bisa merenovasi bagunan-
bangunan yang sudah rentan.
d) Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar pengguna lahan
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
2. Saat Bencana
Dalam tahap ini bencana dimulai dan mencakup tanggapdaruratdan bantuan darurat.
Namun masih banyaknya yang kurang mengetahui kegiatan di tahap ini. Gempa
bumi di aceh di mulai pada pukul 07.59 WIB berpusat di titik 3.316°N, 95.854°E
dengan kekuatan 9,1 Mw. Getaran gempa ternyata dirasakan juga di Sri Lanka,
India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia dan Somalia. Gempa dirasakan
selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10
kilometer di dasar laut.
Di yogyakarta tanggal 27 Mei 2006, dilanda gempa kuat mengguncang Yogyakarta
dan dirasakan sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ribuan orang
meninggal karena gempa yang berpusat di Bantul tersebut. Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul, Dwi Daryanto menuampaikan,
gempa Jogja 2006 terjadi pada pukul 5.53 WIB. Kekuatan gempa M 5,9 mengguncang
tanah Yogyakarta dan sekitarnya cukup lama, sampai 57 detik. Kekuatan getaran dan
lamanya gempa menghancurkan ratusan ribu rumah dan menyebabkan ribuan orang
meninggal.
Berikutbeberapakegiatanyangdilakukanpadatahaptanggapdarurat agar mengurangi
adanya korban jiwa yang lebih banyak,diantaranyayaitu:
Jika saat terjadi gempa bumi dan Anda berada di dalam bangunan, seperti rumah,
sekolah ataupun bangunan bertingkat:
a. Guncangan akan terasa beberapa saat, selama jangka waktu itu, upayakan
keselamatan diri anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk
menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca.
b. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila
sudah terasa aman, segera lari ke luar rumah.
c. Jika anda sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan
mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
d. Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau
material lain. Tetap lindungi kepala Anda dan segera menuju ke lapangan
terbuka.
e. Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atau gedung yang
mungkin roboh.
f. Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakanlah tangga darurat
untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua
tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola gedung.
g. Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut
bangunan.
h. Apabila anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan,
ikuti instruksi evakuasi.
Jika anda berada di dalam mobil:
a. Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, Anda akan kehilangan kontrol
terhadap mobil.
b. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.
c. Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan
sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
3. TahapPascaBencana
Pada tahap ini terdapat tahap Rehabilitas dan Rekonstruksi. Tahapini dilakukan
setelah terjadinya bencana.
Tahap pasca bencana saat gempa bumi dan tsunami di aceh, Dalam hal
penanganan bencananya pemerintah telah menetapkan tiga langkah penanganan
bencana meliputi tahap pertama tanggap darurat selama satu tahun yang akan
menelan biaya lebih kurang 1,5 trilyun, tahap kedua rehabilitasi dan tahap ketiga
rekonstruksi. Tahap kedua dan ketiga akan memakan waktu selama lima tahundan
menelan biaya sekitar 10 trilyun rupiah.
Masyarakat internasional pun tergerak memberikan bantuan berupa dana
maupun peralatan - peralatan yang diperlukan untuk penanganan korban ataupun
untuk keperluan evakuasi dan pembersihan kota. Bahkan konferensi tingkat tinggi
yang khusus membahas masalah bencana tsunami telah digelar di Jakarta pada
tanggal 6 Januari 2005.
Untuk membangun kembali Aceh itu Pemerintah telah membuat lembaga
khusus yang akan menangani masalah pembangunan kembali Aceh yaitu Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam. Bantuan dari
masyarakat dan pihak internasional terhadap bencana ini sangatlah besar tercermin
dengan banyaknya bantuan dari berbagai lapisan masyarakat dan pelosok tanah air.
Dengan adanya Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Nanggroe Aceh
Darussalam maka percepatan rekonstruksi Aceh , koordinasi dan fokus penanganan
penting Aceh sangat diharapkan dapat terlaksana dengan baik . Hal ini dapat kita
ketahui dan nilai beberapa bulan mendatang.
Tahap pasca bencana gempa bumi di yogyakarta, Penanganan pasca gempa
buminya dilakukan dengan cepat di mana Susilo Bambang Yudhoyono yang kala
itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia memutuskan untuk
memindahkan kabinet pemerintahannya ke Yogyakarta dan berkantor selama lima
hari di sana. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan Satuan Koordinasi Pelaksana
(Satkorlak) guna memastikan penanganan korban pasca gempa.
aksi solidaritas penggalangan dana juga dilakukan di mana-mana dan oleh
siapa saja. Waktu itu, bahkan Metro TV dalam waktu sehari berhasil
mengumpulkan dana sebesar 2 milyar rupiah melalui Dinas Kesejahteraan Sosial
yang kemudian dialokasikan melalui Satkorlak.
Namun meskipun demikian, fakta yang terjadi di lapangan justru
memperlihatkan sebaliknya. Penanganan korban pasca gempa tidak berlangsung
dengan baik. Di mana pada hari pertama, praktis korban tidak mendapatkan upaya
penanganan apa pun, kecuali korban cedera yang berada di rumah sakit atau pun
posko-posko kesehatan seperti halnya puskesmas. Hal itu pun bersifat seadanya
karena semua lokasi pelayanan kesehatan baik rumah sakit besar maupun
puskesmas kewalahan menangani korban gempa yang mencapai ribuan.
Hingga seminggu pasca gempa bahkan berita di koran masih saja
memperlihatkan adanya kantong-kantong wilayah yang belum tersentuh bantuan.
Ini terutama terjadi di desa-desa di kawasan Gunung Kidul dan Kulon Progo
hingga di wilayah-wilayah pelosok Klaten.
Adapun beberapa kegiatan umum, selalin kedua kegiatan dua provinsi diatas,
yang perlu dilakukan pada tahappasca bencana ini adalah :
a. Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.
b. Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri Anda setelah gempa bumi
berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan
pada saat evakuasi.
c. Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.
d. Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.
e. Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air.
Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang
rawan longsor.
f. Jika di dalam mobil, berhentilah di pinggir jalan, tetapi tetap berada di
dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-
rambu lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, CS. (Tahun Terbit). Pusat Studi Gempa Di Kabupaten Bantul, D.I.
Yogyakarta. (Volume Jurnal). (Link Jurnal)

Rahman, N. dkk. (Tahun terbit). Lesson Learn Earthquake Disaster In Pidie Jaya
Aceh In 2016 To Realize A Disaster-Resistant Community. (Volume Jurnal). (Link
Jurnal)

Arsyad. 2017. Pelatihan Penanggulangan Bencana. Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Sumber Daya Air dan Kontruksi.

11

Anda mungkin juga menyukai