Anda di halaman 1dari 26

MITIGASI BENCANA

GEMPA BUMI
PENGANTAR

KHOLIS NURHANAFI
403570
GEMPA BUMI
Getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
sebagai akibat tumbukan antar lempeng, aktivitas
gunungapi dan runtuhan batuan.

Wilayah Indonesia merupakan daerah Tektonik aktif.


Dimana dengan keadaan tektonik tersebut sebagian
besar wilayah menjadi rawan terhadap bencana alam,
salah satunya adalah gempa bumi (Ibrahim et al., 2010)
Sebagian besar Wilayah Indonesia rawan terhadap
bencana Gempa Bumi, dimana Gempa Bumi
merupakan fenomena alam yang bersifat merusak.

2
3
Penyebab Pergerakan Lempeng

 Penyebab dari pergerakan


benua-benua dimulai oleh
adanya arus konveksi
(convection current) dari
mantle (lapisan di bawah
kulit bumi yang berupa
lelehan)
Bagaimana Mekanisme Gempa Bumi?
Apa Jenis Gempa Bumi ?

 Berdasarkan Penyebabnya
 1.Gempa bumi Vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus.
 2. Gempa bumi Tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,
yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara
mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat
kecil hingga yang sangat besar.
 3. Gempa bumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah
kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa runtuhan merupakan gempa bumi yang
terjadi karena adanya runtuhan tanah atau
batuan.
Berdasarkan
Kedalaman dan
Jarak Episentrum

Gempa Dangkal
(Hiposentrum <100 km di
bawah permukaan bumi)

Gempa Intermediet
(Hiposentrum 100-300 km)

Gempa Dalam
(Hiposentrum >300 km)
Parameter Gempa Bumi
 Waktu
waktu terlepasnya akumulasi tegangan (stress) yang berbentuk penjalaran gelombang gempa
bumi dan dinyatakan dalam hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, detik dalam satuan UTC
(Universal Time Coordinated)

• Epicenter
titik di permukaan bumi yang
merupakan refleksi tegak lurus
dari kedalaman sumber gempa
bumi

• Kedalaman
(Hipocenter)
jarak yang dihitung tegak lurus
dari permukaan bumi

• Magnitudo
• Intensitas
Faktor yang mengakibatkan kerusakan akibat gempa

• Kekuatan gempa bumi (MMI dan SR)


• Kedalaman gempa bumi

• Jarak hiposentrum gempabumi


• Lama getaran gempabumi
• Kondisi tanah setempat
• Kondisi bangunan
PENGUKURAN GEMPA BUMI
Skala Gempa Bumi

Skala Gempa
Bumi

Richter MMI

Ditentukan dari logaritma amplitudo ditentukan berdasarkan


maksimum (dalam mikrometer), dari kerusakan akibat gempa dan
rekaman gempa oleh seismometer wawancara kepada para
pada jarak 100 km dari pusat korban, sehingga bersifat
gempanya sangat subyektif
Skala Richter
Skala Richter Kerusakan
1,0 – 3,0 Tidak diberi label oleh manusia
Dirasakan oleh masyarakat di sekitar pusat gempa. Lampu gantung mulai
3,0 – 3,9
goyang.
Terasa sekali getarannya. Jendela bergetar san bergeruruk, permukaan air
4,0 – 4,9
beriak-riak, daun pintu terbuka-tutup sendiri.
Sangat sulit untuk berdiri tegak. Porselin dan kaca pecah, dinding yang lemah
5,0 – 5,9 pecah, lepas dari batu bata, dan permukaan air di daratan terbentuk gelombang
air. eter dari wilayah gempa
Batu runtuh bersama-sama, runtuhnya bangunan bertingkat tinggi, rubuhnya
6,0 – 6,9
bangunan lemah, ketekan di dalam tanah.
Tanah longsor, jembatan roboh, bendungan rusak dan hancur. Beberapa
7,0 – 7,9 bangunan tetap, keretakan besar di tanah, trek kereta api bengkok. Terjadi
kerusakan total di daerah gempa.
Dapat menyebabkan kerusakan serius di beberapa daerah dalam radius seratus
8,0 – 10,0
kilometer.
Skala MMI
No. Intensitas Klasifikasi secara umum
1 I Getaran tidak dapat dirasakan oleh semua orang, kecuali
orang yang sangat peka terhadap getaran
2 II Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan
yang bergantung bergoyang
3 III Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terutama lebih
satu lantai dan kendaraan yang sedang berhenti agak
bergerak

4 IV Getaran dirasakan oleh banyak orang, pecah belah, daun


jendela bergetar, dinding berbunyi karena pecah

5 V Getaran dirasakan oleh setiap penduduk. Barang-barang


banyak yang berjatuhan, tiang tampak bergoyang, dan
bandul jam dinding berhenti
6 VI Getaran dirasakan oleh setiap penduduk dan pada umumnya penduduk terkejut. Meja dan
kursi bergerak, cerobong asap pabrik rusak

7 VII Getaran terasa agak kuat dan setiap orang keluar rumah. Bangunan banyak yang rusak,
cerobong asap pabrik pecah dan getaran dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan

8 VIII Getaran terasa kuat. Dinding bangunan dapat lepas dari rangka rumah dan meja kursi
terlempar, orang yang sedang naik kendaraan terganggu keseimbangannya

9 IX Getaran terasa sangat kuat. Kerangka rumah banyak yang terlepas, rumah tampak bergeser,
instalasi air minum banyak yang putus

10 X Getaran agak dahsyat. Dinding rumah tergeser dari pondasinya, tanah terbelah, rel kereta
api tampak melengkung dan banyak tanah longsor

11 XI Getaran terasa dahsyat. Bangunan roboh, jembatan putus, rel kereta api semuanya
melengkung, pipa dalam tanah bengkok
12 XII Getaran terasa dahsyat. Bangunan hancur berkeping-keping, permukaan tanah
bergelombang, banyak benda-benda yang terlempar ke udara
Skala kekuatan gempa bumi menurut
Skala Omori
No. Derajat Klasifikasi secara umum
1 I Getaran lunak, tidak dirasakan oleh semua orang
2 II Getaran sedang, banyak orang terbangun karena bunyi barang-
barang yang pecah dan bunyi jendela atau pintu berderit karena
bergoyang

3 III Getaran yang agak kuat, pintu dan jendela terbuka


4 IV Getaran kuat, gambar di dinding berjatuhan dan dinding retak-
retak
5 V Getaran sangat kuat, dinding dan atap runtuh
6 VI Rumah-rumah banyak yang roboh
7 VII Terjadi kerusakan umum
Bangunan Runtuh

Dampak gempa bumi

Tsunami

Likuifaksi

Kebakaran
Dampak gempa bumi terhadap alam
Dampak gempa bumi terhadap struktur
bangunan
Dampak liquifaksi terhadap bangunan
Bencana

Peringatan Tanggap
dini darurat

Siklus
Manajemen
Bencana Kesiapsiagaan Pemulihan

Mitigasi Pencegahan

26

Anda mungkin juga menyukai