Anda di halaman 1dari 3

Hildan Adisqi Ali Hasan

2110021

Gempa bumi

Semua orang menginginkan kehidupan yang aman dan tenteram. Namun, terkadang bencana
datang dengan tiba-tiba. Sehingga bisa memberikan dampak yang cukup buruk bagi kelangsungan
hidup masyarakat. Apalagi Indonesia termasuk dalam kawasan “ring fire” yang artinya rawan
terhadap bencana alam.Di Indonesia memiliki banyak gunung api aktif yang bisa meletus sewaktu-
waktu. Selain itu Indonesia juga di apit oleh 2 samudera dengan lempengan di dalam laut yang juga
berpotensi menimbulkan bencana tsunami.

Bencana alam seperti ini memang sulit untuk diprediksi secara akurat. Meskipun sulit
diprediksi, namun Indonesia tetap berusaha meningkatkan teknologi pendeteksi bencana. Hal ini
bertujuan agar sebuah bencana tidak memakan banyak korban jiwa dan mengakibatkan banyak
kerugian materi. Selain bencana gunung meletus, gempa, dan tsunami, Indonesia juga rawan bencana
alam lainnya.Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yakni banjir dan tanah longsor. Berbeda
dengan bencana alam gunung meletus, gempa, dan tsunami, banjir dan tanah longsor lebih mudah
untuk diprediksi dan bisa dilakukan upaya pencegahan. Upaya pencegahan tentu berkaitan dengan
perilaku masyarakat itu sendiri.

1. Apa yang dimaksud dengan gempa bumi?


2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan gempa bumi ?
3. Dampak apa saja yang timbul akibat gempa bumi?

Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi akibat dari
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik

1. Pernyataan umum

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan
energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami
selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
2. Deretan penjelasan

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi,
intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan .

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa
menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil
dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

Gempa Bumi bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan, seperti rumah,
sekolah, gedung kantor, dan mal. Bila getaran gempanya besar, bangunan itu bisa saja roboh atau
hancur. Akibatnya, bisa terjadi korban jiwa. Goncangan gempa bisa menyebabkan instalasi air, gas,
dan listrik rusak. Instalasi air yang rusak mengakibatkan banyak orang sulit mendapatkan air bersih
setelah gempa terjadi. Instalasi gas yang rusak bisa menyebabkan terjadinya ledakan atau kebakaran.
Begitu juga dengan instalasi listrik yang rusak. Bila ada kabel listrik yang terbuka, bisa menimbulkan
korsleting dan membahayakan orang di sekitarnya.

Saat tanah bergetar akibat gempa Bumi, tanah di dataran tinggi atau tebing sangat mungkin
mengalami longsor. Dan pada daerah dataran rendah, bisa juga terjadi tanah amblas karena
permukaan tanah mengalami penurunan dan tidak stabil akibat getaran gempa. Selain itu, gempa juga
bisa menyebabkan tanah menjadi rusak. Tanah persawahan, tanah kebun, tanah jalan raya, bisa retak
bahkan berlubang setelah terjadinya gempa Bumi.

3. Interpretasi

Gempa bumi tidak bisa dicegah karena gempa bumi disebabkan oleh alam yang datang secara
tiba – tiba, jadi untuk menghadapi terjadinya gempa bumi harus membangun konstruksi tahan
getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa, memperkuat bangunan dengan mengikuti standar
kualitas bangunan.Bisa juga dengan membangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang
tinggi atau memperkuat bangunan-bangunan vital yang telah ada agar tidak mudah runtuh jika terjadi
Gempa Bumi.

Jika terjadi gempa bumi dan posisi sedang dalam ruangan segeralah keluar jika sudah merasa
goncangan atau gempa bumi agar tidak terkena runtuhan bangunan jika bangunan itu runtuh. Jika
posisi sedang di luar ruangan carilah tempat yang terbuka jauh dari sesuatu yang besar yang mungkin
runtuh seperti bangunan, pohon, tiang listrik, dan lain – lain. 
 Gempa hari ini, Sabtu (27/11/2021) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 19.00 WIB, ada
dua kali lindu terjadi. Informasi gempa ini seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Lindu tersebut tersebut terjadi di wilayah Kota Sabang, Provinsi Aceh. Gempa yang
menggetarkan pada pukul 07:32:44 WIB berkekuatan magnitudo 3,2."Pusat gempa berada di laut 14
kilometer barat daya Kota Sabang," tulis BMKG. Lalu, gempa juga terjadi pada pukul 13:01:54 WIB
di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Anda mungkin juga menyukai