Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

PRATIKUM PENGUKURAN DAN PEMETAAN


TAHAP III

4.1 Langkah-Langkah Cara Praktek di Lapangan


Prosedur pekerjaan dalam praktikum tahap III dapat dilakukan sebagai
berikut:
1

Pasang patok pada sudut yang telah ditentukan (misal diberi nama sudut A).

Pasang paku triplek diatas patok (harus tegak lurus).

Didirikan alat ukur Theodolit diatas patok (lurus dengan paku).

Arahkan theodolit kearah titik B (azimuth dibuat 0 dan dikunci).

Ukur dari titik A ke titik B dengan jarak sesuai gambar denah bangunan.

Pasang patok pada titik B, kemudian pasang paku diatasnya.

Arahkan teropong Theodolit ke papan boplank, pasang paku diatas papan


boplank.

Buka kunci azimuth, putar Theodolit 180, arahkan teropong ke papan


boplank dan pasang paku diatas papan boplank.

Dirikan Theodolit diatas titik B (azimuth dibuat 0) arahkan ke titik A dan


luruskan dengan paku yang telah dipasang diatas boplank titik A.

10 Putar Theodolit 180, arahkan pada paku diatas boplank.


11 Luruskan antara paku yang ada diatas bowplank dengan paku pada patok A
dan dengan paku yang ada dipatok B dengan menggeser kedudukan
Theodolit, sehingga membuat satu garis lurus.
12 Putar Theodolit sebesar 90 dan azimuth dikunci, arahkan pada patok C
(apabila titik C siku terhadap patok AB)
13 Ukur dengan meteran jarak dari titik B ke titik C sesuai dengan gambar
denah.
14 Pasang patok pada titik C, dan pasang paku diatasnya, luruskan dengan
bantuan Theodolit.
15 Teropong diarahkan pada boplank dan pasang paku diatasnya.
16 Putar Theodolit sebesar 180 dan arahkan pada boplank, pasang paku
diatasnya.

17

II
4.00

III

3.00
90

5.00

0
9.00

90

270
180

IV

I
9.00

Didirikan Theodolit diatas patok C (untuk langkah selanjutnya sama dengan


waktu mendirikan alat di titik B).

Gambar 4.1. Sketsa Denah Rencana Pengukuran

4.2 Pembahasan

4.2.1 Melakukan Pekerjaan Pengukuran dan LevelingLapangan


Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet) merupakan
jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah bentuk
bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah
disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan
sesuai dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut
berupa garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu dinding tembok
bangunan yang diperoleh dengan menghubungakan titik-titik hasil
pengukuran.

4.2.2 Membuat Garis Siku-siku


Untuk membuat garis siku-siku di lapangan dilakukan dengan
memanfaatkan dalil pythagoras, yaitu dengan perbandingan sisi miring
(BC) dengan sisi datar (AC) dan sisi tegak (AB) dengan angka
perbandingan AC : AB : BC = 3 : 4 : 5.
BC2=AB2+AC2
52=42++32
B

Gambar 4.2. Dalil Pythagoras


4.2.3

Papan Duga (Bowplank)


Bowplank adalah sebuah benda kerja yang terdiri dari pasangan papan

papan. Pasangan ini dimaksudkan untuk menempelkan titik titik hasil


pengukuran yang diperlukan dalam suatu bangunan yang membentuk bidang
datar. Agar menghasilkan bentuk bangunan sesuai dengan perencanaan,
pemasangan papan duga harus memenuhi persyaratan:
1

Bowplank harus kuat dan tidak mudah goyah.

Titik hasil uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas.

Sisi atas bowplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan
bangunan (bowplank) yang lain.

Letak kedudukan papan bangunan harus seragam (diusahakan menghadap


ke dalam bangunan).

4.2.4

Pengukuran Sebenarnya di Lapangan


Cara pengukuran dengan bantuan bowplank adalah sebagai

berikut:
1. Didirikan theodolit, kemudian atur nivo agar gelembung tepat ditengah
tengah.
2. Tancap paku di patok 1.
3. Pasang patok tepat dibawah theodolit, dengan posisi paku di patok tepat
berada di pusat tengah lensa theodolit.
4. Kemudian tembak 00 kearah papan bantu dengan arah horizontal
( kemudian sudut 00 di theodolit dikunci ).
5. Pasang paku di papan bantu yang letaknya sejajar 0 0 dengan arah
tembakkan theodolit.
6. Ukur jarak sejauh 7 m dari patok I kearah 0 0, kemudian tancapkan patok
berikutnya, dimana posisi patok sejajar dengan arah sudut 0 0 yang
ditembakkan oleh theodolit tadi.
7. Putar theodolit 1800 lalu kunci.
8. Tembak theodolit kearah 1800 pada papan bantu dan pasang paku di
papan bowplank yang posisinya sejajar dengan sudut 1800.
9. Ikat dengan tali yang dihubungkan dari paku di depan sebelumnya ke
papan selanjutnya.
10. Putar theodolit 900 lalu kunci.
11. Lakukan hal yang sama pada papan bantu seperti sebelumnya dengan
menggunakan paku.
12. Putar theodolit 2700 lalu kunci.
13. Lakukan hal yang sama pada papan bantu seperti sebelumnya dengan
menggunakan paku.
14. Ikat kedua paku dengan tali sehingga terhubung.
15. Dari patok I ukur jarak 7m kearah 2700 dan pasang patok disana, dengan
posisi patok sejajar sudut 2700.
16. Di dapat dua buah tali yang terikat dengan posisi vertical dan horizontal,
barulah kita memulai perhitungan segitiga dengan menggunakan
dalilpythagoras di dua tali tersebut. Sebagai contoh, dengan mengukur
3m panjang tali yang horizontal dan 4m tali yang vertical kemudian
diberi tanda sesuai panjang yang telah diukur. Setelah itu diukur dari

tanda yang satu ketanda yang lainnya (arah menjadi diagonal). Jika
hasilnya mendapat 5m, berarti kedua tali itu sudah tegak lurus dan tepa
tmembentuk siku siku (900).
17. Pindahkan dan dirikan theodolit kepatok berikutnya, dengan posisi paku
dipatok berikutnya harus tepat dipusat lensa theodolit. Dan lakukan hal
yang sama seperti sebelumnya.
18. Hasil akhir yang akan didapatkan adalah sebuah bangunan persegi yang
sempurna, dengan siku siku 900, dan jarak antar patok 6,45 m seperti
gambar dibawah ini.

6.45 m
Patok

Benang

Bowplank
Gambar 4.3. Hasil Pengukuran di Lapangan

11 m

Anda mungkin juga menyukai