Anda di halaman 1dari 8

Metode Penyelesaian Sengketa Dalam Kontrak Konstruksi

Melalui Arbitrase

Ababil Zihat
1) Hukum Ekonomi Syariah, Syariah Dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga
ababilzihat@gmail.com

Abstrak
Layaknya seleksi alam, munculnya sebuah inovasi kerap kali menjadi sebuah problematika bagi manusia dalam
menghadapinya, hanya mereka yang memiliki kemampuan beradaftasilah yang nantinya akan terus bertahan,sedangkan
mereka yang lengah akan tertinggal bahkan punah tak tertolong. Seperti Nokia yang menjadi pasar ponsel pada tahun 2003
seakan lenyap dari permukaan.internet yang juga merupakan buah hasil dari inovasi hari ini juga menjadi bagian yang tak
dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, maka manusia juga harus dapat memaksimalkan internet tersebut apalagi hari ini
kita telah berada di Era society 5.0. HMI yang terus berupaya menjadikan dirirnya sebagai organisasi yang tak lapuk oleh
zaman harus bersiap untuk mampu menerapkan INTERNET SMART ORGANIZING dalam pengorganisasiannya, agar
pandangan yang tertuju pada HMI bukanlah pandangan terhadap sebuah organisasi yang kaku dan ketinggalan zaman,
melainkan sebuah pandangan sebagai SMART ORGANIZATION.

Kata kunci: Sengketa, Kontrak, Konstruksi, Arbitrase


Jasa Konstruksi yang diartikan sebagai
layanan jasa konsultasi konstruksi dan/atau
Pendahuluan pekerjaan konstruksi, pada Undang
Undang yang sama dijelaskan pula makna

Dalam mewujudkan pengadaan Konsultasi Konstruksi yang diartikan

infrastruktur yang baik dibutuhkan sebagai layanan keseluruhan atau sebagian

hadirnya jasa konstruksi guna kegiatan yang meliputi pengkajian,

melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi. pengawasan, dan penyelengaraan konstruksi

Merujuk pada KBBI Konstruksi dapat suatu bangunan.

diartikan sebagai susunan (model, tata


letak) suatu bangunan. Secara yuridis Pada UU No 02 Tahun 2017 pasal 3

konstruksi diatur berdasarkan Undang tentang tujuan penyelenggaraan Jasa

Undang Nomor 02 Tahun 2017 mengenai Konstruksi disebutkan bahwa salah satu
tujuan jasa konstruksi adalah memberikan

1
arah pertumbuhan dan perkembangan jasa jasa konstruksi, mengingat bahwa jasa
konstruksi untuk mewujudkan struktur konstruksi kian banyak mengalami kasus
usaha yang kukuh, andal, berdaya sengketa kontrak dalam pengadaanya.
saingtinggi, dan hasil jasa konstruksi yang Menurut data Badan Arbitrase Nasional
berkualitas Indonesia (BANI) sektor konstruksi
menjadi kasus sengketa yang mendominasi
Sebagai pedoman dalam hingga kasus yang diselesaikan mencapai
penyelenggaraan usaha jasa konstruksi, 30,8%, dan angka itu kian meningkat
jasa konsultansi kontruksi, pekerjaan gencarnya uapaya pemerintah dalam
konstruksi, dan pekerjaan konstruksi mengadakan proyek pembangunan
terintegrasi dan rujukan dalam rangka infrastruktur dalam skala besar. Dan semua
kegiatan seluruh aktivitas usaha jasa persengketaan tersebut tentunya
konstruksi maka dibentuk Peraturan menjadikan kerugian yang besar bagi pihak
Pemerintah nomor 22 tahun 2020 sebagai yang bersengketa dan tentunya negara.
upaya dalam menciptakan pencegahan Maka upaya dalam menyelesaikan
terhadap pelanggaran-pelanggaran yang sengketa kosntruksi ini menjadi perhatian
kemudian disebut dengan “ Sengketa yang intens, semakin beriringnya waktu
Konstruksi. Hadirnya peraturan banyak pihak yang tidak memilih
pemerintah ini menjadi pedoman sebagai penyelesaiaan kasus melalaui jalur litigasi
lanjutan yang lebih jelas dari undang- dikarenakan proses dan biaya yang relative
undang konstruksi yang telah dikeluarkan banyak. Maka banyak yang memilih
sebelumnya yang masih mengatur jasa menyelesaikan sengketa konstruksi melalui
konstruksi secara umum. Secara garis jalur non litigasi yakni arbitrase sebagai
besar beberapa point fundamental pada alternatif dalam penyelesaiaan.
peraturan pemerintah ini adalah meliputi
adanya upaya dalam melibatkan
masyarakat jasa konstruksi dalam METODE
memudahkan kegiatan pemerintah baik A. Jenis Penilitian
yang ada di pusat maupun di daerah dalam Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
menjalankan pengawasan, kontrak kerja penilitian gabungan antara Normatif dan
konstruksi penyelesaiaan sengketa dan penelitian yuridis empiris.
peran asosiasi.
Tak heran mengapa pemerintah
menaruh perhatian yang intens terhadap

2
B. Metode Pengumpulan Data 22 tahun 2020 hadirnya jasa konstruksi
Pada penelitian ini penulis mencari data sebagai upaya dalam meminimalisir
primer yang akan diketengahkan untuk bahkan menghindari terjadinya
dijadikan teoritis bagi penilitian dan dalam pelanggaran pelanggaran dalam dalam
pengumpulan data menggunakan metode dunia konstruksi yang kemudian disebut
studi kepustakaan dan metode dengan sengketa konstruksi. Pada dasarnya
dokumentasi. konatruksi merupakan rangkaiaan kegiatan
yang sederhana namun melibatkan banyak
C. Metode Pengolahan Data sekali pihak-pihak dalam pelaksanaanya
metode pengolahan data yang digunakan sehingga inilah yang kemudian
pada penulisan jurnal ini merupakan mengakibatkan rentannya terjadi sengketa
metode yang memadukan antara di dalam konstruksi tersebut.
pemeriksaan data, penandaan data,
rekonstruksi data, penyusunan dari Jika sedikit mengalihkan pandangan
sistematis data. Dalam pengelolaan data kebelakang maka kita semua pasti sangat
dilakukan metode anilisis kualitatif setelah ingat mengenai sebuah kasus yang
dilaksankannya perolehan data yang kemudian menggamparkan banyak sekali
diperlukan. Pada jurnal ini data yang di pihak dan hampir seluruh masyarakat
susun merupakan data yang bukan indonesia. Kasus itu adalah kasus
merupakan angka melainkan fakta fakta mangkraknya sebuah proyek besar yakni
yang berisikan keterangan saja, dan kemudian dikenal dengan sebutan proyek
penilitian ini dipergunakan untuk hambalang.
mengumpulkan informasi yang digali dari
data data yang dikumpulkan. Pembangunan hambalang bertujuan pada
penyediaan fasilitas besar besaran bagi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN seluruh atlet atlet indonesia, namun dalam
pelaksanaan proyek konstruksi ini banyak
A. Faktor munculnya sengketa sekali praktik praktik yang menyebabkan
konstruksi diberhentikannya kelanjutan dari
pembangunannya. Korupsi dari para pihak
hadirnya dunia konstruksi tentunya yang menanggung jawabi proyek tersebut
menjadi hal yang fundamentalis dalam mengakibatkan proyek tersebut tidak dapat
menjembatani pembangunan di indonesia, terlaksana. Ini merupakan sebuah kasus
karena pada peraturan pemerintah nomor dimana pelaksaan sebuah kegiatan

3
konstruksi akan sangat rentan akan Factor manusia menunjukkan sebuah
terjadinya sengketa, sehingga pemerintah problematika yang muncul dikarenakan
merasa sangat perlu untuk benar benar munculnya akobat dari factor prilaku
menaruh perhatian pada konsstruksi manusia atau disebut juga factor
tersebut maka kini kita melihat sebuah psikologis. Dikarenakan manusia menjadi
Undang Undang yang ditujukan untuk unsur terpenting dalam upaya mendirikan
mengatasi hal hal tersebut. sebuah kontrak maka kerap kali factor
inilah yang menjadi dasar dari munculnya
Sengketa pada sebuah konstruksi dapat berbagai sengketa-sengketa dari sebuah
terjadi semenjak awal sebuah proyek konstruksi.
dimulai hingga nanti akhir dari
pembangunan proyek tersebut selesei. Tak Hal yang kemudian disebabkan dari dua
jarang kerap kali sebuah proyek factor tersebut adalah kalim mengenai
pembangunan yang besar maupun yang problem problem yang sangat beragam
kecil harus tanggal dan mangkrak akibata seperti keterlambatan pembayaran,
adanya sengketa yang terjadi pada proses keterlambatan penyelesaiaan pekerjaan,
pembangunan proyek tersebut. Sebuah perbedaan penafsiran kontrak, ketidak
Sengketa dalam konstruksi dapat mampuan baik teknis baikpun menejerial
disebabkan oleh beberapa factor yang dari pada sebuah pihak. Selain itu sengketa
menyebabkanya yang mana diantaranya konstruksi dapat pula terjadi apabila
adalah sebagai berikut : pengguna jasa ternyata tidak melaksanakan
tugas-tugas pengelolaan dengan baik dan
a) Faktor pekerjaan mungkin tidak memiliki dukungan dana
Faktor pekerjaan merupakan factor yang yang cukup. Dan banyak lagi
berkaitan problematika dengan hubungan problematika-problematika yang
internal dan eksternsal. Tidak lengkapnya mengakibatkan kompleksnya sengketa
ddata kontrak merupakan permasalahan yang terjadi pada sebuah kontrak
klausul yang bermakna dua, kursangnya konstruski.
kalusul yang bermakna dua,dalam kontrak,
serta problematka lain yang bersumber
dari ketidak lengkapannya kontrak pada B. Upaya penyelesaiaan sengketa
sebuah kontrak konstruksi. kontrak konstruksi

b) Factor manusia

4
dapat ditempuh juga dalam menyelesaikan
Dengan keberagaman problematika yang sengketa kontrak konstruksi yakni melalui
berpotensi muncul dalam sebuah upaya jalur Musyawaraha tau mufakat. Namun
melaksanakan sebuah kontrak konstruksi halnya sebuah musyawarah kerap kali
maka sejalan dengan itu tentu akan sangat tidak dapat menemukan titik tengah dan
dibutuhkan pula uapaya dalam penyelesaiaan dalam sebuah sengketa,
menyelesaikan sengketa tersebut. Merujuk padahal dapat dinyatakan bahwa proses
pada pada Undang-Undang No.18 Tahun penyelesaian dengan musyawarah atau
1999 mengenai Jasa Konstruksi, di mufakat lebih baik daripada mengajukan
dalamnya dijelaskan bahwa mekanisme sebuah klaim. Karena dalam sebuah
dalam menyelesaikan sengketa kontrak musyawarah tidak bertujuan untuk
dapat ditempuh melalui dua jalur, yakni memperlihatkan pihak siapa yang salah
melalui jalur pengedalilan (litigasi) dan dan siapa yang benar melainkan berfokus
jalur diluar pengadilan (non litigasi). pada upaya untuk benar-benar
Proses penyelesaiaan diluar jalur menyelesaikan masalah. Hal ini juga
pengadilan dapat dilakukan jika masalah memang menuntut bahwa dalam
masalah yang terjadi merupakan kegiatan penyelesaiaan sengketa kontrak perlunya
yang timbul dikrenakan permasalahan ada sikap terbuka (open minded) dan
kegiatan yang bersangkutan dengan sebuah I’tikad baik yang kuat dalam tujuan
perikatan dan pelaksanaan pekerjaan menyelesaikan permasalahan. maka dalam
konstruksi, dan dalam suatu keadaan yang penyelesaaian melalui musyawarah dapat
mana terjadinya kegagalan bangunan serta ditempuh dengan jalur mediasi, konsiliasi,
tidak terdapatnya unsur pidana dalam dan arbitrase. Ketika jalur tersebut sesuai
pelaksanaan kegiatan konstruksi tersebut. dengan amanat yang terkandung dalam UU
Jalur penyelesaiaan diluar pengadilan Jasa Konstruksi tahun 2017.
didasari dengan Undang Undang jasa
konstruksi 1999 yang mana di dalamnya C. Proses penyelesaiaan sengketa
dinyatakan bahwa jalur yang dapat kontrak melalui arbitrase
ditempuh adalah jalur arbitrasi.
salah satu point penting yang terdapat
Lalu selanjutnya dikeluarkan pula Undang pada Undang Undang No.2 Tahun
Undang No.2 Tahun 2017 tentang jasa 2017 yang membahas tentang jasa
konstruksi. Pada Undang-Undang ini konstruksi adalah mengenai hal yang
dinyatakan bahwa upaya yang kemudian upaya dalam menyelesaikan sengketa

5
melalui jalur arbitrase.hal ini juga sukarela kepada pihak ketiga yang
dikarenakan dulunya penyelesaian netral, yaitu individua tau arbitrase
sengketa melalui jalur litigasi tidak sementara (ad hoc) . menurut para ahli
ditangani seorang yang ahli dalam pula arbitrase adalah penyerahan
bidang konstruksi sehingga sukarela sebuah sengketa kepada
mengakibatkan terjadinya ketidak seorang yaing memiliki kompeten
adilan dalam keputusan pengadilan. dalam menyelesailan sebuah
Selain itu prosedur yang terkesan permasalahan. Bahwa sebuah
Panjang dan memakan banya waktu keputusan dari hasil arbiter merupakan
dan dana mengakibatkan banyaknya hal yang final dan bersifat mengikat.
pihak yang merasa keberatan dalam
menyelesaikan sengketa konstruskdi Dari pengertian diatas maka dapat
mereka melalui jalur litigasi. dipahami bahwa arbitrase adalah
sebuah kesepakatan yang bersumber
Maka dengan banyaknya kelemahan dari perjanjian perdata para pihak
penyelesaian sengketa melalui untuk menyelesaikan sengketa mereka
arbitrase dengan terbitnya UU 2/2017 yang diputuskan oleh pihak ketiga yang
tentang jasa konstruksi sebagai disebut arbiter yang ditunjuk oleh para
pengganti Undang Undang No 18 pihak yang bersengketa secara
Tahun 1999 tentang jasa konstruksi, Bersama-sama dan pihak yang
yang mana dulunya sengketa bersengkta haru menyepakati apapun
konstruksi dapat diselesaikan dengan yang akan diputuskan oleh arbiter.
jalur pengadilan dan luar pengadilan
kini mengalami perubahan. Adapun upaya yang ditempuh dalam
dalam jalur arbitrase adalah dengan
Maka diantara beberapa jalur yang mewujudkan Langkah awal yakni
dapat ditempuh dalam menyelesaikan harus adanya kesepakatan anatara dua
sengketa konstruksi salah satunya belah pihak secara tertulis untuk
adalah Arbitrase. Secara Bahasa menjalankan proses arbitrase dalam
arbitrase berasal dari kata arbitrare penyelesaiaan sengketa mereka. Para
(latin) yang bearrti kekuasaan untuk pihak mengikat dan menyepakati diri
menyelesaikan sesuatu perkara mereka untuk dapat menyelesaikan
berdasarkan kebijakan. Arbitrase sengketa yang akan terjadi melalui
merupakan penyerahan sengketa secara jalur arbitrase. Pada awal perjanjian

6
dilaksanakan maka para pihak yang kompleks. Upaya arbitrase dapat
melakukan kontrak perjanjian ditempuh dengan adanya kesepakatan
konstruksi harus menyertakan bahwa awal yang tertulis di dalam kontrak
apabila terjadi sengketa maka bahwa jika terjadinya sebuah sengketa
penyelesaian melalui jalur arbitrase maka dapat menenpuh jalur arbitrase.
merupakan hal yang ditempuh. Jalur yang kemudian ditempuh dengan
Penyelesaian melalui jalur arbitrase menghadirkan arbiter yang dipercaya
akan menghasilkan sebuah putusan serta memiliki kemampuan dalam
arbitrase. Menurut Undang Undang menyelesaikan sengketa terkhusus di
nomor 30 Tahun 1999, arbiter atau bidang konstruksi. Hingga pada proses
majelis arbitrase akan mengeluarkan akhir hasil putusan yang dikeluarkan
hasil arbitrase selama 14 hari terhitung oleh arbiter akan dilaporkan ke panitera
sejak putusan dijatuhkan diberikan hak pengadilan negeri guna pelaksanaan
untuk meminta dilakukannya koreksi eksekutorial terhadap putusan arbitrase.
atas putusan tersebut. Putusan arbitrase
merupakan putusan yang bersifat final DAFTAR PUSTAKA
dan mengikat pihak. Setelah pihak
arbiter memberikan putusan maka akan Adi Adisti, Ni Nyoman dan Jefry
didaftarkan ke panitera pengadilan Tarantang. (2019). Penyelesaian Sengketa
negeri. Setelah didaftarkan selama 30 Bisnis Melalui Lembaga Arbitrase. Jurnal
hari maka kepala pengadilan Al Qard, 3(2), 110-122.
pelaksanaan putusan arbitrase.
Adolf, Huala. (2010). Dasar-Dasar Hukum
KESIMPULAN Kontrak Internasional. PT. Refika
arbitrase merupakan pilihan yang Aditama.
efektif dalam menyelesaikan sebuah
sengketa dalam sebuah sengketa Ariprabowo, Tri. (2017). Pembatalan
kontrak konstruksi. Dikarenakan Putusan Arbitrase oleh Pengadilan dalam
dengan menempuh upaya arbitrase Putusan Mahkamah Konstitusi nomor
akan menghindari hal-hal yang tidak 15/PUU-XII/2014. Jurnal Konstitusi,
diketahui oleh penegak hukum dalam 14(4), 701-727.
hal ini hakim pengadilan negeri,
dikarenakan memang penyelesaian Arafat, Yassir. (2015). Prinsip-Prinsip
sengketa merupakan problem yang Perlindungan Hukum Yang Seimbang

7
Dalam Kontrak. Jurnal Rechtens, 4(2), 25-
39.

Budiono, Herlien. (2016). Asas


Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian
Indonesia-HukumPerjanjian Berlandaskan
Asas-Asas Wigati Indonesia. Citra Aditya
Bakti.

Cindawati. 2016. Analisis Kekuatan


Mengikat Kontrak Sebagai Dasar Yuridis
Dalam Bisnis Internasional.

Anda mungkin juga menyukai