KONTRUKSI (C)
ANGGOTA KELOMPOK :
Dalam pelaksanaan suatu proyek diperlukan adanya suatu organisasi pelaksanaan yang
merupakan tata kerja untuk menunjang keberhasilan proyek. Organisasi dalam arti badan
dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang saling terkait, bertanggung jawab dan
bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan
tersebut (Ervianto, 2005). Pemberi tugas dalam surat perjanjian pemborongan adalah sebagai
pihak pertama dan dapat mengambil keputusan sepihak untuk mengambil alih pekerjaan yang
dilakukan, dengan cara menulis surat kepada kontraktor apabila terjadi hal-hal diluar kontrak
yang ditetapkan dalam undang-undang didalam surat perjanjian kerja (SPK). Pemberi tugas
juga berwenang untuk memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada kontraktor.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi tugas oleh pemberi tugas
untuk merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Selain itu juga
memberikan saran dan pertimbangan akan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan
proyek tersebut. Perencana juga bertugas untuk memberikan jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang
kurang jelas terhadap gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-syarat. Perencana juga harus
membuat gambar revisi bila terjadi perubahan-perubahan rencana dalam proyek. Pekerjaan perencanaan
meliputi perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta memberikan
saran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005).
Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan (Ervianto, 2005).
Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum atau perorangan baik swasta atau
instansi pemerintah yang berfungsi sebagai badan yang bertugas mengawasi dan
mengontrol jalannya proyek agar mencapai hasil kerja yang optimal menurut
persyaratan yang ada (Ervianto, 2005).
ORGANISASI PROYEK KONTRUKSI
Dalam setiap tahapan pekerjaan konstruksi melibatkan beberapa pihak yang akan bekerjasama baik secara kontraktual maupun fungsional
untuk menghasilkan pekerjaan konstruksi yang berkualitas. Pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi harus memiliki kompetensi dan
kemampuan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi tersebut, agar hasil konstruksi dapat berkualitas karena pihak yang terlibat berkualitas
(Messah, 2008)
Struktur organasasi yang digunakan dalam studi ini adalah struktur organisasi proyek . Secara umum tugas dan wewenang masing - masing
unsur pelaksana (kontraktor utama) tersebut adalah
1. Project Manager
2. Deputy Project Manager (DMP)
3. Quality Control (QC)
4. Koordinat Lapangan
5. Project Production Manager (PPM)
6. Surveyor
7. Koordinator Engieering
8. Logistik
9. Safety Manager
10. Subkontraktor
KONTRAK KONTRUKSI
Kontrak kerja konstruksi merupakan kontrak yang dikenal
dalam pelaksanaan konstruksi bangunan, baik yang dilaksanakan
oleh Pemerintah maupun pihak swasta. Salim H.S., Op.Cit. Hal
90.Menurut Pasal 1 Ayat (5) UUJK, Kontrak kerja kostruksi
merupakan: “Keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi”.