Oleh:
Fahrul Hasnan Abdillah
NIM 17050724035
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
C. Manfaat
KAJIAN PUSTAKA
A. Proyek Konstruksi
1. Definisi
B. Manajemen Proyek
1. Definisi
C. Struktur Organisasi
Sumber: http://duniatekniksipil76.blogspot.com
Keterangan:
------- : Garis Koordinasi
: Garis Perintah
b) Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah orang atau badan
hukum yang membuat perencanaan bangunan secara
lengkap baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang
lain yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem
bangunan (Diputra, 2009). Konsultan perencana
dapat berupa perseorangan, perseorangan berbadan
hukum, atau badan hukum yang bergerak dalam
bidang perencanaan (Diputra, 2009). Konsultan
perencana dalam kerjanya lebih dipusatkan dalam
studio perencanaan dan melibatkan banyak dari
9
c) Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas merupakan penyedia jasa
orang perseorangan atau badan usaha yang
dinyatakan ahli yang profesional di bidang
pengawasan jasa konstruksi yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi
sampai selesai dan diserahterimakan (Tomigolung,
2013) . Konsultan pengawas biasanya digunakan
apabila perancangan dilakukan oleh satu konsultan
perencana dan pelaksanaan konstruksi fisik
dilakukan oleh satu kontraktor. Konsultan pengawas
berfungsi untuk membantu pemilik proyek dalam
melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi
fisik sehingga konsultan pengawas ini bertugas sejak
pemberian penjelasan pada saat pelelangan sampai
penyerahan hasil konstruksi fisik. Konsultan
pengawas dapat dirangkai oleh konsultan perencana
11
d) Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan lembaga usaha
kontrak kerja yang bergerak dibidang pelaksanaan
pembangunan konstruksi fisik bangunan dan
kelengkapannya. Kontraktor memiliki peran utama
dalam proyek yaitu sebagai manajer sumber daya
yang bertugas untuk mengubah dokumen
perencanaan menjadi hasil berupa bangunan fisik
sesuai dengan yang telah direncanakan. Kontraktor
sebagai pengelola segenap sumber daya harus benar
dalam memiliki keahlian dalam bidang pengelolaan
sumber daya dengan keahliannya dalam menentukan
metode konstruksi berdasarkan teknologi dan teknik
konstruksi yang efektif dan efesien.
Kontraktor dalam pelaksanaan proyek konstruksi
memiliki tugas dan kewajiban antara lain sebagai
berikut:
1) Menerima dan mempelajari dokumen yang
akan dijadikan acuan dalam pelaksaan proyek
konstruksi tersebut.
2) Menyediakan seluruh sumber daya seperti
bahan, peralatan, dan tenaga kerja yang akan
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi tersebut.
3) Melakukan perawatan dan perbaikan pada
bangunan dalam masa pemeliharaan, jika hasil
13
1) Operational Director
Operational Director adalah seseorang yang
bertanggung jawab terhadap semua aktivitas
operasional perusahaan yang dibawahinya,
mulai dari perencanaan proses hingga
bertanggung jawab pada hasil akhir proses
tersebut. Operational Director memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
a) Merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi seluruh pelaksanaan
operasional pelaksanaan proyek.
b) Membuat standar perusahaan mengenai
semua proses operasional, proyek dan
kualitas hasil pelaksanaan proyek.
c) Mengecek, mengawasi dan menentukan
semua kebutuhan dalam proses
operasional proyek.
6) Supervisor
Supervisor adalah seseorang yang bertugas
sebagai pelaksana di lapangan dalam
mengarahkan tenaga kerja sesuai dengan
bidang tugasnya (bekisting, pembesian,
18
8) Engineering
Engineering adalah seseorang yang memiliki
keahlian dalam melakukan perhitungan
construction engineering, value engineering,
pembuatan shop drawing, time control dan
pengawasan pelaksanaan engineering pada
proyek konstruksi.
11)Drafter
Drafter adalah seseorang yang menyiapkan
gambar pelaksaan untuk di proyek dan
menyiapkan gambar shop drawing. Gambar shop
drawing adalah gambar detail yang akan
digunakan sebagai acuan pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan pembangunan di
lapangan sesuai dengan gambar perencanaan
yang telah ada sebelumnya. Berikut adalah
beberapa tugas drafter pada proyek konstruksi:
a) Membuat gambar pelaksanaan atau shop
drawing untuk acuan pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan di proyek.
b) Menjelaskan kepada pelaksana tentang
shop drawing apabila gambar yang telah
dibuat masih kurang dipahami baik dari
segi bentuk detail struktur maupun
gambar yang lainnya.
c) Membuat gambar akhir pekerjaan atau
asbuilt drawing sebagai laporan hasil
21
12)Administrasi Proyek
Administrasi proyek adalah seseorang yang
memiliki tugas administrasi di proyek seperti
surat menyurat.
13)Logistic
Orang yang bertugas sebagai pengadaan
barang dan pengawasan material bahan
bangunan, termasuk didalamnya adalah
membuat jadwal penyedian bahan dan
peralatan untuk pelaksanaan proyek. Logistic
juga bertugas untuk menyediakan pembelian
bahan dan peralatan yang telah diputuskan
oleh koordinator pelaksana yang sesuai dengan
jadwal pengadaan. Logistic juga menyusun
suatu sistem administrasi tentang penerimaan,
penyimpanan, dan pemakaian barang.
14)Mechanic
Orang yang memiliki tugas untuk
menyusun rencana kerja dan
mengkoordinasikan tugas mandor.
15)Safety
Safety adalah seseorang yang memiliki
tanggung jawab dan wewenang utama sebagai
berikut:
22
D. Kolom
a) Definisi
b) Fungsi Kolom
b) Jenis Kolom
E. Beton
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pembesian Kolom
27
3) Bekisting Kolom
4) Pengecoran kolom
5) Pembongkaran Bekisting
6) Perawatan Kolom
1. Sepatu Safety
2. Helm Proyek
3. Rompi Safety
b) Konsultan perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang telah
ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk membuat
perencanaan pada proyek konstruksi tersebut. PT.
Gunawangsa Putra Perkasa sebagai pemilik proyek
(owner) memilih PT. Handoko & Associate Consulting
Engineer sebagai pihak konsultan perencana pada
proyek pembangunan apartemen Gunawangsa
Superblock Gresik. Konsultan perencana juga memiliki
tugas dan wewenang dalam pembangunan proyek
konstruksi sebagai berikut:
1) Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan
dengan keinginan pemilik proyek.
2) Membuat gambar pelaksanaan.
3) Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
sebagai pedoman pelaksanaan.
4) Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
5) Memproyeksikan keinginan atau ide dari pemilik
proyek kedalam desain bangunan.
6) Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan
struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.
c) Konsultan pengawas
Konsultan pengawas merupakan kaki tangan dari
pemilik proyek (owner) yang akan membantu dalam
melaksanakan pengawasan pada tahap pembangunan
proyek konstruksi tersebut. Konsultan pengawas juga
bertugas sejak pemberian penjelasan pada saat
pelelangan sampai penyerahan hasil konstruksi fisik.
Pemilik proyek (owner) PT. Gunawangsa Putra Perkasa
memilih PT. Merka Construction Management untuk
menjadi konsultan pengawas yang akan mengawasi
42
d) Kontraktor
Kontraktor memiliki peran utama dalam pembangunan
proyek konstruksi adalah sebagai pengatur sumber
daya serta melaksanakan tugas yang akan merubah
sebuah dokumen perencanaan menjadi keluaran
bentuk bangunan fisik. Pemilik proyek (owner) memilih
PT. PP Persero Tbk sebagai pemenang lelang untuk
menjadi pihak kontraktor pada proyek pembangunan
apartemen Gunawangsa Superblock Gresik. Kontraktor
memiliki tugas dan wewenang dalam pembangunan
proyek konstruksi sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas keseluruhan dalam
pelaksanaan proyek yang ada di lapangan.
2) Mengatur dan mengkoordinasikan semua
pelaksanaan di lapangan sehingga pekerjaan yang
di lapangan dapat sesuai dengan yang telah
direncanakan.
43
1) Operational Director
5) Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang memiliki tugas
untuk melakukan pengukuran di lapangan atau di
proyek konstruksi.
Tugas surveyor pada proyek konstruksi adalah
sebagai berikut:
a) Menentukan titik batas area proyek, ini
diperlukan pembuatan alur pagar proyek dan
penentuan koordinat gedung.
b) Membaca gambar dengan melihat bentuk dan
ukuran bangunan untuk diaplikasikan di
lapangan.
c) Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi
dan lantai basement.
d) Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi
titik tiang pancang dan pile cap.
e) Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan
pengecoran plat lantai.
f) Menentukan atau marking as kolom gedung.
g) Melakukan pengecekan kedataran elevasi balok
lantai agar sesuai dengan gambar rencana.
h) Marking posisi letak untuk pemasangan dinding
batu bata, penentuan posisi letak titik lampu,
penentuan posisi sanitasi air, dan lain-lain.
6) Supervisor
8) Engineering
11) Drafter
13) Logistic
14) Mechanic
15) Safety
1. Data Proyek
a) Nama Proyek : Gunawangsa Gresik
b) Nama pemilik : PT. PP Persero Tbk
c) Alamat Proyek : Jl. Veterean, Gresik
d) Fungsi proyek : Apartemen Superblock
e) Luas tanah : 4,5 Hektar
f) Luas bangunan : ± 520.080
g) Jumlah lantai : 15 Lantai
h) Nilai kontrak : ± Rp. 87.300.000.000,-
4. Keterlibatan mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa pada proyek
pembangunan apartemen Gunawangsa Superblock
Gresik adalah mengamati pekerjaan kolom pada
lantai 7-8 yang ada di proyek konstruksi dan
melakukan wawancara kepada pihak yang bisa
menjadi narasumber untuk pengambilan data tentang
tata cara pelaksanaan kolom. Pengamatan yang
dilakukan dapat meliputi alat dan bahan yang akan
digunakan dan juga tahap-tahap untuk pelaksanaan
pekerjaan di proyek konstruksi tersebut. Mahasiswa
tidak hanya melakukan pengamatan saja tetapi
mahasiswa juga mendapat tugas untu menghitung
kebutuhan besi, rencana anggaran biaya, menghitung
kebutuhan beton, dan memahami gambar yang telah
diberikan sebagai bentuk simulasi kerja untuk
mahasiswa.
Keterlibatan mahasiswa pada Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini selama ± 400 jam di proyek
pembangunan apartemen Gunawangsa Superblock
Gresik akan dijelaskan secara rinci dan jelas. Minggu
pertama untuk keterlibatan mahasiswa di proyek
konstruksi tersebut adalah melakukan perkenalan diri
kepada seluruh staff yang ada di kantor dan para
pekerja yang ada di lapangan, mendapatkan
pengarahan tentang K3 yaitu safety induction di dalam
proyek konstruksi tersebut, dan juga melakukan
identifikasi kegiatan pelaksanaan yang dilaksanakan
perlantai yang ada di proyek konstruksi tersebut.
55
2) Truck Mixer
Truck mixer merupakan kendaraan truck
yang berbentuk seperti molen yang didalamnya
membawa campuran beton yang siap untuk
dipakai dari pabrik beton ke proyek dengan
kapasitas 4m³ sampai dengan 7m³ beton siap
pakai. Proyek apartemen dan perkantoran
Gunawangsa Superblock Gresik ini
66
3) Concrete Vibrator
Concrete Vibrator adalah alat yang berfungsi
untuk menggetarkan beton pada saat
pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh
ruangan yang ada dan tidak terdapat rongga
udara diantara beton yang dapat membuat
67
4) Theodolite.
Theodolite merupakan alat yang digunakan
untuk pengukuran sudut-sudut mendatar yang
dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut
tegak dinamakan dengan sudut vertikal. Sudut
68
5) Bar cutter
Bar cutter merupakan alat yang digunakan
pada saat fabrikasi besi. Bar cutter ini memiliki
fungsi untuk memotong besi tulangan sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan karena
ukuran dari besi juga udah diperhitungkan. Bar
cutter untuk cara kerjanya yaitu besi tulangan
yang akan dipotong akan ditandai untuk titik
pemotongan sesuai dengan yang telah
ditetapkan setelah itu besi tersebut akan
69
6) Bar Bender
Bar Bender merupakan alat yang digunakan
pada proses fabrikasi besi tulangan. Bar Bender
ini memiliki fungsi untuk membengkokan besi
tulangan secara cepat dan rapi.
70
8) Air Compressor
Air Compressor merupakan alat penghempus
udara bertekanan tinggi yang akan digunakan
untuk membersihkan kotran yang berada di
lokasi yang akan dilakukan pengecoran agar
kotoran tersebut tidak tercampur dengan beton
karena apabila tercampur maka akan
72
9) Palu
73
b) Bahan
1. Semen
Semen merupakan bahan baku yang akan
digunakan untuk merekatkan batu, batu bata,
batako dan bahan bangunan lainnya. Semen di
proyek biasanya digunakan untuk merekatkan
bata ringan pada saat proses pembuatan
dinding dan juga semen juga untuk bahan
campuran dari beton ready mix.
76
2. Besi
Besi merupakan bahan yang akan digunakan
untuk membuat tulangan utama dan tulangan
sengkang untuk kolom, balok dan plat. Besi
yang akan digunakan adalah besi ulir dengan
berbagai macam ukuran. Besi yang digunakan
dalam proyek konstruksi ini ada tipe ukuran
yang digunakan adalah D10, D13, D16, D19.
3. Beton Decking
Beton Decking merupakan beton yang
berbentuk lingkaran kecil yang digunakan
untuk acuan dalam membuat selimut beton.
Beton Decking juga dalam ukurannya
bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan
untuk selimut betonnya.
5. Multipleks
Multipleks adalah Multipleks bisa digunakan
berulang sampai 8-10 kali pakai. Multipleks ini
pada umumnya tersedia dalam ketebalan
12mm, 15mm, dan 18mm.
79
6. Kawat bendrat
Kawat bendrat digunakan sebagai pengikat
dari rangkaian tulangan yang bersilangan agar
tulangan tersebut dapat terikat dengan
kencang.
7. Air
Air merupakan bahan dasar yang sangat
penting dalam konstruksi beton mulai dari
bahan dasar campuran beton sampai dengan
digunakan untuk perawatan beton agar
menjaga tingkat kelembapan dari beton itu
sendiri.
c) Dana
Proyek pembangunan apartemen Gunawangsa
Superblock Gresik merupakan proyek dari PT.
Gunawangsa Putra Perkasa yang dalam
pelaksanaannya akan dikerjakan oleh
PT.Mitralaggen Putra Mandiri Konstruksi. Proyek
konstruksi ini dalam pelaksanaanya
membutuhkan anggaran sebesar ± Rp.
87.300.000.000,-.
d) Tenaga Kerja
Pengaturan atau pengorganisasian dalam
manajemen proyek dapat mencakup pada
pengaturan dan penyediaan tenaga kerja serta
ketetapan penentuan dan pengaturan pembagian
tugas antara orang dan kelompok orang. Pekerjaan
kolom jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk
proses fabrikasi 2 orang yang akan memotong besi
tulangan dan tulangan sengkang, 1 orang yang
akan membengkokan tulangan sengkang dan 3
orang yang akan merakit tulangan utama dan
81
e) Sarana Pendukung
1) Direksi Keet
2) Pos Satpam
3) Mushola
4) Mess
5) Toilet
6) Gudang
7) Kantor
8) Kantor K3
C) Kolom
D) Pembahasan
1. Pekerjaan Persiapan
Hal pertama yang dilakukan adalah pekerjaan
persiapan dengan cara melakukan mempersiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan pada saat pelaksaan
kolom seperti: mempersiapkan besi ulir ukuran D19
yang akan digunakan untuk tulangan utama dan besi
ulir ukuran D10 untuk tulangan sengkang,
mempersiapkan kawat bendrat, tang catut, bar bender,
dan bar cutter yang akan digunakan proses fabrikasi
83
b) Proses Pembengkokan
Proses pembengkokan besi ini dilakukan apabila
tulangan telah melewati proses pemotongan.
Pembengkokan besi ini dilakukan dengan
menggunakan bar bender yang dapat
membengkokan tulangan dengan cepat dan rapi
dan untuk cara kerjanya bar bender akan diatur
untuk sudut pembengkokannya sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Setelah itu besi akan ditaruh
diletakkan bar bender dan nyalakan alat tersebut lalu
besi akan dibengkokan dengan bar bender dengan
cepat dan rapi. Tulangan begel dan tulangan ties
yang telah dibengkokan maka akan dirakit dengan
tulangan utama yang sudah ada. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.32 dibawah ini
merupakan alat yang digunakan untuk
86
c) Proses Perakitan
Proses perakitan atau pembesian kolom ini
dikerjakan setelah proses pemotongan dan
pembengkokan besi telah selesai dikerjakan.
Perakitan atau pembesian kolom ini akan dikerjakan
oleh 3 pekerja yang akan merangkai tulangan utama
dengan tulangan begel dan tulangan ties yang jarak
antar tulangan begel dan tulangan sengkang telah
ditetapkan. Apabila perakitan kolom telah selesai
dan sesuai dengan gambar yang telah ditetapkan
maka tulangan tersebut telah menjadi rangkaian
tulangan kolom yang akan siap untuk dilakukan
pemasangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 3.33 dibawah ini merupakan proses
perakitan kolom dilahan terbuka yang ada di lahan
87
4. Pengecoran kolom
Pelaksanaan pengecoran kolom dilakukan apabila
proses bekisting kolom telah selesai. Beton yang
digunakan untuk pengecoran kolom ini memakai K400
dan pengecoran ini menggunakan beton ready mix.
Berikut adalah langkah-langkah melakukan
pengecoran kolom sebagai berikut:
5. Pembongkaran bekisting
Pembongkaran bekisting pada kolom pada proyek
apartemen dan perkantoran Gunawangsa Superblock
Gresik dilakukan 12 jam setelah proses pengecoran.
Beton kolom ini tidak langsung menerima beban besar
sehingga pembongkaran bekistingnya lebih cepat
dibandingkan pembongkaran pada balok dan pelat
102
6. Perawatan beton
Perawatan beton kolom pada proyek apartemen dan
perkantoran Gunawangsa Superblock Gresik ini
dilaksanakan hanya 1 kali saja dengan menyiramkan
air. Perawatan beton ini dilakukan untuk menjaga
tingkat kelembapan pada beton kolom.
A. Simpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada
konstruksi kolom pada proyek pembangunan apartemen
Gunawangsa Gresik dan ternyata mendapatkan hasil
yang cukup baik karena pelaksanaan proyek sudah
memenuhi standar yang sesuai dengan gambar kerja.
Dari pengamatan pelaksanaan pembangunan
apartemen Gunawangsa Gresik ini yang telah kami
lakukan selama 2 bulan di lapangan/di proyek, dapat
kami tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tahapan–tahapan pekerjaan konstruksi kolom di
lapangan dimulai dari pekerjaan persiapan,
pekerjaan tulangan, pekerjaan bekisting, pekerjaan
pengecoran sampai dengan perawatan beton kolom.
2. Selama pekerjaan berlangsung, proyek
menggunakan peralatan dan alat-alat berat yang
telah digunakan sesuai fungsinya khususnya untuk
pekerjaan kolom.
3. Membaca gambar kerja dan melakukan pengecekan
tulangan saat checklist agar sesuai dengan gambar
kerja khususnya pada tulangan kolom sebelum
melakukan proses pengecoran.
Demikian kesimpulan yang dapat kami tarik
berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan
selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
selama 2 bulan di lapangan pada proyek pembangunan
apartemen Gunawangsa Gresik.
105
B. Saran
Saran-saran yang dapat saya sampaikan berdasarkan
hasil pengamatan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL)
yaitu sebagai berikut:
1. Sebelum pengecoran kolom harus diadakan
pengecekan terhadap tulangan kolom, pembersihan
area agar kotoran tidak mengurangi kekuatan mutu
beton dan melakukan tes slump pada beton yang
akan dituang ke bekisting kolom.
2. Seharusnya untuk perawatan beton pada kolom
dilaksanakan minimal 3 hari untuk beton mutu
tinggi sesuai dengan SNI 2847-2013 Pasal 5.11.2
untuk menjaga tingkat kelembapan pada beton,
3. Dalam melakukan pekerjaan konstruksi seharusnya
pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD)
harus sangat diperhatikan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja saat pekerjaan konstruksi
berlangsung.
106
DAFTAR PUSTAKA