Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI
BANGUNAN ANGKATAN 2017 MENJADI KONTRAKTOR

AGUNG NUR FAJAR


NIM: 1503617078

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga Proposal Penelitian dengan judul “FAKTOR EKSTERNAL YANG
MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN ANGKATAN 2017 MENJADI
KONTRAKTOR”.
Selama proses penulisan proposal penelitian ini tentu memiliki kendala dan kesalahan,
Namun bantuan yang datan dari berbagai pihak , maka proposal ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik. Turut menyampaikan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. R. Eka Murtinugraha, M. Pd. Selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang
telah memberikan arahan selama proses penulisan proposal.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan hingga pada tahap ini.
3. Teman-teman Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta yang telah membantu serta
memberikan dukungan.
Namun patut disadari bahwa Proposal Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna juga tentu
tidak luput dari kesalahan. Dengan rasa hormat diperkenankan kepada pembaca untuk dapat
memberikan saran serta kritik membangun, diharapkan dapat menjadi perbaikan dan
menambah pengetahuan bagi khalayak.

Jakarta, 22 Desember 2019


Penyusun

Agung Nur Fajar


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
ABSTRAK...............................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................
2.1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Kontraktor adalah sinonim dengan kata Pemborong, definisi lain “Kontraktor”
berasal dari kata “Kontrak” artinya surat perjanjian atau kesepakatan sewa, jadi
kontraktor dapat disamakan dengan orang atau suatu badan hukum atau badan usaha
yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi
kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang merupakan instansi atau
lembaga pemerintahan, badan hukum,badan usaha, maupun perorangan, yang telah
melakukan penunjukan secara resmi bersama aturan-aturan penunjukannya, dan target
proyek atau pekerjaan yang dimaksud yang tertuang dalam kontrak yang disepakati
antara pemilik proyek (owner) dengan kontraktor pelaksana. Kontraktor adalah orang
atau badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan penyelenggaraan
pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan
serta syarat-syarat yang ditetapkan (Ervianto 2005).

Untuk menjadi seorang kontraktor dituntut untuk berpikir secara kreatif,


inovatif, cermat, mampu bersaing dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya. Dengan begitu seseorang dapat bertahan dengan profesi
yang sedang dijalankan. Keberhasilan untuk menjadi seorang kontraktor tidak lepas
dari berbagai faktor, salah satunya adalah faktor eksternal. Menurut Siswadi (2013)
faktor eksternal meliputi Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sosial. Lingkungan
keluarga adalah kelompok masyarakat yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, keluarga memberikan pengaruh awal terhadap
terbentuknya kepribadian. Sedangkan Lingkungan Sosial merupakan hubungan
interaksi antara masyarakat dengan ligkungan. Interaksi ini terjadi bila diantara
individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang erat dan saling
mengenal dengan baik, misalnya kelurga. Maka dari itu faktor eksternal adalah salah
satu faktor yang berperan penting dalam sebuah profesi atau untuk menjadi seorang
kontraktor.
Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Jakarta yang memiliki lulusan dengan tittle Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
cenderung menghasilkan lulusan dengan profesi sebagi Pendidik atau Guru. Namun
pada kenyataannya lulusan Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan, Universitas
Negeri Jakarta, Angkatan 2017 lebih cenderung memiliki minat bekerja pada bidang
konstruksi, dan pada era modern atau era pembangunan ini memudahkan untuk menjadi
seorang kontraktor atau profesi jasa konstruksi. Dimana banyak dibutuhkan
penyelengara serta tenaga kerja bidang konstruksi guna pembangunan baik yang sudah
mulai dilakukan maupun yang akan dilakukan atau dalam tahap rencana. Hal ini telah
dibuktikan dengan adanya penelitian terdahulu yaitu “Analisis Keterserapan Lulusan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta di Lapangan Pekerjaan” oleh Agustin (2017). Ketidakseimbangan bahwa
lulusan Program Studi Pendidikan Vokasional Kontruksi Bangunan lebih memilih
untuk bekerja bukan sebagai tenaga pengajar (guru)

Berdasarkan Permasalahan tersebut, Peneliti ingin mengkaji faktor eksternal


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan Angkatan
2017 berkeinginan menjadi seorang kontraktor. Dari masalah tersebut maka peneliti
tertarik melakukan penelitian yang berjudul “FAKTOR EKSTERNAL YANG
MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN ANGKATAN 2017 MENJADI
KONTRAKTOR”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan permasalahan
yang berkaitan dengan faktor eksternal yang mempengaruhi minat profesi kontraktor
sebagai berikut :
1. Faktor eksternal yang mempengaruhi minat profesi sebagai kontraktor.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Faktor eksternal Program Studi Pendidikan Vokasional Kontruksi Bangunan
2. Pengaruh Faktor Eksternal Mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional
Konstruksi Bangunan mamiliki minat menjadi kontraktor.

1.4 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana Faktor Eksternal dapat mempengaruhi Minat Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan Angkatan 2017 untuk menjadi
kontraktor ?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal apa saja
yang menyebabkan Minat Mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional
Konstruksi Bangunan menjadi kontraktor.

1.6 Manfaat Penelitian


a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan pemilihan profesi lulusan yang
akan datang.

b. Bagi Jurusan Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam meningkatkan
lulusan Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan dengan profesi sebagai
Kontraktor dimasa depan.
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Deskripsi Teori

1.1.1 Kontraktor (Pemborong Jasa Konstruksi)

Untuk melaksanakan pembangunan di lapangan, tentu saja membutuhkan serang


kontraktor yang dapat melaksanakan pekerjaan dari seorang owner agar pekerjaan
tersebutdapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Kontraktor adalah orang atau badan yang menerima pekerjaan dan


menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan perarturan serta syarat-syarat yang telah ditetapkan.
(Ervianto 2005).

Kontraktor dengan pemilik proyek, terikat berdasarkan kontrak yang dimana


kontraktor memberikan jasa profesionalnya yang direalisasikan berupa bangunan
sebagai realisasi dari kemauan pemilik proyek. (Ervianto. 2003).

Kontraktor terbagi dalam golongan kecil, menengah, dan besar, serta sangat kecil
(petty contractors), untuk di Indonesia disebut sebagai kelompok tenaga kerja yang
dipimpin oleh mandor/kepala tukang. Klasifikasi tersebut dibagi berdasarkan ukuran
dan tipe pekerjaan. (International Labour Organization)

1.1.2 Minat
Minat sangat berpengaruh pada diri seseorang. Dengan adanya minat seseorang
akan melakukan hal yang akan menghasilkan sesuatu bagi diri seseorang tersebut.
sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Slamteo (2010: 57) “Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”.
Perasaan senang akan menimbulkan minat dari sikap yang positif, sebaliknya perasaan
tidak senang tidak akan melahirkan sikap positif sehingga menunjang minat terhdap
suatu hal.
Dalam dunia profesi, minat seseorang menjadi seorang kontraktor dapat dilihat dari
kecenderungannya untuk memberikan perhatian yang lebih signifikan terhadap
keinginannya tersebut. bila seseorang mempunyai minat yang besar menjadi seorang
kontraktor maka ia akan mempersiapkan diri untuk menjadi kontraktor yang
profesional dan berkualitas.
Menurut Slamteo (2010: 180) dalam buku belajar dan faktor-faktoryang
mempengaruhi menyatakan bahwa : “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat
merupakan penerimaan akan sesuatu diluar diri dapat berupa seseorang, suatu obyek,
suatu situasi, suatu aktivitas dan lain sebagainya. Minat tersebut dapat meningkatkan
menjadi besar apabila hubungan tersebut semakin kuat dan dekat.
Minat menjadi seorang kontraktor yang dimaksud adalah minat bekerja dalam
bidang konstruksi dengan skala lebih besar diwilayah lapangan.

1.1.3 Faktor Eksternal Penyebab Timbulnya Minat manjadi Kontraktor


Faktor dari timbulnya mahasiswa untuk menjadi seorang kontraktor ternyata
penyebabnya bermacam-macam. Dan diantara faktor tersebut adalah faktor eksternal.
Faktor eksternal tersebut berasal dari lingkungan sosial dan lingkungan keluarga. Dari
lingkungan keluarga dapat berupa dorongan dari anggota keluarga untuk menjadi
seorang kontraktor, adanya salah satu anggota keluarga yang bekerja pada bidang
konstruksi sebelumnya dapat menjadi sebuah pandangan yang besar terhadap individu.
Sedangkan dari faktor sosialnya terjadi karena individu yang bertemu dengan individu
lainnya yang telah berkecimpung didalam dunia konstruksi dapat pula menjdi sebuah
pandangan untuk menimbulkan minat menjadi kontraktor tersebut. dengan berbagai
faktor tersebut mahasiswa merasa ingin berkecimpung didunia konstruksi atau menjadi
kontraktor. Menurut Siswadi (2013), Faktor eksternal meliputi Lingkungan Keluarga
dan Lingkungan Sosial :

1. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah kelompok masyarakat yang terkecil yang terdiri


dari ayah, ibu, dan anak dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak
dasar dari pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh
awal terhadap terbentuknya kepribadian.
2. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi antara masyarakat dengan


lingkungan. Interaksi ini terjadi bila antara individu yang satu dengan yang lain
mempunyai hubungan yang erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga.

1.2 Kerangka Berfikir


1.2.1 Hubungan faktor eksternal terhadap minat profesi kontraktor
Faktor eksternal sangat berpengaruh pada diri seseorang. Dengan adanya faktor
eksternal baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial seseorang dapat
membentuk karakter, minat dan membuat atau menghasilkan sesuatu bagi diri
seseorang tersebut. Profesi kontraktor adalah orang yang bekerja atau
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Pada hal ini kontraktor bekerja pada bidang konstruksi atau bangunan. Seseorang yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal, yang memiliki minat lebih menjadi seorang
kontraktor, maka akan lebih siap menjadi seorang kontraktor.

2.3 Hipotesis Penelitian


1. Hubungan Faktor Eksternal individu terhadap minat profesi Kontraktor
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel


3.1.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2016:80). Dalam penelitian ini, populsi terbatas yang diambil
adalah mahasiswa Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta, angkatan 2017.

3.1.2 Sampel Penelitian


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel
itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus benar-benar repersentative (mewakili)(Sugiyono,2016:18).
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Vokasional Konstruksi
Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, angkatan 2017.

3.2 Metode Penelitian


Sugiyono (2004: 1) menegaskan bahwa metode penelitian cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini merupakan
penelitian Ex-post Facto yang bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan kuatitatif.
Penelitian yang hanya mengungkapkan fakta berdasarkan pengukuran gejala yang teah
terjadi pada diri responden (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2007: 56). Penelitian Ex-post
Facto adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta yang ada
tanpa melakukan manipulasi variabel bebas. Suharsmi Arikunto (2009:247)
menegaskan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif korelasional karena merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai ada tidaknya
hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Angket
Angket (kuesioner) adalaha teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2016:142). Angket dari penelitian ini terdiri dari butir-butir
pertanyaan yang berkaitan dengan variabel faktor eksternal dan minat mahasiswa
Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai