Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI EKSKURSI PEMBANGUNAN APARTEMENT SAMAVIEW KEC. KARANGPLOSO, KAB.

MALANG Disusun Oleh : Arisko Firza Renaldi (022210018) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM
LAMONGAN PRODI TEKNIK SIPIL TAHUN 2022/2023 i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDI
EKSKURSI Judul Laporan : Pembangunan Apartement Samaview Kecamatan Karangploso Kabupaten
Malang Nama Mahasiswa : Arisko Firza Renaldi NIM : 022210018 Program Studi : Teknik Sipil
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat PKN Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Islam Lamongan Lamongan, 10 Agustus 2023 Pendamping Wulandari NIM.022110039
Mahasiswa Arisko Firza Renaldi NIM. 022110035 Ketua Panitia Robin Akbar Romansyah
NIM.022010005 Ketua HMS Hoirul Anam NIM.022010008 ii KATA PENGANTAR Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
atas nikmat dan karunianya kepada kamisemua sehingga dapat menyelesaikan laporan studi ekskursi
ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Laporan kegiatan Studi Ekskursi (SE) ini berisi
tentang Proyek Pembangunan Apartement Samaview dari hasil studi ekskursi kami di PT.INDO JAYA
PROPERTY, Tepatnya di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Pada tanggal 02 sampai 03
Agustus 2023. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan atau
tugas dari panitia studi ekskursi. laporan SE kami susun berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan serta menghimpun dari beberapa sumber media masa. Dalam penulisan laporan Studi
Ekskursi masih banyak kekurangan atas keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk
itu ktitik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penyusunan laporan ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya. Lamongan, 10 Agustus 2023 Penyusun Arisko Firza Renaldi iii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i KATA
PENGANTAR..........................................................................................ii DAFTAR
ISI ......................................................................................................iii DAFTAR
GAMBAR ..........................................................................................iv DAFTAR
TABEL................................................................................................v BAB
I ..................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................1 1.1 Latar
Belakang ...........................................................................................1 1.2 Rumusan
Masalah ......................................................................................2 1.3 Maksud Dan
Tujuan ...................................................................................2 1.4
Manfaat......................................................................................................2 BAB
II.................................................................................................................3 GAMBARAN UMUM
PROYEK ........................................................................3 2.1 Uraian Umum
Proyek .................................................................................3 2.2 Gambaran Umum Stuktur
Kontruksi...........................................................4 2.3 Penggunaan Material dan
Alat ....................................................................4 2.3.1 Macam Material Yang
Digunakan........................................................4 BAB
III.............................................................................................................. 13 KEGIATAN STUDI
EKSKURSI....................................................................... 13 3.1 Kondisi Proyek Saat Studi
Ekskursi .......................................................... 13 3.2 Fokus
Studi .............................................................................................. 13 BAB
IV ............................................................................................................. 15
PENUTUP......................................................................................................... 15 4.1
Kesimpulan .............................................................................................. 15 4.2
Saran........................................................................................................ 15 DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................ 16
LAMPIRAN ...................................................................................................... 17 iv DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Besi tulangan ....................................................................................5 Gambar 2.2 Truk
Pengangkut Beton Ready Mix...................................................5 Gambar 2.3 Beton
Decking ..................................................................................6 Gambar 2.4 Kawat
Bendrat ..................................................................................8 Gambar 2.5
Polyflam ...........................................................................................8 Gambar 2.6
integral..............................................................................................9 Gambar 2.7
Calbond ............................................................................................9 Gambar 2.8 Tower
Crane ................................................................................... 10 Gambar 2.9 Pompa
Kodok ................................................................................. 11 Gambar 2.9 Bar
Cutter ....................................................................................... 11 Gambar 2.10 Bar
Bender.................................................................................... 11 Gambar 2.11 Tangga
Proyek .............................................................................. 12 Gambar 3.1 Gambaran
konstruksi....................................................................... 13 Gambar 3.3 pondasi tiang
pancang ..................................................................... 13 Gambar 3.4 pile
cap ........................................................................................... 14 v DAFTAR TABEL Tabel 2.1 ketentuan
selimut……………………………………………...………..7 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi
eskursi merupakan suatu bentuk kegiatan untuk menambah intelektual dan pengalaman mahasiswa
dengan berkunjung secara langsung ke sebuah instansi atau perusahaan. StudiEkskursi (SE) dilakukan
sebagai upaya dalam menggali kualitas pembelajaran yang didapatkan melalui observasi secara
langsung selain ilmu yang didapatkan dalam bangku perkuliahan. Selanjtunya diharapkan hasil yang
didapat setelah melaksanakan Studi Ekskursi (SE) tersebut, mahasiswa Teknik sipil universitas islam
lamongan dapat mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia Proyek itu dijalankan. Disisi
lain, diharapkan juga berdampak jangka panjang yakni mahasiswa nantinya diharap siap dalam
melaksanakan PKN ataupun pada dunia kerja nantinya. Studi Ekskursi mahasiswa teknik sipil pada
angakatan ini dilaksanakan di Kota Malang dalam Proyek Pembangunan Apartement Samaview, yang
dilaksanakan mulai tanggal 02 sampai dengan 03 Mei. Pemilihan tempat ini dirasa paling
memungkinkan karena untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam pembangunan proyek
besar,Adapun tujuan dari pembangunan apartemen merupakan wujud dari solusi untuk mengatasi
masalah penduduk yang semakin meningkat. Oleh karena lahan tanah di Malang semakin
menyempit, sehingga rusun dan apartemen dapat mengurangi pemakaian lahan. Pada laporan ini
kami akan memfokuskan pembahasan mengenai pondasi, yang merupakan bagian dari struktur
bawah (sub structure), mempunyai peranan penting dalam memikul beban struktur atas sebagai
akibat dari adanya gaya-gaya yang terjadi pada struktur atas (upper structure) seperti gaya angin,
gaya gempa maupun berat struktur itu sendiri. 2 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu pondasi tiang
pancang ? 2. bagaimana keefektifan pondasi tiang pancang terhadap bangunan? 1.3 Maksud Dan
Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek dimaksudkan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung dan
mengevaluasi penerapan-penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah terhadap pelaksanaan
dilapangan sehingga dapat lebih memahami dan mengetahui masalah-masalah yangterjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan. Serta bertujuan agar dapat menerapkan semua disiplin ilmu yang didapat
berupa praktek, sehingga Mahasiswa dapat merencanakan suatu proyek mulai dari perhitungan
konstruksi bangunan sampai pengelolaan proyek. Tujuan dari kegiatan Studi Ekskursi adalah : 1.
Membandingkan penerapan teori perkuliahan dengan yang terjadi dilapangan. 2. Mengidentifikasi,
Mempelajari dan memahami pelaksanaan konstruksi prosedur pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
1.4 Manfaat 1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari Penerapan Pondasi Tiang pancang dan
penempatannya pada bangunan. 2. Menambah wawasan mahasiswa mengenai pelaksanaan proyek
secara langsung. 3. Mempelajari dan memahami pelaksanaan konstruksi Tiang Pancang. 3 BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1 Uraian Umum Proyek Pembangunan Apartemen dan Hotel
Samaview Residence di Desa Tawangargi, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang terus dikebut.
Properti yang dibangun oleh PT Indo Jaya Property ini juga berpotensi menjadi lokasi wisata
alternatif di Malang. Pembangunan Samaview Residence akan selesai sesuai target. CEO PT Indo Jaya
Property menargetkan serah terima dan operasional secara baik akan dilakukan di akhir tahun 2024.
Proyek Samaview pada saat ini sedang dalam tahap tiang pancang, yang mana saat ini on site project
sedang proses pengerjaan dan dijadwalkan akan segera berlanjut ke progres pengerjaan lainnya.
Penjualan Samaview sudah mencapai lebih dari 200 unit. CEO PT Indo Jaya Property menargetkan
sampai dengan 2024 penjualan Samaview sudah 100%. Adapun, konsumen di Samaview Residence
masih didominasi dari wilayah Jawa Timur (Jatim), khususnya di Kota Malang. CEO PT Indo Jaya
Property menyebut bahwa ada sesuatu hal yang menarik, di antaranya adalah view hampir 360
derajat sempurna pegunungan. Samaview Residence juga memiliki akses jalan yang sudah sangat
mendukung untuk bisa berbisnis, dan ditopang dengan Malang yang menjadi Kota pelajar dan
wisata. Peluang konsumen dari berbagai kota di Indonesia untuk memiliki unit Samaview untuk
menjadi investasi pasif income. Unit room ke depannya dioptimalkan untuk disewa harian dan
bulanan di kawasan Malang yang penuh pendatang sepanjang tahun. Samaview Residence nantinya
juga akan berpartisipasi untuk menjadi destinasi wisata alternatif di Kota Malang dan Batu. Karena
30% area akan dioptimalkan menjadi lokasi kuliner dan juga area wisata keluarga. Samaview juga
dapat menjadi destinasi wisata keluarga untuk berlibur, beristirahat, kuliner, yang pastinya membuat
para pemilik unit mendapat income yang terjamin setiap hari dan bulan. Samaview Residence
merupakan sebuah proyek hunian yang di dalamnya, nanti akan dibangun sebuah apartemen dan
hotel berbintang. Apartemen yang 4 dibangun rencanannya akan merangkum 434 unit dengan tipe
one bedroom, two bedroom, dan sky garden. Ada pula fasilitas kolam renang, ruang gym, ritel, dan
cafe yang difungsikan sebagai penunjang apartemen. Sedangkan untuk hotelnya akan terdiri dari 12
lantai yang berisi 200 unit kamar dengan fasilitas kolam renang yang lebih besar, ruang gym, serta
convention hall yang bisa dihadiri kurang lebih 1000 orang. Samaview ini nantinya diproyeksikan
sebagai salah satu sentra perekonomian baru di Jawa Timur. Khususnya di Kecamatan Karangploso
Kab.Malang. 2.2 Gambaran Umum Stuktur Kontruksi Konstruksi adalah proses pembangunan atau
pembuatan suatu struktur bangunan, baik itu berupa gedung, jalan, jembatan, dan lain sebagainya.
Konstruksi melibatkan berbagai jenis pekerjaan mulai dari pengukuran, perencanaan, pemilihan
bahan, pengolahan bahan, hingga pemasangan atau pembangunan struktur tersebut. Pekerjaan
proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan,
kemudian dilanjutkan dengan tahap konstruksi yaitu tahap pelaksanaan pembangunan fisik,
berikutnya adalah tahap operasional atau tahap penggunaan dan pemeliharaan. Pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek konstruksi dari tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan)
hingga masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik) ada tiga pihak yaitu: a. Pemilik proyek
(owner) b. Pihak perencana (designer) c. Pihak kontraktor (aannemer) Pihak/badan yang disebut
konsultan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konsultan perencana dan konsultan pengawas.
Konsultan perencana dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu konsultan perencana dan konsultan
pengawas (Manajemen Konstruksi). 2.3 Penggunaan Material dan Alat 2.3.1 Macam Material Yang
Digunakan 1. Besi Tulangan 5 Besi yang digunakan sebagai tulangan pondasi beton bermutu 420B,
memiliki berbagai macam dimensi yang bervariasi sesuai dengan gambar teknik,mulai dari 22-
60mm/22-25mm/29-13mm tergantung pada gambar dan kebutuhan dilapangan. Gambar 2.1 Besi
tulangan 2. Beton Ready Mix Ukuran mutu beton yang digunkan yaitu 350 mpa, tergantung pada
kondisi dilapangan yang sudah masuk tahap pemeriksaan. Seluruh pekerjaan beton pada proyek ini
menggunakan beton ready mix dari satu perusahaan yaitu PT Indojaya Property. Beton ready-mixed
haruslah berasal dari perusahaan ready-mixed yang disetujui, pengukuran, pencampuran dan
pengirimannya. Gambar 2.2 Truk Pengangkut Beton Ready Mix 6 3. Beton Decking Beton decking
atau tahu beton merupakan beton yang dicetak dengan Ukuran tertentu yang digunakan untuk
memberi jarak atau rongga antara bekisting dengan tulangan ukuran beton dacking disesuaikan
dengan kebutuhan cover atau selimut beton. Disini menggunakan ukuran 20-40 mm Tergantung pada
kondisi dilapangan yang dibutuhkan. Gambar 2.3 Beton Decking Syarat dari SNI struktur beton
bangunan gedung untuk komponen beton prategang struktur yang pelaksanaan pengecorannya
dilakukan di lapangan. Paparan Komponen struktur Tulangan Ketebalan Selimut, mm Terpapar cuaca
atau kontak dengan tanah Dinding Batang D43 dan D57; tendon dengan diameter lebih besar dari 40
mm 40 Batang D36 dan yang lebih kecil; Kawat Ø13 dan D13 dan yang lebih kecil; tendon dan strand
diameter 40 mm dan yang lebih kecil 20 Lainnya Batang D43 dan D57; tendon lebih besar dari
diameter 40 50 7 Batang D19 hingga D36; tendon dan strand lebih besar dari diameter 16 mm
sampai dengan diameter 40 mm 40 Batang D16, kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil; tendon
dan strand dengan diameter 16 mm atau yang lebih kecil 30 Tidak terpapar cuaca atau kontak
dengan tanah Pelat, pelat berusuk dan dinding Batang D43 dan D57; tendon dengan diameter lebih
besar dari 40 mm 30 Tendon dan strand dengan diameter 40 mm dan yang lebih kecil 20 Batang D36,
kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil 16 Balok, kolom, pedestal dan batang tarik Tulangan utama
Lebih besar dari db dan 16 dan tidak boleh melebihi 40 Sengkang, sengkang ikat, spiral dan sengkang
pengekang 10 Tabel 2.1 ketentuan selimut 4. Kawat Bendrat Kawat bendrat kawat bendrat digunakan
untuk mengikat tulangantulangan agar menjadi suatu kesatuan sesuai dengan perencanaan. 8
Gambar 2.4 Kawat Bendrat 5. Polyflam Polyflam digunakan sebagai bahan bekisting pelat lantai dan
balok memiliki ketebalan rata-rata 18 mm. Polyflam yang digunakan harus memenuhi persyaratan
yaitu bahan berkualitas baik tua dan tidak terdapat mata kayu yang besar bagikan lubang dan
Pelemahan lain agar menciptakan beton dengan kualitas. Gambar 2.5 Polyflam 6. Integral
Penggunaan integral diamond sebagai waterproofing tangki air dinilai sangat efektif untuk
menjadikan bangunan tersebut menjadi kedap air, selain itu juga tahan benturan dari lingkungan
luar, dan bersifat self healing (dapat menutup keretakan s/d 5 dengan sendirinya). 9 Gambar 2.6
integral 7. Calbond Calbond merupakan cairan berwarna putih yang berfungsi sebagai perekat antara
beton lama dan beton baru. pada saat akan dilakukan pengecoran karbon disiramkan pada batas
beton yang telah mengeras Setelah itu dilakukan pengecoran baru. Gambar 2.7 Calbond 2.3.2
Peralatan Kontruksi 1. Tower crane 10 Tower crane merupakan alat yang sering digunakan dalam
pelaksanaan proyek konstruksi karena memiliki fungsi mengangkut dan memindahkan material dan
peralatan yang dibutuhkan pada pelaksanaan proyek. Setiap tower crane memiliki kapasitas beban
yang dapat diangkat berbeda-beda sehingga perlu direncanakan beban maksimal yang akan diangkat
oleh tower crane dan pada proyek ini digunakan tower crane dengan kapasitas yang belum di
tentukan karena belum terpasang. Perencanaan penempatan tower keren dibuat agar seluruh area
proyek dapat dijangkau tanpa penghalang. Gambar 2.8 Tower Crane 2. Pompa kodok Pompa kodok
digunakan sebagai alat untuk memompa beton segar dari truk ready mix menuju lokasi pengecoran.
Alat ini dapat mengefisiensikan waktu pengecoran karena dapat memompa banyak beton segar
dalam waktu singkat sehingga umumnya digunakan dalam pengecoran. 11 Gambar 2.9 Pompa Kodok
3. Bar Cutter Bar Cutter merupakan alat berupa mesin yang berfungsi untuk memotong baja
tulangan menjadi ukuran sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Gambar 2.9 Bar Cutter 4.
Bar bander Bar Bander merupakan alat pembengkokan baja tulangan dalam berbagai sudut sesuai
dengan perencanaan Gambar 2.10 Bar Bender 12 5. Tangga proyek Tangga Proyek menjadi sarana
mobilitas para pekerja untuk berpindah dari lantai ke lantai. Tangga proyek dirakit sesuai dengan
progres pekerjaan tiap lantai dan dilengkapi dengan pengamanan K3. Gambar 2.11 Tangga Proyek 13
BAB III KEGIATAN STUDI EKSKURSI 3.1 Kondisi Proyek Saat Studi Ekskursi Gambar 3.1 Gambaran
konstruksi Gambar 3.2 Pekerja proyek Kondisi proyek saat kami melakukan kunjungan telah berjalan
selama kurang lebih +- 6 Bulan untuk pembangunan apartement. Menurut penuturan salah satu
pelaksana lapangan progress proyek sudah mencapai sekitar 40% Dimana sudah ditanamnya pondasi
tiang pancang bahkan sudah bertahap untuk pengerjaan bagian atas pondasi dan pemasangan tower
crane. Dan pada saat ini sedikit ada hambatan untuk proses pengerjaan yaitu mengenai voltmeter
yang kurang terpenuhi sehingga perlu mendatangi pihak PLN untuk hal tersebut, dan yang ke dua
yaitu mengenai pengiriman campuran beton yang tidak bisa dilakukan secara dadakan. Selebihnya
sudah berjalan sebagaimana mestinya yang sesuai dengan rancang gambar yang ditentukan. 3.2
Fokus Studi Gambar 3.3 pondasi tiang pancang 14 Pondasi Tiang Pancang (pile) merupakan suatu
konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan, pondasi ini digunakan untuk struktur tanah lembek, tanah berrawa dengan kondisi daya
dukung tanah kecil. Pada proyek pembangunan Samaview Residence Project Kab. Malang Jawa timur,
menggunakan pondasi tiang pancang dengan mutu 350 serta kedalaman hingga 12 meter dengan
dimensi ukuran bervariasi 60 cm. Pemakaian pondasi tiang pancang itu bukan seolah tanpa sebab,
melainkan sudah melalui beberapa tahapan uji tanah dan uji kekuatan dari para pakar ahli
dibidangnya. menurut presentasi yang dilakukan staff proyek disana menyatakan bahwa tujuan lain
daripada penggunaan pondasi tiang pancang Secara khusus yaitu, kecocokan ketika diterapkan pada
lahan yang jenis tanahnya kurang bagus. Tujuannya agar beban pondasi dapat tersalurkan ke tanah
keras. Selain itu, juga agar dapat menahan beban lateral, kualitas yang sangat baik dan tahan lama,
vertikal hingga uplift. lalu diberikannya pile cap (konstruksi penggabung antara tiang-tiang pancang
sehingga menjadi tiang kelompok) dengan ukuran 22 dan 19 cm. Pembesian pondasi dilakukan
menggunakan mutu besi 420b, dengan ukuran 29/13/12 tergantung perencanaan gambar dengan
jarak antar besi yaitu 25 cm. Gambar 3.4 pile cap 15 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pondasi Tiang
Pancang (pile) merupakan suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke
sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan, pondasi ini digunakan untuk struktur tanah lembek,
tanah berrawa dengan kondisi daya dukung tanah kecil. Dengan pondasi tiang pancang, maka bagian
struktural dari sebuah bangunan ini membagi tekanan gravitasi secara merata pada tanah. Alhasil, ini
membuat bangunan yang sedang tahap konstruksi bisa menjadi kuat dan berdiri dengan kokoh,
Walaupun bangunan tersebut setinggi apapun. Seperti halnya proyek Apartement Samaview yang
berada diKab Malang, yang menggunakan pondasi Tiang pancang dengan kedalaman 12 m. 4.2 Saran
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada panitia kegiatan, jajaran dosen yang telah mendampingi
dan pihak fakultas yang telah memberi izin untuk melaksanakan studi ekskursi pada tahun ini. Kami
sangat bangga dan merasa senang sekali acara kali ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan ilmu
yang sangat bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa untuk mengetahui kegiatan dilapangan. Akan
tetapi tidak dapat dipungkiri juga masih ada beberapa kekurangan yang dilakukan panitia. Salah satu
yang paling besar adalah panitia yang masih rancau, dan kurangnya pengawasan dari panitia saat
dilapangan, selain itu panitia sangat tidakkonsisten dalam menyampaikan informasi sehingga
mahasiswa sangat kebingungan. Apalagi studi ekskursi dilakukan dalam waktu dekat dan cenderung
mendadak. 16 DAFTAR PUSTAKA DESFIANTY, R. A. (2022). PENGARUH PEMAKAIAN ZAT ADIKTIF
(INTEGRAL)PADA BANGUNAN TANGKI AIR BAWAH TANAH PADAPROYEK XYZ APARTEMEN. hal: 301-
307. DESFIANTY, R. A. (2022). PENGARUH PEMAKAIAN ZAT ADIKTIF (INTEGRAL)PADA BANGUNAN
TANGKI AIR BAWAH TANAH PADAPROYEK XYZ APARTEMEN. hal: 301-307. Property, J. (2021).
Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Tiang Pancang. Mardianti, I. Y. (2022). ANALISIS DAYA
DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG BERDASARKAN DATA SONDIR (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN
GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI). Vol 17 No 2 (2022), 57. 17 LAMPIRAN 1

Anda mungkin juga menyukai