TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar magister dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh :
HANS BENEDICT RIFALI DENO
NIM : 25019302
( Program Studi Magister Teknik Sipil )
Oleh
Hans Benedict Rifali Deno
NIM : 25019302
(Program Studi Magister Teknik Sipil)
Setiap penyelenggaraan pekerjaan dalam sektor konstruksi tidak lepas dari isu keselamatan
dan kesehatan kerja dalam pelaksanaanya.Terutama dalam hal kesadaran dan pengawasan
terhadap kepatuhan keselamatan dan kesehatan kerja.Hal ini ditunjukan dengan tingginya
angka kecelakaan kerja dari seluruh sektor sebesar 7.35 % pada tahun 2020 berdasarkan
data Badan Pusat Stastik (BPS) Nusa Tenggara Timur.Dan menyumbang sebesar 10.84 %
dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2018
pada sektor konstruksi.Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko
terhadap kecelakaan kerja,oleh karena itu penulis ingin mengidentifikasi pengaruh
kesadaran dan pengawasan terhadap kepatuhan K3 dan merumuskan strategi dalam
meningkatkan kepatuhan K3 pada pekerja proyek rumah sakit unit pelaksana teknis
kupang.Data yang diambil berdasarkan penyebaran kuisoner dan wawancara.Dari hasil
deskriptif untuk masing-masing variabel berdasarkan hasil kuisoner yaitu
kesadaran,pengawasan dan kepatuhan K3.Dengan masing-masing kriteria yang valid dan
reliabel berjumlah 18 kriteria variabel kesadaran,12 kriteria variabel pengawasan dan 8
kriteria variable kepatuhan K3 secara mayoritas menjawab setuju dan sangat setuju.Maka
dari itu pekerja secara sadar akan kepatuhan K3,serta adanya pengawasan kepada pekerja
dalam penerapan kepatuhan K3.Dan para pekerja patuh terhadap penerpan K3 di proyek
rumah sakit unit pelaksana teknis kupang.Sedangkan strategi yang dirumuskan
menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi
kekuatan,kelemahan,peluang,dan ancaman dalam pelaksanaan K3.Dari hasil analisis
SWOT dari pengabungan hasil eksiting dan hasil wawancara terhadap pihak HSE officer
dan HSE supervisor.Maka didaptkan enam strategi alternatif yang tepat dan dapat
digunakan untuk meningkatkan kepatuhan K3.
Keywords: Kesadaran,Pengawasan,Kepatuhan K3
i
ABSTRACT
By
Hans Benedict Rifali Deno
NIM : 25019302
(Master’s Program in civil engineering)
Every work implementation in the construction sector cannot be separated from the issue
of occupational safety and health in its implementation. Especially in terms of awareness
and supervision of occupational safety and health compliance. This is indicated by the high
number of work accidents from all sectors of 7.35% in 2020 based on data from the Agency
The Statistical Center (BPS) of East Nusa Tenggara. And contributed 10.84 % of the Gross
Regional Domestic Product (GDP) of East Nusa Tenggara province in 2018 in the
construction sector. The construction services sector is one of the sectors most at risk of
work accidents, therefore the author wanted to identify the effect of awareness and
supervision on OSH compliance and formulate strategies to improve OSH compliance in
hospital project workers of the Kupang Technical Implementing Unit. The data were taken
based on the distribution of questionnaires and interviews. K3 awareness, supervision and
compliance. With each valid and reliable criteria totaling 18 criteria for awareness
variables, 12 criteria for monitoring variables and 8 criteria for K3 compliance variables,
the majority answered agree and strongly agree. Therefore, workers are aware of K3
compliance. as well as supervision of workers in the implementation of K3 compliance.
And workers comply with the implementation of K3 in the hospital project of the Kupang
technical implementing unit. implementation of K3. From the results of the SWOT analysis
of combining the existing results and the results of interviews with the HSE officer and HSE
supervisor. Then six alternative strategies are appropriate and can be used to improve
OHS compliance
ii
ANALISIS PENGARUH KESADARAN DAN PENGAWASAN
TERHADAP KEPATUHAN K3 PADA PEKERJA PROYEK
KONSTRUKSI
By
Hans Benedict Rifali Deno
NIM : 25019302
(Master’s Program in civil engineering)
Menyetujui
Tim Pembimbing
Tanggal……………………
Ketua
(Dr.Iris Mahani,S.T.,M.T.)
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut
Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada
penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung.
Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya
dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan
sumbernya.
Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan
Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
iv
HALAMAN PERUNTUKAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Tesis ini
dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister pada Program Studi Teknik
Sipil Institut Teknologi Bandung. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Tesis ini, yaitu:
1. Terima kasih kepada kepada pembimbing saya, Dr. Iris Mahani, S.T., M.T. atas segala
ilmu, bimbingan dan dukungan yang sudah diberikan baik secara akademik maupun
non-akademik. Semoga Tuhan selalu bersama beliau.
2. Terima kasih kepada dosen penguji saya Prof. Dr. Ir. Krishna Suryanto dan Rani Gayatri
K., M.Sc., Ph.D. selaku penguji yang telah memberikan saran, nasihat, dan kritik
membangun demi penyempurnaan Tesis ini.
3. Terima kasih kepada dosen-dosen program studi Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
(MRK) ITB yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti selama masa studi
program magister.
4. Terima kasih kepada seluruh responden dari penelitian ini, baik para pekerja maupun
karyawan kontraktor PT PP dan PT HK serta dinas-dinas terkait pada proyek rumah
sakit unit pelaksana teknis kupang provinsi NTT atas kesediannya meluangkan waktu
untuk memberikan informasi melalui kuesioner penelitian ini.
5. Terima kasih kepada kedua orang tua, keluarga dan sahabat yang selalu mendoakan,
mendukung dan mendorong penulis untuk terus menuntut ilmu dan menyelesaikan
Tesis dengan sebaik mungkin.
6. Terima kasih kepada teman-teman magister KK MRK dan MRI angkatan 2019,2020 atas
dukungan dan bantuan kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan Tesis.
Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini masih ada kekurangan, untuk itu kritik dan
saran sangat diharapkan dalam penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat
memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Bandung, 2022
vi
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS.................................................................... iv
HALAMAN PERUNTUKAN ................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG....................................................... xiv
LAMBANG ......................................................................................................... xiv
Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
1.2 Masalah Penelitian .............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 8
Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................................... 10
II.1 Kecelakaan Kerja ......................................................................... 10
II.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja ............................................ 10
II.2 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) .......................................................................................... 11
II.3 Peraturan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di
Indonesia........................................................................................ 12
I1.3.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
10/PRT/M/2021 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. ............ 12
II.3.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. .................................. 14
vii
II.3.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
1970 Tentang Keselamatan kerja....................................... 15
II.4 Standar International Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi...................................................................................... 16
II.4.1 Standar ISO 45001 : 2018 ................................................ 16
II.4.2 Standar ILO-OSH 2001 ..................................................... 18
II.5 Kebijakan K3.................................................................................... 20
II.6 Definisi Kesadaran ........................................................................... 27
II.7 Definisi Kepatuhan ........................................................................... 27
II.8 Definisi Pengawasan ........................................................................ 29
II.9 Penelitian Sejenis ............................................................................. 29
II.10 Variabel .......................................................................................... 36
II.11 Identifikasi Variabel kesadaran dilihat dari kriteria pada ISO
45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021 ........................................... 40
II.12 Identifikasi variable pengawasan dilihat dari kriteria pada
ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021 ................................... 42
Bab III Metode Penelitian ................................................................................... 46
III.1 Kerangka berpikir penelitian........................................................... 46
III.2 Jenis Penelitian............................................................................ 48
III.3 Hipotesis penelitian ..................................................................... 49
III.4 Rancangan Studi Kasus.............................................................. 51
III.5 Lokasi Studi Kasus ....................................................................... 52
III.6 Subjek Studi Kasus ....................................................................... 52
III.7 Fokus Studi Kasus......................................................................... 52
III.8 Sumber Data Studi Kasus ............................................................. 52
III.9 Menentukan Masalah .................................................................... 53
III.10 Pengumpulan Data ........................................................................ 54
III.10.1 Data Primer ..................................................................... 54
III.10.2 Data Sekunder ................................................................ 54
III.11 Uji Validitas dan reliabilitas ......................................................... 56
III.11.1 Uji Validitas...................................................................... 56
III.11.2 Uji Reliabilitas Data ......................................................... 57
III.12 Asumsi Klasik ........................................................................... 58
viii
III.12.1 Uji Normalitas Data .......................................................... 58
III.12.2 Uji Multikolinearitas ....................................................... 59
III.12.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 59
III.14 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 59
III.15 Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 61
III.16 Analisis SWOT ......................................................................... 61
Bab IV Data dan Analisis.................................................................................... 63
1V.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 63
1V.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 63
IV.1.2 Profil Responden ................................................................ 64
IV.1.3 Kendala-Kendala Dalam Melakukan Penelitian ................ 64
IV.1.4 Deskripsi Struktur Organisasi ............................................ 66
IV.1.5 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .............................. 69
IV.1.6 Hasil Uji Prasyarat Data ..................................................... 75
1V.1.7 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 78
IV.1.8 Hasil Uji Hipotesis dan Regresi Linier Berganda ( 2
Variabel) ............................................................................ 79
IV.1.9 Uji t ................................................................................... 81
IV.1.10 Uji F.................................................................................. 82
IV.1.11 Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi) .................................. 83
IV.1.12 Hasil Eksisting Penelitian................................................. 83
IV.1.13 Swot .................................................................................. 84
IV.2 Keterkaitan lokasi dan kondisi strategi yang bisa diterapkan
diproyek lain dengan karakteristik yang sama ............................ 101
Bab V Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 102
V.1 Kesimpulan ............................................................................... 102
V.2 Saran........................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 104
LAMPIRAN ........................................................................................................ 107
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 Statistik Kecelakaan Kerja di Provinsi NTT dari tahun 2015 – 2020
(BPS Provinsi NTT,2021) ....................................................... .6
Gambar I. 2 Diagram Tingkat Pendidikan Pekerja Provinsi NTT ( BPS Provinsi
NTT,2021)………………………………………………….. .. 6
Gambar III. 1 Kerangka Berpikir .................................................................. 47
Gambar III. 2 Kerangka berpikir Hipotesis .................................................. 49
Gambar III. 3 Tahap penelitian ..................................................................... 50
Gambar IV. 1 Bagan Struktur Organisasi Proyek Rumah sakit Unit Pelaksana
TeknisKupang………………………………….…..………..65
Gambar IV. 2 Skema pemilihan strategi alternatif ........................................ 98
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel IV. 17 Rangkuman SWOT Kesadaran dan Pengawasan terhadap
Kepatuhan……………………………………………………......84
Tabel IV. 18 Rangkuman SWOT Kesadaran dan Pengawasan terhadap
Kepatuhan K3……………………………………………..……..87
Tabel IV. 19 Matrik SWOT………………………………..……………....…..94
Tabel IV. 20 Rumusan Alternatif Strategi…………………………….....….....99
xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
LAMBANG
xiv
Bab I Pendahuluan
1
Menurut domino H.W Heinrich juga bahwa kontribusi terbesar penyebab kasus
kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia yaitu sebesar 88%,
sedangkan 10 % lainnya adalah dari faktor ketidaklayakan properti/aset/barang dan
2% faktor lain-lain.Hasil evaluasi kejadian-kejadian kecelakaan kerja selama ini
dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab terjadi kecelakaan baik yang telah
menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka disebabkan tidak dilibatkan tenaga
ahli teknik konstruksi dan penggunaan metoda pelaksanaan yang tepat, lemahnya
pengawasan pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Menurut Muliari serta Setiawan (2010) kenaikan atas kepatuhan terhadap sesuatu
penerapan program yang dirancang oleh manajemen industri bisa dipengaruhi
sekian banyak aspek, di antara lain ialah persepsi orang tersebut atas sanksi yang
hendak diterimanya serta perlunya tingkat pemahaman dari orang atas bernilainya
penerapan program yang dirancang oleh pihak manajemen. Hasil yang sama
mengenai pemahaman dalam mempengaruhi kepatuhan serta ditemui pada hasil
riset Jatmiko (2006) menampilkan bahwa dengan terdapatnya tingkatan
pemahaman yang besar pada diri seseorang pegawai, maka hendak bisa tingkatkan
kepatuhan pegawai dalam melakukan program yang sudah diresmikan oleh industri
ataupun organisasi. Hasil tersebut mempertegas penyataan dari Bagi Krause ( 2000:
395) mengenai terdapatnya pengaruh dari pemahaman terhadap kepatuhan, dimana
variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang pegawai bisa dilihat dari
2 aspek ialah aspek ekonomi dan non ekonomi.Dengan terdapatnya kesadaran yang
muncul dari dalam diri pegawai, maka akan dapat melahirkan adanya kepatuhan
dari pegawai tersebut dalam menjalankan program atau kebijakan yang diberikan
oleh pihak manajemen perusahaan.
2
Kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja bukan hanya disebabkan oleh
tidak menggunakan APD pada saat bekerja selain itu perilaku yang tidak baik bisa
menyebabkan seorang pekerja terkena bahaya ditempat kerja.Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Puji dkk (2017) mengemukakan bahwa faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan menggunakan APD pada saat bekerja ialah masa
kerja, pendidikan, pengetahuan.
3
Iqbal al faris ( 2014 ) Pengaruh Perilaku Tenaga kerja Dan Lingkungan Kerja Yang
Dimoderasi Faktor Pengalaman Kerja dan tingkat pendidikan terhadap kecelakaan
kerja konstruksi di Surabaya.Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku tenaga
kerja berpengaruh terhadap kecelakaan kerja dengan nilai signifikansi 0,003 < 5%,
hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan seseorang sangat penting
diperhatikan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Samsul Maarif dan Widodo Hariyono (2017)
Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kepatuhan penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) pada Welder di PT. Gunanusa Utama Fabricators
kabupaten Serang.Hasil dari penelitian ini menunjukan Pengawasan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memastikan ditaatinya ketentuan K3, sehingga
kondisi dan perilaku tidak selamat dan tidak sehat dapat dideteksi sejak awal.
Pengawasan dan tanggung jawab yang didukung pihak manajemen akan berdampak
pada operasi jangka panjang, sehingga memberikan jaminan K3 bagi semua
pekerja.
4
Pentingnya keselamatan dan Kesehatan kerja konstruksi dapat mengurangi
kecelakaan kerja terutama pembenaan yang dilakukan karena faktor kelalaian
manusia itu sendiri.Sehingga dalam penelitian ini yang akan menjadi subjek adalah
para pekerja di proyek konstruksi rumah sakit unit pelaksana teknis kupang provinsi
Nusa Tenggara Timur.Penelitian ini akan membahas analisis pengaruh kesadaran
dan pengawasan terhadap kepatuhan keselamatan dan Kesehatan kerja para pekerja
konstruksi di proyek rumah sakit unit pelaksana teknis kupang.
Pembangunan rumah sakit yang memiliki luas lahan sebesar 18 Ha itu akan
memakan biaya sebesar Rp 350,2 Miliar.Penyerapan biaya tersebut di antaranya
akan digunakan pada pembangunan gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis
Vertikal Kupang yang terdiri dari 8 (delapan) gedung utama, 9 (sembilan) gedung
penunjang, area terbuka hijau, asrama, sarana pendidikan dan pelatihan serta rumah
dinas. Dalam pembangunannya, proyek akan menyerap kurang lebih 535 orang
tenaga kerja.Pembangunan rumah sakit unit pelaksana teknis vertikal kupang ini
akan memakan waktu selama 608 hari kalender atau kurang lebih 20 bulan dan
diperkirakan akan rampung pada Juli 2022 mendatang.
5
Gambar I. 1 Statistik Kecelakaan Kerja di Provinsi NTT dari tahun 2015 – 2020
(BPS Provinsi NTT,2021)
6
keselamatan dan Kesehatan kerja pada pekerja proyek Rumah Sakit Unit
Pelaksana Teknis Kupang dan bagimana strategi untuk meningkatkan
kepatuhan K3.Dengan demikian,pertayaan yang mendasari penelitian ini adalah :
1. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
terutama bagi mereka yang menaruh minat untuk menindaklanjuti hasil
penelitian ini dengan mengambil variabel penelitian yang berbeda dan dengan
pendekatan yang berbeda pula.
7
3. Bagi Konsultan Perencana, hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat
masukan dalam dokumen pelaksanaan untuk meningkatkan keselamatan dan
Kesehatan kerja.
Ruang lingkup dan Batasan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah :
1. Penelitian dilakukan pada pekerja proyek Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis
Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Kuesioner ditunjukan kepada para pekerja proyek Rumah Sakit Unit
Pelaksana Teknis Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
3. Jumlah responden dianggap dapat mewakili kondisi sebenarnya
4. Wawancara dilakukan kepada HSE officer dan HSE supervisor guna
mendapatkan informasi dalam menerapkan strategi yang tepat.
BAB 1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang akan menjadi dasar
penelitian,tujuan dan manfaat.Penelitian ini dibuat juga berdasarkan Batasan
masalah untuk memperjelas ruang lingkup pada penelitian.
Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang digunakan dalam penelitian
ini.Landasan teori yang dipilih merupakan teori yang benar-benar berkaitan dengan
kesadaran dan pengawasan terhadap kepatuhan keselamatan dan Kesehatan
kerja.Pada tinjauan Pustaka ini juga membahas penelitian-penelitian terdahulu
8
berkaitan dengan kesadaran dan pengawasan terhadap kepatuhan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Pada bab ini akan dibahas terkait dengan metode penelitian yang digunakan.
Pembahasannya berupa metode pengumpulan data, baik primer, maupun sekunder
yang dibutuhkan. Serta pembahasan mengenai metode analisis data yang digunakan
dalam menginterpretasikan data yang telah didapatkan. Melalui metode penelitian
ini maka diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang ada pada Bab I.
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses analisis dari data-data yang telah
dikumpulkan.
Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan untuk bisa menjawab rumusan masalah yang ada pada Bab I. Kemudian
memberikan saran terkait pengaruh kesadaran dan pengawasan terhadap kepatuhan
keselamatan dan Kesehatan kerja untuk penelitian selanjutnya.
9
Bab II Tinjauan Pustaka
Menurut Suma’mur (2016) Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan
tidak diharapkan. Tidak terduga, oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat
unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan, oleh
karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari
yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan Akibat Kerja
adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan
kerja di sini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi di karenakan oleh pekerjaan
atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, terdapat dua
permasalahan penting, yaitu Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan, atau
kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan. Terdapat tiga kelompok
kecelakaan :
10
penyebab itu serta dengan upaya preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah
dan kecelakaan serupa tidak berulang kembali (Suma’mur, 2009).
11
3. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Menurut Pasal 2:
(1) Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi harus menerapkan SMKK.
12
(3) Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan penyedia yang memberikan layanan:
(4) Selain layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penyedia Jasa juga harus
menerapkan SMKK dalam memberikan layanan:
a. pengkajian;
b. perencanaan; dan
c. perancangan.
(5) Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
(8) Sasaran atau objek keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b
memiliki yang terdiri atas:
13
b. tenaga kerja konstruksi; dan
(9) Sasaran atau objek keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf c
terdiri atas:
b. masyarakat terpapar.
(10) Sasaran atau objek keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf d
terdiri atas:
a. lingkungan kerja;
d. lingkungan terbangun.
14
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 menurut
pasal 14 adalah:
a. Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
b. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit
internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang
kompeten.
4. Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat menggunakan jasa pihak lain.
5. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaporkan kepada pengusaha.
6. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan.
7. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan/atau standar.
15
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar radiasi, suara dan getaran;
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;j. menyelenggarakan
suhu dan lembab udara yang baik
j. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
k. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
l. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya
m. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
n. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
o. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanan barang
p. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
q. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
ISO 45001:2018 mengadopsi struktur tingkat tinggi atau high level structure
yang terdiri dari 10 klausul yang bertujuan untuk memudahkan integrasi
dengan sistem manajemen lainnya. Dengan mengadopsi high level structure,
maka ISO 45001 juga menerapkan Organization and Context. Sebelum
melakukan penyusunan SMK3, organisasi harus mempertmbangkan isus
internal dan isu eksternal, kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak
berkepentingan (seperti pemerintah, konsumen, supplier, karyawan,
shareholder, dan masyarakat atau komunitas sekitar. Dalam high level structure
terdapat peran kepemimpinan (leadership) yang baik, sehingga menuntut
integrasi aspek K3 dalam sistem manajemen perusahaan untuk mendorong top
16
management memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap SMK3. ISO
45001 lebih menekankan dan mendorong partisipasi serta kontribusi pekerja
dalam menyusun SMK3 dan menuntut pemasok barang dan jasa untuk
memenuhi persyaratan K3, karena pemasok barang dan jasa merupakan bagian
yang mempengaruhi kinerja organisasi K3.
17
No Klausul Sub Klausul
8 Operation 8.1 Operational planning and control
8.2 Emergency preparedness and
response
9 Performance evaluation 9.1 Monitoring, measurement, analysis
and performance evaluation
9.2 Internal audit
9.3 Management review
10 Improvement 10.1 General
10.2 Incident,nonconformity and
corrective action
10.3 Continual improvement
18
menekankan bahwa kepatuhan terhadap hukum dan peraturan nasional adalah
tanggung jawab majikan. ILO-OSH 2001 mendorong terintegrasinya elemen sistem
manajemen K3 ke dalam kebijakan secara keseluruhan dan pengaturan manajemen,
serta menekankan hal tersebut pada tingkat organisasi, K3 harus menjadi tanggung
jawab lini manajemen, dan tidak harus dilihat sebagai tugas untuk departemen K3
dan/atau spesialis.
19
harus dilakukan pada setiap tahap. Pihak independen dari kegiatan yang akan
diaudit haruslah melakukan audit. Hal ini tidak selalu berarti auditor itu dari pihak
ketiga saja.
II.5 Kebijakan K3
Kebijakan K3 adalah suatu pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pengusaha
dan atau pengurus yang memuat keseluruhan visi dan tinjauan perusahaan,
komitmen dan tekad melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, kerangka dan
program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang
bersifat umum dan operasional. Kebijakan K3 tersebut dibuat melalui proses
konsultasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang kemudian harus dijelaskan
dan disebarluaskan kepada semua tenaga kerja, pemasok dan pelanggan. Kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang dalam
rangka peningkatan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
20
atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggitingginya baik fisik,
mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta
terhadap penyakit umum. Menurut Felton (2015:20) yang dikutip oleh (Budiono
dkk, 2017:220-221) bahwa kesehatan kerja ialah pengembangan prinsip-prinsip
dan praktek dari mesin kerja, untuk memadukan 14 kegiatan-kegiatan
pengembangan prinsip-prinsip dan praktek dari kedokteran kerja, untuk
memadukan kegiatan-kegiatan yang bersifat mencegah atau membangun dari
seluruh anggota tim kesehatan kerja.
21
dengan pekerjaan.Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan
stabilitas emosi secara umum.
Sementara itu, Muniz et al (2012) menyatakan pelaksanaan SMK3 yang baik serta
efektif dapat dilihat dari beberapa aspek kunci seperti:
22
Ternyata peran penting antara pemimpin perusahaan dan supervisor memiliki cara
yang berbeda dalam mempengaruhi budaya K3. Masing-masing level management
memiliki peran, tugas dan fungsi yang berbeda. Misalnya 16 dukungan pimpinan
perusahaan dalam K3 terbatas pada pembuatan aturan, prosedur, dan sistem
pendukung produksi. Sedangkan supervisor merupakan jembatan terhadap pekerja
yang akan mengawasi dan memberi umpan balik terkait dengan perilaku yang
berorientasikan K3 dalam bekerja (Flin & Yule, 2004). Komitmen manajemen
dalam hal ini meliputi sikap dan perilaku dalam penggunaan alat pelindung diri dan
penerapan prosedur K3 terhadap semua praktek kerja.
1.Kondisi yang Tidak Aman dan Faktor Lain yang Berhubungan dengan
Pekerjaan
Kondisi yang tidak aman adalah salah satu penyebab utama kecelakaan. Hal ini
termaksuk hal-hal seperti (Dessler, 2007:278):
23
1. Peralatan yang tidak terjaga dengan baik.
2. Peralatan yang rusak.
3. Prosedur berbahaya di dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan.
4. Penyimpanan yang tidak aman, kepadatan, kelebihan beban.
5. Penerangan yang tidak tepat, cahaya yang menyorot, atau tidak cukup.
6. Ventilasi yang tidak baik, pertukaran udara yang tidak cukup sumber udara
yang tidak murni.
Tindakan yang tidak aman dapat merusak upaya terbaik untuk meminimalkan
kondisi yang tidak aman, tetapi sayangnya tidak mudah menjawab pertanyaan
tentang apa yang menyebabkan hal tersebut. Karenanya, meskipun sebagian orang
yakin bahwa hampir semua orang yang mudah celaka adalah orang yang implusif
(Dessler, 2007:282)
Mengurangi kondisi yang tidak aman dengan merancang pekerjaan dengan baik dan
memiliki manajer yang mengawasi bahaya selalu harus merupakan pilihan
pertama.Kemudian pengendalian administratif, seperti rotasi pekerjaan untuk
mengurangi keterbukaan jangka panjang terhadap bahaya.Baru kemudian peralatan
perlindung pribadi. Mengurangi tindakan yang tidak aman melalui penyaringan,
pelatihan, atau program insentif, adalah cara dasar untuk mengurangi kecelakaan
(Dessler, 2007:278).
24
keamanan adalah sangat penting. Sebagai contoh, penyelia harus (Dessler,
2007:284):
Penyaringan adalah cara lain untuk mengurangi tindakan tidak aman. Disini
tujuannya adalah untuk mengisolasi sifat (seperti keterampilan visual) yang dapat
memprediksikan kecelakaan pada pekerjaan yang bersangkutan, kemudian
menyaring kandidat berdasarkan sifatnya.Studi menyatakan bahwa tes seperti
Employee Reliability Inventory (ERI)/ Daftar Keandalan Karyawan dapat
membantu pengusaha mengurangi tindakan yang tidak aman di tempat kerja.Pada
intinya ERI mengukur dimensi keandalan seperti kematangan emosional, kehati-
hatian, kinerja pekerjaan aman, dan kinerja kehati-hatian (Dessler, 2007:274).
Pelatihan keamanan adalah cara lain untuk mengurangi tindakan tidak aman. Hal
ini sangatlah tepat bagi karyawan baru.Anda harus menginstruksikan mereka dalam
praktik dan prosedur keamanan, memperingatkan mereka tentang potensi bahaya
dan bekerja dengan mengembangkan perilaku yang menyadari keamanan (Dessler,
2007:275)
25
5.Mengurangi Tindakan Tidak Aman Melalui Motivasi: Poster, Program
Insentif, dan Penguatan Positif
Program insentif juga telah berhasil mengurangi luka-luka tempat kerja. Satu
pilihan adalah dengan menekankan insentif “nontradisional” misalnya, dengan
memberikan penghargaan pengakuan kepada karyawan karena menghadiri
pertemuan keamanan, karena mengenali bahya, atau karena memperlihatkan
kemahiran mereka dalam hal keamanan dan kesehatan (Dessler, 2007:286).
26
audit, dan daftar jawaban yang mungkin. Penyelia dan para karyawan lalu
menggunakan Palm Pilot untuk mencatat audit tersebut untuk secara otomatis
mengirimkannya ke bagian keamanan perusahaan (Dessler, 2007:288)
Pada saat kecelakaan benar-benar terjadi, karyawan mungkin beralih pada asuransi
pekerja pengusaha untuk menutupi biaya dan kehilangannya. Sebaliknya,
kompensasi premium pekerja memiliki pengusaha merefleksikan jumlah dan
ukuran klaim yang diajukan. Oleh karena itu, terdapat dorongan menusiawi dan
keuangan untuk mengurangi tuntutan tersebut (Dessler, 2007:288).
Pada penelitian ini tentang kesadaran K3 menggunakan teori Flin et al. (2000), dan
Dessler (2007) dengan indikator sikap, perilaku, komitmen, pelatihan, kompetensi,
dan komunikasi.Penelitian ini menggunakan teori yang dikembangkan oleh Flin et
al. (2000), dan Dessler (2007) karena terdapat indikator dari K3 yang memiliki
kesesuaian dengan obyek penelitian ini.
27
organisasi (Neal& Griffin, 2004 dalam Prihatiningsih dan Sugiyanto, 2010).
Menurut Lu & Tsai (2007) dalam Prihatiningsih dan Sugiyanto (2010) iklim
keselamatan terdiri atas enam dimensi, yaitu praktek keselamatan manajemen,
praktek keselamatan atasan, sikap keselamatan, pelatihan keselamatan,
keselamatan kerja, dan praktek keselamatan rekan kerja.
Definisi pengetahuan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu
yang diketahui atau kepandaian yang berkenaan dengan berbagai hal (Moliono et
al., 1990)
Lebih lanjut, pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Karena dari pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan. Penelitian
Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru,
di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni:
Pada penelitian ini tentang kepatuhan K3 menggunakan teori Neal dan Griffin
(2002) dalam Prihatiningsih dan Sugiyanto (2010) dengan indikator peraturan,
prosedur, peralatan, partisipasi karyawan dan motivasi karyawan. Digunakannya
teori Neal dan Griffin (2002) tersebut dikarenakan, indikator yang digunakan
memiliki kesesuaian dengan obyek penelitian ini.
28
II.8 Definisi Pengawasan
Black (1994:9) dalam Rapina dan Friska (2011:15) menyatakan bahwa pengawasan
adalah suatu pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan harapan hasil yang
berkualitas dalam jangka waktu tertentu.
Hasil studi Kozlowski dan Doherty (1989) yang dikutip dari studi O’Driscoll dan
Beehr (1994) dalam Rapina dan Friska (2011:16) menunjukkan bahwa pengawasan
merupakan pihak yang paling dekat dengan konteks kerja seseorang karena melalui
mereka tercermin budaya atau iklim organisasi. Dengan kata lain, supervisor
mempunyai pengaruh langsung terhadap perilaku bawahannya
29
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Paramita (2012) menguji pengaruh
kesadaran K3 terhadap kepatuhan karyawan terhadap K3 yang dimediasi variabel
motivasi kerja pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan kesadaran K3 berpengaruh signifikan positif terhadap kepatuhan
karyawan terhadap K3 yang dimediasi oleh variabel motivasi kerja. Atas temuan
ini manajemen PT. PLN (Persero) APJ Semarang seharusnya perlu meningkatkan
kesadaran K3 bagi karyawan agar motivasi kerja mereka menjadi lebih tinggi,
sehingga mereka dapat memberikan performa yang maksimal dengan bersikap
patuh terhadap pelaksanaan K3.
Iqbal al faris ( 2014 ) Pengaruh Perilaku Tenaga kerja Dan Lingkungan Kerja Yang
Dimoderasi Faktor Pengalaman Kerja dan tingkat pendidikan terhadap kecelakaan
kerja konstruksi di Surabaya.Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku tenaga
kerja berpengaruh terhadap kecelakaan kerja dengan nilai signifikansi 0,003 < 5%,
hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan seseorang sangat penting
diperhatikan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja.
30
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Samsul Maarif dan Widodo Hariyono (2017)
Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kepatuhan penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) pada Welder di PT. Gunanusa Utama Fabricators
kabupaten Serang.Hasil dari penelitian ini menunjukan Pengawasan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memastikan ditaatinya ketentuan K3, sehingga
kondisi dan perilaku tidak selamat dan tidak sehat dapat dideteksi sejak awal.
Pengawasan dan tanggung jawab yang didukung pihak manajemen akan berdampak
pada operasi jangka panjang, sehingga memberikan jaminan K3 bagi semua
pekerja.
31
Tabel II. 2 Perbandingan antara penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang
No Pengarang Judul Metode Variabel Hasil Penelitian Persamaan dengan Perbedaan dengan
penelitian sekarang penelitian sekarang
1 Iqbal Al Pengaruh Perilaku Metode teknis • Perilaku Hasil menunjukkan Metode teknis yang Variabel yang digunakan
Faris (2014) Tenaga Kerja Dan dalam tenaga kerja bahwa perilaku tenaga digunakan untuk adalah
Istitut Lingkungan Kerja penelitian ini • Lingkungan kerja berpengaruh mengelola data
Teknologi Yang Dimoderasi data yang tenaga kerja terhadap kecelakaan mengunakan analisis • Kesadaran
10 Faktor Pengalaman digunakan • Tingkat kerja dengan nilai deskriptif dan analisi • Pengawasan
November, Kerja Dan Tingkat analisis Pendidikan signifikansi 0,00 < regresi linier berganda • Kepatuhan K3
teknik sipil Pendidikan deskriptif,dan • Kecelakaan 5%, hal ini
Terhadap analisis regresi kerja membuktikan bahwa Penerapan strategi
Kecelakaan Kerja linier berganda tingkat pendidikan dalam meningkatkan
Kosntruksi Di seseorang sangat kepatuhan K3
Surabaya penting diperhatikan mengunakan analisis
untuk meningkatkan SWOT
kesadaran akan arti
pentingnya Kesehatan
dan keselamatan kerja
2 Paramita Pengaruh Teknik analisis • Pengawasan Hasil penelitian Metode teknis yang Variabel yang digunakan
(2012) kesadaran K3 data dalam kerja tersebut menunjukkan digunakan untuk adalah
terhadap kepatuhan penelitian ini • Alat kesadaran K3 mengelola data
karyawan terhadap adalah analisis pelindung berpengaruh mengunakan analisis • Kesadaran
K3 yang dimediasi deskriptif diri (APD) signifikan positif deskriptif dan analisi • Pengawasan
variabel motivasi analisis regresi terhadap kepatuhan regresi linier berganda • Kepatuhan K3
kerja pada PT. PLN linier berganda. karyawan terhadap
(Persero) APJ K3 yang dimediasi Penerapan strategi dalam
Semarang. oleh variabel motivasi meningkatkan kepatuhan
kerja. K3 mengunakan analisis
SWOT
32
No Pengarang Judul Metode Variabel Hasil Penelitian Persamaan dengan Perbedaan dengan
penelitian sekarang penelitian sekarang
3 Bulannurdin Pengaruh Teknik analisis • Kesadaran Hasil dari penelitian Metode teknis yang • Pada penelitian ini
dan kesadaran K3 data dalam K3 ini menunjukkan digunakan untuk penggunaan variable
Sugiyarto terhadap kepatuhan penelitian ini • Kepatuhan bahwa variabel bebas mengelola data yaitu berupa dua
(2013) K3 pada pekerja adalah analisis K3 (kesadaran K3) mengunakan analisis variabel independent
konstruksi pada deskriptif berpengaruh deskriptif dan analisi terhadap satu variable
proyek analisis regresi signifikan dan positif regresi linier berganda dependent yaitu
pembangunan The linier berganda. terhadap variabel kesadaran dan
Park Solo Baru kepatuhan K3 pekerja pengawasan terhadap
konstruksi pada kepatuhan K3.
proyek pembangunan.
Dampak dari hasil ini • Adanya penjabaran
perlu bagi manajemen strategi alternatif
untuk menumbuhkan dalam meningkatkan
kesadaran kepada Kepatuhan K3 dengan
pekerja akan menggunakan metode
pentingnya analisis SWOT
pelaksanaan K3 bagi
karyawan, sehingga
upaya sosialisasi
harus lebih intens
dilakukan perusahaan
dalam
mengkomunikasikan
pentingnya K3
4 Rahayu Pengaruh Teknik analisis • Pengawasan Hasil penelitian • Metode teknis yang • Pada penelitian ini
(2006) pengawasan data dalam • Kepatuhan menunjukkan bahwa digunakan untuk penggunaan variable
terhadap kepatuhan penelitian ini K3 pengawasan terbukti mengelola data yaitu berupa dua
K3,hasil penelitian adalah analisis berpengaruh mengunakan analisis variabel independent
33
No Pengarang Judul Metode Variabel Hasil Penelitian Persamaan dengan Perbedaan dengan
penelitian sekarang penelitian sekarang
menunjukkan deskriptif signifikan positif deskriptif dan analisi terhadap satu variable
bahwa pengawasan analisis regresi terhadap kepatuhan regresi linier dependent yaitu
terbukti linier berganda. K3. Hasil ini memiliki berganda kesadaran dan
berpengaruh implikasi kepada • Mengunakan pengawasan terhadap
signifikan positif pihak manajemen Variabel Pengawasan kepatuhan K3.
terhadap kepatuhan untuk melakukan dan Kepatuhan K3
K3. Hasil ini pengawasan yang • Adanya penjabaran
memiliki implikasi efektif atas strategi alternatif
kepada pihak pelaksanaan K3. dalam meningkatkan
manajemen untuk Kepatuhan K3 dengan
melakukan menggunakan metode
pengawasan yang analisis SWOT
efektif atas
pelaksanaan K3
5 Samsul Pengawasan Metode FMEA • Pengawasan Pengawasan • Mengunakan • Pada penelitian ini
Maarif dan Keselamatan dan untuk K3 Keselamatan dan variable penggunaan variable
Widodo Kesehatan Kerja mengindentifik • Kepatuhan Kesehatan Kerja (K3) pengawasan yaitu berupa dua
Hariyono (K3) dan asi kecelakaan APD untuk memastikan variabel independent
(2017) Kepatuhan kerja yang ditaatinya ketentuan terhadap satu variable
penggunaan Alat terjadi serta K3, sehingga kondisi dependent yaitu
Pelindung Diri menentukan dan perilaku tidak kesadaran dan
(APD) pada Welder tingat selamat dan tidak pengawasan terhadap
di PT. Gunanusa resikomya. sehat dapat dideteksi kepatuhan K3.
Utama Fabricators sejak awal.
kabupaten Serang Pengawasan dan • Adanya penjabaran
tanggung jawab yang strategi alternatif
didukung pihak dalam meningkatkan
manajemen akan Kepatuhan K3 dengan
34
No Pengarang Judul Metode Variabel Hasil Penelitian Persamaan dengan Perbedaan dengan
penelitian sekarang penelitian sekarang
berdampak pada menggunakan metode
operasi jangka analisis SWOT
panjang, sehingga
memberikan jaminan • Metode teknis yang
K3 bagi semua digunakan untuk
pekerja. mengelola data
mengunakan analisis
deskriptif dan analisi
regresi linier berganda
6 Liana Pengaruh Teknik analisis • Lingkungan Dari hasil penelitian Metode teknis yang • Pada penelitian ini
Ambarsari Lingkungan Kerja data dalam Kerja didapatkan hasil digunakan untuk penggunaan variable
2015. dan Keselamatan penelitian ini • Keselamatan bahwa produktivitas mengelola data yaitu berupa dua
Kesehatan Kerja adalah analisis Kesehatan tenaga kerja mengunakan analisis variabel independent
Terhadap Kinerja deskriptif kerja berpengaruh secara deskriptif dan analisi terhadap satu variable
Karyawan pada PT. analisis regresi • Kinerja signifikan terhadap regresi linier berganda dependent yaitu
Total Bangun linier berganda Karyawan kinerja waktu proyek kesadaran dan
Persada pengawasan terhadap
kepatuhan K3.
• Adanya penjabaran
strategi alternatif
dalam meningkatkan
Kepatuhan K3 dengan
menggunakan metode
analisis SWOT
35
II.10 Variabel
Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus menentukan
variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam melakukan
penelitian. Menurut Sugiyono (2006:39) menerangkan bahwa :
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
36
No Variabel Definisi Indikator Ukuran
Variabel
3.Komitmen • Komitmen
melaksankan K3
4.Pelatihan • Pelatihan tentang
prosedur kerja
• Pelatihan tentang
kelebihan beban
• Pelatihan tentang
penjagaan
peralatan kerja
5.Kompetensi • Memiliki
kematangan
emosional
• Mempersiapkan
kehati-hatian
• Memiliki
pengetahuan yang
memadai
• Memiliki
keterampilan
6.Komunikasi • Melakukan
komunikasi efektif
• Bertukar
informasi
Pengkoordinasian 1. Pengarahan • Pengarahan
2 Pengawasan kegiatan tentang program
pelaksanaan K3
kepatuhan • Menerima umpan
terhadap K3 yang balik dari
terlihat pada perusahaan
pengarahan, tentang program
penetapan K3
sasaran, dan • Penyempurnaan
pemantauan program K3
pelaksanaan K3
2.Menetapkan • Memahami
Sasaran Sasaran Dari
Agus (2001:3)
Program K3
dalam Rapina
dan Friska • Perlunya Adanya
(2011:15), Hasil Pengukuran
studi Kozlowski Ketercapaian
dan Doherty Sasaran Terhadap
(1989) yang Program K3
dikutip dari studi • Perlunya Evaluasi
O’Driscoll dan Terhadap Sasaran
Beehr (1994) Program k3
3.Memantau • Karyawan dapat
melakukan
37
No Variabel Definisi Indikator Ukuran
Variabel
pemantauan
terhadap
pelaksanaan
program K3
• Hasil pemantauan
program K3
• Hasil pemantauan
suprevisor K3
4.Pelaksanaan • Karyawan
mendapatkan
bimbingan dalam
melaksanakan K3
5.Membimbing • Dipandu secara
langsung dalam
melaksanakan K3
6.Memonitor • Pengawasan
Langsung secara langsung
dalam
melaksanakan k3
38
No Variabel Definisi Indikator Ukuran
Variabel
Kepatuhan Sikap dan 1. Peraturan • Pemahaman
3 K3 aktivitas inti terhadap
tentang iklim peraturan K3
K3 yang
tercermin 2.Prosedur • Memahami
dalam prosedur
pemahaman pelaksanaan K3
dan penerapan • Mengaplikasikan
yang tepat prosedur
mengenai pelaksanaan K3
semua
peraturan,
prosedur, dan 3.Peralatan • Memiliki
peralatan K3 pemahaman
yang baik
Neal dan terhadap
Griffin (2002) peralatan kerja
dalam K3
Prihatiningsih 4.Partisipasi • Berpartisipasi
dan Sugiyanto Karwayan dalam
(2010) mensukseskan
K3
39
II.11 Identifikasi Variabel kesadaran dilihat dari kriteria pada ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021
Kriteria yang diambil dari ISO 45001 : 2018, ILO-OSH 2001 dan Permen PUPR 10 2021.Kemudian disesuaikan dengan variable
kesadaran beserta ukuran pada tabel II.1.Sehingga hasilnya ditunjukan pada tabel II.2 berikut :
Tabel II. 4 Indetifikasi Variabel kesadaran dilihat dari kriteria pada ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021
Standar Peraturan
Variabel Kriteria ISO 45001 : 2018
ILO-OSH OSH PERMEN PUPR 10 Ukuran
2001 2021
40
Standar Peraturan
Variabel Kriteria ISO 45001 : 2018
ILO-OSH OSH PERMEN PUPR 10 Ukuran
2001 2021
41
II.12 Identifikasi variable pengawasan dilihat dari kriteria pada ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021
Kriteria yang diambil berdasarkan ISO 45001 : 2018, ILO-OSH 2001 dan Permen PUPR 10 2021.Kemudian disesuaikan dengan
variable pengawasan beserta ukuran pada tabel II.1.Sehingga hasilnya ditunjukan pada tabel II.2 berikut :
Tabel II. 5 Identifikasi Variabel pengawasan dilihat dari kriteria pada ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021
Standar Peraturan
Variabel Kriteria ISO 45001 : ILO-OSH OSH PERMEN PUPR Ukuran
2018 2001 10 2021
42
Standar Peraturan
Variabel Kriteria ISO 45001 : ILO-OSH OSH PERMEN PUPR Ukuran
2018 2001 10 2021
43
Standar Peraturan
Variabel Kriteria ISO 45001 : ILO-OSH OSH PERMEN PUPR Ukuran
2018 2001 10 2021
44
II.13 Identifikasi variable kepatuhan dilihat dari kriteria pada ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021
Kriteria yang diambil berdasarkan ISO 45001 : 2018, ILO-OSH 2001 dan Permen PUPR 10 2021.Kemudian disesuaikan dengan
variable kepatuhan beserta ukuran pada tabel II.1.Sehingga hasilnya ditunjukan pada tabel II.2 berikut:
Tabel II. 6 Identifikasi Variabel kepatuhan dilihat dari kriteria pada ISO 45001,ILO,dan Permen Pupr 10 2021
Standar Peraturan
Variabel Kriteria ISO 45001 : ILO-OSH OSH PERMEN Ukuran
2018 2001 PUPR 10 2021
45
Bab III Metode Penelitian
Dilihat dari aspek waktu, penelitian ini dilakukan secara lintas-bagian (cross-
sectional) karena data yang dikumpulkan sekaligus pada satu saat tertentu dan
hanya sekali saja (Cooper dan Schiner, 2011:142) yaitu dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada Pekerja rumah sakit unit pelaksana teknis vertikal kupang pada
satu waktu tertentu sebanyak satu kali.
46
Gambar III. 1 Kerangka Berpikir
47
III.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber pengambilan data.
Tujuan penggunaan data primer adalah untuk meneliti secara langsung kesadaran,
dan pengawasan terhadap kepatuhan K3 dengan cara mendapatkan data langsung
dari Pekerja Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang.Data primer
dalam penelitian ini didapat langsung dari Pekerja Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Vertikal Kupang dengan menggunakan teknik penyebaran kuesioner.
Teknik penyebaran kuesioner yang dilakukan adalah personally administered
questionnaires. Dalam hal ini, responden diberikan waktu untuk membaca dan
mengisi sendiri kuesioner tersebut, dan kemudian mengembalikannya kepada
peneliti setelah terisi lengkap. Alasan menggunakan personally administered
questionnaires, karena penelitian terbatas pada area lokal yaitu Rumah Sakit Unit
Pelaksana Teknis Vertikal Kupang.
48
Gambar III. 2 Kerangka berpikir Hipotesis
III.3 Hipotesis penelitian
Berdasarkan pemaparan teori mengenai kesadaran, pengawasan, dan
kepatuhan K3 dari para peneliti dan ahli terdahulu, maka dapat dibuatkan
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
49
Gambar III. 3 Tahap penelitian
50
Dari alur penelitian pada Gambar 3.1 dari masing-masing langkah dijelaskan
sebagai berikut:
Setelah survey awal proyek selanjutnya adalah mempelajari teori pendukung yang
sesuai dengan topik tesis sebagai acuan untuk mengolah data dan menganalisis
permasalahan. Kajian pustaka guna menunjang penulisan dilakukan dengan cara:
51
III.5 Lokasi Studi Kasus
Lokasi penelitian dilakukan pada proyek rumah sakit unit pelaksana teknis kupang
provinsi nusa tenggara timur. Proyek ini berada pada kelurahan manulai
II,kecamatan alak kota kupang.Pemilihan lokasi proyek ini dikarenakan proyek
rumah sakit unit pelaksana teknis kupang merupakan proyek kontruksi bangunan
terbesar di Nusa Tenggara Timur yang memiliki nilai kontrak lebih dari 350 miliar
rupiah.
1. Jumlah tenaga kerja pada proyek rumah sakit unit pelaksana teknis kupang
berjumlah 535 orang.Dan 153 orang merupakan pekerja lokal dari berbagai
kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur ( Hasil Wawancara dengan
HSE Officer PT Pembangunan Perumahan (PP) )
52
III.9 Menentukan Masalah
Setelah melakukan survei awal proyek dan teori-teori pendukung yang didapat
berkaitan penelitian ini, selanjutnya peneliti menentukan masalah penelitian, tujuan
penelitian dan alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian
1. Masalah
Berkaitan latar belakang yang menjadi dasar penelitian dan hasil survei
lapangan pada proyek bangunan Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Vertikal Kupang, selanjutnya peneliti merumuskan masalah
penelitian
2. Tujuan
3. Alat analisa
53
III.10 Pengumpulan Data
Dilakukan pengumpulan data sesuai dengan batasan masalah yang telah
terdefinisikan. Data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu:
Data primer dalam penelitian ini didapat langsung dari Pekerja Bangunan Gedung
Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang dengan menggunakan langkah-
langkah seperti dibawah ini:
Besaran sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini didapat dari rumus yang
ditemukan oleh slovin mengenai penentuan besar sampel minimum. Rumus
tersebut adalah sebagai berikut:
54
dimana,
N = Jumlah Populasi
Populasi untuk pekerja proyek Bangunan Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Vertikal Kupang yaitu sebesar 535 orang dan margin of error sebesar10 %.
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑛𝑒 2
535
𝑛 =
1 + (535𝑥(0.12 ))
𝑛 = 85
Sampel yang diperlukan terdiri atas anggota-anggota yang berada dalam bagian-
bagian populasi Pekerja Bangunan Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis
Vertikal Kupang yang telah terpilih sebanyak 85 responden, sehingga anggota yang
ada didalamnya akan terpilih dengan sendirinya termasuk dalam anggota yang
diperlukan.Sedangkan teknik pengolahan data hasil angket digunakan skala likert
dimana teknik ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan,
2003:12). Pada Tabel III.1 skala ini terdapat alternatif jawaban dengan nilai 5
sampai dengan 1. pemberian skor dilakukan atas jawaban pertanyaan baik
mengenai kesadaran (X1), dan pengawasan (X2), dan kepatuhan K3 (Y), karena
data ini berskala yang membedakan kategori berdasarkan tingkatan (ordinal).
Selanjutnya nilai-nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.
55
Tabel III. 1 Skala Likert
Data Validitas untuk melihat kesahihan data hasil penyebaran kuesioner untuk
digunakan dalam penelitian.Apabila data terbukti tidak valid, maka peneliti
memperbaiki item pertanyaan pada kuesioner yang dinyatakan tidak valid,
kemudianmelakukan penyebaran kembali kuesioner. Sementara itu, bagi butir
pertanyaan pada kuesioner penelitian yang sudah valid dapat digunakan pada
pengujian selanjutnya.Teknik pengujian validitas yang dilakukan adalah korelasi
Bivariate Pearson (Pearson Product Moment) yang akan dibantu dengan software
SPSS. Dilakukan perhitungan harga koefisien korelasi antara bagian-bagian
instrumen secara keseluruhan, dengan mengkorelasikan setiap instrumen dengan
skor total, berikut persamaannya:
56
Keterangan:
𝑛 : Jumlah responden
Keterangan:
57
Dari hasil perhitungan koefisien reliabilitas akan dilakukan perbandingan dengan
tabel tingkat konsistensi Alpha Cronbach sebagai berikut:
Dalam pengujian reliabilitas penelitian ini akan digunakan nilai alfa (rtabel) = 0,7,
sehingga instrumen penelitian dikatakan reliabel jika r11 > 0,7 dengan tingkat
konsistensi baik (reliabel).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam Model regresi, dependent
variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal (Imam Ghozali, 2014). Mendeteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot.
58
Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk
menganalisisnya adalah :
2. Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
59
terlebih dahulu data penelitia harus di uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi
klasik. Hal ini dikarenakan pengujian regresi berganda harus menggunakan data
yang sudah dinyatakan valid dan reliable guna menghindari terjadinya bias.
Pengujian regresi berganda dilakukan dengan membandingkan nilai t-statistik
dengan t-tabel dan f-statistik dengan f-tabel serta menghitung nilai koefisien
determinasi.
Regresi linier berganda dimaksudkan untuk menguji pengaruh dua atau lebih
variable independent (explanatory) terhadap satu variable dependen.Model ini
mengasumsikan adanya hubungan dengan satu garis/linier antara variable dependen
dengan masing-masing prediktornya.Sedangkan untuk kasus diatas,rumus yang
terbentuk adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2
Dimana :
α = Sebagai konstanta
Apabila nilai t-statistik lebih besar dari nilai t-tabel artinya secara parsial variabel
independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen dan
sebaliknya apabila nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel. Sementara itu, apabila nilai
f-statistik lebih besar dari f-tabel maka secara simultan variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan sebaliknya apabila f-
statisik lebih kecil dari f-tabel.
60
III.15 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan presentase konstribusi variable
X terhadap variable Y sebagai berikut (Kuncoro, 2003:84) :
𝑆𝑆𝑅
𝑅2 = [ ] X 100 %
𝑆𝑆𝑇
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
SSR = Sum of Squere Regression
SST = Sum of Square total ( Proporsi Jumlah total kuadrat
III.16 Analisis SWOT
Analisis SWOT dalam penelitian ini ditujukan untuk menjawab masalah penelitian
mengenai upaya strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan K3 Pekerja
Bangunan Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang. Analisis
SWOT.
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTHS-S) (WEAKNESS-W)
Tuliskan kekuatan Tuliskan kelemahan
61
Penyajian yang sistematis dari Matriks SWOT terdapat pada tabel III.3 Matriks
SWOT terdiri atas sembilan sel. Seperti ditunjukkan, ada empat sel faktor kunci,
empat sel strategi, dan satu sel yang selalu dibiarkan kosong (sel di kiri atas). Empat
sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah
menyelesaikan empat sel faktor kunci, diberi nama S, W, O, dan T.
62
Bab IV Data dan Analisis
Dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variable bebas
terhadap variable terikat.Untuk memenuhi tujuan penelitian dilakukan analisis data
yang merupakan suatu proses pemecahan masalah atau permasalahan agar tujuan
penelitian dapat tercapai dan hipotesis dapat terjawab.Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan terhadap data yang diperoleh melalui penyebaran kuisoner
kepada seluruh sampel penelitian,yaitu pada pekerja bangunan Gedung Unit
Pelaksana Teknis Vertikal Kupang.Berikut uraian mengenai hasil penelitian dan
pembahasanmya.
Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertical Kupang merupakan rumah sakit
pertama di NTT yang nantinya bukan hanya menjadi rumah sakit rujukan di NTT
melainkan rumah sakit rujukan untuk negeri tetangga seperti timor leste dan papua
nugini.Langsung dikelola oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.Pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang
memakan waktu selama 730 hari kalender atau kurang lebih 25 bulan dan di
perkirakan rampung pada oktober 2022 mendatang.Proyek yang berlokasi di
kelurahaan Manulai II,kecamatan alak,kota kupang,Nusa Tenggara Timur
dibangun oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk,dan PT Hutama
Karya (HK) dengan menggunakan sistem joint operation (JO),dimana hutama
karya akan memiliki porsi presentase sebesar 45%.
Pembangunan rumah sakit yang memiliki luas lahan sebesar 18 Ha itu akan
memakan biaya sebesar Rp 350,2 Miliar.Penyerapan biaya tersebut diantaranya
akan digunakan pada pembangunan Gedung terdiri dari 8 (delapan) Gedung
utama,9 (Sembilan) Gedung penunjang,area terbuka hijau,asrama,sarana
Pendidikan dan pelatihan serta rumah dinas.Dalam pembangunannya,proyek akan
menyerap kurang lebih 535 orang tenaga kerja yang berasal dari SDM Lokal.
63
IV.1.2 Profil Responden
Dalam penelitian ini,kuisoner disebarkan di lokasi proyek konstruksi Rumah Sakit
Unit Pelaksana Teknis Vertical Kupang.Target responden adalah para pekerja
lapangan berupa tukang,mandor,wakil mandor,dan helper dengan total sampel 100
orang.
No Kendala
1 Masih terbatasnya sumber daya yang berkompeten sehingga
mengharuskan peneliti melakukan pengawasan langsung terhadap para
pekerja dalam mengisi kuisoner
2 Pemberian informasi yang dilakukan narasumber kepada
peneliti,terutama data kecelakaan kerja kurang spesifik.
3 Keterbatasan informasi terutama kesediaan narasumber dalam
memberikan data.Berupa tingkat pendidikan terakhir seluruh tenaga kerja
konstruksi.
4 Keterbatasan informasi untuk mengetahui latar belakang pendidikan para
pekerja.Dikarenakan pengambilan sample hanya 100 orang.
5 Keterbatasan informasi untuk mengetahui latar belakang pendidikan para
pekerja.Dikarenakan pengambilan sample hanya 100 orang.
64
Gambar IV. 1 Bagan Struktur Organisasi Proyek rumah sakit Unit Pelaksana Teknis Kupang
65
IV.1.4 Deskripsi Struktur Organisasi
Adapun fungsi masing-masing unit dari struktur organisasi proyek rumah sakit
unit pelaksana teknis kupang diantaranya :
a. Team Leader
Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi langsung dan tidak
langsung kepadasemua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya,
antara lain memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai
tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan dapat
menerapkan sikap disiplin kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di perusahaan.
b. Keuangan
Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek,laporan
pergudangan,laporan bobot prestasi proyek.Dan membantu project manager
terutama dalam hal keuangan dan sumber daya manusia sehingga kegiataan
pelaksaan proyek berjalan dengan baik.
c. Administrasi
Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja diproyek untuk pegawai bulanan
sampai dengan pekerja harian dengan spesialiasi keahlian masing-masing
sesuai dengan posisi yang dibutuhkan.Serta mencatat aktivitas proyek meliputi
inventaris,kendaraan dinas,dan sejenisnya.
d. Ahli Arsitektur
Membuat kerangka umum/konsep rencana arsitektur dan pengembang
desainnya.Ahli arsitektur melakukan Analisa yang berkenan dengan
perencanaan teknis (DED) Gedung bangunan serta pengembangan rancangan
dan gambar kerja.
e. Ahli Sipil/Struktur
Melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan analisa,perhitungan dan
perencanaan struktur/konstruksi,menyusun pelaporan dan perhitungan
struktur.Serta melakukan koordinasi denga team leader,tenaga ahli lain dan
tenaga pendukung yang ada.
f. Tenaga ahli mekanikal
Melakukan perencanaan system mekanikal yang berdasar pada perhitungan
kebutuhan Analisa.Dan melakukan control kualitas dokumen perencanaan
66
g. Tenaga ahli elektrikal
Merencanakan perluasan kegiatan jaringan listrik yang berdasar pada
perhitungan kebutuhan dan melakukan analisa yang tepat mengenai
perhitungan kebutuhan.
h. Tenaga ahli lingkungan
Merencanakan kebutuhan prasarana lingkungan dan mengelola Kesehatan dan
keselamatan kerja prasarana lingkungan.Serta mengevaluasi pelaksanaan
konstruksi prasaranan lingkungan.
i. Tenaga ahli Teknik plumbing dan Pompa Mekanik
Membuat gambar rencana dan gambar tata leta system plambing dan pompa
mekanik,beserta melakukan hasil pemasangan instalasi plambing dan pompa
mekanik.
j. Tenaga ahli manajemen administrasi RS
Pencatatan seputar fasilitas kesehatan yang tersedia di rumah sakit.
Penambahan, perbaikan berbagai jenis fasilitas dan perlengkapan, obat dan
sebagainya menjadi catatan bagian administrasi rumah sakit.
k. Tenaga Ahli K3
Menjaga jalannya pelaksanaan peraturan K3 sesuai bidang yang ditekuninya.
Mengontrol keadaan lingkungan kerja mulai dari mengecek kondisi mesin,
menganalisis sifat pekerjaan, dan mengawasi proses produksi. Membuat
laporan terkait pelaksanaan tugas K3 dan diberikan kepada instansi yang
berwenang.
l. Tenaga Ahli Cost Estimator
Menerima dokumen/drawing/spec dari atasan, klien atau divisi lain. kemudian
melakukan penghitungan / calculation kebutuhan jumlah, spec dan harga
material, scope of work, subkontraktor, man hours untuk keperluan biding
(tender) berdasarkan dokumen dan melakukan penghitungan material take off
9 (MOT) dan Bill of Quantity (BoQ) untuk keperluan proyek.
m. Pengawas Pekerjaan Arsitektur
Memberikan bantuan pengawasan kapada para KPA dan PPK,dan melakukan
koordinasi dan komunikasi dengan peyelenggaraan program pembangunan
proyek pekerjaan pengawasan.
67
n. Pengawas Pekerjaan Sipil Struktur
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi. Mengawasi
pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
o. Pengawas Pekerjaan Mekanikal
Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal sesuai
dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan.Serta pengkajian
teknis atas sistem mekanikal yang telah dirancang, dibuat, dipasang dan
diperasikan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensinya.
p. Pengawas Elektrikal
Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja yang meliputi distribusi daya,building
auto system,penangkal petir dll.Konsultan pengawas berhak memeriksa
gambar shopdrawing pelaksana proyek. Melakukan perubahan dengan
menerbitkan berita acara perubahan (site Instruction). Mengoreksi pekerjaan
yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah
disepakati sebelumnya.
q. Surveyor
Mengumpulkan informasi atau data melalui site surveys atau survei langsung
ke lapangan dengan menggunakan berbagai macam alat.
r. Estimator
Melakukan pengecekan produktitifitas tukang dan kinerja alat karena estimasi
biaya bahan yang digunakan juga dengan produktifitas tukang dan kinerja alat.
s. Cad Drafter
Menggunakan software AutoCAD untuk menghasilkan beberapa gambar
teknik lengkap dengan penomoran, pengukuran, penghitungan berat dan
informasi yang dibutuhkan.
t. Operator Komputer
Mempelajari standar, pedoman dan prosedur kerja yang berkaitan dengan
tugaspengetikan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
diberikan.
68
IV.1.5 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil analisis deskriptif untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
IV.1.5.1 Kesadaran
Secara keseluruhan, kesadaran diteliti melalui kuesioner dengan 18 kriteria
yang valid dan reliabel. Pengkategorian tanggapan responden terhadap kesadaran
diketahui dari nilai rata-rata jawaban responden yang merupakan pekerja bangunan
pada Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertical Kupang.Jawaban yang
sering muncul dari penilaian kesadaran pekerja bangunan bahwa pekerja bangunan
sadar terhadap penerapan K3. Penilaian kesadaran pekerja bangunan terhadap
penerapan K3 secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
69
KESADARAN SKALA PENGUKURAN
Sangat Tidak Ragu- Sangat
NO KRITERIA tidak Setuju
setuju ragu Setuju
setuju
Pekerja telah memiliki
pengetahuan yang memadai
sebagai bagian penting
5 4 39 57
kompetensi karyawan untuk
menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja pekerja
Memastikan kebijakan K3 dan Tujuan K3
Pekerja telah memiliki
keterampilan sebagai bagian
6 penting kompetensi untuk 1 1 4 36 58
menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan
Kemampuan terhindar dari bahaya saat bekerja
Pekerja telah memiliki komitmen
untuk melaksanakan kebijakan
7 3 35 62
tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
Kesadaran akan sumber bahaya ditempat bekerja
Pekerja telah mendapatkan
pelatihan tentang prosedur kerja
8 yang berbahaya didalam, pada 1 4 45 50
atau di sekitar mesin atau
peralatan kerja lainnya
Pekerja telah mendapatkan
pelatihan tentang
penyimpanan yang tidak aman,
9 1 3 5 44 47
kepadatan atau kelebihan beban
yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja
Pekerja telah mendapatkan
pelatihan tentang
10 penjagaan peralatan kerja yang 1 5 40 54
baik agar tidak menimbulkan
kecelakaan kerja
Kontribusi terhadap sistem manajemn K3
Pekerja berkontribusi terhadap
11 3 36 61
pencegahan kecelakaan kerja
Pekerja telah dilibatkan dalam
menyusun program, keselamatan
12 4 2 5 48 41
dan kesehatan kerja (K3)
karyawan
Pekerja dapat berperan serta
dalam melaksanakan program
13 1 3 43 53
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) karyawan
Memastikan dan mempromosikan perbaikan
70
KESADARAN SKALA PENGUKURAN
Sangat Tidak Ragu- Sangat
NO KRITERIA tidak Setuju
setuju ragu Setuju
setuju
Pekerja dapat menemukan solusi
14 atas masalah keselamatan dan 1 5 48 46
kesehatan kerja (K3) karyawan
Mendukung pembentukan dan fungsi komite kesehatan dan keselamatan
Pekerja mempunyai sikap
mendukung keselamatan dan
15 1 1 43 55
kesehatan kerja (K3) untuk
karyawan
Pekerja memahami penggunaan
alat pelindung diri dan penerapan
16 prosedur keselamatan dan 2 44 54
kesehatan kerja (K3) untuk
pekerja
Pekerja memiliki supervisor yang
mempunyai sikap mendukung
17 1 1 2 41 55
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) untuk Pekerja
Pekerja memiliki supervisor yang
mempunyai pemahaman dalam
penggunaan alat pelindung diri
18 1 2 39 58
dan penerapan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) untuk pekerja
Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa semua pekerja bangunan secara sadar
terhadap penerapan K3 dengan mayoritas responden menyatakan sangat
setuju.Kelompok kedua adalah responden yang menyatakan Setuju. .
IV.1.5.2 Pengawasan
Secara keseluruhan, pengawasan diteliti melalui kuesioner dengan 12 kriteria
yang valid dan reliabel.Pengkategorian tanggapan responden mengenai
pengawasan diketahui dari nilai rata-rata jawaban responden yang merupakan
pekerja bangunan Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang.
Penilaian pengawasan pekerja bangunan terhadap penerapan K3 secara keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
71
Tabel IV. 3 Deskripsi Pengawasan
72
PENGAWASAN SKALA PENGUKURAN
Sangat Tidak Ragu- Sangat
NO KRITERIA tidak Setuju
setuju ragu Setuju
setuju
melaksanakan
keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
Pekerja memperoleh
pengarahan tentang
26 1 35 64
program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
PENETAPAN PERSONIL YANG BERTANGGUNG JAWAB
Tabel IV.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pekerja bangunan setuju terhadap
12 kriteria pengawasan terhadap penerapan K3 dengan mayoritas responden
menyatakan sangat setuju.Kelompok kedua adalah responden yang menyatakan
Setuju.
IV.1.5.3 Kepatuhan K3
Secara keseluruhan, kepatuhan diteliti melalui kuesioner dengan 8 kriteria yang
valid dan reliabel. Pengkategorian tanggapan responden terhadap kepatuhan
diketahui dari nilai rata-rata jawaban responden yang merupakan pekerja bangunan
73
pada Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertical Kupang. Jawaban yang
sering muncul dari penilaian kepatuhan pekerja bangunan bahwa pekerja bangunan
patuh terhadap penerapan K3.
74
KEPATUHAN K3 SKALA PENGUKURAN
Sangat Tidak Ragu- Sangat
NO KRITERIA tidak Setuju
setuju ragu Setuju
setuju
keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
secara baik dan benar
Pekerja memiliki motivasi
yang kuat untuk
38 menggunakan peralatan 3 36 61
keselamatan dan
Kesehatan kerja (K3)
Tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa hampir semua pekerja bangunan patuh
terhadap penerapan K3 dengan mayoritas responden menyatakan Sangat
Setuju.Kelompok kedua adalah responden yang menyatakan Setuju.Tabel di atas
juga menunjukkan bahwa pekerja bangunan yang memiliki kepatuhan dalam
kategori Setuju, dan Sangat Setuju.
Pada suatu penelitian, alat ukur harus memenuhi kriteria valid dan reliabel.
Oleh karena itu, sebelum melakukan analisis terhadap data yang diperoleh, perlu
dilakukan uji instrumen. Akurasi dan konsistensi suatu penelitian dapat dilihat
melalui pengujian instrumen penelitian. Pengujian tersebut terdiri atas pengujian
validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik.
75
0,05 atau mempunyai koefisien korelasi diatas 0,197. Hasil uji validitas adalah
sebagai berikut :
76
Tabel IV. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan K3
Tabel IV.5,Tabel IV.6,dan Tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa seluruh item
kuesioner adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar
dibandingkan r Tabel, yaitu 0,1966.Oleh karena itu, data dari seluruh item
pertanyaan dapat diikutsertakan dalam analisis data penelitian.
Alpha
Variabel Nilai Kritis Keterangan
Cronbach
Kesadaran 0,911 0,6 Reliable
Pengawasan 0,893 0,6 Reliable
Kepatuhan 0,895 0,6 Reliable
Tabel IV.8 di atas menunjukkan bahwa nilai Koefisien Cronbach Alpha semua
variabel bernilai lebih besar dari 60% (0,6).Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa
77
semua data yang diperoleh melalui kuesioner adalah reliabel sehingga dapat
diikutsertakan pada analisis selanjutnya.
Tabel IV.9 di atas menunjukkan bahwa hasil uji normalitas data dengan
Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan nilai signifikansi p (Asymp. Sig.) yang
lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0.313. Nilai signifikansi p (Asymp. Sig.) yang
ebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa residual dari estimasi regresi bersifat
normal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa residual menyebar normal dan
hasil analisis regresi dapat memenuhi asumsi normalitas.
78
Tabel IV.10 di atas menunjukkan bahwa semua nilai P-value > 0,05.Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas dari pengujian yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap nilai absolut residual. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
79
Tabel IV. 12 Hasil Analisis Regresi
Unstandardized Standardized
Statistic Coefficients Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 8,946 3,459 2,586 0,011
Kesadaran 0,148 0,048 0,294 3,077 0,003
Pengawasan 0,287 0,065 0,424 4,443 0,000
80
demikian, apabila perusahaan ingin meningkatkan kepatuhan pekerja bangunan
terhadap K3 maka pengawasan pekerja bangunan harus ditingkatkan terlebih dulu.
IV.1.9 Uji t
81
Tabel IV. 14 Hasil Uji t Pengawasan
IV.1.10 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan atau tidak
antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji nilai ini
digunakan untuk melihat adanya pengaruh dari kesadaran dan pengawasan secara
bersama-sama terhadap kepatuhan dan keselamatan kerja.
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. F tabel
1 Regressio
717,423 2 358,711 71,398 0,000065 3,09
n
Residual 487,337 97 5,024
Total 1204,760 99
Hasil uji F yang terdapat pada Tabel IV.15 sebelumnya. Berdasarkan Tabel IV.15
diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 71,398,sedangkan nilai Ftabel adalah
3.090. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 71,398 >
3.090. Dari pengujian ini diperoleh kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
82
atau variabel bebas berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel
terikat. Dengan kata lain, hipotesis 3 penelitian dapat diterima, yaitu ”kesadaran
dan pengawasan secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan keselamatan dan
kesehatan kerja pekerja bangunan Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis
Vertikal Kupang”.
Koefisien Determinasi (R2) adalah jumlah proporsi bagian atau persentase total
variasi dalam Y yang dapat dijelaskan oleh model regresi. Dengan kata lain, tujuan
dari tes ini adalah untuk menentukan besarnya varians untuk mengidentifikasi
variabel kesadaran dan pengawasan yang dapat mempengaruhi kepatuhan dan
keselamatan kerja.Berikut tabel hasil uji koefisien determinasi (R2) :
Dari hasil pengujian sampel terhadap 100 orang pekerja dengan menggunakan
metode analisi linier berganda,didapatkan bahwa variable kesadaran dan variable
pengawasan berpengaruh terhadap kepatuhan K3.Hal ini bisa dilihat dari hasil
persamaan analisis dimana koefisien X1 (kesadaran) dan koefisien X2
(Pengawasan) memiliki nilai yang positif terhadap kofisien Y (kepatuhan K3).Dan
juga berdasarkan hasil Uji T bisa dikatakan hasil hipotesis 1 yaitu kesadaran
berpengaruh terhadap kepatuhan K3 dapat diterima sedangkan hipotesis 2 yaitu
83
pengawasan berpengaruh terhadap kepatuhan K3 juga dapat diterima.Ada pun
beberapa faktor lain dari hasil uji koefisien determinasi menyebutkan bahwa sekitar
0,587 atau 58,7 % variable kesadaran dan pengawasan berpengaruh terhadap
kepatuhan keselamatan,Kesehatan kerja.Sementara 41,3 % itu dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diperhitungakn dan dicantumkan penelitian ini.
Adapun dari segi Pendidikan 100 orang para pekerja pada proyek rumah sakit unit
pelaksana teknis vertical kupang sebesar 52 orang tamatan SMA,15 orang tamatan
SD,25 orang tamatan SMP,7 orang tamatan S1 dan 1 orang tamatan S2.
IV.1.13 Swot
84
O
NO S ( STRENGTH ) W (WEAKNESS) T ( THREATS)
(OPPORTUNITIES)
Pengawasan
2 berpengaruh terhadap
kepatuhan K3
Kesadaran dan
pengawasan sama-
3 sama memiliki
pengaruh terhadap
kepatuhan K3
Terdapat kecukupan
4
jumlah penagawas K3
Tata tertib yang telah disusun dan diterapkan mengenai K3 pada proyek
pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang sudah
sangat jelas.Dengan adanya papan peraturan K3 yang ditempatkan pada pintu
masuk proyek.
Pengawasan yang dilakukan pada proyek rumah sakit unit pelaksana teknis
vertical kupang bisa dikatakan dalam kategori baik.Hal ini dibuktikan dengan
adanya jumlah pengawas K3,yang tersedia dilapangan.Dengan cukupnya
jumlah pengawas K3 dilapangan dapat membantu meingkatkan kepartuhan K3
para pekerja.
85
c. Kesadaran dan Pengawasan sama-sama memiliki pengaruh terhadap
kepatuhan K3
Adanya kasadaran oleh para pekerja dilapangan serta dengan jumlah pengawas
K3 yang cukup.Dapat mempengaruhi kepatuhan para pekerja terhadap
pelaksanaan Kesehatan keselamatan kerja.
Tingkat Pendidikan pekerja bangunan pada proyek Gedung rumah sakit unit
pelaksana teknis vertical kupang terbilang masih rendah.Pekerja bangunan rata-
rata memiliki latar belakang Pendidikan SD dan SMP.Namun demikian juga
terdapat pekerja bangunan dengan latar bekalang Pendidikan SMA.
Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Identifikasi terhadap peluang
dan ancaman dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam kegiatan pekerja
bangunan di Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang adalah
sebagai berikut
86
a. Terdapat Regulasi pemerintah mengenai K3 jelas
87
NO S ( STRENGTH ) W (WEAKNESS) O (OPPORTUNITIES) T ( THREATS)
Tata tertib proyek
Reward bagi para pekerja Adanya badai
jelas,serta Masih ada pekerja
yang menaati K3 dengan seroja yang
pengawasan yang yang kurang displin
1 sangat baik dari segi membahayakan
ketat dalam dalam menerapkan
APD dan kerapihan aset perusahaan
memnuhi K3
penilaian lapangan dan para pekerja
kepatuhan K3
Banyaknya para Covid - 19 yang
pekerja lokal yang menghambat
Orang-orang lokal
tidak sesuai dengan kegiatan proyek
Peralatan dan dilibatkan untuk berperan
skill dan dikarenakan ada
3 perlengkapan K3 aktif diproyek sesuai
kompetensi yang beberapa
mencukupi dengan kemampuan dan
dibutuhakan pekerja yang
skill masing-masing
harus
dikarantina
Masalah Cuaca yang
Kekompakan tim
pembayaran yang kurang baik
sebagai pengendali Melakukan simulasi
terhambat bisa dapat
proyek bersinergi tangkap darurat bencana
2 mengurangi menghambat
dalam menerapkan alam kepada seluruh
kedisplinan dalam pekerja dalam
keselamatan dan karyawan dan pekerja
menerapkan menyelesaikan
kesehatan kerja
kepatuhan K3 pekerjaanya
Mendukung
operasional
Kordinasi yang
manajemen K3
kurang antara Bekerja sama dengan
untuk semua Adanya konflik
pekerja dengan pihak-pihak terkait
3 kegiatan baik dengan warga
pengawas dalam mengenai penerapan K3
pengadaan sekitar
mengartikan yang jelas
APD,pendukung
penerapan K3
kerja dan man
power
88
b.Pemberdayaan Tenaga kerja Lokal dalam menerapkan K3
Adanya perekrutan tenaga kerja local pada proyek pembanngunan Rumah Sakit
Unit Pelaksana Teknis Vertikal Kupang yang berjumlah 153 orang.Dengan
adanya pemberdayaan tenaga kerja lokal diharapkan bisa menaikan kemampuan
sumber daya manusia.
89
b.Banyak pro dan kontra mengenai peraturan K3
d.Banyaknya para pekerja lokal yang tidak sesuai dengan skill dan
kompetensi yang dibutuhkan
a. Reward bagi para pekerja yang menaati K3 dengan sangat baik dari
segi APD dan kerapihan penilaian lapangan
Pemberian reward kepada para pekerja yang menaati peraturan K3 dengan
baik dilihat dari penggunaan APD dan kerapihan penilaian lapangan.
90
b. Assesment pelatihan yang dilakukan kepada para pekerja untuk
meningkatkan kepatuhan k3
Pengadaan latihan kepatuhan K3 yang dilakukan secara rutin dan terjadwal
kepada para pekerja sehingga mampu meningkatkan kepatuhan K3.
91
a. Adanya badai seroja yang membahayakan aset perusahaan dan para
pekerja
92
kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Hutama Karya (HK) dalam
menerapkan kepatuhan K3 pada proyek pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Vertikal Kupang.Maka dari itu dilakukan penggabungan antara factor
internal dan factor eksternal.Sehingga dirumuskan strategi alternatif yang dapat
disarankan.Analisis dengan menggunakan model Matrik SWOT dengan data yang
diperoleh sebagai berikut:
93
Tabel IV. 19 Matrik SWOT
4.Kekompakan tim sebagai pengendali proyek bersinergi 4.Masalah pembayaran yang terhambat bisa mengurangi
dalam menerapkan keselamatan kerja kedisplinan dalam menerapkan kepatuhan k3
5.Mendukung operasional manajemen K3 untuk semua
5.Kordinasi yang kurang antara pekerja dengan pengawas
kegiatan baik pengadaan APD,pendukung kerja dan man
dalam mengartikan penerapan k3
power
6.Adanya pelatihan tentang K3 6.Pendidikan pekerja bangunan rendah
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1.Reward bagi para pekerja yang
1.Memberikan reward bagi para pekerja yang telah 1.Membuat penjadwalan secara rutin dalam bentuk pelatihan
menaati K3 dengan sangat baik dari
menaati dan mendukung operasional penerapan K3 baik kepada para pekerja untuk meningkatkan kepatuhan K3
segi APD dan kerapihan penilaian
penggunaan APD dan ketertiban dilapangan (S5,O1) (W1,O2)
lapangan
2.Bekerja sama dengan pihak terkait
2.Assesment pelatihan yang dilakukan 2.Melakukan simulasi tangkap darurat bencana alam untuk memberikan pembinaan
kepada para pekerja untuk dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan K3 yang kepada pekerja bangunan sehingga
meningkatkan kepatuhan k3 tersedia (S3,O4) penerapan K3 dapat berjalan lebih
optimal ( W2,O5)
3.Orang-orang lokal dilibatkan untuk 3.Memberikan kesempatan kepada para pekerja dan 3.Evaluasi secara rutin setelah melakukan tanggap darurat
berperan aktif diproyek sesuai dengan pengawas dalam mengikuti pelatihan untuk meningkatkan bencana alam untuk meningkatkan koordinasi yang tepat
kemampuan dan skill masing-masing kepatuhan K3 (S4,O2) antara pekerja dan pengawas (W5,O4)
4.Melakukan simulasi tangkap darurat 4.Mensosialisasikan regulasi dari 4.Tenaga kerja yang skill dan kompetensi tidak sesuai
bencana alam kepada seluruh karyawan pemerintah dan tata tertib proyek ditempatkan ke sektor pekerja yang memiliki skill dan
dan pekerja kepada pekerja bangunan (S1,O5) kompetensi yang lebih dominan( W3,O3)
94
5.Bekerja sama dengan pihak-pihak 5.Memberi penghargaan kepada pekerja yang benar-benar
5.Melakukan perekrutan terhadap tenaga kerja lokal guna
terkait mengenai penerapan K3 yang menerapkan Kedisplinan dalam meningkatkan kepatuhan k3
meningkatkan pegetahuan betapa pentingnya K3 (S2,O3)
jelas ( W4,O1)
6.Diselenggarakan pelatihan secara rutin tentang K3 serta 6.Dinas terkait mengadakan pelatihan mengenai skill dan
6.Adanya dukungan dari dinas terkait
melibatkan dinas terkait dalam mesosialisasikan kegunaan kompetensi kepada para pekerja terutama pekerja lokal
dan terdapat regulasi pemerintah
dan kejelasan mengenai regulasi pemerintah tentang K3 konstruksi sehingga mampu dan bisa memahami secara cepat
mengenai K3 sangat jelas
yang harus diterapkan (S6,06) peraturan K3 yang diterapakan.(W6,O6)
95
Dari Tabel IV.19 matrik di atas dapat diketahui bahwa terdapat empat kelompok
strategi yang dapat dijalankan dalam upaya meningkatkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam kegiatan pekerja bangunan di Gedung Rumah Sakit Unit
Pelaksana Teknis Vertikal Kupang. Dari strategi yang dirumuskan melalui matrik
di atas dapat disusun menjadi strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
kegiatan pekerja bangunan di Gedung Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal
Kupang yang dapat dilaksanakan. Masing-masing strategi tersebut adalah sebagai
berikut:
1.Strategi SO
a. Memberikan reward bagi para pekerja yang telah menaati dan mendukung
operasional penerapan K3 baik penggunaan APD dan ketertiban dilapangan.
b. Melakukan simulasi tangkap darurat bencana alam dengan menggunakan
peralatan dan perlengkapan K3 yang tersedia.
c. Memberikan kesempatan kepada para pekerja dan pengawas dalam
mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kepatuhan K3.
d. Melakukan perekrutan terhadap tenaga kerja lokal guna meningkatkan
pegetahuan betapa pentingnya K3.
e. Adanya pelatihan tentang K3.
2.Strategi WO
3.Strategi ST
96
c. Mejelaskan mengenai tata tertib proyek sesuai dengan protokol
kesehatan yang berlaku.
d. Tetap menjaga kualitas APD,alat pendukung kerja dan kesehatan man
power dalam kondisi cuaca apapun sehingga bisa meminimalisir
keterlambatan pekerjaan.
e. Warga sekitar ikut dilibatkan demi kelancaran pengerjaan proyek dan
meredam situasi konflik.
f. Meningkatkan intensitas pelatihan agar para pekerja terbiasa dengan
peraturan K3 yang sudah diterapkan.
4.Strategi WT
97
Gambar IV. 2 Skema pemilihan strategi alternatif
98
Dari hasil skema pemilihan strategi alternatif terdapat enam poin srategi yang dapat
digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan kepatuhan keselamatan dan
Kesehatan kerja yaitu :
1. Memberikan reward bagi para pekerja yang telah menaati dan mendukung
operasional penerapan K3 baik penggunaan APD dan ketertiban
dilapangan.
2. Melakukan simulasi tangkap darurat bencana alam dengan menggunakan
peralatan dan perlengkapan K3 yang tersedia.
3. Memberikan kesempatan kepada para pekerja dan pengawas dalam
mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kepatuhan K3.
4. Membangun kerja sama team antara pengawas dan pekerja dengan
kegiatan safety talk.
5. Mensosialisasikan regulasi dari pemerintah dan tata tertib proyek kepada
pekerja bangunan
6. Bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan pembinaan kepada
pekerja bangunan sehingga penerapan K3 dapat berjalan lebih optimal
99
Alternatif Strategi Action Plan
100
IV.2 Keterkaitan lokasi dan kondisi strategi yang bisa diterapkan diproyek
lain dengan karakteristik yang sama
Berdasarkan hasil skema strategi alternatif dan dikembangkan action plan yang dapat
diterapkan.Disesuaikan dengan karakteristik proyek Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur diantaranya :
1. Proyek konstruksi bangunan dengan biaya lebih dari 350 miliar rupiah.
2. Proyek konstruksi bangunan yang melibatkan lebih dari 500 tenaga
kerja dan didalamnya terdapat tenaga kerja lokal.
3. Proyek konstruksi bangunan berlokasi di daerah yang secara
infrastruktur masih tertinggal.
4. Tenaga kerja konstruksi yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan
yang masih rendah.
5. Proyek konstruksi bangunan yang melibatkan lebih dari satu kontraktor
dengan mengunakan sistem KSO (kerja sama operasi).
6. Proyek konstruksi bangunan dikategorikan sebagai bangunan untuk
difungsikan sebagai Rumah Sakit.
7. Proyek konstruksi bangunan empat lantai
Jika dilihat dari beberapa poin karateristik di atas,maka strategi alternatif bisa
diterapkan pada proyek lain.Jikalau memenuhi enam karakteristik yang telah
dicantumkan
101
Bab V Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil analisis ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan reward bagi para pekerja yang telah menaati dan mendukung
operasional penerapan K3 baik penggunaan APD dan ketertiban dilapangan.
b. Melakukan simulasi tangkap darurat bencana alam dengan menggunakan
peralatan dan perlengkapan K3 yang tersedia.
c. Memberikan kesempatan kepada para pekerja dan pengawas dalam
mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kepatuhan K3.
102
d. Membangun kerja sama team antara pengawas dan pekerja dengan kegiatan
safety talk.
e. Mensosialisasikan regulasi dari pemerintah dan tata tertib proyek kepada
pekerja bangunan
f. Bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan pembinaan kepada
pekerja bangunan sehingga penerapan K3 dapat berjalan lebih optimal
V.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk hasil penelitian sebagai berikut :
1. Lingkup wilayah dalam penelitian ini masih terbatas pada wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, sehingga hasil penelitian belum dapat digunakan untuk
mempresentasikan kepatuhan K3 di provinsi yang lain. Pada penelitian
selanjutnya, disarankan untuk meninjau provinsi-provinsi lain, agar dapat
melihat kecenderungan penerapan kepatuhan K3
2. Dalam penelitian ini hasil dari variabel independen menunjukan pengaruh
positif terhadap variable dependen.Pada penelitian selanjutnya sebaiknya jumlah
indikator yang digunakan lebih banyak sehingga diharapkan infromasi yang
lebih mendalam.
3. Untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan pendekatan variable yang
berbeda.Dan juga menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak agar bisa
meningkatkan keakuratan hasil data.
4. Analisis matrik SWOT menggunakan metode pejabaran alternatif strategi
dikarenakan studi kasus berada pada level proyek.Diharapkan pada penelitian
selanjutnya dilakukan metode lain untuk melihat peran perusahaan dalam
menerapkan strategi yang tepat yang bisa digunakan dalam safety construction.
103
DAFTAR PUSTAKA
Manu, P., Muhamadu, A. M., Phung, V. M., Nguyen, T. T., Ath, C., Heng, A. Y. T.,
dan Kit, S. C. (2018): Health and safety management practices of contractor of
Cambodia, Vietnam, and Malaysia, Safety Science, 107, 188- 201.
Mohd Kamar, I. F., Lop, N. S., Mat Salleh, N., Mamter, S., dan Suhaimi, H. A. (2014):
Contractor’s Awareness on Occupational Safety and Health (OSH) Management
Systems in Construction Industry, E3S Web of Conferences, 3, 01019.
Badan Pusat Statistik (2021): Diagram tingkat pendidikan pekerja 2015-2020, Badan
Pusat Statistik, Nusa tenggara Timur.
Umar, H. (2003). Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Pt. Gramedia
Pusaka.
104
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2009). SPSS Complete: Teknik Analisis Statistik
Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.
Chandra, C., 2009. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Dalam
Menciptakan Strategi Keberhasilan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Rumah
Susun, Universitas Indonesia, Depok. Jakarta.
Rangkuty, F., 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta.
Aaker, D. A., (1995). Developing Business Strategies, 4th ed., John Wiley & Sons, Inc,
Canada.
Hax, A. C. dan Majluf, N. S., (1991). The Strategy Concept and Process, Prentice Hall,
Pennsylvania.
Helda, dkk (2007) Hubungan Karakteristik Tenaga Kerja dan Faktor Pekerjaan Dengan
Kecelakaan Kerja Di Perusahaan Meuble Kayu Kelurahan Oesapa Kota Kupang.
Kim, Y., Park, J., & Park, M. (2016). Creating a Culture of Prevention in Occupational
Safety and Health Practice. Safety and Health at Work, 7(2), 89–96
105
Puji, A. D., Kurniawan, B., & Jayanti, S. (2017). Faktor Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Rekanan (Pt.
X) Di Pt Indonesia Power Up Semarang
Astiningsih, H., Kurniawan, B., & Suroto. (2018). Hubungan Penerapan Program K3
Terhadap Kepatuhan Penggunaan Apd Pada Pekerja Konstruksi Di
Pembangunan Gedung Parkir Bandara Ahmad Yani Semarang
Peraturan-peraturan
The British Standards Institution (2018): ISO 45001:2018 Occupational health and
safety managements systems Requirements with guidance for use
106
LAMPIRAN
107
MANAJEMEN DAN REKAYASA
KONSTRUKSI PROGRAM STUDI
MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BULAN APRIL, 2022
KUESIONER PENELITIAN
Judul Penelitian:
EVALUASI PENGARUH KESADARAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KEPATUHAN
K3 PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UNIT
PELAKSANA TEKNIS KUPANG DI PROVINSI NTT )
Pendahuluan
Berdasarkan data BPS provinsi NTT 2021,sebesar 7,35 % terjadi kesalahan kerja.Bisa
dikatakan angka ini terbilang sangat tinggi.Manajemen K3 menjadi penting dan pelaksanaannya
di Indonesia sudah diatur dalam Permen PUPR No. 10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Kuesioner
Data yang akan diperoleh dari kuesioner ini akan diolah untuk digunakan sebagai data
primer untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan K3 berdasarkan kesadaran,pengawasan,dan
kepatuhan K3 di proyek rumah sakit unit pelaksana teknis kupang provinsi NTT.
Kerahasiaan Informasi
Seluruh informasi yang diberikan dalam kuesioner penelitian ini akan dirahasiakan dan
hanya dipakai untuk keperluan penelitian ini saja.
108
DATA PENELITI
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan dan memerlukan keterangan lebih lanjut mengenai
kuesioner penelitian ini, dapat menghubungi pada alamat di atas.
109
DATA RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Pendidikan terakhir * : SD/SMP/SMA/S1/…
3. No. Telepon / HP :
4. Alamat E-mail :
5. Jabatan :
PETUNJUK PENGISIAN
a. Kepada Bapak/Ibu dapat menjawab kuesioner penelitian ini dengan jujur dan sebenarnya,
pengamatan Bapak/Ibu pada proyek rumah sakit unit pelaksana teknis kupang yang
dikerjakan pada tahun 2020, mengenai gambaran pengaruh kesadaran,pengawasan dan
kepatuhan K3
b. Pada segmen A, berikan tanda checklist ( v ) pada kotak yang sesuai, untuk tingkat kejelasan
setiap item, mengenai gambaran pengaruh kesadaran,pengawasan dan kepatuhan K3
110
PERTANYAAN-PERTANYAAN
KUESIONER PENELITIAN SEGMEN A
A.DATA VARIABEL KESADARAN
Petunjuk Pengisian :
Mohon beri tanda silang (v) pada kolom yang pilih sesuai dengan level kemampuan.
3 = Ragu-ragu (R)
4 = Setuju (S)
Sangat
Tidak Sangat
NO KRITERIA tidak Ragu-ragu Setuju
setuju Setuju
setuju
MENGKOMUNIKASIKAN MANAJEMEN K3
111
Pekerja memiliki sikap kewaspadaan yang
merupakan
4 bagian penting kompetensi karyawan 1 2 3 4 5
untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja pekerja
112
tidak
menimbulkan kecelakaan kerja
113
B.DATA VARIABEL PENGAWASAN
Petunjuk Pengisian :
Mohon beri tanda silang (v) pada kolom yang pilih sesuai dengan level kemampuan.
3 = Ragu-ragu (R)
4 = Setuju (S)
Sangat
Tidak Ragu- Sangat
NO KRITERIA tidak Setuju
setuju ragu Setuju
setuju
114
Pekerja telah memahami perlunya adanya pengukuran
23 ketercapaian sasaran terhadap program keselamatan dan 1 2 3 4 5
kesehatan kerja (K3)
Petunjuk Pengisian :
Mohon beri tanda silang (v) pada kolom yang pilih sesuai dengan level kemampuan.
3 = Ragu-ragu (R)
115
4 = Setuju (S)
Sangat
Tidak Ragu Sangat
NO KRITERIA tidak Setuju
setuju -ragu Setuju
setuju
116
PERTANYAAN-PERTANYAAN
KUESIONER PENELITIAN SEGMEN B
DATA RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Pendidikan terakhir * : SD/SMP/SMA/S1/…
3. No. Telepon / HP :
4. Usia :
5. Jabatan :
PETUNJUK PENGISIAN
Mohon dijawab dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang ditanyakan
(Kekuatan/Strengths (S), Kelemahan/Weaknesses (W), Peluang/Opportunity (O), dan
Ancaman/Threats (T), kemudian berikan pilihan kriteria berikut pada kolom kriteria:
a. Faktor Internal:
b.Faktor Eksternal:
117
4) Sangat Baik (peluang major)
Setelah memberikan kriteria penilaian, mohon berikan bobot nilai dengan persentase (antara
1% sampai dengan 100%) menurut kepentingannya bagi peningkatan Kepatuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pekerja bangunan gedung rumah sakit unit
pelaksana teknis vertical kupang pada kolom bobot kepentingan.Semakin penting faktor
tersebut untuk diperhatikan, semakin besar persentase bobot kepentingan. Adapun
keseluruhan bobot faktor internal yang mencakup kelebihan dan kelemahan adalah 100%.
Begitu pula halnya dengan keseluruhan bobot faktor eksternal yang mencakup peluang dan
ancaman adalah 100%. Persentase pembobotan adalah sebagai berikut
c. 0,10 Rata-rata
INTERNAL
Jawaban :
118
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI O/T
EKSTERNAL
Jawaban :
119
120
121
122
123
Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan di Proyek Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Kupang.Berikut
merupakan hasil dari wawancara yang dilakukan :
Pendidikan terakhir : S1
Usia : 44 Tahun
No Telepon : 081387499550
Keterangan :
HS : Hans
Hasil Percakapan :
DAY Kalau itu saya tidak bersedia mas,mungkin di videoin aja sebentar
sebagai bukti dokumentasi.
124
kepatuhan K3.Akan saya jelaskan pentunjuk pengisian pada
lembar wawancara.Bisa dilihat terdapat faktor internal dan
eksternal yang meliputi faktor internal adalah kelebihan dan
kelemahan yang terjadi pada proyek ini tertuma mengenai hal-
hal mempengaruhi kepatuhan K3 sedangkan eksternal adalah
anacaman dan peluang yang mempengaruhi kepatuhan
K3.Apakah bapak memahami petunjuk pengisian?
125
2. Warga lokal herus diberikan pembekalan mengenai peraturan K3 agar
tata tertib diproyek tetap terjaga.
HS Selain 3 faktor yang ini apakah ada 3 faktor peluang lain yang
mempengaruhi kepatuhan k3 di proyek?
DAY Ancaman yang terjadi saat kita menerapkan Kepatuhan k3 itu ada 3
faktor pak,diantarannya :
126
2. Permasalahan mengenai pembebasan lahan yaitu adannya pertikian
antar keluarga dikarenkan sertifikat ganda.
DAY Bisa pak,asalkan jangan saat hari cuti idul fitry yah pak.Kemungkinan
besar saya sibuk.
Narasumber
127
Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan di Proyek Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Kupang.Berikut
merupakan hasil dari wawancara yang dilakukan :
Usia : 32 Tahun
No Telepon : 0812160294501
Keterangan :
HS : Hans
YC : Yudi Chandra
Hasil Percakapan :
YC Boleh pak
128
HS Sebelum saya menanyakan pertayaan mengenai
kelemahan,kelebihan,peluang dan ancaman dalam menerapkan
kepatuhan K3.Akan saya jelaskan pentunjuk pengisian pada
lembar wawancara.Bisa dilihat terdapat faktor internal dan
eksternal yang meliputi faktor internal adalah kelebihan dan
kelemahan yang terjadi pada proyek ini tertuma mengenai hal-hal
mempengaruhi kepatuhan K3 sedangkan eksternal adalah
anacaman dan peluang yang mempengaruhi kepatuhan
K3.Apakah bapak memahami petunjuk pengisian?
YC Paham pak
129
2. Banyaknya pro dan kontra terkait aturan K3
YC Untuk ancaman yang di dapat pada proyek ini itu ada 2 pak,yaitu :
130
YC Bisa pak,asalkan jangan saat hari cuti idul fitry yah pak.Kemungkinan
besar saya sibuk.
Narasumber
YUDI CHANDRA
131