Anda di halaman 1dari 7

RANTAI PASOK TENAGA KERJA TERAMPIL PADA PROYEK KONSTRUKSI ( STUDI

KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PUSAT PT. ASDP)

Abstrak
Sektor konstruksi secara nilai ekonomi memiliki posisi yang semakin penting dari tahun ke tahun.
Melalui sektor ini, sejumlah produk dihasilkan seperti jalan, bangunan tempat tinggal, gedung, pabrik,
jembatan, bendungan, serta sarana sosial dan publik lainnya. Rantai pasok tenaga kerja menjadi upaya
untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat. Setiap tenaga kerja konstruksi harus memiliki sertifikat
kompetensi kerja. Sertifikat kompetensi kerja dibagi berdasarkan kualifikasi tenaga kerja. Kualifikasi
tenaga kerja konstruksi merupakan penggolongan profesi dan keahlian atau keterampilan kerja orang
perseorangan di bidang konstruksi menurut tingkat kompetensi dan kemampuan profesi dan keahlian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses rantai pasok tenaga kerja yang sudah
memiliki sertifikat, permasalahan yang terjadi, serta faktor yang menjadi pertimbangan dalam
sertifikasi tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif dan
analisis kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui proses rantai pasok tenaga kerja
yang telah memiliki sertifikat pada proyek konstruksi. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui
faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses sertifikasi rantai pasok tenaga kerja. Analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS (Statistical Package
for Social Science).

Abstract
The construction sector in terms of economic value has an increasingly important position from year
to year. Through this sector, a number of products are produced such as roads, residential buildings,
buildings, factories, bridges, dams, as well as other social and public facilities. The labor supply chain
is an effort to get the right workforce. Every construction worker must have a work competency
certificate. Work competency certificates are divided based on the qualifications of the workforce.
Qualification of construction workers is a classification of professions and expertise or work skills of
individuals in the construction sector according to the level of competence and professional ability and
expertise. The purpose of this study was to determine the supply chain process for workers who already
have a certificate, the problems that occur, and the factors that are considered in labor certification.
The method used in this research is descriptive analysis method and quantitative analysis. Descriptive
analysis is used to determine the supply chain process for workers who have certificates on construction
projects. Quantitative analysis is used to determine the factors that are considered in the labor supply
chain certification process. The analysis used is multiple linear regression analysis with the help of the
SPSS (Statistical Package for Social Science) program.
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Beberapa Tahun belakangan ini dunia konstruksi Indonesia sedang gencar


gencarnya melakukan pembangunan pada sektor konstruksi, Bidang jasa konstruksi
di Indonesia merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam perekonomian
Indonesia (Kirmanto, 2011). Pertumbuhan pekerjaan konstruksi membutuhkan
sumber daya manusia sebagai faktor yang menentukan baik segi kualitas pekerjaan.
Dari segi kualitas pekerjaan sangat tergantung pada keterampilan dari tenaga kerja,
sehingga tenaga kerja menjadi faktor utama dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
guna mencapai hasil yang maksimal. Untuk dapat melakukan kegiatan
pembangunan tersebut maka diperlukan sumber daya manusia dalam bidang
konstruksi. Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi
kelangsungan daln kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi (Tamin, 2005),
namun untuk dapat melaksanakan kegiatan pembangunan tidak hanya butuh tenaga
kerja konstruksi dalam jumlah besar, tetapi juga butuh tenaga kerja yang kompeten
dan terlatih. Kegiatan pembangunan konstruksi dibutuhkan tenaga kerja atau
sumber daya manusia berkualitas dan kompeten yang dapat memenuhi tuntutan
kerja konstruksi dan menghasilkan kegiatan pembangunan konstruksi yang
berkualitas,aman dan bekelanjutan.
Sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 2017 tentang kewajiban
sertifikat kompetensi tenaga kerja ahli dan tenaga kerja terampil konstruksi serta
Undang- Undang no. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan, kompetensi dan
pelatihan konstruksi yang berkelanjutan pada tenaga ahli maupun tenaga kerja
terampil untuk memenuhi daya saing SDM konstruksi untuk domestik maupun
internasional, maka para tenaga kerja perlu menunjukan sertifikat keahlian maupun
keterampilan agar dapat menunjukan kompetensinya, sehingga Investor maupun
kontraktor yang melaksanakan pembangunan tidak perlu lagi akan kemampuan dan
kompetensinya.
Gambar 1.1 Tabel tenaga ahli Konstruksi (Sumber Kementrian PUPR)

Gambar 1.2 Tabel tenaga Kerja Terampil (Sumber Kementrian PUPR)

Dari Tabel diatas diketahui bahwa jumlah tenaga ahli konstruksi di Indonesia hanya
berkisar 267,686 yang memiliki sertifikat keahlian, sedangkan tenaga kerja terampil
konstruksi berjumlah 705,302 yang memiliki sertifikat. dari 8,1 juta tenaga kerja
kontruksi Indonesia, yang mempunyai sertifikat tidak sampai 15%.
Dari data tersebut diketahui bahwa di Indonesia masih banyak dari tenaga
kerja konstruksi yang belum memiliki sertifikat keahlian dalam bidang konstruksi.
Kompetensi secara legalitas dan akademis ini dirasa perlu dalam rangka
menyambut era liberalisasi tenaga kerja beberapa tahun mendatang. Dalam era ini
dimungkinkan pemakaian tenaga kerja lintas negara. Tentu saja pelaksanaan
konstruksi dari luar negeri sebagaimana kebiasaan mereka akan menuntut tukang
yang mempunyai kompetensi, selain secara realitas dan legalitas, akan mungkin
sekali menuntut kompetensi secara akademis yaitu lewat tes tertulis maupun tes
lisan, Apabila ketiga ukuran kompetensi ini tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja
indonesia, maka bisa digunakan sebagai justifikasi pelaksana konstruksi dari luar
negeri untuk menolak pemakaian tenaga kerja konstruksi dari Indonesia.

I.2 Rumusan Masalah


Dengan pentingnya sertifikasi dalam kegiatan konstruksi di Indonesia, maka
muncul masalah yang akan diangkat pada penelitian ini yaitu:
1. Faktor yang mempengaruhi dalam penerapan pendataan Sertifikat
kompetensi keterampilan yang ada di proyek tersebut?
2. Bagaimana penerapan syaratdana manajemen rantai pasok Sertifikat
kompetensi keterampilan tenaga kerja yang ada di Proyek tersebut ?

I.3 Tujuan
Berikut merupakan paparan tujuan yang akan dilakukan
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi dalam penerapan dan
pendataan implementasi syarat Sertifikat Kompetensi Keterampilan.
2. Mengkaji penerapan syarat dan menyusun manajemen Rantai pasok
Sertifikat kompetensi keterampilan

I.4 Ruang Lingkup Pembahasan


Lingkup dan pembahasan dan Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengambilan data akan dilakukan untuk proyek Pembangunan Gedung
Kantor Pusat PT. ASDP Indonesia Ferry untuk memudahkan pengambilan
data penelitian.
2. Data akan dibuat dalam kuisioner yang akan diberikan ke penyedia jasa
(Kontraktor) dan tenaga terampil.

I.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan penelitian berisi mengenai penjelasan dari isis setiap bab
yang ada dalam laporan, Sistematika penulisan ialah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan terhadap
peneletian yang dilakukan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Terdiri dari kerangka konseptual penelitian, metode pengumpulan data, penentuan
variable penelitian, dan metode analisis data.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terdiri dari analisis data hasil kuisioner dan pembahasan tentang Implementasi
Sertifikat Keterampilan pada proyek Kantor Pusat PT. ASDP Indonesia Ferry
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Terdiri dari hasil kesimpulan penelitian dan juga saran-saran yang akan diberikan
untuk enelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Butkovic, Lana. L (Etc), (2016) Supply Chain Management in the Construction
Industry – A Literature Review

Cepagram, Tenaga Ahli Konstruksi


https://cepagram.com/index.php/2018/04/01/tenaga-ahli-konstruksi-pengertian-
istilah-yang-wajib-anda-ketahui-masyarakat-jasa
konstruksi/#:~:text=Tenaga%20Ahli%20Konstruksi%20Indonesia%20yang,perun
dang%2Dundangan%20tentang%20jasa%20konstruksi.
diakses tanggal 23 Februari 2022.

Hartono, Widi (etc), Analisis Rantai Pasok Tenaga Kerja Pada Konstruksi
bangunan Gedung di wilayah Surakarta Dengean Regresi Linier Berganda, 2020,
E-Jurnal Matriks Teknik Sipil, hal 166-174 http:/doi.10.33087/talentasipil.v3i2.30

http://sertifikatkonstruksi.com/sertifikasi/sertifikat-tenaga-
terampil/#:~:text=SKTK%20atau%20Sertifikat%20Keterampilan%20adalah,kefu
ngsian%20dan%2Fatau%20keterampilan%20tertentu. diakses tanggal 23 Februari
2022.

Jena, S. K. and Ghadge, A. (2021), An integrated supply chain - human resource


management approach for improved supply chain performance, International
Journal of Logistics Management. DOI: 10.1108/IJLM-03-2020-0151)
https://www.researchgate.net/publication/301566366_Supply_Chain_Managemen
t_in_the_Construction_Industry_-_A_Literature_Review

Maddepungeng, Andi.(etc), (2018), Pengaruh Rantai Pasok Terhadap Kinerja


Kontraktor Di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, Jurnal Konstruksia,Vol 9, Juli
2018

Neraca tenaga Ahli Konstruksi, https://data.pu.go.id/visualisasi/neraca-tenaga-ahli-


konstruksi-dan-tenaga-terampil-konstruksi diakses tanggal 23 Februari 2022.
Pribadi, Krishna. S (etc), (2007), Identifikasi Rantai Pasok dalam Industri
Konstruksi untik Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu, Jurnal Teknik sipil
Vol.14, no. 4,2007

Refdizalis (etc), 2020, Studi Perilaku Rantai Pasok konstruksi pada Proyek
Pembangunan Gedung, Jurnal Talenta Sipil, 3(2), Agustus 2020, pp.58-66, ISSN
2615-1634 (Online),
Sanjay T. Menon, (2012),"Human resource practices, supply chain performance,
and wellbeing", International Journal of Manpower, Vol. 33 Iss: 7 pp. 769 – 785

Sertifikasi https://binakonstruksi.pu.go.id/informasi-terkini/sekretariat-direktorat-
jenderal/sertifikasi-tenaga-konstruksi-tingkatkan-daya-saing-jasa-konstruksi-
indonesia-di-internasional/ diakses tanggal 23 Februari 2022.

Windapo, A.O. (2016). Skilled labour supply in the South African construction
industry: The nexus between certification, quality of work output and shortages.
SA Journal of Human Resource Management/SA Tydskrif vir
Menslikehulpbronbestuur, 14(1), a750. http://dx.doi.org/10.4102/sajhrm.
v14i1.750

Anda mungkin juga menyukai