Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perusahaan penyedia jasa konstruksi harus mempunyai Sumber Daya Manusia
(SDM) yang ahli di bidangnya, hal penting tersebut adalah kunci untuk bersaing di
pasar internasional. Peningkatan kemampuan SDM pada perusahaan jasa konstruksi
memerlukan upaya pembinaan yang berkelanjutan agar menghasilkan tenaga-tenaga
yang produktif dan kompeten. Upaya tersebut dilakukan dengan peningkatan
keterampilan dan keahlian melalui pelatihan dan pengujian yang berbasis pada
kompetensi (Competency Based Training/CBT). Langkah yang perlu dilakukan yaitu
menerapkan standar kompetensi kerja keterampilan/keahlian tenaga kerja konstruksi
menurut bidangnya masing-masing. Implementasi standar kompetensi yang tepat dan
terukur akan memaksimalkan potensi tenaga kerja konstruksi yang profesional, agar
dapat bersaing di pasar kerja. Strategi untuk meningkatkan kualitas tenaga terampil
dan tenaga ahli konstruksi memerlukan hubungan antara unit pembina di tingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota. Hal tersebut guna mengatasi berbagai keterbatasan dan
melalui permasalahan yang dihadapi dalam era globalisasi (Subarkah, 2007).

Sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan merupakan kewajiban bagi


mereka yang bekerja di bidang jasa konstruksi yang tertuang dalam Pasal 9 UU No.
18/1999 tentang jasa konstruksi yang menyatakan bahwa perencana konstruksi dan
pengawas konstruksi perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian, pelaksana
konstruksi perseorangan harus memiliki sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat
keahlian kerja, perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai perencana
konstruksi, pengawas konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana
konstruksi harus memiliki sertifikasi keahlian (SKA), tenaga kerja yang melaksanakan
pekerjaan di bidang teknik yang akan bekerja pada proyek konstruksi harus memiliki
sertifikat keterampilan dan keahlian kerja.

Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2000 pasal 1 tentang usaha dan peran
masyarakat jasa konstruksi yang merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No.
18/1999 tersebut menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sertifikat adalah tanda
bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi keterampilan kerja dan
keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan
1
dan atau keterampilan tertentu dan atau kefungsian dan atau keahlian tertentu (HPJI,
2014).

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah yang terkait
dengan penerapan sertifikasi keahlian (SKA) bagi tenaga kerja konstruksi adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sertifikasi keahlian (SKA) di perusahaan kontraktor yang
melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan Hotel Quinn Semarang ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan sertifikasi keahlian (SKA)
pada proyek pembangunan Hotel Quinn Semarang ?
1.3. Batasan Masalah

Agar penulisan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari tujuan awal penulisan
maka dilakukan pembatasan penelitian berikut ini yaitu :
1. Objek kajian penelitian ini adalah penerapan sertifikasi keahlian (SKA) di
perusahaan jasa konstruksi yang sedang melaksanakan pekerjaan proyek
pembangunan Hotel Quinn Semarang
1. Data – data yang digunakan merupakan data primer, berupa data hasil survei
dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara langsung terhadap responden

2. Responden yang terkait dalam penelitian ini adalah PT. Purikencana


Mulyapersada yang terlibat dalam proyek pembangunan hotel Quinn Semarang

1.4. Tujuan penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian analisis penerapan penerapan
sertifikasi keahlian (SKA) bagi tenaga kerja konstruksi untuk mendapatkan:

1. Untuk menganalisis penerapan sertifikasi keahlian (SKA) di perusahaan kontraktor


yang sedang melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan Hotel Quinn Semarang
2. Untuk menganalisis faktor-faktor pelaksanaan sistem sertifikasi keahlian (SKA)
pada para pekerja di perusahaan kontraktor yang sedang melaksanakan pekerjaan
proyek pembangunan Hotel Quinn Semarang

2
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
Memberikan pemahaman bagi mahasiswa dan masyarakat mengenai pentingnya
penggunaaan sertifikasi keahlian (SKA) pada para pekerja perusahaan jasa konstruksi
terhadap kualitas pelaksanan pekerjaan proyek konstruksi.

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab inim latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. STUDI PUSTAKA
Berisi dasar-dasar dan landasan teori yang berhubungan dengan
penelitian serta hasil penelitian terdahulu dengan topik permasalahan
yang sama. Dalam bab ini dimuat kerangka pemikiran yang
menggambarkan pola pikir dan sistematika pelaksanaan penelitian.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menyajikan gambaran umum mengenai jenis penelitian,
lokasi penelitian, jenis dan sumber data, objek penelitian, sarana
penelitian, jadwal penelitian, kerangka kerja penelitian yang
digunakan.
BAB IV. ANALISIS PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas secara lengkap tentang data yang diperoleh dari
data primer maupun data sekunder dan diagnosis dengan metodologi
yang sesuai.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menyajikan kesimpulan serta saran dari penulisan
mengenai hasil penelitian baik berupa wawancara maupun studi
literatur

Anda mungkin juga menyukai