K3 KONSTRUKSI
2022
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan empat bab diatas, maka pada laporan K3 ini dapat
disimpulkan bahwa:
1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang
ditujukan supaya teman kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan
selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman dan efisien.
2) Dalam Proses penyelenggaraan konstruki perlu memerhatikan kebijakan-
kebijkan yang di atur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, khususnya
pada pasal 20 yang mengatur sangat jelas dan rinci mengenai Biaya
Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, tujuannya agar
dapat dipahami oleh masing-masing Unit Kerja.
3) Setiap pelaksanaan kegiatan pekerjan konstruksi Penyedia Jasa wajib telah
mempersiapkan alokasi dana/biaya penerapan SMK3 berdasarkan RK3K
yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
4) Pada penilaian resiko dominan tingkat resiko tinggi sehingga skala prioritas
yang terjadi yaitu resiko tinggi. Pada perkerjaan Jembatan resiko dominan
tingkat resiko tinggi sehingga skala prioritas yang terjadi yaitu resiko tinggi.
Pada pekerjaan Bangunan Tinggi dominan tingkat resiko tinggi sehingga
skala prioritas yang terjadi yaitu resiko tinggi.
5) Pada Pekerjaan Konstruksi Bendungan, Jembatan dan Bangunan Tinggi telah
diindentifikasi baahaya, penilaian resiko, skala prioritas serta pengendalian
resiko kemudian dilengakapi dengan alat Pelindung Diri (APD) dan alat
Pelindung Kerja (APK), rambu-rambu, asuransi dan perijinan, personil K3,
serta Fasilitas Sarana Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA