Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. ADI SATRIA ABADI

BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BIDANG


LISTRIK, KONTRUKSI BANGUNAN, PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

BATCH 10

KELOMPOK 2

1. Andi Tedy Sutedy


2. Alfiyan Dwi Kusuma
3. Hendra Gunawan
4. Rizky Dwi Santosa
5. Musa Yohanes Rega
6. Aby Nubly Ahmad
7. Fandi Mabud
8. Muh Alparabi

PENYELENGGARA
PT. Centra Artha Prima Indonesia
21 Maret - 3 April 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan
judul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3), Bidang Instalasi Listrik, Bidang
Konstruksi Bangunan dan Penanggulangan Kebakaran. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada;
1. Panitia PT. Centra Artha Prima Indonesia,Sebagai penyelenggara
pelatihan AK3U
2. PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan pemaparan presentsi
dengan video observasi yang diberikan.
3. Dinas Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi DIY yang
telah memberikan bimbingan dengan pemberian materi untuk
menyelesaikan Tugas.
4. Seluruh Nara Sumber yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
terimah kasih atas ilmu dan pengalamannya selama pelatihan
5. Rekan – Rekan Peserta Pelatihan Calon Ahli K3 Umum Batch Ke 10
Tahun 2022 yang telah mampu menjaga suasana pelatihan yang
kondusif, dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.

Penyusunan Laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif


singkat, Sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya. Kritik dan
Saran kami perlukan untuk menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, penyusu
berharap semoga laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh
penyelenggara pelatihan dan dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

2
DAPTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ 2


DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................... 4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................ 6
1.3 RUANG LINGKUP .......................................................................... 6
1.4 DASAR HUKUM ............................................................................. 7
BAB 11 KONDISI PERUSAHAAN .......................................................... 9
2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 9
2.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT.ASA ................... 10
2.3 TEMUAN HASIL OBSERVASI ...................................................... 12
BAB III ANALISA PEMECAHAN MASALAH ..................................... 20
3.1 ANALISATEMUAN POSITIF......................................................... 20
3.2 ANALISATEMUAN NEGATIF ...................................................... 27
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 34
4.1 KESIMPULAN ............................................................................... 34
4.2 SARAN ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 35

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di tempat
kerja. Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja meliputi suatu usaha baik
di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, dan di udara. Keselamatan
dan kesehatan kerja dinilai penting karena bidang keselamatan dan kesehatan
kerja membahas tentang perlindungan tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
Di samping itu, bidang keselamatan dan kesehatan kerja dapat menjamin sumber-
sumber produksi agar berjalan aman dan efisien serta proses produksi berjalan
lancar. Di era persaingan global ini, keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi syarat kerjasama suatu perusahaan. Bidang keselamatan dan kesehatan
kerja dapat diterapkan di perusahaan untuk mengurangi jumlah kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Bidang keselamatan dan kesehatan kerja dapat diterapkan di perusahaan
baik secara administrasi hingga pelaksanaannya. Terdapat pengendalian
keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat diterapkan meliputi pengendalian
sumber-sumber bahaya hingga upaya pencegahannya. Sumber-sumber bahaya
disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi,
faktor ergonomi, dan faktor psikologi. Manfaat bidang keselamatan dan kesehatan
kerja diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan bisnis dalam
persaingan global. Salah satu perusahaan yang menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja di Indonesia adalah PT. Adi Satria Abadi. Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini membahas keselamatan dan kesehatan kerja yang terdiri atas K3
Listrik, K3 Konstruksi Bangunan dan K3 Penanggulangan Kebakaran di PT. Adi
Satria Abadi.
Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan
sebagai sumberdaya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam suatu
kegiatan usaha. Dalam Bidang Kelistrikan, instalasi listrik merupakan suatu

4
rangkaian yang diperlukan dalam industri, pabrik maupun perkantoran, karena
beberapa tempat kerja membutuhkan listrik yang cukup besar yang biasanya
digunakan untuk lift/elevator yang digunakan untuk orang naik turun gedung dan
bisa digunakan untuk menaikkan barang maupun menurunkan barang. Tentu Saja
Instalasi Listrik yang baik adalah yang aman bagi manusia, bahwa listrik juga
dapat membahayakan dan berdampak negatif bagi manusia.
Perkembangan Industri Jasa Konstruksi di Indonesia telah mengalami
kemajuan dan mendapat porsi yang seimbang dengan perkembangan sektor
industri yang lain. Keseimbangan tersebut diindikasikan oleh peran serta sektor
konstruksi dalam aktivitas pembangunan di Indonesia. Bidang Jasa Konstruksi
Merupakan salah satu dari sekian banyak bidang usaha yang tergolong sangat
rentan terhadap kecelakaan. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Dalam
Suatu proyek konstruksi antara lain, faktor perilaku pekerja konstruksi yang
cenderung kurang mengindahkan ketentuan standar keselamatan kerja, pemilihan
metode kerja yang kurang tepat, perubahan tempat kerja,peralatan yang digunakan
dan faktor kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan
mengenai K3 yang antara lain mengatur tentang pemakaian alat pelindung diri.
Indonesia merupakan daerah yang dilalui garis khatulistiwa, mengingat hal
tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki
hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Demikian memiliki resiko lebih
besar mengalami kerusakan akibat sambaran petir. Pembangunan gedung
bertingkat menjadi solusi karena semakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi
lain, dengan semakin banyak berdirinya bangunan bertingkat, beberapa
permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi penting untuk diperhatikan
karena bangunan bertingkat lebih rawan mengalami gangguan, baik gangguan
secara mekanik maupun gangguan alam. Salah satu gangguan alam yang sering
terjadi adalah sambaran petir. Sehingga Diperlukan Kesadaran Untuk Memasang
penyalur petir untuk kenyamanan penghuni gedung.
Salah satu kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di perusahaan maupun
industri yaitu kebakaran, semakin berkembangan sektor industri yang semakin
kompleks, membuat banyaknya sumber-sumber penyebab kebakaran, kebakaran

5
merupakan salah satu musuh yang sangat ditakuti oleh perusahaan produksi,
karena banyaknya elemen dari kegiatan produksi yang bisa menyebabkan
kebakaran, seperti bahan-bahan yang diproduksi, instalasi listrik, mesin-mesin,
maupun human error.
PT. Adi Satria Abadi adalah perusahan manufaktur yang memproduksi
berbagai jenis sarung tangan. PT. Adi Satria Abadi menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja mulai dari administrasi dan pelaksanaannya. Terdapat beberapa
ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja yang sudah diterapkan, seperti
keselamatan dan kesehatan di ruang lingkup konstruksi bangunan, ruang lingkup
listrik, dan ruang lingkup penanggulangan kebakaran. Dari uraian sebelumnya
dapat dilakukan pembuatan laporan untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang
terdapat di PT. Adi Satria Abadi dalam bidang listrik, elevator, penyalur petir,
konstruksi, dan kebakaran yang selanjutnya dilakukan analisa kesesuaian dan
ketidaksesuaian terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
fakta yang ada di lapangan. Atas dasar penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Adi Satria Abadi, sehingga PT. Adi Satria Abadi merupakan lokasi
yang tepat sebagai lokasi Praktek Kerja Lapangan bagi peserta pelatihan calon
ahli K3 Umum Kemnaker RI dalam melakukan observasi lapangan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) secara virtual di PT. Adi
Satria Abadi, Kami sebagai calon ahli K3 umum mempunyai misi ke depan yaitu
dapat lebih memahami pelaksanaan K3 secara umum dan dapat melakuka
pengawasan K3 terhadap bidang Instalasi Listrik,bidang Kontruksi Bangunan,dan
bidang penanggulangan kebakaran.sebagai tercantum dalam UU. NO.1 tahun
1970 tentang Keselamtan Kerja, kami juga berharap agar mencari solusi
Keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait dalam bahaya – bahaya yang
ditimbulkan dari aktifitas kerja tersebut.

1.3 RUANG LINGKUP


Adapun ruang lingkup dari praktek kerja lapangan ini, yaitu:

6
1. Pelaksanaan K3 di bidang penanggulangan kebakaran
2. Pelaksanaan K3 di bidang listrik dan lift
3. Pelaksanaan k3 di bidang konstruksi bangunan

1.4 DASAR HUKUM


Dasar hukum ini adalah acuan untuk aplikasi proses kegiatan untuk
meningkatkan keselamtan kesehatan tenaga kerja dan meningkatkan proses
produksi dari alat. Dan peraturan untuk mengawasi perusahaan telah dilaksanakan
peraturan K3 sesuai dengan kementerian ketenagakerjaan.
A. K3 Bidang Listrik
1) UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2) UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
3) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
4) Permenaker No. Per.03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat K3 pada
Lift Penumpang dan Barang
5) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja
6) Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No: Kep.407/BW/1999 tentang
Persyaratan,Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift
7) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.:
Kep.75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
8) Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No: Kep.311/BW/2002 tentang
Sertifikat Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi
Listrik
9) Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)

7
di Tempat Kerja
10) PERMEN No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan kerja listrik di tempat kerja.
B. K3 Bidang Konstruksi Bangunan
1) UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3) UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

4) UU No. 28 Tahun2002 Tentang Bangunan Gedung


5) Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Konstruksi Bangunan
f. SKB Menaker dan Menteri PU Kep. 174/MEN/1986 dan No.
104/KPTS/1986 tentang K3 pada Kegiatan Konstruksi
6) Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi
personil K3 Konstruksi Bangunan
7) Kep.74/PPK/XII/2013 Lisensi K3 Bidang Supervisi Perancah.
C. K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran
1) UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat – syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
5) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
6) Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
7) Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
8) SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap
untuk proteksi kebakaran.

8
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan kulit. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994 oleh 3 orang yaitu
Bapak Aji Subiyono, Bapak Diyono dan Ibu Defalikh dengan nama awal
perusahaan yaitu Adi Surya Abadi dan sekarang menjadi Adi Satria Abadi. Lokasi
awal perusahaan ini berada di gedung milik Departemen Perindustrian yang
berlokasi di KompleksLIK Jalan Laksada Adisucipto KM 8,5 Maguwoharjo,
Yogyakarta.
Pada awal tahun 1995, PT. Adi Satria Abadi menggandeng CV. Bengawan
Solo yang beralamatkan di Pucung Sawit, Solo. Kemudian pada tahun 1996, PT.
Adi Satria Abadi mulai menjalin kerjasama dengan PT. Bromo Sakti yang
berlamatkan di Jalan Lomawu No. 62 Yogyakarta. Dari berbagai kerjasama
tersebut, pada tahun 1997 PT. Adi Satria Abadi mulai merasakan adanya kulitkulit
yang sobek dan jumlahnya yang begitu banyak, sehingga sulit untuk dijual. Maka
pada tahun tersebut, muncul ide untuk mendirikan pabrik sarung tangan kulit yang
sasarannya untuk memenfaatkan kulit-kulit yang sobek agar bisa dijual.
Pada tahun 2000, PT. Adi Satria Abadi mulai memikirkan dan menghitung
untuk bisa membangun pabrik sendiri yang akhirnya Pemerintah Daerah Bantul
menyediakan lokasi untuk kompleks industri kulit yaitu di Dusun Banyakan,
Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Kemudian pada tahun 2003, PT. Adi
Satria Abadi mulai melakukan proses produksi sendiri di tempat tersebut,
sedangkan divisi darung tangan tetap dilakukan di Gedung Departemen
Perindustrian di Kompleks LIK Jalan Laksada Adisucipto KM 8,5 Maguwoharjo,
Yogyakarta.
PT. Adi Satria Abadi mempunyai dua divisi yaitu divisi sarung tangan
dan divisi kulit. Divisi sarung tangan berlokasi di Kompleks LIK Jalan Laksada
34Adisucipto KM 8,5 Maguwoharjo, Yogyakarta. Kantor ini sebagai kantor pusat
yang juga merupakan pusat manajemen jalannya produksi PT. Adi Satria Abadi,

9
khususnya untuk prose pembuatan sarung tangan. Sementara itu, divisi kulit
berlokasi di Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Tempat ini digunakan untuk
proses pengolahan kulit dalam jumlah besar.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Berdasarkan Permenaker No.4/Men/1987 tentang panitia Pembina
keselematan dan kesehatan kerja (P2K3) yaitu pengurus atau pengusaha wajib
membentk P2K3 dengan kriteria tempat kerja (pasal 2 ayat 1 dan 2) yaitu
a. Tempat Kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang
atau lebih
b. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan kurang dari
100 orang akan tetapi menggunakan bahan proses instalasi yang mempunyai
resiko yang besar akan terjadinya peledakan,kebakaran,keracunan, dan
penyinaran radio aktif.
PT. ASA memiliki total karyawan 209 tenaga kerja sehingga diwajibkan
membentuk panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3). PT. ASA
sudah membentuk P2K3 dan sudah mempunyai ahli K3 Umum 1 orang.

10
STRUKTUR ORGANISASI PT. ADI SATRIA ABADI

11
2.3 TEMUAN HASIL OBSERVASI
Dari hasil observasi yang dilakukan, ditemukan temuan fositif dan negatif dari hasil pengamatan kelompok 2 dari video sebagai
berikut :
1. Temuan K3 Konstruksi Bangunan
a. Temuan Positif
NO Temuan Dokumentasi

1 Terdapat Ruangan Klinik Dokter yang sekaligus berfungsi untuk


memberikan pelayanan kesehatan kepada tenaga kerja

2 Sudah terpasangnya Exhaust fan di ruang panel listrik dimana


fungsinya untuk menghisap udara kotor dan mengeluarkannya.

12
3 Telah memiliki Ventilasi Udara yang bersifat alami atau buatan
yang cukup baik

4 Fasilitas Toilet Bagi Staff dan Pekerja

13
b. Temuan Negatif

NO Temuan Dokumentasi
1 Terdapat Retakan pada Pasangan Dinding dengan Kolom
Bangunan

2. Atap Mengalami Korosi

3 Tangga Akses Menuju Mesin Draining terbuat dari bahan kayu


pada kaki tangga terdapat genangan air

14
2. TEMUAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
A. Temuan Positif

No Temuan Dokumentasi
1 Terdapat APAR Pouder sistem Proteksi Kebakaran

2 Telah dilakukan Training Pemadam Kebakaran secara internal


dengan menggunakan apar setiap 1 tahun sekal

15
3 Adanya sign jalur evakuasi dan titik kumpul

16
B. TEMUAN NEGATIF
No Temuan Dokumentasi

1 Tidak Ada hydrand halaman maupun hydrand Gedung

2 Tidak ada Instalasi Sprinkel

3 Tidak ada Alarm Kebakaran

17
3. PENEMUAN K3 LISTRIK
A. TEMUAN POSITIF
NO Temuan Dokumentasi

1 Terdapat Instalasi Listrik dan dilengkapi dengan informasi line


diagram listrik

2 Adanya Penyalur Petir WAWANCARA

3 Istalasi dan Peralatan Listrik sudah terhubung ke tanah grounding WAWANCARA

18
B. TEMUAN NEGATIF

NO Temuan Dokumentasi

1 Belum Memiliki Ahli K3 Listrik WAWANCARA

19
BAB III
ANALISA PEMECAHAN MASALAH

3.1 ANALISA TEMUAN POSITIF


Berikut Hasil Temuan Positif dari Video Observasi sbb :
1. K3 Konstruksi Bangunan
a. Temuan Positif
NO Data Temuan Temuan Dampak/Manfaat Dasar Hukum

1 Klinik Kesehatan Terdapat Klinik


untuk memberikan pelayanan Permennakertrans No. Per.
03/Men/1982 tentang Pelayanan
untuk pelayanan kesehatan kepada tenaga
Kesehatan Kerja
Kesehatan Tenaga kerja.untuk memlihara dan Pasal 3 : ayat 2 : pengurus wajib
memberikan pelayanan kesehatan
Kerja melindungi derajat kesehatan
kerja sesuai dengan kemajuan
tenaga kerja dari faktor- ilmu pengetahuan dan teknologi.
Permenakertrans No.
faktor bahaya yang di hadapi
Per.15/MEN/VIII/2008 tentang
ditempat kerja agar Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di tempat kerja
mencapai produktivitas &
Bab 3 pasal 9 ayat 2 point b :
kesejahteraan kerja.
mempunyai luas minimal cukup

20
untuk menampung satu tempat
tidur pasien dan masih terdapat
ruang gerak bagi seorang petugas
P3K serta penempatan fasilitas
P3K.
2 Ruangan Panel Listrik Sudah terpasangnya untuk menghisap udara kotor -Permenaker No.PER. 01 / MEN
/ 1980 Tentang Keselamatan dan
Exhaust fan di dan mengeluarkannya. lalu
Kesehatan Kerja pada konstruksi
ruang panel listrik mengganti dengan udara Bangunan
-Pasal 5 point 2 : semua tempat
bersih dari luar ruangan
kerja harus mempunyai ventilasi
yang cukup sehingga dapat
mengurangi bahaya debu, Uap
dan bahaya lainnya
-Pasal 4 Ayat 2 PUPR N0.
24/PRT/2008 Tentang Peraturan
menteri pekerjaan Umum &
perumahan Rakyat tentang
pedoman pemeliharaan &
Perawatan Bangunan Gedung

21
3 Ruang Produksi Terpasang lubang Kenyamana bagi pekerja Permenaker No.Per 01/Men/1980
Ventilasi Udara pada dalam bekerja Tentang K3 Pada Konstruksi
ruang produksi Bangunan
Pasal 5 point 2 : semua tempat
kerja harus mempunyai ventilasi
yang cukup sehingga dapat
mengurangi bahaya debu, Uap
dan bahaya lainnya

4 Fasilitas Toilet Terdapat Toilet yang Menjadi sarana kebutuhan Pasal 33 dan 34 Permenaker N0.5
disediakan sebanyak bagi karyawan untuk BAB Tahun 2018 tentang
22 dengan total 6 sebagai ruang ganti Keselamatan dan Kesehatan
yang secara terpisah Kerja Lingkungan Hidup
dimana berfunsi Pasal 36 Ayat 1 PUPR
untuk BAB sebagai 14/PRT/M/2017 Tentang
ruang ganti Persyaratan Kemudahan
Bangun Gedung

22
2. K3 KEBAKARAN
A. Temuan Positif
NO Data Temuan Temuan Dampak/Manfaat Dasar Hukum
1 Ruang Produksi Tersedia apaar Mencegah dan Pasal 4 ayat 1 Permenakertrans No 4
berjenis pouder sistim mnegurangi, serta Tahun 1980 tentang sarat – sarat
proteksi kebakaran memadamkan pemasangan dan pemeliharaan alat
kebakaran di tempat
yang muda di lihat kerja pemadam api ringan ( Apar )
dan di jangkau
Kepmenaker No.186 Tahun 1999
Pasal 2 ayat (2) “Kewajiban
mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran ditempat
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energi;
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm
pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi;
c. Pengendalian penyebaran asap,
panas dan gas;
d. Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja

23
2 Halaman Perusahann Telah di lakukan Karyawan dapat Pasal 2 Ayat 2 Kepmenaker No
trening / simulasi mengantisipasi pada KEP/186/MEN/1999 Tentang unit
pemadam kebakaaran saat terjadi kebakran penanggulangan kebakaran di tempat
kerja
secara internal dengan dengan
menggunakan apar menggunakan apar
setiap 1 tahun sekali

Adanya sign jalur Memudahkan para UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
evakuasi dan titik pekerja untuk (e) “Dengan peraturan perundangan
kumpul menemukan jalan ditetapkan syarat-syarat keselamatan
ketika terjadi bahaya kerja untuk Memberi kesempatan atau
yang tidak diinginkan jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya;

24
3. K3 KELESTRIKAN
A. Temuan Positif
NO Data Temuan Temuan Dampak/Manfaat Dasar Hukum

1 Terdapat Instalasi Memudahkan untuk Kepmenaker No 12 Tahun 2015 Pasal 5


Listrik dan dilengkapi mengetahui jika ada ayat (1) dan (2) :
dengan informasi line aliran pada mesin- (1) Perencanaan. Pemasangan, penggunaaan,
diagram listrik mesin yang perubahan, dan ppemliharaan sebagaiman
mengalami kerusakan dimkasud dalam pasal 4 ayat (1) huruf a
yang dilaksanakan pda kegiatan
pembangkitan, trnasmisi, distribusi dan
pemanfaatan listrik wajib mengacu kepada
standar bidang kelistrikan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan terhadap instalasi
perlengkapan dan peralatanlistrik
2 WAWANCARA Adanya penyalur petir - Menangkap muatan Permenaker No.2 Tahun 1989 Pasal 2
petir dan ayat 1 “ Instalasi penyalur petir harus
menyalurkannya ke direncanakan, dibuat, dipasang dan
bumi
dipelihara sesuai dengan ketentuan dalan
- Melindungi area
pabrik peraturan Menteri ini atau sesuai standar
yang diakui

25
3 WAWANCARA Instalasi peralatan - Menyalurkan Permenaker No. 2 Tahun 1989 Pasal 1
listrk sudah terhubung muatan listrik dari huruf H “Instalasi pneyalur petir ialah
ke tanah (Grounding) petir ke bumi seluruh susunan saranan penyalur petir
- Mencegah terdiri atas penerima, penghantar, penurunan
(Down Conductor) elektroda bumi termasuk
terjadinya
perlengkapan lainnya yang merupakan satu
kerusakan pada
kesatuan yang berfungsi untuk menangkap
alat produksi muatan petir dan menyalurkan ke bumi

26
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
1. K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
B. Temuan Negatif
N0 Lokasi Potensi Bahaya Probabi Pemapara Konse Rating / Saran / Peraturan Foto
liti / n/ kuensi resiko rekomendasi perundang -
Peluang Pemajana / undangan
n Akibat
1 Terdapat Robohnya 6 0,5 40 120 Perlu segera PP No. 36 Tahun
Retakan pasangan dilakukan 2005 Pasal 1 ayat
pada dinding apabila : Risiko penambalan 28 “Perawatan
Pasangan terkena gaya substansial sebelum adalah kegiatan
Dinding geser , perlu bertambah memperbaiki
dengan tindakan parah dan/atau mengganti
Kolom perbaikan kondisinya bagian bangunan
Bangunan Gedung
,komponen,bahan
bangunan,dan
/atau prasarana dan
sarana agar
bangunan gedung
tetap laik fungsi”

27
2 Kerangka Struktur atap 6 0,5 40 120 - Dilapisi -PP No. 36 Tahun
Atap bisa terjadi dengan anti 2005 Pasal 1 ayat 28
Bangunan gagal fungsi karat atau “Perawatan adalah
Sudah sehingga bisa : Risiko pergantian kegiatan
Mengalami membahayaka substansial struktur memperbaiki
Karat/koros n yang berada , perlu dengan yang dan/atau mengganti
i dibawahnya tindakan baru bagian bangunan
- Melakukan Gedung
perbaikan
proses ,komponen,bahan
perbaikan bangunan,dan
pada bagian /atau prasarana dan
yang terkena sarana agar
korosi bangunan gedung
tetap laik fungsi”
Tangga Struktur tangga 6 6 3 36 -Apabila Pasal 25 dan 26
3 Akses bisa masih Permenaker
Menuju mengalami Risiko menggunakan No.Per.01/MEN/19
Mesin pelapukan sedang, material kayu 80 Tentang K3
Draining pada bagian mungkin pada Konstruksi
perlu
terbuat dari kaki tangga, bagian kaki bangunan
tindakan
bahan kayu karena bawah bisa
pada kaki menggunakan perbaikan diberikan
tangga material dari namun lapisan
terdapat kayu dapat sehingga tidak
genangan dijadwalka secara
air n langsung
bersinggungan
dengan air

28
2. K3 KEBAKARAN
B. TEMUAN NEGATIF K3 KEBAKARAN
N0 Lokasi Potensi Probabiliti Pemapara Konsekue Rating / Saran / Peraturan Foto
Bahaya / Peluang n/ nsi / resiko rekomendasi perundang -
Pemajanan Akibat undangan
1 Ruang Tidak 3 1 40 120 Perlu di Undang –
kerja dapat lakuakan Undang No 1
mendeteks (Risiko memasang Tahun 1970
i substan alaram tentang
kebakaran sial, kebakaran agar keselamatan
awal perlu karyawan kerja
tindaka dapat
n mengantisipasi
perbaik kebakaran
an) awal
2 Dalam Terjadi 3 1 40 120 Perlu di pasang Permen
gedung kebakaran hydrand untuk PUPR No
dan di (Risiko dapat 26/PRT/M/
luar bangunan substan mengatasi Tahun 2008
gedung gedung sial, terjadi tentang
perlu kebakaran persaratan
tindaka dalam gedung teknis sistim
n maupun di proteksi
perbaik bangunan kebakaran
an) gedung pada
bangunan
gedung

29
3 Ruang Terjadi 3 1 40 120 Perlu di Permenaker
penyim kebakaran lakukan No 186
panan matrial (Risiko instalasi Tahun 1999
dan substan sprnkel di tentang unit
gedung sial, ruang penanggulan
perlu penyimpanan gan di tempat
tindaka sarung tangan kerja
n
perbaik
an)

30
3. K3 LISTRIK
C. TEMUAN NEGATIF
NO Lokasi Potensi Probability/ Pemaparan/ Konsekkuensi/ Ratio/ Saran/ Dasar Hukum
Bahay peluang pemajanan Akibat Rating rekomenda
si
1 WAWANCARA Kurangnya 10 10 7 700 Mendelega Permenaker
pengetahuan (Risiko sangat sikn salah No.12 tahun
penanganan tinggi, lakukan satu 2015 Pasal 2
K3 teknisi penghentian karyawan “Pengusaha
listrik dapat kegiatan untuk dan/atau
mengakibatk segera) mendapatk pengurus wajib
an : Terjadi an melaksanakan
Belum memeliki Ahli
konsleting/ kompetensi K3 Listrik di
K3 Listrik arus pendek dalam tempat kerja
yang Bidang
menimbulka Kelistrikan
n kerusakan
dan
kebakaran

31
Keterangan :
Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x
Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin
Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang
terjadi / hampir 10
terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan
pasti
Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk
Mungkin terjadi terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali 6
kesempatan)
Tidak biasa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi
namun bisa namun kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali 3
terjadi dalam 1000 kali kesempatan)
Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu
Kecil
kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali 1
kemungkinannya
kesempatan)
Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah
Sangat kecil
bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 0.5
kemungkinannya
100.000 kali kesempatan)
Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak
Tidak mungkin
muungkin terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 0.2
terjadi
1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5

32
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti:
cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota
Serius 7
tubuh)
Perawatan
Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Medis
Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan
Perawatan P3K 1
pengobatan P3K
Penilaian Resiko
 diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
 dibawah 10 : Risiko rendah

33
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PT Adi Satria Abadi sudah menjalankan dengan baik sesuai dengan
regulasi yang mengatur tentang K3 Listrik terkait structural K3, instalasi listrik
maupun penghantar petir dan document pendukung kerja (SOP). Akan tetapi ada
beberapa kekurangan dalam factor ergonomic dan pemeliharaan peralatan listrik
yang digunakan. Mengenai bidang konstruksi sudah melaksanakan sesuai dengan
regulasi yang berlaku terkait bangunan gudang, kantor, dan IPAL. Namun ada
beberapa kekurangan dalam perawatan dan pemeliharaan sector kontrusksi. Dan
bidang Penanggulangan Kebakaran juga sudah melaksanakan sesuai dengan
regulasi yang berlaku. Terkait APAR dan Pembinaan terhadap tenaga kerja dalam
pelatihan penanggulangan kebakaran.

4.2 SARAN

a. PT. Adi Satria Abadi diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap


bagian Gedung yang sudah mengalami Kerusakan
b. PT. Adi Satria Abadi diharapkan mampu melakukan perawatan di seluruh
bangunan Gedung, terutama melakukan pengecetan supaya terlihat segar
dan bersih, melakukan pembersihan di bagian Gedung yang tercecer oleh
oli, sehingga tidak menyebabkan pekerja terpleset

c. Perlu dilakukannya penegasan dalam system maintenance peralatan


kelistrikan,
d. perbaikan bangunan yang mendukung produksi perusahaan,
e. pemasangan alat proteksi kebakaran untuk penanggulangan kebakaran.

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Undang- Undang


Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonantie 1930) Undang- Undang No.28 tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
2. Undang- Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. Undang- Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4. Undang- Undang No.24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
5. Berbahaya Dan Berbahaya
6. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun
7. Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005 Tentang Bangunan Gedung
8. Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemn
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Peraturan Pemerintah No.88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
10. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
11. Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
12. Permenaker No. 15 Tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Permenaker No. 04 Tahun 1987 Tentang Panitian Penyelenggara
Kesehatan
13. Dan Keselamatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Permen Lingkungan Hidup No.05 Tahun 2014 Baku Mutu Air Limbah
14. Permen Lingkungan Hidup No.416 Tahun 1990 Syarat-Syarat Dan Pengawasan
Kualitas Kulit
15. Permenaker No.08 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat
Angkat Dan Angkut
16. Permenaker No.37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana
Tekanan Dan Tangki Timbun

35
17. Pemernaker No.09 Tahun 2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat Dan
Angkut
18. Permenaker No.38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat
Tenaga Dan Produksi
19. Permenaker No.2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Permenaker No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik
DiTempat Kerja
20. Permenaker No.04 Tahun 1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
21. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
22. Permenaker No.12 tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik Di
Tempat Kerja
23. Permenaker No.04 Tahun 1987 Tentang Panitian Penyelenggara Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
24. Permenaker No.05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di
Lingkungan Kerja
25. Permenaker No.15 tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pemernaker No.09 Tahun 2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat Dan
Angkut.

36

Anda mungkin juga menyukai