BATCH 10
KELOMPOK 2
PENYELENGGARA
PT. Centra Artha Prima Indonesia
21 Maret - 3 April 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan
judul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3), Bidang Instalasi Listrik, Bidang
Konstruksi Bangunan dan Penanggulangan Kebakaran. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada;
1. Panitia PT. Centra Artha Prima Indonesia,Sebagai penyelenggara
pelatihan AK3U
2. PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan pemaparan presentsi
dengan video observasi yang diberikan.
3. Dinas Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi DIY yang
telah memberikan bimbingan dengan pemberian materi untuk
menyelesaikan Tugas.
4. Seluruh Nara Sumber yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
terimah kasih atas ilmu dan pengalamannya selama pelatihan
5. Rekan – Rekan Peserta Pelatihan Calon Ahli K3 Umum Batch Ke 10
Tahun 2022 yang telah mampu menjaga suasana pelatihan yang
kondusif, dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
2
DAPTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
rangkaian yang diperlukan dalam industri, pabrik maupun perkantoran, karena
beberapa tempat kerja membutuhkan listrik yang cukup besar yang biasanya
digunakan untuk lift/elevator yang digunakan untuk orang naik turun gedung dan
bisa digunakan untuk menaikkan barang maupun menurunkan barang. Tentu Saja
Instalasi Listrik yang baik adalah yang aman bagi manusia, bahwa listrik juga
dapat membahayakan dan berdampak negatif bagi manusia.
Perkembangan Industri Jasa Konstruksi di Indonesia telah mengalami
kemajuan dan mendapat porsi yang seimbang dengan perkembangan sektor
industri yang lain. Keseimbangan tersebut diindikasikan oleh peran serta sektor
konstruksi dalam aktivitas pembangunan di Indonesia. Bidang Jasa Konstruksi
Merupakan salah satu dari sekian banyak bidang usaha yang tergolong sangat
rentan terhadap kecelakaan. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Dalam
Suatu proyek konstruksi antara lain, faktor perilaku pekerja konstruksi yang
cenderung kurang mengindahkan ketentuan standar keselamatan kerja, pemilihan
metode kerja yang kurang tepat, perubahan tempat kerja,peralatan yang digunakan
dan faktor kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan
mengenai K3 yang antara lain mengatur tentang pemakaian alat pelindung diri.
Indonesia merupakan daerah yang dilalui garis khatulistiwa, mengingat hal
tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki
hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Demikian memiliki resiko lebih
besar mengalami kerusakan akibat sambaran petir. Pembangunan gedung
bertingkat menjadi solusi karena semakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi
lain, dengan semakin banyak berdirinya bangunan bertingkat, beberapa
permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi penting untuk diperhatikan
karena bangunan bertingkat lebih rawan mengalami gangguan, baik gangguan
secara mekanik maupun gangguan alam. Salah satu gangguan alam yang sering
terjadi adalah sambaran petir. Sehingga Diperlukan Kesadaran Untuk Memasang
penyalur petir untuk kenyamanan penghuni gedung.
Salah satu kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di perusahaan maupun
industri yaitu kebakaran, semakin berkembangan sektor industri yang semakin
kompleks, membuat banyaknya sumber-sumber penyebab kebakaran, kebakaran
5
merupakan salah satu musuh yang sangat ditakuti oleh perusahaan produksi,
karena banyaknya elemen dari kegiatan produksi yang bisa menyebabkan
kebakaran, seperti bahan-bahan yang diproduksi, instalasi listrik, mesin-mesin,
maupun human error.
PT. Adi Satria Abadi adalah perusahan manufaktur yang memproduksi
berbagai jenis sarung tangan. PT. Adi Satria Abadi menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja mulai dari administrasi dan pelaksanaannya. Terdapat beberapa
ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja yang sudah diterapkan, seperti
keselamatan dan kesehatan di ruang lingkup konstruksi bangunan, ruang lingkup
listrik, dan ruang lingkup penanggulangan kebakaran. Dari uraian sebelumnya
dapat dilakukan pembuatan laporan untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang
terdapat di PT. Adi Satria Abadi dalam bidang listrik, elevator, penyalur petir,
konstruksi, dan kebakaran yang selanjutnya dilakukan analisa kesesuaian dan
ketidaksesuaian terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
fakta yang ada di lapangan. Atas dasar penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Adi Satria Abadi, sehingga PT. Adi Satria Abadi merupakan lokasi
yang tepat sebagai lokasi Praktek Kerja Lapangan bagi peserta pelatihan calon
ahli K3 Umum Kemnaker RI dalam melakukan observasi lapangan.
6
1. Pelaksanaan K3 di bidang penanggulangan kebakaran
2. Pelaksanaan K3 di bidang listrik dan lift
3. Pelaksanaan k3 di bidang konstruksi bangunan
7
di Tempat Kerja
10) PERMEN No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan kerja listrik di tempat kerja.
B. K3 Bidang Konstruksi Bangunan
1) UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3) UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
8
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
9
khususnya untuk prose pembuatan sarung tangan. Sementara itu, divisi kulit
berlokasi di Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Tempat ini digunakan untuk
proses pengolahan kulit dalam jumlah besar.
10
STRUKTUR ORGANISASI PT. ADI SATRIA ABADI
11
2.3 TEMUAN HASIL OBSERVASI
Dari hasil observasi yang dilakukan, ditemukan temuan fositif dan negatif dari hasil pengamatan kelompok 2 dari video sebagai
berikut :
1. Temuan K3 Konstruksi Bangunan
a. Temuan Positif
NO Temuan Dokumentasi
12
3 Telah memiliki Ventilasi Udara yang bersifat alami atau buatan
yang cukup baik
13
b. Temuan Negatif
NO Temuan Dokumentasi
1 Terdapat Retakan pada Pasangan Dinding dengan Kolom
Bangunan
14
2. TEMUAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
A. Temuan Positif
No Temuan Dokumentasi
1 Terdapat APAR Pouder sistem Proteksi Kebakaran
15
3 Adanya sign jalur evakuasi dan titik kumpul
16
B. TEMUAN NEGATIF
No Temuan Dokumentasi
17
3. PENEMUAN K3 LISTRIK
A. TEMUAN POSITIF
NO Temuan Dokumentasi
18
B. TEMUAN NEGATIF
NO Temuan Dokumentasi
19
BAB III
ANALISA PEMECAHAN MASALAH
20
untuk menampung satu tempat
tidur pasien dan masih terdapat
ruang gerak bagi seorang petugas
P3K serta penempatan fasilitas
P3K.
2 Ruangan Panel Listrik Sudah terpasangnya untuk menghisap udara kotor -Permenaker No.PER. 01 / MEN
/ 1980 Tentang Keselamatan dan
Exhaust fan di dan mengeluarkannya. lalu
Kesehatan Kerja pada konstruksi
ruang panel listrik mengganti dengan udara Bangunan
-Pasal 5 point 2 : semua tempat
bersih dari luar ruangan
kerja harus mempunyai ventilasi
yang cukup sehingga dapat
mengurangi bahaya debu, Uap
dan bahaya lainnya
-Pasal 4 Ayat 2 PUPR N0.
24/PRT/2008 Tentang Peraturan
menteri pekerjaan Umum &
perumahan Rakyat tentang
pedoman pemeliharaan &
Perawatan Bangunan Gedung
21
3 Ruang Produksi Terpasang lubang Kenyamana bagi pekerja Permenaker No.Per 01/Men/1980
Ventilasi Udara pada dalam bekerja Tentang K3 Pada Konstruksi
ruang produksi Bangunan
Pasal 5 point 2 : semua tempat
kerja harus mempunyai ventilasi
yang cukup sehingga dapat
mengurangi bahaya debu, Uap
dan bahaya lainnya
4 Fasilitas Toilet Terdapat Toilet yang Menjadi sarana kebutuhan Pasal 33 dan 34 Permenaker N0.5
disediakan sebanyak bagi karyawan untuk BAB Tahun 2018 tentang
22 dengan total 6 sebagai ruang ganti Keselamatan dan Kesehatan
yang secara terpisah Kerja Lingkungan Hidup
dimana berfunsi Pasal 36 Ayat 1 PUPR
untuk BAB sebagai 14/PRT/M/2017 Tentang
ruang ganti Persyaratan Kemudahan
Bangun Gedung
22
2. K3 KEBAKARAN
A. Temuan Positif
NO Data Temuan Temuan Dampak/Manfaat Dasar Hukum
1 Ruang Produksi Tersedia apaar Mencegah dan Pasal 4 ayat 1 Permenakertrans No 4
berjenis pouder sistim mnegurangi, serta Tahun 1980 tentang sarat – sarat
proteksi kebakaran memadamkan pemasangan dan pemeliharaan alat
kebakaran di tempat
yang muda di lihat kerja pemadam api ringan ( Apar )
dan di jangkau
Kepmenaker No.186 Tahun 1999
Pasal 2 ayat (2) “Kewajiban
mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran ditempat
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energi;
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm
pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi;
c. Pengendalian penyebaran asap,
panas dan gas;
d. Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
23
2 Halaman Perusahann Telah di lakukan Karyawan dapat Pasal 2 Ayat 2 Kepmenaker No
trening / simulasi mengantisipasi pada KEP/186/MEN/1999 Tentang unit
pemadam kebakaaran saat terjadi kebakran penanggulangan kebakaran di tempat
kerja
secara internal dengan dengan
menggunakan apar menggunakan apar
setiap 1 tahun sekali
Adanya sign jalur Memudahkan para UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
evakuasi dan titik pekerja untuk (e) “Dengan peraturan perundangan
kumpul menemukan jalan ditetapkan syarat-syarat keselamatan
ketika terjadi bahaya kerja untuk Memberi kesempatan atau
yang tidak diinginkan jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya;
24
3. K3 KELESTRIKAN
A. Temuan Positif
NO Data Temuan Temuan Dampak/Manfaat Dasar Hukum
25
3 WAWANCARA Instalasi peralatan - Menyalurkan Permenaker No. 2 Tahun 1989 Pasal 1
listrk sudah terhubung muatan listrik dari huruf H “Instalasi pneyalur petir ialah
ke tanah (Grounding) petir ke bumi seluruh susunan saranan penyalur petir
- Mencegah terdiri atas penerima, penghantar, penurunan
(Down Conductor) elektroda bumi termasuk
terjadinya
perlengkapan lainnya yang merupakan satu
kerusakan pada
kesatuan yang berfungsi untuk menangkap
alat produksi muatan petir dan menyalurkan ke bumi
26
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
1. K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
B. Temuan Negatif
N0 Lokasi Potensi Bahaya Probabi Pemapara Konse Rating / Saran / Peraturan Foto
liti / n/ kuensi resiko rekomendasi perundang -
Peluang Pemajana / undangan
n Akibat
1 Terdapat Robohnya 6 0,5 40 120 Perlu segera PP No. 36 Tahun
Retakan pasangan dilakukan 2005 Pasal 1 ayat
pada dinding apabila : Risiko penambalan 28 “Perawatan
Pasangan terkena gaya substansial sebelum adalah kegiatan
Dinding geser , perlu bertambah memperbaiki
dengan tindakan parah dan/atau mengganti
Kolom perbaikan kondisinya bagian bangunan
Bangunan Gedung
,komponen,bahan
bangunan,dan
/atau prasarana dan
sarana agar
bangunan gedung
tetap laik fungsi”
27
2 Kerangka Struktur atap 6 0,5 40 120 - Dilapisi -PP No. 36 Tahun
Atap bisa terjadi dengan anti 2005 Pasal 1 ayat 28
Bangunan gagal fungsi karat atau “Perawatan adalah
Sudah sehingga bisa : Risiko pergantian kegiatan
Mengalami membahayaka substansial struktur memperbaiki
Karat/koros n yang berada , perlu dengan yang dan/atau mengganti
i dibawahnya tindakan baru bagian bangunan
- Melakukan Gedung
perbaikan
proses ,komponen,bahan
perbaikan bangunan,dan
pada bagian /atau prasarana dan
yang terkena sarana agar
korosi bangunan gedung
tetap laik fungsi”
Tangga Struktur tangga 6 6 3 36 -Apabila Pasal 25 dan 26
3 Akses bisa masih Permenaker
Menuju mengalami Risiko menggunakan No.Per.01/MEN/19
Mesin pelapukan sedang, material kayu 80 Tentang K3
Draining pada bagian mungkin pada Konstruksi
perlu
terbuat dari kaki tangga, bagian kaki bangunan
tindakan
bahan kayu karena bawah bisa
pada kaki menggunakan perbaikan diberikan
tangga material dari namun lapisan
terdapat kayu dapat sehingga tidak
genangan dijadwalka secara
air n langsung
bersinggungan
dengan air
28
2. K3 KEBAKARAN
B. TEMUAN NEGATIF K3 KEBAKARAN
N0 Lokasi Potensi Probabiliti Pemapara Konsekue Rating / Saran / Peraturan Foto
Bahaya / Peluang n/ nsi / resiko rekomendasi perundang -
Pemajanan Akibat undangan
1 Ruang Tidak 3 1 40 120 Perlu di Undang –
kerja dapat lakuakan Undang No 1
mendeteks (Risiko memasang Tahun 1970
i substan alaram tentang
kebakaran sial, kebakaran agar keselamatan
awal perlu karyawan kerja
tindaka dapat
n mengantisipasi
perbaik kebakaran
an) awal
2 Dalam Terjadi 3 1 40 120 Perlu di pasang Permen
gedung kebakaran hydrand untuk PUPR No
dan di (Risiko dapat 26/PRT/M/
luar bangunan substan mengatasi Tahun 2008
gedung gedung sial, terjadi tentang
perlu kebakaran persaratan
tindaka dalam gedung teknis sistim
n maupun di proteksi
perbaik bangunan kebakaran
an) gedung pada
bangunan
gedung
29
3 Ruang Terjadi 3 1 40 120 Perlu di Permenaker
penyim kebakaran lakukan No 186
panan matrial (Risiko instalasi Tahun 1999
dan substan sprnkel di tentang unit
gedung sial, ruang penanggulan
perlu penyimpanan gan di tempat
tindaka sarung tangan kerja
n
perbaik
an)
30
3. K3 LISTRIK
C. TEMUAN NEGATIF
NO Lokasi Potensi Probability/ Pemaparan/ Konsekkuensi/ Ratio/ Saran/ Dasar Hukum
Bahay peluang pemajanan Akibat Rating rekomenda
si
1 WAWANCARA Kurangnya 10 10 7 700 Mendelega Permenaker
pengetahuan (Risiko sangat sikn salah No.12 tahun
penanganan tinggi, lakukan satu 2015 Pasal 2
K3 teknisi penghentian karyawan “Pengusaha
listrik dapat kegiatan untuk dan/atau
mengakibatk segera) mendapatk pengurus wajib
an : Terjadi an melaksanakan
Belum memeliki Ahli
konsleting/ kompetensi K3 Listrik di
K3 Listrik arus pendek dalam tempat kerja
yang Bidang
menimbulka Kelistrikan
n kerusakan
dan
kebakaran
31
Keterangan :
Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x
Konsekuensi (C)
32
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti:
cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota
Serius 7
tubuh)
Perawatan
Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Medis
Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan
Perawatan P3K 1
pengobatan P3K
Penilaian Resiko
diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
dibawah 10 : Risiko rendah
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT Adi Satria Abadi sudah menjalankan dengan baik sesuai dengan
regulasi yang mengatur tentang K3 Listrik terkait structural K3, instalasi listrik
maupun penghantar petir dan document pendukung kerja (SOP). Akan tetapi ada
beberapa kekurangan dalam factor ergonomic dan pemeliharaan peralatan listrik
yang digunakan. Mengenai bidang konstruksi sudah melaksanakan sesuai dengan
regulasi yang berlaku terkait bangunan gudang, kantor, dan IPAL. Namun ada
beberapa kekurangan dalam perawatan dan pemeliharaan sector kontrusksi. Dan
bidang Penanggulangan Kebakaran juga sudah melaksanakan sesuai dengan
regulasi yang berlaku. Terkait APAR dan Pembinaan terhadap tenaga kerja dalam
pelatihan penanggulangan kebakaran.
4.2 SARAN
34
DAFTAR PUSTAKA
35
17. Pemernaker No.09 Tahun 2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat Dan
Angkut
18. Permenaker No.38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat
Tenaga Dan Produksi
19. Permenaker No.2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Permenaker No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik
DiTempat Kerja
20. Permenaker No.04 Tahun 1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
21. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
22. Permenaker No.12 tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik Di
Tempat Kerja
23. Permenaker No.04 Tahun 1987 Tentang Panitian Penyelenggara Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
24. Permenaker No.05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di
Lingkungan Kerja
25. Permenaker No.15 tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pemernaker No.09 Tahun 2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat Dan
Angkut.
36