Anda di halaman 1dari 63

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

BERKELANJUTAN DI INDONESIA

4 Juni 2022
Disampaikan dalam Webinar P3SM, Jakarta

Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min


Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR RI Periode 2021 – 2024
Koordinator Bidang V Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR RI Periode 2021 – 2024
Guru Besar bidang Manajemen Proyek Konstruksi UPH
HP: 0812 1919 7499 ; Email: simanjuntakm@pu.go.id / manlian.adventus@gmail.com
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1974

Latar Belakang Pendidikan:


1. Alumni S1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Indonesia (ITI) th 1998
2. Alumni S2 Teknik Sipil Universitas Indonesia (UI) tahun 2000
3. Alumni S3 Teknik Sipil Universitas Indonesia (UI) tahun 2006
4. Alumni S3 Harvest International Theological Seminary (HITS) th 2006
5. Alumni Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS) th 2019

Email : manlian.adventus@gmail.com / simanjuntakm@pu.go.id


HP/WA : 0812.1919.7499
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1974

Sertifikat Profesional bidang Pendidikan Tinggi :


1. Jenjang Jabatan Akademik Guru Besar dalam Bidang Manajemen Konstruksi
2. Sertifikat Dosen (SerDos)
3. Sertifikat Asesor Dosen

Email : manlian.adventus@gmail.com / simanjuntakm@pu.go.id


HP/WA : 0812.1919.7499
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1974

Sertifikat Profesional bidang Jasa Konstruksi :


1. Ahli Utama bidang Manajemen Proyek
2. Ahli Utama bidang Manajemen Konstruksi
3. Ahli Utama bidang Sistem Manajemen Mutu
4. Ahli Utama bidang K3 Konstruksi

Email : manlian.adventus@gmail.com / simanjuntakm@pu.go.id


HP/WA : 0812.1919.7499
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1974

Pengalaman Keprofesian :
1. Guru Besar bidang Manajemen Proyek Konstruksi UPH (1 Oktober 2010-sekarang)
2. Asesor Sertifikasi Dosen Republik Indonesia 92007-sekarang)
3. Dekan Fakultas Desain & Teknik Perencanaan UPH (2012)
4. Dekan Fakultas Sains & Teknologi UPH (2013-2018)
5. Ketua Program Studi S2 Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan (2007-2021)
6. Dewan Guru Besar Universitas Pelita Harapan (2010-sekarang)

Email : manlian.adventus@gmail.com / simanjuntakm@pu.go.id


HP/WA : 0812.1919.7499
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1974

Pengalaman Keprofesian :
7. Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR RI
8. Narasumber Ahli di Kementerian Dalam Negeri RI
9. Narasumber Ahli di bidang Manajemen Proyek & Konstruksi
10. Peneliti dalam bidang kajian Manajemen Proyek & Konstruksi

Email : manlian.adventus@gmail.com / simanjuntakm@pu.go.id


HP/WA : 0812.1919.7499
`

THE CONSTRUCTION INDUSTRY


The Construction Industry

The Construction Industry is the overall maze of large


organization and smaller companies that facilitate
building. The industry is a combine of innumerable
persons, firms, organizations and corporations, which
perform a group of intricately related, but very
different activities, in building.
(Ralph Liebing, “The Construction Industry: Processes, Players, and Practices”, Prentice Hall, Columbus, Ohio, 2000)
Globality
Dalam konteks globality yang ditulis oleh Harold. L. Sirkin, James. W. Hemerling, dan Arindam. K.
Bhattacharya dalam buku mereka yang berjudul Globality, adalah suatu kondisi nyata dimana kita semua
akan berkompetisi satu dengan yang lain, dari manapun kita berada, dan untuk apapun akan kita lakukan
untuk berkompetisi. Isyu tentang globality berhubungan juga dengan speed/kecepatan (segalanya serba
cepat), manusia yang berkompetisi (people first), di dalam persaingan seluruhnya mudah terhubung satu
sama lain, dan menurunnya nilai manusia.

Speed, Competency, Collaboration, Leadership


`

LIFE CYCLE CONSTRUCTION


Life Cycle Construction
Berbasis Perencanaan
a. Siklus Proyek : FS – D – P – C – O – Bionomic
b. Perencanaan Proyek
c. Sistem Bangunan Gedung & Infrastruktur :
Arsitektur, Struktur, ME, Utilitas, Transportasi, Sistem
Komunikasi, Keselamatan Bangunan, Keamanan
Bangunan, Kesehatan Bangunan, Kenyamanan
Bangunan, dll.
`

CONSTRUCTION INDUSTRY
IN INDONESIA
BAB II: ASAS & TUJUAN
PASAL 3
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan Untuk:

a.) Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan
struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstroksi yang berkualitas;

b.) Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan
antara pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan
kepatuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c.) Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi;

d.) Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan publik dan menciptakan
kenyamanan lingkungan terbangun;

UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi


BAB II: ASAS & TUJUAN
PASAL 3
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan Untuk:

e.) Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik

f. ) Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi


PENYELENGGARAAN
JASA KONSTRUKSI

1. Pengikatan Jasa Konstruksi


2. Pengelolaan Jasa Konstruksi
3. Perjanjian Penyediaan Bangunan

Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min


Guru Besar S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita
Harapan
HP/WA : 081219197499
SERTIFIKAT
SERTIFIKASI
Sertifikat Badan Usaha adalah tanda bukti pengakuan
terhadap klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan badan
usaha Jasa Konstruksi termasuk hasil penyetaraan
kemampuan badan usaha Jasa Konstruksi asing.

Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian


sertifikat kompetensi melalui uji kompetensi sesuai dengan
standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar
internasional, dan/atau standar khusus.

Sertifikat Kompetensi Kerja adalah tanda bukti


pengakuan kompetensi tenaga kerja konstruksi.
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita
Harapan
TENAGA KERJA
KONSTRUKSI
1. Klasifikasi dan Kualifikasi
2. Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi
3. Sertifikasi Kompetensi Kerja
4. Registrasi Pengalaman Profesional
5. Upah Tenaga Kerja Konstruksi
6. Tenaga Kerja Konstruksi Asing
7. Tanggung Jawab Profesi
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita
Harapan
HP/WA : 081219197499
SISTEM INFORMASI
JASA KONSTRUKSI
1. Sistem Informasi Terintegrasi
2. Pembinaan dan Layanan dalam Sistem
Informasi Terintegrasi
3. Pengelolaan Sistem Informasi
Terintegrasi
4. Pembiayaan Sistem Informasi
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Terintegrasi Guru Besar S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita
Harapan
PARTISIPASI
MASYARAKAT
1. Penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat
mengikutsertakan masyarakat Jasa Konstruksi

2. Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan

melalui satu Lembaga yang dibentuk oleh Menteri

3. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengawasan

penyelenggaraan Jasa Konstruksi

4. Masyarakat juga dapat memberikan masukan kepada

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dalam


Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
perumusan kebijakan Jasa Konstruksi
Guru Besar S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita
Harapan
PERKUATAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI
PP 14 TAHUN 2021

Menteri Pasal 6A PP14/2021


✓ Asosiasi terakreditasi Proses di DPR ✓ Wakil Masyarakat Jasa
Pengembangan usaha berkelanjutan Membentuk
➢ Konstruksi dalam LPJK
➢ Pengembangan keprofesian berkelanjuta ➢ Unsur Pengurus
n
➢ Pemilihan Pengurus bersama DPR
Akreditasi Akreditasi
Lembaga
UNSUR:
1. Asosiasi BUJK Pasal 42A – 42K PP 14/2021
Lisensi 2. Asosiasi Profesi
Asosiasi Badan 3. Pengguna Jasa Asosiasi Profesi Lembaga Diklat
Usaha Terakreditasi 4. Perguruan Terakreditasi
Tinggi/
Pakar Membentuk Membentuk
Membentuk
5. Asosiasi terkait Lisensi sesuai Pasal 30,
Rantai Pasok LSP UU 13/2003 & UU 11/2014 Pasal 30C
Terintegrasi Terintegrasi (LSP 60 hari kerja) PP 14/2021
Sertifikasi
Lisensi LSBU 30 hari kerja
Pasal 41A-41R PP 14/2021 LS-BU
Lembaga OSS Tenaga Kerja Konstruksi

Sertifikasi
Perizinan Berusaha

Badan Usaha Jasa


Konstruksi

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
D I R E K T O R A T JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
`

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG


BERKELANJUTAN
Life Cycle Construction
Berbasis Perencanaan
a. Siklus Proyek : FS – D – P – C – O – Bionomic
b. Perencanaan Proyek
c. Sistem Bangunan Gedung & Infrastruktur :
Arsitektur, Struktur, ME, Utilitas, Transportasi, Sistem
Komunikasi, Keselamatan Bangunan, Keamanan
Bangunan, Kesehatan Bangunan, Kenyamanan
Bangunan, dll.
K3 menjadi K4
(Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, Keberlanjutan)
`
`
`
`
Pengendalian
Proyek Konstruksi
a. Fungsi Pengendalian Proyek
b. Lingkup Pengendalian Proyek:
- Biaya, Mutu, Waktu
- K3 ---- K4 (Keberlanjutan)
c. Manfaat Pengendalian Proyek : SUSTAINABILITY
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
Pengertian dan Asas
● Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya
berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian
atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
● Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan,
keselamatan, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung
dengan lingkungannya.
Tujuan
Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:
1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai
dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan
lingkungannya.
2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang
menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;
3. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan
bangunan gedung.
Fungsi Bangunan Gedung
● Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi :
○ hunian (bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret,
rumah susun, rumah tinggal sementara}
○ keagamaan {masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng},
○ usaha {Gedung untuk perkantoran, perdagangan,
○ perindustrian, perhotelan, wisata, terminal, dan penyimpanan} ,
○ sosial dan budaya {Gedung untuk Pendidikan, kebudayaan,
○ pelayanan Kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum}
○ fungsi khusus {Gedung untuk reactor nuklir, instalasi pertahanan dan
keamanan}
○ Bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.}
Persyaratan Bangunan Gedung
● Persyaratan administratif: ● Penggunaan ruang di atas dan/atau di bawah
○ persyaratan status hak atas tanah dan/atau air untuk bangunan gedung
tanah, harus memiliki izin penggunaan sesuai
○ status kepemilikan bangunan ketentuan yang berlaku
gedung, ● Persyaratan administratif dan teknis untuk
○ izin mendirikan bangunan bangunan gedung adat, bangunan gedung semi
● Persyaratan teknis: permanen, bangunan gedung darurat, dan
○ persyaratan tata bangunan bangunan gedung yang dibangun pada daerah
dan lokasi bencana ditetapkan oleh Pemerintah
○ persyaratan keandalan Daerah sesuai kondisi sosial dan budaya
bangunan Gedung sesuai setempat.
dengan fungsi bangunan
Pembangunan
- Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan
dan pelaksanaan beserta pengawasannya.
- Pembangunan bangunan gedung dapat dilakukan baik di tanah milik sendiri
maupun di tanah milik pihak lain.
- Pembangunan bangunan gedung di atas tanah milik pihak lain dilakukan
berdasarkan perjanjian tertulis antara pemilik tanah dan pemilik bangunan gedung.
- Pembangunan bangunan gedung dapat dilaksanakan setelah rencana teknis
bangunan gedung disetujui oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk izin mendirikan
bangunan, kecuali bangunan gedung fungsi khusus.
Pembangunan
- Pengesahan rencana teknis bangunan gedung untuk kepentingan umum
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setelah mendapat pertimbangan teknis dari
tim ahli.
- Pengesahan rencana teknis bangunan gedung fungsi khusus ditetapkan oleh
pemerintah setelah mendapat pertimbangan teknis tim ahli.
- Keanggotaan tim ahli bangunan gedung bersifat ad hoc terdiri atas para ahli
yang diperlukan sesuai dengan kompleksitas bangunan gedung.
- Ketentuan mengenai tata cara pengesahan rencana teknis bangunan gedung
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pemanfaatan
- Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh pemilik atau pengguna bangunan
gedung setelah bangunan gedung tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan laik
fungsi.
- Bangunan gedung dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi apabila telah
memenuhi persyaratan teknis, sebagaimana dimaksud dalam Bab IV undang-undang
ini.
- Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung
harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi.
- Dalam pemanfaatan bangunan gedung, pemilik atau pengguna bangunan gedung
mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
- Ketentuan mengenai tata cara pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara
berkala bangunan gedung diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pelestarian
-Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya
-Penetapan bangunan gedung dan lingkungannya yang dilindungi dan dilestarikan
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Pemerintah dengan memperhatikan
ketentuan perundang-undangan.
-Pelaksanaan perbaikan, pemugaran, perlindungan, serta pemeliharaan atas bangunan
gedung dan lingkungannya hanya dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah nilai
dan/atau karakter cagar budaya yang dikandungnya.
-Perbaikan, pemugaran, dan pemanfaatan bangunan gedung dan lingkungan cagar
budaya yang dilakukan menyalahi ketentuan fungsi dan/atau karakter cagar budaya,
harus dikembalikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pembongkaran
Bangunan gedung dapat dibongkar apabila:
a. tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki;
b. dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan bangunan gedung dan/atau
lingkungannya;
c. tidak memiliki izin mendirikan bangunan.

- Bangunan gedung yang dapat dibongkar ditetapkan oleh Pemerintah Daerah


berdasarkan hasil pengkajian teknis.
- Pengkajian teknis bangunan gedung, kecuali untuk rumah tinggal, dilakukan oleh
pengkaji teknis dan pengadaannya menjadi kewajiban pemilik bangunan gedung.
- Pembongkaran bangunan gedung yang mempunyai dampak luas terhadap
keselamatan umum dan lingkungan harus dilaksanakan berdasarkan rencana teknis
pembongkaran yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah
KEPMEN TENAGA
KERJA DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NO 336 TAHUN 2013
P E N E T A P A N S T A N DA R K O M P E T E N S I K E R J A N A S I O NA L
I N D O N E S I A K A T E G O R I K O N S T R U K S I G O L O NG A N P O K O K
K O N S T R UKSI G E DU N G G O L O N GA N K O N S T R UKS I G E DU N G
S U B G O L O N G A N P E M A S A N G A N B A N G U NA N K O N S T R U K S I
P R A FA B RI KA SI U N T U K K O N S T RU KSI G E DU N G K E L O MPO K
U S A HA P E M A S A N G A N B A N G U NA N K O N S T R U K S I
P R A F A B R I K A S I U N T U K K O N S T R U K S I G E D U N G J A BA T A N
K E R J A A H L I M U D A P E R E NC A NA B E T O N P R A C E T A K U N T U K
S T R U K T U R B A N G U NA N G E D U N G
Pemetaan dan Kemasan Standar Kompetensi
1.Peta Kompetensi

TUJUAN U T A M A FUNGSI K U N C I FUNGSI U T A M A FUNG S I DA S A R


M ener ap kan P er at ur an d an P er Und ang -
Und a nga n yang Ter kait Jasa K onst r uksi d an
S i st em M anaj emen K eselamat an & K esehat an
Pengembangan f ungsi
Ker ja d an Li ngkungan ( S M K 3L)
u m u m d an p er si ap an
Melakukan Peker jaan P er si ap an
peker jaan
P er enc anaan B et on P r acet ak
M el ak uk an P er enc anaan K omp onen B et on
Pengembang an dir i d an P r ac et ak unt uk S t r ukt ur B anguna n G ed ung
f ungsi u m u m d an M elakukan p er enc anaan M ener ap kan P ar amet er S t a nd ar P enggamb ar an
p er si ap an peker jaan beton p r ac etak sesuai P ab r i kasi B et on Pr acet ak
sp esi f i kasi st r ukt ur Menyusun Spesifikasi T ekni s
b angunan P eker jaan Bet on P r ac etak

M enggunakan ap li kasi Membuat Rencana A nggar an


p er hi t ungan st r ukt ur B i ay a K omp o ne n B et on Pr ac et ak unt uk Str uktur
beton p r a cetak d an Bangunan G ed ung
M elakukan per encanaan memb uat r anc angan Menggunakan Pr ogr am Aplikasi
st r ukt ur beton anggar an b i ay any a Komputer
p r ac etak b angunan P er hi t ungan S t r ukt ur
ged ung M elakukan peker jaan B et on P r ac et ak
per hitungan b i ay a d an M elakukan p engawasan M elakukan P engawasan Pr oduksi Komponen
pengawasan p r od uksi beton p r a cetak S t r ukt ur B et on P r ac etak
d an melap or kan set i ap Menyusun Lapor an P er enc anaan
2. Pemaketan Berdasarkan Jabatan/ Ok upasi

: Konstruksi
Kategori
Golongan Pokok : Konstruksi Gedung

Kode Jabatan : F.410200.01


Jabatan Kerja : Ahli M uda Perencana Beton Pracetak Untuk Struktur Bang unan Gedung

Uraian Pekerjaan : Melak ukan perencanaan struk tur beton pracetak bang unan gedung dengan tujuan agar diperoleh hasil
perencanaan bang unan gedung yang sesuai dengan sifat-sifat k husus s truk tur beton pracetak yaitu sistem
modular, metode pelaksanaan dan perencanaan tahan gempa. Lingkup k erja ahli muda perencana struk tur beton
pracetak berhubungan dengan pembuatan komponen-komponen bangunan gedung yang menggunakan material
beton pracetak, mulai dari perencanaan dimensi dan kekuatan bahan, perencanaan sistem produksi hingga
sistem pemasangannya di lapangan.
Jenjang KKNI : 5 (lima)
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah
maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas
yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif.
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
Persyaratan Jabatan
a.Pendidikan : Minimal DI I I Teknik Sipil
b.Pengalaman kerja : • DIII Teknik Sipil minimal 5 (lima) tahun berpengalaman di bidang perencanaan bangunan gedung atau 3 (tiga)
tahun berpengalaman di bidang perencanaan beton pracetak.
• S1 Teknik Sipil Minimal 3 (tiga) tahun berpengalaman di bidang perencanaan bangunan gedung atau 2 (dua)
tahun berpengalaman di bidang perencanaan beton pracetak.
• S2 Teknik Sipil Minimal 2(dua) tahun di bidang perencanaan bangunan gedung.
c. Kesehatan : • Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter
• Tidak memiliki cacat fisik yang dapat mengganggu pekerjaan
• Memenuhi batasan minimum usia tenaga kerja

d. Persyaratan lain • Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia


: • Memiliki sertifikat keahlian perencana struktur dari asosiasi profesi.
B. Daftar Unit Kompetensi
Kompetensi Kerja Ahli M uda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bang unan Gedung:

N O. K O D E U N IT J U D U L U N IT K O M P E T E N S I
M e n e r a p ka n P er atur an d an P e r Un d an g-
1. F .4 1 0 2 0 0.0 0 1.0 1 U n d a n g a n y an g Ter kait Ja s a Ko n s tr u ks i da n Si st em Ma na jem en Kes e lamatan da n
Ke s e h a t an Ker ja d a n L i n g k u n ga n (SM K3 L )
2. F .4 1 0 2 0 0.0 0 2.0 1 Melakukan Peker jaan Per siapan P er e n can aan B e ton Prace tak
M e la k u k a n P e r e n can aa n Ko mp o n e n B e t on Pracetak untuk Str uktur

3. F .4 1 0 2 0 0.0 0 3.0 1 Bangunan


Gedung

Mener apkan Par ameter Standar P e n gga mbar an P a bri kas i


4. F .4 1 0 2 0 0.0 0 4.0 1
B e t o n Pr acetak
5. F .4 1 0 2 0 0.0 0 5.0 1 Menyusun Spesifikasi Teknis Peker jaan B e to n Pr a ce tak
Membuat Rencana Anggaran Biaya Ko m p o n en B e to n Pr ace tak

6. F .4 1 0 2 0 0.0 0 6.0 1 u n t u k St r u k t u r
Ba ng una n Gedung

Melakukan Pengaw asan Pr oduksi Ko mp o n en St r u k tu r Be to n


7. F .4 1 0 2 0 0.0 0 7.0 1
P r acetak
Menyusun Lapor an Per encanaan Ko mp o n e n B e ton Pr acetak

8. F .4 1 0 2 0 0.0 0 8.0 1 u n t u k St r u k t u r
Ba ng una n Gedung
9. F .4 1 0 2 0 0.0 0 9.0 1 M e n g g u n a k a n P r o gram Ap li kas i Ko mp uter P e r h itu ng an St r uk t ur Be to n Pracetak.
KEPMEN TENAGA
KERJA DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
No. 192 TAHUN 2016
P E N E T A P A N S T A N DA R K O M P E T E N S I K E R J A N A T I O NA L
I N DO N E SI A K A TEGOR I K O N S TR UKS I G O L O N GA N P O K OK
K O N S T R U K S I G E D U N G P A DA
J A B A T A N K E R J A A H L I T E K N I K B A N G U NA N G E D U N G
Daftar Unit Kompetensi
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. F.410140.001.01 Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja


2. F.410140.002.01 Mengendalikan Pengumpulan Data Perancangan Struktur Bangunan Gedung

3. F.410140.003.01 Membuat Perancangan Struktur Atas Bangunan Gedung BertingkatRendah

4. F.410140.004.01 Membuat Perancangan Struktur Atas Bangunan Gedung


Bertingkat Tinggi
5. F.410140.005.01 Membuat Perancangan Pondasi Dangkal
6. F.410140.006.01 Membuat Perancangan Pondasi Dalam
7. F.410140.007.01 Membuat Perancangan Basement
8. F.410140.008.01 Membuat Perancangan Gambar Struktur
9. F.410140.009.01 Menyusun Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung

10. F.410140.010.01 Mengendalikan Pengumpulan Data dan Informasi Mengenai Pekerjaan Struktur Bangunan
Gedung
11 F.410140.011.01 Melakukan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan Struktur
Bangunan Gedung
12. F.410140.012.01 Melakukan Review Design Struktur Bangunan Gedung

13. F.410140.013.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung sesuai dengan
Gambar Rencana
14. F.410140.014.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Baja Bangunan Gedung sesuai
dengan Gambar Rencana
Daftar Unit Kompetensi
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

16. F.410140.016.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Komposit Bangunan Gedung
sesuai dengan Gambar Rencana
17. F.410140.017.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Pracetak Bangunan Gedung
sesuai dengan Gambar Rencana
18. F.410140.018.01 Melaksanakan Uji Kelaikan Fungsi Struktur Bangunan Gedung

19. F.410140.019.01 Menyiapkan Serah Terima Hasil Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung

20. F.410140.020.01 Memeriksa Administrasi Rencana Pelaksanaan Struktur


Bangunan Gedung
21. F.410140.021.01 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan Struktur
Bangunan Gedung
22. F.410140.022.01 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung
23. F.410140.023.01 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Baja Bangunan Gedung
24. F.410140.024.01 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Bertulang Bangunan Gedung
25. F.410140.025.01 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Komposit Bangunan Gedung
26. F.410140.026.01 Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Pracetak BangunanGedung
27. F.410140.027.01 Mengintegrasikan Perancangan, Pelaksanaan, dan Pengawasan
pada Pekerjaan Bangunan Gedung
28. F.410140.028.01 Membuat Laporan Akhir
`

PERAN ASOSIASI PROFESI


TERAKREDITASI
Paradigma Baru

Asosiasi Profesi
Terakreditasi
Pembinaan Kompetensi Jasa Konstruksi Profesional
BAB VII: TENAGA KERJA KONSTRUKSI

PASAL 71 (cont…)

(1) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (5) dapat dibentuk oleh:
a. asosiasi profesi terakreditasi
b. lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

(2) Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan oleh Menteri kepada
asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan:
a. jumlah dan sebaran anggota
b. pemberdayaan kepada anggota
c. pemilihan pengurus secara demokratis
d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah
e. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
(3) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan lisensi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan setelah mendapat rekomendasi dari Menteri.

(4) Dalam hal lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk profesi tertentu belum
terbentuk, Menteri dapat melakukan Sertifikasi Kompetensi Kerja.
UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
BAB VII: TENAGA KERJA KONSTRUKSI

PASAL 71

(5) Setiap asosiasi profesi yang mendapatkan akreditasi wajib menjalankan kewajiban yang diatur dalam peraturan
Menteri.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara akreditasi asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
tata cara Menteri melakukan sertifikasi Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam
Peraturan Menteri.

UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi


`

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
(Berbasis Sistem Informasi Jasa Konstruksi)
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Pengaturan terkait PKB diatur dalam:
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN PP No.22 Tahun 2020
BERKELANJUTAN (PKB) Pasal 29 Ayat (3)
Dan
• Upaya memelihara dan meningkatkan PP No. 14 Tahun 2021
kompetensi, profesionalitas, dan Pasal 29C sampai dengan Pasal 29J
produktivitas Tenaga Ahli secara
berkesinambungan.
Permen PUPR No. 12 Tahun 2021
• Verifikasi kecukupan persyaratan nilai kredit
tentang Pelaksanaan PKB
PKB menjadi salah satu tahapan dari
proses perpanjangan Sertifikat
Kompetensi Kerja (SKK) yang dilakukan
SE Ketua LPJK
sebelum pelaksanaan uji kompetensi No. 08/SE/LPJK/2021
(Pasal 29B ayat (2) PP Nomor 14 Tahun 2021) PKB Syarat tentang Pedoman Verifikasi dan
W AJIB untuk Validasi, serta Penilaian Kegiatan PKB
PERPANJANGAN
SKA
PENYELENGGARA PKB
KEGIATAN 01.
PKB UNSUR
Kegiatan PKB dapat diselenggarakan oleh:

01 Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Provinsi/


Pemerintah Kabupaten/Kota Dibedakan KEGIATAN
berdasarkan
02 Asosiasi profesi, asosiasi badan usaha, dan
asosiasi rantai pasok Jasa Konstruksi

03 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja 02. 03.


JENIS SIFAT
04 Konsultan konstruksi dan Kontraktor pekerjaan
konstruksi KEGIATAN KEGIATAN

05 Perakit (Fabricator), Distributor, Aplikator Material


dan Peralatan Konstruksi

06
Lembaga/Organisasi lain yang memiliki visi
pengembangan SDM jasa konstruksi, berbadan Sumber:
04. 05.
hukum, memiliki struktur organisasi yang jelas, ▪ PP Nomor
dan mampu menyelenggarakan kegiatan PKB 56 14 Tahun METODE
METODE TINGKAT
2021
▪ Permen KEGIATAN KEGIATAN
PUPR
Nomor 12
Tahun 2021
01. UNSUR KEGIATAN

Utama Penunjang

Pendidikan dan Sayembara/kompetisi, paparan, paten, karya tulis, dan a) pakar atau narasumber;
Pelatihan Formal pengajaran sebagai pengajar/instruktur b) pengurus organisasi profesi
a) pendidikan strata a) Sayembara/kompetisi atau pimpinan LPJK; dan/atau
lanjut b) Paparan dan laporan teknis internal c) penerima tanda jasa,
b) pendidikan singkat c) Paparan pada pertemuan teknis anugerah, atau sejenisnya.
c) pelatihan kerja d) Mematenkan atau mendapatkan hak atas kekayaan
formal intelektual atas hasil karya
e) Penulisan makalah untuk pertemuan profesi
f) Penulisan untuk majalah atau jurnal
Pendidikan Nonformal g) Penulisan buku/bahan ajar/modul
a) Pembelajaran h) Pengajaran atau sebagai pengajar/instruktur
mandiri
b) Pembelajaran terkait
Paparan film, gelar karya, pengenalan produk, dan
dengan penugasan
ziarah arsitektur
kerja
a) Paparan film arsitektur
b) Gelar karya arsitektur
57
Partisipasi dalam c) Pengenalan produk
Pertemuan Profesi d) Ziarah arsitektur
a) Peserta pertemuan
profesi Kegiatan utama lainnya dikembangkan oleh Asosiasi Profesi
b) Partisipasi dalam terakreditasi dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang
kepanitiaan membidangi konstruksi.
02. JENIS KEGIATAN 03. SIFAT KEGIATAN

Kegiatan PKB Terverifikasi Umum Khusus


Kegiatan yang memenuhi tata cara: Kegiatan yang materinya Kegiatan yang materinya
1. pendaftaran penyelenggara PKB; tidak sesuai dengan sesuai dengan
2. pengajuan Kegiatan PKB; dan kompetensi keahlian yang kompetensi
3. pelaporan Kegiatan PKB bersangkutan, namun subklasifikasi tenaga
menunjang PKB tenaga ahli ahli
Kegiatan PKB Tidak Terverifikasi
04. METODE KEGIATAN
1. Kegiatan PKB diselenggarakan oleh penyelenggara
PKB namun tidak memenuhi tata cara
sebagaimana dimaksud pada Kegiatan PKB
terverifikasi Dalam Jaringan
Tatap Muka
2. Kegiatan PKB yang dilakukan secara mandiri oleh (Daring)
tenaga ahli

05. TINGKAT KEGIATAN Internasional yang Internasional yang


Nasional diselenggarakan di diselenggarakan di
dalam negeri luar negeri
Kegiatan PKB dilaksanakan • Pihak yang terlibat paling sedikit 10%
di dalam negeri. dari luar negeri
• Kegiatan PKB dilaksanakan di dalam
58
negeri
ALUR BESAR KEGIATAN PKB TERVERIFIKASI
Kegiatan PKB terverifikasi yaitu kegiatan PKB yang memenuhi tata cara:
1) Pendaftaran penyelenggara kegiatan PKB, 2) Pengajuan kegiatan PKB, dan 3) Pelaporan kegiatan PKB.

1 2 3
Pendaftaran
Penyelenggar Pengajuan Kegiatan Pelaporan Kegiatan
Penyelenggara PKB
a PKB PKB ke SIJK PKB ke SIJK
(Registrasi Akun)

LPJK dapat Penilaian dan


melibatkan Verifikasi dan Validasi Verifikasi dan Validasi Verifikasi dan Validasi
Penetapan Angka
Asosiasi Profesi permohonan registrasi Pengajuan Kegiatan Pelaporan Kegiatan
Kredit Kegiatan PKB
Terakreditasi akun PKB PKB
Terverifikasi

Aktivasi akun
Approval Kegiatan PKB
Penyelenggara PKB

Perolehan Angka
Hasil Verifikasi dan
Penyelenggara PKB Pelaksanaan Kredit Kegiatan PKB
Validasi Kegiatan
Terdaftar Kegiatan PKB Terverifikasi Tenaga
PKB Terverifikasi
Ahli
ALUR BESAR KEGIATAN PKB TIDAK TERVERIFIKASI
Kegiatan PKB tidak terverifikasi yaitu kegiatan PKB yang tidak memenuhi tata cara sebagaimana kegiatan PKB terverifikasi
atau kegiatan PKB yang dilakukan secara mandiri oleh tenaga ahli.

1 2
Pendaftaran 3
Pencatatan Kegiatan
Tenaga Ahli Verifikasi dan Validasi perolehan
Tenaga ahli PKB Tidak Terverifikasi
(Registrasi Akun PKB
ke SIJK angka kredit berdasarkan penilaian
di SIJK) mandiri

Perolehan Angka 4
Validasi registrasi akun Penilaian dan Penetapan Angka
Kredit berdasarkan
tenaga ahli Kredit Kegiatan PKB Tidak
penilaian mandiri
Terverifikasi

LPJK dapat
Aktivasi akun melibatkan LSP
Permohonan
tenaga ahli
Perpanjangan SKK

Catatan:
▪ Verifikasi dan validasi serta Perolehan Angka Kredit
Akun PKB tenaga ahli penilaian kegiatan PKB tidak Kegiatan PKB Tidak
terverifikasi dilakukan pada saat Terverifikasi
Tenaga Ahli mengajukan
permohonan perpanjangan SKK
PEMENUHAN NILAI KREDIT KEGIATAN PKB
OLEH TENAGA AHLI
• Nilai Kredit digunakan oleh tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli untuk
memenuhi persyaratan permohonan perpanjangan SKK
(PP 14/2021 Pasal 29B Ayat (2))

KOMPOSISI NILAI KREDIT


PERSYARATAN PEMENUHAN
Ketentuan Komposisi Nilai Kredit PKB
NILAI KREDIT
Kegiatan PKB utama paling sedikit 75%
Kegiatan PKB penunjang paling banyak 25%
Kegiatan Pendidikan nonformal paling banyak 25%
200 SKPK 150 SKPK 100 SKPK Selain unsur kegiatan Pendidikan paling sedikit 75%
nonformal

AHLI JENJANG AHLI JENJANG AHLI JENJANG Kegiatan PKB terverifikasi paling sedikit 60%
UTAMA MADYA MUDA Kegiatan PKB tidak terverifikasi paling banyak 40%.
(Jenjang 9) (Jenjang 8) (Jenjang 7) Kegiatan PKB khusus paling sedikit 60%
Sumber: Kegiatan PKB umum paling banyak 40%.
▪ PP Nomor 14 Tahun 2021
▪ Permen PUPR Nomor 12 Tahun 2021
`

KESIMPULAN
TERIMA KASIH
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Jl. Wijaya I No. 68 JakartaSelatan

Anda mungkin juga menyukai