PRE TEST
PELATIHAN PERENCANAAN STRATEGIS PERTAHANAN
PT. DIRGANTARA INDONESIA TA. 2023
Nama Peserta :
Pangkat/NRP/NIP :
Hari/Tanggal :
Waktu/Pukul :
Ketentuan:
1 Pre Test ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan awal peserta
diklat dalam kaitan dengan materi yang akan diterima selama kursus.
SOAL PILIHAN
Pilih salah satu dari jawaban a, b, c, d yang dianggap paling tepat
1. Suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan merupakan fungsi:
a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Organisasi
d. Pendelegasian
10. Belanja yang dianggarkan untuk pemberian bantuan dalam bentuk uang
dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat, disebut:
a. Belanja tak terduga
b. Belanja bantuan keuangan
c. Belanja bantuan sosial
d. Belanja hibah
3
11. Belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang
tidak diperkirakan sebelumnya, disebut
a. Belanja tanggap darurat
b. Belanja bantuan keuangan
c. Belanja tak terduga
d. Belanja bantuan sosial
12. Selisih antara total penerimaan anggaran dan total pengeluaran anggaran
selama tahun berjalan disebut
a. Surplus/defisit
b. Pembiayaan neto
c. SILPA
d. Dana Cadangan
14. Berikut ini merupakan dasar hukum pengelolaan barang milik negara/Daerah,
kecuali
a. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020
b. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2014
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
15. Berikut ini merupakan wewenang dan tanggung jawab pengurus barang,
kecuali:
a. Menyusun laporan barang persemester dan tahunan
b. Membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) persemester dan tahunan
c. Memberi Label barang milik negara
d. Menyetujui usul pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan
18. Dokumen menghapus barang milik daerah untuk periode 1 (satu) tahun
disebut :
a. Buku Inventaris
b. Kartu Inventaris Barang
c. Kartu Inventaris Ruangan
d. Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah.
19. Barang daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN) atau perolehan lainnya
yang sah, atara lain :
a. Barang yang dibeli dan diperoleh atas dasar beban anggaran pendapatan
dan belanja Daerah
b. Barang yang diperoleh dari hibah sumbangan atau yang sejenisnya
c. Barang yang dimiliki dan dikuasai oleh kontraktor
d. Barang yang sedang dalam sengketa pengadilan.
20. Tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan
menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan atau Kuasa Pengguna Barang dari
tanggungjawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya, disebut :
a. Pengadaan
b. Penghapusan
c. Penatausahaan
d. Pemusnahan
21. Peraturan Pengadaan Barang Milik Negara Perpres Nomor 8 Tahun 2008 tentang
pengelolaan Barang Milik Negara berikut ini merupakan kegiatan pengelolaan
Barang Milik Negara, kecuali
a. Perencanaan kebutuhan
b. Penghapusan
c. Pemindahtanganan
d. Hibah
b. Hibah
c. Pembatalan penghapusan
b. Pengurangan
c. Pengembangan
5
d. Perubahan kondisi
b. diawasi sendiri
c. direncanakan sendiri
26. Pinjaman luar negeri dengan fasilitas kredit ekspor, dapat berupa :
a. Pinjaman langsung
b. Subsidi bunga
c. Bantuan keuangan
27. Dalam penyampaian dokumen penawaran untuk pekerjaan yang kompleks seperti
pembangunan bendungan, pembangkit tenaga listrik, atau pesawat tempur, yaitu :
a. 1 tahap
b. 3 tahap
c. 2 tahap
33. Industri Pertahanan adalah Industri Nasional yang terdiri atas badan
usaha milik negara dan badan usaha milik swasta, baik secara
sendiri maupun berkelompok yang ditetapkan oleh pemerintah intuk
sebagaian atau seluruhnya menghasilkan alat peralatan pertahanan
dan keamanan, jasa pemeliharaan untuk memenuhi kepentingan
strategis di bidang pertahanan dan keamanan yang berlokasi di
wilayah NKRI. Apa yang termasuk dalam klasifikasi Industri
Pertahanan:
a Industri Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista)
b Industri Alat Utama
c Industri Bahan Peledak
d Industri Kimia Hulu
38. Perizinan Berusaha bagi pelaku usaha yang akan melaksanakan kegiatan usaha,
sebagaimana telah diatur pada UU RI Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja, jo. UU RI
Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, dengan peraturan turunannya telah
menetapkan sistim online single submission (OSS) berbasis resiko, dari Kementerian
Investasi/BKPM yang telah menyediakan sistem dengan fitur-fitur dari masing-masing
K/L/PD dan terdiri dari 3 (tiga) sub sitem yang disertai template perizinan, kecuali sub
system apa dari 3 (tiga) sub system dimaksud :
39. Dalam tahapan proses Perizinan Berusaha bagi pelaku usaha yang harus dilalui
terdapat 7 (tujuh) tahapan, diantaranya Regristasi, Legalitas, Pendataan, Analisis
Resiko, Penerbitan, dan Fasilitas, serta Pengawasan. Pada tahap proses analisis
resiko system menganalisis tingkat resiko dari jenis kegiatan usaha dengan mengacu
kepada aspek-aspek tersebut dibawah, kecuali:
a. Aspek Permodalan.
b. Aspek K3L (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Lingkungan)
c. Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA.
d. Aspek Lainnya sesuai Sifat Usaha.
a. Pelaku usaha.
b. Perseorangan
c. K/L/Lembaga OSS.
d. DPMPTSP Prov/Kab/Kota, Administrator KEK dan BPKPBPB.
9