Anda di halaman 1dari 9

1

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN


PUSDIKLAT MANAJEMEN PERTAHANAN

PRE TEST
PELATIHAN PERENCANAAN STRATEGIS PERTAHANAN
PT. DIRGANTARA INDONESIA TA. 2023

Nama Peserta :
Pangkat/NRP/NIP :
Hari/Tanggal :
Waktu/Pukul :

Ketentuan:

1 Pre Test ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan awal peserta
diklat dalam kaitan dengan materi yang akan diterima selama kursus.

2 Hasilnya pre test sebagai bahan pertimbangan widyaiswara/tenaga pengajar


dalam memberikan materi pelajaran sesuai kemampuan awalnya.

3 Kerjakan soal di bawah ini mulai dari yang paling mudah.

SOAL PILIHAN
Pilih salah satu dari jawaban a, b, c, d yang dianggap paling tepat
1. Suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan merupakan fungsi:
a. Perencanaan
b. Koordinasi
c. Organisasi
d. Pendelegasian

2. Di dalam struktur kekuasaan pengelolaan keuangan Negara, yang bertindak


selaku Pengguna Anggaran (PA) dan bertanggung jawab secara formal dan
materiil kepada Presiden atas pelaksanaan kebijakan anggaran
Kementerian/Lembaga Negara yang dikuasainya. adalah:
a. Menteri/Pimpinan Lembaga
b. Pejabat Pengelola Keuangan
c. Sekretaris Jenderal
d. Kepala Satuan kerja

3. Penyusunan anggaran harus berorientasi pada pencapaian keluaran (output)


dan hasil yang terukur (outcome). Pendekatan ini disebut:
a. Pendekatan anggaran terpadu
b. Pendekatan pengeluaran KPJM
c. Pendekatan anggaran line-item
d. Pendekatan anggaran kinerja
2

4. Penyusunan anggaran dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses


perencanaan dan penganggaran di lingkungan Kementerian/Lembaga untuk
menghasilkan dokumen RKA. Pendekatan ini disebut:
a. Pendekatan anggaran terpadu
b. Pendekatan pengeluaran KPJM
c. Pendekatan anggaran line-item
d. Pendekatan anggaran kinerja

5. Berikut adalah wewenang Menteri/Pimpinan Lembaga Selaku PA kecuali:


a. Menunjuk kepala Satuan Kerja yang melaksanaan kegiatan K/L sebagai
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
b. Menetapkan pejabat Perbendaharaan Negara lainnya.
c. Dalam hal tertentu, PA juga dapat menunjuk pejabat selain kepala Satuan
Kerja sebagai KPA.
d. Menetapkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan PPSPM (Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar);

6. APBN memiliki fungsi berikut, kecuali:


a. Otorisasi
b. Alokasi
c. Transparansi
d. Perencanaan

7. Belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan


disebut:
a. Belanja aparatur
b. Belanja rutin
c. Belanja operasional
d. Belanja tidak langsung

8. Belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan disebut;


a. Belanja Barang
b. Belanja Langsung
c. Belanja Modal
d. Belanja Operasional

9. Belanja pemeliharaan gedung yang sifatnya rutin akan dianggarkan di


dalam…..
a. Belanja Barang
b. Belanja Langsung
c. Belanja Modal
d. Belanja Operasional

10. Belanja yang dianggarkan untuk pemberian bantuan dalam bentuk uang
dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat, disebut:
a. Belanja tak terduga
b. Belanja bantuan keuangan
c. Belanja bantuan sosial
d. Belanja hibah
3

11. Belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang
tidak diperkirakan sebelumnya, disebut
a. Belanja tanggap darurat
b. Belanja bantuan keuangan
c. Belanja tak terduga
d. Belanja bantuan sosial

12. Selisih antara total penerimaan anggaran dan total pengeluaran anggaran
selama tahun berjalan disebut
a. Surplus/defisit
b. Pembiayaan neto
c. SILPA
d. Dana Cadangan

13. Hasil akhir dari proses perencanaan dan penganggaran adalah


a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
b. Laporan Realisasi Anggaran
c. Pagu indikatif
d. Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

14. Berikut ini merupakan dasar hukum pengelolaan barang milik negara/Daerah,
kecuali
a. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020
b. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2014
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016

15. Berikut ini merupakan wewenang dan tanggung jawab pengurus barang,
kecuali:
a. Menyusun laporan barang persemester dan tahunan
b. Membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) persemester dan tahunan
c. Memberi Label barang milik negara
d. Menyetujui usul pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan

16. Berikut ini permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai dalam


pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD), kecuali :
a. Barang Milik Daerah berpindahtangan menjadi milik pribadi
b. Barang Milik Daerah kondisi kurang baik, belum dihapuskan
c. Aset Idle (tidak dimanfaatkan)
d. Aset tanah belum bersertifikat.

17. Pejabat yang memiliki wewenang untuk menetapkan penggunaan,


pemanfaatan dan pemindahtanganan yaitu :
a. Kepala Daerah
b. Pengguna Barang
c. Penyimpan Barang
d. Pengurus Barang.
4

18. Dokumen menghapus barang milik daerah untuk periode 1 (satu) tahun
disebut :
a. Buku Inventaris
b. Kartu Inventaris Barang
c. Kartu Inventaris Ruangan
d. Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah.

19. Barang daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN) atau perolehan lainnya
yang sah, atara lain :
a. Barang yang dibeli dan diperoleh atas dasar beban anggaran pendapatan
dan belanja Daerah
b. Barang yang diperoleh dari hibah sumbangan atau yang sejenisnya
c. Barang yang dimiliki dan dikuasai oleh kontraktor
d. Barang yang sedang dalam sengketa pengadilan.

20. Tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan
menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan atau Kuasa Pengguna Barang dari
tanggungjawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya, disebut :
a. Pengadaan
b. Penghapusan
c. Penatausahaan
d. Pemusnahan

21. Peraturan Pengadaan Barang Milik Negara Perpres Nomor 8 Tahun 2008 tentang
pengelolaan Barang Milik Negara berikut ini merupakan kegiatan pengelolaan
Barang Milik Negara, kecuali
a. Perencanaan kebutuhan

b. Penghapusan

c. Pemindahtanganan
d. Hibah

22. Perolehan Barang Milik Negara dapat bersumber dari


a. Pembelian

b. Hibah

c. Pembatalan penghapusan

d. a, b, dan c, semua benar

23. Perusakan atas Barang Milik Negara dapat terjadi, kecuali


a. Tukar guling

b. Pengurangan

c. Pengembangan
5

d. Perubahan kondisi

24. Penayangan pengumuman lelang yang benar adalah :


a. Sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari kerja di website
pengadaan nasional
b. Satu kali tayangan di surat kabar provinsi/nasional
c. Tidak perlu ditayangkan di surat kabar mengingat pengadaannya kecil di bawah
50 juta rupiah
d. a, b, dan c, semua benar
25. Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan :
a. dikerjakan sendiri

b. diawasi sendiri

c. direncanakan sendiri

d. a, b, dan c, semua benar

26. Pinjaman luar negeri dengan fasilitas kredit ekspor, dapat berupa :
a. Pinjaman langsung

b. Subsidi bunga

c. Bantuan keuangan

d. Tidak satupun jawaban yang benar

27. Dalam penyampaian dokumen penawaran untuk pekerjaan yang kompleks seperti
pembangunan bendungan, pembangkit tenaga listrik, atau pesawat tempur, yaitu :
a. 1 tahap

b. 3 tahap

c. 2 tahap

d. a, b, dan c, semua benar

28. Kementerian Pertahanan mempunyai tugas salah satunya


menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
Potensi Pertahanan, meliputi Sumber Daya Pertahanan dan
Sumber Daya Manusia Pendukung Pertahanan. Sejak
diterbitkannya UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan, pemerintah menunjukkan komimitmennya untuk
membangun Industri Pertahanan yang kuat, mandiri, dan berdaya
saing. Dalam mewujudkan hal tersebut peran yang sangat penting
apa saja yang dimiliki Kemhan RI, dalam menyiapkan segenap
potensi Industri yang ada:
a Menjadikan bagian dari Kemempan Pertahanan;
b Dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Alpalhankam secara
Mandiri
c Bentuk kebanggaan buatan Indonesia dan upaya optimalkan
produk dalam negeri
d. Jawaban a; b; dan c semua benar
6

29. Sejak diundangkannya UU RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta


Kerja, sebagian telah merevisi beberapa pasal dalam UU RI Nomor
16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, telah ditetapkan
Peraturan turunan diantaranya dalam bentuk Peraturan Pemerintah
Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko. Apa yang dimaksud dengan Perizinan Berusaha,
dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
a Perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha adalah
legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha untuk menunjang
kegiatan usaha.
b Perizinan berusaha berbasis risiko adalah perizinan berusaha
berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha.
c. Perizinan berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada
pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/ atau
kegiatannya
d. Jawaban a; b; dan c semua benar

30. Dalam UU RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengatur


hal Pengadaan Dalam Negeri, dimana sumber pendanaan yang
berasal dari Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Rupiah Murni (RM).
Dalam pengadaan Dalam Negeri (PDN dan RM) diterapkan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri (TKDN), berapa jumlah nilai TKDN yang di
wajibkan bagi Industri Nasional tersebut:
a 25 %
b minimal 25 %
c 30 %
d minimal 40 %

31. Dalam UU RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang


mengatur tentang TKDN, telah dipertegas dalam UU RI Nomor 16
Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, Bahwa Pengguna wajib
menggunakan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan
(Alpalhankam) Produksi Dalam Negeri. Diatur dalam pasal
berapakah kewajiban tersebut;
a pasal 43, UU RI Nomor 16 Tahun 2012
b pasal 42, UU RI Nomor 16 Tahun 2012
c pasal 43 ayat 1, UU RI Nomor 16 Tahun 2012
d pasal 42 ayat 1, UU RI Nomor 16 Tahun 2012

32. Dalam pengadaan yang bersumber dari pendanaan Pinjaman Luar


Negeri (PLN) serta Penyedia (Industri) dari Luar Negeri, diterapkan
UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, yang
mengatur oemberlakuan ketentuan Imbal Dagang, Kandungan Lokal,
dan Ofset (IDKLO), sebagaimana diatur dalam pasal 43 ayat 5. Apa
persyaratan yang harus dipenuhi dalam menetapkan kebijakan
Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan, produk luar
negeri tersebut:
a Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan belum, atau tidak
bisa dibuat di dalam negeri
b Mengikut sertakan partisipasi Industri Pertahanan
c Kewajiban alih teknologi
d. Jawaban a; b; dan c semua benar
7

33. Industri Pertahanan adalah Industri Nasional yang terdiri atas badan
usaha milik negara dan badan usaha milik swasta, baik secara
sendiri maupun berkelompok yang ditetapkan oleh pemerintah intuk
sebagaian atau seluruhnya menghasilkan alat peralatan pertahanan
dan keamanan, jasa pemeliharaan untuk memenuhi kepentingan
strategis di bidang pertahanan dan keamanan yang berlokasi di
wilayah NKRI. Apa yang termasuk dalam klasifikasi Industri
Pertahanan:
a Industri Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista)
b Industri Alat Utama
c Industri Bahan Peledak
d Industri Kimia Hulu

34. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko. Yang
menjadi Peraturan turunan dari UU RI Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja, jo. UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan, menyebutkan bahwa Izin adalah persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan
kegiatan usaha yang wajib dipenuhi, oleh:;
a Orang Perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
pada bidang tertentu.
b Pelaku Usaha sebelum melaksanakan kegiatan usahanya.
c. Perseroan Terbatas yang untuk memulai dan menjalankan
usaha dan/atau kegiatannya
d. Jawaban a; b; dan c semua benar

35. Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko


sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah RI
Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko, bertujuan untuk meningkatkan ekosistem investasi
dan kegiatan berusaha, melalui:
a Pengawasan kegiatan perusahaan yang transparan, terstruktur,
dan bertanggungiawab.
b Pengawasan kegiatan usaha yang transparan, cepat, dan dapat
bertanggungiawab sesuai ketentuan.
c. Pelaksanaan penerbitan Perizinan Berusaha secara lebih
efektif dan sederhana.
d. Pelaksanaan Perizinan Berusaha secara lebih fektif, efisien dan
murah

36. Perizinan Berusaha Berbasis Resiko telah ditetapkan sesuai sektor


masing-masing yang diantaranya meliputi, pengaturan:
a. Kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan,
parameter Risiko, tingkat Risiko, Perizinan Berusaha, jangka
waktu, masa berlaku, dan kewenan gan Perizinan Berusaha ;
b. Persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko;
8

c. Pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan standar


kegiatan usaha dan/atau standar produk.
d. Jawaban a; b; dan c semua benar

37. Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha disesuaikan dengan


tingkatan resiko (Berbasis Resiko), diberlakukan pada 16 bidang
usaha dan diantaranya bidang Pertahanan dan Keamanan.
Berdasarkan dari tingkat Resiko dimaksud, sektor bidang
Pertahanan dan Keamanan diperlukan pemenuhan persyaratan
Dasar dan Persyaratan Sektoral (Kemhan) termasuk dalam tingkatan
Resiko mana:
a. Tingkat Resiko Rendah, Menengah Rendah, Menengah Tinggi,
dan Tinggi.
b. Tingkat Resiko Menengah Rendah, Menengah Tinggi, dan
Tinggi.
c. Tingkat Resiko Menengah Tinggi, dan Tinggi.
d. Jawaban a; b; dan c semua benar

38. Perizinan Berusaha bagi pelaku usaha yang akan melaksanakan kegiatan usaha,
sebagaimana telah diatur pada UU RI Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja, jo. UU RI
Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, dengan peraturan turunannya telah
menetapkan sistim online single submission (OSS) berbasis resiko, dari Kementerian
Investasi/BKPM yang telah menyediakan sistem dengan fitur-fitur dari masing-masing
K/L/PD dan terdiri dari 3 (tiga) sub sitem yang disertai template perizinan, kecuali sub
system apa dari 3 (tiga) sub system dimaksud :

a. Sub sistem pelayanan informasi.


b. Sub sistem konsultasi
c. Sub sistem Perizinan.
d. Sub sistem Pengawasan.

39. Dalam tahapan proses Perizinan Berusaha bagi pelaku usaha yang harus dilalui
terdapat 7 (tujuh) tahapan, diantaranya Regristasi, Legalitas, Pendataan, Analisis
Resiko, Penerbitan, dan Fasilitas, serta Pengawasan. Pada tahap proses analisis
resiko system menganalisis tingkat resiko dari jenis kegiatan usaha dengan mengacu
kepada aspek-aspek tersebut dibawah, kecuali:

a. Aspek Permodalan.
b. Aspek K3L (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Lingkungan)
c. Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA.
d. Aspek Lainnya sesuai Sifat Usaha.

40. Amanah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5/2021 tentang Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Resiko, sebagai turunan dari UU RI Nomor 11/2020
tentang Cipta Kerja, jo. UU RI Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, telah
ditetapkan bahwa dalam subsistem perizinan berusaha diakses menggunakan hak
akses sebagaimana tersebut di bawah, kecuali bagi;

a. Pelaku usaha.
b. Perseorangan
c. K/L/Lembaga OSS.
d. DPMPTSP Prov/Kab/Kota, Administrator KEK dan BPKPBPB.
9

Anda mungkin juga menyukai