Anda di halaman 1dari 5

MODUL PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

Mata Kuliah : Kalkulus


Bobot Sks : 3
Dosen Pengembang : Ambros Magnus Rudolf Mekeng,S.T.,M.T
Tutor : Syahid Abdullah, S.Si, M.Kom
Capaian Pembelajaran : 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan
Mata Kuliah menggunakan konsep sistem bilangan rill
dalam ilmu computer
Kompetentsi Akhir Di
Setiap Tahap (Sub- 1. Mahasiswa dapat memahami konsep system
Cpmk) bilangan rill
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan system
bilangan rill dalam program computer

Minggu Perkuliahan 2
Online Ke-

SISTEM BILANGAN

1. Pengertian Himpunan
Dalam pengertian umum, himpunan tidak lain adalah kumpulan objek-objek
tertentu yang memiliki setidaknya satu kesamaan, yakni syarat yang diperlukan
untuk bisa dimasukkan dalam himpunan tadi. Misalkan kambing, sapi, dan kerbau
dapat dikategorikan sebagai hewan memamahbiak sebab mereka memenuhi
syarat untuk bisa dimasukkan dalam kelompok hewan memamahbiak karena:
mereka memang memamahbiak. Hal terpenting dalam himpunan ialah tidak boleh
ada dua benda yang sama dimasukkan dua kali. Semua objek-objek dalam
himpunan haruslah berbeda karena jika tidak akan terjadi penggelembungan
suara.
Namun dalam lain kasus, kita tidak perlu mempunyai syarat yang jelas ataukah
kita tidak perlu menjelaskan syarat suatu himpunan. Kita katakan saja himpunan
A berisikan tomat, tempe, daging sapi, dan es campur. Kita cukup mendeklarasikan
elemen-elemen suatu himpunan tanpa menjelaskan syaratnya (meskipun ada
syarat dibaliknya, misal barang-barang yang ada di kulkas rumah saya).

1
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI INFORMATIKA

Oke, dalam matematika himpunan disimbolkan dengan huruf kapital semisal A, B,


C, dan lain-lain. Objek-objek dalam himpunan (elemen-elemennya) disimbolkan
dengan huruf kecil. Untuk memerikan suatu himpunan, elemen-elemennya dapat
dituliskan dalam tanda kurung kurawal.
𝐴 = {1,2,3,4,5}
𝐵 = {1,3,5,7, … }
Atau kita dapat menuliskan deskripsi (syarat) elemen dari suatu himpunan.
𝐴 = {𝑥|1 ≤ 𝑥 ≤ 5; 𝑥 ∈ ℤ}
𝐵 = {𝑥|𝑥 = 2𝑛 − 1; 𝑛 ∈ ℕ}
Simbol ℕ, ℤ, ℚ, ℝ, dan ℂ masing-masing menyatakan bilangan asli
(1,2,3,…), bilangan bulat/integer (…,-1,0,1,2,…), bilangan rasional ℚ = {𝑥|𝑥 =
𝑎
𝑏
; 𝑎, 𝑏 ∈ ℤ, 𝑏 ≠ 0}, bilangan riil (rasional dan irasional), dan bilangan kompleks

(bilangan riil dan imajiner), sedangkan simbol ∈ dibaca “elemen dari”. Himpunan
juga dapat digambarkan dalam skema berupa area tertutup yang
merepresentasikan himpunan dan di dalamnya terdapat elemen-elemen dari
himpunan yang dimaksud.
Selain mendefinisikan elemen dari suatu himpunan, biasanya terdapat
hubungan antara dua atau lebih himpunan. Hubungan-hubungan yang mungkin
antara lain ialah:
1. Irisan/intersection (∩)
Misalkan himpunan A berisikan hewan-hewan yang dapat terbang sebagai
berikut A = {merpati, elang, lalat, kelelawar} dan himpunan B berisikan
mamalia sebagai berikut B = {anjing, kuda, paus, kelelawar}. Perhatikan
bahwa kelelawar (atau kalelawar ya?) merupakan elemen dari himpunan A
dan B, dengan kata lain himpunan A dan B beririskan di kelelawar,
dinotasikan: kelelawar = 𝐴 ∩ 𝐵 (dibaca: kelelawar sama dengan A iris B).
2. Gabungan/union (∪)
Misalkan siswa-siswi SMA Putus Harapan (sebut himpunan A) terbagi menjadi
dua jurusan, yakni IPA (himpunan B) dan IPS (himpunan C). Artinya bila
himpunan B digabung dengan himpunan C akan menjadi himpunan A,
dinotasikan: 𝐴 = 𝐵 ∪ 𝐶 (dibaca: A sama dengan B gabung C).

2
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI INFORMATIKA

3. Himpunan bagian/subset (⊂) dan himpunan induk/superset (⊃)


Berkaitan dengan poin nomor 2, bagaimanakah jika SMA Putus Harapan
terbagi menjadi tiga jurusan yakni IPA, IPS, dan bahasa (sebut himpunan D)?
Tidak benar jika kita menuliskan 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 karena A juga berisikan C, yang
benar adalah 𝐵 ∪ 𝐶 ∪ 𝐷 = 𝐴. Tetapi benar juga jika kita mengatakan B adalah
himpunan bagian (subset) dari A, dinotasikan: 𝐵 ⊂ 𝐴 (dibaca: B subset dari A).
Ataukah dengan bahasa yang sedikit berbeda kita dapat mengatakan A adalah
himpunan induk (superset) dari B, dinotasikan: 𝐴 ⊃ 𝐵 (dibaca: A superset dari
B).

2. Bilangan Real
Dari penjelasan sebelumnya tentang himpunan, dapat kita tuliskan ℕ ⊂ ℤ ⊂ ℚ ⊂
ℝ ⊂ ℂ. Sebelum bilangan riil dikonsepkan, orang dulunya mengira semua panjang
𝑎
dapat dinyatakan dalam bilangan rasional, 𝑥 = 𝑏 dengan 𝑎, 𝑏 ∈ ℤ , 𝑏 ≠ 0. Tetapi

setelah Pythagoras mengemukakan teoremanya, diketahui bahwa panjang sisi


miring segitiga siku-siku dengan sisi-sisi yang berpenyiku sama dengan 1 ialah √2,
yang mana tidak dapat dinyatakan dalam bentuk rasional. Bilangan-bilangan yang
tidak dapat dibawa dalam bentuk rasional selanjutnya dinamakan bilangan
irasional. Ciri-ciri bilangan irasional ialah bila dituliskan dalam bentuk desimal
menghasilkan bilangan dengan angka di belakang koma tak hingga panjangnya
dan tidak memiliki suatu pola berulang yang tetap. Misalkan bilangan 𝜋 =
3,14159265358979323846264 … memiliki tak hingga angka di belakang koma
yang susunannya tidak memiliki pola. Tetapi bilangan
0.69230769230769230769… bukanlah bilangan irasional meskipun angka di
belakang komanya tak hingga panjangnya karena susunannya memiliki pola
berulang. Terbukti, 0.69230769230769230769… dapat diubah ke dalam bentuk
9
pecahan yakni .
13

3
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI INFORMATIKA

Bilangan riil (ℝ) merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan
irasional. Bilangan riil didefinisikan sebagai semua [titik] bilangan yang berada
sepanjang garis datar (misal sumbu X).

3. Selang/ Interval
Ada tak hingga banyaknya bilangan riil, dan seringkali kita hanya ingin meninjau
bilangan-bilangan riil dalam selang tertentu saja. Suatu selang biasanya dapat
dinyatakan dalam ketaksamaan, semisal 𝑎 < 𝑥 < 𝑏 yang berarti nilai-nilai x
berada di antara a dan b. Selang seperti ini disebut selang terbuka, dan biasa
dinotasikan juga sebagai (𝑎, 𝑏). Adapun selang semacam 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 berarti nilai-
nilai x dari a hingga b. Selang seperti ini disebut selang tertutup yang biasa juga
dinotasikan sebagai [𝑎, 𝑏]. Jadi dalam selang tertutup batasnya juga dimasukkan
dalam himpunan, sedangkan dalam selang terbuka tidak. Semua elemen yang
mungkin dalam bilangan real dapat dinotasikan sebagai −∞ < 𝑥 < ∞ atau
(−∞, ∞).
Beberapa contoh selang yang mungkin ialah [𝑎, 𝑏), (𝑎, 𝑏], (−∞, 𝑏), (𝑎, ∞), (−∞, 𝑏],
dan [𝑎, ∞). Cobalah Anda terjemahkan maksudnya.

4. Contoh Soal

• 4 - 2(8 - 11) + 6 = 4 - 2( -3) + 6


= 4 + 6+ 6
= 16
• 3 [2-4(7-12)] = 3[2-4(-4)]
= 3.8
=16
• . (√5 + √3 )(√5 − √3 ) = (√5)2 - (√3)2
=5–3
=2

4
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI INFORMATIKA

5. Soal Mandiri
1. (3X -4)(X+1) =
2. (2X – 3)2 =
2
3. (√𝟓 − √𝟑) =

6. REFERENSI
• Sunkar E. Gautama, Kalkulus Dasar
• Calculus, 9th Edition, Dale Varberg, Hamline University, Edwin Purcell,
deceased, Hamline University, Steve Rigdon, Southern Illinois University,
Edwardsville. 2007

Anda mungkin juga menyukai