Anda di halaman 1dari 9

1

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN


PUSDIKLAT MANAJEMEN PERTAHANAN

POST TEST
PELATIHAN PERENCANAAN STRATEGIS PERTAHANAN
PT. DIRGANTARA INDONESIA TA. 2023

Nama Peserta :
Pangkat/NRP/NIP :
Hari/Tanggal :
Waktu/Pukul :

Ketentuan:

1 Post Test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman
peserta dalam kaitan dengan materi yang sudah diterima selama kursus.
2 Hasilnya sebagai penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran Diklat/kursus.
3 Kerjakan soal di bawah ini mulai dari yang paling mudah.

SOAL PILIHAN
Pilih salah satu dari jawaban a, b, c, d yang dianggap paling tepat

1. Pada prinsipnya, terdapat beberapa langkah yang lazim dalam melakukan


perencanaan stratejik kecuali;
a. Merumuskan visi dan misi organisasi,
b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal (environment
scanning)
c. Merumuskan tujuan dan sasaran (goal setting),
d. Merumuskan kebutuhan sumber daya

2. Reformasi di bidang penganggaran ditandai dengan diterapkannya tiga pendekatan


anggaran berikut, kecuali:
a. Pendekatan anggaran Line-item
b Pendekatan anggaran terpadu
c. Pendekatan anggaran kinerja
d. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)

3.      Sebutkan dimensi-dimensi dari perencanaan!


a. Dimensi fungsi dan cakupan materi
b. Dimensi waktu
c.  Dimensi struktur dan sifat penggunaan
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

1
2

4.      Cara menyusun suatu rencana atau proses penyusunan rencana antara lain:
a. Menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan dipecahkan dengan
rencana tersebut.
b.    Menentukan alternatif-alternatif keputusan sebagai hasil analisa data,
c.  Memilih alternatif yang paling menguntungkan untuk dijadikan keputusan atau
rencana pencapaian tujuan.
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

5.  Tipe rencana menurut dimensi waktunya !


a.    Rencana jangka panjang
b.    Rencana jangka menengah
c.    Rencana jangka pendek
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

6.  Tipe rencana berdasarkan dimensi cakupan materi (skop) meliputi:


a. Rencana strategik dan rencana rencana taktis.
b. Rencana Rencana taktis dan Rencana implementatif
c. Rencana strategik dan rencana operatif
d. Rencana implementatif dan rencana operatif

7. Di dalam praktek, banyak hal yang menghambat pelaksanaan suatu rencana


rencana tersebut tidak berjalan secara efektif. Faktor-faktor penghambat tersebut 
sehingga antara lain:

a.    Pelaksana rencana kurang memiliki pengetahuan yang menyeluruh dari


organisasi dimana rencana itu dilaksanakan. Akibatnya, para peiaku dalam
melakukan rencana kurang memperhatikan kegiatan dari bagian lain, dan ini
akan mengganggu kegiatan bagian lain.
b.    Pelaksana sering tidak mampu meramalkan situasi yang akan datang, yang
akan mempengaruhi jaiannya pelaksanaan.
c..   Ketidakmampuan perencana untuk memilih alternatif tertentu dengan alasan
takut terjadi kegagalan total apabila hanya ada satu alternatif keputusan dalam
rencana. Akibatnya dalam rencana terdapat banyak alternatif yang harus
dilaksanakan, sehingga justru membuat rencana itu tidak efektif.
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

8.  Rencana disebut efektif apabila memenuhi syarat-syarat tertentu. Cara-cara menilai
suatu rencana yang efektif tersebut diantaranya dari segi:

a.    Kegunaannya, rencana akan efektif apabila rencana itu berguna untuk


mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.    Ketepatan waktu, rencana akan efektif kalau rencana tersebut mampu
menjamin ketepatan waktu pelak-sanaannya.
c.    Lengkap, terpadu dan konsisten. Rencana yang efektif adalah rencana yang
lengkap dalam hal isi, terpadu dalam koordinasi dan konsisten dalam
pengetrapannya.
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

2
3

9.  Banyak alat-alat analisa yang dipakai dalam menyusun rencana. Alat-alat analisa
data yang biasa dipakai dalam perencanaan yaitu:

a. Analisa ratio atau perbandingan


b.  Analisa Break Even (BEP)
c. Analisa statistik, dan lain-lain.
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

10. Dalam penemuan masalah, alat analisa yang dapat dipergunakan antara lain:
a.   Analisa pohon keputusan
b.    Analisa tulang ikan
c.    Model minat, dan lain-lain.
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

11. Batas maksimum penggunaan tenaga ahli dalam pelaksanaan swakelola tipe I
ialah...
a. Tidak boleh melebihi 40% dari jumlah tim persiapan
b. Tidak boleh melebihi 50% dari jumlah tim persiapan
c. Tidak boleh melebihi 50% dari jumlah tim pelaksana
d. Tidak boleh melebihi 40% dari jumlah tim pelaksana

12. Hasil persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola dituangkan dalam...


a. Kerangka Acuan Kerja
b. Harga Perkiraan Sendiri
c. laporan pelaksanaan pekerjaan
d. rancangan kontrak

13. Yang dapat melakukan kesepakatan kerja sama dengan Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola (pelaksanaan swakelola tipe II) ialah...
a. PPK
b. PA/ KPA
c. Pokja Pemilihan
d. Kepala Daerah

14. Yang harus menandatangani kontrak dalam pelaksanaan swakelola tipe II ialah...
a. PA/KPA dan PPK
b. PA dan Ketua Tim Pelaksana Swakelola
c. Ketua Tim Pelaksana Swakelola dan Pokja Pemilihan
d. PPK dan Ketua Tim Pelaksana Swakelola

15. Tim Pelaksana menyerahkan hasil pekerjaan Swakelola kepada...


a. Agent Pengadaan
b. UKPBJ
c. Pokja pemilihan
d. PPK

3
4

16. Rancangan dan Rencana Strategi Pertahanan Negara merupakan Rencana


Pembangunan Pertahanan Negara untuk jangka waktu :
a. Jangka Pendek
b. Jangka Menengah
c. Jangka Panjang
d. a, b, c, benar

17. Penyusunan anggaran harus berorientasi pada pencapaian keluaran(output) dan


hasil yang terukur (outcome), pendekatan ini disebut:
a. Pendekatan anggaran terpadu
b. Pendekatan pengeluaran KPJM
c. Pendekatan anggaran line item
d. Pendekatan anggaran kinerja

18. Berikut adalah merupakan prinsip-prinsip dasar yang wajib pada pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa pemerintah :
a. Efisien, Efektif, Adil, Akuntabel
b. Efisien, Efektif, Terbuka, Transparan
c. Efisien, Efektif, Terbuka, Transparan, Adil, Akuntabel
d. Hanya Efisien, Efektif

19. Rancangan dan Rencana Kerja Pertahanan Negara merupakan Rencana


Pembangunan Pertahanan Negara untuk jangka waktu :
a. Jangka Pendek
b. Jangka Menengah
c. Jangka Panjang
d. a, b, c, benar

20. Dalam perumusan Perencanaan Pembangunan Pertahanan Negara perlu


memperhatikan azas-azas sebagai berikut, kecuali :
a. Azas keterpaduan
b. Azas fleksibilitas
c. Azas efektifitas
d. Azas manfaat

21. Penunjukan Langsung dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi dalam keadaan


tertentu. Salah satu kriteria jasa konsultansi dalam keadaan tertentu ialah...
a. Penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak yang dihadiri oleh
Presiden
b. Permintaan berulang (repeat order) untuk Penyedia Jasa Konsultansi yang
sama
c. Pelaksanaan E-purchasing
d. Barang/jasa yang bersifat rahasia untuk kepentingan negara

4
5

22. Jenis pekerjaan yang wajib mengalokasikan waktu untuk masa sanggah banding
ialah...
a. Pengadaan Jasa Lainnya
b. Pekerjaan Konstruksi
c. Pengadaan Jasa Konsultansi
d. Pengadaan Barang

23. Yang TIDAK termasuk ketentuan dalam pelaksanaan pemilihan melalui Tender
Cepat ialah...
a. Peserta telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKAP)
b. Peserta memasukkan penawaran administrasi, teknis dan harga
c. Evaluasi penawaran harga dilakukan oleh aplikasi SPSE
d. Penetapan pemenang berdasarkan harga penawaran terendah

24. Tindak lanjut tender/seleksi gagal jika ditemukan kesalahan evaluasi penawaran
ialah...
a. Evaluasi penawaran ulang
b. Tender ulang
c. Dilanjutkan
d. Prakualifikasi ulang

25. Wajib memiliki sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa kecuali :

a. Pejabat Pembuat Komitmen

b. Panitia/pejabat pengadaan B/J

c. Anggota procurenment unit

d. Bendahara dan panitia anggaran

26. Siklus pengelolaan BMN yang termasuk siklus insidentil antara lain :

a Pemanfaatan, pemindahtanganan, Pengujian, Pemusnahan


b Pemanfaatan pemindahtangan, Penghapusan, Pelelangan
c Pemanfaatan, pemindahtanganan, Penilaian, Pemusnahan
d Pemanfaatan, pelimpahan, Pengujian, Pemusnahan

27. Semua barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi antara lain,
kecuali:
a Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenisnya
b Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/ kontrak
c Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang
d Barang yang diperoleh berdasarkan pinjaman

28. Salah satu Tugas Pelaksana Penatausahaan UPKPB bertugas menyelenggarakan


penatausahaan BMN pada Kuasa Pengguna Barang, antara lain meliputi:
a. Membuat Daftar Barang
5
6

b. Melakukan Pencatatan
c. Melakukan Investigasi
d. Melakukan Pengamanan Dokumen

29. Kodefikasi Barang Milik Negara pada dasarnya terdiri dari:

a Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, Sub-Sub Golongan


b Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, Sub-sub Bidang
c Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, Sub-sub Kelompok
d Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, Jenis

30.  Banyak alat-alat analisa yang dipakai dalam menyusun rencana. Alat-alat analisa
data yang biasa dipakai dalam perencanaan yaitu:

a. Analisa ratio atau perbandingan


b.  Analisa Break Even (BEP)
c. Analisa statistik, dan lain-lain.
d. Jawaban a, b, dan c benar semua

31. Dalam UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, pasal 1 angka 2,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 141 Tahun 2015 tentang Pengelompokan Industri
Pertahanan, pasal 1, angka 2 disebutkan bahwa Alat peralatan pertahanan dan
keamanan yang selanjutnya disebut Alpalhankam adalah segala Alat perlengkapan
untuk mendukung pertahanan negara serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
Alpalhankam dimaksud merupakan produk dari industri pertahanan (Indhan), yang
memiliki kriteria bidang usaha dan/atau Kompetensi sebagai Indhan. Dibawah ini
termasuk kriteria bidang usaha, kecuali:

a Rancang bangun dan perekayasaan serta pengembangan desain dan produk


b Produksi
c Pemeliharaan, Perbaikan dan Modifikasi
d. Penjualan Alpalhankam

32. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Resiko. Yang merupakan peraturan turunan dari UU RI
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, bahwa dalam pelaksanaan perizinan
berusaha berbasis resiko terdapat prinsip dasar perizinan berusaha. Dibawah ini
merupakan prinsip dasar perizinan berusaha, kecuali:

a Konsep Baru
b. Kecepatan
c Trust but Verify.
d. Terkoordinasi, Terintegrasi dan Efisien

6
7

33. Dalam UU RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perindustrian beserta peraturan


turunannya (PP No 29/2018, dan PP No 7/2021) telah mewajibkan bagi Pengguna
Alpalhankam dalam Pengadaan Dalam Negeri bersumber pendanaan dari Pinjaman
Dalam Negeri (PDN) dan Rupiah Murni (RM). Untuk menggunakan produk dalam
negeri atas Barang, Jasa dan Modal dengan ketentuan Tingkat Kandungan Dalam
Negeri (TKDN), kecuali:
a Bernilai TKDN minimal 25 %
b Nilai TKDN dan bobot manfaat perusahaan (BMP) minimal 40 %
c Bernilai TKDN minimal 40 %
d Mengalokasikan anggaran belanja sebesar 40 % untuk produk UMKM/Koperasi

34. Pengaturan tentang TKDN, pada UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan dan UU RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perindustrian, mewajibkan
bagi Pengguna Alpalhankam menggunakan Poduk Dalam Negeri, pada pengadaan
bersumber pendanaan dari PDN dan RM sebagai bentuk nyata keberpihakan pada
pelaku usaha, apa kewajiban pengguna dimaksud:
a pengguna wajib menggunakan Alpalhankam yang modern
b pengguna wajib mengusulkan kepada KKIP
c pengguna wajib melaksanakan pemeliharaan & perbaikan di Dalam Negeri
d pengguna wajib menggunakan produk badan usaha milik negara (BUMN)

35. Dalam pengaturan Impor Barang Alpalhankam, sebagaimana pada saat impor atau
memasukkan barang ke dalam daerah pabean, Terhadap Barang impor dapat
dikeluarkan dari Kawasan pabean dengan tujuan apa, barang impor untuk dikuasai
oleh orang yang berdomisili di Indonesia :
a Angkut lanjut terus
b Ditimbun di TPB/tempat penimbunan barang
c Impor Sementara
d. Impor untuk dipakai

36. Industri Pertahanan adalah Industri Nasional yang terdiri atas badan usaha milik
negara (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS), baik secara sendiri maupun
berkelompok yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sebagaian atau seluruhnya
menghasilkan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam), Jasa
pemeliharaan untuk memenuhi kepentingan strategis di bidang pertahanan dan
keamanan yang berlokasi di wilayah NKRI. Apa yang termasuk dalam penggolongan
Alpalhankam;:
a Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista)
7
8

b Alat Utama
c Alat Peralatan
d Alat Penolong

37. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Resiko. Yang menjadi Peraturan turunan dari UU RI
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, jo. UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Industri Pertahanan, menyebutkan bahwa Izin adalah persetujuan Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan kegiatan usaha yang wajib dipenuhi,
oleh:
a Orang Perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang
tertentu.
b Pelaku Usaha sebelum melaksanakan kegiatan usahanya.
c. Perseroan Terbatas yang untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau
kegiatannya
d. Jawaban a; b; dan c semua benar

38. Proses Perizinan Berusaha Berbasis Resiko di Kementerian/Lembaga, digambarkan


secara umum bahwa dalam pelaku usaha memilih bidang usaha untuk selanjutnya
mengisi data usahanya untuk divalidasi tingkat resiko, hingga terbit Nomor Ijin
Berusaha/NIB, sertifikat standar dan/atau Izin, pelaku usaha memilih bidang usaha
disesuaikan berdasarkan:
a Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
b Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia
c. Klasifikasi Resiko Usaha
d. Jawaban a, b, dan c semua benar

9. Pada alur penerbitan Perizinan Berusaha (Fiktif Positif) bagi pelaku usaha,
permohonan perizinaan berusaha melalui OSS, notifikasi permohonan kepada K/L/D
yang akan melaksanakan kegiatan usaha, diikuti kelengkapan sesuai durasi yang
belum diverifikasi permohonannya oleh K/L/D maka notifikasi perangkat K/L/D pada
OSS RBA terdapat 3 kemungkinan, salah satunya yaitu:
a. Sudah selesai system otomatis menerbitkan perizinan berusaha.
b. Disetujui system OSS menerbitkan perizinan berusaha a.n. Pejabat sesuai
sektor
c. Kurang Lengkat system menyampaikan permintaan maaf
d. Ditolak system OSS terkunci

40. Penentuan kategori pelaku usaha pada sistem Online Single Submission (OSS)
berbasis risiko membarikan layanan bagi pelaku usaha yang terbagi dalam
kelompok usaha mikro kecil (UMK) dan Non Usaha Mikro Kecil (Non UMK). Apa
kategori kelompok UMK:
a. Badan Usaha.
8
9

b. Badan Usaha Milik Negara/Swata (BUMN/S)


c. Perwakilan
d. Badan Usaha Luar Negeri.

Anda mungkin juga menyukai