Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Konstruksi ISSN : 2085-8744

UNSWAGATI CIREBON
JURNAL KONSTRUKSI

ANALISIS MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA BENDUNG COPONG


KABUPATEN GARUT
Trisno Adi Saputra* , Dr. H. Saihul Anwar, Ir., M.Eng., MM**.

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
**) Staf Pengajar Pada Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

ABSTRAK

Manajemen konstruksi adalah suatu proses nyata yang terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling), yang
masing-masing saling memanfaatkan dalam bidang ilmu pengetahuan (science) maupun seni
(art), dalam rangka untuk mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen konstruksi proyek pembangunan


Bendung Copong Kabupaten Garut mulai dari menghitung volume pekerjaan, pelaksanaan
pekerjaan, menghitung kebutuhan (tenaga kerja, alat dan bahan), menghitung rencana arus kas
(cashflow), kurva S dan menganalisis CPM (Critical Path Method). Tujuan dicapai melalui studi
literatur, pengumpulan data-data teknis dan peninjauan data berupa gambar bestek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan rencana arus kas (cashflow)
pada proyek pembangunan Bendung Copong Kabupaten Garut sebesar Rp. 43.017.780.794,00
(Empat puluh tiga milyar tujuh belas juta tujuh ratus delapan puluh ribu tujuh ratus sembilan
puluh empat rupiah). Kemudian dengan menggunakan analisis Critical Path Method (CPM),
penyelesaian pekerjaan membutuhkan waktu selama 20 minggu atau 120 hari kalender.

Kata kunci : Manajemen Konstruksi, Volume Pekerjaan, Analisa Kebutuhan (Tenaga Kerja, Alat
dan Bahan), Rencana Arus Kas (Cashflow), Kurva S dan Critical Path Method (CPM).

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 630


Analisis manajemen Konstruksi Pada Bendung Copong Kabupaten Garut

I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ada tiga constraint yang harus dipenuhi,
Manajemen bila di tinjau sebagai suatu yang dikenal dengan Trade-Of Triangle atau
proses adalah merupakan suatu rangkaian Triple Constraint. Triple Constraint adalah
tahap kegiatan yang diarahkan pada usaha pencapaian tujuan yang berdasarkan
pencapaian tujuan dengan memanfaatkan tiga batasan yaitu : tepat biaya, tepat waktu,
semaksimal mungkin sumber-sumber yang dan tepat mutu.
ada dan tersedia. Menurut John F. Mee, Beberapa metode telah dikembangkan
manajemen ialah suatu seni keahlian untuk untuk mengatasi hal ini, diantaranya adalah
memperoleh hasil yang maksimal dengan Metode Network Planning seperti Metode
usaha minimal dalam rangka untuk Jalur Kritis atau Critical Path Method
mencapai kesejahteraan baik untuk (CPM), Barchart, dan Kurva S. Metode
pimpinan maupun para pekerja, serta Network Planning tersebut merupakan salah
memberikan pelayanan sebaik mungkin satu yang dapat digunakan guna membantu
kepada masyarakat. Sedangkan yang memutuskan berbagai masalah khususnya
dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha perencanaan, penjadwalan, dan
yang mempunyai awal dan akhir, dijalankan pengendalian proyek.
untuk memenuhi tujuan yang sudah Melihat kondisi permasalahan
ditetapkan dalam biaya, jadwal, dan sasaran tersebut, sudah seharusnya dilakukan upaya
kualitas. untuk menghindari kerugian yang semakin
Manajemen proyek merupakan usaha membesar dengan mengoptimalkan kinerja
untuk menggunakan sumber daya terbatas proyek dilapangan. Dalam mewujudkan hal
secara efisien, efektif, dan tepat waktu tersebut maka diperlukan “Analisis
dalam menyelesaikan suatu proyek yang Manajemen Konstruksi Bendung Copong
telah ditentukan/direncanakan. Ada 3 (tiga) Kabupaten Garut”. Analisis ini diharapkan
kegiatan dari fungsi dasar manajemen dapat memberikan gambaran kondisi proyek
proyek yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan sehingga mempermudah kontraktor dalam
pengendalian. Dari ketiga kegiatan tersebut melakukan pengambilan keputusan untuk
dilakukan pengendalian terhadap sumber mengoptimalkan kinerja proyek.
daya pada suatu proyek yang meliputi
tenaga kerja (manpower), peralatan 1.2. FOKUS PERMASALAHAN
(machine), bahan (material), uang (money), Merencanakan manajemen konstruksi
dan metode (method). proyek pembangunan dalam metode
Setiap proyek memiliki karakteristik perhitungan volume pekerjaan, jadwal
yang berbeda dari proyek yang satu dengan pelaksanaan, dan metode pelaksanaan pada
proyek lainnya. Karakteristik proyek yang proyek pembangunan Bendung Copong
berbeda ini akan berpengaruh kepada Kabupaten Garut.
progress pekerjaan pelaksanaan dilapangan.
Progress pekerjaan dapat mengalami 1.3. RUMUSAN MASALAH
keterlambatan atau sesuai dengan schedule Dalam skripsi dengan judul “Analisis
atau juga bisa lebih cepat dari yang sudah Manajemen Konstruksi Pada Bendung
direncanakan. Oleh karena itu diperlukan Copong Kabupaten Garut” maka dari itu
manajemen proyek yang baik agar tercapai perlu adanya batasan penulisan atau ruang
sasaran tujuan proyek tersebut. lingkup penelitian yang dilakukan dalam
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, penyusunan skripsi, batasan masalah yang
didalam proses pencapaian tujuan tersebut diangkat diantaranya adalah sebagai berikut
:

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 631


Trisno Adi Saputra, Saihul Anwar.

a. Bagaimana kinerja waktu dan biaya pembangunan Bendung Copong


pada proyek pembangunan Bendung Kabupaten Garut.
Copong Kabupaten Garut ? f. Untuk mengetahui besar biaya
b. Bagaimana penyusunan jadwal pelaksanaan proyek pembangunan
rencana pelaksanaan proyek Bendung Copong Kabupaten Garut.
pembangunan Bendung Copong g. Untuk mengetahui metode analisis
Kabupaten Garut ? Critical Path Method (CPM),
c. Bagaimana metode pelaksanaan Barchart, S Curve, dan Cashflow.
pekerjaan pada proyek pembangunan
Bendung Copong Kabupaten Garut ? 1.6. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Kegunaan Teoritis
1.4. IDENTIFIKASI MASALAH a. Sebagai bahan referensi penelitian
Adapun identifikasi masalah dalam mengenai manajemen konstruksi.
penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut : b. Menambah pola pikir mahasiswa
a. Analisa Kebutuhan Alat (Machine) dalam mempelajari, mengamati,
b. Analisa Kebutuhan Bahan (Material) dan memahami permasalahan yang
c. Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja berkaitan dengan bidang
(Man) ketekniksipilan.
d. Menjelaskan Metode Pelaksanaan 2. Kegunaan Praktis
Pekerjaan (Method) a. Mengetahui proses penyusunan
e. Merencanakan Waktu Pekerjaan jadwal pelaksanaan proyek akibat
Menggunakan Metode Barchart dan S keterlambatan pelaksanaan
Curve dilapangan (reschedule).
f. Mengidentifikasi Jaringan Kerja b. Mengetahui metode pelaksanaan
Menggunakan Metode Critical Path proyek (metode konstruksi) yang
Method (CPM) digunakan pada pembangunan
Bendung Copong Kabupaten
1.5. TUJUAN PENELITIAN Garut.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan c. Menambah pemahaman ilmu
untuk menganalisis manajemen konstruksi manajemen konstruksi, dan
Bendung Copong Kabupaten Garut, mengetahui perhitungan volume
diantaranya : pekerjaan.
a. Untuk mengetahui berapa volume
pekerjaan pada proyek pembangunan 1.7. KERANGKA PEMIKIRAN
Bendung Copong Kabupaten Garut.
b. Untuk menganalisis metode
pelaksanaan pekerjaan pada proyek
pembangunan Bendung Copong
Kabupaten Garut.
c. Untuk mengetahui kebutuhan alat
yang digunakan pada proyek
pembangunan Bendung Copong
Kabupaten Garut.
d. Untuk mengetahui kebutuhan bahan
yang digunakan pada proyek
pembangunan Bendung Copong
Kabupaten Garut.
e. Untuk mengetahui kebutuhan tenaga
kerja yang digunakan pada proyek
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 632


Analisis manajemen Konstruksi Pada Bendung Copong Kabupaten Garut

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. PENELITIAN SEBELUMNYA Penelitian “Analisis Manajemen
a. Penelitian dilakukan oleh Liani Dwi Konstruksi Bendung Copong Kabupaten
Utari dengan judul yaitu, Analisis Garut” memiliki beberapa kesamaan dengan
Manajemen Proyek Pembangunan penelitian sebelumnya jika dilihat dari
Bendung Cibutul Sungai Cikeruh metode analisisnya. Akan tetapi terdapat
Kabupaten Majalengka (2016). beberapa perbedaan diantaranya pada lokasi
Tujuannya yaitu analisis pekerjaan kajian, penyajian laporan, serta hasil
untuk mengetahui perhitungan penelitian yang diperoleh.
volume, analisis metode pekerjaan Pada penelitian ini yang membedakan
untuk mengetahui metode kerja tujuannya adalah proses pengerjaannya dari
menggunakan Barchart dan S Curve, awal pembangunan sampai akhir
analisis alat pekerjaan untuk pembangunan proyek seperti analisa
mengetahui jenis alat yang digunakan, pekerjaan perhitungan volume, analisa
analisis material untuk mengetahui pengadaaan alat, analisa pengadaan bahan,
material yang digunakan, untuk analisa pengadaan tenaga kerja, analisa
mengetahui jaringan kerja, untuk metode pekerjaan, analisa biaya, analisa
mengetahui metode pelaksanaan, dan jumlah Cash and Flow (Barchart, CPM, S
untuk menganalisis bagaimana cara Curve).
menghitung Cashflow.
b. Penelitian dilakukan oleh Ryan 2.2. LANDASAN TEORI
Afriyana dengan judul yaitu, Analisis Manajemen proyek (project
Manajemen Konstruksi Proyek management) merupakan salah satu ilmu
Pembangunan Check Dam Sungai yang sangat penting dalam pengelolaan
Cikamiri Kabupaten Garut (2017). sebuah proyek agar pelaksanaan proyek
Tujuannya yaitu untuk mengetahui dapat diselesaikan dengan efisien dan
berapa volume pekerjaan, untuk efektif.
menganalisis metode pelaksanaan Untuk mencapai target pekerjaan
pekerjaan, untuk mengetahui alat yang pembangunan yang ingin dicapai dengan
digunakan, untuk mengetahui potensi sumber daya dan waktu yang
kebutuhan material yang digunakan, terbatas, maka harus diterapkan
untuk mengetahui besar biaya perencanaan, pelaksanaan evaluasi, dan
pelaksanaan, untuk mengetahui tindak lanjut dari pelaksanaan yang telah
metode analisis Critical Path Method, dievaluasi. Maka dalam dunia konstruksi
Barchart, S Curve dan Cashflow. manajemen dapat disebut sebagai suatu
c. Penelitian dilakukan oleh Kiki teknik yang terdiri dari ilmu, keterampilan,
Hardian Nurcahya dengan judul yaitu, dan seni yang dilakukan di lingkungan
Analisis Manajemen Proyek proyek, dalam rangka untuk mengkoordinasi
Pelaksanaan Rehabilitasi Bendung antar pihak yang ada serta mengelola
Cibogo Sungai Cijangkelok (2016). sumber daya proyek. Pada dasarnya suatu
Tujuannya yaitu untuk mengetahui proyek terdiri dari aspek pokok, yaitu :
kinerja waktu dan biaya akhir 1. Biaya (Money)
pelaksanaan proyek, untuk 2. Mutu (Quality)
mengetahui jaringan kerja, analisis 3. Waktu (Time)
metode pelaksanaan. Selain itu unsur-unsur yang harus
dikelola oleh pelaksana proyek itu sendiri
meliputi :

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 633


Trisno Adi Saputra, Saihul Anwar.

1. Tenaga Kerja (Man) pelaksanaan pekerjaan konstruksinya


2. Peralatan (Machine) dilakukan oleh kontraktor. Pengawas
3. Material (Material) umum berkewajiban melakukan
4. Metode (Method) pengendalian secara berjenjang
5. Biaya (Money) terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh staf dibawah kendalinya untuk
Prinsip Umum Manajemen Proyek : memastikan masing-masing staf sudah
1. Planning (Perencanaan) melakukan tugasnya dengan baik
Planning adalah proses yang secara dalam koridornya. Sehingga, tahap-
sistematis mempersiapkan kegiatan tahap pencapaian sasaran yang
guna mencapai tujuan dan sasaran direncanakan dapat dipenuhi.
tertentu. Kegiatan diartikan sebagai
kegiatan dilakukan dalam rangka III. METODE ANALISIS DATA
pekerjaan konstruksi, baik yang Ada 3 metode analisis data yang
menjadi tanggung jawab pelaksana digunakan dalam penelitian ini, yaitu
(kontraktor) maupun pengawas Metode Barchart, Metode S Curve, dan
(konsultan). Metode CPM (Critical Path Method)
2. Organizing (Pengorganisasian) sebagai tindakan koreksi untuk menganalisis
Organizing yaitu sebagai pengaturan jaringan kerja agar pelaksanaan proyek
atas suatu kegiatan yang dilakukan menjadi ideal.
oleh sekelompok orang, dipimpin oleh
pimpinan kelompok dalam suatu Barchart
wadah organisasi. Wadah organiasi ini Barchart adalah sekumpulan aktivitas
menggambarkan hubungan-hubungan yang ditempatkan dalam kolom vertikal,
struktural dan fungsional yang sementara waktu ditempatkan dalam baris
diperlukan untuk menyalurkan horizontal. Waktu mulai dan selesai setiap
tanggung jawab, sumber daya maupun kegiatan beserta durasinya ditunjukkan
data. dengan menempatkan balok horizontal
3. Actuating (Pergerakan) dibagian sebelah kanan dari setiap aktivitas.
Actuating diartikan sebagai fungsi Perkiraan waktu mulai dan selesai dapat
manajemen untuk menggerakan orang ditentukan dari skala waktu horizontal pada
yang tergabung dalam organisasi agar bagian atas bagan. Panjang dari balok
melakukan kegiatan yang telah menunjukkan durasi dari aktivitas dan
ditetapkan di dalam planning. Pada biasanya aktivitas-aktivitas tersebut disusun
tahap ini diperlukan kemampuan berdasarkan kronologi pekerjaan (Callahan,
pimpinan kelompok untuk 1992).
menggerakan, mengarahkan, dan
memberi motivasi kepada anggota Kurva S
kelompoknya untuk secara bersama- Kurva S adalah grafik yang dibuat
sama memberikan kontribusi dalam dengan sumbu vertikal sebagai nilai
mensukseskan manajemen proyek kumulatif atau penyelesaian (progress)
mencapai tujuan dan sasaran yang kegiatan dan sumbu horizontal sebagai
telah ditetapkan. waktu (Soeharto, 1997). Kurva S dapat
4. Controlling (Pengendalian) menunjukkan kemampuan proyek
Controlling adalah sebagai kegiatan berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot
guna menjamin pekerjaan yang telah pekerjaan yang direpresentasikan sebagai
dilaksanakan sesuai dengan rencana. presentase kumulatif dari seluruh kegiatan
Didalam manajemen proyek, proyek. Visualisasi kurva S memberikan
controlling terhadap pekerjaan informasi mengenai kemajuan proyek
kontraktor dilakukan oleh konsultan dengan membandingkan terhadap jadwal
melalui kontrak supervisi, dimana rencana (Husen, 2011).
Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 634
Analisis manajemen Konstruksi Pada Bendung Copong Kabupaten Garut

CPM (Critical Path Method) 1. Persiapan survey dan identifikasi


Pada metode jaringan kerja dikenal lapangan.
adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki 2. Mencari data primer dan data sekunder
rangkaian komponen-komponen kegiatan, pada instansi dan dinas terkait yang
dengan total jumlah waktu terlama dan diperlukan untuk melengkapi data
menunjukkan kurun waktu penyelesaian yang dibutuhkan dalam penyusunan
proyek yang tercepat. Jadi, jalur kritis terdiri skripsi.
dari rangkaian kritis, dimulai dari kegiatan 3. Melakukan analisis dari data-data
pertama sampai kegiatan terakhir proyek yang didapat melalui identifikasi
(Soeharto, 1995). permasalahan dan membuat
perumusan.
Cashflow 4. Mengambil kesimpulan dan saran dari
Setelah anggaran biaya dan pendistribusian hasil penelitian.
anggaran biaya berdasarkan time schedule
dibuat, maka langkah selanjutnya dibuat 3.2. ALUR PENELITIAN
anggaran biaya kas proyek (Cashflow).
Cashflow merupakan taksiran penerimaan
dan pengeluaran yang akan atau sedang
dikerjakan. Adapun kegunaan project
cashflow yaitu dalam hal :
1. Mengetahui kemungkinan posisi kas
pada masa yang akan datang.
2. Mengetahui terlebih dahulu kapan
akan terjadi kekurangan kas, serta
kapan akan terjadi kelebihan kas.
3. Menetapkan jumlah pinjaman yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
proyek.
4. Mengetahui jumlah bunga pinjaman
modal kerja.
5. Memperkirakan posisi biaya pada
akhir proyek.

3.1. METODE DAN OBYEK


PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif yaitu metode yang
dilakukan dengan mengumpulkan dan
mempelajari literatur yang berkaitan dengan
perencanaan dan analisis perhitungan.
Untuk mempermudah langkah-
langkah penyusunan skripsi ini dibuat Gambar 3.1. Alur Penelitian
metodologi yang bertujuan untuk
mengarahkan dan mengefektifkan waktu 3.3. LOKASI PENELITIAN
serta hasil yang ingin dicapai. Penelitian dilakukan pada Bendung
Metodologi penelitian ini tersusun atas Copong yang berlokasi di Jalan Kyai H.
beberapa tahapan utama, seperti yang tertera Hasan Arif, Sukasenang – Kabupaten Garut,
dibawah ini : Jawa Barat.

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 635


Trisno Adi Saputra, Saihul Anwar.

➢ Kapasitas desain : 10,39 m3/detik


➢ Pintu (panjang x tinggi) : 3 x 1,3 m
(3 unit)
Lokasi
Bendung Copong Kantong lumur
➢ Debit normal : 8,66 m3/detik
➢ Debit flusing : 10,39 m3/detik
➢ Panjang : 118 m
➢ Lebar : 3 x 10 m
➢ Bed slope : 0,008

Gambar 3.2. Lokasi Bendung Copong 4.2. METODE PELAKSANAAN


(Sumber : Citra Satelit) Metode pelaksanaan pekerjaan
Bendung Copong Kabupaten Garut adalah
IV. HASIL PENELITIAN DAN sebagai berikut :
PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM 1. Pekerjaan Persiapan
Bendung Copong merupakan bendung a. Mobilisasi dan Demobilisasi
yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan b. Pembersihan dan Perintisan
air irigasi di wilayah pertanian Kecamatan 2. Pekerjaan Tanah
Banyuresmi, Kecamatan Cibatu, Kecamatan a. Pekerjaan Galian
Leuwigoong, Kecamatan Cibiuk, b. Pekerjaan Timbunan
Kecamatan Karangpawitan, Kecamatan 3. Pekerjaan Bendung
Wanaraja, Kecamatan Sukawening, dan a. Pekerjaan Pondasi Bendung (Lantai
Kecamatan Malangbong. Bendung Copong Olak)
ini ditargetkan dapat mengalirkan air di • Pekerjaan Pembesian
daerah irigasi Leuwigoong seluas 5.313 ha • Pemasangan Bekisting
serta dapat meningkatkan produksi pertanian • Pembetonan
di wilayah Kabupaten Garut dengan b. Pekerjaan Tubuh Bendung
intensitas tanam dari 191 % menjadi 250 %. • Pekerjaan Pembesian
• Pemasangan Bekisting
4.1. DATA TEKNIS BENDUNG • Pembetonan
Lokasi + 800 m dibawah Jembatan c. Pekerjaan Bangunan Sayap Bendung
Copong (Hulu – Hilir)
Hidrologi : • Pekerjaan Pembesian
➢ Luas DAS : 516 km2 • Pemasangan Bekisting
➢ Hujan tahunan : 1,514 mm • Pembetonan
➢ Desain debit banjir : 740 m3/det d. Pekerjaan Bagian Intake
(Q100) • Pekerjaan Pembesian
Bendung :
• Pemasangan Bekisting
➢ Tipe bendung : Gerak (Barrage)
• Pembetonan
➢ Tipe crest bendung : Ambang lebar
e. Pekerjaan Bagian Pintu Pembilas
➢ Panjang crest bendung :
▪ Flood way : 3 x 12,5 m • Pekerjaan Pembesian
▪ Scouring sluice : 1 x 5 m • Pemasangan Bekisting
➢ Jarak antar abutment : 50 m • Pembetonan
Tipe settling basin : USBR tipe IV f. Pekerjaan Concrete River Bed
Tipe scouring sluice : Double fixed wheel Protection
gate • Pekerjaan Pembesian
Bangunan pengambilan • Pemasangan Bekisting
• Pembetonan
g. Pekerjaan Gabion

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 636


Analisis manajemen Konstruksi Pada Bendung Copong Kabupaten Garut

4.4. KALKULASI ANALISA BIAYA


4.3. ANALISA PERHITUNGAN (MONEY)
VOLUME PEKERJAAN Sebelum merencanakan perhitungan
Volume suatu pekerjaan adalah rencana arus kas (cashflow) diperlukan harga
menghitung jumlah banyaknya volume satuan pekerjaan. Harga upah, sewa alat dan
pekerjaan dalam satu kesatuan. Volume juga bahan yang digunakan dalam penelitian ini
disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Volume yaitu menggunakan harga satuan dari
(kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian wilayah Provinsi Jawa Barat berdasarkan
ini bukanlah merupakan volume (isi standar pemerintah tahun 2018 seperti yang
sesungguhnya), melainkan jumlah volume ada dalam Tabel 4.2.
bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Volume pekerjaan tersebut dihitung Tabel 4.2. Daftar Harga Upah, Bahan, dan
berdasarkan pada gambar bestek dari Sewa Alat
bangunan yang akan dibuat. Semua
bagian/elemen konstruksi yang ada pada
gambar bestek harus dihitung secara lengkap
dan teliti untuk mendapatkan perhitungan
volume pekerjaan secara akurat dan lengkap.

Tabel 4.1. Barchart Rekapitulasi


Perhitungan Volume Pekerjaan

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 637


Trisno Adi Saputra, Saihul Anwar.

a. Perencanaan Perhitungan Aliran Kas


Proyek (Cashflow)
Cashflow adalah perkiraan aliran dana
yang akan dikeluarkan pada pembangunan
proyek sesuai dengan time schedule yang
telah disusun oleh kontraktor. Pembuatan
cashflow ini biasanya digunakan pada saat
awal-awal presentasi dengan owner karena
bertujuan untuk mengatur keuangan dari
owner tentang jumlah pengeluaran tiap
minggunya. Tabel 4.4. Rencana Arus Kas Kebutuhan
Alat
Tabel 4.3. Rencana Arus Kas kebutuhan
Tenaga Kerja

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 638


Analisis manajemen Konstruksi Pada Bendung Copong Kabupaten Garut

Tabel 4.5. Rencana Arus Kas Kebutuhan


Bahan

Tabel 4.6. Rencana Arus Kas (Cashflow)


Proyek

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 639


Trisno Adi Saputra, Saihul Anwar.

Gambar 4.1. Kurva S

Tabel 4.7. Perhitungan Total Float

Gambar 4.2. Diagram Jaringan Kerja


Dengan Metode CPM

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 640


Analisis manajemen Konstruksi Pada Bendung Copong Kabupaten Garut

2. Metode Critical Path Method


V. KESIMPULAN DAN SARAN (CPM) sangat membantu untuk
5.1. KESIMPULAN mengatasi probabilitas waktu
Berdasarkan perhitungan dan penyelesaian proyek.
penelitian yang dilakukan pada pelaksanaan 3. Untuk metode pelaksanaan
Proyek Pembangunan Bendung Copong dilapangan dengan yang
Kabupaten Garut, maka dapat disimpulkan direncanakan sebaiknya harus
beberapa kesimpulan yaitu : sesuai agar mendapatkan hasil yang
1. Berdasarkan dari hasil perhitungan maksimal.
barchart volume pekerjaan diestimasikan 4. Harga upah, sewa alat dan bahan
penyelesaian pekerjaan pada harus sesuai dengan ketentuan yang
pembangunan Bendung Copong ditetapkan dari wilayah Kabupaten
Kabupaten Garut membutuhkan waktu 20 Garut, agar mendapatkan nilai
Minggu atau 120 Hari/Kerja (1 Minggu = rencana arus kas (cashflow) yang
6 Hari/Kerja dan 1 Hari = 8 Jam/Kerja). sesuai dengan yang ada dilapangan.
2. Berdasarkan dari hasil perhitungan
rencana arus kas (cashflow) didapat biaya DAFTAR PUSTAKA
tenaga kerja, peralatan dan bahan sebagai Dwi Utari, Liani, 2016, Analisis Manajemen
berikut : Proyek Pembangunan Bendung
➢ Tenaga kerja : Rp. 2.132.010.000,00 Cibutul Sungai Cikeruh Kabupaten
➢ Peralatan : Rp. 2.199.000.000,00 Majalengka. Cirebon : Perpustakaan
➢ Bahan : Rp. 38.686.770.794,00 Teknik
Dari ketiga komponen diatas dijumlahkan Afriyana, Ryan, 2017, Analisis Manajemen
sehingga yang dikeluarkan pada proyek Konstruksi Proyek Pembangunan
Pembangunan Bendung Copong Check Dam Sungai Cikamiri
Kabupaten Garut kurang lebih Kabupaten Garut. Cirebon :
membutuhkan biaya sebesar Rp. Perpustakaan Teknik
43.017.780.794,00 (Empat Puluh Tiga Irika Widiasanti, dan Lenggogeni, 2013,
Milyar Tujuh Belas Juta Tujuh Ratus Manajemen Konstruksi, PT. Remaja
Delapan Puluh Ribu Tujuh Ratus Rosdakarya, Jakarta
Sembilan Puluh Empat Rupiah). Ervianto, 2002, Fungsi-fungsi dasar
3. Dengan menggunakan Metode Critical manajemen proyek, mengelola sumber
Path Method (CPM) dapat diketahui Jalur daya dalam manajemen proyek
Kritis yang terjadi pada proyek yaitu : Husen, 2008, Definisi metode jalur kritis
Pekerjaan Pembersihan & Perintisan Tipe atau Critical Path Method
A, Pekerjaan Galian Tipe-A Tanpa Jarak Soeharto, Iman, 1995, Manajemen Proyek :
Angkut (V0), Pekerjaan Bagian Pondasi Dari Konseptual Sampai Operasional,
Bendung, Pekerjaan Bagian Tubuh Erlangga, Jakarta
Bendung, Pekerjaan Bagian Intake, dan Warpani, Suwardjoko, 1980, Pengertian
Pekerjaan Timbunan Earth Fill Tipe-A1 analisis
Dari Material Galian (V0) dan Lembaga administrasi negara, 2007,
Demobilisasi. Kegiatan semu atau dummy, variasi
float dari suatu kegiatan
5.2. SARAN
Berdasarkan perhitungan dan
penelitian yang dilakukan penulis dapat
memberikan saran, yaitu sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan kajian yang lebih
mendetail agar mendapatkan
penyusunan biaya dan penjadwalan
yang lebih tepat.

Jurnal Konstruksi, Vol. VIII, No. 2, April 2019 | 641

Anda mungkin juga menyukai