Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Konstruksi ISSN : 2085-8744

UNSWAGATI CIREBON

JURNAL KONSTRUKSI
ANALISIS MANAJEMEN KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN
PT. TEMPOLAND CIREBON
Syahriel Shidiq Ma’mury*, Arief Firmanto**

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
**) Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

ABSTRAK

Manajemen konstruksi merupakan usaha untuk menggunakan sumber daya terbatas secara efisien,
efektif dan tepat waktu dalam menyelesaikan suatu proyek yang telah ditentukan/direncanakan. Tiga
kegiatan dari fungsi dasar manajemen proyek yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dari
ketiga kegiatan tersebut dilakukan pengendalian terhadap sumber daya pada suatu proyek yang meliputi
tenaga kerja (manpower), peralatan (machine), bahan (material), uang (money), metode (method) dan
Informasi ( Information).
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT.
Tempoland Cirebon mulai dari menganalisis metode pelaksanaan pekerjaan, analisa harga satuan
pekerjaan, perhitungan volume, rencana anggaran biaya, kinerja waktu dan jaringan kerja, dan aliran arus
kas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk menyelesaikan proyek
pembangunan Gedung PT. Tempoland adalah Rp. 20.970.631.730,00. Kemudian dengan mengguakan
Analisis penjadwalan dengan Metode Barchart, Kurva S, dan Jaringan Kerja membutuhkan 40 minggu
untuk menyelesaikan proyek.
Kata Kunci : Manajemen Konstruksi, Volume, Rencana Anggaran Biaya, Barchart, Kurva S, Jaringan
Kerja, dan Arus Kas.

ABSTRACT

Project management is an attempt to use limited resources efficiently, effectively and timely in
completing a project that has been determined / planned. Three activities of the basic functions of project
management including planning, implementation and control. Of the three activities are performed control
over the resources on a project that includes labor (manpower), equipment (machine),material
(material),money (money), method (method) and Information (Information).
This study was conducted to analyze the Construction Management Development Project PT.
Tempoland Cirebon from analyzing methods of execution of work, analysis of unit price, volume
calculations, budget planning, performance and networking time, and a stream of cash flows.
Results showed empirically that the Budget Plan (RAB) to complete the building construction
project PT. Tempoland is Rp. 20,970,631,730.00. Then, uses the method of scheduling analysis barchart,S
curve, and Network needs 40 weeks to complete the project.
Keywords: Construction Management, Volume, Budget Plan, barchart, S curve, Network, and Cash
Flow.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 651


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

A. LATAR BELAKANG
Kota Cirebon merupakan salah satu kota C. RUMUSAN MASALAH
terbesar di Jawa Barat, dengan jumlah penduduk
1. Bagaimana Analisa Metode Pelaksanaan
yang sangat besar. Kota Cirebon juga merupakan
Pekerjaan pada Proyek Pembangunan PT.
pusat bisnis, indusri, dan jasa di wilayah Jawa
Tempoland Cirebon?
Barat bagian timur dan utara. Karena letaknya
2. Bagaimana Perhitungan Volume dan
yang sangat strategis yakni di persimpangan
Rencana Anggaran Biaya Pada Proyek
antara Jakarta, Bandung dan Semarang,
Pembangunan PT. Tempoland Cirebon?
menjadikan kota Cirebon sangat cocok dan
3. Bagaimana Penyusunan Jadwal Pada
potensial untuk berinvestasi dalam segala bidang
Proyek Pembangunan PT. Tempoland
investasi khususnya dalam bidang farmasi dan
Cirebon?
obat-obatan.
4. Bagaimana Analisa Arus Kas pada Proyek
Dalam Pembangunan Gedung di
Pembangunan PT. Tempoland Cirebon?
Kabupaten Cirebon terdapat Manajemen proyek
yang di jadikan sebagai cara atau sistem untuk
D. TUJUAN PENELITIAN
mencapai Pembangunan sesuai yang di
rencanakan. Manajemen Proyek merupakan Tugas Akhir ini dilaksanakan dengan
usaha untuk menggunakan sumber daya terbatas tujuan untuk menganalisis manajemen konstruksi
secara efisien, efektif dan tepat waktu dalam yang sesuai diantaranya :
menyelesaikan suatu proyek yang telah 1) Untuk menganalisis bagaimana metode
ditentukan/direncanakan. Ada 3 kegiatan dari pelaksanaan pekerjaan pada pelaksanaan
fungsi dasar manajemen proyek yaitu proyek Pembangunan PT. Tempoland
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Cirebon.
Dari ketiga kegiatan tersebut dilakukan 2) Untuk menghitung Volume dan Rencana
pengendalian terhadap sumber daya pada suatu Anggaran Biaya pada pelaksanaan proyek
proyek yang meliputi tenaga kerja (manpower), Pembangunan PT. Tempoland Cirebon.
peralatan (machine), bahan (material), uang 3) Untuk memperkirakan durasi waktu
(money), metode (method) dan Informasi ( dengan metode analisis Barchart, Kurva-
Information). S, dan Arrow Diagram pada pelaksanaan
Analisis Manajemen Konstruksi Proyek proyek Pembangunan PT. Tempoland
Pembangunan PT. Tempoland Cirebon Cirebon.
diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi 4) Untuk menganalisis Aliran Arus Kas
proyek sehingga mempermudah kontraktor (Cashflow) pada pelaksanaan pekerjaan
dalam melakukan pengambilan keputusan untuk proyek Pembangunan PT. Tempoland
mengoptimalkan kinerja proyek. Cirebon.

B. FOKUS MASALAH
Menganalisis Metode Pelaksanaan
Pekerjaan, Analisa Harga Satuan Pekerjaan,
Perhitungan Volume, Rencana Anggaran Biaya,
Kinerja Waktu dan Jaringan Kerja, dan Aliran
Arus Kas Pekerjaan pada Proyek Pembangunan
PT. Tempoland Cirebon.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 652


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

E. KEGUNAAN PENELITIAN A. TINJAUAN PUSTAKA


1. Kegunaan Teoritis 1. PENELITIAN SEBELUMNYA
a. Sebagai bahan referensi penelitian a. Penelitian dilakukan oleh Lyta Pratama
mengenai manajemen konstruksi. Arif (2013) dengan judul
b. Menambah pola pikir mahasiswa dalam Pengembangan Model Analisis
mempelajari, mengamati, dan Manajemen Konstruksi Proyek
memahami permasalahan yang berkaitan Pembangunan Waduk tujuannya yaitu
dengan bidang ketekniksipilan. untuk Menganalisis Hambatan
2. Kegunaan Praktis Pekerjaan, Menganalisis Pelaksanaan
a. Mengetahui metode pelaksanaan Pekerjaan, keterlambatan Proyek Pada
pekerjaan dan Analisa Harga Satuan Pelaksanaan Proyek Waduk Jati Gede.
Pekerjaan. b. Penelitian dilakukan oleh Saripudin
b. Mengetahui perhitungan volume dan (2014) dengan judul Penelitian yaitu,
Rencana Anggaran Biaya pekerjaan. Analisis Manajemen Pelaksanaan
c. Mengetahui durasi waktu pelaksanaan Proyek Hotel Grand Prima Cirebon.
pekerjaan. Tujuannya yaitu untuk mengatur
d. Mengetahui Aliran Arus Kas pada schedule pekerjaan merencanakan
pelaksanaan pekerjaan proyek progress pekerjaan dan pemeliharaan
berlangsung. pada struktur bangunan dengan
e. Menambah pemahaman ilmu manajemen Menggunakan Metode Analisa Data
pelaksanaan proyek secara langsung. Metode Earned Value untuk
menganalisis biaya dan waktu.
Sedangkan metode CPM (Critical Path
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Method) sebagai tindakan koreksi
untuk menganilisis jaringan kerja agar
pelaksanaan proyek menjadi ideal.
c. Penelitian dilakukan oleh Itan Faizar
(2015) dengan judul Analisis
Manajemen Konstruksi Proyek Rumah
Sakit Arjawinangun Kabupaten
Cirebon. Tujuannya yaitu Perencanaan
ulang Perhitungan Volume, Time
Schedule, biaya dan Metode
Pelaksanaan.
Perbedaan Penelitian terdahulu
dengan sekarang yaitu Analisis
Manajemen Konstruksi Proyek
Pembangunan PT. Tempoland Cirebon
Pada dasarnya memiliki unsur kesamaan
dengan penelitian sebelumnya jika
dilihat dari segi tujuannya yaitu untuk
mengatasi permasalahan dalam
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
manajemen proyek seperti menyusun
kinerja waktu, menghitung biaya akibat
keterlambatan pelaksanaan proyek,
Penyusunan Jadwal pelaksanaan,
Perencanaan Time Schedule, biaya dan
Metode Pelaksanaan proyek di lapangan.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 653


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

Pada penelitian ini yang pencapaian sasaran itu saja tidak cukup
membedakan tujuannya adalah proses karena banyak sasaran penting lainnya
pengerjaannya dari awal pembangunan yang juga harus dapat dicapai. Sasaran
sampai akhir pembangunan proyek ini dikenal sebagai sasaran sekunder dan
seperti Analisa Pekerjaan Perhitungan bersifat sebagai kendala (constraint).
Volume, Analisa Pengadaan Alat dan (Ervianto, 2005, p. 2).
Bahan, Analisa Metode pekerjaan, c. Fungsi dasar manajemen tersebut dapat
Analisa Biaya, Analisa Jumlah Cash and dikelompokkan menjadi 3 kelompok
Flow (Bar Chart, Cpm, Scurve). Cpm, S kegiatan : (Ervianto, 2005, p.4)
curve). 1) Kegiatan Perencanaan
 Penetapan tujuan (goal setting)
B. LANDASAN TEORI  Perencanaan (planning)
 Pengorganisasian (organizing)
1. PENGERTIAN ANALISIS
2) Kegiatan Pengendalian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,  Pengisian staf (staffing)
Analisis adalah Pengamatan mengenai suatu  Pengarahan (directing)
kegiatan, metode, prosedur, atau teknik untuk 3) Kegiatan Pelaksanaan
menentukan manfaat kegiatan tersebut dan  Pengawasan (supervising)
cara terbaik untuk memperolehnya.  Pengendalian (controlling)
Adapun factor - faktor yang mempengaruhi  Koordinasi (coordinating)
suatu analisis, yaitu :
a. Ketersediaan data yang dibutuhkan, 3. ASPEK-ASPEK DALAM
semakin lengkap dan terperinci
pencatatan data akan mempermudah MANAJEMEN KONSTRUKSI
dalam melakukan analisis. aspek yang dapat diidentifikasi dan menjadi
b. Tujuan analisis diuraikan secara jelas, masalah dalam manajemen konstruksi serta
walaupun ada hal-hal tertentu yang membutuhkan penanganan yang cermat
diuraikan secara makro. adalah sebagai berikut: (Husen, 2011, p. 6-
c. Teknik analisis, penggunaan atau 7)
pemilihan teknik analisis yang tepat akan a. Aspek Keuangan
mempengaruhi kehalusan data analisis, b. Aspek Anggaran Biaya
dan pemilihan teknik ini tergantung pada c. Aspek Manajemen Sumber Daya
kedua hal di atas. Manusia
d. Aspek Manajemen Produksi
2. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN e. Aspek Harga
FUNGSI MANAJEMEN f. Aspek Efektivitas dan Efisiensi
KONSTRUKSI g. Aspek Pemasaran
a. Manajemen Konstruksi (costruction h. Aspek mutu
management), adalah bagaimana agar i. Aspek Waktu
sumber daya yang terlibat dalam proyek
konstruksi dapat diaplikasikan oleh
manajer proyek secara tepat. Sumber
daya dalam proyek konstruksi dapat
dikelompokkan menjadi manpower,
material, machines, money, method.
(Ervianto, 2005, p. 1)
b. Tujuan manajemen rekayasa pada
umumnya dipandang sebagai pencapaian
suatu sasaran tunggal dan dengan jelas
terdefinisikan. Dalam rekayasa sipil,

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 654


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

4. TAHAP KEGIATAN DALAM dikeluarkan sampai akhir proyek


karena penyimpangan tersebut.
PROYEK KONSTRUKSI
d. Balance Sheet, yang menyatakan
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan besarnya aktiva dan pasiva keuangan
yang harus melalui suatu proses yang perusahaan selama periode satu tahun
panjang dan di dalamnya dijumpai banyak dengan keseluruhan proyek yang telah
masalah yang harus diselesaikan. (Ervianto, dikerjakan beserta aset-aset yang
2005, p.15) dimiliki perusahaan.

6. MANAJEMEN WAKTU
Standar kinerja waktu ditentukan dengan
merujuk seluruh tahapan kegiatan proyek
beserta durasi dan penggunaan sumber daya.
Dari semua informasi dan data yang telah
Gambar 2.1 Tahap Kegiatan Proyek diperoleh, dilakukan proses penjadwalan
Konstruksi sehingga akan ada otuput berupa format-
format laporan lengkap mengenai indikator
5. MANAJEMEN BIAYA progres waktu, sebagai berikut: (Husen,
Seluruh kegiatan proyek perlu memiliki 2011, p. 64-65)
standar kinerja biaya proyek yang dibuat a. Barchart, diagram batang yang secara
dengan akurat dengan cara membuat format sederhana dapat menunjukkan
perencanaan seperti di bawah ini. (Husen, informasi rencana jadwal proyek
2011, p. 61) beserta durasinya, lalu dibandingkan
a. Kurva S, selain dapat mengetahui dengan progres aktual sehingga
proses waktu proyek, kurva S berguna diketahui apakah proyek terlambat atau
juga untuk mengendalikan kinerja tidak.
biaya, hal ini ditunjukkan dari bobot b. Network Planning, sebagai jaringan
pengeluaran kumulatif masing-masing kerja berbagai kegiatan dapat
kegiatan yang dapat dikontrol dengan menunjukkan kegiatan-kegiatan kritis
membandingkannya dengan baseline yang membutuhkan pengawasan ketat
periode tertentu sesuai dengan agar pelaksanaannya tidak mengalami
kemajuan aktual proyek. keterlambatan. Format Network
b. Diagram Cash Flow, diagram yang Planning juga digunakan untuk
menunjukkan rencana aliran mengetahui kegiatan-kegiatan yang
pengeluaran dan pemasukan biaya longgar waktu penyelesaiannya
selama proyek berlangsung. Diagram berdasarkan total float-nya, sehingga
ini diharapkan dapat mengendalikan kesemua itu dapat digunakan untuk
keseluruhan biaya proyek secara detail memperbaiki jadwal dan agar alokasi
sehingga tidak dapat mengganggu sumber dayanya menjadi lebih efektif
keseimbangan kas proyek. dan efisien.
c. Kurva Earned Value yang menyatakan c. Kurva S, yang berguna dalam
nilai uang yang telah dikeluarkan pada pengendalian kinerja waktu. Hal ini
baseline tertentu sesuai dengan ditunjukkan dari bobot penyelesaian
kemajuan aktual proyek. Bila ada kumulatif masing-masing kegiatan
indikasi biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan keadaan aktual,
melebihi rencana, maka biaya itu sehingga apakah proyek terlambat atau
dikoreksi dengan melakukan tidak dapat dikontrol dengan
penjadwalan ulang dan meramalkan memberikan baseline pada periode
seberapa besar biaya yang harus tertentu.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 655


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

d. Kurva Earned Value yang dapat awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat
menyatakan progres waktu berdasarkan menunjukkan kemajuan proyek
baseline yang telah ditentukan untuk berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot
periode tertentu sesuai dengan pekerjaan yang direpresentasikan
kemajuan aktual proyek. Bila ada sebagai presentase kumulatif dari seluruh
indikasi waktu terlambat dari yang kegiata proyek. Visualisasi kurva S
direncanakan, maka hal itu dapat memberikan informasi mengenai
dikoreksi dengan menjadwal ulang kemajuan proyek dengan
proyek dan meramalkan seberapa lama membandingkan terhadap jadwal
durasi yang diperlukan untuk rencana (Husen, 2011, p. 152).
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
penyelesaian proyek karena PEKERJAAN : KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG CPDP
TIME SCHEDULE
WILAYAH KABUPATEN
WILAYAH KABUPATEN
KUNINGAN KUNINGAN STARTING DATE CLOSING DATE
TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN
2016 2015 24 November 2016

penyimpangan tersebut, serta dengan LOKASI : JL. ARUJI KARTAWINATA NO. 8 KUNINGAN
23 Juni 2016

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN MAX. 160 (SERATUS ENAM PULUH) HARI KALENDER - TAHUN. 2016
DURASI BOBOT JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
NO URAIAN PEKERJAAN KET.

menambah jumlah tenaga kerja waktu (MINGGU) (%) 23-29 30-06 7-13 14-20 21-27 28-03 4-10 11-17 18-25 26-01 02-08 09-15 16-22 23-29 30-06 07-13 14-20 21-27 28-03 04-10 11-17 18-24
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII

I. PEKERJAAN PERSIAPAN 22 0,257% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 100%

bergantian. II. PEKERJAAN STRUKTUR


1. Pekerjaan Struktur Lantai Semi Basement
2. Pekerjaan Struktur Lantai Satu
8
3
6,100%
5,160%
0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76%

1,72%
0,76%

1,72% 1,72%

3. Pekerjaan Struktur Lantai Dua 3 7,660% 2,55% 2,55% 2,55%

4. Pekerjaan Struktur Lantai Tiga 4 6,380% 1,60% 1,60% 1,60% 1,60%

5. Pekerjaan Struktur Lantai Atap 4 1,510% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38%

6. Pekerjaan Tangga 10 0,270% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03%

7. Pekerjaan Kuda-Kuda, Rangka Dan Penutup Atap 3 3,550% 1,18% 1,18% 1,18%

7. TEKNIK PENJADWALAN III. PEKERJAAN ARSITEKTUR


1. Pekerjaan Arsitektur Lantai Semi Basement
2. Pekerjaan Arsitektur Lantai Satu
5
5
3,470%
5,830%
0,69% 0,69% 0,69%

1,17%
0,69%

1,17%
0,69%

1,17% 1,17% 1,17%

3. Pekerjaan Arsitektur Lantai Dua 5 7,760% 1,55% 1,55% 1,55% 1,55% 1,55%

Ada 4 metode analisis data yang 4. Pekerjaan Arsitektur Lantai Tiga


IV. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
1. Pekerjaan Elektrikal
5

12
7,590%

12,280% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02%


1,52%

1,02%
1,52%

1,02%
1,52%

1,02%
1,52%

1,02%
1,52%

1,02% 1,02%

2. Pekerjaan Telepon 4 2,870% 0,72% 0,72% 0,72% 0,72%

dilakukan dalam penelitian ini, yaitu Metode 3. Pekerjaan Fire Alarm


4. Pekerjaan CCTV
5. Pekerjaan Tata Suara
4
4
4
1,060%
1,500%
0,970%
0,27% 0,27%

0,38%

0,24%
0,27%

0,38%

0,24%
0,27%

0,38%

0,24%
0,38%

0,24%

6. Pekerjaan Penangkal Petir 4 1,670% 0,42% 0,42% 0,42% 0,42%

BarChart, Metode S Curve, Metode 7. Pekerjaan Plumbing


8. Pekerjaan Fire Fighting
9. Pekerjaan Air Condition (AC)
15
9
9
5,640%
5,820%
8,230%
0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38%

0,65%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91%
0,38%

0,65%

0,91% 0,91%

V. PEKERJAAN INTERIOR
1. Pekerjaan Interior Dan Furniture Lantai Satu 1,560%
Network Planning, dan Metode CashFlow 2. Pekerjaan Interior Dan Furniture Lantai Dua
7
7 2,8400%
0,22% 0,22% 0,22%

0,41%
0,22%

0,41%
0,22%

0,41%
0,22%

0,41%
0,22%

0,41% 0,41% 0,38%

0%

156 100%

sebagai tindakan koreksi untuk menganalisis RENCANA BOBOT PEKERJAAN

KOMULATIF RENCANA BOBOT PEKERJAAN


0,77%

0,77%
0,77%

1,55%
0,77%

2,32%
0,77%

3,10%
1,18%

4,27%
1,18%

5,45%
2,90%

8,35%
4,61%

12,96%
6,41%

19,37%
7,45%

26,81%
8,10%

34,91%
8,40%

43,31%
8,42%

51,73%
8,83%

60,56%
9,43%

69,99%
9,45%

79,44%
7,60%

87,05%
6,15%

93,20%
4,02%

97,22%
1,97%

99,19%
0,42%

99,61%
0,39%

100,00%
100%

jaringan kerja agar pelaksanaan proyek Gambar 2.2 Kurva S


menjadi ideal.
a. Barchart c. Diagram Jaringan (Network Planning)
Barchart adalah sekumpulan Network Planning adalah time
daftar kegiatan yang disusun dalam schedule berbentuk diagram jaringan
kolom arah vertikal. Kolom horizontal yang menampilkan durasi waktu
menunjukkan skala waktu. Saat mulai pelaksanaan suatu pekerjaan. Network
dan akhir dari sebuah kegiatan dapat Planning disebut juga diagram panah
terlihat dengan jelas, sedangkan durasi (Arrow Diagram) karena kegiatan dalam
kegiatan digambarkan oleh panjangnya jaringan tersebut dinyatakan dalam
diagram batang. (Ervianto, 2005, p. 162) panah. (Winoto, 2014, p. 52)
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG CPDP
WILAYAH KABUPATEN
WILAYAH KABUPATEN
KUNINGAN KUNINGAN STARTING DATE
BAR CHART
CLOSING DATE
Berikut adalah gambar potongan
TAHUN ANGGARAN
TAHUN2016
ANGGARAN 2015 23 Juni 2016 24 November 2016
LOKASI JL. ARUJI KARTAWINATA NO. 8 KUNINGAN

DURASI BOBOT JUNI


JADWAL WAKTU PELAKSANAAN MAX. 160 (SERATUS ENAM PULUH) HARI KALENDER - TAHUN. 2016
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
jaringan kerja AOA dengan penempatan
NO URAIAN PEKERJAAN KET.
(MINGGU) (%) 23-29 30-06 7-13 14-20 21-27 28-03 4-10 11-17 18-25 26-01 02-08 09-15 16-22 23-29 30-06 07-13 14-20 21-27 28-03 04-10 11-17 18-24
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII
ES, LS, EF dan LF.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN 22 0,257% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 100%

II. PEKERJAAN STRUKTUR


1. Pekerjaan Struktur Lantai Semi Basement 8 6,100% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76% 0,76%

2. Pekerjaan Struktur Lantai Satu 3 5,160% 1,72% 1,72% 1,72%

3. Pekerjaan Struktur Lantai Dua 3 7,660% 2,55% 2,55% 2,55%

4. Pekerjaan Struktur Lantai Tiga 4 6,380% 1,60% 1,60% 1,60% 1,60%

5. Pekerjaan Struktur Lantai Atap 4 1,510% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38%

6. Pekerjaan Tangga 10 0,270% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% 0,03%

7. Pekerjaan Kuda-Kuda, Rangka Dan Penutup Atap 3 3,550% 1,18% 1,18% 1,18%

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR


1. Pekerjaan Arsitektur Lantai Semi Basement 5 3,470% 0,69% 0,69% 0,69% 0,69% 0,69%

2. Pekerjaan Arsitektur Lantai Satu 5 5,830% 1,17% 1,17% 1,17% 1,17% 1,17%

3. Pekerjaan Arsitektur Lantai Dua 5 7,760% 1,55% 1,55% 1,55% 1,55% 1,55%

4. Pekerjaan Arsitektur Lantai Tiga 5 7,590% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52% 1,52%

IV. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


1. Pekerjaan Elektrikal 12 12,280% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02% 1,02%

2. Pekerjaan Telepon 4 2,870% 0,72% 0,72% 0,72% 0,72%

3. Pekerjaan Fire Alarm 4 1,060% 0,27% 0,27% 0,27% 0,27%

4. Pekerjaan CCTV 4 1,500% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38%

5. Pekerjaan Tata Suara 4 0,970%

Gambar 2.3 Jaringan Kerja AOA


0,24% 0,24% 0,24% 0,24%

6. Pekerjaan Penangkal Petir 4 1,670% 0,42% 0,42% 0,42% 0,42%

7. Pekerjaan Plumbing 15 5,640% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38% 0,38%

8. Pekerjaan Fire Fighting 9 5,820% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65% 0,65%

9. Pekerjaan Air Condition (AC) 9 8,230% 0,91% 0,91% 0,91% 0,91% 0,91% 0,91% 0,91% 0,91% 0,91%

V. PEKERJAAN INTERIOR
1. Pekerjaan Interior Dan Furniture Lantai Satu 7 1,560% 0,22% 0,22% 0,22% 0,22% 0,22% 0,22% 0,22%

2. Pekerjaan Interior Dan Furniture Lantai Dua 7 2,8400% 0,41% 0,41% 0,41% 0,41% 0,41% 0,41% 0,38%

0%

RENCANA BOBOT PEKERJAAN


156 100%

0,77% 0,77% 0,77% 0,77% 1,18% 1,18% 2,90% 4,61% 6,41% 7,45% 8,10% 8,40% 8,42% 8,83% 9,43% 9,45% 7,60% 6,15% 4,02% 1,97% 0,42% 0,39% 100%
Untuk mendapatkan angka-angka ES,
KOMULATIF RENCANA BOBOT PEKERJAAN 0,77% 1,55% 2,32% 3,10% 4,27% 5,45% 8,35% 12,96% 19,37% 26,81% 34,91% 43,31% 51,73% 60,56% 69,99% 79,44% 87,05% 93,20% 97,22% 99,19% 99,61% 100,00%

LS, EF, LF maka dikenal dua


Gambar 2.2 Barchart
perhitungan dalam jaringan kerja AOA,
yaitu perhitungan maju dan perhitungan
b. Kurva S
mundur.
Kurva S adalah sebuah grafik
1) Perhitungan Earliest Event Time
yang dikembangkan oleh Warren T.
(EET)
Hanumm atas dasar pengamatan
terhadap sejumlah besar proyek sejak

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 656


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

Untuk menghitung besarnya 9. RENCANA ANGGARAN BIAYA


nilai EET, digunakan perhitungan ke Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah
depan (Forward Analysis), dimulai perhitungan perkiraan biaya keseluruhan
dari kegiatan paling awal dan yang dikeluarkan oleh pemilik bangunan
dilanjutkan dengan kegiatan meliputi biaya material, biaya tenaga kerja,
berikutnya. (Ervianto, 2005, p. 236) dan biaya-biaya lainnya yang timbul selama
2) Perhitungan Latest Event Time (LET) proses konstruksi berlangsung. (Winoto,
Untuk menghitung besarnya 2014, p. 22)
nilai LET, digunakan perhitungan ke
belakang (Backward Analysis),
dimulai dari kegiatan paling akhir dan
dialnjutkan dengan kegiatan-kegiatan
sebelumnya. (Ervianto, 2005, p. 237)
3) Metode Jalur Kritis
Metode Jalur Kritis atau
Critical Path Method adalah jalur
yang memiliki rangkaian komponen-
komponen kegiatan, dengan total
jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu
penyelesaian proyek tercepat.
Jalur kritis terdiri dari
rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari
kegiatan pertama sampai kegiatan
terakhir. Pada jalur ini terletak
kegiatan-kegiatan yang bila Gambar 2.4 Tahap Penyusunan
pelaksanaannya terlambat maka akan Rencana Anggaran Biaya
menyebabkan keterlambatan
penyelesaian keseluruhan proyek, 10. KESELAMATAN DAN
yang disebut kegiatan kritis. KESEHATAN KERJA
(a) Sifat Jalur Kritis Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
(b) Pada kegiatan pertama ES = LS adalah suatu upaya untuk mencegah
=0 kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(c) Pada kegiatan terakhir LF = EF bagi para pekerja supaya tercipta kondisi
(d) Total Float : TF = 0 sehat fisik, mental, dan sosial. K3 wajib
dilaksanakan di dalam lokasi proyek.
8. CASHFLOW (Winoto, 2014, p. 73)
Arus Kas atau Cashflow adalah salah satu Semua perusahaan kontraktor
produk perencanaan yang lain dalam berkewajiban menyediakan semua
perencanaan konstruksi, seperti penjadwalan, keperluan peralatan/ perlengkapan
metode konstruksi, dan anggaran biaya perlindungan diri atau Personal
pelaksanaan. (Widiasanti & Lenggoni, 2013, Protective Equipment (PPE) untuk
p. 136)
semua karyawan yang berkerja
(Ervianto, 2005)

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 657


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

A. METODE PENELITIAN 2) Metode Dokumentasi.


1. Metode Penelitian Pengumpulan data meliputi
Metode penelitian yang digunakan gambar-gambar dan
adalah metode kualitatif degan cara dokumentasi yang
survey dan mengamati langsung ke objek direncanakan oleh penulis pada
penelitian yaitu di Gedung PT. objek yang diteliti.
Tempoland Cirebon. Dokumentasi tersebut
didapatkan dari kamera yang
2. Metode Penulisan digunakan untuk membantu
Metode Perencanaan dimulai pembuatan skripsi.
dengan mengumpulkan dan mempelajari
literatur yang berkaitan dengan 4. Teknik Pengumpulan data
manajemen konstruksi. Mengumpulkan Dalam penyusunan skripsi ini teknik
data lapangan yang akan digunakan pengumpulan data yang didapat oleh
sebagai data dalam obyek. Metode yang penulis dilakukan dengan cara sebagai
digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut :
berikut : a. Observasi/Pengamatan pada lokasi
a. Studi literature dengan proyek yang diteliti
mengumpulkan referensi dan b. Wawancara dengan penanggung
metode yang dibutuhkan sebagai jawab di lapangan
tinjauan pustaka baik dari buku c. Studi pustaka
maupun media lain (internet). d. Bimbingan dengan dosen
b. Pengolahan dan analisis data yang pembimbing
didapat
c. Pengambilan kesimpulan dan daran 5. Alur Penelitian
dari hasil kajian

3. Jenis Data dan Sumber data


Macam-macam jenis data dan sumber
data sebagai berikut :
a. Data Primer. Pada penelitian ini
pengumpulan data primer yaitu
dengan melakukan survey lapangan,
pada objek penelitian di Proyek
Pembangunan Gedung PT.
Tempoland Cirebon.
b. Data skunder.
1) Metode Studi Literature.
Proses pengumpulan data yang
berasal dari referensi buku,
jurnal-jurnal yang ada dalam
internet dan instansi terkait
berupa data areal yang akan di Gambar 3.1 Alur Penelitian
analisis manajemen nya, dan
data berupa gambar bangunan
untuk mengembangkan data
tersebut. Data tersebut akan B. LOKASI PENELITIAN
dipergunakan untuk
Penelitian dilakukan pada
penyusunan skripsi. Proyek Pembangunan PT. Tempoland

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 658


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

Cirebon, yang berlokasi di Jalan Mundu Jenis Pondasi : Tiang Pancang


Pesisir No. 35 Cirebon. Mutu Beton : K-250
Luas Tanah : 2758 m2
Luas Bangunan :
- Luas Lantai Basement : 1752,47 m2
- Luas Lantai Satu : 1581,41 m2
- Luas Lantai Mezzanine : 197,88 m2
- Luas Lantai Dua : 337,52 m2
- Luas Lantai Tiga : 337,52 m2
Total : 4206,80 m2
2. Uraian Pekerjaan
a. Pekerjaan pendahuluan
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian b. Pekerjaan infrastruktur
c. Pekerjaan struktur
d. Pekerjaan arsitektur
A. GAMBARAN UMUM PROYEK e. Pekerjaan mekanikal – elektrikal
Proyek pembangunan PT.
Tempoland yang berlokasi di Jalan B. METODE PELAKSANAAN
Mundu Pesisir No. 35 Cirebon ini 1. Pekerjaan Pendahuluan
bertujuan untuk menambah kapasitas dan Adapun pekerjaan persiapan di
isi dari kantor dan gedung yang telah ada antaranya :
dan meningkatkan mutu dan pelayanan.
a. Pembuatan kantor proyek / direksi
keet
b. Pembuatan gudang material,
peralatan dan los kerja besi.
c. Pembuatan base camp staf proyek
dan barak pekerja
d. Pekerjaan persiapan site
e. Pekerjaan pemgukuran lahan oleh
surveyor
f. Pekerjaan pemasangan bouwplank

2. Pekerjaan Infrastruktur
a. Pekerjaan pagar
b. Pekerjaan groundtank
c. Pekerjaan saluran.

3. Pekerjaan Struktur
Gambar 4.1 Site Plan Proyek
1) Pekerjaan pondasi tiang pancang
Pembangunan PT. Tempoland
2) Pekerjaan galian dan urugan
3) Pekerjaan lantai kerja
4) Pekerjaan pondasi batu kali
5) Pekerjaan beton bertulang
- Pekerjaan pile cap
1. Data Umum Proyek  Pile Cap P1 (0,7 x 0,7 x 0,7 m) 1
Nama Proyek : Proyek Pembangunan unit
PT. Tempoland Cirebon  Pile Cap P2 (1,35 x 0,75 x 0,7 m)
Lokasi Proyek : Jalan Mundu Pesisir No. 3 unit
35 Cirebon

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 659


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

 Pile Cap P3 (1,35 x 1,25 x 0,8 m) C. ANALISA HARGA SATUAN


6 unit 1. Analisa Bahan dan Upah
 Pile Cap P4 (1,35 x 1,35 x 0,9 m) Yang dimaksud dengan analisa
5 unit bahan suatu pekerjaan, ialah yang
 Pile Cap P5 (1,661 x 1,661 x 1,0 menghitung banyaknya/ volume masing-
m) 4 unit masing bahan, serta besarnya biaya yang
 Pile Cap P6 (2,1 x 1,35 x 1,1 m) dibutuhkan. Sedangkan yang dimaksud
3 unit dengan analisa upah suatu pekerjan ialah
- Pekerjaan Tiebeam menghitung banyaknya tenaga yang
 Tiebeam TB1 (30 x 45 cm) diperlukan, serta besarnya biaya yang
 Tiebeam TB3 (30 x 50 cm) dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. (H.
 Tiebeam TB4 (30 x 50 cm) Bachtiar, 1993)
 Tiebeam Tba3 (25 x 45 cm) Tabel 4.1 Harga Satuan Bahan
- Pekerjaan Kolom
 Kolom K1 (55 x 55 cm)
 Kolom K2 (50 x 50 cm)
 Kolom K3 (40 x 80 cm)
 Kolom K4 (40 x 40 cm)
- Pekerjaan Balok ukuran 20/40,
25/45, 25/50, 30/50, 30/60, 30/70,
35/50, 35/70
- Pekerjaan plat lantai tebal 12 cm
dan 15 cm
- Pekerjaan Tangga
6) Pekerjaan bekisting
7) Pekerjaan pembesian / tulangan
8) Pekerjaan atap

4. Pekerjaan Arsitektur
1) Pekerjaan pasangan batu bata &
plesteran
2) Pekerjaan lantai
3) Pekerjaan pelapis dinding
4) Pekerjaan alumunium composite
5) Pekerjaan kosen, pintu dan jendela
6) Pekerjaan plafond
7) Pekerjaan pengecatan
8) Pekerjaan sanitair

5. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal


1) Pekerjaan elektrikal
2) Pekerjaan fire alarm
3) Pekerjaan telepon
4) Pekerjaan kamera CCTV
5) Pekerjaan plumbing
6) Perkerjaan tata udara

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 660


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

Tabel 4.2 Harga Satuan Pekerja pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
(Ibrahim, 1993, p.3)
Sebelum menghitung Rencana
Anggaran Biaya, terlebih dahulu
menghitung volume dari setiap pekerjaan
yang didapat dari gambar kerja (bestek).

Tabel 4.3 Harga Satuan Alat Tabel 4.5 Perhitungan Volume

2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tabel 4.6 Perhitungan Rencana Anggaran


Yang dimaksud dengan harga Biaya (RAB)
satuan pekerjaan ialah, jumlah harga
bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Harga bahan
didapat di pasaran, dikumpulkan dalam
satu daftar yang dinamakan daftar harga
satuan bahan. (H. Bachtiar, 1993, p. 133)
Tabel 4.4 Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Kabupaten Cirebon 2016

Tabel 4.7 Rekapitulasi Rencana Anggaran


Biaya

D. PERHITUNGAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA
Rencana Anggaran Biaya (Begrooting)
suatu bangunan atau proyek adalah
perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 661


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

E. PENYUSUNAN JADWAL Gambar 4.3 Metode Kurva S


PEKERJAAN (METODE G. PENYUSUNAN JADWAL
BARCHART) PEKERJAAN JARINGAN KERJA
Barchart adalah diagram yang terdiri (METODE AOA)
dari sekumpulan balok-balok yang Acitivity On Arrow (AOA) atau Arrow
menunjukkan waktu dimulainya pekerjaan Diagram terdiri dari anak panah dan
dan waktu selesainya pekerjaan, yang lingkaran/ segi empat. Anak panah
direncanakan untuk masing-masing menggambarkan kegiatan/ aktivitas,
pekerjaan di dalam suatu proyek. (Winoto, sedangkan lingkaran/ segiempat
2014, p. 49) menggambarkan kejadian (event). (Ervianto,
2005, p. 233)
Tabel 4.8 Acitivity On Arrow

Gambar 4.2 Metode Barchart

F. PENYUSUNAN JADWAL
PEKERJAAN (METODE KURVA S)
Kurva S adalah grafik yang dibuat
dengan sumbu vertikal sebagai nilai
kumulatif biaya atau penyelesaian
(progress) kegiatan dan sumbu horizontal
sebagai waktu. (Soeharto, 1997)

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 662


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

Gambar 4.4 Arrow Diagram

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 663


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

Tabel 4.9 Perhitungan Maju Tabel 4.10 Perhitungan Mundur

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 664


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

Tabel 4.10 Perhitungan Free Float dan Total Float

Dari tabel perhitungan Free Float dan Total awal-awal presentasi dengan owner karena
Float di atas dapat disimpulkan bahwa : bertujuan untuk mengatur keuangan dari
 Lintasan kritisnya adalah lintasan dengan owner tentang jumlah pengeluaran tiap
durasi terpanjang dan kegiatannya minggunya. Pembuatan cashflow ini
mempunyai total float = 0 yaitu R – S – berhubungan dengan kurva S. Rumus utama
X – AA – AB – AF. dari pembuatan cashflow proyek gedung
 Durasi terpanjang ada pada lintasan R – adalah :
S – X – AA – AB – AF yakni 40 minggu.
Cashflow = Progress Rencana ( % ) x Total

H. RENCANA ESTIMASI ARUS KAS


(CASHFLOW)
Cashflow adalah perkiraan aliran dana
yang akan dikeluarkan pada pembangunan
proyek sesuai dengan time schedule yang
telah disusun oleh kontraktor. Pembuatan
cashflow ini biasanya digunakan pada saat

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 665


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

Tabel 4.11 Aliran Arus Kas Proyek

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 666


Syahriel Shidiq Ma’mury, Arief Firmanto.

A. SIMPULAN Gedung PT. Tempoland adalah Rp.


Penyusunanan dan penelitian skripsi 20.970.631.730,00.
yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 3. Analisis penjadwalan dengan Metode
2016 – 22 Mei 2017 pada proyek Barchart, Kurva S, dan Jaringan Kerja
pembangunan Gedung PT. Tempoland membutuhkan 40 minggu untuk
Cirebon, maka berdasarkan analisis dan menyelesaikan proyek. Dengan jalur
pembahasan diatas dapat disimpulkan kritisnya yaitu Pekerjaan Tiang
sebagai berikut: Pancang (Groundtank) – Pekerjaan
1. Analisa metode pelaksanaan pekerjaan Galian dan Urugan (Groundtank) –
pada proyek pembangunan gedung PT. Pekerjaan Pasangan Batu & Plesteran –
Tempoland adalah sebagai berikut: Pekerjaan Alumunium Composite –
a. Pekerjaan pendahuluan Pekerjaan Kosen, Pintu & Jendela –
b. Pekerjaan infrastruktur Pekerjaan Finishing Tangga.
1) Pekerjaan saluran 4. Jumlah aliran arus kas yang dikeluarkan
2) Pekerjaan Pagar perusahaan dengan periode Januari
3) Pekerjaan goundtank dan utility 2016 – Oktober 2016 dalam kurun
c. Pekerjaan struktur waktu 40 minggu adalah Rp.
1) Pekerjaan pondasi tiang pancang 20.970.631.730,00.
2) Pekerjaan galian dan urugan
tanah B. SARAN
3) Pekerjaan lantai kerja Berdasarkan hasil analisis dan
4) Pekerjaan pondasi batu kali pembahasan dan simpulan maka disarankan
5) Pekerjaan beton bertulang (K- hal-hal sebagai berikut :
250) 1. Metode pelaksanaan pekerjaan harus
6) Pekerjaan bekisting sesuai dengan time schedule dan biaya
7) Pekerjaan pembesian / tulangan yang direncanakan agar proyek selesai
8) Pekerjaan atap tepat waktu.
d. Pekerjaan arsitektur 2. Dalam perhitungan volume dan
1) Pekerjaan pasangan batu bata & Rencana Anggaran Biaya (RAB) harus
plesteran teliti, rinci, dan detail agar biaya yang
2) Pekerjaan lantai dikeluarkan tepat dengan yang
3) Pekerjaan pelapis dinding direncanakan.
4) Pekerjaan alumunium composite 3. Pengaplikasian metode penjadwalan
5) Pekerjaan kosen, pintu dan perlu dilakukan agar proyek tidak
jendela mengalami keterlambatan dan tepat
6) Pekerjaan plafond waktu.
7) Pekerjaan pengecatan 4. Penggunaan arus kas proyek harus
8) Pekerjaan sanitair efektif dan efisien supaya biaya
e. Pekerjaan mekanikal – elektrikal terkontrol dan pengeluaran terkendali.
1) Pekerjaan elektrikal
2) Pekerjaan fire alarm
3) Pekerjaan telepon
4) Pekerjaan kamera CCTV
5) Pekerjaan plumbing
6) Perkerjaan tata udara
2. Perhitungan Volume dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) untuk
menyelesaikan proyek pembangunan

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 667


Analisis Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan PT. Tempoland Cirebon

DAFTAR PUSTAKA Soeharto, Imam. 1999. Manajemen Proyek


(Dari Konseptual Sampai Oprasional).
Anonim, Data Proyek Kontraktor PT. Nusa Jakarta: Erlangga.
Raya Cipta Cabang Semarang.
Widiasanti, Irika, Ir, MT., dan Lenggogeni, MT.
Arif, Lyta Pratama. (2013). Tugas Akhir : 2013. Manajemen Konstruksi. Bandung:
Pengembangan Model Analisis Remaja Rodakarya.
Manajemen Konstruksi Proyek
Pembangunan Waduk. Cirebon: Winoto, Agnes Dwi Yanthi. 2014. Ensiklopedia
UNSWAGATI. Teknik Bangunan : Manajemen
Konstruksi Untuk Bangunan.
Asiyanto, Ir, MBA, IPM. 2005. Manajemen Yogyakarta: Taka Publisher.
Produksi Untuk Jasa Konstruksi. Jakarta:
Pradnya Paramita. Z. Zaenal A. 1992. Analisis Bangunan
Menghitung Anggaran Biaya Bangunan.
Bandri, Sofwan. 1988. Dasar-Dasar Network Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Planning. Jakarta: Rineka Cipta.

Diphohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen


Proyek Konstruksi Jilid 2. Yogyakarta:
Kanisius.

Ervianto, Wulfram I. 2002, 2003, 2005.


Manajemen Proyek Konstruksi Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi.

Faizar, Itan. 2015. Tugas Akhir : Analisis


Manajemen Konstruksi Proyek Rumah
Sakit Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Cirebon: UNSWAGATI.

Hansen, Seng, ST, M.Sc. 2015. Manajemen


Kontrak Konstruksi, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Husen, Abrar, Ir, MT. 2009, 2011. Manajemen


Proyek Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Ibrahim, Bachtiar. 1993. Rencana dan Estimate


Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahman, Arief. Seri Diktat Kuliah : Rencana


Anggaran Biaya. Jakarta: Gunadarma.

Saripudin. 2014. Tugas Akhir : Analisis


Manajemen Pelaksana Proyek Grand
Prima Cirebon. Cirebon:
UNSWAGATI.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 7, Agustus 2017 | 668

Anda mungkin juga menyukai