Anda di halaman 1dari 21

durasi proyek jembatan

1
Perencanaan dan Pengendalian Proyek

Bilal Bani Syahri Yolanda A Putri Walmina Fatkhul


41116010034 41116010098 41116010125 41116010
2
Critical Path Method (CPM) : diagram kerja
memandang waktu pelaksanaan kegiatan
Perencanaan dan Pengendalian Proyek
yang ada dalam jaringan bersifat unik 1. Setiap pekerjaan ditunjukkan dengan suatu cabang
(tunggal) dan pasti, dan dapat diprediksi tertentu.

Untuk membuat suatu jaringan CPM perlu 2. Antara suatu cabang dengan cabang yang lainnya hanya
diperhatikan aturan-aturan :    menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang berbeda

3. Bila sejumlah aktivitas berkahir pada suatu kejadian maka


Manfaat & Tujuan CPM kejadian ini tidak dapat dimulai sebelum sejumlah aktivitas
1. Untuk memetakan semua langkah yang yang berkahir pada kejadian ini selesai.
diperlukan untuk menyelesaikan proyek
2. Mengidentifikasikan hubungan yang
4. Aktivitas dummy digunakan untuk menggabungkan dua
harus didahulukan di antara kegiatan.
buah kejadian, bila antara suatu kejadian dan kejadian yang
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu
yang realistis untuk tiap kegiatan. mendahuluinya tidak dihubungkan dengan suatu aktivitas
4. Menunjukkan alur kegiatan mana saja tertentu.
yang penting diperhatikan dalam menjaga
jadwal penyelesaian proyek, 5. Setiap kejadian diberikan angka, sedangkan setiap
5. Mengkomunikasikan proyek secara efektif aktivitas diberikan tanda huruf munurut kejadian awal dan
kejadian yang mengakhirinya.

3
Kelebihan yang dimiliki metode Critical Path Method (CPM) yaitu :
1. Menentukan slack dan float.
2019 2. Menentukan durasi proyek, yang meminimalkan jumlah biaya
langsung dan tidak langsung.
3. Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan
2018 dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek

2019 2018
Kekurangan yang dimiliki metode Critical Path Method (CPM) yaitu :
2017 2016
2017 1. Dapat menjadi rumit dan meningkatkan kompleksitas untuk proyek
yang lebih besar.
2. Tidak menangani penjadwalan personil atau alokasi sumber daya.
2016 3. Jalur kritis tidak selalu jelas dan perlu dihitung cermat.
Memperkirakan waktu penyelesaian kegiatan bisa sulit.

4
1. Daftar urutan kegiatan proyek
2. Menyusunnya dalam bentuk jaringan saling
2019 berhubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan
lainnya
Perhitungan CPM : perhitungan maju (forward Metode CPM
computation) dan perhitungan mundur (backward
computation).
2018
Hitungan maju
Dari Start (titik paling kiri) menuju Finish (titik paling kanan), untuk
menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu
tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya
2017 suatu peristiwa (E)
Hitungan mundur
Dari Finish (titik paling kanan) menuju Start (titik paling kiri), untuk
mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu
paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu
2016 peristiwa terjadi (L).

5
2015
Perencanaan dan Pengendalian
Proyek
Evaluasi Pengendalian Waktu Dan Biaya
Menggunakan Metode Pert dan CPM Pada
Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan Di Desa Pengkol
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Rian Teknika (Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta)
Jembatan Pengkol  jembatan penghubung antara Desa
Pengkol dengan Desa Waru.
Terdapat di Desa di Kecamatan Karanggede, Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah
Perusahaan jasa kontraktor : CV. Surya Kendaga Utama.
Proyek ini direncanakan mulai pada tanggal 08 Juni
2012 dan selesai pada tanggal 04 November 2012 dengan
masa kerja 150 hari kalender.
KURVA S PROYEK
Penjadwalan ulang
dimulai sejak pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan
dan demikian seterusnya hingga pekerjaan tuntas
terlaksana seratus persen (100%) namun demikian tetap
memperhatikan batas akhir
waktu pelaksanaan sesuai kontrak.

Dalam proyek ini keterlambatan mulai pada


minggu ke 14. Keterlambatan tersebut disidak dan
kemudian di lakukanlah rescheduling. Pada
jurnal ini penulis menggunakan beberapa percobaan
(Trial and Error)

8
9
Keterangan:
A = Pasangan Batu 6 Hari J = Pembesian Plat Lantai Jembatan 3 Hari
B = Timbunan Tanah Biasa 4 Hari K = Sandaran (Railing) 1 Hari
C = Timbunan Pilihan 3 Hari L = Pengecoran Plat Lantai Jembatan 2 Hari
D = Bekisting Plat Injak 2 Hari M = Lapis Pondasi Bawah (Telford) 4 Hari
E = Pembesian Plat Injak 3 Hari N = Lapis Penetrasi (Lapen) 4 Hari
F = Pengecoran Plat Injak 1 Hari O = Patok Pengarah 3 Hari
G = Pasangan Baja IWF 2 Hari P = Papan Nama Jembatan 1 Hari
H = Cat Besi 1 Hari
I = Bekisting Plat Lantai Jembatan 2 Hari
10
Total Durasi Waktu Pelaksanaan
Total durasi waktu semua pekerjaan pada Trial and Error II
dilaksanakan Selama 42 hari (waktu crashing 7 hari).

Lintasan Kritis
Lintasan kritis adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat
kritis, kegiatan yang tidak boleh ditunda pengerjaannya,
pada Trial and Error II ini lintasan kritisnya adalah
A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+P.

Waktu Kritis Waktu kritis adalah waktu yang bersifat kritis


didapatkan dari penjumlahan lamanya kegiatan pada
lintasan kritis, pada Trial and Error II ini waktu kritisnya
adalah 28 Hari.

Biaya Kritis Akibat Crashing


Biaya kritis akibat crashing adalah biaya yang didapatkan
dari penjumlahan kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial
and Error II ini biaya kritisnya adalah sebesar
Rp315.203.796,91 ; selisih biaya sebesar Rp51.301.037,08

11
Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Evaluasi Pengendalian Biaya dan Waktu
Menggunakan Metode CPM pada Proyek
Jembatan Limpas Pengkol Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali (Study
Kasus Proyek Jembatan Limpas Pengkol
Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali)
Jembatan limpas pengkol -> jembatan penghubung Desa Pengkol
dengan Desa Waru, di Desa di Kecamatan Karanggede, Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah.
Liston Hari Aryono (Mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Permintaan kontraktor pelaksana = mempercepat waktu penyelesaian
proyek :> terjadi keterlambatan dalam pekerjaannya -> penggunaan
Muhammadiyah Surakarta).
metode CPM (Critical Path Method)
mempercepat waktu pelaksanaan proyek dengan analisa
jangkauan waktu yang dipersingkat -> tambahan biaya terhadap
kegiatan
Mulai Tahap I : Identifikasi Lingkup
Kegiatan Proyek.

Data Primer : Data Sekunder :


Laporan Harian, laporan mingguan,
Tahap II : Menghitung dan
Harga bahan, Upah
pekerja laporan cuaca, bahan dan alat, jumlah menganalisis performance
tenaga kerja, RAB, Kurva S
pelaksanaan project. 2019
Menghitung dan menganalisis performance project Tahap III : Melakukan rescheduling
pelaksanaan project pada Proyek.

2018
Melakukan rechedulling (penjadwalan ulang) suatu proyek
Tahap IV : Membuat Beberapa
Membuat beberapa network diagram dengan menggunakan CPM Network Diagram dengan Metode
CPM.
Optimalisasi biaya dan waktu menggunakan CPM
Tahap V : Mengoptimasi biaya dan
2017
Menghitung ulang biaya
waktu dengan metode CPM.

Pembahasan Tahap VI : Menghitung Ulang Biaya


Project.
Kesimpulan

Tahap VII : Pembahasan dan


13 Selesai
Kesimpulan.
2016
Perencanaan dan Pengendalian Proyek

Dari analisa penjadwalan ulang didapatkan hasil hasil Reschedulling

2017 2018 2019


minggu ke 14, terjadi dilakukan penjadwalan
evaluasi performance project
keterlambatan di
pada minggu ke 14 -> ulang menggunakan
akibatkan kurang
keterlambatan pekerjaan metode CPM
maksimalnya tenga kerja =
mulai dari minggu ke 14-20
alat yang kurang maksimal
Perencanaan dan Pengendalian
Proyek
a. Alternatif Pekerjaan I c. Alternatif Pekerjaan III
1) Biaya Normal = Rp. 311.614.402,87 1) Biaya Normal = Rp. 311.614.402,87
2) Waktu Dipercepat = 42 hari (6 minggu) 2) Waktu Diperlambat = 53 hari (8
3) Waktu Kritis = 17 hari minggu)
4) Lintasan Kritis = A+C+B+N 3) Waktu Kritis = 26 hari
5) Biaya Kritis = Rp. 178,748,950.01. 4) Lintasan Kritis = A+B+C+M+N
6) Incremental Cost = Rp. 50.579.077,54
5) Biaya Kritis = Rp. 178,748,950.01
6) Incremental Cost = Rp. 47.011.268,54.
7) Biaya Pinalti (denda)= Rp. 4.105.156,07
b. Alternatif Pekerjaan II
1) Biaya Normal = Rp. 311.614.402,87 optimasi biaya dari
2) Waktu Dipercepat = 35 hari (5 lintasan kritis
minggu) didapatkan hasil
3) Waktu Kritis = 22 hari perbandingan waktu
4) Lintasan Kritis = dan biaya:
15
A+B+C+D+E+F+M+N
16
Alternatif Pekerjaan I dipilih
menjadi alternatif paling efisien -
> waktu percepatan, waktu kritis,
lintasan kritis, dan biaya
kritisnya lebih efisien
dibandingkan dengan Alternatif
Pekerjaan II dan Alternatif
Pekerjaan III (waktu kritis 17 hari
dengan biaya Rp. 178,748,950.01) .

Perbandingan biaya dan waktu


normal dan setelah dilakukan
alternative pekerjaan dari biaya
normal Rp 311.614.402.87 menjadi Rp
362.193.457.77 dengan waktu
Text Here
17 kriti 27 hari diperoleh
Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Evaluasi Efisiensi Waktu dan Biaya pada Nur Mafaza Tita Syahida, Eka Bambang Gusminto, Didik
Proyek Jembatan Kalilengkong di Lumajang Pudjo Musmedi (Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas
dengan Metode Jalur Kritis Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember)

• Menghitung efisiensi waktu dan biaya pada proyek jembatan


Kalilengkong bila dikerjakan dengan metode jalur kritis (Critical Path
Method) dan membandingkan efisiensi proyek yang dikerjakan dengan
metode yang dilakukan perusahaan

• Perhitungan metode CPM -> menyusun jaringan kerja. Jaringan kerja


tersebut menghasilkan 168 jalur.

• Perhitungan maju dan perhitungan mundur untuk mendapatkan


waktu longgar (slack). Setelah mendapatkan waktu longgar, akan
menghasilkan jalur kritis
• Jalur kritis ini berasal dari kegiatan – kegiatan yang nilai slack nya
adalah sama dengan nol (0).
18
Berdasarkan perhitungan slack dan kegiatan – kegiatan yang
memiliki nilai slack sama dengan nol
menghasilkan 14 jalur kritis. 14 jalur kritis tersebut
terletak pada jalur 5, jalur 6, jalur 15, jalur 16, jalur
17, jalur 18, jalur 27, jalur 28, jalur 29, jalur 30, jalur
Perencanaan
39, jalur 40, jalur 41, dan jalur 42 dan
14 jalur kritis -> memiliki perhitungan waktu yang sama
(245 hari) Pengendalian
Didapat perhitungan waktu dari 14 jalur kritis,
menghasilkan biaya pada proyek sebesar Rp. Proyek
13.319.100.000,-.

19
metode yang digunakan PT
PT Bakrie Metal Industries Bakrie Metal Industries memiliki
menyelesaikan proyek
tingkat efisiensi yang sama
jembatan kalilengkong dalam
waktu 245 hari dengan biaya dibandingkan dengan menggunakan
sebesar Rp. 13.319.100.000,00 metode CPM.

Hasil perhitungan dengan Perhitungan waktu dan


menggunakan metode CPM : biaya proyek dengan
waktu pengerjaan proyek dapat
diselesaikan dalam waktu 245 Metode yang digunakan PT
hari. Bakrie Metal Industries
biaya yang dibutuhkan Rp.
13.319.100.000,00. dengan perhitungan
metode CPM memiliki

20
efisiensi sebesar 0 %.
21

Anda mungkin juga menyukai