Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS

MANAJEMEN ASET
“PENERTIBAN ASET KENDARAAN DINAS PEMKAB
BENGKULU SELATAN”

KELOMPOK 9 :

STEVANY J. SNAE
THERESIA T. LARANTUKAN
WELLEM NDOLOE
YENI E.S. TIO
MARIA G. WAGUR

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas segala rahmatNya, sehingga
kami boleh menyelesaikan tugas studi kasus manajemen asset tentang “ Penertiban Aset
Kendaraan Dinas Pemkab Bengkulu Selatan “
Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah MANAJEMEN ASET.
Kami mengucapkan terimnakasih kepada Ibu Jenny S. Sir, SE,.MSA selaku dosen
pengampuh yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen serta
pembaca demi kesempurnaan tugas ini.

Kupang, 01 Agustus 2022

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Landasan Teori.....................................................................................................................3
B. Kasus Yang Dibahas.............................................................................................................4
C. Masalah yang ditemukan......................................................................................................4
D. Solusi....................................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
KESIMPULAN................................................................................................................................6

iii
BAB I

LATAR BELAKANG

Barang milik negara/daerah (BMN/BMD) dapat diperoleh dari APBN/APBD atau


perolehan lainnya yang sah dan menjadi kekayaan negara/daerah. Kekayaaan negara yang ada di
kementerian/lembaga/ pemerintah daerah menjadi wewenang dan tanggung jawab
kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Menteri/Ketua lembaga dan kepala dinas pada pemda
adalah pengguna barang dan bertanggung jawab atas pengelolaan dan menggunaan barang milik
negara/daerah dimaksud. Pengguna barang dapat menunjuk kuasa pengguna barang dan pejabat
yang mengurus dan menyimpan BMN/D.

Dalam pengelolaan BMN/BMD rawan terhadap kasus yang dapat merugikan keuangan
negara/ daerah, dan dapat lepas kepemilikannya dari negara/daerah karena kesalahan
administrasi, dialihkan kepemilikannya dan tidak sesuai dengan prosedur. Pejabat pengelola
kekayaan negara/daerah harus melakukan tindak lanjut terhadap asset berupa tanah,bangunan
dan kendaraan yang belum bersertifikat, pengamanan dan pemeliharaan BMN/D yang berada di
bawah kewenangannya.

Berdasarkan Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik
Daerah Tujuan utama pengawasan dan pengendalian adalah untuk menjamin kelancaran
penyelenggaraan pengelolaan barang secara berdayaguna dan berhasilguna. Untuk mencari
tujuan itu maka fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian sangat penting untuk
menjamin tertib administrasi pengelolaan Barang/Aset.

Dalam prakteknya, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih ditemukan
bahwa pengelolaan kekayaan negara belum sesuai dengan yang diharapkan, banyaknya
permasalahan yang dihadapi karena pengelolaannya atau administrasinya yang tidak tertib, yaitu
dengan banyaknya kejadian dimana aset/milik negara/daerah tidak dapat dikuasai
negara/pemerintah daerah dan bisa lepas dari kepemilikan negara/daerah, seperti terjadinya
penyerobotan BMN, aset-aset yang tidak memiliki bukti kepemilikan lengkap sehingga
berpotensi menyebabkan sengketa, terungkapnya dugaan korupsi penjualan lahan milik negara
oleh pegawai bersangkutan. Dengan banyaknya kasus-kasus yang terjadi dalam pengelolaan

iv
BMN seperti tersebut di atas membuktikan tidak becusnya pengelolaan BMN oleh
pejabat/pengguna BMN, sehingga perlu adanya pemahaman tentang penatausahaan yang
meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN dengan tujuan agar terwujud tertib
administrasi dan sekaligus akan mendukung tertib pengelolaan BMN.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Berdasarkan Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah Tujuan utama pengawasan dan pengendalian adalah untuk menjamin
kelancaran penyelenggaraan pengelolaan barang secara berdayaguna dan berhasilguna.
Untuk mencari tujuan itu maka fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian sangat
penting untuk menjamin tertib administrasi pengelolaan Barang/Aset.
Prosedur pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengecekan status penggunaan barang
2. Pengecekan inventaris barang
3. Evaluasi penggunaan dan pemanfaatan barang
4. Pengendalian barang

Pegawasan dan pengendalian pengelolaan barang milik daerah dilakukan oleh:


1) Pengguna Barang, melalui pemantauan dan penertiban
 Pemantauan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang merupakan
pemantauan atas kesesuaian antara pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan, Penatausahaan, pemeliharaan dan pengamanan atas
BMN/BMD yang berada dalam penguasaannya dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang melakukan penertiban terhadap
BMN/BMD apabila dari hasil pemantauan ditemukan kondisi-kondisi tertentu
misalnya : BMN/BMD berupa tanah belum bersertipikat atas nama Pemerintah
Republik Indonesia atau Kementerian/Lembaga; maka tindakan penertibannya
dengan mendaftarkan BMN bersangkutan ke Kantor Pertanahan setempat untuk
keperluan pemrosesan penerbitan sertipikat atas nama Pemerintah Republik
Indonesia atau Kementerian/Lembaga;
2) Pengelola Barang melalui pemantauan dan investigasi.
 Pemantauan dilakukan dengan cara : meneliti data dan informasi dari laporan
tahunan hasil pengawasan dan pengendalian BMN dari Kuasa Pengguna Barang;
kemudian membandingkan data dan informasi tersebut dengan data dan
informasi yang dimiliki Pengelola Barang dan/atau surat persetujuan/keputusan/
penetapan dari Pengelola Barang; dan apabila diperlukan, melakukan penelitian
lapangan.
 Pengelola Barang dapat melakukan Investigasi apabila dari hasil pemantauan
terdapat indikasi adanya penyimpangan.
 Investigasi dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti/informasi yang jelas
mengenai suatu permasalahan guna dilakukan penyelesaian/penertiban.
Investigasi sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara : meminta penjelasan
tertulis kepada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang; mengumpulkan
dokumen dan informasi terkait; melakukan koordinasi dengan instansi terkait
seperti Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, atau pihak lain; mencatat
atau merekam fakta-fakta dengan cara audiensi, korespondensi, atau wawancara
dengan pihak-pihak terkait; dan melakukan peninjauan lapangan. Dalam hal
hasil Investigasi terdapat indikasi kerugian negara, Direktur Jenderal atas nama
Menteri Keuangan dapat meminta aparat pengawasan intern pemerintah untuk
melakukan audit

B. Kasus Yang Dibahas


“Penertiban Aset Kendaraan Dinas Pemkab Bengkulu Selatan”
Sumber : https://m.rri.co.id/bengkulu/1631-hukum-dan-kriminal/1551152/20-kendaraan-
dinas-pemkab-bengkulu-selatan-ditertibkan

C. Masalah yang ditemukan


1. Ada beberapa kendaraan dinas yang tercatat di aset, tetapi tidak diketahui di mana
keberadaannya.
2. Kendaraan dinas tersebut dikuasai oleh orang-orang yang bukan berhak
D. Solusi
1. Ditelusuri dokumen kepemilikkan kendaraannya lalu melakukan penertiban dengan cara
menarik kembali kendaraan tersebut apabila dikuasai oleh pihak lain
2. Melakukan inventarisasi rutin atas aset-aset berupa kendaraan tersebut agar terdata
dengan lengkap dan akurat.
3. Melakukan pengamanan asset meliputi pengamanan fisik, pengamanan administrasi dan
pengamanan hokum atas asset untuk menjamin keamanan dariaset tersebut
4. Pemkab Bengkulu Selatan meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit
tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban.
BAB III

KESIMPULAN

Harta kekayaan Negara adalah titipan Negara kepada para pejabat yang melaksanakan
tugas Negara pada instansi-instansi pemerintah. Negara merupakan milik rakyat, harta kekayaan
Negara pada dasarnya adalah mlik rakyat sebagai pemegang kedaulatan dari Negara. Dengan
demikian pejabat-pejabat bertanggungjawab atas pengelolaan kekayaan Negara merupakan milik
rakyat. Atas dasar tersebut, para pejabat berkewajiban menyimpan memelihara dan
memanfaatkan BMN/D sesuai dengan fungsinya dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya, para pengguna BMN/D mendata kembali aset-asetnya untuk menghindari
kasus/upaya pengalihan asset secara tidak wajar atau tidak benar. Serta berkewajiban melakukan
monitoring dan evaluasi, serta pelaporan BMN/D secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai