MANAJEMEN ASET
“PENERTIBAN ASET KENDARAAN DINAS PEMKAB
BENGKULU SELATAN”
KELOMPOK 9 :
STEVANY J. SNAE
THERESIA T. LARANTUKAN
WELLEM NDOLOE
YENI E.S. TIO
MARIA G. WAGUR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas segala rahmatNya, sehingga
kami boleh menyelesaikan tugas studi kasus manajemen asset tentang “ Penertiban Aset
Kendaraan Dinas Pemkab Bengkulu Selatan “
Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah MANAJEMEN ASET.
Kami mengucapkan terimnakasih kepada Ibu Jenny S. Sir, SE,.MSA selaku dosen
pengampuh yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen serta
pembaca demi kesempurnaan tugas ini.
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Landasan Teori.....................................................................................................................3
B. Kasus Yang Dibahas.............................................................................................................4
C. Masalah yang ditemukan......................................................................................................4
D. Solusi....................................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
KESIMPULAN................................................................................................................................6
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
Dalam pengelolaan BMN/BMD rawan terhadap kasus yang dapat merugikan keuangan
negara/ daerah, dan dapat lepas kepemilikannya dari negara/daerah karena kesalahan
administrasi, dialihkan kepemilikannya dan tidak sesuai dengan prosedur. Pejabat pengelola
kekayaan negara/daerah harus melakukan tindak lanjut terhadap asset berupa tanah,bangunan
dan kendaraan yang belum bersertifikat, pengamanan dan pemeliharaan BMN/D yang berada di
bawah kewenangannya.
Berdasarkan Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik
Daerah Tujuan utama pengawasan dan pengendalian adalah untuk menjamin kelancaran
penyelenggaraan pengelolaan barang secara berdayaguna dan berhasilguna. Untuk mencari
tujuan itu maka fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian sangat penting untuk
menjamin tertib administrasi pengelolaan Barang/Aset.
Dalam prakteknya, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih ditemukan
bahwa pengelolaan kekayaan negara belum sesuai dengan yang diharapkan, banyaknya
permasalahan yang dihadapi karena pengelolaannya atau administrasinya yang tidak tertib, yaitu
dengan banyaknya kejadian dimana aset/milik negara/daerah tidak dapat dikuasai
negara/pemerintah daerah dan bisa lepas dari kepemilikan negara/daerah, seperti terjadinya
penyerobotan BMN, aset-aset yang tidak memiliki bukti kepemilikan lengkap sehingga
berpotensi menyebabkan sengketa, terungkapnya dugaan korupsi penjualan lahan milik negara
oleh pegawai bersangkutan. Dengan banyaknya kasus-kasus yang terjadi dalam pengelolaan
iv
BMN seperti tersebut di atas membuktikan tidak becusnya pengelolaan BMN oleh
pejabat/pengguna BMN, sehingga perlu adanya pemahaman tentang penatausahaan yang
meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN dengan tujuan agar terwujud tertib
administrasi dan sekaligus akan mendukung tertib pengelolaan BMN.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Berdasarkan Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah Tujuan utama pengawasan dan pengendalian adalah untuk menjamin
kelancaran penyelenggaraan pengelolaan barang secara berdayaguna dan berhasilguna.
Untuk mencari tujuan itu maka fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian sangat
penting untuk menjamin tertib administrasi pengelolaan Barang/Aset.
Prosedur pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengecekan status penggunaan barang
2. Pengecekan inventaris barang
3. Evaluasi penggunaan dan pemanfaatan barang
4. Pengendalian barang
KESIMPULAN
Harta kekayaan Negara adalah titipan Negara kepada para pejabat yang melaksanakan
tugas Negara pada instansi-instansi pemerintah. Negara merupakan milik rakyat, harta kekayaan
Negara pada dasarnya adalah mlik rakyat sebagai pemegang kedaulatan dari Negara. Dengan
demikian pejabat-pejabat bertanggungjawab atas pengelolaan kekayaan Negara merupakan milik
rakyat. Atas dasar tersebut, para pejabat berkewajiban menyimpan memelihara dan
memanfaatkan BMN/D sesuai dengan fungsinya dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya, para pengguna BMN/D mendata kembali aset-asetnya untuk menghindari
kasus/upaya pengalihan asset secara tidak wajar atau tidak benar. Serta berkewajiban melakukan
monitoring dan evaluasi, serta pelaporan BMN/D secara berkala.