Anda di halaman 1dari 33

STRATEGI PENGAMANAN BARANG MILIK

DAERAH MELALUI KEBIJAKAN PENGAMANAN


ADMINISTRASI, FISIK DAN HUKUM

Drs. Enos Aronggear, MM.

Angkatan IV

Kepala
BAPENDA
Pj. GUBERNUR
PAPUA BARAT
Kepala
BKPAD
20
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II 22
KOMJEN POL (PURN)
Drs. PAULUS WATERPAUW, M.Si
Pj. Gubernur Papua Barat
ABSTRAK
STRATEGI PENGAMANAN BARANG
MILIK DAERAH MELALUI KEBIJAKAN
PENGAMANAN ADMINISTRASI, FISIK
DAN HUKUM

Oleh :
Drs. ENOS ARONGGEAR, MM.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
mengamanatkan kepada Pengguna Barang melakukan
pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan,
pemanfaatan, pemindah tanganan, penata usahaan,
pemeliharaan, dan pengamanan Barang Milik
Negara/Daerah yang di bawah penguasaannya.
Pelaksanaan pemantauan dan penertiban terhadap
penggunaan pemanfatan, pemindah tangan penata
usahaan pemeliharaan dan pengamanan Barang Milik
Negara/Daerah tersebut diperlukan untuk mewujudkan
tertib pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang
tercermin dalam tertib hukum, tertib administrasi, dan
tertib fisik.
Pengamanan BMD ini menjadi sangat penting karena
kinerja pengamanan yang tidak optimal akan
mengakibatkan Daerah kehilangan aset yang pada
gilirannya akan menurunkan kinerja pelayanan kepada
publik. Setelah dilakukan pendalaman, maka diketahui
bahwa permasalahan belum optimalnya pengamanan
BMD disebabkan oleh kurangnya regulasi yang mengatur
tentang pengamanan Barang Milik Daerah. Keberadaan
regulasi ini selain memberikan panduan bagi Pengelola
Barang Milik Daerah juga sebagai instrumen dalam
mewujudkan keamanan barang milik daerah di
lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat
Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka diambil
langkah strategis melalui strategi kebijakan pengamanan
Barang Milik Daerah Provinsi Papua Barat. Dengan adanya
kebijakan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
upaya Kabupaten/Kota dalam melakukan perlindungan
terhadap aset dan memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya bagi pelayanan publik. Gambaran keadaan yang
diharapkan adalah terwujudnya strategi kebijakan
tentang Pengamanan Barang Milik Daerah yang tercermin
melalui tiga aspek, yaitu aspek administratif, aspek fisik
dan aspek hukum. Harapan yang ingin diwujudkan adalah
terjaganya Barang Milik Daerah dan dapat diperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelayanan publik di
Provinsi Papua Barat.

Kata Kunci : Pengamanan BMD, Kebijakan, tertib


pengelolaan barang milik daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Sejalan dengan upaya perwujudan
tentang Pengelolaan Barang Milik Otonomi Daerah dan Good
Negara/Daerah sebagaimana telah diubah Governance, maka harus
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 memperhatikan akuntabilitas dalam
Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan pengelolaan Barang Milik Daerah
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang (BMD). Akuntabilitas merupakan
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah bentuk pertanggungjawaban
mengatur mengenai Perencanaan Kebutuhan Pemerintah Daerah yang berhasil
dan penganggaran, pengadaan, Penggunaan, maupun yang mengalami kegagalan
Pemanfaatan, pengamanan dan dalam menjalankan tugasnya. Dalam
pemeliharaan, Penilaian, Penghapusan, konteks birokrasi Pemerintah,
Pemindahtanganan, Penatausahaan, akuntabilitas merupakan perwujudan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian. kewajiban suatu instansi Pemerintahan
Selaras dengan hal tersebut, Peraturan untuk mempertanggungjawabkan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang keberhasilan atau kegagalan
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah pelaksanaan misi instansi
mengamanatkan bahwa pengelolaan Barang bersangkutan.
Milik Negara/Daerah yang semakin Keberadaan Barang Milik Daerah tetap
berkembang dan kompleks perlu dikelola sangat mempengaruhi kelancaran roda
secara optimal. Pemerintahan dan pembangunan, oleh
Lingkup pengelolaan Barang Milik karena itu sistem pengendalian intern
Negara/Daerah tersebut merupakan siklus atas manajemen/pengelolaan BMD
logistik yang lebih terinci sebagai penjabaran dan daerah harus berinovasi untuk
dari siklus logistik sebagaimana yang mencegah penyimpangan yang dapat
diamanatkan dalam penjelasan Pasal 49 ayat merugikan keuangan daerah, Aset
(6) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tetap/barang milik daerah memiliki
tentang Perbendaharaan Negara. Dalam fungsi yang sangat penting dalam
pelaksanaannya, pengelolaan Barang Milik penyelenggaraan Pemerintahan, tetapi
Negara/Daerah semakin berkembang dan dalam pelaksanaan pengelolaan
kompleks, belum dapat dilaksanakan secara barang milik daerah bukan hal yang
optimal karena adanya beberapa mudah sering kali terdapat berbagai
permasalahan yang muncul serta adanya persoalan aset daerah. Hal ini terbukti
praktik pengelolaan yang penanganannya dari masih banyaknya pengecualian
belum dapat dilaksanakan dengan Peraturan kewajaran atas nilai BMD Pemerintah
Pemerintah tersebut. daerah dalam opini BPK-RI atas laporan
Barang Milik Daerah adalah semua barang keuangan Pemerintah daerah, Kondisi
yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD tersebut mengindikasikan bahwa
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Pemerintah daerah mengalami
Perencanaan kebutuhan barang milik daerah kesulitan dalam pengelolaan aset
disusun dengan memperhatikan kebutuhan sehingga laporan hasil pemeriksaan
pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD serta (LHP) dari BPK menemukan adanya
ketersediaan barang milik daerah yang ada kelemahan dalam pengelolaan aset.
(Permendagri Nomor 19 Tahun 2016).
Barang Milik Daerah merupakan sumberdaya yang penting bagi pemerintah daerah.
Dengan mengelola BMD secara benar dan memadai, pemerintah daerah akan
mendapatkan sumber dana untuk pembiyaan pembangunan di daerah. Dalam mengelola
BMD, pemerintah daerah harus memperhatikan perencanaan kebutuhan dan
penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan,
penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan
ganti rugi. Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan aspek-aspek penting yang terdapat
dalam manajemen aset daerah. Dengan melakukan perencanaan kebutuhan aset,
pemerintah daerah akan memperoleh gambaran dan pedoman terkait kebutuhan aset bagi
pemerintah daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah mengamanatkan kepada Pengguna Barang melakukan pemantauan dan
penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindah tanganan, penata usahaan,
pemeliharaan, dan pengamanan Barang Milik Negara/Daerah yang di bawah
penguasaannya. Pelaksanaan pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan
pemanfatan, pemindah tangan penata usahaan pemeliharaan dan pengamanan Barang
Milik Negara/Daerah tersebut diperlukan untuk mewujudkan tertib pengelolaan Barang
Milik Negara (BMN) yang tercermin dalam tertib hukum, tertib administrasi, dan tertib fisik.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah bahwa masih terdapat isu belum
optimalnya pengamanan Barang Milik Daerah. Adapun penyebab dari timbulnya isu
tersebut disebabkan oleh kurangnya regulasi yang mengatur tentang pengamanan Barang
Milik Daerah. Keberadaan regulasi ini selain memberikan panduan bagi Pengelola Barang
Milik Daerah juga sebagai instrumen dalam mewujudkan keamanan barang milik daerah.
Pengamanan BMD ini menjadi sangat penting karena kinerja pengamanan yang
tidak optimal akan mengakibatkan Daerah kehilangan aset yang pada gilirannya akan
menurunkan kinerja pelayanan kepada publik. Setelah dilakukan pendalaman, maka
diketahui bahwa permasalahan belum optimalnya pengamanan BMD disebabkan oleh
kurangnya regulasi yang mengatur tentang pengamanan Barang Milik Daerah. Keberadaan
regulasi ini selain memberikan panduan bagi Pengelola Barang Milik Daerah juga sebagai
instrumen dalam mewujudkan keamanan barang milik daerah di lingkungan Pemerintah
Provinsi Papua Barat
Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka diambil langkah strategis melalui
strategi kebijakan pengamanan Barang Milik Daerah Provinsi Papua Barat. Dengan adanya
kebijakan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan upaya Kabupaten/Kota dalam
melakukan perlindungan terhadap aset dan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
bagi pelayanan publik.
Gambaran keadaan yang diharapkan adalah terwujudnya strategi kebijakan tentang
Pengamanan Barang Milik Daerah yang tercermin melalui tiga aspek, yaitu aspek
administratif, aspek fisik dan aspek hukum. Harapan yang ingin diwujudkan adalah
terjaganya Barang Milik Daerah dan dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi
pelayanan publik di Provinsi Papua Barat.
Strategi pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) Gambaran keadaan yang
diharapkan adalah terwujudnya regulasi tentang Pengamanan Barang Milik
Daerah yang tercermin melalui tiga aspek, yaitu:

1. Aspek Administasi
Pengamanan aspek ini yaitu menatausahakan BMD dalam rangka
mengamankan BMD dari segi administrasinya. Pengamanan secara
administratif meliputi:

a. Pembukuan

• Kegiatan pendaftaran dan pencatatan BMD ke dalam daftar


barang yang ada pada Pengguna Barang/Pengelola Barang.

b. Inventarisasi

• Kegiatan pendataan, pencatatan pada kertas kerja, dan


pelaporan hasil pendataan BMD.

c. Pelaporan

• Kegiatan penyampaian data dan informasi yang dilakukan


oleh unit pelaksana penatausahaan BMD pada Pengguna
Barang dan Pengelola Barang. Pelaporan bisa dilakukan
secara periodik maupun non periodik. Pelaporan harus
dilakukan dengan benar sesuai kondisi yang nyata di
lapangan.
2. Aspek Fisik

• Dilakukan untuk mencegah


terjadinya penurunan fungsi
barang, penurunan jumlah
barang, dan hilangnya barang.

3. Aspek Hukum

• Pengamanan dari aspek hukum


dilakukan agar BMD
terjaga/terlindungi dari potensi
masalah hukum seperti sengketa,
gugatan, atau beralih kepemilikan
kepada pihak lain secara tidak
sah.
Area Fokus
Perubahan Perubahan
Area Perubahan
dalam proyek
perubahan ini Proyek Perubahan
adalah pada yang hendak
pengelolaan aset dilaksanakan yaitu
daerah Provinsi penyusunan regulasi
Papua Barat tentang
khususnya lingkup pengamanan Barang
tugas Badan Milik Daerah (BMD)
Pengelola Keuangan yang meliputi aspek
dan Aset dalam administrasi, fisik
melaksanakan dan hukum
pengamanan Barang
Milik Daerah.
Tujuan umum proyek perubahan adalah untuk meningkatkan
perlindungn terhadap barang milik daerah lingkup Pemerintah Provinsi
Papua Barat. Sedangkan sesuai dengan tahapan proyek perubahan,
maka terdapat tiga penentuan tujuan ditinjau dari jangka pendek,
menengah dan panjang sebagai berikut :
Jangka Pendek ( 2 bulan )
•Tujuan jangka pendek dari proyek perubahan ini adalah :
•Terwujudnya kebijakan tentang pengamanan administrasi Fisik dan
Hukum melalui peraturan Gubernur
•Tersediannya Buku Pedoman tentang Pengaman Barang Milik Negara
•Terlaksananya kegiatan sosialisasi internal tentang Pengamanan
Barang Milik Daerah

Jangka Menengah ( 1 – 2 tahun )


•Tujuan jangka menengah dari proyek perubahan adalah
•Terwujudnya implementasi Kebijakan Pengamanan Barang Milik
Daerah secara bertahap kepada Kabupaten/Kota se Provinsi Papua
Barat
•Terwujudnya Koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka
mengamankan Barang Milik Daerah

Jangka Panjang ( 2 – 3 tahun )


•Tujuan Jangka Panjang dari proyek perubahan adalah
•Terwujudnya tertib administrasi Barang Milik Daerah dari sisi
Administrasi, Fisik dan Hukum
•Terwujudnya Monitoring dan evaluasi
Manfaat umum yang diperoleh dari proyek perubahan adalah untuk
meningkatkan tata kelola dan administrasi aset daerah sehingga dapat
diperoleh manfaat yang besar dari keberadaan aset tersebut dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
Selain itu secara khusus manfaat yang diharapkan dari proyek
perubahan ini terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu manfaat internal dan
manfaat eksternal seperti dijelaskan sebagai berikut:

Secara internal :

• Memberikan pedoman yang jelas tentang tata cara


Pengamanan Barang Milik Daerah
• Menyatukan persepsi dan langkah pengamanan terhadap
Barang Milik Dareah Provinsi Papua Barat
• Memberikan kejelasan tentang Pengamanan BMD secara
Fisik, Administrasi dan Hukum

Secara eksternal :

• Bagi Pemerintah Daerah


• Meningkatkan pemahaman tentang Pengamanan Barang
Milik Daerah Provinsi Papua Barat
• Memberikan payung hukum tentang Pengamanan Barang
Milik Daerah Provinsi Papua Barat

Bagi Masyarakat

• Meningkatkan kualitas pelayanan publik


• Meningkatkan kepuasan masyarakat
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
Pemerintah
OUTPUT DAN OUTCOME

OUTPUT OUTCOME
• Terbentuknya Tim Efektif • Terlaksananya Peraturan
Aksi Perubahan Gubernur oleh SKPD
• Terlaksananya Peraturan Provinsi Papua Barat
Gubernur tentang secara bertahap
Pengamanan Barang Milik • Terwujudnya keamanan
Daerah Barang Milik Daerah
• Pembahasan Pedoman • Terwujudnya koordinasi
tentang Pengamanan dalam rangka pengamanan
Barang Milik Daerah barang milik daerah
• Sosialisasi Peraturan • Tertib administrasi BPD
Gubernur tentang secara Fisik, Administrasi
Pengamanan Barang Milik dan Hukum
Daerah • Monitoring dan evaluasi
MILESTONE
Konsultasi dengan Mentor Rapat Koordinasi Internal

Menyusun Draf Peraturan


Gubernur tentang Pembentukan Tim Efektif
Pengamanan Barang Milik Aksi Perubahan
Daerah

Melaksanakan Pembahasan
Konsultasi dengan Bagian Peraturan Gubernur
Hukum tentang Pengamanan
Barang Milik Daerah

Sosialisasi Peraturan Finalisasi Naskah Peraturan


Gubernur tentang Gubernur tentang
Pengamanan Barang Milik Pengamanan Barang Milik
Daerah Daerah
Tata Laksana Proyek Perubahan
Mentor : Ir. Totok Hartono, M.A
Coach : Drs. Anang Triono, MM

Tim 6 : Tim 1 :
Monev Koordinasi

Project
Leader
Tim 5 : Tim 2 :
Sosialisasi Regulasi

Tim 4 : Tim 3 :
Uji Coba Informasi

Adapun peran masing-masing tim yang terlibat dalam Tim 1 Koordinasi mempunyai tugas dan tanggungjawab :
penyelenggaraan proyek perubahan ini sebagai berikut : • Mempersiapkan pelaksanaan rapat koordinasi internal
Mentor (Sekretaris Daerah) mempunyai tugas dan dan eksternal
tanggungjawab : • Melaksanakan penyiapan bahan rapat koordinasi
• Memberikan arahan, bimbingan dan persetujuan atas bersama stakeholder
kegiatan proyek perubahan; • Menyiapkan data/informasi yang diperlukan untuk
• Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama melaksanakan koordinasi
pelaksanaan kegiatan; • Membantu menentukan jadwal / pelaksanana
• Membantu menyelesaikan kendala atau hambatan; koordinasi dengan stakeholder terkait
• Memberikan saran dan masukan selama pelaksanaan Tim 2 Regulasi mempunyai tugas dan tanggungjawab :
kegiatan • Membantu menyusun Standar Operasional Prosedur
Coach (Widyaiswara Utama) Drs. Anang Triono, M.M, tentang pengamanan barang milik daerah melalui
mempunyai tugas dan tanggung jawab : aspek administrasi, fisik dan hukum
• Melakukan bimbingan dan pengarahan terhadap • Membantu menyusun draf tentang Peraturan
menyusun proposal dan pelaksanaan proyek Gubernur tentang Pengamanan Barang Milik Daerah
perubahan Tim 3 Informasi mempunyai tugas dan tanggungjawab :
• Memberikan saran dan masukan selama pelaksanaan Membantu menyediakan data/informasi terkait dengan
kegiatan; penyusunan draf Peraturan Gubernur
• Melakukan intervensi bila peserta mengalami Membantu melaksanakan finalisasi terhadap konsep
permasalahan; Peraturan Gubernur
• Melakukan monitoring secara regular terhadap
pelaksanaan proyek perubahan Tim 4 Uji Coba mempunyai tugas dan tanggungjawab :
• Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Membantu melaksanakan kegiatan uji coba Peraturan
• Project Leader (Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Gubernur
Aset Daerah Provinsi Papua Barat) Drs. ENOS Membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada
ARONGGEAR, MM mempunyai tugas dan saat kegiatan uji coba berlangsung
tanggungjawab :
• Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan proyek Tim 5 Sosialisasi mempunyai tugas dan tanggungjawab :
perubahan Menyusun materi sosialisasi
• Melakukan tahapan pelaksanaan proyek perubahan Menyiapkan kebutuhan sarana/prasarana sosialisasi
sesuai dengan target waktu dan arah yang telah di Membantu pelaksanaan sosialisasi
tetapkan;
• Secara aktif melakukan diskusi, konsultasi dan Tim 6 Monitoring dan Evaluasi, mempunyai tugas dan
melaporkan progres kegiatan kepada Coach dan tanggungjawab :
mentor; melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi untuk
• Menggerakkan seluruh stakeholder dalam mendukung memperoleh perkembangan dan hambatan pelaksanaan
keseluruhan tahapan; proyek perubahan
• Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan laporan dan rekomendasi kepada Project leader terhadap
proyek perubahan penerapan proyek perubahan
• Menyusun Rancangan dan Laporan Pelaksanaan Proyek
Perubahan.
RENCANA STRATEGIS MARKETING
PROYEK PERUBAHAN
• Dalam menjalankan IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
proyek perubahan ini N N Stakeholder
Stakeholder Internal
memerlukan dukungan o. o. Eksternal
publik dan dukungan 1 Gubernur Papua Barat 1 Kepala OPD
para stakeholder baik Pengelola Aset
Wakil Gubernur Papua
stakeholder internal 2
Barat
2 pada masing-
maupun eksternal. Untuk masing OPD
mendapatkan dukungan Sekretaris Daerah Provinsi
3 3 Masyarakat
Papua Barat
publik, diperlukan Sekretaris BPKAD Provinsi
marketing yang baik, 4
Papua Barat
baik marketing private 5 Para Kepala Bidang
maupun marketing publik 6 Para Kepala Seksi
terutama terhadap para 7 Staf BPKAD
stakeholder.
• Marketing yang akan Stakehol Peran secara Nama Stakeholder dan
der umum peranannya
dilakukan antara lain,
Stakehold Langsung di 1) Sekretaris BPKAD Provinsi
pemberitahuan terhadap er Primer pengaruhi oleh Papua Barat
stakeholder internal proyek 2) Para Kepala Bidang
maupun eksternal perubahan baik 3) Para Kepala Seksi
itu positif 4) Staf BPKAD
melalui pembinaan,
maupun
advokasi, rapat, negative
komunikasi personal,
sosialisasi atau bentuk- Stakehold Tidak langsung 1) Kepala OPD
er di pengaruhi 2) Pengelola Aset pada
bentuk media promosi Sekunder proyek masing-masing OPD
lainnya dalam rangka perubahan baik 3) Masyarakat
mewujudkan Strategi positif maupun
Pengamanan Barang negative
Milik Daerah Melalui
Kebijakan Pengamanan Stakehold Memiliki 1) Gubernur Papua Barat
Administrasi, Fisik Dan er Utama pengaruh dan 2) Wakil Gubernur Papua
Hukum pada BPKAD kewenangan Barat
legal dalam 3) Sekretaris Daerah Provinsi
Provinsi Papua Barat pengambilan Papua Barat
keputusan
terhadap
proyek
perubahan
KUADRAN
STAKEHOLDERS
+- Y Pengaruh ++
Tinggi
• Kepala OPD • Bupati Pamekasan
• Pengelola Aset • Wakil Bupati
pada masing- Pamekasan
masing OPD • Sekretaris Daerah

X Kepentingan

• Staf BPKAD • Sekretaris BPKAD


• Masyarakat Provinsi Papua
Barat
• Para Kepala Bidang
• Para Kepala Seksi

Rendah -- -+
Tinggi
Produk yang dihasilkan pada
proyek perubahan adalah
pengamanan barang milik daerah
secara administrasi fisik dan
hukum yang selanjutnya
dituangkan dalam bentuk
Peraturan Gubernir Papua Barat Implementasi Pengamanan BMD dari
sehingga dapat menjadi suatu aspek administrasi, fisik dan hukum
strategi kebijakan yang dapat dilaksanakan di lingkup BPKAD Provinsi
menjadi acuan/pedoman dalam Papua Barat, melibatkan OPD terkait
melaksanakna pengelolaan BMD khususnya pengelola barang pada
di Provinsi Papua Barat masing-masing Dinas/Instansi.

PRODUCT PLACE

PROMOTION PRICE

• Sasaran informasi Implementasi Pengamanan


adalah seluruh kepala BMD dari aspek administrasi,
OPD beserta pengelola fisik dan hukum membutuhkan
barang sarana dan prasarana yang
• Desain logo yang akan memadai untuk melaksanakan
digunakan koordinasi, sosialisasi dan uji
coba.
Konsultasi dengan Mentor
 Mentor mendukung
penuh pelaksanaan
proyek perubahan
Strategi Pengamanan
Barang Milik Daerah
Melalui Kebijakan
Pengamanan
Administrasi, Fisik dan
Hukum.
 Mentor memberikan
arahan agar proyek
perubahan tersebut
dilaksanakan sesuai
dengan rencana
 Mentor menyarankan
agar dalam
mengimplementasikan
proyek perubahan harus
mengacu pada ketentuan
perundang-undangan
yang berlaku
 Koordinasi dengan
stakeholder perlu terus
dijaga untuk mendapat
hasil yang maksimal.
Rapat Koordinasi Internal

 Menyampaikan tentang latar belakang kondisi saat ini yang terjadi


pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Papua Barat
 masih terdapat isu belum optimalnya pengamanan Barang Milik
Daerah. Adapun penyebab dari timbulnya isu tersebut disebabkan oleh
kurangnya regulasi yang mengatur tentang pengamanan Barang Milik
Daerah
 Keberadaan regulasi ini selain memberikan panduan bagi Pengelola
Barang Milik Daerah juga sebagai instrumen dalam mewujudkan
keamanan barang milik daerah
 Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka diambil langkah
strategis melalui strategi kebijakan pengamanan Barang Milik Daerah
Provinsi Papua Barat
 Diharapkan adanya dukungan dari internal Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Papua Barat
Pembentukan Tim Efektif
Aksi Perubahan
Menyusun Draf Peraturan Gubernur tentang
Pengamanan Barang Milik Daerah

Pengamanan Tanah.

Pengamanan Gedung dan atau Bangunan.

Pengamanan Kendaraan Dinas.

Pengamanan Rumah Negara.

Pengamanan Barang Persediaan.

Pengamanan selain Tanah, Gedung dan atau


Bangunan Rumah Negara dan Barang
Persediaan yang mempunyai Dokumen Berita
Acara Serah Terima.

Pengamanan Barang Tak Berwujud.


Konsultasi dengan Bagian Hukum
Dalam rangka meningkatkan pengamanan Barang Milik
Daerah, Pemerintah Provinsi Papua Barat merasa perlu
untuk menyusun draf Peraturan Gubernur sebagaimana
tertuang dalam draf Peraturan Gubernur. Adapun beberapa
saran/masukan dari Bagian Hukum antara lain adalah perlu
adanya penambahan SOP agar lebih jelas dalam
memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dan
menggunakan Peraturan Gubernur ini, hal tersebut
meliputi pengamanan fisik, administrasi dan Hukum
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur tersebut.

Melaksanakan Pembahasan Peraturan Gubernur


tentang Pengamanan Barang Milik Daerah

• Membahas draf Peraturan Gubernur


tentang Standar Operasional Prosedur
Pengamanan Barang Milik Daerah
Pemerintah Provinsi Papua Barat.
• Menyusun diagram alur pengamanan
Barang Milik Daerah sesuai dengan
saran/masukan dari Bagian Hukum
• Menuangkan konsep SOP yang telah
dibuat ke dalam Peraturan Gubernur
untuk selanjutnya dilakukan finalisasi
Finalisasi Naskah Peraturan Gubernur
tentang Pengamanan Barang Milik Daerah
CAPAIAN TAHAPAN STRATEGIS
Nama Evidence dalam Waktu Ada dan Tidak Keterangan Bukti dan
No
Setiap Tahapan Penyelesaian Terlampir Ada kesesuaian dengan RAP
1 2 3 4 5 6
1. Konsultasi dengan Senin, Ada dan - Dukungan Mentor
Mentor 11 April 2022 terlampir - - Berita Acara
(Lampiran 1) Konsultasi
- Progress Kegiatan
Proyek Perubahan
- Foto Kegiatan
(sesuai)
2. Rapat Koordinasi Rabu, Ada dan - - Undangan
Internal 13 April 2022 terlampir - Notulen
(Lampiran 2) - Daftar Hadir
- Foto Kegiatan
(sesuai)
3. Pembentukan Tim Efektif Selasa, Ada dan - Undangan
Aksi Perubahan 19 April 2022 terlampir - Notulen
(Lampiran 2) - Daftar Hadir
- Foto Kegiatan
(sesuai)
4. Menyusun Draf Selasa, 26 April Ada dan - - Undangan
Peraturan Gubernur 2022 terlampir - Notulen
tentang Pengamanan (Lampiran - Daftar Hadir
Barang Milik Daerah 3&4) - Draf Pergub
- Foto Kegiatan
(Sesuai)
5. Konsultasi dengan Kamis, Ada dan - Catatan Konsultasi
Bagian Hukum 28 April 2022 terlampir - - Foto Kegiatan
(Lampiran 5) (Sesuai)
6. Melaksanakan Selasa, Ada dan - Undangan
Pembahasan Peraturan 8 Mei 2022 terlampir - - Notulen
Gubernur tentang (Lampiran 6) - Daftar Hadir
Pengamanan Barang - Foto Kegiatan
Milik Daerah (sesuai)
7. Finalisasi Naskah Rabu, Ada dan - - Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur 11 Mei 2022 terlampir Tentang
tentang Pengamanan (Lampiran 7) Pengamanan
Barang Milik Daerah Barang Milik Daeah
(Sesuai)
8. Sosialisasi Peraturan Rabu, Ada dan - - Undangan
Gubernur tentang 18 Mei 2022 terlampir - Notulen
Pengamanan Barang (Lampiran 8) - Daftar Hadir
Milik Daerah - Foto Kegiatan
(Sesuai)
9. Implementasi Pergub Rabu, Ada dan - - Dokumentasi
tentang Pengamanan 25 Mei 2022 terlampir Kegiatan
Barang Milik Daerah (Lampiran 9) (Sesuai)
secara bertahap
STRATEGI PENDEKATAN
STAKEHOLDERS
Stakeholder Strategi
- Koordinasi dan konsultasi
Promotors - Melibatkan promotor dalam
(++) pengambilan keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi
- Meningkatkan motivasi dan
kompetensi
- Menjaga koordinasi dan
komunikasi
Latens - Menunjukkan upaya yang
(+ −) dilakukan memiliki efek positif
terhadap isu yang menjadi
perhatiannya
- Melaksanakan koordinasi
Defenders
(− +) - Sebagai unsur kolaborasi untuk
proyek perubahan
- Pemberitahuan adanya proyek
Apatetics perubahan
(− −) - Permintaaan dukungan proyek
perubahan
STRATEGI IMPLEMENTASI
STAKEHOLDERS

Key Players. Keep Informed. (Defenders)


(Promoters) •Melakukan komunikasi efektif untuk
•Memanfaatkan dukungan untuk meyakinkan manfaat dari proyek
melaksanakan seluruh tahapan proyek perubahan ini
perubahan untuk mencapai tujuan yang •Melakukan pendekatan dan koordinasi
telah ditetapkan agar dapat terlibat dalam proses
•Melakukan konsultasi dan meminta kegiatan.
arahan kebijakan pada setiap tahapan •Memberikan informasi secara
proyek perubahan berkelanjutan tentang proyek
•Selalu berkoordinasi dalam tahap perubahan serta minta dukungan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pelaksanaannya.
kegiatan.
•Meminta bantuan dalam
menyelesaikan persoalan, kendala dan
hambatan yang terjadi.

Keep Satisfied. (Latents) Minimal Effort. (Aphatetics)


•Meyakinkan bahwa proyek perubahan •Memberikan pemahaman akan arti
memang sangat dibutuhkan. penting dan manfaat proyek
•Memberikan informasi secara terus perubahan.
menerus tentang proyek perubahan •Melakukan koordinasi & memberikan
yang akan dilakukan. informasi tentang pelaksanaan proyek
•Melakukan pendekatan dan koordinasi perubahan dan hasilnya.
agar dapat terlibat dalam proses •Memberikan motivasi agar ikut
kegiatan berkontribusi terhadap kegiatan proyek
•Melakukan komunikasi dan interaksi perubahan.
dalam pelaksanaan proyek perubahan.
PEMBERDAYAAN
ORGANISASI
PEMBELAJARAN

Mengedukasi anggota Tim Proyek


Perubahan terhadap tugas pokok dan
fungsi Tim serta memberikan penjelasan
tentang tahapan-tahapan pelaksanaan
milestone (pentahapan) proyek
perubahan

Memberikan sosialisasi kepada seluruh


Tim Efektif dalam menjalankan
koordinasi internal supaya pelaksanaan
proyek perubahan dapat berjalan secara
optimal tanpa mengganggu kinerja tugas
pokok dan fungsi struktural pada BPKAD
Provinsi Papua Barat.

Mengelola pengetahuan dengan


melaksanakan rapat koordinasi dan
diskusi. Dalam proyek perubahan ini hal
tersebut diimplementasikan pada saat
melaksanakan penyusunan peraturan
Gubernur tentang Pengamanan Barang
Milik Daerah.
LEGALITAS PENERAPAN INOVASI

Peraturan Gubernur
tentang Pengamanan
Barang Milik Daerah
Keputusan Kepala
Badan Pengelola
Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Papua
Barat Nomor :
188/310/202/V/2022
Tentang Tim Efektif
Pelaksana Strategi
Pengamanan Barang
Milik Daerah Melalui
Kebijakan Pengamanan
Administrasi, Fisik Dan
Hukum Pada Badan
Pengelola Keuangan
Dan Aset Daerah
Provinsi Papua Barat
Tahun 2022
KEBERLANJUTAN INOVASI

NO TAHAP UTAMA WAKTU OUTPUT

JANGKA MENENGAH
1. Koordinasi dengan pihak Juli 2022 s/d Koordinasi
terkait dalam rangka Juli 2023 pengamanan
mengamankan Barang Milik dari sisi Fisik,
Daerah Administrasi
dan Hukum

1. Monitoring dan evaluasi Juli 2022 s/d Peningkatan


Juli 2023 Kinerja
JANGKA PANJANG
1. Tertib administrasi Barang Tahun 2023- Terlindunginya
Milik Daerah dari sisi 2024 Barang Milik
Administrasi, Fisik dan Daerah
Hukum
1. Monitoring dan evaluasi Tahun 2023- Peningkatan
2024 kinerja
SIMPULAN

• Peraturan Gubernur Papua Barat tentang Pengamanan Barang Milik Daerah


telah mencakup tata cara perlindungan Barang Milik Daerah yang tercermin
melalui tiga aspek, yaitu aspek administratif, aspek fisik dan aspek hukum.
Dengan adanya regulasi tersebut diharapkan selain memberikan panduan
bagi Pengelola Barang Milik Daerah juga sebagai instrumen dalam
mewujudkan keamanan barang milik daerah di lingkungan Pemerintah
Provinsi Papua Barat.
• Implementasi proyek perubahan selama kurang lebih 60 hari telah berhasil
dilaksanakan sesuai dengan tahapan perubahan pada jangka pendek.
Simpulan dari pelaksanaan proyek perubahan sebagai berikut :
• Terbitnya keputusan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Papua Barat Nomor : 188/310/202/V/2022 Tentang Tim Efektif
Pelaksana Strategi Pengamanan Barang Milik Daerah Melalui Kebijakan
Pengamanan Administrasi, Fisik Dan Hukum Pada Badan Pengelola Keuangan
Dan Aset Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2022.
• Terwujudnya Peraturan Gubernur tentang Pengamanan Barang Milik Daerah
yang dapat menjadi acuan bagi OPD dalam melakukan langkah pengamanan
terhadap Barang Milik Daerah.
• Terlaksannaya sosialisasi tentang pedoman Pengamanan barang milik daerah
untuk memberikan pemahaman tentang tata cara pengamaan Barang Milik
Daerah.
REKOMENDASI
• Dalam rangka meningkatkan pencapaian pada jangka
menengah dan panjang, direkomendasikan beberapa hal
sebagai berikut :
• Meningkatkan sosialisasi pengamanan barang milik daerah
kepada seluruh OPD untuk ditindaklanjuti.
• Mengembangkan aplikasi pengelolaan Barang Milik Daerah
yang lebih akuntabel
• Mengembangkan instrumen monitoring dan evaluasi untuk
meningkatkan pengamanan Barang Milik Daerah

Anda mungkin juga menyukai