DOSEN PENGAMPU:
Agus Pratama
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Yang berjudul”Keuangan Negara dan
Perbendaharaan Negara”Makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
perbendaharaan serta kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi
mengenai keuangan negara dan perbendaharaan .Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1.Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................................3
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................................3
BAB II Tinjauan Pustaka.................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................8
3.1 Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Larangan ....................................8
Penyitaan Barang Milik Negara/Daerah................................................................8
BAB IV.............................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan ...............................................................................................................12
4.2 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Larangan Penyitaan
Barang milik Negara/Daerah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
ketentuan undang-undang atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Berdasarkan Permendagri No 19 tahun 2016, Siklus didalam pengelolaan Barang
Milik Daerah terdiri dari: :
1. Pejabat pengelola barang milik daerah;
2. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
3. Pengadaan;
4. Penggunaan;
5. Pemanfaatan;
6. Pengamanan dan pemeliharaan;
7. Penilaian;
8. Pemindahtanganan;
9. Pemusnahan;
10. Penghapusan;
11. Penatausahaan;
12. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian;
13. Pengelolaan barang milik daerah pada OPD yang menggunakan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah:
14. Barang Milik Daerah berupa rumah negara; dan
15. Ganti rugi dan sanksi.
Berdasarkan Permendagri nomor 19 tahun 2016, Barang milik daerah diartikan sbagai
berikut: Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Menurut Permendagri No. 19 tahun 2016, Barang Milik Daerah meliputi:
1. Barang Milik Daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD.
2. Barang Milik Daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, yaitu:
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
5
c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap; atau
e. barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan modal
pemerintah daerah.
Hasfi, dkk., (2013) Pengelolaan barang milik daerah sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 perubahan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
masyarakat, barang milik daerah merupakan salah satu unsur penting yang harus
dikelola dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat mewujudkan pengelolaan
Barang Milik Daerah dilakukan dengan memperhatikan azas pengelolaan barang
milik daerah, azas azas sebagai berikut :
1. Azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dibidang
pengelolaan Barang Milik Daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang,
pengelola barang dan Kepala Daerah sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab
masingmasing
2. Azas kepastian hukum, yaitu pengelolaan Barang Milik Daerah harus dilaksanakan
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan.
3. Azas transparasi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah harus
transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.
4. Azas efisiensi, yaitu pengelolaan Barang Milik Daerah diarahkan agar digunakan
sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintah secara optimal.
5. Azas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan Barang Milik Daerah harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
6
6. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan Barang Milik Daerah harus didukung oleh
adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan neraca Pemerintah Daerah
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
Pengelola Barang Milik Daerah
Sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah disebutkan bahwa gubernur/bupati/walikota adalah
pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah.
Selanjutnya mengenai pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah menjadi tanggung jawab
sekretaris daerah.
3.3 Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Aset Pemerintah
Perencanaankebutuhan dan penganggaran barang milik negara/daera di atur dalam ketentuan
Pasal 9 – Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
Dalam uraian ini disampaikan mengenai:
9
penyediaan anggaran untuk kebutuhan baru (new initiative), dan angka dasar (baseline), serta
penyusunan rencana kerja anggaran.
Perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah berpedoman pada:
1. Standar barang.
2. Standar kebutuhan.
3. Standar harga.
Dalam hal standar barang dan standar kebutuhan di tetapkan oleh pengelola barang milik
negara/daerah berkoordinasi dengan instansi atau dinas terkait, yang berpedoman pada penetapan
menteri dalam negeri, sementara itu untuk standar harga ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengadaan Barang Milik Negara/Daerah
Pengadaan barang milik negara/daerah diatur dalam ketentuan Pasal 12 dan Pasal 13 Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Pengadaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Efisien;
2. Efektif;
3. Transparan;
4. Terbuka;
5. Bersaing;
6. Adil;
7. Akuntabel;
3.4 Larangan Penyitaan Aset Pemerintah
Larangan Penyitaan Uang dan Barang Milik Negara/Daerah
Menyorot pernyataan Anda, Pasal 50 UU 1/2004 berbunyi:
Pihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap:
a. uang atau surat berharga milik negara/daerah baik yang berada pada instansi
Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
b. uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada negara/daerah;
10
c. barang bergerak milik negara/daerah baik yang berada pada instansi Pemerintah
maupun pada pihak ketiga;
d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara/daerah;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara/daerah yang diperlukan untuk
penyelenggaraan tugas pemerintahan.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aset merupakan sumberdaya yang penting bagi pemerintah daerah. dengan mengelola
aset daerah secara benar dan memadai, pemerintah daerah akan mendapatkan sumber
dana untuk pembiyaan pembangunan di daerah. Dalam mengelola aset daerah,
pemerintah daerah harus memperhatikan perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan
ganti rugi. Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan aspek-aspek penting yang terdapat
dalam manajemen aset daerah. Dengan melakukan perencanaan kebutuhan aset,
pemerintah daerah akan memperoleh gambaran dan pedoman terkait kebutuhan aset bagi
pemerintah daerah.Selain faktor-faktor pengelolaan aset daerah yang didasarkan pada
teori atau undang-undang, pemerintah daerah penting juga untuk mempertimbangkan
aspek lain seperti aspek kebijakan pimpinan dan strategi. Aspek ini merupakan faktor
yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan aset tanah dan bangunan karena dengan
kebijakan dan strategi pengelolaan aset oleh pimpinan pemerintah daerah dapat memberi
arahan bagi pelaksanaan pengelolaan aset pemerintah. Dengan adanya kebijakan dan
strategi pengelolaan aset yang tepat oleh pimpinan pemerintah daerah akan dapat
mengoptimalkan manfaat aset bagi pemerintah daerah.
B. SARAN
Untuk meningkatkan penerimaan retribusi pemanfaatan kekayaan daerah, maka
pemerintah perlu menyiapkan instrumen yang tepat untuk melakukan
pengelolaan/manajemen aset daerah secara profesional, transparan, akuntabel, efisen, dan
efektif, mulai dari perencanaan, pendistribusian, pemanfaatan, serta pengawasan
pemanfaatan aset daerah tersebut.Kemudian, dalam menunjang peningkatan penerimaan
dari retribusi pemanfaatan kekayaan daerah, alangkah baiknya jika Kepala
Daerah yaitu Bupati, begitu dilantik langsung mengetahui dan memahami secara persis
kondisi aset daerah lalu melaporkannya kepada rakyat secara berkala.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/13506/6/6.%20BAB%20I_2018267ADN.pdf
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt589a80d1c0bdd/bisakah-
dilakukan-penyitaan-terhadap-barang-milik-bumd/
https://rendratopan.com/2020/06/28/pengelolaan-barang-milik-negara-dan-barang-
milik-daerah/
13