GAMBARAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA/DAERAH
BIODATA
Nama : Dede Waldi, S. Sos., MH
TTL : Serang, 04 Mei 1967
Jabatan : Widyaiswara
Instansi : Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
Alamat Kantor : Jln. Taman Makam Pahlawan No. 08
Kalibata Jakarta Selatan
Alamat Tinggal : No. 51-A RT 04/06 Cilodong
Depok – Jawa Barat
No. HP : 081253178198
Email : dedewaldi1967@gmail.com
Yel-yel
APA KABAR Luar Biasa !
SEMANGAT PAGI Pagi Pagi Pagi!
PENGELOLAAN KEUANGAN
~~~~~~~~ Efektif, Efisien, Transparan, Akuntabel !
Kompetensi PKTBT
1. Memahami Profil Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
2. Memahami Hubungan Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah
3. Memahami Reformasi Birokrasi Indonesia
4. Memahami Gambaran Umum Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah
5. Memahami Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri
(10 JP)
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti
pembelajaran ini, Peserta dapat
menjelaskan Gambaran Umum
Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
dapat:
1. Menjelaskan Pengertian Keuangan Negara
2. Menjelaskan Ruang Lingkup Pengelolaan
Keuangan Negara
3. Menjelaskan Pengelolaan Keuangan Negara
4. Menjelaskan Pengawasan Pengelolaan
Keuangan Negara
5. Menjelaskan Pengertian Keuangan Daerah
6. Menjelaskan Hubungan Keuangan Negara
dan Keuangan Daerah
7. Menjelaskan Ruang Lingkup Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Menjelaskan Pengelolaan Keuangan Daerah
9. Menjelaskan Pengawasan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Aku niatkan setiap
langkahku untuk-Mu.
1.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang
Milik Daerah;
2.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
3.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah;
4.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan;
6.Setiap tahun Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
I. KEUANGAN NEGARA
A.Pengertian Keuangan Negara
Pengertian Keuangan Negara dalam
UUDNRI Tahun 1945, pasal 23
• keuangan negara meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat
Dari sisi dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal,
moneter, dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala
objek sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
Dari
• keuangan negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
sisi pengelolaan objek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan
proses kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban
• keuangan negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan, dan hubungan hukum
Dari sisi yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek sebagaimana
tujuan tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
Penjelasan UU 17/2003
Asas-Asas Umum Pengelolaan Keuangan
Asas-Asas Umum Pengelolaan Keuangan
Negara
Negara
5. pemeriksaan
1. Akuntabilitas keuangan oleh
berorientasi pada badan pemeriksa
hasil; yang bebas dan
2. profesionalitas; mandiri
3. proporsionalitas;
4. keterbukaan
dalam
pengelolaan
keuangan negara;
Penjelasan UU 17/2003
Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan Negara
1.hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
2.kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara
dan membayar tagihan pihak ketiga;
3.penerimaan negara;
4.pengeluaran negara;
5.penerimaan daerah;
6.pengeluaran daerah;
7.kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah;
8.kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
9.kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah”
Penjelasan UU 17/2003
Bidang pengelolaan keuangan negara yang demikian luas dapat
dikelompokkan dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang
pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara
yang dipisahkan.
1. Pengelolaan moneter
Hal ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan di bidang moneter. Kebijakan moneter adalah
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah agar ada keseimbangan yang dinamis antara jumlah
uang yang beredar dengan barang dan jasa yang tersedia di masyarakat.
2. Pengelolaan Fiskal
Pengelolaan fiskal meliputi fungsi-fungsi pengelolaan kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi
makro, penganggaran, administrasi perpajakan, administrasi kepabean, perbendaharaan, dan
pengawasan keuangan. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah berkaitan
dengan penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (belanja pemerintah
3. Pengelolaan Kekayaan Negara
Untuk Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Khusus untuk proses pengadaan
barang/jasa instansi pemerintah yang termasuk pengeluaran negara telah diatur secara khusus
dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi
Pemerintah. Di samping itu terdapat pula kekayaan negara yang dipisahkan (pengelolaannya
diserahkan kepada perusahaan yang seluruh modalnya/ sahamnya dimiliki oleh negara).
Perusahaan semacam ini biasa di sebut Badan Usaha Milik Negara dan Lembaga-Lembaga
Keuangan Negara (BUMN/BUMD). Penjelasan UU 17/2003,
PP 27/2014, Perpres 21/2021
C. Pengelolaan Keuangan Negara
Penjelasan UU 17/2003
1. Perencanaan Keuangan Negara
Pendekatan Perencanaan Penganggaran
1. Performance Based Budgeting (Penganggaran Berbasis Kinerja). Mengacu
pada Indikator Kinerja, Standar Biaya dan Evaluasi kinerja yang tercermin
dalam satuan output terukur.
2. Medium Term Expenditure Framework (Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah). Untuk memberikan kerangka yang menyeluruh dan
meningkatkan proses perencanaan dan penganggaran
3. Pendekatan Penganggaran Terpadu
Pendekatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu (Planning,
Programming, and Budgeting System-PPBS)
Penjelasan UU 17/2003
Proses Penganggaran
PP 71/2010
Tujuan BAS
PP 71/2010
PMK 214/PMK.05/2013
PMK 214/PMK.05/2013
PMK 214/PMK.05/2013
PMK 214/PMK.05/2013
PMK 91/PMK.05/2007
PMK 101/PMK.02/2011
PMK 171/PMK.02/2013
2. Pelaksanaan Anggaran
Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran
Penjelasan UU 17/2003
Tugas Menteri Keuangan sebagai Pengelola Fiskal
UU 17/2003
Tugas Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai
Pengguna Anggaran
UU 17/200
Pemisahan Kewenangan Menteri Teknis dan
Menteri Keuangan
UU 1/2004
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
• Setelah APBN ditetapkan, Menteri Keuangan memberitahukan kepada semua
menteri/pimpinan lembaga agar menyampaikan dokumen pelaksanaan anggaran;
• Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden;
•Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, diuraikan:
- Sasaran yang hendak dicapai,
- Fungsi,
- Program dan rincian kegiatan,
- Anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut,
- Rencana penarikan dana tiap-tiap satuan kerja, serta
- Pendapatan yang diperkirakan diterima
• Pada dokumen pelaksanaan anggaran dilampirkan rencana kerja dan anggaran
Badan Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang bersangkutan;
• Dokumen pelaksanaan anggaran yangtelah disahkan oleh Menteri Keuangan
disampaikan kepada:
- Menteri/Pimpinan Lembaga,
- Kuasa Bendahara Umum Negara,
- Badan Pemeriksa Keuangan
PP 45/2013
Tahapan Pembuatan Komitmen
PP 45/2013
Tahapan Pengujian dan Perintah Pembayaran
•Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berhak untuk:
- menguji,
- membebankan pada mata anggaran yang telah disediakan,
- memerintahkan pembayaran tagihan-tagihan atas beban APBN/APBD
• Untuk melaksanakan ketentuan tersebut, Pengguna Anggaran/Kuasa pengguna
Anggaran berwenang:
- menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak
penagih;
- meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan
seubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa;
- meneliti tersedianya dana yang bersangkutan;
- membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran
yang bersangkutan;
- memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD.
• Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang
berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban
APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang
timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.
PP 45/2013
Tahapan Pembayaran
•Pembayaran atas tagihan yang menjadi beban APBN dilakukan oleh
Bendahara Umum Negara (BUN)/Kuasa BUN.
•Dalam rangka pelaksanaan pembayaran BUN/Kuasa BUN
berkewajiban untuk:
- meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran;
- menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
- memerintahkan pencairan dana sebagai dasar
pengeluaran negara;
- menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
PP 45/2013
Pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran
•Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa
diterima.
•Untuk kelancaran pelaksanaan tugas kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat
daerah kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dapat diberikan uang
persediaan (UP) yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran.
•Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelola
setelah :
- meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
- menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
- menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
•Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran apabila persyaratan tidak dipenuhi.
•Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang
dilaksanakannya.
•Pengecualian dari ketentuan ini diatur dalam peraturan pemerintah.
PP 45/2013
Menteri/pimpinan lembaga selaku
Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya, berwenang :
a. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
b. menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;
c. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan negara;
d. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan
piutang;
e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja;
f. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan perintah
pembayaran;
g. menggunakan barang milik negara;
h. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang
milik negara;
i. mengawasi pelaksanaan anggaran;
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya. UU 1/2004
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran berwenang :
UU 1/2004
Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara
berkewajiban untuk:
UU 1/2004
Struktur Pengelola Keuangan Negara pada
Satuan Kerja
UU 1/2004
Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja
Pejabat Perbendaharaan Satker ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
• Kepala Satker/KPA/KPB
• Pejabat Pemungut Penerimaan Negara
• Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
• Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM)
• Bendahara Penerimaan
• Bendahara Pengeluaran
Pembantu Pejabat Inti Satker, ditetapkan oleh Atasan Langsung
PP 45/2013
Penetapan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja
UU 1/2004
Tugas dan Wewenang PA/KPA
a. Menyusun DIPA
b. Menetapkan PPK untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara
c. Menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian tagihan
dan menerbitkan SPM atas beban anggaran belanja Negara
d. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan dan pengelola anggaran/keuangan
e. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
penarikan dana Memberikan supervisi dan konsultasi dalam
pelaksanaan kegiatan dan penarikan dana
g. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang
berkaitan pelaksanaan kegiatan dan anggaran
h. Menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan
anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan
PP 45/2013
Tugas dan Wewenang PPK
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan
dana berdasarkan DIPA
b. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
c. Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan Penyedia Barang/Jasa
d. Melaksanakan kegiatan swakelola
e. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/kontrak yang
dilakukannya
f. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak
g. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara
PP 45/2013
Lanjutan.... Tugas dan Wewenang PPK
h. Membuat dan menandatangani SPP
i. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA
j. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan
k. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan
l. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
PP 45/2013
Tugas dan Wewenang PPSPM
a. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung
b. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan
c. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah
disediakan
d. Menerbitkan SPM
e. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak
tagih
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah
pembayaran kepada KPA
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran
PP 45/2013
Tugas dan Wewenang
Bendahara Penerimaan
a. Menerima dan menyimpan uang pendapatan negara
b. Menyetorkan uang pendapatan negara ke rekening Kas Negara
secara periodik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Menatausahakan transaksi uang pendapatan negara di
lingkungan K/L/Satker
d. Menyelenggarakan pembukuan transaksi uang pendapatan negara
e. Mengelola rekening tempat penyimpanan uang pendapatan
negara
f. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara kepada
Badan Pemeriksa Keuangan dan Kuasa BUN
PP 45/2013
Tugas dan Wewenang
Bendahara Pengeluaran
a. Menerima dan menyimpan uang persediaan
b. Melakukan pengujian tagihan yang akan dibayarkan melalui
uang persediaan
c. Melakukan pembayaran yang dananya berasal dari uang
persediaan berdasarkan perintah KPA
d. Menolak perintah pembayaran apabila tagihan tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan
e. Melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang
dilakukannya atas kewajiban kepada negara
PP 45/2013
Lanjutan.....Tugas dan Wewenang
Bendahara Pengeluaran
f. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada
Negara ke Rekening Kas Umum Negara
g. Menatausahakan transaksi uang persediaan
h. Menyelenggarakan pembukuan transaksi uang persediaan
i. Mengelola rekening tempat penyimpanan uang persediaan
j. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara
kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Kuasa BUN
k. Menjalankan tugas kebendaharaan lainnya
PP 45/2013
3. Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Reformasi Akuntansi dan Pelaporan
• Filosofi: Akuntabilitas dan Transparansi
• Setiap Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran Wajib
selenggarakan Akuntansi
• Menkeu tetapkan sistem akuntansi berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang disusun oleh komite
independen (KSAP)
• Laporan keuangan (LRA, LO, LPE, Neraca, Calk, LPSAL, LAK)
• Kalender akuntansi dan pelaporan yang timeliness
• Pernyataan tanggung jawab oleh Kasatker/Menteri
• Merger Laporan Kinerja pada Laporan Keuangan
PP 71/2010
SAI dirancang untuk Menghasilkan Laporan
Keuangan Satker
1. Laporan Kuangan
LRA, LO, LPE, Neraca, Calk, LAK, LPSAL
PP 71/2010
Pelaporan Keuangan Selain SAI
UU 15/2004
Tujuan Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Negara
UU 15/2004
Peran dan fungsi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
(APIP) yang efektif melalui assurance dan consulting dalam
setiap tahapan pengelolaan keuangan negara dan
implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dapat memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan
organisasi dicapai dengan efisien, efektif, asset terjaga,
laporan keuangan andal dan taat kepada peraturan
perundang-undangan.
Praktek pengawasan pengelolaan keuangan negara secara
internal dilakukan oleh Inspektorat dan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan
Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
UU 23/2014 dan PP 60/2008
II. KEUANGAN DAERAH
A. Pengertian Keuangan Daerah
Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dinilai dengan
uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah
berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut.
Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan Daerah
1.hak Daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman;
2.kewajiban Daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak lain;
3. penerimaan Daerah;
4. pengeluaran Daerah;
5. kekayaan Daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan daerah yang dipisahkan; dan/atau
6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau
kepentingan umum.
PP 12/2019
Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan bagian dari
Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
dan secara teknis diatur melalui Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Milik Daerah. Khusus untuk proses pengadaan
barang/jasa instansi pemerintah yang termasuk pengeluaran
negara telah diatur secara khusus dalam Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan
Keuangan Daerah, bertugas:
a. Koordinasi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. Koordinasi dibidang penJrusunan rancangan APBD,
rancangan perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
c. Koordinasi penyiapan pedoman pelaksanaan APBD;
d. Memberikan persetujuan pengesahan DPA SKPD;
e. Koordinasi pelaksanaan tugas lainnya di bidang
Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perurndang-undangan;
f. Memimpin TAPD
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Tugas dan Wewenang
Lanjutan ....
PP 12/2019
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
Permendagri 77/2020
E. Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 12/2019
Berdasarkan Pasal 216, Pasal 217, Pasal 218, Pasal 219 dan Pasal 222
Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, ketentuan umum pembinaan dan pengawasan
sebagai berikut:
1.Pembinaan dan pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah secara nasional
dikoordinasikan oleh Menteri.
2.Pembinaan dan pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan oleh:
a. Menteri bagi Pemerintah Daerah provinsi;
b. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Pemerintah Daerah
kabupaten/kota; dan
c. Kepala Daerah bagi perangkat daerah.
3.Pembinaan dilakukan dalam bentuk fasilitasi, konsultansi, pendidikan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan.
4.Pengawasan dilakukan dalam bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
bimbingan teknis, dan bentuk pengawasan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PP 12/2019
TERIMA
KASIH