BUPATI GORONTALO,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Otonom Kabupaten Gorontalo.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Wakil Bupati serta
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
3. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
4
BAB II
PERSETUJUAN DAN/ATAU PERINTAH PERJALANAN DINAS
Pasal 2
(1) Pelaksanaan perjalanan dinas hanya dapat dilakukan jika ada
undangan resmi dari kementerian/lembaga pemerintah
lainnya, pemerintah daerah/pemerintah daerah lainnya
dan/atau dalam rangka penyampaian dokumen/laporan
setelah memperoleh persetujuan Kepala Daerah dan/atau
pejabat yang ditunjuk.
(2) Pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka
konsultasi/koodinasi, kunjungan kerja/studi banding/studi
komparasi, dapat dilakukan jika relevan dengan substansi
kebijakan Pemerintah Daerah yang sementara dirumuskan
dan/atau sedang berlangsung.
Pasal 3
(1) Pejabat Negara, PNS dan Pegawai Non PNS dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang akan melaksanakan
perjalanan dinas harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
dan/atau perintah atasannya.
(2) Persetujuan dan/atau perintah atasannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan telaah yang
disetujui atasan dan/atau disposisi dan/atau dapat
dibuktikan dengan terbitnya SPT dan SPPD yang
ditandatangani oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah/Sekretaris Daerah atau pejabat yang
ditunjuk/diperintah oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah/Sekretaris Daerah.
(3) Persetujuan dan/atau perintah atasannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), khusus ASN pada Bagian-Bagian
dilingkungan Sekretariat Daerah dibuktikan dengan telaah
8
Pasal 4
(1) Dalam hal Kepala Daerah akan melakukan perjalanan dinas,
SPT dan SPPD ditandatangani oleh dirinya sendiri, dan untuk
Wakil Kepala Daerah ditandatangani oleh Kepala Daerah.
(2) Jika Kepala Daerah tidak berada ditempat maka Wakil Kepala
Daerah akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD
ditandatangani oleh dirinya sendiri.
(3) Untuk SPT dan SPPD Sekretaris Daerah ditandatangani oleh
Kepala Daearah/Wakil Kepala Daerah.
(4) Dalam hal Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah tidak berada
ditempat maka SPT/SPPD Sekretaris Daerah ditandatangani
oleh dirinya sendiri.
Pasal 5
(1) Untuk penandatanganan SPT/SPPD bagi pejabat Eselon II
maupun pejabat Eselon III di lingkungan Pemerintah Daerah
selaku Kepala SKPD, ditandatangani oleh Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah/Sekretaris Daerah atau pejabat
yang ditunjuk/diperintah oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah/Sekretaris Daerah.
(2) Untuk penandatanganan SPT/SPPD bagi pejabat Eselon III
dilingkungan SKPD, ditandatangani oleh Kepala SKPD, dalam
hal Kepala SKPD tidak berada ditempat dapat ditandatangani
oleh Asisten Sekda dan/atau Sekretaris Daerah.
(3) Untuk penandatanganan SPT/SPPD bagi pejabat Eselon IV
dan staf dilingkungan SKPD, ditandatangani oleh Kepala
SKPD, dalam hal Kepala SKPD tidak berada ditempat, maka
dapat ditandatangani oleh pejabat eselon III, sedangkan untuk
staf ditandatangani oleh pejabat eselon IV dan/atau pejabat
eselon III.
Pasal 6
(1) Untuk penandatangan SPPD rampung bagi pelaksana SPPD
Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati dan
9
Pasal 7
Dalam penerbitan SPT dan SPPD Pejabat Daerah harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. untuk pimpinan dan anggota DPRD, SPT ditandatangani oleh
Pimpinan DPRD;
b. untuk SPPD rampung ditandatangani oleh Sekretaris DPRD
atau pejabat yang ditunjuk jika Sekretaris DPRD tidak berada
ditempat;
Pasal 8
(1) Dalam hal Kepala SKPD akan melakukan perjalanan dinas
atau tidak berada ditempat dalam jangka waktu tertentu,
dapat menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) dilingkungan SKPD
masing-masing dengan Keputusan Kepala SKPD;
(2) Dalam hal Kepala SKPD akan melakukan perjalanan dinas
atau tidak berada ditempat dalam jangka waktu tertentu,
maka Pegawai Negeri Sipil dilingkungan SKPD yang akan
melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani
oleh pejabat yang ditunjuk/diperintah oleh Kepala SKPD;
(3) Pejabat yang ditunjuk/diperintah oleh Kepala SKPD sebelum
melakukan penandatangan SPT dan SPPD terlebih dahulu
memberitahukan kepada Kepala SKPD.
Pasal 9
(1) SPT dan SPPD paling sedikit mencantumkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Pemberi tugas;
b. Pelaksana tugas;
c. Waktu pelaksanaan tugas; dan
10
BAB III
KEDUDUKAN DAN JENIS PERJALANAN DINAS JABATAN
Pasal 10
(1) Perjalanan dinas dari tempat kedudukan ke tempat yang
dituju dan kembali ke tempat kedudukan semula, digolongkan
menjadi :
a. Perjalanan dinas dalam kota; dan
b. Perjalanan dinas luar kota;
(2) Perjalanan dinas dalam kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a adalah perjalanan dinas dalam wilayah Pemerintah
Kabupaten Gorontalo yang meliputi Wilayah Kecamatan se
Kabupaten Gorontalo.
(3) Perjalanan dinas luar kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b adalah perjalanan dinas diluar wilayah Pemerintah
Kabupaten Gorontalo dalam wilayah kesatuan Negara
Republik Indonesia.
(4) Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan dalam rangka:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b. mengikuti rapat, seminar, dan kegiatan sejenis lainnya;
c. pengumandahan (Detasering);
d. menempuh ujian dinas/ujian jabatan;
e. menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau
menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang
ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter
tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan;
f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan
dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena
melakukan tugas;
g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis
Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;
h. penugasan untuk mengikuti pendidikan setara
Diploma/S1/S2/S3;
i. mengikuti pendidikan dan pelatihan;
11
BAB IV
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
Pasal 11
(1) Biaya perjalanan dinas terdiri atas komponen berikut :
a. Biaya Transpor;
b. Biaya Penginapan
c. Uang Harian;
d. Uang Representasi;
e. Sewa Kenderaan Dalam Kota; dan
f. biaya lainnya.
(2) Standar Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
Pasal 12
Biaya transpor sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1)
huruf a terdiri dari :
a. Biaya Tiket;
b. Biaya Taxi;
c. Transportasi Darat Luar Kota dalam Provinsi Gorontalo
d. Transportasi Darat dalam kota dalam wilayah Kabupaten
Gorontalo
e. Biaya Bahan Bakar Minyak;
Pasal 13
(1) Biaya Tiket sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf a
diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan
perjalanan dinas luar kota dengan menggunakan transportasi
udara/darat/laut, dibayarkan secara rill.
(3) Biaya tiket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
biaya bagasi sebanyak 20Kg dengan perhitungan akumulasi
pulang pergi dan hanya berlaku bagi maskapai yang
menerapkan bagasi berbayar.
12
Pasal 14
(1) Biaya Taksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf b
diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan
perjalanan dinas luar kota untuk 1 (satu) kali perjalanan taksi
yang dibayarkan secara lunsump;
(2) Biaya taksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yakni sebagai
berikut :
a. Keberangkatan :
1) dari tempat kedudukan asal menuju bandara,
pelabuhan, terminal, atau stasiun untuk keberangkatan
ke tempat tujuan;
2) dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun,
kedatangan menuju tempat tujuan;
b. Kepulangan
1) dari tempat tujuan menuju bandara, pelabuhan,
terminal, atau stasiun untuk keberangkatan ke tempat
kedudukan asal; atau
2) dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun,
kedatangan men tempat kedudukan asal.
(3) Dalam hal lokasi kantor kedudukan atau lokasi tujuan tidak
dapat dijangkau dengan taksi menuju atau dari bandara,
pelabuhan, terminal, atau stasiun, biaya transportasi
menggunakan satuan biaya transportasi darat atau biaya
transportasi lainnya.
(4) Pembiayaan satuan biaya taksi dapat dilaksanakan melebihi
besaran standar biaya taksi sepanjang didukung dengan bukti
pengeluaran riil (pembiayaan secara at cost).
Pasal 15
(1) Biaya Transportasi darat Luar Kota dalam Provinsi Gorontalo
sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf c diberikan
kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan perjalanan
dinas luar kota dalam Provinsi Gorontalo (one way atau sekali
jalan) yang dibayarkan secara lumsump.
(2) Biaya Transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah perjalanan dinas dari tempat kedudukan ke tempat
tujuan Kabupaten/Kota dalam Provinsi Gorontalo atau
sebaliknya.
13
Pasal 16
Biaya Transportasi Darat dalam kota dalam wilayah Kabupaten
Gorontalo sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf d
diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan
perjalanan dari kantor tempat kedudukan ke wilayah Kecamatan
yang ada dalam wilayah Kabupaten Gorontalo yang dibayarkan
secara lumsump.
Pasal 17
Biaya Bahan Bakar Minyak sebagaimana dimaksud pada Pasal 12
huruf e diberikan kepada Pelaksana SPPD khususnya
Bupati/Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Staf Ahli
Bupati, Pejabat Eselon II dan Pejabat Eselon III selaku Kepala
SKPD, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, dan Ketua
Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gorontalo yang akan
melakukan perjalanan dinas luar daerah dengan menggunakan
kenderaan dinas, dibayarkan secara rill dan merupakan batas
tertinggi sesuai standar biaya perjalanan dinas.
Pasal 18
(1) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
ayat (1) huruf b merupakan biaya yang diperlukan untuk
menginap :
a. di hotel; atau
b. ditempat menginap lainnya.
(2) Pelaksana SPPD yang tidak menggunakan biaya fasilitas hotel
atau tempat menginap lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan dengan
ketentuan :
a. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya,
sehingga Pelaksana SPPD menginap ditempat menginap
yang tidak menyediakan kuitansi/bukti biaya penginapan;
atau
b. terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, namun
Pelaksana SPPD tidak menginap dihotel atau tempat
menginap lainnya tersebut;
c. biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b dibayarkan secara lumpsum.
14
Pasal 19
(1) Uang harian sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
ayat (1) huruf c diberikan kepada pelaksana SPPD yang akan
melaksanakan perjalanan dinas lebih dari 8 (delapan) jam.
Sedangkan untuk perjalanan dinas yang kurang dari 8
(delapan) jam hanya dapat diberikan uang transportasi darat.
(2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penggantian biaya keperluan sehari-hari meliputi keperluan
uang saku, keperluan transportasi lokal, dan keperluan uang
makan dan dibayarkan secara lumpsum serta merupakan
batas tertinggi sesuai standar biaya perjalanan dinas.
Pasal 20
(1) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf
d diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melaksanakan
perjalanan dinas, dibayarkan untuk setiap hari pelaksanaan
kegiatan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi
sesuai standar biaya perjalanan dinas.
Pasal 21
(1) Sewa kenderaan dalam kota sebagaimana dimaksud pada
Pasal 11 huruf e diberikan kepada Pejabat Negara yang akan
melaksanakan perjalanan dinas luar daerah, dibayarkan
sesuai dengan biaya Riil untuk keperluan pelaksanaan tugas
di tempat tujuan.
15
Pasal 22
(1) Biaya lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf f
adalah biaya yang diberikan kepada pelaksana SPPD, yang
teridiri dari biaya kontribusi pelatihan/pendidikan/
kepesertaan dan biaya pemeriksaan Covid-19 (rapid test/rapid
anti gen/swab test).
(2) Biaya kontribusi pelatihan/pendidikan/kepesertaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan apabila
pelaksana kegiatan atau penyelenggara kegiatan atau sebutan
lainnya mempersyaratkan dalam surat, undangan atau
sebutan lainnya dan dibuktikan dengan kuitansi atau sebutan
lainnya.
(3) Biaya pemeriksaan Covid-19 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibayarkan apabila pelaksana SPPD melakukan
pemeriksaan Covid-19 yaitu rapid test/rapid anti gen/swab
test pada rumah sakit/puskesmas/klinik dan/atau sebutan
lainnya yang dibuktikan dengan surat keterangan dan kuitansi
pembayaran atau sebutan lainnya dari rumah
sakit/puskesmas/klinik dan/atau sebutan lainnya.
Pasal 23
(1) Komponen biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 11 dicantumkan pada rincian biaya perjalanan
dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
(2) Untuk perjalanan dinas luar kota diperhitungkan dengan
ketentuan ditambah 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan
kegiatan dan ditambah 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan
kegiatan atau ditentukan lain.
(3) Untuk perjalanan dinas dalam kota tidak memperhitungkan
ketentuan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan kegiatan
dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan atau
ditentukan lain.
16
Pasal 24
Biaya perjalanan dinas digolongkan dalam 6 (enam) tingkat, yaitu:
a. Tingkat A yaitu Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. Tingkat B yaitu Pejabat Daerah;
c. Tingkat C yaitu Pejabat Eselon II;
d. Tingkat D yaitu Pejabat Eselon III;
e. Tingkat E yaitu Pejabat Eselon IV;
f. Tingkat F yaitu PNS Non Eselon
g. Tingkat G yaitu Pegawai Non PNS.
Pasal 25
(1) Tingkat biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 24 berlaku untuk Pejabat Negara dan Pejabat lainnya
dari Kementerian/ lembaga dengan ketentuan :
a. Tingkat A berlaku untuk Pejabat Negara;
b. Tingkat B berlaku untuk Pejabat Eselon I;
c. Tingkat C berlaku untuk Pejabat Eselon II;
d. Tingkat D berlaku untuk Pejabat Eselon III;
e. Tingkat E berlaku untuk Pejabat Eselon IV;
f. Tingkat F berlaku untuk Pegawai Non Eselon dan
g. Tingkat G berlaku untuk Pegawai Non PNS;
(2) Tingkat biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 24 berlaku untuk Pejabat Fungsional dan Tim Advokasi
Pemda Kabupaten Gorontalo (khusus non PNS) dengan
ketentuan setara dengan Tingkat E yaitu Pejabat Eselon IV.
Pasal 26
(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran SKPD
tempat Pejabat/Pegawai yang bersangkutan melaksanakan
tugas atau ditentukan lain.
(2) Pejabat yang berwenang memberi perintah perjalanan dinas
agar memperhatikan ketersediaan dana yang diperlukan
untuk melaksanakan perjalanan dinas tersebut dalam
anggaran SKPD berkenaan.
Pasal 27
Pejabat Negara, Pejabat Daerah, PNS dan Pegawai Non PNS
dilarang menerima biaya perjalanan dinas rangkap (dua kali atau
lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang
sama.
17
Pasal 28
(1) Selain Pejabat Negara, Pejabat Daerah, PNS dan Pegawai Non
PNS, dapat melakukan perjalanan dinas atas perintah pejabat
yang berwenang dan biaya perjalanan dinas mengacu pada
Pasal 11.
(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
dilaksanakan dalam hal yang sangat mendesak/khusus,
dengan mempertimbangkan hubungan antara perjalanan
dinas tersebut dengan kepentingan Pemerintah Kabupaten
Gorontalo dan setelah memperoleh persetujuan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah/Sekretaris Daerah.
(3) Biaya perjalanan dinas juga dapat diberikan kepada
Pejabat/Pegawai dari instansi vertikal yang terikat perjanjian
kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo atau
melaksanakan penugasan untuk kepentingan Pemerintah
Kabupaten Gorontalo atau diundang/dipanggil khusus oleh
Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Pasal 29
(1) Dalam hal hari perjalanan dinas ternyata melebihi jumlah hari
yang ditetapkan dalam SPPD, kepada Pejabat Negara, Pejabat
Daerah, PNS, dan Pegawai Non PNS yang melaksanakan
perjalanan dinas tidak diberikan tambahan uang harian dan
biaya penginapan atau ditentukan lain.
(2) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas ternyata kurang dari
jumlah hari yang ditetapkan dalam SPPD, maka Pejabat
Negara, Pejabat Daerah, PNS dan Pegawai Non PNS yang
bersangkutan wajib menyetorkan kembali kelebihan uang
harian, biaya penginapan, dan uang representasi yang telah
diterimanya.
Pasal 30
(1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas
Jabatan, biaya pembatalan dapat dibebankan pada DPA-SKPD.
(2) Dokumen yang harus dilampirkan dalam rangka pembebanan
biaya pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
18
BAB V
PROSEDUR PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS
Pasal 31
Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat diberikan dalam batas
yang tersedia dalam Surat Penyediaan Dana (SPD) satuan kerja
berkenaan.
19
Pasal 32
Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat dilakukan dengan
mekanisme Uang Persediaan dan/atau mekanisme Pembayaran
Langsung.
Pasal 33
(1) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme Uang
Persediaan dapat diberikan uang panjar kepada
Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melaksanakan perjalanan dinas oleh Bendahara Pengeluaran
dari Uang Persediaan.
(2) Pemberian uang panjar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didasarkan pada permintaan dari Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran kepada Bendahara Pengeluaran dengan
dilampiri :
a. Surat Perintah Tugas untuk melakukan perjalanan dinas
yang ditandatangani oleh Pejabat yang Berwenang;
b. SPPD;
c. rincian biaya perjalanan dinas.
Pasal 34
(1) Berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud pada Pasal
33 ayat (2), Bendahara Pengeluaran membayar uang panjar
perjalanan dinas kepada Pejabat/Pejabat
Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang melakukan perjalanan
dinas.
(2) Besaran uang panjar sebesar 75% dari jumlah rincian
perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
mengacu pada standar biaya perjalanan dinas.
Pasal 35
(1) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme
Langsung dapat menggunakan uang persediaan kepada
Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melaksanakan perjalanan dinas oleh Bendahara Pengeluaran
dari Uang Persediaan.
(2) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme
Langsung dapat dilakukan apabila :
a. perjalanan dinas telah dilakukan dan/atau pelaksanaan
kegiatan telah selesai.;
20
BAB VI
PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS
Pasal 36
(1) Perjalanan dinas dilakukan berdasarkan SPT dan SPPD yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.
(2) Pejabat yang berwenang hanya dapat menerbitkan SPT dan
SPPD untuk perjalanan dinas yang biayanya dibebankan pada
anggaran yang tersedia pada SKPD berkenaan.
(3) Dalam hal SPT dan SPPD ditandatangani oleh atasan
langsung pejabat yang berwenang, maka pembiayaan
perjalanan dinas dibebankan pada kantor/satuan kerja
pejabat yang berwenang tersebut atau ditentukan lain.
Pasal 37
(1) Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melakukan perjalanan dinas luar kota wajib menyampaikan
dokumen pertanggungjawaban, yaitu :
a. Surat undangan/surat permintaan/surat panggilan atau
surat lainnya sebagai dasar ASN melaksanakan perjalanan
dinas luar kota dan/atau telaahan yang disetujui atau
perintah khusus dari Bupati Gorontalo atau pejabat
lainnya yang ditunjuk.
b. Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan
Dinas (SPPD) yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
c. Tiket yang mencantumkan harga/biaya untuk perjalanan
dinas yang menggunakan transportasi udara, darat dan
laut.
21
Pasal 38
SPPD rampung disahkan oleh pejabat yang memberi perintah
perjalanan dinas pada lembar 2 bagian bawah sedangkan untuk
bagian atas ditandatangani oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan
(PPTK-SKPD).
Pasal 39
(1) Pejabat yang berwenang bertanggungjawab atas ketertiban
pelaksanaan Peraturan Bupati ini di dalam lingkungan SKPD
masing-masing.
(2) Pejabat yang berwenang wajib membatasi pelaksanaan perjalanan
dinas untuk hal-hal yang mempuyai prioritas tinggi dan penting
serta mengadakan penghematan dengan mengurangi frekuensi,
jumlah orang dan lamanya perjalanan.
(3) Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang melakukan
perjalanan dinas bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian yang
diderita oleh daerah sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian atau
kealpaan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan
perjalanan dinas dimaksud.
(4) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dapat dikenakan tindakan berupa :
a. tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
b. hukuman administratif dan tindakan-tindakan lainnya menurut
ketentuan yang berlaku.
23
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 40
(1) Pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja,
konsultasi dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri
maupun perjalanan dinas luar negeri dapat dilakukan jika relevan
dengan substansi kebijakan yang sementara dirumuskan oleh
Pemerintah Daerah pada tahun berkenaan dan dibatasi frekuensi,
jumlah hari dan pesertanya.
(2) Pelaksanaan perjalanan dinas lebih dari satu Surat/
Undangan/pelaksanaan kegiatan dengan waktu pelaksanaan yang
berbeda, dan tempat pelaksanaan kegiatan dalam 1 (satu) propinsi
dan/atau diluar provinsi, maka maksimal selang 2 (dua) hari
diantara kedua Surat/Undangan/kegiatan lainnya tersebut
dibayarkan biaya perjalanan dinas yakni biaya uang harian, biaya
penginapan dan uang representasi.
(4) Pelaksana SPPD yang melakukan perjalanan dinas luar kota dapat
tinggal di hotel/penginapan atau sebutan lainnya dalam propinsi
berkenaan dan/atau dengan alasan tertentu dapat tinggal diluar
propinsi berkenaan dengan menggunakan standar biaya perjalanan
ditempat dan/atau diluar daerah tempat menginap
(hotel/penginapan).
(5) Standar biaya perjalanan dinas dalam kota, antar desa dalam
kecamatan di Kabupaten Gorontalo dihitung secara rasional yang
ditetapkan dengan keputusan masing-masing Camat dan tidak
melewati standar transportasi darat dalam kota yang telah diatur.
Pasal 41
Perjalanan dinas luar negeri didasarkan pada pedoman dan standar
biaya yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia dan/atau Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 42
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Gorontalo
Nomor 5 Tahun 20019 tentang Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara,
24
Pasal 43
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Limboto
pada tanggal 30 Desember 2020
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO
Diundangkan di Limboto
pada tanggal 30 Desember 2020
HADIJAH U. TAYEB
LEMBAGA NEGARA
BUPATI GORONTALO
Dasar : 1. ……………………………………………………………………………………….;
2. ……………………………………………………………………………………….;
3. dst ………………………………………………………..................................
MEMERINTAHKAN
Untuk : ……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
NAMA JELAS
26
LEMBAGA NEGARA
BUPATI GORONTALO
Lembar : Kesatu
Kode No :
Nomor:
Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
NAMA JELAS
27
Selaku PPTK,
Nama jelas
KEPALA SKPD/
KEPALA BAGIAN SETDA,
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
V. Catatan Lain-lain :
VI. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan
dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta
bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan
negara apabila negara mendapat rugi akibat kesalahan, kealpaannya.
28
Dasar : 1. ………………………………………………………………………………..;
2. ………………………………………………………………………………..;
3. dst ………………………………………………………............................
MEMERINTAHKAN
Untuk : ……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
29
Lembar : Kesatu
Kode No :
Nomor:
Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
30
Selaku PPTK,
Nama jelas
KEPALA SKPD/
KEPALA BAGIAN SETDA,
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
VI. Catatan Lain-lain :
VII. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan
perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta
bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan
negara apabila negara mendapat rugi akibat kesalahan, kealpaannya.
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO
31
Terbilang :
.……………………………………………………………………………………………………………
.……………………………………………………………………………………………………………
.……………………………………………………………………………………………………………
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO
33
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggungjawab penuh dan
bersedia diproses sesuai ketentuan hokum yang berlaku.
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO
34
Berkenaan dengan pembatalan tersebut, biaya transport berupa ………..(3) dan biaya
penginapan yang telah terlanjur dibayarkan atas beban DPA-SKPD/DPPA-SKPD tidak
dapat dikembalikan/refund (sebagian/seluruhnya sebesar Rp…………(4), sehingga
dibebankan pada DPA-SKPD/DPPA-SKPD ………………….(5)
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian daerah,
saya bertanggungjawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian daerah tersebut ke
kas daerah.
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO
35
LAPORAN
PERJALANAN DINAS LUAR KOTA/DALAM KOTA
I. DASAR PELAKSANAAN
1. …………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Dst………….
2. Perjalanan Dinas Dalam Kota dan luar kota dalam provinsi lebih dari
8 (delapan) jam :
LAMANYA
NO URAIAN
VOL SATUAN
1 WAKTU KEBERANGKATAN DARI KANTOR
TEMPAT KEDUDUKAN KE TEMPAT TUJUAN JAM/MENIT
2 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN JAM/MENIT
3 WAKTU KEPULANGAN DARI TEMPAT TUJUAN
KE KANTOR TEMPAT KEDUDUKAN JAM/MENIT
TOTAL WAKTU PERJALANAN DINAS JAM/MENIT
V. PENUTUP
PELAKSANA SPPD
………………………………
Catatan :
Khusus untuk waktu pelaksanaan sebagaimana pada angka romawi III, pelaksana perjalanan dinas
memilih salah satu dari 3 (tiga) tabel diatas sesuai dengan maksud dan tujuan perjalanan dinas.
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO
36
Berdasarkan surat perintah tugas (SPT) nomor ………….. tanggal ………., dengan ini
kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
3. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan dibawah ini yang tidak dapat
diperoleh bukti-bukti pengeluarannya , meliputi :
No Uraian Jumlah
Jumlah Rp.
BUPATI GORONTALO,
NELSON POMALINGO