Anda di halaman 1dari 36

BUPATI GORONTALO

PERATURAN BUPATI GORONTALO


NOMOR 54 TAHUN 2020
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEJABAT DAERAH,
PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI NON PNS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan


keuangan daerah dan agar pelaksanaan perjalanan dinas
dapat dilaksanakan secara efektif dan akuntabel atas
pelaksanaan kegiatan perjalanan dinas, maka perlu
mengatur hal-hal yang berkenaan dengan perjalanan dinas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non PNS;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keungan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1979 tentang
Pemindahan Ibukota Kabupaten Dati II Gorontalo dari
Isimu ke Limboto (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1979 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3147);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak
Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6057);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
10. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar
Harga Satuan Regional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 57);
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012
tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
3

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020


tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021;
13. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Tahun 2006 Nomor 4 Seri E);

Memperhatikan : 1. Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2005 tentang Tugas


dan Wewenang Bupati dan Wakil Bupati serta Pejabat
Daerah Dalam Melaksanakan Tugas Teknis Sehari-Hari
(Lembaran Daerah Kabupaten Gorontalo Tahun 2005
Nomor 3, Seri E) , sebagaimana telah diubah untuk ketiga
kalinya dengan Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 26 Tahun
2012 (Berita Daerah Kabupaten Gorontalo Tahun 2012
Nomor 26);
2. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016
jo. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1866/SJ
tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non
Tunai pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI


PEJABAT NEGARA, PEJABAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI SIPIL
DAN PEGAWAI NON PNS.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Otonom Kabupaten Gorontalo.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Wakil Bupati serta
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
3. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
4

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban


daerah tersebut.
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh
pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah
selaku pengguna anggaran/pengguna barang.
6. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada SKPD.
7. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM
adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D
atas beban pengeluaran DPA-SKPD.
8. Pejabat Negara adalah Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah.
9. Pejabat Daerah adalah Pimpinan dan Anggota DPRD.
10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Gorontalo.
11. Pejabat Fungsional adalah pejabat yang diangkat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
melaksanakan fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu pada Inspektorat dan Rumah Sakit Umum Daerah.
12. Tim Advokasi Pemerintah Daerah adalah tim yang memberikan
pendampingan hukum bagi pemerintah daerah dalam
penanganan sengketa hukum atau perkara untuk kepentingan
pemerintah daerah.
13. Pegawai Non PNS adalah pegawai yang diangkat untuk jangka
waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang bersifat teknis professional dan
administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam kerangka sistem
5

kepegawaian, yang tidak berkududukan sebagai pegawai


negeri dan/atau masyarakat lainnya.
14. Perjalanan Dinas Dalam Kota adalah perjalanan dinas yang
dilakukan dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Gorontalo
untuk kepentingan Daerah atas Perintah Pejabat yang
berwenang.
15. Perjalanan Dinas Luar Kota adalah perjalanan dinas yang
dilakukan diluar wilayah Pemerintah Kabupaten Gorontalo
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk
kepentingan Daerah atas Perintah Pejabat yang Berwenang.
16. Perjalanan Dinas Luar Negeri adalah perjalanan dinas yang
dilakukan diluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
untuk kepentingan Daerah atas Perintah Pejabat yang
Berwenang.
17. Pejabat yang berwenang adalah Kepala Daerah, Wakil Kepala
Daerah, Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah dan Asisten
Sekretaris Daerah, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran
dan Kuasa Pengguna Anggaran dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Gorontalo.
18. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat Kepala SKPD adalah pimpinan dari satuan kerja
perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo
selaku pengguna anggaran yang diangkat dengan keputusan
pejabat yang berwenang.
19. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi SKPD yang dipimpinnya.
20. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa
untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
SKPD.
21. At Cost adalah biaya yang dibayarkan berdasarkan kebutuhan
nyata (riil).
22. Lumpsum adalah biaya yang dibayarkan sekaligus.
23. Uang Harian adalah satuan biaya perjalanan dinas yang
diberikan kepada pejabat negara, pejabat daerah, pegawai
negeri sipil, pegawai non PNS yang melakukan perjalanan
dinas untuk membiayai Uang Saku, Uang Makan dan
Transport Lokal.
6

24. Uang Representasi adalah Satuan biaya yang diberikan


sebagai pengganti atas pengeluaran tambahan dalam
kedudukan sebagai kepada Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
dan Pejabat Eselon II dalam rangka perjalanan dinas seperti
biaya tips porter, tips pengemudi, yang diberikan secara
lumpsum
25. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disebut SPT adalah
surat perintah kepada Pejabat Negara, Pejabat Daerah PNS,
dan Pegawai Non PNS untuk melaksanakan tugas yang
berkaitan dengan kepentingan Pemerintah Kabupaten
Gorontalo.
26. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut
SPPD adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, pejabat
daerah, PNS, dan Pegawai Non PNS untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
27. Tempat kedudukan adalah tempat/kota/kantor/satuan kerja
berada.
28. Tempat Tujuan adalah tempat/kota/kantor/satuan yang
menjadi tujuan perjalanan dinas.
29. Biaya perjalanan dinas yaitu sejumlah uang yang diberikan
kepada Pejabat Negara, pejabat daerah, PNS, dan Pegawai Non
PNS sebagai biaya dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas
yang besarannya sesuai dengan standar biaya perjalanan
dinas.
30. Uang Persediaan adalah sejumlah uang yang disediakan untuk
satuan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional kantor
sehari-hari.
31. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya
disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk
penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana atas beban
pengeluaran kepada Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu khusus untuk pembayaran biaya
perjalanan dinas.
32. Kelebihan pembayaran adalah kelebihan pembayaran biaya
perjalanan dinas baik yang ditimbulkan oleh kesalahan
perhitungan besaran biaya perjalanan dinas dan atau
kelebihan pembayaran biaya perhari yang dibayarkan.
7

33. Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga,


dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat
perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
34. Transaksi Non Tunai adalah pemindahan sejumlah nilai uang
dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan
instrument berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK), Cek, Billyet Giro, Uang Elektronik atau sejenisnya.

BAB II
PERSETUJUAN DAN/ATAU PERINTAH PERJALANAN DINAS

Pasal 2
(1) Pelaksanaan perjalanan dinas hanya dapat dilakukan jika ada
undangan resmi dari kementerian/lembaga pemerintah
lainnya, pemerintah daerah/pemerintah daerah lainnya
dan/atau dalam rangka penyampaian dokumen/laporan
setelah memperoleh persetujuan Kepala Daerah dan/atau
pejabat yang ditunjuk.
(2) Pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka
konsultasi/koodinasi, kunjungan kerja/studi banding/studi
komparasi, dapat dilakukan jika relevan dengan substansi
kebijakan Pemerintah Daerah yang sementara dirumuskan
dan/atau sedang berlangsung.

Pasal 3
(1) Pejabat Negara, PNS dan Pegawai Non PNS dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang akan melaksanakan
perjalanan dinas harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
dan/atau perintah atasannya.
(2) Persetujuan dan/atau perintah atasannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan telaah yang
disetujui atasan dan/atau disposisi dan/atau dapat
dibuktikan dengan terbitnya SPT dan SPPD yang
ditandatangani oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah/Sekretaris Daerah atau pejabat yang
ditunjuk/diperintah oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah/Sekretaris Daerah.
(3) Persetujuan dan/atau perintah atasannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), khusus ASN pada Bagian-Bagian
dilingkungan Sekretariat Daerah dibuktikan dengan telaah
8

yang disetujui dan/atau disposisi dan/atau dapat dibuktikan


dengan terbitnya SPT yang ditandatangani oleh Sekretaris
Daerah atau pejabat yang ditunjuk/diperintah Sekretaris
Daerah jika Sekretaris Daerah tidak berada ditempat.

Pasal 4
(1) Dalam hal Kepala Daerah akan melakukan perjalanan dinas,
SPT dan SPPD ditandatangani oleh dirinya sendiri, dan untuk
Wakil Kepala Daerah ditandatangani oleh Kepala Daerah.
(2) Jika Kepala Daerah tidak berada ditempat maka Wakil Kepala
Daerah akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD
ditandatangani oleh dirinya sendiri.
(3) Untuk SPT dan SPPD Sekretaris Daerah ditandatangani oleh
Kepala Daearah/Wakil Kepala Daerah.
(4) Dalam hal Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah tidak berada
ditempat maka SPT/SPPD Sekretaris Daerah ditandatangani
oleh dirinya sendiri.

Pasal 5
(1) Untuk penandatanganan SPT/SPPD bagi pejabat Eselon II
maupun pejabat Eselon III di lingkungan Pemerintah Daerah
selaku Kepala SKPD, ditandatangani oleh Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah/Sekretaris Daerah atau pejabat
yang ditunjuk/diperintah oleh Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah/Sekretaris Daerah.
(2) Untuk penandatanganan SPT/SPPD bagi pejabat Eselon III
dilingkungan SKPD, ditandatangani oleh Kepala SKPD, dalam
hal Kepala SKPD tidak berada ditempat dapat ditandatangani
oleh Asisten Sekda dan/atau Sekretaris Daerah.
(3) Untuk penandatanganan SPT/SPPD bagi pejabat Eselon IV
dan staf dilingkungan SKPD, ditandatangani oleh Kepala
SKPD, dalam hal Kepala SKPD tidak berada ditempat, maka
dapat ditandatangani oleh pejabat eselon III, sedangkan untuk
staf ditandatangani oleh pejabat eselon IV dan/atau pejabat
eselon III.

Pasal 6
(1) Untuk penandatangan SPPD rampung bagi pelaksana SPPD
Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati dan
9

Asisten Sekda ditandatangani oleh Kepala Bagian Umum Setda


Kabupaten Gorontalo.
(2) Untuk penandatangan SPPD rampung bagi pelaksana SPPD
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo ditandatangani
oleh masing-masing Kepala SKPD atau pejabat yang ditunjuk
jika Kepala SKPD tidak berada ditempat.
(3) Untuk penandatangan SPPD rampung bagi pelaksana SPPD
dilingkungan Sekretariat Daerah selain yang dimaksud pada
ayat (1) dapat ditandatangani oleh masing-masing Kepala
Bagian dilingkungan Setda atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 7
Dalam penerbitan SPT dan SPPD Pejabat Daerah harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. untuk pimpinan dan anggota DPRD, SPT ditandatangani oleh
Pimpinan DPRD;
b. untuk SPPD rampung ditandatangani oleh Sekretaris DPRD
atau pejabat yang ditunjuk jika Sekretaris DPRD tidak berada
ditempat;

Pasal 8
(1) Dalam hal Kepala SKPD akan melakukan perjalanan dinas
atau tidak berada ditempat dalam jangka waktu tertentu,
dapat menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) dilingkungan SKPD
masing-masing dengan Keputusan Kepala SKPD;
(2) Dalam hal Kepala SKPD akan melakukan perjalanan dinas
atau tidak berada ditempat dalam jangka waktu tertentu,
maka Pegawai Negeri Sipil dilingkungan SKPD yang akan
melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani
oleh pejabat yang ditunjuk/diperintah oleh Kepala SKPD;
(3) Pejabat yang ditunjuk/diperintah oleh Kepala SKPD sebelum
melakukan penandatangan SPT dan SPPD terlebih dahulu
memberitahukan kepada Kepala SKPD.

Pasal 9
(1) SPT dan SPPD paling sedikit mencantumkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Pemberi tugas;
b. Pelaksana tugas;
c. Waktu pelaksanaan tugas; dan
10

d. Tempat pelaksanaan tugas.


(2) SPT dan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
sesuai dengan contoh sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

BAB III
KEDUDUKAN DAN JENIS PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 10
(1) Perjalanan dinas dari tempat kedudukan ke tempat yang
dituju dan kembali ke tempat kedudukan semula, digolongkan
menjadi :
a. Perjalanan dinas dalam kota; dan
b. Perjalanan dinas luar kota;
(2) Perjalanan dinas dalam kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a adalah perjalanan dinas dalam wilayah Pemerintah
Kabupaten Gorontalo yang meliputi Wilayah Kecamatan se
Kabupaten Gorontalo.
(3) Perjalanan dinas luar kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b adalah perjalanan dinas diluar wilayah Pemerintah
Kabupaten Gorontalo dalam wilayah kesatuan Negara
Republik Indonesia.
(4) Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan dalam rangka:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b. mengikuti rapat, seminar, dan kegiatan sejenis lainnya;
c. pengumandahan (Detasering);
d. menempuh ujian dinas/ujian jabatan;
e. menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau
menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang
ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter
tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan;
f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan
dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena
melakukan tugas;
g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis
Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;
h. penugasan untuk mengikuti pendidikan setara
Diploma/S1/S2/S3;
i. mengikuti pendidikan dan pelatihan;
11

j. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman


jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal
dunia dalam melakukan Perjalanan Dinas; atau
k. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman
jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal
dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke Kota
tempat pemakaman.

BAB IV
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 11
(1) Biaya perjalanan dinas terdiri atas komponen berikut :
a. Biaya Transpor;
b. Biaya Penginapan
c. Uang Harian;
d. Uang Representasi;
e. Sewa Kenderaan Dalam Kota; dan
f. biaya lainnya.
(2) Standar Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 12
Biaya transpor sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1)
huruf a terdiri dari :
a. Biaya Tiket;
b. Biaya Taxi;
c. Transportasi Darat Luar Kota dalam Provinsi Gorontalo
d. Transportasi Darat dalam kota dalam wilayah Kabupaten
Gorontalo
e. Biaya Bahan Bakar Minyak;

Pasal 13
(1) Biaya Tiket sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf a
diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan
perjalanan dinas luar kota dengan menggunakan transportasi
udara/darat/laut, dibayarkan secara rill.
(3) Biaya tiket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
biaya bagasi sebanyak 20Kg dengan perhitungan akumulasi
pulang pergi dan hanya berlaku bagi maskapai yang
menerapkan bagasi berbayar.
12

Pasal 14
(1) Biaya Taksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf b
diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan
perjalanan dinas luar kota untuk 1 (satu) kali perjalanan taksi
yang dibayarkan secara lunsump;
(2) Biaya taksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yakni sebagai
berikut :
a. Keberangkatan :
1) dari tempat kedudukan asal menuju bandara,
pelabuhan, terminal, atau stasiun untuk keberangkatan
ke tempat tujuan;
2) dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun,
kedatangan menuju tempat tujuan;
b. Kepulangan
1) dari tempat tujuan menuju bandara, pelabuhan,
terminal, atau stasiun untuk keberangkatan ke tempat
kedudukan asal; atau
2) dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun,
kedatangan men tempat kedudukan asal.
(3) Dalam hal lokasi kantor kedudukan atau lokasi tujuan tidak
dapat dijangkau dengan taksi menuju atau dari bandara,
pelabuhan, terminal, atau stasiun, biaya transportasi
menggunakan satuan biaya transportasi darat atau biaya
transportasi lainnya.
(4) Pembiayaan satuan biaya taksi dapat dilaksanakan melebihi
besaran standar biaya taksi sepanjang didukung dengan bukti
pengeluaran riil (pembiayaan secara at cost).

Pasal 15
(1) Biaya Transportasi darat Luar Kota dalam Provinsi Gorontalo
sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf c diberikan
kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan perjalanan
dinas luar kota dalam Provinsi Gorontalo (one way atau sekali
jalan) yang dibayarkan secara lumsump.
(2) Biaya Transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah perjalanan dinas dari tempat kedudukan ke tempat
tujuan Kabupaten/Kota dalam Provinsi Gorontalo atau
sebaliknya.
13

Pasal 16
Biaya Transportasi Darat dalam kota dalam wilayah Kabupaten
Gorontalo sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf d
diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melakukan
perjalanan dari kantor tempat kedudukan ke wilayah Kecamatan
yang ada dalam wilayah Kabupaten Gorontalo yang dibayarkan
secara lumsump.

Pasal 17
Biaya Bahan Bakar Minyak sebagaimana dimaksud pada Pasal 12
huruf e diberikan kepada Pelaksana SPPD khususnya
Bupati/Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Staf Ahli
Bupati, Pejabat Eselon II dan Pejabat Eselon III selaku Kepala
SKPD, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, dan Ketua
Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gorontalo yang akan
melakukan perjalanan dinas luar daerah dengan menggunakan
kenderaan dinas, dibayarkan secara rill dan merupakan batas
tertinggi sesuai standar biaya perjalanan dinas.

Pasal 18
(1) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
ayat (1) huruf b merupakan biaya yang diperlukan untuk
menginap :
a. di hotel; atau
b. ditempat menginap lainnya.
(2) Pelaksana SPPD yang tidak menggunakan biaya fasilitas hotel
atau tempat menginap lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan dengan
ketentuan :
a. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya,
sehingga Pelaksana SPPD menginap ditempat menginap
yang tidak menyediakan kuitansi/bukti biaya penginapan;
atau
b. terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, namun
Pelaksana SPPD tidak menginap dihotel atau tempat
menginap lainnya tersebut;
c. biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b dibayarkan secara lumpsum.
14

(3) Biaya penginapan 30% (tiga puluh persen) sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) tidak diberikan untuk perjalanan
dinas dalam rangka mengikuti pendidikan dan pelatihan.
(4) Biaya penginapan selama mengikuti pendidikan dan pelatihan
dapat diberikan kepada Pelaksana SPPD yang melakukan
perjalanan dinas dalam hal tidak disediakan penginapan;
(5) Biaya penginapan dibayarkan secara rill dan merupakan batas
tertinggi sesuai standar biaya perjalanan dinas;

Pasal 19
(1) Uang harian sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
ayat (1) huruf c diberikan kepada pelaksana SPPD yang akan
melaksanakan perjalanan dinas lebih dari 8 (delapan) jam.
Sedangkan untuk perjalanan dinas yang kurang dari 8
(delapan) jam hanya dapat diberikan uang transportasi darat.
(2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penggantian biaya keperluan sehari-hari meliputi keperluan
uang saku, keperluan transportasi lokal, dan keperluan uang
makan dan dibayarkan secara lumpsum serta merupakan
batas tertinggi sesuai standar biaya perjalanan dinas.

Pasal 20
(1) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf
d diberikan kepada Pelaksana SPPD yang akan melaksanakan
perjalanan dinas, dibayarkan untuk setiap hari pelaksanaan
kegiatan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi
sesuai standar biaya perjalanan dinas.

(2) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diberikan sebagai pengganti atas pengeluaran tambahan dalam
kedudukan sebagai kepada Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
dan Pejabat Eselon II dalam rangka perjalanan dinas seperti
biaya tips porter, tips pengemudi.

Pasal 21
(1) Sewa kenderaan dalam kota sebagaimana dimaksud pada
Pasal 11 huruf e diberikan kepada Pejabat Negara yang akan
melaksanakan perjalanan dinas luar daerah, dibayarkan
sesuai dengan biaya Riil untuk keperluan pelaksanaan tugas
di tempat tujuan.
15

(2) Sewa kenderaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah


termasuk biaya untuk pengemudi, bahan bakar minyak, dan
pajak.

Pasal 22
(1) Biaya lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf f
adalah biaya yang diberikan kepada pelaksana SPPD, yang
teridiri dari biaya kontribusi pelatihan/pendidikan/
kepesertaan dan biaya pemeriksaan Covid-19 (rapid test/rapid
anti gen/swab test).
(2) Biaya kontribusi pelatihan/pendidikan/kepesertaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan apabila
pelaksana kegiatan atau penyelenggara kegiatan atau sebutan
lainnya mempersyaratkan dalam surat, undangan atau
sebutan lainnya dan dibuktikan dengan kuitansi atau sebutan
lainnya.
(3) Biaya pemeriksaan Covid-19 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibayarkan apabila pelaksana SPPD melakukan
pemeriksaan Covid-19 yaitu rapid test/rapid anti gen/swab
test pada rumah sakit/puskesmas/klinik dan/atau sebutan
lainnya yang dibuktikan dengan surat keterangan dan kuitansi
pembayaran atau sebutan lainnya dari rumah
sakit/puskesmas/klinik dan/atau sebutan lainnya.

Pasal 23
(1) Komponen biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 11 dicantumkan pada rincian biaya perjalanan
dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
(2) Untuk perjalanan dinas luar kota diperhitungkan dengan
ketentuan ditambah 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan
kegiatan dan ditambah 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan
kegiatan atau ditentukan lain.
(3) Untuk perjalanan dinas dalam kota tidak memperhitungkan
ketentuan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan kegiatan
dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan atau
ditentukan lain.
16

Pasal 24
Biaya perjalanan dinas digolongkan dalam 6 (enam) tingkat, yaitu:
a. Tingkat A yaitu Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. Tingkat B yaitu Pejabat Daerah;
c. Tingkat C yaitu Pejabat Eselon II;
d. Tingkat D yaitu Pejabat Eselon III;
e. Tingkat E yaitu Pejabat Eselon IV;
f. Tingkat F yaitu PNS Non Eselon
g. Tingkat G yaitu Pegawai Non PNS.

Pasal 25
(1) Tingkat biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 24 berlaku untuk Pejabat Negara dan Pejabat lainnya
dari Kementerian/ lembaga dengan ketentuan :
a. Tingkat A berlaku untuk Pejabat Negara;
b. Tingkat B berlaku untuk Pejabat Eselon I;
c. Tingkat C berlaku untuk Pejabat Eselon II;
d. Tingkat D berlaku untuk Pejabat Eselon III;
e. Tingkat E berlaku untuk Pejabat Eselon IV;
f. Tingkat F berlaku untuk Pegawai Non Eselon dan
g. Tingkat G berlaku untuk Pegawai Non PNS;
(2) Tingkat biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 24 berlaku untuk Pejabat Fungsional dan Tim Advokasi
Pemda Kabupaten Gorontalo (khusus non PNS) dengan
ketentuan setara dengan Tingkat E yaitu Pejabat Eselon IV.

Pasal 26
(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran SKPD
tempat Pejabat/Pegawai yang bersangkutan melaksanakan
tugas atau ditentukan lain.
(2) Pejabat yang berwenang memberi perintah perjalanan dinas
agar memperhatikan ketersediaan dana yang diperlukan
untuk melaksanakan perjalanan dinas tersebut dalam
anggaran SKPD berkenaan.

Pasal 27
Pejabat Negara, Pejabat Daerah, PNS dan Pegawai Non PNS
dilarang menerima biaya perjalanan dinas rangkap (dua kali atau
lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang
sama.
17

Pasal 28
(1) Selain Pejabat Negara, Pejabat Daerah, PNS dan Pegawai Non
PNS, dapat melakukan perjalanan dinas atas perintah pejabat
yang berwenang dan biaya perjalanan dinas mengacu pada
Pasal 11.
(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
dilaksanakan dalam hal yang sangat mendesak/khusus,
dengan mempertimbangkan hubungan antara perjalanan
dinas tersebut dengan kepentingan Pemerintah Kabupaten
Gorontalo dan setelah memperoleh persetujuan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah/Sekretaris Daerah.
(3) Biaya perjalanan dinas juga dapat diberikan kepada
Pejabat/Pegawai dari instansi vertikal yang terikat perjanjian
kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo atau
melaksanakan penugasan untuk kepentingan Pemerintah
Kabupaten Gorontalo atau diundang/dipanggil khusus oleh
Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Pasal 29
(1) Dalam hal hari perjalanan dinas ternyata melebihi jumlah hari
yang ditetapkan dalam SPPD, kepada Pejabat Negara, Pejabat
Daerah, PNS, dan Pegawai Non PNS yang melaksanakan
perjalanan dinas tidak diberikan tambahan uang harian dan
biaya penginapan atau ditentukan lain.
(2) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas ternyata kurang dari
jumlah hari yang ditetapkan dalam SPPD, maka Pejabat
Negara, Pejabat Daerah, PNS dan Pegawai Non PNS yang
bersangkutan wajib menyetorkan kembali kelebihan uang
harian, biaya penginapan, dan uang representasi yang telah
diterimanya.

Pasal 30
(1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas
Jabatan, biaya pembatalan dapat dibebankan pada DPA-SKPD.
(2) Dokumen yang harus dilampirkan dalam rangka pembebanan
biaya pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
18

a. Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan


Dinas (SPPD) yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
b. Tiket yang mencantumkan harga/biaya untuk perjalanan
dinas yang menggunakan transportasi udara, darat dan
laut.
c. Bukti pembayaran tiket udara melalui alat pembayaran non
tunai (bukti transfer dan/atau struk debit/kredit).
d. Bukti pembayaran hotel/penginapan melalui alat
pembayaran non tunai (bukti transfer dan/atau struk
debit/kredit).
e. Bill hotel/penginapan atau bukti lainnya.
f. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas
Jabatan dari pemberi perintah perjalanan dinas, yang
dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini;
g. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan
Perjalanan Dinas Jabatan yang dibuat sesuai format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini;
(3) Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DPA SKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan;
atau
b. sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya
penginapan yang tidak dapat dikembalikan/ refund.
c. Satuan biaya perjalanan dinas lainnya yang telah
dilakukan transaksi pembayaran.

BAB V
PROSEDUR PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS

Pasal 31
Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat diberikan dalam batas
yang tersedia dalam Surat Penyediaan Dana (SPD) satuan kerja
berkenaan.
19

Pasal 32
Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat dilakukan dengan
mekanisme Uang Persediaan dan/atau mekanisme Pembayaran
Langsung.

Pasal 33
(1) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme Uang
Persediaan dapat diberikan uang panjar kepada
Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melaksanakan perjalanan dinas oleh Bendahara Pengeluaran
dari Uang Persediaan.
(2) Pemberian uang panjar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didasarkan pada permintaan dari Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran kepada Bendahara Pengeluaran dengan
dilampiri :
a. Surat Perintah Tugas untuk melakukan perjalanan dinas
yang ditandatangani oleh Pejabat yang Berwenang;
b. SPPD;
c. rincian biaya perjalanan dinas.

Pasal 34
(1) Berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud pada Pasal
33 ayat (2), Bendahara Pengeluaran membayar uang panjar
perjalanan dinas kepada Pejabat/Pejabat
Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang melakukan perjalanan
dinas.
(2) Besaran uang panjar sebesar 75% dari jumlah rincian
perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
mengacu pada standar biaya perjalanan dinas.

Pasal 35
(1) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme
Langsung dapat menggunakan uang persediaan kepada
Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melaksanakan perjalanan dinas oleh Bendahara Pengeluaran
dari Uang Persediaan.
(2) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme
Langsung dapat dilakukan apabila :
a. perjalanan dinas telah dilakukan dan/atau pelaksanaan
kegiatan telah selesai.;
20

b. perjalanan dinas telah diberikan uang panjar melalui uang


persediaan, namun pada saat pertanggungjawaban uang
persediaan tidak cukup tersedia.
(3) Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme
Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
dibayarkan secara keseluruhan, dan setelah itu pelaksana
SPPD menyetorkan uang panjar tersebut ke Rekening Kas
Bendahara Pengeluaran SKPD.

BAB VI
PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS

Pasal 36
(1) Perjalanan dinas dilakukan berdasarkan SPT dan SPPD yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.
(2) Pejabat yang berwenang hanya dapat menerbitkan SPT dan
SPPD untuk perjalanan dinas yang biayanya dibebankan pada
anggaran yang tersedia pada SKPD berkenaan.
(3) Dalam hal SPT dan SPPD ditandatangani oleh atasan
langsung pejabat yang berwenang, maka pembiayaan
perjalanan dinas dibebankan pada kantor/satuan kerja
pejabat yang berwenang tersebut atau ditentukan lain.

Pasal 37
(1) Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melakukan perjalanan dinas luar kota wajib menyampaikan
dokumen pertanggungjawaban, yaitu :
a. Surat undangan/surat permintaan/surat panggilan atau
surat lainnya sebagai dasar ASN melaksanakan perjalanan
dinas luar kota dan/atau telaahan yang disetujui atau
perintah khusus dari Bupati Gorontalo atau pejabat
lainnya yang ditunjuk.
b. Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan
Dinas (SPPD) yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
c. Tiket yang mencantumkan harga/biaya untuk perjalanan
dinas yang menggunakan transportasi udara, darat dan
laut.
21

d. Bukti pembayaran tiket udara melalui alat pembayaran


non tunai (bukti transfer dan/atau struk debit/kredit)
atau ditentukan lain.
e. Bukti pembayaran hotel/penginapan melalui alat
pembayaran non tunai (bukti transfer dan/atau struk
debit/kredit) atau ditentukan lain.
f. Bill hotel/penginapan atau bukti lainnya.
g. Boarding pass untuk perjalanan dinas yang menggunakan
transportasi udara.
h. Nota pembelian bahan bakar minyak untuk perjalanan
dinas yang menggunakan kendaraan dinas dan diberikan
biaya bahan bakar minyak.
i. Laporan pelaksanaan perjalanan dinas yang
ditandatangani oleh Pejabat/Pegawai yang melakukan
perjalanan dinas sesuai dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
j. Invoice/Kwitansi atau sebutan lainnya dari travel
pembelian tiket atau secara online.
k. Kwitansi atau sebutan lainnya untuk pembayaran
kontribusi pelatihan/pendidikan/kepesertaan dari panitia
atau penyelenggara kegiatan yang besarannya
dicantumkan dalam surat/undangan atau sebutan
lainnya.
l. Kwitansi atau sebutan lainnya dan surat keterangan rapid
anti gen/swab atau sebutan lainnya.
m. Daftar pengeluaran riil sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
(2) Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang
melakukan perjalanan dinas dalam kota wajib menyampaikan
dokumen pertanggungjawaban, yaitu :
a. Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan
Dinas (SPPD) yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
b. Daftar pengeluaran riil.
c. Bill hotel/penginapan atau bukti lainnya dan bukti
pembayaran hotel/penginapan melalui alat pembayaran
non tunai (bukti transfer dan/atau struk debit/kredit)
22

apabila kegiatan lebih dari 1 (satu) hari atau ditentukan


lain.
d. Kwitansi atau sebutan lainnya untuk pembayaran
kontribusi pelatihan/pendidikan/kepesertaan dari panitia
atau penyelenggara kegiatan yang besarannya
dicantumkan dalam surat/undangan atau sebutan
lainnya.
e. Laporan pelaksanaan perjalanan dinas yang
ditandatangani oleh Pejabat/Pegawai yang melakukan
perjalanan dinas sesuai dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 38
SPPD rampung disahkan oleh pejabat yang memberi perintah
perjalanan dinas pada lembar 2 bagian bawah sedangkan untuk
bagian atas ditandatangani oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan
(PPTK-SKPD).

Pasal 39
(1) Pejabat yang berwenang bertanggungjawab atas ketertiban
pelaksanaan Peraturan Bupati ini di dalam lingkungan SKPD
masing-masing.
(2) Pejabat yang berwenang wajib membatasi pelaksanaan perjalanan
dinas untuk hal-hal yang mempuyai prioritas tinggi dan penting
serta mengadakan penghematan dengan mengurangi frekuensi,
jumlah orang dan lamanya perjalanan.
(3) Pejabat/Pejabat Daerah/PNS/Pegawai Non PNS yang melakukan
perjalanan dinas bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian yang
diderita oleh daerah sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian atau
kealpaan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan
perjalanan dinas dimaksud.
(4) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dapat dikenakan tindakan berupa :
a. tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
b. hukuman administratif dan tindakan-tindakan lainnya menurut
ketentuan yang berlaku.
23

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 40
(1) Pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja,
konsultasi dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri
maupun perjalanan dinas luar negeri dapat dilakukan jika relevan
dengan substansi kebijakan yang sementara dirumuskan oleh
Pemerintah Daerah pada tahun berkenaan dan dibatasi frekuensi,
jumlah hari dan pesertanya.
(2) Pelaksanaan perjalanan dinas lebih dari satu Surat/
Undangan/pelaksanaan kegiatan dengan waktu pelaksanaan yang
berbeda, dan tempat pelaksanaan kegiatan dalam 1 (satu) propinsi
dan/atau diluar provinsi, maka maksimal selang 2 (dua) hari
diantara kedua Surat/Undangan/kegiatan lainnya tersebut
dibayarkan biaya perjalanan dinas yakni biaya uang harian, biaya
penginapan dan uang representasi.
(4) Pelaksana SPPD yang melakukan perjalanan dinas luar kota dapat
tinggal di hotel/penginapan atau sebutan lainnya dalam propinsi
berkenaan dan/atau dengan alasan tertentu dapat tinggal diluar
propinsi berkenaan dengan menggunakan standar biaya perjalanan
ditempat dan/atau diluar daerah tempat menginap
(hotel/penginapan).
(5) Standar biaya perjalanan dinas dalam kota, antar desa dalam
kecamatan di Kabupaten Gorontalo dihitung secara rasional yang
ditetapkan dengan keputusan masing-masing Camat dan tidak
melewati standar transportasi darat dalam kota yang telah diatur.

Pasal 41
Perjalanan dinas luar negeri didasarkan pada pedoman dan standar
biaya yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia dan/atau Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 42
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Gorontalo
Nomor 5 Tahun 20019 tentang Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara,
24

Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap, beserta perubahannya


dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 43
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Gorontalo.

Ditetapkan di Limboto
pada tanggal 30 Desember 2020

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO

Diundangkan di Limboto
pada tanggal 30 Desember 2020

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GORONTALO,

HADIJAH U. TAYEB

BERITA DAERAH KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2020 NOMOR 30


25

Lampiran I : Peraturan Bupati Gorontalo


Nomor : 54 Tahun 2020
Tanggal : 30 Desember 2020
Tentang : Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Non PNS

LEMBAGA NEGARA

BUPATI GORONTALO

SURAT PERINTAH TUGAS


Nomor : ………………………

Dasar : 1. ……………………………………………………………………………………….;
2. ……………………………………………………………………………………….;
3. dst ………………………………………………………..................................

MEMERINTAHKAN

Kepada : 1. Nama : .................................................................................


Pangkat/Gol : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan : .................................................................................
2. Nama : .................................................................................
Pangkat/Gol : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan : .................................................................................

Untuk : ……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................

BUPATI/WAKIL BUPATI GORONTALO,

NAMA JELAS
26

LEMBAGA NEGARA

BUPATI GORONTALO

Lembar : Kesatu
Kode No :
Nomor:

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS


(S P P D)

1. Pejabat berwenang yang memberi perintah: Bupati/Wakil Bupati Gorontalo


2. Nama pegawai yang diperintah : …………………………………………….
3. a. Pangkat dan Golongan menurut PP
No. 6 tahun 1997 : …………………………………………….
b. Jabatan : …………………………………………….
c. Tingkat menurut peraturan perjalanan : …………………………………………….

4. Maksud Perjalanan Dinas : …………………………………………….


5. Alat angkutan yang dipergunakan : …………………………………………….

6. a. Tempat Berangkat : …………………………………………….


b. Tempat Tujuan : …………………………………………….
7. a. Lamanya Perjalanan Dinas : …………………………………………….
b. Tanggal Berangkat : …………………………………………….
c. Tanggal harus kembali : …………………………………………….
8. Pengikut : …………………………………………….
9. Pembebanan Anggaran
a. Instansi : …………………………………………….
b. Mata Anggaran : DPA-SKPD/DPPA-SKPD TA. ……....
10. Keterangan lain-lain. : …………………………………………….

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................

BUPATI/WAKIL BUPATI GORONTALO,

NAMA JELAS
27

SPPD No. : ....................................


Berangkat dari
tempat kedudukan): ....................................
Pada Tanggal : ....................................
Ke : ....................................

Selaku PPTK,

Nama jelas

I. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal: Ke :
Kepala : Pada Tanggal :
Kepala :

II. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal: Ke :
Kepala : Pada Tanggal:
Kepala :

III. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal: Ke :
Kepala : Pada Tanggal:
Kepala :

IV. Tiba kembali di : …………………………………….


Pada Tanggal : …………………………………….
Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut diatas benar
dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan
dalam waktu sesingkat-singkatnya.

KEPALA SKPD/
KEPALA BAGIAN SETDA,

NAMA JELAS
PANGKAT
NIP

V. Catatan Lain-lain :

VI. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan
dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta
bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan
negara apabila negara mendapat rugi akibat kesalahan, kealpaannya.
28

Lambang Daerah KOP NASKAH DINAS


PERANGKAT DAERAH
Jalan …………………………………………

SURAT PERINTAH TUGAS


Nomor : ………………………

Dasar : 1. ………………………………………………………………………………..;
2. ………………………………………………………………………………..;
3. dst ………………………………………………………............................

MEMERINTAHKAN

Kepada : 1. Nama : .................................................................................


Pangkat/Gol : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan : .................................................................................
2. Nama : .................................................................................
Pangkat/Gol : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan : .................................................................................

Untuk : ……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................

a.n. BUPATI GORONTALO


SEKRETARIS DAERAH/
KEPALA SKPD,

NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
29

Lambang Daerah KOP NASKAH DINAS


PERANGKAT DAERAH
Jalan …………………………………………

Lembar : Kesatu
Kode No :
Nomor:

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS


(S P P D)

1. Pejabat berwenang yang memberi perintah: …………………………………………….


2. Nama pegawai yang diperintah : …………………………………………….
3. a. Pangkat dan Golongan menurut PP
No. 6 tahun 1997 : …………………………………………….
b. Jabatan : …………………………………………….
c. Tingkat menurut peraturan perjalanan : …………………………………………….

4. Maksud Perjalanan Dinas : …………………………………………….


5. Alat angkutan yang dipergunakan : …………………………………………….

6. a. Tempat Berangkat : …………………………………………….


b. Tempat Tujuan : …………………………………………….
7. a. Lamanya Perjalanan Dinas : …………………………………………….
b. Tanggal Berangkat : …………………………………………….
c. Tanggal harus kembali : …………………………………………….
8. Pengikut : …………………………………………….
9. Pembebanan Anggaran
a. Instansi : …………………………………………….
b. Mata Anggaran : DPA-SKPD/DPPA-SKPD TA. ………
10. Keterangan lain-lain. : …………………………………………….

Ditetapkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................

a.n. BUPATI GORONTALO


SEKRETARIS DAERAH/
KEPALA SKPD,

NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
30

SPPD No. : ....................................


Berangkat dari
tempat kedudukan): ....................................
Pada Tanggal : ....................................
Ke : ....................................

Selaku PPTK,

Nama jelas

I. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal: Ke :
Kepala : Pada Tanggal :
Kepala :

II. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal: Ke :
Kepala : Pada Tanggal:
Kepala :

III. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal: Ke :
Kepala : Pada Tanggal:
Kepala :

IV. Tiba kembali di : …………………………………….


Pada Tanggal : …………………………………….
Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut diatas benar
dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan
dalam waktu sesingkat-singkatnya.

KEPALA SKPD/
KEPALA BAGIAN SETDA,

NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
VI. Catatan Lain-lain :

VII. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan
perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta
bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan
negara apabila negara mendapat rugi akibat kesalahan, kealpaannya.

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO
31

Lampiran II : Peraturan Bupati Gorontalo


Nomor : 54 Tahun 2020
Tanggal : 30 Desember 2020
Tentang : Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Non PNS

RINCIAN PERJALANAN DINAS


Nama :
Jabatan :
SKPD :
Nomor SPT :
Nomor SPPD :
Tanggal :
Tujuan : ………………………………………………………………………………...........
………………………………………………………………………………...........
………………………………………………………………………………...........

I Biaya Transpor Rp……..


- Tiket Rp…. X …org X 1 (PP) = Rp…….
- Taxi Bandara Rp…. X …org X 1 (PP) = Rp…….
- Transpor darat luar Rp…. X …org X 1 (PP) = Rp…….
Kota dalam provinsi
- Transpor darat dalam Rp…. X …org X 1 (PP) = Rp…….
Kota
- BBM Rp…. X …org X 1 (PP) = Rp…….

II Biaya Penginapan Rp……..


- KDH/WKDH/Ketua Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
DPRD
- Anggota DPRD/Pejabat Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
Eselon II
- Pejabat Eselon III/ Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
Golongan IV
- Pejabat Eselon IV/ Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
Golongan III
- Golongan II/I/Non PNS Rp…. X …org X ..hari = Rp…….

III Uang Harian Rp……..


- Tingkat A Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Tingkat B Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Tingkat C Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Tingkat D Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Tingkat E Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Tingkat F Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Tingkat G Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
IV Uang representasi Rp……..
- KDH/WKDH/Pejabat Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
Daerah Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Pejabat Eselon I Rp…. X …org X ..hari = Rp…….
- Pejabat Eselon II Rp…. X …org X ..hari = Rp…….

V Sewa Kenderaan dalam Kota Rp……..


VI Biaya Lainnya Rp……..
- Biaya Kontribusi Rp……
- Biaya Rapid Test/Swab Test Rp……
JUMLAH Rp……..
32

Terbilang :
.……………………………………………………………………………………………………………
.……………………………………………………………………………………………………………
.……………………………………………………………………………………………………………

Limboto, ………………………………, ……..

Pejabat Penatausahaan Keuangan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan


(PPK) (PPTK)

Nama Jelas Nama Jelas

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO
33

Lampiran III : Peraturan Bupati Gorontalo


Nomor : 54 Tahun 2020
Tanggal : 30 Desember 2020
Tentang : Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Non PNS

SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS


PERJALANAN DINAS JABATAN
Nomor : …………………………………………….

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………………………… (1)
SKPD : ………………………………………………………………………

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa perjalanan dinas jabatan atas nama :


Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………………………… (2)
SKPD : ………………………………………………………………………

Dibatalkan atau tidak dapat dilaksanakan disebabkan adanya keperluan dinas


lainnya yang sangat mendesak/penting dan tidak dapat ditunda yaitu
………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………(3…………………………………………………………..
Sehubungan dengan pembatalan tersebut, pelaksanaan perjalanan dinas tidak dapat
digantikan oleh pejabat/pegawai lain.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggungjawab penuh dan
bersedia diproses sesuai ketentuan hokum yang berlaku.

Limboto, ………………, ……… (4)


Yang membuat pernyataan,

….Nama Jelas… (5)

Petunjuk pengisian format :


(1) Di isi nama, NIP, jabatan dan SKPD yang memerintahkan perjalanan dinas
(2) Di isi nama, NIP, jabatan dan SKPD pelaksana SPPD
(3) Di isi alasan pembatalan perjalanan dinas
(4) Di isi dengan tanggal pembuatan surat pernyataan
(5) Di isi nama yang memerintahkan perjalanan dinas

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO
34

Lampiran IV : Peraturan Bupati Gorontalo


Nomor : 54 Tahun 2020
Tanggal : 30 Desember 2020
Tentang : Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Non PNS

SURAT PERNYATAAN PEMBEBANAN


BIAYA PEMBATALAN PERJALANAN DINAS JABATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………………………… (1)
SKPD : ………………………………………………………………………

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa perjalanan dinas jabatan berdasarkan


surat perintah tugas (SPT) nomor ………….. tanggal ………. Dan SPPD nomor ……..
tanggal ……… atas nama :
Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………………………… (2)
SKPD : ………………………………………………………………………

Dibatalkan sesuai dengan Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas


Jabatan nomor …………………. tanggal ………………..

Berkenaan dengan pembatalan tersebut, biaya transport berupa ………..(3) dan biaya
penginapan yang telah terlanjur dibayarkan atas beban DPA-SKPD/DPPA-SKPD tidak
dapat dikembalikan/refund (sebagian/seluruhnya sebesar Rp…………(4), sehingga
dibebankan pada DPA-SKPD/DPPA-SKPD ………………….(5)

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian daerah,
saya bertanggungjawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian daerah tersebut ke
kas daerah.

Yang membuat pernyataan,

….Nama Jelas… (6)

Petunjuk pengisian format :


(1) Di isi nama, NIP, jabatan dan SKPD Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
berkenaan.
(2) Di isi nama, NIP, jabatan dan SKPD pelaksana SPPD.
(3) Di isi transport yang digunakan.
(4) Di isi jumlah rupiah biaya transport dan penginapan yang tidak dapat
dikembalikan/refund sebagian/seluruhnya.
(5) Di isi nama SKPD berkenaan
(6) Di isi nama PPTK-SKPD berkenaan

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO
35

Lampiran V : Peraturan Bupati Gorontalo


Nomor : 54 Tahun 2020
Tanggal : 30 Desember 2020
Tentang : Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Non PNS

LAPORAN
PERJALANAN DINAS LUAR KOTA/DALAM KOTA

I. DASAR PELAKSANAAN
1. …………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Dst………….

II. MAKSUD DAN TUJUAN


………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

III. WAKTU PELAKSANAAN


1. Perjalanan Dinas Dalam Kota dan luar kota dalam provinsi s.d.
8 (delapan) jam :
NO URAIAN TANGGAL
1 WAKTU KEBERANGKATAN DARI KANTOR TEMPAT
KEDUDUKAN KE TEMPAT TUJUAN
2 WAKTU KEPULANGAN DARI TEMPAT TUJUAN KE KANTOR
TEMPAT KEDUDUKAN

2. Perjalanan Dinas Dalam Kota dan luar kota dalam provinsi lebih dari
8 (delapan) jam :
LAMANYA
NO URAIAN
VOL SATUAN
1 WAKTU KEBERANGKATAN DARI KANTOR
TEMPAT KEDUDUKAN KE TEMPAT TUJUAN JAM/MENIT
2 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN JAM/MENIT
3 WAKTU KEPULANGAN DARI TEMPAT TUJUAN
KE KANTOR TEMPAT KEDUDUKAN JAM/MENIT
TOTAL WAKTU PERJALANAN DINAS JAM/MENIT

3. Perjalanan Dinas luar kota luar provinsi :


NO URAIAN TANGGAL
1 WAKTU KEBERANGKATAN DARI KANTOR TEMPAT
KEDUDUKAN KE TEMPAT TUJUAN
2 WAKTU KEPULANGAN DARI TEMPAT TUJUAN KE KANTOR
TEMPAT KEDUDUKAN

IV. HASIL PELAKSANAAN


………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………..

V. PENUTUP

PELAKSANA SPPD

………………………………

Catatan :
Khusus untuk waktu pelaksanaan sebagaimana pada angka romawi III, pelaksana perjalanan dinas
memilih salah satu dari 3 (tiga) tabel diatas sesuai dengan maksud dan tujuan perjalanan dinas.

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO
36

Lampiran VI : Peraturan Bupati Gorontalo


Nomor : 54 Tahun 2020
Tanggal : 30 Desember 2020
Tentang : Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah,
Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Non PNS

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………

Berdasarkan surat perintah tugas (SPT) nomor ………….. tanggal ………., dengan ini
kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
3. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan dibawah ini yang tidak dapat
diperoleh bukti-bukti pengeluarannya , meliputi :

No Uraian Jumlah

Jumlah Rp.

4. Jumlah uang tersebut pada angka 1 diatas benar-benar dikeluarkan untuk


pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila dikemudian hari terdapat
kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan
tersebut ke kas daerah.

Demikian pernyataan kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Mengetahui Limboto, ……………….,………


PPTK, Pelaksana SPPD

Nama jelas Nama jelas


NIP NIP

BUPATI GORONTALO,

NELSON POMALINGO

Anda mungkin juga menyukai