Anda di halaman 1dari 27

HUBUNGAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DENGAN
PEMERINTAHAN DAERAH
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran
ini, peserta diharapkan mampu
memahami hubungan
kementerian dalam negeri
dengan pemerintah daerah
sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun
2017 tentang Pembeinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Daerah Propinsi
Gubernur+ Wakil
DPRD
Sekda

Sekwan

Ka Badan Ka Dinas Ka-kantor


Sek.
Sekret/TU Ka TU

Ka Bid Kasubag Kasi


Ka Subdin Kaur

Kasubid Bupati/
Kasi-2 Walikota
Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota
Bupati/Walikota + Wakil
DPRD
Sekda

Sekwan

Ka Badan Ka Dinas Camat


Sekcam
Sekret/TU Ka TU

Ka Bid Kasubag Kasi


Ka Subdin Kaur

Kasubid
Kasi-2 Kepala Desa
Pemerintah Daerah
Presiden

Menteri Mendagri Menteri Menteri

Gubernur Gubernur
Sekda
Sekda

Dinas Badan Kantor Dinas Badan Kantor

Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati

Sekda Sekda

Dinas Badan Kantor Camat


Dinas Badan Kantor Camat
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH

PASAL 8 ayat (3)


Pembinaan Pengawasan BINWAS Secara Nas.
dikoordinasikan Mendagri
Mendagri
Mendagri K/L
K/L

Binwas Umum Binwas Teknis

Provinsi

GWPP. Binwas umum & Gubernur sbg Kepala PASAL 379 ayat (2)
teknis (Pasal 378 ayat (1) Daerah (Pasal 379 ayat BINWAS dibantu
UU 23/2014) (1) UU 23/2014) Inspektorat Provinsi

Kab/Kota PD Provinsi
PEMBINAAN

“Pembinaan adalah suatu proses penggunaan


manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode
dan sistem yang didasarkan pada prinsip
tertentu untuk pencapaian tujuan yang telah
ditentukan dengan daya dan hasil yang
sebesar-besarnya”. (Musanef,1991:11).
7
FUNGSI PEMBINAAN
• Memupuk kesetiaan dan ketaatan.
• Meningkatkan adanya rasa pengabdian rasa tanggung jawab,
kesungguhan dan kegairahan bekerja dalam melaksanakan tugasnya.
• Meningkatkan gairah dan produktivitas kerja secara optimal.
• Mewujudkan suatu layanan organisasi dan pegawai yang bersih dan
berwibawa.
• Memperbesar kemampuan dan kehidupan pegawai melalui proses
pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan organisasi (wadah yang ditentukan).
8
PENGAWASAN
• pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan
melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung
arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai
tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan ;
• pengawasan pada hakekatnya merupakan tindakan
membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dassein)
dengan hasil yang diinginkan (das sollen). Hal ini disebabkan
karena antara kedua hal tersebut sering terjadi penyimpangan-
penyimpangan, maka tugas pengawasan adalah melakukan
koreksi atas penyimpangan-penyimpangan tersebut. 9
KONSEP PENGAWASAN (MOCKLER)
(1) harus adanya rencana, standard atau tujuan sebagai tolak
ukur yang ingin dicapai,
(2) adanya proses pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan yang
diinginkan,
(3) adanya usaha membandingkan mengenai apa yang telah
dicapai dengan standard, rencana, atau tujuan yang telah
ditetapkan,
(4) melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

10
Fungsi Pengawasan
• Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah melakukan kebijaksanaan
dan prosedur yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.
• Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang dihasilkan telah
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara cermat
maupun tepat.
• Untuk menilai apakah pengendalian manajemen sudah cukup memadai
dan dilaksanakan secara efektif.
• Untuk meneliti apakah kegiatan sudah terlaksana secara efektif yaitu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Untuk meneliti apakah kegiatan sudah dilaksanakan secara efisien
11
Tujuan Pengawasan (Rachman, 1994:22)
1. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan
instruksi serta prinsip-prinsip yang telah ditetapkan
3. Untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan serta
kesulitankesulitan dan kegagalan-kegagalannya, sehingga dapat
diadakan perubahan-perubahan untuk memperbaiki serta. mencegah
pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah.
4. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan apakah
dapat diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, sehingga mendapat
efisiensi yang lebih benar. 12
Pembinaan Pengawasan Aparat Pengawas
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Internal Pemerintah
Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah (APIP)


adalah usaha, tindakan,

adalah usaha, dan kegiatan

Inspektorat jenderal
tindakan, dan kegiatan

ditujukan untuk kementerian,

ditujukan untuk menjamin ●
Unit pengawasan
penyelenggaraan
mewujudkan lembaga pemerintah
Pemerintahan Daerah
tercapainya tujuan berjalan secara efisien nonkementerian,
penyelenggaraan dan efektif ●
Inspektorat provinsi,
Pemerintahan Daerah ●
sesuai dengan ketentuan ●
Inspektorat

dalam kerangka NKRI peraturan perundang- kabupaten/kota.
undangan

13
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH

LINGKUP PELAKU JENIS KETERANGAN


PEMBINAAN PEMBINAAN
Provinsi Mendagri Pembinaan Mendagri sebagai
Umum Koordinator Binwas

Provinsi Menteri Pembinaan


Teknis/Kepala Teknis
LPNK

Kab/Kota Gubernur Sebagai Pembinaan Dibantu oleh Perangkat


Wakil Pemerintah Umum dan Gubernur sebagai Wakil
Pusat (GWPP) Teknis Pemerintah Pusat

14
PEMBINAAN UMUM DAN TEKNIS

Lingkup Pembinaan Umum: Lingkup Pembinaan


Teknis
1. Pembagian urusan pemerintahan;
2. Kelembagaan daerah; Teknis penyelenggaraan
3. Kepegawaian pada perangkat daerah; urusan pemerintahan
4. Keuangan daerah; yang diserahkan
5. Pembangunan daerah; ke daerah provinsi dan
6. Pelayanan publik di daerah; daerah
7. Kerja sama daerah; kab/kota
8. Kebijakan daerah;
9. Kepala daerah dan DPRD; dan
10.Bentuk pembinaan lain

Bentuk: Fasilitasi, Konsultasi, Diklat,


Litbang
15
Bentuk Pembinaan

Fasilitasi
TAHAPAN: LINGKUP BENTUK
• Perencanaan, • Pemberdayaan Penyediaan sarana dan
• Penganggaran, pemerintahan daerah; prasarana pemerintahan
• Pengorganisasian, dan/atau pendampingan
• Pelaksanaan, • Penguatan kapasitas
• Pelaporan, pemerintahan daerah;
• Evaluasi, dan dan
• Pertanggungjawaban
• Bimbingan teknis
penyelenggaraan kepada pemerintahan
Pemerintahan Daerah. Daerah

16
Bentuk Pembinaan

Konsultasi
TUJUAN BENTUK HASIL PIHAK YG PEMBERI
KONSULTASI KONSULTASI

Mendapatkan petunjuk, Langsung Berita acara Pemda Prov Mendagri/ Menteri/


pertimbang-an, dan/atau Hasil konsultasi Kepala LPNK
pendapat terhadap
permasalah-an mendesak
dan/ atau menyangkut Surat jawaban Pemda Kab/Kota Gubernur sebagai
kepentingan masyarakat luas Tidak langsung wakil pemerintah
yang belum diatur secara pusat
tegas dalam ketentuan per-
UU-an

17
Bentuk Pembinaan

Diklat
TUJUAN JENIS PENYELENGG DAPAT
ARA MELALUI
Pengembangan A. Diklat teknis dan fungsional Kemendagri untuk Jenis Kerja sama
kompetensi substantif pemdagri; Diklat A, B, C, E dg antarkemen-
penyelenggara B. Diklat kepemimpinan pemdagri penetapan standarisasi dan terian/LPNK,
Pemerintahan ; sertifikasi.
Daerah C. Diklat kepamongprajaan; Antar-Pemerin-tah
D. Diklat teknis dan fungsional Kementerian Teknis/LPNK Daerah,
substantif kementerian/LPNK untuk Jenis Diklat D dan E
E. Diklat lain sesuai dengan dikoordinasikan dengan dan/atau dengan
ketentuan peraturan perundang- Mendagri unt standarisasi dan perguruan tinggi
undangan. sertifikasinya. serta lembaga diklat
lainnya

18
Bentuk Pembinaan

Litbang
TUJUAN JENIS STANDARISASI DAPAT MELALUI
PROGRAM
LITBANG
Meningkatkan A. Penelitian; Oleh Mendagri untuk Kerja sama antarkemen-
kualitas kebijakan B. Pengembangan; Litbang Pembinaan Umum terian/LPNK,
dan program C. Pengkajian,
penyeleng-garaan D. Penerapan, Antar-Pemerin-tah Daerah,
Pemerintahan E. Perekayasaan, dan Oleh Menteri/ Kepala
Daerah F. Pengoperasian. LPNK untuk Litbang dan/atau dengan perguruan
Pembinaan Teknis tinggi serta lembaga litbang

Hasil litbang dijadikan dasar perumusan kebijakan


penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

PELAKU PENGAWASAN JENIS PENGAWASAN KETERANGAN

Mendagri Pengawasan Umum Prov Selain pengawasan tsb kolom 2, Mendagri


dan Menteri Teknis/Kepala LPNK juga
melakukan pengawasan atas pelaksanaan
Menteri Teknis/Kepala LPNK Pengawasan Teknis Prov pengawasan yang menjadi tugas gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat

Gubernur Sebagai Wakil Pengawasan Umum dan Dibantu oleh Perangkat Gubernur sebagai
Pemerintah Pusat (GWPP) Teknis Kab/ Kota Wakil Pemerintah Pusat

Bentuk pengawasan umum dan teknis:


Reviu, Monitoring, Evaluasi, Pemeriksaan, dan Bentuk Pengawasan Lainnya 20
PENGAWASAN UMUM DAN TEKNIS

Lingkup Pengawasan Umum: Esensi


Pengawasan Teknis
1. Pembagian urusan pemerintahan;
2. Kelembagaan daerah;
Teknis pelaksanaan
3. Kepegawaian pada perangkat daerah;
4. Keuangan daerah; substansi urusan
5. Pembangunan daerah; pemerintahan yang
6. Pelayanan publik di daerah;
diserahkan ke daerah
7. Kerja sama daerah;
8. Kebijakan daerah; provinsi dan daerah
9. Kepala daerah dan DPRD; dan kabupaten/kota.
10.Bentuk pengawasan lain
21
Yang dimaksud dengan “audit”
adalah proses identifikasi
masalah, analisis, dan evaluasi
bukti yang dilakukan secara
independen, obyektif dan
profesional berdasarkan standar
audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas,
efektivitas, efisiensi, dan
keandalan informasi pelaksanaan
tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah
“reviu” adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu
kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana,
atau norma yang telah ditetapkan

23
“evaluasi” adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau
prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan.

24
Yang dimaksud dengan
“pemantauan” adalah
proses penilaian kemajuan
suatu program atau kegiatan
dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Kegiatan pengawasan
lainnya antara lain berupa
sosialisasi mengenai
pengawasan, pendidikan
dan pelatihan pengawasan,
pembimbingan dan
konsultansi, pengelolaan
hasil pengawasan, dan
pemaparan hasil
pengawasan.
27

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai