Anda di halaman 1dari 10

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

PADA UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2021

I. PENDAHULUAN
Dasar Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2017;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 71Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5165);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609) sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5533;
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
10) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
11) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/2009 tentang Rekonsiliasi Barang Milik Negara dalam rangka
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
12) Peraturan Menteri Keuangan Nomor230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah;
13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan
Barang Milik Negara;
14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
Barang Milik Negara;
15) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 Tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap Pada
Entitas Pemerintah Pusat;
16) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
17) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan
Barang Milik Negara;
18) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat;
19) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KMK.06/2014 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara;
20) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan Atas KMK Nomor
94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat;
21) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
22) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2017 tentang Petunjuk Teknis Revisi
Anggaran yang menjadi Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada Tahun Anggaran 2017;
23) Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor KU/Menkes/471/VIII/2013 tentang Kebijakan Akuntansi
Penatausahaan Persediaan Kementerian Kesehatan;
24) Surat Direktur BMN DJKN Kementerian Keuangan Nomor S-2/KN/2014 hal Tindak Lanjut Monitoring dan
Evaluasi Penyusutan BMN dan Penyusunan Laporan Barang Pengguna Tahunan Tahun 2013;
25) Surat Direktur BMN DJKN Kementerian Keuangan Nomor S-171/KN/2014 tanggal 14 Februari 2014 hal
Penjelasan Catatan Ringkas Barang.
Entitas Pelaporan
Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Wilayah Jawa Timur TA 2021 ini mencakup seluruh transaksi
perolehan BMN di lingkungan UAPPBW Jawa Timur yang berasal dari Belanja Anggaran (BA. 024) dan
perolehan lain yang sah dari 3 (tiga) Satuan Kerja. Berdasarkan jenis kewenangan, Satuan Kerja UPPBW Jawa
Timur dapat diuraikan sebagai berikut :
Kantor Daerah (KD) sebanyak 3 (tiga) Satuan Kerja, yaitu:
1. RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (415598)
2. Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya (415602)
3. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya (552713)

Periode Laporan
Periode Laporan Barang UAPPBW Jawa Timur per tanggal 1 Januari 2021 –
30 Juni 2021 dengan nilai BMN pada Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca per 30 Juni 2021 sebesar Rp
977.953.163.774,- dan terjadi akumulasi penyusutan BMN sebesar Rp 221.963.128.163,- sehingga nilai Netto
BMN pada akun Neraca sebesar Rp 755.990.035.611,-.

II. KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA


Pasal 1 angka 10 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Pasal 1 PP Nomor 27
Tahun 2014 menyatakan bahwa BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya. Asal perolehan lainnya yang sah
meliputi :
1. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
2. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
3. Barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
4. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
BMN yang telah diperoleh Satuan Kerja harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan asas-asas
pengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai.
Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara periodik dan tepat waktu, yang dimulai
dari pencatatan, penggolongan, dan penyajiannya secara sistematis dalam suatu set informasi sesuai dengan
ketentuan. Dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 proses yang sistematis ini disebut penatausahaan BMN adalah
rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan. Petunjuk teknis tentang kebijakan penatausahaan BMN sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.
Kebijakan Penatausahaan dan Pengelolaan (Penetapan Status Penggunaan, Penghapusan, Hibah)
Barang Milik Negara Kementerian Kesehatan mengikuti aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian
Keuangan selaku Pengelola Barang. Penetapan Status Penggunaan, Penghapusan dan Hibah Barang Milik
Negara Kementerian Kesehatan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan kegiatan rutin dalam
pengelolaan BMN Kementerian Kesehatan.
Untuk memudahkan Satuan Kerja untuk mengimplementasikan Peraturan Pengelolaan BMN,
Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan acuan berupa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
239/MENKES/SK/II/2010 tanggal 9 Februari 2010 tentang Protap Penatausahaan BMN, Nomor
1816/MENKES/SK/XII/2010 tanggal 20 Desember 2010 tentang Protap Akuntansi Persediaan, Nomor
362/MENKES/SK/IX/2012 tanggal 28 September 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penghapusan BMN di
lingkungan Kementerian Kesehatan, serta Surat Edaran Nomor KN.02.03/III/991/2013 tanggal 8 Mei 2013
tentang Pengelolaan Rumah Negara Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat dan PMK Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam rangka Penyusutan
Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat maka Penerapan Kebijakan Penyusutan
Barang Milik Negara dimulai pada periode pelaporan Semester I tahun 2013. Metode yang digunakan garis lurus
tanpa ada nilai residu.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap :
1. Tanah;
2. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
3. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah atau dalam kondisi rusak berat
dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

Bila terjadi normalisasi data dalam proses migrasi maka Satuan Kerja harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Indentifikasi fisik barang;
2. Jika barang tersebut secara fisik ada maka dilakukan entry pada menu Saldo Awal;
3. Jika barang tidak diketemukan dan/atau sudah dilakukan penghapusan dan/atau transfer keluar maka
Pimpinan Satuan Kerja membuat Surat Pernyataan yang menjelaskan permasalahan tersebut;
4. Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut maka BMN tidak perlu dilakukan entry. Proses tindak lanjut atas
normalisasi data BMN diungkapkan dalam CaLBMN dan CaLK.

2
Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum Tabel Masa Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat


Peralatan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d. 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Kebijakan Akuntansi BMN Kementerian Kesehatan sebagai berikut:


1. BMN hasil pengadaan Kantor Pusat yang diserah-operasikan ke Pemerintah Daerah tetap dicatat dan
disajikan sebagai Persediaan dalam Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK-BMN), namun tidak disajikan
pada Neraca (SAKPA). Akibat perbedaan perlakuan akuntansi tersebut menyebabkan data dari keduanya
berbeda, untuk itu agar dibuat penjelasan yang memadai dalam CaLBMN dan CaLK.
2. BMN hasil pengadaan Kantor Pusat yang sudah diserah-operasikan ke Pemerintah Daerah yang telah
dicatat dan disajikan sebagai Aset Tetap (dalam SIMAK-BMN), agar direklasifikasi ke dalam akun “Aset Yang
Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintah”.
3. BMN yang berada pada Satker Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang diperoleh sebelum TA 2011
tetap dicatat dan disajikan sebagai “Aset yang tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintah” dalam Laporan
Posisi BMN di Neraca (SIMAK-BMN), namun tidak disajikan pada Neraca (SAKPA). Akibat perbedaan
perlakuan akuntansi tersebut menyebabkan data dari keduanya berbeda, untuk itu agar dibuat penjelasan
yang memadai dalam CaLBMN dan CaLK.
4. Dalam hal terdapat BMN yang secara fisik tidak dapat diidentifikasi keberadaannya, agar tidak disajikan
pada neraca SAKPA namun tetap diungkapkan pada CaLBMN dan CaLK.

III. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN


Laporan Barang UAPPBW Jawa Timur merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMN yang
ditatausahakan dan dikelola oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, BBLK Surabaya dan BPFK Surabaya.
Nilai BMN gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) yang disajikan pada Laporan Barang
UAPPBW Jawa Timur ini adalah sebesar Rp 978.296.177.035,- yang merupakan nilai BMN berupa saldo awal
laporan sebesar Rp 980.754.125.337,- dan nilai mutasi sebesar -Rp 2.457.948.302,-. Nilai mutasi BMN tersebut
berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan. Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan
merupakan penambahan nilai BMN yang berasal dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal dari
pembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuangan merupakan transaksi
penambahan dan pengurangan atas BMN yang berasal dari pembiayaan selain APBN periode tahun berjalan.
UAPPBW Jawa Timur merupakan himpunan dari LBKP pada tingkat Kuasa Pengguna Barang, yang terdiri
atas 3 (tiga) satker Kantor Daerah (sebagaimana daftar satker terlampir).

BMN BMN
BMN hilang
hilang hilang
Nilai BMN masih sudah
belum
No. Satker di SIMAK- diusulkan
tercatat di diusulkan
BMN penghapusa
SIMAK- penghapus
nnya
BMN annya

Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat bantu guna mempermudah dalam
melakukan Penatausahaan BMN. Laporan BMN ini terdiri atas:
1. Neraca;
2. Laporan Barang Persediaan;
3. Laporan Aset Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan);
4. Laporan Dalam Pengerjaan (KDP);
5. Laporan Aset Tak Berwujud;
6. Laporan Barang Bersejarah;
7. Laporan Kondisi Barang;
8. Laporan Penyusutan;
9. Laporan Barang Hilang yang telah Diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang;
10. Laporan Barang Rusak Berat yang telah Diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang;

3
11. Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);
12. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara;
13. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK-SIMAK pada UAPPBW Jawa Timur;
14. Laporan PNBP yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan
15. Arsip Data Komputer (ADK).

IV. RINGKASAN BARANG MILIK NEGARA PER 30 JUNI 2021


1. Saldo Awal 1 Januari 2021
2. Nilai BMN per 1 Januari 2021 adalah sebesar Rp 980.406.314.182,- yang terdiri dari nilai BMN
intrakomptabel (nilai BMN yang disajikan dalam Neraca) sebesar Rp 980.058.503.027,- dan nilai BMN
ekstrakomptabel sebesar Rp 347.811.155,-.

3. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara TA 2021


Mutasi BMN per 30 Juni 2021 adalah sebagai berikut :
a. Barang Persediaan
Saldo Persediaan pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 sebesar Rp 11.925.397.130, jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 16.039.279.843 dan total mutasi persediaan selama
periode laporan sebesar -4.113.882.713,-.
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Kode Uraian Saldo Awal 1 Jan 2021 Mutasi Saldo Akhir 30 Juni 2021

117111 Barang Konsumsi Rp1.862.499.800 (Rp800.200.760) Rp1.062.299.130


Bahan untuk
117113 Rp158.694.228 Rp48.906.134 Rp207.600.362
Pemeliharaan
117114 Suku Cadang Rp1.278.413.584 Rp438.745.440 Rp1.717.159.024
117131 Bahan Baku Rp397.248.123 Rp277.945.203 Rp675.193.326
117199 Persediaan Lainnya Rp12.342.424.108 (Rp4.079.278.820) Rp8.263.145.288
  Jumlah Rp16.039.279.843 (Rp4.113.882.713) Rp11.925.397.130

Rincian mutase persediaan sebagai berikut:

Nilai S.D 31 Mutasi Nilai S.D 30 Juni


Kode Uraian
Desember 2020 Tambah Kurang 2021
117111 Barang konsumsi Rp1.867.004.890 (Rp800.200.760) Rp1.062.299.130
Bahan untuk
117113 Rp158.694.228 Rp48.906.134 Rp207.600.362
pemeliharaan
117114 Suku Cadang Rp1.278.413.584 Rp438.745.440 Rp1.717.159.024
117131 Bahan baku Rp397.248.123 Rp277.945.203 Rp675.193.326
117199 Persediaan lainnya Rp11.540.380.984 (Rp4.079.278.820) Rp8.263.145.288
  Jumlah Rp15.241.741.809 Rp765.596.777 (Rp4.879.479.490) Rp11.925.397.130
b. Tanah
Saldo Tanah pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 sebesar Rp 526.493.393.000,-. Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal tanah seluas 2.993.440 m2 dengan nilai sebesar Rp 526.493.393.000,- ,
dan tidak terjadi mutasi tambah maupun kurang.
Rincian data tanah berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:
Uraian Kondisi Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 2,993,440 526,493,393,000
Tanah tersebut diatas merupakan tanah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sedangkan tanah
BBLK Surabaya dan BPFK Surabaya satu sertifikat Kementerian Kesehatan yang dicatat dalam Laporan
Keuangan Poltekkes Surabaya.

c. Peralatan dan Mesin


Saldo Peralatan dan Mesin pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar
Rp235.087.515.322,- dengan jumlah barang sebanyak 20.286 unit, jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebanyak 20.130 unit dengan nilai sebesar Rp 233.584.886.411,-, mutasi tambah sebanyak 156
unit dengan nilai sebesar Rp 1.502.628.911,- dan tidak terjadi mutasi kurang.

Rincian mutasi Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:


Peralatan dan Mesin RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah

4
Saldo awal 1 Januari
Rp112.374.015.225 Rp52.957.285.184 Rp68.253.586.002 Rp233.584.886.411
2021
Mutasi tambah Rp949.705.961 Rp552.922.950   Rp1.502.628.911
Mutasi kurang       Rp0

Saldo akhir 30 Juni 2021 Rp113.323.721.185 Rp53.510.208.134 Rp68.253.586.002 Rp235.087.515.322

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin


Rincian Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Akumulasi RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Penyusutan
Peralatan dan Mesin
Saldo awal
Rp 88.486.961.868 Rp 33.003.684.574 Rp 54.250.486.452 Rp 175.741.132.894
Beban penyusutan
Rp 4.849.554.049 Rp 2.188.258.369 Rp 2.850.913.636 Rp 9.888.726.054
Koreksi
Rp - Rp - Rp - Rp
Saldo akhir
Rp 93.336.515.917 Rp 35.191.942.943 Rp 57.101.400.088 Rp 185.629.858.948

Nilai

Buku Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2021 sebagai berikut:

Peralatan dan Mesin RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah

Nilai perolehan Rp113.323.721.185 Rp53.510.208.134 Rp68.253.586.002 Rp235.087.515.322


Akumulasi penyusutan Rp 93.336.515.917 Rp 35.191.942.943 Rp 57.101.400.088 Rp 185.629.858.948
Nilai buku Rp19.987.205.268 Rp18.318.265.191 Rp11.152.185.914 Rp49.457.656.374

d. Gedung dan Bangunan


Saldo Gedung dan Bangunan pada UAPPBW per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp 178.483.877.719,-.
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 173.738.886.738,-, mutasi tambah sebesar Rp
9.753.367.068 dan mutasi kurang Rp 5.008.376.087.-
Rincian mutasi Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut:
Gedung dan Bangunan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah

Saldo awal 1 Januari 2021 Rp 154.707.741.332 Rp9.874.564.500 Rp9.166.178.800 Rp173.738.886.738

Mutasi tambah Rp 9.753.367.068 0 0 Rp 9.753.367.068


Mutasi kurang (Rp 5.017.973.981) 0 0 (Rp 5.017.973.981)
Saldo akhir 30 Juni 2021 Rp159.443.134.419 Rp9.874.564.500 Rp9.166.178.800 Rp178.483.877.719

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan


Rincian Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Akumulasi RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Penyusutan Gedung
dan Bangunan
Saldo awal
Rp 17.407.083.085 Rp 642.955.116 Rp 687.309.034 Rp 18.737.347.235
Beban penyusutan
Rp 3.373.843.855 Rp 183.030.065 Rp 103.793.923 Rp 3.660.667.843
Koresi
(Rp 6.410.196) Rp - Rp - (Rp 6.410.196)
Saldo akhir
Rp 20.787.337.136 Rp 825.985.181 Rp 791.102.957 Rp 22.404.425.274

Nilai Buku Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Gedung dan Bangunan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Nilai perolehan Rp159.443.134.419 Rp9.874.564.500 Rp9.166.178.800 Rp178.483.877.719
Akumulasi penyusutan Rp20.787.337.136 Rp825.985.181 Rp791.102.957 Rp22.404.425.274
Nilai buku Rp138.655.797.283 Rp9.048.579.319 Rp8.375.075.843 Rp156.079.452.445

e. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

5
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp
13.814.489.432 dari saldo awal sebesar Rp 13.035.418.222 , mutasi tambah sebesar Rp 779.071.210
berupa jaringan listrik di RSJ Lawang dan tidak terjadi mutasi kurang.
Rincian mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut:
Jalan, Irigasi dan Jaringan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Saldo awal 1 Januari 2021 Rp12.472.170.222 Rp563.248.000 0 Rp13.035.418.222
Mutasi tambah Rp779.071.210 Rp0 0 Rp779.071.210
Mutasi kurang 0 0 0 Rp0
Saldo akhir 30 Juni 2021 Rp13.251.241.432 Rp563.248.000 Rp0 Rp13.814.489.432

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Rincian Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Akumulasi RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Penyusutan Jalan,
Irigasi, Jaringan
Saldo awal
Rp 4.483.545.580 Rp 27.563.271 Rp - Rp 4.511.108.851
Beban penyusutan
Rp 158.956.655 Rp 7.236.941 Rp - Rp 166.193.596
Koresi
Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir
Rp 4.642.502.235 Rp 34.800.212 Rp - Rp 4.677.302.447

Nilai Buku Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Jalan, Irigasi dan Jaringan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Nilai perolehan Rp13.251.241.432 Rp563.248.000 Rp0 Rp13.814.489.432
Akumulasi penyusutan Rp 4.642.502.235 Rp34.800.212 Rp - Rp 4.677.302.447
Nilai buku Rp8.608.739.197 Rp528.447.788 Rp0 Rp9.137.186.985

f. Aset Tetap Lainnya


Saldo Aset Tetap Lainnya pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp
931.144.161,- Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 831.341.161,- , mutasi tambah Rp
99.803.000 dan tidak terjadi mutasi kurang.
Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya adalah sebagai berikut:
Aset Tetap Lainnya RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Saldo awal 1 Januari
Rp667.222.955 0 Rp164.118.206 Rp831.341.161
2021
Mutasi tambah Rp99.803.000 0 0 Rp99.803.000
Mutasi kurang 0 0 0 Rp0
Saldo akhir 30 Juni 2021 Rp767.025.955 0 0 Rp931.144.161

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya adalah sebesar Rp 20.899.000.

g. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)


Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar
Rp 599.772.000,-.
Dengan rincian sebagai berikut :
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) pada Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya per 30
Juni 2021 adalah sebesar Rp 599.772.000,-(lima ratus Sembilan puluh Sembilan juta tujuh ratus tujuh
puluh dua ribu rupiah).
KDP ini berlangsung sejak tahun 2014 dimana akan dibangun Gedung Tiga Lantai Terpadu tetapi
sampai akhir Tahun Anggaran 2014 baru merealisasikan pada tahap Konsultan Perencana. Per 30 Juni
2021, KDP dalam rencana akan dihapuskan, sedang dalam proses untuk mengumpulkan data dukung
penghapusan KDP.

h. Aset Lainnya

Aset Lainnya RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah


Saldo awal 1 Januari Rp 531.086.500 Rp 8.500.680.048 Rp 1.537.105.962 Rp 10.568.872.510
2021
Mutasi tambah Rp 48.702.500 Rp - Rp - Rp 48.702.500
Mutasi kurang Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir 30 Juni Rp 579.789.000 Rp 8.500.680.048 Rp 1.537.105.962 Rp 10.617.575.010
2021

1) Aset Tak Berwujud

6
Saldo Aset Tak Berwujud pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp
3.409.461.702,-. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 3.360.759.202,-. Mutasi
tambah sebesar Rp 48.702.500 dan tidak ada mutasi kurang.
Rincian mutasi Aset Tak Berwujud adalah sebagai berikut
Aset Tak RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Berwujud
Saldo awal 1 Rp 520.884.500 Rp 1.903.797.500 Rp 936.077.202 Rp 3.360.759.202
Januari 2021
Mutasi tambah Rp 48.702.500 Rp - Rp - Rp 48.702.500
Mutasi kurang Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir 30 Juni Rp 569.587.000 Rp 1.903.797.500 Rp 936.077.202 Rp 3.409.461.702
2021

Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud.


Rincian Mutasi Akumulasi Amortisasi Aset Tetap Tak Berwujud per 30 Juni 2021 sebagai berikut:

Akumulasi RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah


Penyusutan Aset
Tak Berwujud
Saldo awal
Rp 398.256.813 Rp 1.223.808.438 Rp 330.723.963 Rp 1.952.789.214
Beban penyusutan
Rp 53.190.375 Rp 214.599.687 Rp - Rp 267.790.062
Koresi
Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir
Rp 451.447.188 Rp 1.438.408.125 Rp 330.723.963 Rp 2.220.579.276

Nilai Buku Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Aset Tak RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Berwujud
Nilai perolehan
Rp 569.587.000 Rp 1.903.797.500 Rp 936.077.202 Rp 3.409.461.702
Akumulasi
amortisasi Rp 451.447.188 Rp 1.438.408.125 Rp 330.723.963 Rp 2.220.579.276
Nilai buku
Rp 118.139.812 Rp 465.389.375 Rp 605.353.239 Rp 1.188.882.426

2) BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah


Saldo BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah pada UAPPBW per 30
Juni 2021 adalah sebesar Rp 7.208.113.308,-. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
sebesar Rp 7.208.113.308,- , tidak terjadi mutasi tambah dan mutasi kurang.
Rincian mutasi Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintah adalah sebagai
berikut:

Aset Tetap Yang RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
tidak Digunakan
Dalam Operasi
Pemerintah
Saldo awal 1 Januari Rp 10.202.000 Rp 6.596.882.548 Rp 601.028.760 Rp 7.208.113.308
2021
Mutasi tambah Rp - Rp - Rp - Rp -
Mutasi kurang Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir 30 Juni Rp 10.202.000 Rp 6.596.882.548 Rp 601.028.760 Rp 7.208.113.308
2021

Akumulasi Penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah


Rincian Mutasi Akumulasi Penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional
Pemerintah per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Akumulasi RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Penyusutan Aset
Tetap Yang Tidak
Digunakan Dalam
Operasi Pemerintah
Saldo awal
Rp 10.202.000 Rp 6.352.223.851 Rp 601.028.760 Rp 6.963.454.611
Beban penyusutan
Rp - Rp 46.608.607 Rp - Rp 46.608.607
Koresi
Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir
Rp 10.202.000 Rp 6.398.832.458 Rp 601.028.760 Rp 7.010.063.218

7
Nilai Buku BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah per 30 Juni 2021
sebagai berikut:
Aset Tetap Yang RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
tidak Digunakan
Dalam Operasi
Pemerintah
Nilai perolehan Rp 10.202.000 Rp 6.596.882.548 Rp 601.028.760 Rp 7.208.113.308
Akumulasi
amortisasi Rp 10.202.000 Rp 6.398.832.458 Rp 601.028.760 Rp 7.010.063.218
Nilai buku
Rp - Rp 198.050.090 Rp - Rp 198.050.090

g) Barang ekstrakomtabel
Barang ekstrakomtabel adalah BMN yang tidak masuk dalam neraca. Barang ekstrakomtabel ini
berupa peralatan dan mesin. Saldo per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp 343.013.261, terdiri dari
saldo awal sebesar Rp 347.811.155,- mutasi tambah sebesar Rp 4.800.000, mutasi kurang Rp
9.597.894,-
Rincian barang ekstrakomtabel adalah sebagai berikut:

Uraian 1 Januari 2021 30 Juni 2021


RSJ Lawang Rp 145.992.384 Rp 136.394.490
BBLK Surabaya Rp 107.314.146 Rp 112.114.146
BPFK Surabaya Rp 94.504.625 Rp 94.504.625
Wilayah Jawa Timur Rp 347.811.155 Rp 343.013.261

Uraian 1 Januari 2021 Mutasi Tambah Mutasi Kurang 30 Juni 2020


RSJ Lawang Rp 145.992.384 Rp - Rp 9.597.894 Rp 136.394.490
BBLK Surabaya Rp 107.314.146 Rp 4.800.000 Rp - Rp 112.114.146
BPFK Surabaya Rp 94.504.625 Rp - Rp - Rp 94.504.625
Wilayah Jawa Timur Rp 347.811.155 Rp 54.610.194 Rp 709.500 Rp 343.013.261

Akumulasi Penyusutan Barang Ekstrakomtable Per 30 Juni 2021 :


Akumulasi
Uraian Nilai Perolehan Penyusutan Nilai Netto
RSJ Lawang Rp 136.394.490 Rp 126.269.490 Rp 10.125.000
BBLK Surabaya Rp 112.114.146 Rp 47.226.953 Rp 64.887.193
BPFK Surabaya Rp 94.504.625 Rp 93.141.105 Rp 1.363.520
Wilayah Jawa Timur Rp 343.013.261 Rp 266.637.548 Rp 76.375.713

4. Barang Milik Negara pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada UAPPBW Per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp 977.953.163.774. Nilai BMN dimaksud
disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu : Persediaan, Tanah, Peralatan dan
Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam
Pengerjaan, dan Aset Lainnya.

Jumlah
Akun Neraca
Nilai BMN Penyusutan Nilai Netto
Barang Konsumsi Rp1.062.299.130 Rp1.062.299.130
Bahan Untuk Pemeliharaan Rp207.600.362 Rp207.600.362
Suku Cadang Rp1.717.159.024 Rp1.717.159.024
Bahan Baku Rp675.193.326 Rp675.193.326
Persediaan Lainnya Rp8.263.145.288 Rp8.263.145.288
Tanah Rp526.493.393.000 Rp526.493.393.000
Peralatan dan Mesin Rp235.087.515.322 Rp185.629.858.948 Rp49.457.656.374
Gedung dan Bangunan Rp178.483.877.719 Rp22.404.425.274 Rp156.079.452.445
Jalan dan Jembatan Rp6.257.162.218 Rp2.667.406.788 Rp3.589.755.430
Irigasi Rp4.164.481.248 Rp499.824.531 Rp3.664.656.717
Jaringan Rp3.392.845.966 Rp1.510.071.128 Rp1.882.774.838

8
Aset tetap lainnya Rp931.144.161 Rp20.899.000 Rp910.245.161
Kontruksi Dalam Pengerjaan Rp599.772.000 Rp599.772.000
Software Rp3.409.461.702 Rp2.220.579.276 Rp1.188.882.426
Aset Tetap Yang Tidak
Digunakan Dalam Operasi Rp7.208.113.308 Rp7.010.063.218 Rp198.050.090
Pemerintah
Jumlah Rp977.953.163.774 Rp221.963.128.163 Rp755.990.035.611

Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Intrakomptabel   Ekstrakomptabel   Gabungan  
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
I ASET LANCAR            

1 Persediaan 3% - 0% 11.925.397.130 300%


11.925.397.130

  Sub Jumlah (1) 2% - 0% 11.925.397.130 2%


11.925.397.130
II ASET TETAP            

526.493.393.00
1 Tanah 526.493.393.00   -    
0
0

235.429.819.08
2 Peralatan dan Mesin 235.087.515.32 25% 342.303.761 97% 25%
3
2

178.483.877.71
3 Gedung dan Bangunan 178.483.877.71 15% - 3% 15%
9
9
Jalan, Irigasi dan
4 1% - 0% 13.814.489.432 1%
Jaringan 13.814.489.432

5 Aset Tetap Lainnya 0% - 0% 931.144.161 0%


931.144.161
6 KDP 599.772.000 1% - 0% 599.772.000 1%

955.752.495.39
  Sub Jumlah (2) 955.410.191.63 97% 342.303.761 100% 97%
5
4
III ASET LAINNYA            
Kemitraan dengan
1 0% - 0% - 0%
pihak ketiga -

2 Aset tak berwujud 32% - 0% 3.409.461.702 32%


3.409.461.702
Aset yang dihentikan
dari penggunaan
3 68% - 100% 7.208.822.808 68%
operasional 7.208.113.308
pemerintah

  Sub Jumlah (3) 1% - 0% 10.617.575.010 1%


10.617.575.010

978.295.467.53
  TOTAL 977.953.163.77 100% 342.303.761 100% 100%
5
4

Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 per perkiraan
Neraca adalah sebagai berikut:
Ekstrakomptabe
N Intrakomptabel     Gabungan  
Urainan Neraca l
o
Rp % Rp % Rp %
I ASET TETAP            

1 Tanah - 0% 0 0% 0%
-
2 Peralatan dan Mesin 185.629.858.948 90% 265.928.048 100% 185.895.786.996 90%
Gedung dan
3 22.404.425.274 9% 0 0% 22.404.425.274 9%
Bangunan
Jalan, Irigasi dan
4 4.677.302.447 1% 0 0% 4.677.302.447 1%
Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 20.899.000 0% 0 0% 20.899.000 0%

9
6 KDP 0 0% 0 0% 0 0%
  Sub Jumlah (1) 212.732.485.669 96% 265.928.048 100% 212.998.413.717 96%
II ASET LAINNYA            
Kemitraan dengan
1 0 0% 0 0% 0 0%
pihak ketiga
2 Aset tak berwujud 2.220.579.276 1% 0 0% 2.220.579.276 24%
Aset yang dihentikan
dari penggunaan
3 7.010.063.218 3% 709.500 100% 7.010.772.718 76%
operasional
pemerintah
  Sub Jumlah (2) 9.230.642.494 4% 709.500 0% 9.231.351.994 4%
  Total 221.963.128.163 100% 266.637.548 100% 222.229.765.711 100%

V. INFORMASI BMN LAINNYA


Pada tahun 2021 ini telah diterima barang hibah sebagai berikut:
1. Diterima Hibah dari PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. REGION VIII/JAWA 3 dengan BAST nomor
CEO.R08/GBH.11a/2021 ; HK.03.01/XXVII.3.2.1/0084/2021 tanggal 05 Januari 2021 berupa Ther
Scanner + Tripod dengan nilai Rp. 18.000.000,-
2. Hibah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan perincian :

No Pemberi Hibah Uraian Barang Hibah Kuantitas Harga Satuan Jumlah


1 Dinas Kesehatan Kab VTM CITOSWAB 60 53.000 3.180.000
Malang
VTM BAICARE 210 52.000 10.920.000
2 Dinas Kesehatan Kab DESREM - REMDESIVIR 100 mg 60 429.000 25.740.000
Malang injeksi
39.840.000

10

Anda mungkin juga menyukai