I. PENDAHULUAN
Dasar Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2017;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 71Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5165);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609) sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5533;
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
10) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
11) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/2009 tentang Rekonsiliasi Barang Milik Negara dalam rangka
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
12) Peraturan Menteri Keuangan Nomor230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah;
13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan
Barang Milik Negara;
14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
Barang Milik Negara;
15) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 Tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap Pada
Entitas Pemerintah Pusat;
16) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
17) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan
Barang Milik Negara;
18) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat;
19) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KMK.06/2014 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara;
20) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan Atas KMK Nomor
94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat;
21) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
22) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-3/PB/2017 tentang Petunjuk Teknis Revisi
Anggaran yang menjadi Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada Tahun Anggaran 2017;
23) Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor KU/Menkes/471/VIII/2013 tentang Kebijakan Akuntansi
Penatausahaan Persediaan Kementerian Kesehatan;
24) Surat Direktur BMN DJKN Kementerian Keuangan Nomor S-2/KN/2014 hal Tindak Lanjut Monitoring dan
Evaluasi Penyusutan BMN dan Penyusunan Laporan Barang Pengguna Tahunan Tahun 2013;
25) Surat Direktur BMN DJKN Kementerian Keuangan Nomor S-171/KN/2014 tanggal 14 Februari 2014 hal
Penjelasan Catatan Ringkas Barang.
Entitas Pelaporan
Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Wilayah Jawa Timur TA 2021 ini mencakup seluruh transaksi
perolehan BMN di lingkungan UAPPBW Jawa Timur yang berasal dari Belanja Anggaran (BA. 024) dan
perolehan lain yang sah dari 3 (tiga) Satuan Kerja. Berdasarkan jenis kewenangan, Satuan Kerja UPPBW Jawa
Timur dapat diuraikan sebagai berikut :
Kantor Daerah (KD) sebanyak 3 (tiga) Satuan Kerja, yaitu:
1. RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (415598)
2. Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya (415602)
3. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya (552713)
Periode Laporan
Periode Laporan Barang UAPPBW Jawa Timur per tanggal 1 Januari 2021 –
30 Juni 2021 dengan nilai BMN pada Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca per 30 Juni 2021 sebesar Rp
977.953.163.774,- dan terjadi akumulasi penyusutan BMN sebesar Rp 221.963.128.163,- sehingga nilai Netto
BMN pada akun Neraca sebesar Rp 755.990.035.611,-.
Bila terjadi normalisasi data dalam proses migrasi maka Satuan Kerja harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Indentifikasi fisik barang;
2. Jika barang tersebut secara fisik ada maka dilakukan entry pada menu Saldo Awal;
3. Jika barang tidak diketemukan dan/atau sudah dilakukan penghapusan dan/atau transfer keluar maka
Pimpinan Satuan Kerja membuat Surat Pernyataan yang menjelaskan permasalahan tersebut;
4. Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut maka BMN tidak perlu dilakukan entry. Proses tindak lanjut atas
normalisasi data BMN diungkapkan dalam CaLBMN dan CaLK.
2
Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum Tabel Masa Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
BMN BMN
BMN hilang
hilang hilang
Nilai BMN masih sudah
belum
No. Satker di SIMAK- diusulkan
tercatat di diusulkan
BMN penghapusa
SIMAK- penghapus
nnya
BMN annya
Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat bantu guna mempermudah dalam
melakukan Penatausahaan BMN. Laporan BMN ini terdiri atas:
1. Neraca;
2. Laporan Barang Persediaan;
3. Laporan Aset Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan);
4. Laporan Dalam Pengerjaan (KDP);
5. Laporan Aset Tak Berwujud;
6. Laporan Barang Bersejarah;
7. Laporan Kondisi Barang;
8. Laporan Penyusutan;
9. Laporan Barang Hilang yang telah Diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang;
10. Laporan Barang Rusak Berat yang telah Diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang;
3
11. Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);
12. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara;
13. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK-SIMAK pada UAPPBW Jawa Timur;
14. Laporan PNBP yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan
15. Arsip Data Komputer (ADK).
Kode Uraian Saldo Awal 1 Jan 2021 Mutasi Saldo Akhir 30 Juni 2021
4
Saldo awal 1 Januari
Rp112.374.015.225 Rp52.957.285.184 Rp68.253.586.002 Rp233.584.886.411
2021
Mutasi tambah Rp949.705.961 Rp552.922.950 Rp1.502.628.911
Mutasi kurang Rp0
Nilai
Peralatan dan Mesin RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Nilai Buku Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Gedung dan Bangunan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Nilai perolehan Rp159.443.134.419 Rp9.874.564.500 Rp9.166.178.800 Rp178.483.877.719
Akumulasi penyusutan Rp20.787.337.136 Rp825.985.181 Rp791.102.957 Rp22.404.425.274
Nilai buku Rp138.655.797.283 Rp9.048.579.319 Rp8.375.075.843 Rp156.079.452.445
5
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp
13.814.489.432 dari saldo awal sebesar Rp 13.035.418.222 , mutasi tambah sebesar Rp 779.071.210
berupa jaringan listrik di RSJ Lawang dan tidak terjadi mutasi kurang.
Rincian mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut:
Jalan, Irigasi dan Jaringan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Saldo awal 1 Januari 2021 Rp12.472.170.222 Rp563.248.000 0 Rp13.035.418.222
Mutasi tambah Rp779.071.210 Rp0 0 Rp779.071.210
Mutasi kurang 0 0 0 Rp0
Saldo akhir 30 Juni 2021 Rp13.251.241.432 Rp563.248.000 Rp0 Rp13.814.489.432
Nilai Buku Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Jalan, Irigasi dan Jaringan RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Nilai perolehan Rp13.251.241.432 Rp563.248.000 Rp0 Rp13.814.489.432
Akumulasi penyusutan Rp 4.642.502.235 Rp34.800.212 Rp - Rp 4.677.302.447
Nilai buku Rp8.608.739.197 Rp528.447.788 Rp0 Rp9.137.186.985
h. Aset Lainnya
6
Saldo Aset Tak Berwujud pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp
3.409.461.702,-. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 3.360.759.202,-. Mutasi
tambah sebesar Rp 48.702.500 dan tidak ada mutasi kurang.
Rincian mutasi Aset Tak Berwujud adalah sebagai berikut
Aset Tak RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Berwujud
Saldo awal 1 Rp 520.884.500 Rp 1.903.797.500 Rp 936.077.202 Rp 3.360.759.202
Januari 2021
Mutasi tambah Rp 48.702.500 Rp - Rp - Rp 48.702.500
Mutasi kurang Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir 30 Juni Rp 569.587.000 Rp 1.903.797.500 Rp 936.077.202 Rp 3.409.461.702
2021
Nilai Buku Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2021 sebagai berikut:
Aset Tak RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
Berwujud
Nilai perolehan
Rp 569.587.000 Rp 1.903.797.500 Rp 936.077.202 Rp 3.409.461.702
Akumulasi
amortisasi Rp 451.447.188 Rp 1.438.408.125 Rp 330.723.963 Rp 2.220.579.276
Nilai buku
Rp 118.139.812 Rp 465.389.375 Rp 605.353.239 Rp 1.188.882.426
Aset Tetap Yang RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
tidak Digunakan
Dalam Operasi
Pemerintah
Saldo awal 1 Januari Rp 10.202.000 Rp 6.596.882.548 Rp 601.028.760 Rp 7.208.113.308
2021
Mutasi tambah Rp - Rp - Rp - Rp -
Mutasi kurang Rp - Rp - Rp - Rp -
Saldo akhir 30 Juni Rp 10.202.000 Rp 6.596.882.548 Rp 601.028.760 Rp 7.208.113.308
2021
7
Nilai Buku BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah per 30 Juni 2021
sebagai berikut:
Aset Tetap Yang RSJ Lawang BBLK Surabaya BPFK Surabaya Wilayah
tidak Digunakan
Dalam Operasi
Pemerintah
Nilai perolehan Rp 10.202.000 Rp 6.596.882.548 Rp 601.028.760 Rp 7.208.113.308
Akumulasi
amortisasi Rp 10.202.000 Rp 6.398.832.458 Rp 601.028.760 Rp 7.010.063.218
Nilai buku
Rp - Rp 198.050.090 Rp - Rp 198.050.090
g) Barang ekstrakomtabel
Barang ekstrakomtabel adalah BMN yang tidak masuk dalam neraca. Barang ekstrakomtabel ini
berupa peralatan dan mesin. Saldo per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp 343.013.261, terdiri dari
saldo awal sebesar Rp 347.811.155,- mutasi tambah sebesar Rp 4.800.000, mutasi kurang Rp
9.597.894,-
Rincian barang ekstrakomtabel adalah sebagai berikut:
4. Barang Milik Negara pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada UAPPBW Per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp 977.953.163.774. Nilai BMN dimaksud
disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu : Persediaan, Tanah, Peralatan dan
Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam
Pengerjaan, dan Aset Lainnya.
Jumlah
Akun Neraca
Nilai BMN Penyusutan Nilai Netto
Barang Konsumsi Rp1.062.299.130 Rp1.062.299.130
Bahan Untuk Pemeliharaan Rp207.600.362 Rp207.600.362
Suku Cadang Rp1.717.159.024 Rp1.717.159.024
Bahan Baku Rp675.193.326 Rp675.193.326
Persediaan Lainnya Rp8.263.145.288 Rp8.263.145.288
Tanah Rp526.493.393.000 Rp526.493.393.000
Peralatan dan Mesin Rp235.087.515.322 Rp185.629.858.948 Rp49.457.656.374
Gedung dan Bangunan Rp178.483.877.719 Rp22.404.425.274 Rp156.079.452.445
Jalan dan Jembatan Rp6.257.162.218 Rp2.667.406.788 Rp3.589.755.430
Irigasi Rp4.164.481.248 Rp499.824.531 Rp3.664.656.717
Jaringan Rp3.392.845.966 Rp1.510.071.128 Rp1.882.774.838
8
Aset tetap lainnya Rp931.144.161 Rp20.899.000 Rp910.245.161
Kontruksi Dalam Pengerjaan Rp599.772.000 Rp599.772.000
Software Rp3.409.461.702 Rp2.220.579.276 Rp1.188.882.426
Aset Tetap Yang Tidak
Digunakan Dalam Operasi Rp7.208.113.308 Rp7.010.063.218 Rp198.050.090
Pemerintah
Jumlah Rp977.953.163.774 Rp221.963.128.163 Rp755.990.035.611
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
I ASET LANCAR
526.493.393.00
1 Tanah 526.493.393.00 -
0
0
235.429.819.08
2 Peralatan dan Mesin 235.087.515.32 25% 342.303.761 97% 25%
3
2
178.483.877.71
3 Gedung dan Bangunan 178.483.877.71 15% - 3% 15%
9
9
Jalan, Irigasi dan
4 1% - 0% 13.814.489.432 1%
Jaringan 13.814.489.432
955.752.495.39
Sub Jumlah (2) 955.410.191.63 97% 342.303.761 100% 97%
5
4
III ASET LAINNYA
Kemitraan dengan
1 0% - 0% - 0%
pihak ketiga -
978.295.467.53
TOTAL 977.953.163.77 100% 342.303.761 100% 100%
5
4
Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada UAPPBW Jawa Timur per 30 Juni 2021 per perkiraan
Neraca adalah sebagai berikut:
Ekstrakomptabe
N Intrakomptabel Gabungan
Urainan Neraca l
o
Rp % Rp % Rp %
I ASET TETAP
1 Tanah - 0% 0 0% 0%
-
2 Peralatan dan Mesin 185.629.858.948 90% 265.928.048 100% 185.895.786.996 90%
Gedung dan
3 22.404.425.274 9% 0 0% 22.404.425.274 9%
Bangunan
Jalan, Irigasi dan
4 4.677.302.447 1% 0 0% 4.677.302.447 1%
Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 20.899.000 0% 0 0% 20.899.000 0%
9
6 KDP 0 0% 0 0% 0 0%
Sub Jumlah (1) 212.732.485.669 96% 265.928.048 100% 212.998.413.717 96%
II ASET LAINNYA
Kemitraan dengan
1 0 0% 0 0% 0 0%
pihak ketiga
2 Aset tak berwujud 2.220.579.276 1% 0 0% 2.220.579.276 24%
Aset yang dihentikan
dari penggunaan
3 7.010.063.218 3% 709.500 100% 7.010.772.718 76%
operasional
pemerintah
Sub Jumlah (2) 9.230.642.494 4% 709.500 0% 9.231.351.994 4%
Total 221.963.128.163 100% 266.637.548 100% 222.229.765.711 100%
10