Anda di halaman 1dari 12

Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________

Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM


RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN
KEUANGANDAN ASET KABUPATEN PANDEGLANG
*Hasyim Adnan
Dosen STISIP Banten Raya Pandeglang

Abstrak
Penelitian ini berjudul Fungsi Inventarisasi Barang Milik Daerah Dalam
Rangka Tertib Administrasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Pandeglang (Suatu Studi Pada Dinas Pengelolaan Keuangandan Aset
Kabupaten Pandeglang) dengan fokus penelitian untuk mengetahui dan
mendeskripsikan proses pengelolaan barang milik daerah oleh Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPKA) Kabupaten Pandeglang serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengelolaan barang
milik daerah pada DPKA Kabupaten Pandeglang belum sepenuhnya terlaksana
dengan baik. Hal ini meliputi aspek perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penerimaan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan,
pengamanan dan pemeliharaan, pemanfaatan, penilaian, dan penghapusan barang
milik daerah yang kurang sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga
menimbulkan inefisiensi dan kemubaziran. Pengelolaan barang milik daerah oleh
DPKA Kabupaten Pandeglang yang belum sepenuhnya terlaksana dengan baik
dihadapkan beberapa kendala dibidang organisasi, sumberdaya aparatur, aturan
dan praktek manajemen pengelolaan barang yang belum sesuai dengan aturan
yang ada.

Kata kunci: Fungsi Inventarisasi Barang Milik Daerah Dalam Rangka Tertib
Administrasi.

PENDAHULUAN dikuasai Pengguna Barang maupun


Pada hakikatnya, fungsi Kuasa Pengguna Barang atas suatu
inventarisasi yaitu sebagai dasar obyek barang.
dalam melakukan kegiatan Inventarisasi merupakan
pengecekan antara data administratif kegiatan untuk melakukan pendataan,
BMD dengan kondisi fisik BMD pencatatan, dan pelaporan hasil
yang bersangkutan. Maksud pendataan barang milik daerah
inventarisasi adalah untuk (Permendagri 17/2007 pasal 1 ayat
mengetahui jumlah dan nilai serta 31).
kondisi BMD yang sebenarnya, yang

FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 1
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

Perubahan paradigma baru pengawasan, dan pengendalian.


pengelolaan barang milik Daerah / Proses tersebut merupakan siklus
aset daerah yang ditandai dengan logistik yang lebih terinci yang
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah didasarkan pada pertimbangan
No. 6 tahun 2006 yang merupakan perlunya penyesuaian terhadap siklus
peraturan turunan Undang-Undang perbendaharaan dalam konteks yang
No. 1 tahun 2004 tentang lebih luas (keuangan negara).
perbendaharaan negara, telah Dalam pelaksanaan otonomi
memunculkan optimisme baru best daerah, pemerintah daerah dalam
practices dalam penataan dan implementasi kebijakan pengelolaan
pengelolaan aset negara yang lebih barang milik daerah merupakan
tertib, akuntabel, dan transparan komponen penting dalam
kedepannya. Pengelolaan aset negara penyelenggaraan kegiatan peng-
yang professional dan modern dengan elolaan keuangan daerah. Oleh karena
mengedepan kan good governance di itu pengelola barang milik daerah
satu sisi diharapkan akan mampu perlu melakukan pengorganisasian
meningkatkan kepercayaan dengan baik. Salah satu peraturan
pengelolaan keuangan negara dari yang menjadi dasar terhadap
masyarakat /stakeholder. Pengelolaan pengelolaan barang milik daerah
aset negara dalam pengertian yang Kabupaten Pandeglang adalah
dimaksud dalam Pasal 1 Ayat (1) dan disamping UU No. 6 Tahun 2006
Ayat (2) Peraturan Pemeintah No.6 tentang Pengelolaan Barang Milik
tahun 2006 adalah tidak sekedar Negara/Daerah, Peraturan Menteri
administratif semata, tetapi lebih Keuangan No. 120/PMK.06/2007
maju berfikir dalam menangani aset tentang Penatausahaan Barang Milik
negara, dengan bagaimana Negara, dan Peraturan Menteri
meningkatkan efisiensi, efektifitas Keuangan Nomor: 96/PMK.06/2007
dan menciptakan nilai tambah dalam tentang Tata Cara Pelaksanaan
mengelola aset. Oleh karena itu, Penggunaan, Pemanfaatan,
lingkup pengelolaan aset Negara Penghapusan, dan Pemindahtanganan
mencakup perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara, juga
dan penganggaran; peng-adaan; berdasarkan Peraturan Pemerintah
penggunaan; pemanfaatan; peng- No. 6 tahun 2006 dan Peraturan
amanan dan pemeliharaan; penilaian; Daerah (PERDA) Kabupaten
penghapusan; pemindah- tanganan; Pandeglang Nomor. 8 Tahun 2011
penatausahaan; pembinaan,
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 2
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

tentang Pengelolaan Barang Milik f. Kehilangan barang yang tidak ada


Daerah Kabupaten Pandeglang. administrasi pelaporannya.
Dinas Pengelolaan Keuangan g. Pembiayaan untuk pengelolaan
dan Aset Kabupaten Pandeglang barang daerah masih minim.
dalam hal ini Bidang Aset sebagai h. Rendahnya kinerja pengurus dan
pembantu pengelola Barang Daerah pembantu pengurus barang.
yang mengkoordinir penyeleng- i. Lemahnya sanksi dalam pelaporan
garaan pengelolaan barang milik barang
daerah di lingkungan SKPD
Pemerintah Kabupaten Pandeglang TINJAUAN PUSTAKA
masih ditemui ada beberapa SKPD A. PROSEDUR
jarang melaporkan administrasi INVENTARISASI
barang. Berdasarkan pengamatan dari Seperti kita ketahui Barang
surat-surat yang masuk ke DPKA Milik Daerah (BMD) adalah
Kabupaten Pandeglang khususnya merupakan komponen yang penting
Bidang Aset berkaitan dengan dalam Laporan Keuangan Pemerintah
kewajiban SKPD yang memberikan Daerah (LKPD). Ketidakberesan
laporan administrasi barang daerah, dalam pengelolaan BMD dapat
masih ada ditemui beberapa SKPD menurunkan kualitas LKPD yang
yang belum menyampaikan laporan dapat mengakibatkan di diskualifikasi
administrasi barang daerah. LKPD oleh Badan Pemeriksa
Sehubungan dengan hal itu maka Keuangan (BPK). Oleh karena itu,
SKPD dalam pelaksanaan kegiatan agar hal tersebut tidak terjadi maka
pengelolaan barang milik daerah perlu diadakan upaya-upaya
masih banyak ditemui permasalahan Pemerintah Daerah melaksanakan
sebagai berikut: pembenahan di bidang Aset / BMD.
a. Barang-barang yang rusak yang Pelaksanaan penertiban Pengelolaan
dibiarkan begitu saja. BMD yang dilaksanakan melalui
b. Pengadaan barang tidak sesuai Inventarisasi, penilaian dan secara
RKBMD. bertahap sertifikasi terhadap BMD
c. Pembelian barang yang tidak yang perlu bukti sertifikat.
sesuai dengan standarisasi. Dengan melaksanakan upaya-
d. Aset yang masih belum ada upaya tersebut diharapkan terwujud
pengamanannya. penertiban dan pengamanan BMD
e. Pembelian barang yang tidak secara tertib, efektif, efisien dan
tercatat dalam buku inventaris. akuntabel baik secara administratif,

FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 3
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

teknis maupun hukum, yang pada BMD, Dokumen Pengelolaan dan


gilirannya dapat mewujudkan Penatausahaan serta dokumen lainnya
pengelolaan BMD yang baik dan yang dianggap perlu.
benar lanjutnya. Tahap Identifikasi meliputi
Adapun mekanisme dan kegiatan Pemberian Nilai BMD
prosedur Pelaksanaan Inventarisasi sesuai dengan Standar Akuntansi
BMD diawali dengan tahap Persiapan Pemerintahan, mengelompokan
yang dimulai dengan di terbitkannya barang dan memberi kode barang
Surat Keputusan Bupati Pandeglang sesuai dengan penggolongan dan
tentang pelaksanaan Inventarisasi. kodefikasi atas barang, peng-
Dalam Surat Keputusan tersebut elompokan barang-barang berdasar-
ditetapkan struktur organisasi, nama- kan kategori kondisi serta melengkapi
nama tim inventarisasi BMD beserta barang dengan membandingkan data
tugas-tugasnya termasuk didalamnya hasil inventarisasi dengan data awal /
penunjukan kepala SKPD/ Sekretaris/ dokumen sumber.
Kasubag Umum Kepegawaian Tahap Pelaporan dilakukan
sebagai Penanggung Jawab Tim dengan setiap penguasa dan
Inventarisasi yang berada di unit nya. pemegang barang mengisi formulir
Setelah Tahap Persiapan selesai KIB A untuk tanah, KIB B untuk
dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan mesin dan Peralatan, KIB C untuk
yang meliputi tahap pendataan, tahap Gedung dan Bangunan, KIB D untuk
identifikasi, tahap pelaporan dan Jalan, Irigasi dan Jaringan, KIB E
tahap tindak lanjut. Tahap Pendataan untuk aset tetap lainnya, KIB F untuk
dilaksanakan dengan menghitung Kontruksi dalam pengerjaan, Kartu
jumlah barang, meneliti kondisi Inventaris Ruangan (KIR) dan BI
barang, menempelkan label registrasi atau Buku Inventaris. Kegiatan ini
sementara pada BMD yang telah dilanjutkan dengan penyusunan
dihitung serta mencatat hasil Daftar Barang Hasil Inventarisasi
inventarisasi pada kertas kerja (DBHI) yang telah di Inventarisasi
Inventarisasi. Adapun Dokumen atau berdasarkan data kertas kerja dan
sumber yang dilakukan dalam tahap hasil identifikasi, membuat surat
Pendataan ini yaitu Daftar Barang pernyataan kebenaran hasil
dan Buku Barang, Kartu Identitas pelaksanaan inventarisasi, menyusun
Barang, DBR dan DBL, Laporan laporan hasil inventarisasi, meminta
Barang Milik Daerah Semesteran dan pengesahan atas laporan hasil
Tahunan, Dokumen Kepemilikan inventarisasi BMD beserta DBHI dan
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 4
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

Berita Acara kepada Penanggung milik daerah dengan


Jawab serta menyampaikan laporan memperhatikan peraturan
hasil inventarisasi beserta peraturan sebagai berikut :
kelengkapannya. Peraturan Pemerintah Nomor 06
Kegiatan diakhiri dengan Tahap Tahun 2006 tentang Peng-elolaan
Tindak Lanjut dengan cara Barang Milik Negara / Daerah.
membukukan dan mendaftarkan data Dalam Peraturan
hasil inventaris pada Buku Barang, pemerintah ini diatur pejabat
Kartu Identitas Barang (KIB) dan yang melakukan pengelolaan
Daftar Barang Kuasa Pengguna, barang milik Negara/Daerah.
memperbaharui DBR dan DBL sesuai Dalam pengelolaan milik Negara,
dengan hasil inventarisasi yang telah menteri keuangan adalah
ditetapkan oleh penanggung jawab, pengelola barang,
menempelkan blangko label menteri/pimpinan lembaga
permanen pada masing-masing adalah pengguna barang, dan
barang yang diinventarisasi. Untuk kepala kantor satuan kerja adalah
barang yang hilang atau tidak kuasa pengguna barang.
diketemukan akan ditindaklanjuti Sedangkan dalam pengelolaan
sesuai dengan ketentuan yang barang milik daerah, gubernur/
berlaku. bupati/ walikota adalah
pemegang kekuasaan peng-
B. KONSEP TENTANG elolaan barang milik daerah,
PERATURAN DAERAH sekretaris daerah adalah
1. Landasan Hukum Penata- pengelola barang, dan kepala
usahaan Barang Milik satuan kerja perangkat daerah
Daerah (BMD) adalah pengguna barang.
Pedoman Penatausahaan 2. Peraturan Daerah tentang
Barang Milik Daerah, perlu di Barang Milik Daerah
sempurnakan. Barang milik Peraturan Menteri Dalam
daerah sebagai salah satu unsur Negeri Nomor 17 Tahun 2007
penting dalam rangka tentang Pedoman Teknis
penyelenggaraan pemerintahan Pengelolaan Barang Milik
dan pelayanan masyarakat harus Daerah. Pengelola barang milik
dikelola dengan baik dan benar, daerah selanjutnya disebut
yang pada gilirannya dapat pengelola adalah pejabat yang
mewujudkan pengelolaan barang berwenang dan bertanggung
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 5
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

jawab melakukan koordinasi ilmiah yang dilakukan untuk


pengelolaan milik daerah. mengetahui permasalah yang ada di
Pembantu pengelola barang milik lokasi penelitian sekaligus
daerah disebut pembantu mengumpulkan data dan indikasi
pengelola adalah pejabat yang yang dipandang akan menjawab
bertanggung jawab permasalahan yang diteliti, Anggara
mengkoordinir penyelenggaraan (2015:13)
pengelolaan barang milik daerah Menurut Sugiyono (2009:2)
yang ada pada satuan kerja definisi metode penelitian yaitu cara
perangkat daerah. Peraturan ilmiah untuk mendapatkan data
Menteri Dalam Negeri Nomor 17 dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Tahun 2007 tentang pedoman Berdasarkan definisi tersebut
teknis pelaksanaan pengelolaan terdapat empat kata kunci yang perlu
barang milik daerah, agar diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,
pelaksanaan pengelolaan aset tujuan, dan kegunaan.
daerah dapat dilakukan dengan Penelitian ini menggunakan
baik dan benar sehingga dapat metode penelitian deskriptif
dicapai efektivitas dan efisiensi. kualitatif, yaitu penelitian yang
pengumpulan datanya dipandu oleh
METODOLOGI PENELITIAN fakta-fakta yang ditemukan
Menurut Anggara (2015:13) dilapangan, analisis data yang
penelitian adalah terjemahan dari dilakukan bersifat induktif
bahasa Inggris yaitu research. berdasarkan fakta-fakta yang
Research berasal dari kata re, yang ditemukan, Anggara (2015:30).
berarti kembali dan to search yang
berarti mencari. Dengan demikian, PEMBAHASAN
arti asal kata research adalah mencari 1. Tentang Pengelolaan Barang
kembali atau pencarian berulang- Milik Daerah
ulang. Penelitian atau riset dapat Dalam proses pengelolaan
diartikan sebagai metode yang barang milik Daerah di Kabupaten
dilakukan melalui penyelidikan yang Pandeglang pada Dinas Pengelolaan
hati-hati dan sempurna terhadap suatu Keuangan da Aset (DPKA)
masalah sehingga diperoleh solusi Kabupaten Pandeglang sebagai
masalah yang tepat. organisasi yang melaksanakan tugas
Metode penelitian juga dan fungsinya, dalam proses
merupakan cara dan langkah-langkah pengelolaan barang milik daerah

FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 6
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

mempunyai dua peran yakni sebagai Kuasa Barang Kepala Bagian


pembantu pengelola barang milik Perlengkapan selaku Pembantu Kuasa
daerah dan sebagai satuan kerja Barang Kepala Unit Kerja selaku
perangkat daerah. Penyelenggara Pembantu Kuasa
Tabel Pelaksana Pengelolaan Barang Pengurus Barang Pemegang
Barang Milik Daerah Pemerintah Barang Penyelenggara Pembantu
Kabupaten Pandeglang. Kuasa Barang. Sedangkan Pengurus
Pejabat Jabatan dalam Barang bertugas mengurus
No.
Pelaksana Pengelolaan pemakaian barang daerah dalam
lingkungan unit kerja. Pengurus
Selaku Pemegang Barang unit/satuan kerja merupakan
1 Bupati Kekuasaan Barang
Daerah
aparat atau petugas pelaksana
inventarisasi barang milik daerah.
Selaku Pembantu Pengurus Barang unit/satuan kerja
Sekretaris
2 Pemegang Kuasa
Daerah yang ada di Pemerintah Kabupaten
Barang
Kepala Bagian Pandeglang memiliki tugas dan
Selaku Pembantu
Umum dan fungsi rangkap sebagai
3 Kuasa Barang
Perlengkapan
Setda Penyimpan/Pemegang Barang.
Rangkap tugas dan fungsi ini jelas
Kepala Unit Selaku Penyelenggara
4 Kerja/Kepala Pembantu Kuasa akan melemahkan sistem
Dinas Barang pengendalian intern dikarenakan
Pengurus tidak adanya pemisahan tugas dan
5 Pelaksanaan
Barang Unit fungsi antara sistem pencatatan dan
penyimpanan barang. Perhatian dari
Pengelolaaan barang daerah Pemerintah Kabupaten Pandeglang
pada lingkup unit kerja dilakukan dalam hal peningkatan kualitas
oleh Kepala Unit Kerja yang dibantu Pengurus Barang juga masih sangat
oleh Pemegang Barang dan Pengurus minim. Program atau kegiatan berupa
Barang. Pemegang Barang bertugas pendidikan dan pelatihan bagi
menerima, menyimpan, dan Pengurus Barang masih sangat
mengeluarkan barang daerah yang kurang dan tidak secara rutin
ada dalam pengurusannya atas dilakukan setiap tahun. Hal-hal di
perintah Kepala Unit Kerja sebagai atas mengakibatkan pelaksanaan
Kepala Daerah selaku Pemegang inventarisasi barang milik daerah
Kekuasaan Barang Daerah Sekretaris menjadi kurang efektif dan efisien
Daerah selaku Pembantu Pemegang dikarenakan lemahnya sistem
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 7
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

pengendalian intern dan kurangnya sebagai satuan organisasi perangkat


pengelola barang di unit/satuan kerja daerah dalam melaksanakan proses
dari segi kuantitas dan kualitas. pengelolaan barang milik daerah
secara efektif masih dijumpai adanya
2. Pelaksanaan kendala-kendala sebagai berikut
Dalam melaksanakan yakni; organisasi, sumber daya
pengelolaan barang milik daerah yang aparatur serta aturan dan praktik
dimiliki/dikuasai oleh pemerintah manajemen.
daerah, dalam tugasnya 3. Berikut petikan hasil wawancara
memberdayakan segala dari sumber informan Dinas
kemampuannya untuk mencapai hasil Pengelolaan Keuangan dan Aset
yang diharapkan yakni tertibnya Kabupaten Pandeglang :
pengelolaan barang milik daerah a. Bagaimana proses dan kendala -
secara baik dan benar. Untuk itu kendala pengelolaan barang dan
kekuatan internal berupa sumber daya fungsi Inventarisasi milik daerah
aparatur, sarana dan prasarana, yang dilaksanakan oleh Dinas
pembiayaan harus dimanfaatkan Pengelolaan Keuangan dan Aset
secara optimal mungkin. Disamping Kabupaten Pandeglang?
itu penerapan manajemen yang Sesuai dengan aturan di
efektif dan terkoordinasi yang Kabupaten Pandeglang, proses
didukung dengan aturan barang yang pengelolaan barang inventaris
jelas dalam melaksanakan tugas dan telah berjalan lancar sesuai
kewajibannya akan menciptakan dengan ketentuan dan peraturan
pekerjaan dan hasil yang lebih baik nya, namun terkadang ada sedikit
pula. DPKA sebagai satuan kendala dari segi pembiayaan,
organisasi yang juga sebagai dokumen dan keterlambatan
pengguna barang milik daerah dalam menyelesaikan laporan
bertugas membina dan mengkoordinir barang inventaris.
pengelolaan barang milik daerah. b. Apa hambatan dalam
Akan tetapi dalam proses pengelolaan inventarisasi barang
pengelolaannya sangat ditentukan Milik Daerah padaDinas
adanya kerangka kerja yang dapat Pengelolaan Keuangan dan Aset
memadukan pikiran, konsepsi, Kabupaten Pandeglang?
tindakan dan ketrampilan a) Kurang nya komunikasi
seluruhaparatur pelaksana yang ada. antara pimpinan dan
Dalam kerangka itulah maka DPKA pelaksana nya,
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 8
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

b) Dalam pelaksanaan kegiatan 4. Sumber Daya


pengelolaan barang milik Sumber daya merupakan salah
daerah masih banyak ditemui satu faktor penting dalam
permasalahan terutama dari pelaksanaan pengelolaan barang
barang-barang yang rusak milik daerah sehingga dapat berfungsi
yang dibiarkan begitu saja, dengan baik untuk intansi-intansi
pengadaan barang tidak terkait, karena bagaimanapun baiknya
sesuai RKBMD, pembelian kebijakan atau program itu
barang yang tidak sesuai dirumuskan (telah memenuhi
dengan standarisasi, aset kejelasan perintah, konsisten dalam
yang masih belum ada penyampaian perintah dan arahan
pengamanannya, pembelian informasi) tanpa ada dukungan
barang yang tidak tercatat sumber daya yang memadai, maka
dalam buku inventaris, kebijakan mengalami kesulitan dalam
kehilangan barang yang pengelolaannya. Sumber daya
tidak ada administrasi diposisikan sebagai input dalam
pelaporannya, pembiayaan organisasi sebagai suatu sistem yang
untuk pengelolaan barang mempunyai implikasi yang bersifat
daerah masih minim, ekonomis dan teknologis. Secara
rendahnya kinerja pengurus ekonomis, sumber daya berkaitan
dan pembantu pengurus dengan biaya atau pengelolaan
barang, lemahnya sanksi langsung yang dikeluarkan oleh
dalam pelaporan barang. organisasi yang merefleksikan nilai
c. Apa yang menyebabkan salah atau kegunaan potensial dalam
satu alasan yang mengakibatkan transformasinya kedalam output.
tidak optimalnya pengelolaan Sedang secara teknologis, sumber
barang milik daerah? daya berkaitan dengan kemampuan
Penyebab utamanya adalah transformasi dari organisasi.
dalam melaksanakan 5. Indikator Tertib Tidak nya
pembenahan di bidang aset, Pengelolaan Barang Milik
penertiban pengelolaan BMD Daerah
pelaksanaan inventarisasi, Kurang tertibnya dari
penilaian dan sertifikasi secara mekanisme inventarisasi barang milik
bertahap terhadap BMD yang daerah di Kabupaten Pandeglang, hal
perlu bukti sertifikat belum ini dikarenakan kurang tegasnya dari
dilaksanakan secara cepat. pihak pengelola aset untuk menarik
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 9
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

kembali aset yang telah selesai dalam untuk melakukan pengecekan


masa pakai selain itu karena antara data administratif BMD
kurangnya pemeliharaan dari aset dan dengan kondisi fisik BMD yang
cara mengelolanya. Pentingnya bersangkutan. Maksud
inventarisasi harus dilakukan agar inventarisasi adalah untuk
diketahui secara jelas nilai mengetahui jumlah dan nilai
aset/kekayan daerah yang saat ini serta kondisi BMD yang
berada lingkungan daerah. Banyak sebenarnya, yang dikuasai
aset-aset yang tidak diketahui Pengguna Barang maupun Kuasa
keberadaanya, dan hal ini sudah Pengguna Barang atas suatu
menjadi temuan bagi instansi obyek barang.
pemeriksa BPK-RI. Permasalahan ini 2. Dalam proses pengelolaan
dikarenakan tidak tertibnya pengelola barang milik daerah di DPKA
barang pada instansi daerah. Hal yang Kabupaten Pandeglang masih
dapat dilakukan adalah menempatkan terdapat adanya kendala, yakni
sdm yang mempunyai kapabilitas dalam proses pengelolaan barang
yang memadai dalam hal pengelolaan milik daerah masih kurang
barang milik daerah, serta koordinasi antar pimpinan
meningkatkan kapasitas sdm dengan dengan staf, padahal untuk
memberikan kediklatan pengelola mencapai tujuan bersama dalam
barang maupun penyimpan barang. tertib administrasi barang
6. Hasil Yang Diharapkan dibutuhkan persepsi yang sama
Pada dasarnya pengelolaan pula secara integral. Kemudian
Inventarisasi Barang Milik Daerah lainnya kondisi sumber daya
padaDinas Pengelolaan Keuangan aparatur di setiap bidang pada
dan Aset Kabupaten DPKA masih sangat terbatas
Pandeglangsangat diharapkan jumlahnya, dan belum
mendapatkan hasil yang optimal mencukupi kebutuhan pekerjaan
sehingga tidak akan terjadi nya suatu yang diperlukan. Sehingga
hasil yang tidak sempurna namun pelaksanaan pekerjaan
harus dapat hasil yang memuaskan pengelolaan barang daerah yang
sehingga tidak terjadi Disclamer. dibebankan menjadi tidak
maksimal,serta pendanaan yang
KESIMPULAN kurang memadai untuk
1 Pada hakikatnya, fungsi melaksanakan kegiatan
inventarisasi adalah kegiatan pengelolaan barang milik daerah,
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 10
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

sehingga kegiatan untuk diklat dan bimtek agar lebih


mendukung tertibnya terampil dan berkualitas serta
pelaksanaan pengelolaan barang menerapkan suatu sanksi agar
daerah tidak berjalan dengan terciptanya ketaatan ataupun
efektif seperti halnya pendanaan kepatuhan sehingga
terhadap pengadaan barang yang penyimpangan maupun kelalaian
harus sesuai dengan sarana dan dalam penerapannya pengelolaan
prasarana yang seharusnya barang dapat terhindari dan
digunakan melipuiti meja kerja, pengelolaan barang milik daerah
kursi kerja dan lain sebagainya pada DPKA yang relatif besar
belum memenuhi standar sarana dan banyak jenis barangnya
dan prasaran yang dimana DPKA memerlukan adanya
standar sarana dan prasarana ini integrasi dalam aplikasi
untuk menunjang tugas pokok SIMBADA serta SIPKD
dan fungsi dari masing-masing sehingga akan mempermudah
SKPD agar lebih nyaman dalam dalam penyajian laporan.
melaksanakan tugasnya .
DAFTAR PUSTAKA
Saran Sumber dari Buku :
Dalam penyelesaian agar Achmad S. Ruky. 2002. Sistem
tercipta tertib administrasi barang Manajemen Kinerja. Jakarta:
milik daerah : Gramedia Pustaka Utama
1. Harus ada ketegasan dan Dharma, Agus, 2001, Manajemen
kejelasan yang dilaksanakan oleh Prestasi Kerja. Jakarta:
DPKA dalam pelaporan barang Rajawali.
kepada setiap SKPD sehingga Eaton, Josep. W. 1988. Pembangunan
pelaporan penggunaan barang Lembaga dan Pembangunan
tepat pada waktunya sehingga Nasional. Penterjemah: Pandam
bisa tercapainya tertib Guritno dan Aldi Jeni. Jakarta.
administrasi barang milik daerah Universitas Indonesia Press
dengan baik. Handayaningrat, Soewarno, 1991.
2. Sebaiknya dalam pengelolaan Pengantar Ilmu Administrasi
barang milik daerah agar lebih dan Manajemen. Jakarta: Haji
handal dan tertib sumber daya Masagung,
aparatur pengelola barang daerah Handoko, T. Hani, 1995. Manajemen.
harus sering diikutkan dalam Yogyakarta: BPFE.
FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 11
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan
Jurnal KAPemda – Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah __________________
Volume 12 No. 7/Maret 2018 _______________________________________ISSN : 1979 - 5343

Hasibuan,Melayu S.P.1990. Pamudji, S.2003. Praktek Organisasi


Manajemen Dasar Pengertian dan Metode. Jakarta:
dan Masalah. Jakarta: Haji PUSPENDAGRI
Masagung, Rebecca L. Morgan. 2001. Melayani
Koswara, E, 2001. Teori Pelanggan Kecewa. Jakarta:
Pemerintahan Daerah. Jakarta: PPM.
IIP Press Riyadi, Bratakusuma, Deddy
Manulang. 1992. Dasar-dasar Supiyadi. 2003. Perencanaan
Manajemen. Jakarta: Ghalia Pembangunan Daerah, Jakarta:
Indonesia PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mardiasmo, 2002. Prinsip-Prinsip Robbin P. Stephen and Coulter,
Manajemen Dalam Pembiayaan Mary. 1999. Manajemen.
Desentralisasi. Yogyakarta: FE- Jakarta: PT Prenballindo.
UGM Siagian, Sondang. 2002. Organisasi
Esman, Milton J. 1991. Management Kepemimpinan dan Perilaku
Dimensions of Development : Administrasi. Jakarta: Haji Mas
Perspective and Strategies, Agung.
Connecticut : kumarian Press. Sarwoto, 1986. Dasar-dasar
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Organisasi dan Manajemen.
Penelitaian Kualitataif. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Soedarmayanti. 2000. Restrukturisasi
Moenir, H.A.S. 2000. Manajemen dan Pemberdayaan Organisasi
Pelayanan Umum di Indonesia, Untuk Menghadapi Dinamika
Jakarta: Bumi Aksara. Perubahan Lingkungan. Jakarta:
Nawawi, Hadari. 1985. Metode Mandar Maju.
Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
Ndarha, Taliziduhu, 2000, Pelayanan
Publik, Gunung Agung : Jakarta
Nugraha. 2004. Enam Dimensi
Strategis Administrasi Publik,
Konsep, Teori dan Isu.
Yogyakarta: Gava Media.

FUNGSI INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASET 12
KABUPATEN PANDEGLANG.
*Hasyim Adnan

Anda mungkin juga menyukai