php/restorica
© year The Authors. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI:
https://doi.org/10.33084/restorica.v7i
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi, Vol 8 No 1, April 2022, Page 1 - 10 e-ISSN: 2655-8432
PENDAHULUAN daerah berupa rumah negara; dan Ganti rugi dan sanksi
(Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2016)
Barang Milik Daerah (aset) merupakan salah satu unsur
penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, Pemerintah Kota Palangka Raya adalah organisasi yang
pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan kepada memiliki kekuatan besar di wilayah Provinsi Kalimantan
masyarakat, harus dikelola dengan baik dan benar Tengahtermasuk urusan publik/masyarakat tidak
menurut azaz – azaz berikut : fungsional, kepastian terkecuali dalam hal pengelolaan aset daerahnya dalam
hukum, transparansi, efisien, akuntabilitas, dan kepastian rangka mencapai tujuan Negara/Daerah (Suradinata
nilai. Disamping perlunya memahami peraturan lain dan Ermaya., 2016) .Dalam menjalankan pengelolaan barang
azaz ini bagi setiap pengelola barang milik daerah (aset), milik daerah (aset), Pemerintah Kota Palangka Raya
maka dalam rangka mengjamin terlaksananya tertib terkhususnya pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
administrasi dan pengelolaan barang milik daerah (aset) Daerah Kota Palangka Raya, fenomena yang terjadi
diperlukan adanya kesamaan persepsi dan secara sampai pada saat ini masih ada yang melakukan
integral dan menyeluruh dari unsur – unsur yang terkait penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan dalam
dalam pengelolaan barang milik daerah (Sopingi, BA, SH, pengelolaan barang milik daerah (aset), lebih konkritnya
2014) belum memahami sepenuhnya (Peraturan Menteri
Dalam Negeri, 2016) seperti halnya: Penelantaran aset
Barang Milik Daerah (aset) sangatlah penting sebagai
daerah, Penyalahgunaan kewenangan
salah satu alat penyelenggaraan roda pemerintahan guna
dalammenggunakan barang milik daerah untuk
mendukung pelayanan kepada masyarakat atau
kepentingan pribadi yang mana dapat merugikan daerah
stakeholder. Ironisnya, walaupun memegang peranan
serta kepentingan masyarakat.
penting, seringkali Barang Milik Daerah (aset) belum
dikelola secara transparan dan akuntabel.Padahal Adapun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
Penatausahaan dan pelaporan Barang Milik Daerah Barang Milik Daerah yang didapat oleh peneliti
(aset) sangat berarti bagi kewajaran laporan keuangan berdasarkan observasi langsung ke Badan Pengelolaan
guna.Kesalahan dalam Pengelolaan Barang Milik Daerah Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya yang
dapat mengakibatkan kesalahan materiil karena nilai berkaitan dengan Siklus Penggunaaan yaitu, ada
yang diinvestasikan relatif signifikan (Chabib Sholeh dan beberapa ASN yang sudah pensiun atau pindah SOPD
Heru Rochmansjah, 2015). masih ada yang belum mengembalikan Barang Milik
Daerah berupa Kendaraan Dinas ke Badan Pengelola
Dalam Pengelolaan Barang Milik Daerah (Aset) yang
Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya, untuk
sesuai pada ketentuan (Peraturan Menteri Dalam
dilakukan pencatatan dan penunjukan pengguna baru
Negeri, 2016) ada banyak 13 (tiga belas) siklus yaitu
terhadap kenderaan dinas tersebut. Penunjukan Barang
antara lain : Pejabat pengelola barang milik daerah;
Milik Daerah kepada ASN Pemerintah Kota Palangka
Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; Pengadaan;
Raya masih da yang tidak sesuai dengan eselon atau
Penggunaan; Pemanfaatan; Pengamanan dan
jabatannya(Koswara, 2016).Permasalahan selanjutnya
Pemeliharaan; Penilaian; PemindahTanganan;
terkait dalam siklus Pemanfaatan yaitu dimana beberapa
Pemusnahan; Penghapusan; Penatausahaan; Pembinaan,
Petinggi SOPD Pemerintah Kota Palangka Raya
pengawasan dan pengendalian; Pengelolaan barang milik
melakukan kebijakan yang sifatnya tidak berdasarkan
daerah pada SOPD yang menggunakan pola pengelolaan
ketentuan (Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2016)
keuangan badan layanan umum, daerah; Barang milik
pasal 153 ayat 1 disebutkan bahwa pinjam pakai Barang
2
Yanto ES, Sihotang TL. 2022. Management of Regional Property in the Financial Management Agency and Regional Assets in the
City of Palangka Raya
3
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi, Vol 8 No 1, April 2022, Page 1 - 10 e-ISSN: 2655-8432
Fungsional yaitu berjalan dengan baik dan sebagaimana dimasukkan kedalam Buku Inventaris Barang sesuai
mestinya walaupun ada beberapa kendala yang dialami dengan jenis barangnya, lokasi penepatan barangnya
oleh Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan terdapat di unit kerja mana, hal ini dilakukan agar barang
Aset Daerah Kota Palagka Raya dalam melakukan milik daerah tersebut dapat terorganisir tersusun
Pengelolaan Barang Bilik Daerah yang sesuai dengan asas dengan rapi didalam pencatan sehingga bersifat
fungsional yaitu kendala terkait dengan belum Transfaran yang artinya semua orang bisa melihat barang
diterbitkannya pedoman teknis (Peraturan Walikota) milik daerah pada Buku Inventarisasi Barang Milik
yang mengatur secara teknis dalam Pengunaan Barang Daerah. (4) Asas Efesiensi, penggunaan Barang Milik
Milik Daerah, oleh karena hal tersebut maka kendala Daerah harus diarahkan agar Barang Milik Daerah
lainnya mengikuti seperti halnya ada beberapa pimpinan digunakan sesuai dengan batasan – batasan standar
yang masih Belum Memahami bagaimana Pengelolaan kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang
Barang Milik Daerah tersebut sesuai dengan asas penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah secara
fungsional. (2) Asas Kepastian Hukum, penggunaan optimal (Chabib Sholeh dan Heru Rochmansjah,
Barang Milik Daerah harus dilaksanakan berdasarkan 2015)Terkait dengan penerapan dalam Penggunaan
hukum dan perundang – undangan yang dapat dijabarkan Barang Milik Daerah pada Asas Efisiensi yaitu berjalan
melalui Peraturan Daerah (Chabib Sholeh dan Heru dengan baik dan sebagaimana mestinya yaitu dilakukan
Rochmansjah, 2015).Terkait dengan penerapan dalam dengan cara membuat sisoalisasi kepada pengurus
Penggunaan Barang Milik Daerah pada Asas Kepastian barang selaku orang yang bertanggung jawab dalam
Hukum yaitu berjalan dengan baik dan sebagaimana pengelolaan barang milik daerah tersebut agar pengurus
mestinya penerapan yang dilakukan yaitu berbedopan barang ini dapat mengetahui lebih jelas tugas dan
kepada (Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2016). tanggung jawabnya dalam melakukan pengelolaan barang
Walaupun ada beberapa kendala yang dialami yaitu milik daerah khususnya dalam penggunaan yang
kendala terkait dengan belum diterbitkannya pedoman berdasarkan asas efisiensi. Dan juga melakukan Rencana
teknis (Peraturan Walikota) yang mengatur secara Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) agar barang
teknis dalam Pengunaan Barang Milik Daerah, oleh milik daerah tersebut dapat direncanakan sesuai dengan
karena hal tersebut maka kendala lainnya mengikuti peruntukannya dan berdasarkan asas efisiensi. (5) Asas
seperti halnya ada beberapa pimpinan yang masih Belum Akuntabilitas, penggunaan Barang Milik Daerah harus
Memahami bagaimana Pengelolaan Barang Milik Daerah dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat (Chabib
tersebut sesuai dengan asas kepastian hukum. (3) Asas Sholeh dan Heru Rochmansjah, 2015)Terkait dengan
Transparansi, penggunaan Barang Milik Daerah harus penerapan dalam Penggunaan Barang Milik Daerah pada
dilaksanakan dengan transfaran terhadap hak Asas Akuntabilitas yaitu berjalan dengan baik dan
masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar sebagaimana mestinya penerapan yang dilakukan
(Chabib Sholeh dan Heru Rochmansjah, 2015). Terkait penggunaan Barang Milik Daerah dengan cara membuat
dengan penerapan dalam Penggunaan Barang Milik sisoalisasi kepada pengurus barang selaku orang yang
Daerah pada Asas Transfaransi yaitu berjalan dengan bertanggung jawab dalam pengelolaan barang milik
baik dan sebagaimana mestinya yaitu dilakukan dengan daerah tersebut agar pengurus barang ini dapat
cara membuat laporan Barang Milik Daerah yang membuat laporan triwulan, semesteran, dan tahunan
dituangkan kedalam Kartu Inventaris Barang yang agar dalam penggunaan Barang Milik Daerah dapat
artinya setiap jenis barang milik daerah pada Pemerintah dipertanggung jawabkan bilamana ada pemeriksaan yang
Kota Palangka Raya dilakukan pencatatan dan dilakukan oleh BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah
4
Yanto ES, Sihotang TL. 2022. Management of Regional Property in the Financial Management Agency and Regional Assets in the
City of Palangka Raya
dan juga agar penggunaan Barang Milik Daerah asli daerah (PAD) serta meningkatkan fasilitas publik.
berdasarkan asas Akuntabilitas. (6) Asas Kepastian Nilai, Konsep pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam
penggunaan Barang Milik Daerah harus didukung oleh peningkatan pendapatan asli daerah, metode
adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka pemanfaatan Barang Milik Daerah, penetapan
optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan Barang kontribusi, metode pemanfaatan Barang Milik Daerah
Milik Daerah serta penyusunan neraca (Chabib Sholeh yaitu sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan,
dan Heru Rochmansjah, 2015). Terkait dengan bangun guna serah, bangun serah guna, dan kerja sama
penerapan dalam Penggunaan Barang Milik Daerah pada infrastruktur yang satu sama lain memiliki tujuan,
Asas Kepastian nilai yaitu bahwa apa yang sudah keunggulan dan karakteristik tersendiri. Dalam rangka
dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset peningkatan pendapatan asli daerah, setiap metode
Daerah dalam penerapan Penggunaan Barang Milik pemanfaatan Barang Milik Daerah (kecuali pinjam pakai)
Daerah sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya memiliki bentuk kontribusinya masing-masing yang
yakni penerapan tersebut dilakukan rekonsiliasi yang mampu meningkatkan pendapatan daerah dan/atau
dilakukan oleh Pengurus Barang pada setiap SOPD, peningkatan aset daerah.Pemilihan metode pemanfaatan
Rekonsiliasi Barang Milik Daerah ini bertujuan untuk aset hendaknya didasarkan pada visi dan misi daerah
menyamakan perbedaan pencatatan antara laporan serta metode yang paling memberikan dampak rentetan
realisasi anggaran dengan pencatatan dalam Kartu terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Inventaris Barang. Walaupun ada beberapa kendala yang (M.Yusuf, 2015)
dialami oleh Bidang Aset pada Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kota Palagka Raya dalam
melakukan Pengelolaan Barang Milik Daerah yang sesuai
dengan asas Kepastian Hukum yaitu kendala terkait
dengan belum diterbitkannya pedoman teknis
(Peraturan Walikota) yang mengatur secara teknis
dalam Pengunaan Barang Milik Daerah, oleh karena hal Gambar 2. Bentuk Pemanfaatan BMD
tersebut maka kendala lainnya mengikuti seperti halnya
ada beberapa pimpinan yang masih Belum Memahami Dalam Siklus Pemanfaatan Barang Milik Daerah
bagaimana Pengelolaan Barang Milik Daerah tersebut berdasarkan (Pemerintah Pusat, 2014) Tentang Asas
sesuai dengan asas kepastian nilai. Pengeloaan Barang Milik Daerah ada 6 (enam) asas yang
menjadi pedoman antara lain: (1) Asas Fungsional,
2. Asas Dalam Pemanfaatan Barang Milik berdasarkan penerapan dalam Pemanfaatan Barang Milik
Daerah Daerah pada Asas Fungsional yaitu bahwa apa yang
Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) adalah sudah dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan
pendayagunaan Barang Milik Daerah (BMD) yang tidak Aset Daerah sudah berjalan dengan sebagaimana
digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi mestinya yakni penerapan tersebut dilakukan
satuan kerja perangkat daerah dan/atau optimalisasi berdasarkan petunjuk Kuasa Pengguna Barang
Barang Milik Daerah dengan tidak mengubah status (Walikota) sesuai dengan fungsi dan wewenangnya, dan
kepemilikannya (Pemerintah Pusat, 2014). juga dilakukan berdasarkan (Peraturan Menteri Dalam
Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) memberikan Negeri, 2016). Walaupun sudah diterapkan dengan baik
peluang bagi daerah untuk meningkatkan pendapatan Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
5
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi, Vol 8 No 1, April 2022, Page 1 - 10 e-ISSN: 2655-8432
Daerah Kota Palangka Raya juga memiliki kendala yaitu tersebut sering terjadi double catat dalam melakukan
ada beberapa Pimpinan SOPD yang masih belum pencatatan ke dalam Buku Inventarisasi Barang. (4) Asas
melaksanakan Pemanfaatan Barang Milik Daerah Efesiensi, Pemanfaatan Barang Milik Daerah berdasarkan
tersebut berdasarkan Asas Fungsional atau asas efesiensi sudah berjalan dengan baik hanya saja ada
penerapannya hanya mengacu kepada kepentingan beberapa kendala yang memang harus perbaiki atau
pribadi (politis). (2) Asas Kepastian Hukum, ditingkatkan lagi di dalam siklus Pemanfaatan Barang
Pemanfaatan Barang Milik Daerah berdasarkan asas Milik Daerah misalnya Pemerintah Kota Palangka Raya
Kepastian Hukum pada Badan Pengelola Keuangan dan melalui Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kota Palangka Raya sudah berjalan dengan Aset Daerah Kota Palangka Raya selaku (Leading Sactor)
baik hanya saja ada beberapa kendala yang dialami antara dalam melakukan Pengelolaan Barang Milik Daerah
lain tidak adanya panduan teknis terkait dengan dapat melakukan sosialisasi kepada semua Satuan
Pemanfaatan Barang Milik Daerah yang berasaskan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kota Palangka
Kepastian Hukum. Oleh karena hal tersebut Pemerintah Raya, tidak terkecuali Kepala Dinas/Badan ikut serta
Kota Palangka Raya secepatnya dapat membuat dasar dalam sosialisasi terkait dengan tata aturan dalam
atau payung hukum berupa Peraturan Walikota Pengelolaan Barang Milik Daerah khususnya terkait
Palangka Raya terkait dengan Pengelolaan Barang Milik dengan Pemanfaatan Barang Milik Daerah agar tidak ada
Daerah agar Bidang Aset pada Badan Pengelola lagi Pegawai/Pejabat yang tidak memahami aturan
Keuangan dapat dengan mudah melakukan pemnfaatan terkait dengan Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Barang Milik Daerah yang berasaskan kepastian hukum
artinya dapat membijaki bilamana ada kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya secepatnya membuat
pimpinan yang tidak berdasarkan pedoman teknis atau menerbitkan dasar hukum turunan dari (Peraturan
(Peraturan Walikota Palangka Raya). (3) Asas Menteri Dalam Negeri, 2016) Walikota Palangka Raya,
Transfaransi, Pemanfaatan Barang Milik Daerah pada berupa Peraturan Walikota Palangka Raya terkait
Asas Transfaransi yaitu bahwa apa yang sudah dilakukan dengan teknis dalam Pengelolaan Barang Milik Daerah
oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sudah supaya segala sesuatu penerapan Pengelolaan Barang
berjalan dengan baik sebagaimana mestinya yakni Milik Daerah itu dapat berjalan dengan lebih baik dari
dilakukan dengan cara membuat laporan Kartu sebelumnya dan dapat menjadi pedoman bilamana ada
Inventarisasi Barang (KIB) tujuan dibuatnya Kartu kebijakan yang bersifat pribadi atau bersifat politis. (5)
Inventarisasi Barang ini adalah untuk dapat memilah Asas Akuntabilitas, pemanfaatan barang milik daerah
barang milik daerah sesuai dengan jenis dan juga sudah berdasarkan asas akuntabilitas yaitu antara lain
kodefikasinya sebagai bahan laporan atau pertanggung dilakukan dengan cara menyampaikan kepada pengurus
jawababan atas pemanfaatan barang milik daerah dan pinyimpan barang seluruh SOPD Kota Palangka
bilamana dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Raya untuk membuat laporan bagaimana pemanfaatan
Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan barang milik daerah yang dilakukan oleh SOPD kota
Tengah dan juga bila mana ada orang atau bahkan palangka raya, laporan tersebut dibuat dalam bentuk
masyarakat yang ingin meminta daftar barang milik triwulan, semesteran, dan tahunan yang dilakukan oleh
daerah yang di miliki oleh Pemerintah Kota Palangka pengurus barang pada setiap Satuan Organisasi
Raya, hanya saja ada beberapa kendala yang dialami oleh Perangkat Daerah (SOPD) Pemerintah Kota Palangka
Bidang Aset yaitu ada beberapa Satuan Organisasi Raya, hanya saja ada beberapa kendala antara lain ada
Perangkat Daerah (SOPD) yang melakukan inventarisasi beberapa pengurus dan penyimpan Barang Milik Daerah
6
Yanto ES, Sihotang TL. 2022. Management of Regional Property in the Financial Management Agency and Regional Assets in the
City of Palangka Raya
7
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi, Vol 8 No 1, April 2022, Page 1 - 10 e-ISSN: 2655-8432
8
Yanto ES, Sihotang TL. 2022. Management of Regional Property in the Financial Management Agency and Regional Assets in the
City of Palangka Raya
9
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi, Vol 8 No 1, April 2022, Page 1 - 10 e-ISSN: 2655-8432
REFERENSI
10