http://jurmafis.untan.ac.id
Abstrak
Penelitian ini membahas Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah Di Kabupaten Sanggau Tahun 2014. Berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 21 Tahun 2013
tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Dearah Kabupaten Sanggau bertujuan agar tercapainya pelaksanaan urusan pemerintahan mengenai pengelolaan
keuangan dan asset daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pengelolaan aset daerah berupa rumah dinas yang telah dilaksanakan pada BPKAD di
Kabupaten Sanggau dan untuk menganalisis faktor yang menghambat proses pengelolaan asset daerah dalam
perencanaan pembangunan rumah dinas pada BPKAD Di Kabupaten Sanggau. Teori utama yang digunakan
adalah mengenai unsur pelaksanaan pengelolaan. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Pengelolaan barang milik daerah pada Di BPKAD Kabupaten Sanggau belum sepenuhnya terlaksana dengan
baik sesuai PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Permendagri Nomor
17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, Perda Kabupaten Sanggau Nomor
17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. Hal tersebut dikarenakan dalam perencanaan
kebutuhan dan penganggaran pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau masih terdapat ketidaktaatan dari
SKPD dalam penyampaian RKA-SKPD untuk tepat waktu serta masih ditemukan jumlah serta kualitas barang
tidak sesuai dengan standarisasi.
Abstract
This study discusses the Local Government Asset Management In Asset Management Agency Regions Financial
and 2014. In Sanggau Sanggau Pursuant to Regulation No. 21 Year 2013 on Organizational Structure, Duty,
Function and Administration of Finance and Asset Management Agency Sanggau strip aims to achieve
implementation of government affairs regarding finance and asset management area in the local Government
Sanggau. The purpose of this study was to describe the management of local assets such as home offices that
have been implemented in BPKAD in Sanggau and to analyze the factors that hinder the process of asset
management in the area of development planning at the official residence BPKAD In Sanggau. The main theory
used is the element management implementation. This study uses a qualitative method of data collection
techniques such as observation, interviews and documentation. The results showed that the management of
goods belonging to the area on In BPKAD Sanggau not carried out properly in accordance Regulation No. 27
Year 2014 concerning Management of State / Regional Regulation No. 17 Year 2007 on Technical Guidelines
for Management of Regional Regulation Sanggau District No. 17 year 2007 on Regional Property Management.
That is because in the planning and budgeting requirement for local governments Sanggau still contained in the
delivery of disobedience of RKA SKPD-SKPD to timely and still found the number and quality of the goods
does not comply with standards
1
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
A. PENDAHULUAN jendral/sekretaris
kementerian/menko/sestama, jaksa agung
1. Latar Belakang Penelitian muda pembinaan/pimpinan kesekretariatan/
Dalam rangka menjamin kepaniteraan. Kuasa pengguna barang pada
terlaksananya tertib pengelolaan barang unit pusat dijabat oleh kepala biro yang
milik negara/daerah sangat penting adanya menangani pengelolaan barang milik
kesamaan presepsi dan langkah secara negara/daerah.
menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait Berdasarkan tujuan yang tercantum
dalam pengelolaan barang milik dalam batang tubuh UUD 1945 maka bagi
negara/daerah. pemerintah penting untuk mendukung dan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor menciptakan sumber daya manusia (SDM)
27 Tahun 2014 tentang pengelolaan barang yang berkualitas dan berkompeten,
milik negara/daerah dengan jelas khususnya bagi aparat maupun birokrat
dinyatakan bahwa Menteri Keuangan yang ada di pemerintahan daerah. Selain
selaku bendahara umum negara adalah itu, dukungan lain yang perlu negara
pengelola barang milik negara, berikan ialah fasilitas yang memadai guna
menteri/pemimpin lembaga adalah menunjang kinerja aparat maupun birokrat
pengguna barang milik negara. tersebut sehingga tujuan yang telah
Selanjutnya dalam Peraturan Menteri direncanakan dapat mengenai sasaran.
Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Perencanaan dimaksudkan untuk
cara pelaksanaan pembangunan, meminimalisir kesalahan, terlepas dari cara
pemanfaatan, dan pemindahtanganan individu dalam melaksanakan tugasnya
barang milik negara/daerah, menyatakan masing-masing.
bahwa pejabat pengelolaan barang milik Oleh sebab itu, pengelolaan asset
negara/daerah adalah menteri keuangan daerah merupakan bagian yang sangat
sebagai pengelola barang dalam penting dan tidak terpisahkan dari
melaksanakan kewenangan dan manajemen pengelolaan keuangan dan
tanggungjawabnya secara fungsional secara umum yang terkait dengan
dilaksanakan oleh Direktur Jendral administrasi pembangunan daerah
Pembinaan Kekayaan Negara. khususnya yang berkaitan dengan nilai aset,
Menteri/pimpinan lembaga sebagai pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset
pengguna barang dalam menjalankan dalam neraca, maupun dalam penyusunan
kewenangan dan tanggungjawabnya secara prioritas dalam pembangunan. Sementara
fungsional dilaksanakan oleh sekretaris itu pengelolaan aset kedepan lebih
2
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
ini meliputi seluruh kekayaan alam dan oleh pejabat dalam penggunaan dan
geografis kewilayahan. Contohnya pemanfaatan kekayaan daerah, sedangkan
adalah tanah, hutan, tambang, gunung, akuntabilitas hukum terkait dengan
pantai, dan peninggalan bersejarah jaminan adanya kepatuhan terhadap
yang menjadi kewenangan daerah; hukum dan peraturan yang berlaku.
2. Kekayaan yang telah dan akan dimiliki 2. Akuntabilitas Proses
baik yang berasal dari pembelian Akuntabilitas proses terkait dengan
maupun yang akan dibangun sendiri. dipatuhinya prosedur yang digunakan
Kekayaan jenis ini berasal dari dalam melaksanakan pengelolaan
aktivitas pemerintah daerah yang kekayaan daerah.
didanai oleh APBD serta kegiatan 3. Akuntabilitas Kebijakan
ekonomi daerah lainnya. Contohnya Akuntabilitas kebijakan terkait dengan
adalah jalan, jembatan, dan kendaraan pertanggungjawaban pemerintah daerah
(Soleh dan Rochmansjah, 2010:151). terhadap DPRD dan masyarakat luas atas
b. Pelaksanaan kebijakan-kebijakan perencanaan,
Kekayaan milik daerah harus dikelola pengadaan, pendistribusian penggunaan
secara optimal dengan memperhatikan atau pemanfaatan kekayaan daerah,
prinsip efisiensi, afektivitas, transparansi, pemeliharaan sampai pada penghapusan
dan akuntabilitas. Hal yang cukup penting barang daerah (Soleh dan Rochmansjah,
diperhatikan oleh pemerintah daerah adalah 2010:153).
perlunya dilakukan perencanaan terhadap c. Pengawasan
biaya operasi dan pemeliharaan untuk Pengawasan yang ketat perlu dilakukan
setiap kekayaan yang dibeli atau diadakan. sejak tahap perencanaan hingga
Hal ini disebabkan seringkali biaya operasi penghapusan aset. Keterlibatan auditor
atau pemeliharaan tidak dikaitkan dengan internal dalam proses pengawasan ini
belanja investasi atau modal. Pengelolaan sangat penting untuk menilai konsistensi
aset atau kekayaan daerah harus memenuhi antara praktik yang dilakukan oleh
prinsip akuntabilitas publik. Akuntabilitas pemerintah daerah dengan standar yang
publik yang harus dipenuhi paling tidak berlaku. Selain itu, auditor internal juga
meliputi: penting keterlibatannya untuk menilai
1. Akuntabilitas Kejujuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan
Akuntabilitas Hukum menyangkut pengakuan aset,
Akuntabilitas kejujuran terkait dengan pengukurannya, dan penilaiannya.
penghindaran penyalahgunaan jabatan Pengawasan diperlukan untuk menghindari
4
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
5
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
8
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
Sebagai pelengkap dari teknik serta kewajiban dari tiap-tiap bagian dalam
pengumpulan data melalui wawancara dan pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan
observasi, studi dokumentasi merupakan barang milik daerah di Kabupaten Sanggau
teknik pengumpulan data yang tidak dapat berada dibawah kewenangan Badan
ditinggalkan dalam setiap penelitian. Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Melalui studi dokumentasi, peneliti Kabupaten Sanggau. Akan tetapi secara
mengumpulkan data dan informasi dari teknis urusan pengelolaan barang milik
dokumen resmi, seperti laporan yang daerah merupakan tugas dan
berkaitan dengan masalah penelitian. Data tanggungjawab Kepala Bidang Aset dengan
dan informasi tersebut kemudian dipelajari dibantu oleh Subbidang Pengendalian Aset
oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan Subbidang penatausahaan Aset pada
yang lebih mendalam terhadap persoalan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
yang diteliti. Daerah Kabupaten Sanggau.
Dokumen yang dipelajari oleh peneliti Pengelolaan barang milik daerah untuk
terkait penelitian mengenai pengamatan dan masing-masing SKPD ditentukan melalui
pemeliharaan rumah dinas ini berupa SK Bupati Sanggau setiap tahunnya. Dalam
peraturan perundang-undangan dan laporan. SK tersebut juga termuat uraian tugas dari
Dokumen-dokumen tersebut adalah Kepala Subbidang Pengendalian Aset dan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun Subbidang penatausahaan Aset. Secara
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik umum Bidang Pengendalian Aset bertugas
Negara/Daerah, Peraturan Daerah dalam urusan dibidang pengelolaan aset
Kabupaten Sanggau Nomor 17 tahun 2007 daerah.
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah Berdasarkan uraian tugas pokok dan
dan Peraturan Daerah Kabupaten fungsi BPKAD sesuai dengan Peraturan
Sanggau.dan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Bupati Sanggau Nomor 21 Tahun 2013
perubahan atas Peraturan Daerah tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok,
Kabupaten Sanggau Nomor 17 tahun 2007 Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan
Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Keuangan dan Aset Dearah Kabupaten
Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau. Sanggau. Setiap pimpinan unit/satuan
Struktur organisasi mengandung makna organisasi dalam lingkungan Badan
mengenai hubungan dan hierarki antara satu berkewajiban melaksanakan tugas sesuai
bagian dengan bagian yang lain dalam suatu rincian tugas yang telah ditetapkan dan
organisasi. Selain itu, melalui struktur bertanggungjawab kepada atasan langsung
organisasi juga diketahui tanggungjawab dengan menyampaikan laporan secara
9
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
tertulis hasil pelaksanaan tugas secara cepat yang bersangkutan masih memegang
dan tepat. Hal ini bertujuan agar jabatan tertentu.
tercapainya pelaksanaan urusan Berdasarkan laporan Kepala Sub
pemerintahan mengenai pengelolaan Bidang Aset tahun 2014, Rumah
keuangan dan aset daerah pada Pemerintah Negara Golongan I Type A
Daerah Kabupaten Sanggau. Permanen di Kabupaten Sanggau
Barang milik daerah adalah semua terdapat 1 buah yang berada di jalan
barang yang dibeli atau diperoleh atas K.H Dewantara Kelurahan Ilir Kota
beban APBD atau berasal dari perolehan Kecamatan Kapuas merupakan
lainnya yang syah. Tersedianya barang Rumah Dinas Bupati Sanggau.
milik negara dan milik daerah ini adalah 2. Rumah Negara Golongan II adalah
dalam rangka memenuhi kebutuhan yang rumah negara yang mempunyai
mendesak untuk mendukung pembangunan hubungan dengan yang tidak dapat
secara nasional maupun secara dipisahkan dari suatu instansi dan
lokal/daerah, dan dalam rangka hanya disediakan untuk didiami
meningkatkan perekonomian dan oleh pegawai negeri dan apabila
kesejahteraan masyarakat, maka dengan ini sudah berhenti atau pensiun rumah
pemerintah harus menyediakan sarana dan dikembalikan pada negara.
prasarana baik pusat maupun daerah untuk Berdasarkan laporan Kepala Sub
melaksanakan tugas. Rumah dinas adalah Bidang Aset tahun 2014, Rumah
salah satu sarana yang mendukung dalam Negara Golongan II Type A
melaksanakan tugasnya bagi pejabat. Istilah Permanen di Kabupaten Sanggau
rumah dinas ini dalam Peraturan terdapat 4 buah, masing - masing
Pemerintah No. 40 Tahun 1994 yang peruntukkannya adalah 1). Rumah
dirubah dengan Peraturan Pemerintah No Dinas Wakil Bupati; 2) Rumah
31 Tahun 2005 Tentang Rumah Negara, Dinas Pimpinan DPRD; 3) Rumah
yang disebut dengan istilah rumah terbagi Dinas Wakil Pimpinan DPRD dan
menjadi: 4) Rumah Dinas Wakil Pimpinan
1. Rumah Negara Golongan I adalah DPRD.
rumah negara yang dipergunakan bagi 3. Rumah Negara Golongan III, rumah
pemegang jabatan tertentu dan karena yang tidak termasuk golongan I dan
sifat jabatannya harus bertempat II dan bisa dijual kepada
tinggal di rumah tersebut, serta hak penghuninya.
penghuninya terbatas selama pejabat
10
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
jumlah serta kualitas barang tidak sesuai adalah tanah, hutan, tambang, gunung,
dengan standarisasi. Keberadaan Badan pantai, dan peninggalan bersejarah yang
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menjadi kewenangan daerah;
Kabupaten Sanggau sebagai lembaga yang 2. Kekayaan yang telah dan akan
memiliki kapasitas mengelola barang milik dimiliki baik yang berasal dari
daerah cukup berarti untuk menjalankan pembelian maupun yang akan dibangun
fungsi dan peranananya secara optimal sendiri. Kekayaan jenis ini berasal dari
demi keberlangsungan pembangunan. aktivitas pemerintah daerah yang didanai
Perencanaan yaitu Pemerintah oleh APBD serta kegiatan ekonomi
daerah perlu membuat perencanaan daerah lainnya. Contohnya adalah jalan,
kebutuhan aset yang digunakan sebagai jembatan, dan kendaraan (Soleh dan
rujukan dalam pengadaan aset daerah Rochmansjah, 2010:151).
Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah
daerah kemudian mengusulkan anggaran 4.2.1.2. Pemanfaatan
pengadaannya. Dalam hal ini masyarakat Pemanfaatan barang milik daerah
dan DPRD perlu melakukan pengawasan pada Pemerintah Daerah Kabupaten
mengenai apakah aset yang direncanakan Sanggau dilaksanakan berdasarkan
untuk dimiliki daerah tersebut benar-benar pertimbangan teknis dengan
dibutuhkan daerah. Seandainya memang memperhatikan kepentingan daerah dan
dibutuhkan, maka pengadaannya harus kepentingan umum. Pemanfaatan barang
dikaitkan dengan cakupan layanan yang milik daerah berupa tanah dan/atau
dibutuhkan dan diawasi apakah ada bangunan, selain tanah dan/atau bangunan
penggelembungan dalam rencana yang dipergunakan untuk menunjang
pengadaan atau pembelian tersebut. Setiap penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
pengadaan atau pembelian barang baru SKPD, dilaksanakan oleh pengguna setelah
harus dicatat dan terdokumentasi dengan mendapat persetujuan pengelola.
baik dalam sistem database kekayaan atau Pemanfaatan Kekayaan milik daerah
aset daerah. Pada dasarnya, kekayaan harus dikelola secara optimal dengan
daerah dapat diklasifikasikan menjadi dua memperhatikan
jenis yaitu : prinsip,efisiensi,afektivitas,transparansi,
1. Kekayaan yang sudah ada (eksis) dan akuntabilitas.
sejak adanya daerah tersebut. Kekayaan Pemanfaatan barang milik daerah
jenis ini meliputi seluruh kekayaan alam berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
dan geografis kewilayahan. Contohnya dipergunakan untuk menunjang
14
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dan/atau kegiatan, apakah sudah sesuai
SKPD, dilaksanakan oleh pengelola setelah dengan peraturan perundangundangan.
mendapat persetujuan Bupati Sanggau. Pengelola berwenang untuk
Pemanfaatan barang milik daerah selain melakukan pemantauan dan investigasi atas
tanah dan/atau bangunan yang tidak pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan
dipergunakan untuk menunjang pemindahtanganan Barang Milik Daerah,
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam rangka penertiban penggunaan,
SKPD, dilaksanakan oleh pengguna setelah pemanfaatan, dan pemindahtanganan
mendapat persetujuan pengelola. Kegiatan Barang Milik Daerah sesuai ketentuan yang
pemanfaatan barang terdiri dari : sewa, berlaku. Pengelola dapat meminta aparat
pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan dan pengawas fungsional untuk melakukan
bangun guna serah serta bangun serah guna. audit atas pelaksanaan penggunaan,
pemanfaatan, dan pemindahtanganan
4.2.1.2. Pembinaan, Pengendalian dan Barang Milik Daerah.
Pengawasan Pengawasan yang ketat perlu
Upaya yang dilakukan PEMKAB dilakukan sejak tahap perencanaan hingga
Kabupaten Sanggau untuk menjamin penghapusan aset. Keterlibatan auditor
kelancaran penyelenggaraan pengelolaan internal dalam proses pengawasan ini
barang milik daerah secara berdayaguna sangat penting untuk menilai konsistensi
dan berhasil guna, maka fungsi pembinaan, antara praktik yang dilakukan oleh
pengawasan dan pengendalian sangat pemerintah daerah dengan standar yang
penting untuk menjamin tertib administrasi berlaku. Selain itu, auditor internal juga
pengelolaan barang milik daerah. penting keterlibatannya untuk menilai
Pembinaan merupakan usaha atau kegiatan kebijakan akuntansi yang diterapkan
melalui pemberian pedoman, bimbingan, menyangkut pengakuan aset,
pelatihan, dan supervisi. Pengendalian pengukurannya, dan penilaiannya.
merupakan usaha atau kegiatan untuk Pengawasan diperlukan untuk menghindari
menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan penyimpangan dalam setiap fungsi
yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan pengelolaan atau manajemen aset daerah
rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan (Soleh dan Rochmansjah,2010:154).
merupakan usaha atau kegiatan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas
15
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 6 Nomor 2 Edisi Juni 2017
http://jurmafis.untan.ac.id
Alwi, Hasan, et al. 2000. Tata Bahasa Baku ------------ 2008. Metode Penelitian
Bahasa Indonesia Edisi ke 3. Jakarta :Balai Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Pustaka. Alfabeta.
Erni dan Kurniawan. 2005. Prinsip-prinsip Sulistiany, R. 1999. Potret Jalanan. Jakarta:
Manajemen. P.T. Balai Pustaka.
20
FRANSISKUS ARIE RENDRA, NIM. E42010021
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat