Anda di halaman 1dari 15

Jurnal S-1 Governance

http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


PARIWISATA OLEH DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA
KABUPATEN SINTANG

Yulia Anggraini*1
E1032161046

Dra. Endang Indri Listiani, M.Si2 Dr. Ira Patriani, M.Si2


*Email:yuliaanggraini746@gmail.com

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak
2. Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tanjungpura Pontianak

ABSTRAK

Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai proses dan faktor-faktor
yang mempengaruhi penyelenggaraan kewenangan urusan pemerintahan bidang pariwisata oleh
pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sektor pariwisata belum memberikan kontribusi yang berarti terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sintang bahkan dalam penelitian ini ditemukan bahwa
masih adanya tumpang tindih kewenangan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kaitan
dengan penerapan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Hal tersebut terungkap bahwa berdasarkan
aspek faktor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pariwisata
yang mencakup 4 bagian yaitu Bentuk Komunikasi, Unsur Disposisi, Sumber Daya dan Aspek
Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata belum berjalan secara optimal. Bentuk
Komunikasi seperti rapat-rapat rutin, pembentukan panitia, diskusi-diskusi serta konsultasi kegiatan
masih jarang dilakukan. Unsur Disposisi terutama respons implementor terhadap kebijakan yang akan
mempengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan cukup tinggi, sedangkan pemahamannya
terhadap kebijakan serta intensitas disposisi implementor, yakni prefensi nilai yang dimiliki oleh
implementor cukup baik. Sumber Daya penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata di
Kabupaten Sintang seperti anggaran dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana masih belum
memadai. Kemudian Aspek Struktur Organisasi yaitu SOP, pembagian kewenangan dan uraian tugas
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pariwisata di Kabupaten Sintang masih belum lengkap.
Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan pemerintah Kabupaten Sintang khususnya Dinas
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata dapat segera menyelesaikan persoalan terkait kewenangan dalam
pengelolaan Destinasi Wisata, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengajukan Ijin
Usaha Pengelolaan Wisata Alam (IUPWA) kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kemudian komunikasi antara Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata dengan para pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata Kabupaten Sintang perlu lebih
dioptimalkan lagi, serta peningkatan sumber daya penting penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Bidang Pariwisata seperti anggaran dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.

Kata Kunci : Pariwisata, Kewenangan, Pemerintah Daerah, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

ABSTRACT

The writing of this research aims to provide an understanding of the processes and factors that
influence the administration of governmental affairs in the tourism sector by the local government,
especially Youth, Sports and Tourism Office of Sintang Regency. The method used in this research is
descriptive with qualitative analysis. Research results indicate that the tourism sector has not made a
significant contribution to Locally-Generated Revenue of Sintang Regency, there is still an
overlapping authority in the administration of governmental affairs in relation to the application of
Law Number 23 of 2014. The revelation is based on the aspects of the factors that influence the
implementation of governmental affairs in the tourism sector which includes 4 parts, namely Forms of
Communication, Elements of Disposition, Resources and Aspects of the Organizational Structure of
Youth, Sports and Tourism Office has not been running optimally. Forms of communication, such as
routine meetings, committee formation, discussions and activity consultations are still rare.
Disposition elements, especially the implementer's response to policies that will affect their
willingness to implement policies are quite high, while their understanding of the policies and the
intensity of the implementer's disposition, namely the value preference possessed by the implementer
is quite good. Resources for administering Governmental Affairs in the Tourism Sector in Sintang
Regency, such as budget and human resources as well as facilities and infrastructure, are still
inadequate. Then, the Organizational Structure Aspects, namely SOP, division of authority and job
descriptions of organizing governmental affairs in the tourism sector in Sintang Regency are still
incomplete. It is recommended that Sintang Regency government, especially Youth, Sports and
Tourism Office, can immediately resolve problems related to authority in managing tourist
destinations. One of the efforts that can be made is to apply for Nature Tourism Management Business
Permit to Ministry of Environment and Forestry. Furthermore, the communication between Youth,
Sports and Tourism Office and the parties related to the implementation of Governmental Affairs in
the Tourism Sector of Sintang Regency needs to be further optimized. Important resources for the
administration of Governmental Affairs in the Tourism Sector such as budget and human resources as
well as facilities and infrastructure need to be improved.

Keywords: Tourism, Authority, Local Government, and Locally-Generated Revenue

1. PENDAHULUAN Pusat, Daerah provinsi, dan Daerah


kabupaten/kota. Sedangkan urusan
Berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang
pemerintahan umum adalah urusan yang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
menjadi kewenangan Presiden sebagai
Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa
kepala pemerintahan. Presiden dalam
Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan
pelaksanaan urusan pemerintahan umum di
pemerintahan absolut, urusan
Daerah melimpahkan kepada gubernur
pemerintahan konkuren, dan urusan
sebagai kepala pemerintahan provinsi dan
pemerintahan umum. Urusan Pemerintahan
kepada bupati/wali kota sebagai kepala
Absolut adalah urusan yang sepenuhnya
pemerintahan kabupaten/kota.
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Urusan pemerintahan konkuren yang
Urusan pemerintahan konkuren adalah
menjadi kewenangan Daerah terdiri atas
urusan yang dibagi antara Pemerintah
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

Pemerintahan Pilihan. Urusan Urusan Pariwisata di Kabupaten Sintang


Pemerintahan Wajib terdiri atas; (1) Tahun 2019.
Urusan Pemerintahan yang berkaitan Pariwisata merupakan sektor
dengan Pelayanan Dasar dan (2) Urusan potensial di Kabupaten Sintang untuk
Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan dikembangkan menjadi sumber
Pelayanan Dasar. pendapapatan daerah, akan tetapi selama
Selanjutnya, untuk urusan ini, sektor tersebut belum memiliki
pemerintahan pilihan terdiri atas: Urusan kontribusi yang besar terhadap
Kelautan dan Perikanan, Urusan peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Pariwisata, Urusan Pertanian, Urusan (PAD) Kabupaten Sintang. Hal ini
Perdagangan, Urusan Industri dan Urusan tercermin dari kontribusi sektor pariwisata
Transmigrasi. Berdasarkan uraian tersebut, terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten
walaupun Urusan Pariwisata merupakan Sintang tahun 2019 yang masih kecil yaitu
urusan Pilihan, namun sektor ini hanya 2 %. Selain itu kontribusinya
memegang peranan penting dalam terhadap Pendapatan Asli Daerah juga
pembangunan daerah, terutama dikaitkan relatif kecil. Padahal, sektor pariwisata
dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat menjadi sektor unggulan dalam
maupun peningkatan ekonomi masyarakat. pergerakan perekonomian daerah jika
Memperhatikan ketentuan urusan dikelola dengan program dan direncanakan
pemerintahan bidang pariwisata, dapat secara menyeluruh. Keunggulan letak
diketahui bahwa kewenangan pemerintah geografis yang dimiliki Kabupaten Sintang
kabupaten/kota dalam pelaksanaan urusan dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi
pemerintahan di bidang pariwisata cukup pengembangan sektor pariwisata. Untuk
luas. Kabupaten Sintang merupakan salah menuju ke tujuan pengembangan
satu kabupaten di Kalimantan Barat yang pariwisata yang terintegrasi, terencana dan
terus berupaya untuk menggalakkan sektor komperhensif di Kabupaten Sintang,
pariwisata. Namun demikian, dalam berbagai kendala serta permasalahan yang
melaksanakan urusan pemerintahan bidang ada perlu mendapat perhatian, perhitungan,
pariwisata tersebut, Pemerintah Kabupaten serta pemecahan tersendiri.
Sintang masih menghadapi kendala. Hal Salah satu kendala yang masih
ini terlihat dari masih belum optimalnya dihadapi untuk pengembangan sektor
Capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) pariwisata di Kabupaten Sintang adalah
belum tersedianya aparatur yang
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

mempunyai kemampuan yang memadai Sintang maupun terhadap pendapatan


dalam mengembangkan potensi masyarakat.
kepariwisataan yang ada. Hal ini terlihat
2. KAJIAN TEORI
dari tingkat pendidikan rata-rata pegawai
Menurut Sarundajang (2000, 18)
yaitu setingkat SLTA. Selain itu, dilihat
pembagian urusan pemerintahan ditempuh
dari bidang ilmu yang dimiliki, tidak
melalui mekanisme penyerahan dan atau
terdapat pegawai yang berasal dari lulusan
pengakuan atas usul Daerah terhadap
jurusan Pariwisata.
bagian urusan-urusan pemerintah yang
Permasalahan lain berkenaan dengan
akan diatur dan diurusnya. Berdasarkan hal
pengembangan sektor pariwisata di
tersebut, kemudian muncul konsep
Kabupaten Sintang adalah potensi objek
pendelegasian wewenang dalam organisasi
wisata tidak diikuti dengan peningkatan
pemerintahan. Dalam proses pendelegasian
kualitas objek dan daya tarik wisata,
wewenang, Pemerintah harus melakukan
seperti kebersihan, perawatan dan
verifikasi terlebih dahulu sebelum
pemeliharaan objek, atraksi wisata serta
menyerahkan atas bagian urusan-urusan
industri kerajinannya. Seringkali
yang akan dilaksanakan oleh daerah.
pembangunan dan penataan suatu objek
Sebagaimana telah dikemukakan
wisata oleh pemerintah Kabupaten Sintang
sebelumnya bahwa berdasarkan Undang-
akhirnya terlantar karena kurangnya
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pembagian
pemeliharaan dan perawatan.
Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata
Kondisi tersebut tentunya merupakan
meliputi (1) Destinasi Pariwisata, (2)
tantangan tersendiri bagi pemerintahan
Pemasaran pariwisata, (3) Pengembangan
Kabupaten Sintang, khususnya Dinas
Ekonomi Kreatif dan (4) Pengembangan
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata sebagai
Sumber Daya Pariwisata.
unit kerja yang secara langsung menangani
Keberhasilan penyelenggaraan urusan
Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata di
pemerintahan bidang pariwisata oleh
Kabupaten Sintang. Oleh karena itu,
pemerintah kabupaten/kota akan
diperlukan kebijakan-kebijakan dalam
ditentukan oleh banyak variabel atau
mengoptimalkan penyelenggaraan Urusan
faktor, dan masing- masing variabel
Pemerintahan Bidang Pariwisata, sehingga
tersebut saling berhubungan satu sama
dapat memberikan kontribusi baik terhadap
lain.
pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

Menurut Widodo (2006, 96) teori menjadi tujuan dan sasaran kebijakan
implementasi dari Model Edward III dapat dicapai sesuai yang diharapkan.
mengajukan empat faktor atau variabel Komunikasi kebijakan memiliki
yang berpengaruh terhadap keberhasilan beberapa macam dimensi, antara lain
atau kegagalan implementasi kebijakan. dimensi transformasi (transmission),
Empat variabel atau faktor tadi antara lain kejelasan (clarity), dan konsistensi
meliputi variabel atau faktor (consistency).
communication, resources, dispositions, 2. Sumber Daya
dan bureaucratic structure. Faktor sumber daya penyelenggaraan
1. Faktor komunikasi urusan pemerintahan bidang
Komunikasi penyelenggaraan urusan pariwisata oleh pemerintah
pemerintahan bidang pariwisata oleh kabupaten/kota juga mempunyai
pemerintah kabupaten/kota diartikan peranan penting. Bagaimanapun jelas
sebagai proses penyampaian informasi dan konsistennya ketentuan- ketentuan
komunikator kepada komunikan. atau aturan-aturan, serta
Komunikasi penyelenggaraan urusan bagaimanapun akuratnya penyampaian
pemerintahan bidang pariwisata oleh ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan
pemerintah kabupaten/kota berarti tersebut, jika para pelaksana kebijakan
merupakan proses penyampaian yang bertanggung jawab untuk
informasi kebijakan dari pembuat melaksanakan kebijakan kurang
kebijakan (policy maker) kepada mempunyai sumber-sumber daya
pelaksana kebijakan (policy untuk melakukan pekerjaan secara
implementors). Informasi kebijakan efektif, maka penyelenggaraan urusan
publik perlu disampaikan kepada pemerintahan bidang pariwisata oleh
pelaku agar para pelaku kebijakan pemerintah kabupaten/kota tersebut
dapat mengetahui, memahami apa tidak akan efektif. Sumberdaya
yang menjadi isi, tujuan, arah, sebagaimana telah disebutkan meliputi
kelompok sasaran (target groups) sumber daya manusia, sumber daya
kebijakan agar para pelaku kebijakan keuangan, dan sumber daya peralatan
dapat mempersiapkan dengan benar (gedung, peralatan, tanah dan suku
apa yang harus dipersiapkan dan cadang lain) yang diperlukan dalam
lakukan untuk melaksanakan melaksanakan kebijakan.
kebijakan publik agar apa yang
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

3. Disposisi akan memunculkan disposisi pada diri


Keberhasilan penyelenggaraan urusan pelaku kebijakan. Disposisi yang
pemerintahan bidang pariwisata oleh tinggi berpengaruh pada tingkat
pemerintah kabupaten/kota bukan keberhasilan pelaksanaan kebijakan.
hanya ditentukan oleh sejauh mana Disposisi diartikan sebagai
para pelaku kebijakan (implementors) kecenderungan, keinginan atau
mengetahui apa yang harus dilakukan kesepakatan para pelaksana
dan mampu melakukannya, tetapi juga (implementors) untuk melaksanakan
ditentukan oleh kemauan para pelaku kebijakan.
kebijakan tadi memiliki disposisi yang 4. Struktur Birokrasi
kuat terhadap kebijakan yang sedang Penyelenggaraan urusan pemerintahan
diimplementasikan. Disposisi ini bidang pariwisata oleh pemerintah
merupakan kemauan, keinginan, dan kabupaten/kota bisa jadi masih belum
kecenderungan para pelaku kebijakan efektif karena adanya ketidak efisien
untuk melaksanakan kebijakan tadi struktur birokrasi (deficiencies in
secara sungguh-sungguh sehingga apa bureaucratic structure). Struktur
yang menjadi tujuan kebijakan dapat birokrasi ini mencakup aspek- aspek
terwujud. Disposisi ini akan muncul di seperti struktur arganisasi, pembagian
antara para pelaku kebijakan, kewenangan, hubungan antara unit-
manakala akan menguntungkan tidak unit organisasi yang ada dalam
hanya organisasinya, tetapi juga organisasi yang bersangkutan, dan
dirinya. Mereka akan tahu bahwa hubungan organisasi dengan dengan
kebijakan akan menguntungkan organisasi luar dan sebagainya. Oleh
organisasi dan dirinya, manakala karena itu, struktur birokrasi
mereka cukup pengetahuan (cognitive) mencakup dimensi fragmentasi
dan mereka sangat mendalami dan (fragmentation) dan standar prosedur
memahaminya (comprehension and operasi (standar operating procedure)
understanding). Pengetahuan, yang akan memudahkan dan
pendalaman, dan pemahaman menyeragamkan tindakan dari para
kebijakan ini akan menimbulkan sikap pelaksana kebijakan dalam
menerima (accepance), acuh tak acuh melaksanakan apa yang menjadi
(neutrality), dan menolak (rejection) bidang tugasnya. Dimensi
terhadap kebijakan. Sikap itulah yang fragmentasi menegaskan bahwa
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

struktur birokrasi yang terfragmentasi 3. METODE PENELITIAN


dapat meningkatkan gagalnya Dalam penelitian ini penulis
komunikasi, di mana para pelaksana menggunakan jenis penelitian deskriptif,
kebijakan akan mempunyai dimana menurut Suryabrata (2000, 18)
kesempatan yang besar berita/instruksi secara harfiah penelitian deskriptif adalah
nya akan terdistorsi. Fragmentasi penelitian yang bermaksud untuk membuat
birokrasi ini akan membatasi deskripsi menganai situasi-situasi atau
kemampuan para pejabat pucak untuk kejadian-kejadian. Metode deskriptif
mengoordinasikan semua sumber daya dipilih karena peneliti ingin memperoleh
yang relevan dalam suatu yurisdiksi gambaran dan deskripsi fenomena yang
tertentu, akibat lebih lanjut adalah terjadi.
terjadinya ketidakefisienan dan Untuk mendapatkan informasi yang
pemborosan sumber daya langka. lebih jelas penulis menggunakan teknik
Gambar 1 wawancara dan observasi guna mendukung
Kerangka Pikir Penelitian
data lapangan yang telah didapatkan.

Identifikasi Masalah: Subjek dalam penelitian ini terdiri dari:


1. Masih belum optimalnya Capaian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) Urusan Pariwisata di Kabupaten Sintang Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan
2. Blum tersedianya dukungan sumber daya yang memadai
dalam mengembangkan potensi kepariwisataan Pariwisata Kabupaten Sintang.
3. Potensi objek wisata tidak diikuti dengan peningkatan
kualitas objek dan daya tarik wisata 1. Kepala Bidang Pariwisata Dinas
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata oleh Dinas
Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Sintang Kabupaten Sintang
Proses penyelenggaraan Faktor-faktor yang mempengaruhi 2. Kepala Seksi Promosi, Pemasaran dan
Urusan Pemerintahan penyelenggaraan Urusan
Bidang Pariwisata Pemerintahan Bidang Pariwisata Kerjasama Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Sintang
Dasar :
Undang-Undang Nomo 23 Teori :
Faktor yang 3. Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi
Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah: (1) mempengaruhi menurut Kreatif dan Kemitraan Dinas Pemuda,
Destinasi Pariwisata, (2) Edward III terdapat 4
Pemasaran pariwisata, (3) (empat) macam, yaitu Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Pengembangan Ekonomi komunikasi, disposisi,
Kreatif dan (4) Pengembangan sumber daya, dan Sintang
Sumber Daya Pariwisata struktur organisasi
4. Pelaku Usaha Jasa Pariwisata di
Output : Kabupaten Sintang
1. Teridentifikasinya hasil penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Bidang Pariwisata oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Teknik analisis data yang digunakan
Kabupaten Sintang.
2. Teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi peneliti adalah melalui pendekatan analisis
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata oleh
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Sintang. kualitatif, karena dipandu oleh fakta-fakta
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

yang ditemukan dilapangan yang mana struktur. Verifikasi dimaksudkan untuk


proses analisis data dilakukan terlebih membuat kesimpulan data yang akurat
dahulu dengan mengumpulkan data-data untuk mendukung penelitian ini.
dilapangan, kemudian dipilah-pilah sesuai
dengan apa yang menjadi pendukung 4. HASIL PENELITIAN DAN
dalam penelitian ini kemudian melakukan PEMBAHASAN
penganalisisan dengan menggunakan data 4.1. Proses Penyelenggaraan Urusan
yang diperoleh. Adapun proses analisis Pemerintahan Bidang Pariwisata
kualititaf meliputi: 4.1.1 Destinasi Wisata
1) Data Reduction (Reduksi Data) Destinasi pariwisata merupakan
Mereduksi (dalam Sugiyono 2014, unsur vital sekaligus penggerak utama bagi
92) yaitu merangkum, memilih hal-hal wisatawan dalam memutuskan perjalanan
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal dan kunjungan ke suatu daerah. Destinasi
yang penting, dicari tema dan polanya. pariwisata adalah adalah kawasan
Dengan demikian data yang telah direduksi geografis yang berada dalam satu atau
akan memberikan gambaran yang lebih lebih wilayah administratif yang
jelas, selanjutnya mencari data tambahan didalamnya terdapat daya tarik wisata,
apabila diperlukan. fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
2) Data Display (Penyajian Data) aksesibillitas, serta masyarakat yang saling
Setelah data direduksi, maka langkah terkati dan melengkapi terwujudnya
selanjutnya adalah mendisplaykan data kepariwisataan.
atau menyajikan data. Melalui penyajian Hasil wawancara dengan dengan
data tersebut, maka data teorganisasikan, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan
tersusun dalam pola hubungan, sehingga Pariwisata Kabupaten Sintang sebagai
akan semakin mudah dipahami. berikut:
3) Penyimpulan (Verifikasi)
“Untuk menunjang pembangunan
Merupakan tahap ketiga dari teknik kepariwisataan dan ekonomi kreatif di
analisis data dalam penelitian ini yaitu Kabupaten Sintang tentunya kita
harus mengetahui jumlah obyek
kegiatan analisis data untuk menarik wisata yang ada di Kabupaten Sintang
kesimpulan terhadap suatu temuan data- baik melalui keragaman potensi dan
pengembangan wisata. Dalam upaya
data dan informasi-informasi yang pengembangan kepariwisataan dan
sebelumnya telah direduksi dan disajikan ekonomi kreatif tentunya dari jumlah
potensi wisata yang ada di Kabupaten
dengan data-data yang disusun secara Sintang tersebut cermati secara teliti
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

dan akurat, sehingga akan diperoleh Sintang menurut Bulan Tahun 2019 belum
langkah-langkah sebagi upaya untuk
mencapai target yang ditetapkan. Hasil
pemetaan potensi dimaksud yang akan
di klasifikasi sesuai dengan standar wawancara dengan Kepala Seksi Promosi,
wisata yang akan dikembangkan.”
Pemasaran dan Kerjasama Dinas Pemuda,
(Wawancara pada hari Senin, 10 Mei
2020 pukul 10.00) Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Sintang esbagai berikut:
Kewenangan pengelolaan beberapa
Destinasi Pariwisata di Kabupaten Sintang “Strategi peningkatan pemasaran
dan promosi pariwisata di
tidak sepenuhnya oleh Dinas Pemuda, Kabupaten Sintang antara lain kita
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten berupaya melakukan pengembangan
pasar untuk wisatawan lokal
Sintang.
kabupaten Sintang. Jika pasar ini
Pengelolaan Destinasi Pariwisata telah tercapai sebelum kurun waktu
perencanaan maka perlu juga di
di Kabupaten Sintang masih menghadapi lakukan pengembangan pasar untuk
kendala dan permasalahan. Salah satunya wisatawan Kalimantan Barat,
Nusantara dan Luar Negeri.
adalah terkait kewenangan dalam
Pengembangan dan peningkatan
pengelolaan Kawasan Wisata Alam Bukit sistem informasi dan kualitas
pemasaran dan promosi yang efektif
Kelam yang menjadi unggulan destinasi dan kemudahan wisatawan untuk
wisata di Kabupaten Sintang. Sampai saat memperoleh tentang semua produk
wisata yang ada dan siap jual. Kita
ini masih terdapat dualisme pemungutan
juga berupaya melakukan
Retribusi yaitu antara Pemerintah peningkatan mutu jasa dan
pelayanan terhadap wisatawan yang
Kabupaten Sintang dengan Balai berkunjung ke kawasan wisata
Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Sintang. Selain itu, juga
melalui pengembangan paket paket
Kalimantan Barat. wisata di Kabupaten Sintang dengan
4.1.2 Pemasaran Pariwisata paket wista yang bervariasi baik
wisata alam, budaya, minat khusus
Pariwisata sangat erat kaitannya dengan maupun lainnya.”
pemasaran dan promosi, semakin sering (Wawancara pada hari Selasa, 11
melakukan pemasaran dan promosi baik Mei 2020 pukul 09.30)
dalam tingkat lokal maupun regional maka Dijelaskan oleh Kepala Seksi
pariwisata di daerah tersebut akan semakin Promosi, Pemasaran dan Kerjasama Dinas
dikenal. Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Dari hasil observasi Kabupaten Sintang, dari strategi tersebut di
memperlihatkan bahwa Realisasi Jumlah atas, kebijakan peningkatan pemasaran dan
Wisatawan yang datang ke Kabupaten promosi yang akan di terapkan dalam

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

pengembangan pariwisata di Kabupaten kerjasama dengan Asosiasi pariwisata dan


Sintang adalah sebagai berikut: yang berhubungan dengan pariwisata baik
“Mengembangkan segmen pasar secara nasional maupun yang ada di daerah
wisatawan Kabupaten Sintang
seperti: Masyarakat Pariwisata Indonesia
berdasarkan kawasan wisata
unggulan maupun produk wisata yang (MPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran
ditawarkan. Mengembangkan bentuk-
Indonesia (PHRI), ASITA (Asosiasi Travel
bentuk pemasaran yang disesuaikan
dengan karakteristik pasar wisatawan Agency), Lembaga sertifikasi Profesi
yang menjadi sasaran di kawasan
Pariwisata dan Lembaga Studi Pariwisata.
wisata unggulan. Mengembangkan
pendekatan pemasaran pariwisata 4.1.3 Pengembangan Ekonomi Kreatif
terpadu, dengan tema yang jelas,
Ekonomi kreatif dan sektor wisata
secara terorganisir, efisien, dan
efektif. Mengembangkan pemasaran merupakan dua hal yang saling
dan promosi melalui teknologi
berpengaruh dan dapat saling bersinergi
informasi dan komunikasi sehingga
bisa menjangkau wilayah yang lebih jika dikelola dengan baik.
luas. Mengembangkan suatu paket-
Pengembangan ekonomi kreatif dapat
paket wisata dengan mengelar event-
event wisata secara teratur sehingga dilakukan seiring dengan pengembangan
wisatawan yang berkunjung di
wisata.
Kabupaten Sintang dapat melihat dan
menikmati beberapa obyek wisata Salah seorang pelaku usaha wisata
secara sekaligus. Mengembangkan
di Kabupaten Sintang yang bergerak di
pola kerjasama promosi antar daerah
dan dengan dunia usaha pariwisata. bidang ekonomi kreatif menyatakan
Mengikuti pelaksanaan event promosi
sebagai berikut:
di tingkat internasional, nasional,
regional maupun penyelenggaraan “Potensi pengembangan ekonomi
kegiatan promosi dengan kreatif sebagai penggerak sektor
melaksanakan kegiatan-kegiatan wisata di Kabupaten Sintang masih
festival kepariwisataan di daerah.” belum dapat diimplementasikan
(Wawancara pada hari Selasa, 11 Mei secara optimal. Kelemahan terbesar
2020 pukul 09.30) dari pengembangan ekonomi kreatif
adalah minimnya upaya promosi dan
Dari hasil observasi Dinas Pemuda, tidak adanya link dengan industri
kreatif untuk produksi souvenir.
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Wisatawan hanya sekedar datang dan
Sintang tidak ada melakukan kegiatan pulang tanpa membawa sesuatu untuk
dikenang (memorabilia) atau untuk
kegiatan kerjasama dengan industri
dipromosikan pada calon wisatawan
pariwisata. Kegiatan Pemasaran Pemasaran lainnya.”
(Wawancara pada hari Sabtu, 16 Mei
Pariwisata oleh Dinas Pemuda, Olahraga
2020 pukul 09.30)
dan Pariwisata Kabupaten Sintang melalui Berdasarkan uraian tersebut, dapat
kerjasama seharusnya dapat dilakukan dikatakan bahwa ekonomi kreatif dan
Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

sektor wisata di Kabupaten Sintang masih lembaga pariwisata ataupun non


pariwisata dengan pihak kedua
berjalan secara terpisah. Ketiadaan
(swasta dan masyarakat) dalam
linkage antara ekonomi kreatif dan sektor pengembangan pariwisata Kabupaten
Sintang.
wisata dapat terlihat dari tiadanya tempat
(Wawancara pada hari Senin, 10 Mei
penjualan souvenir khas daerah. 2020 pukul 10.00)”
Kalaupun ada, tempat penjualan
4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
souvenir dan souvenir yang dijual
penyelenggaraan Urusan
terkesan “biasa” saja, dan dapat dengan
Pemerintahan Bidang Pariwisata
mudah ditemukan di daerah lain.
4.2.1 Komunikasi
4.1.4 Pengembangan Sumber Daya
Komunikasi adalah proses
Pariwisata
penyampaian informasi mengenai
Keberagaman jenis objek wisata
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
dalam suatu kawasan wisata akan memiliki
Bidang Pariwisata oleh Dinas Pemuda,
konsekuensi terhadap Pengembangann
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
yang dominan di salah satu jenis objek
Sintang kepada para pihak yang terkait
wisata sehingga untuk mengetahui
dengan hal tersebut.
karakteristik objek wisata yang dominan
Berdasarkan hasil observasi bentuk
dan potensial untuk dikembangkan.
komunikasi antara Dinas Pemuda,
Hasil wawancara dengan Kepala Olahraga dan Pariwisata dengan para pihak
Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, yang terkait dengan penyelenggaraan
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang pariwisata
Sintang sebagai berikut: seperti rapat-rapat rutin, pembentukan
“Strategi pengembangan panitia, diskusi-diskusi serta konsultasi
kelembagaan penujang pariwisata
Kabupaten Sintang adalah sebagai kegiatan masih jarang dilakukan serta
berikut : Peningkatan koordinasi dan dapat diketahui data terkait Pengembangan
konsolidasi antar lembaga
pemerintah, antara lembaga Kemitraan Strategis penyelenggaraan
pemerintah dengan swasta dan urusan pemerintahan bidang pariwisata di
masyarakat dalam pengembangan
pariwisata Kabupaten Sintang, Kabupaten Sintang masih sangat minim.
Pengembangan lembaga pendidikan 4.2.2 Disposipsi
pariwisata sebagai pencetak sumber
daya manusia pariwisata yang Unsur penting dalam diposisi adalah
kompeten/berkualitas dan sesuai komitmen Dinas Pemuda, Olahraga Dan
dengan tuntutan pasar serta
Peningkatan koordinasi antar Pariwisata dalam penyelenggaraan Urusan

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

Pemerintahan Bidang Pariwisata di implementor, yakni preferensi nilai yang


Kabupaten Sintang. Hasil wawancara dimiliki oleh implementor cukup baik.
dengan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga 4.2.3 Sumber Daya
dan Pariwisata Kabupaten Sintang sebagai Salah satu sumber daya penting
berikut: penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
“Komitmen kami dalam Bidang Pariwisata di Kabupaten Sintang
penyelenggaraan urusan
adalah ketersediaan anggaran.
pemerintahan bidang pariwisata di
Kabupaten Sintang adalah Penyelenggaraan Urusan Pariwisata di
mewujudkan Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang pada Tahun Anggaran
sebagai salah satu destinasi unggulan
di wilayah Timur Kalimantan Barat, 2019 didukung oleh anggaran sebesar Rp
yang berdaya saing nasional dan
2.188.470.650,00. Dari jumlah tersebut,
mengarah ke global, selaras dengan
rencana pembangunan, dikenal dan realisasi anggaran sebesar Rp
mempunyai posisi informatif yang
2.092.927.718,00 atau 95,63%.
berlandaskan atas kondisi alamiah
lingkungan, pelestarian alam dan 4.2.4 Struktur Organisasi
budaya, serta keberlanjutan.”
Salah satu dari aspek struktur
Berdasarkan hasil wawancara di atas, organisasi yang penting dari setiap
dapat diketahui bahwa komitmen organisasi adalah adanya prosedur operasi
pelaksana kebijakan dalam hal ini yang standar (standard operating
pimpinan Dinas Pemuda, Olahraga dan procedures atau SOP), pembagian
Pariwisata Kabupaten Sintang dalam kewenangan dan uraian tugas yang
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan menjadi pedoman bagi setiap orang dalam
Bidang Pariwisata di Kabupaten Sintang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
cukup tinggi. Unsur Disposisi dalam Berdasarkan dari hasil observasi,
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan aspek struktur organisasi yang penting dari
Bidang Pariwisata oleh Dinas Pemuda, setiap organisasi yaitu prosedur operasi
Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten yang standar (SOP), pembagian
Sintang terutama respons implementor kewenangan dan uraian tugas
terhadap kebijakan yang akan penyelenggaraan urusan pemerintahan
mempengaruhi kemauannya untuk bidang pariwisata Di Kabupaten Sintang
melaksanakan kebijakan cukup tinggi. Oleh Dinas Pemuda, Olahraga Dan
Sedangkan pemahamannya terhadap
Pariwisata belum tersedia secara lengkap.
kebijakan serta intensitas diposisi

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

5. KESIMPULAN DAN SARAN kebijakan serta intensitas diposisi


implementor, yakni preferensi nilai
5.1. Kesimpulan
yang dimiliki oleh implementor cukup
Berdasarkan aspek faktor-faktor yang
baik.
mempengaruhi penyelenggaraan Urusan
c. Sumber daya penting penyelenggaraan
Pemerintahan Bidang Pariwisata oleh
Urusan Pemerintahan Bidang
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata
Pariwisata di Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang dapat disimpulkan
seperti anggaran dan sumber daya
sebagai berikut:
manusia serta Fasilitas atau Peralatan
a. Bentuk Komunikasi Antara Dinas
masih belum memadai.
Pemuda, Olah Raga Dan Pariwisata
d. Aspek struktur organisasi yang
dengan para pihak yang terkait dengan
penting dari setiap organisasi yaitu
penyelenggaraan Urusan
prosedur operasi yang standar
Pemerintahan Bidang Pariwisata di
(standard operating procedures atau
Kabupaten Sintang seperti rapat-rapat
SOP), pembagian kewenangan dan
rutin, pembentukan panitia, diskusi-
uraian tugas Penyelenggaraan Urusan
diskusi serta konsultasi kegiatan masih
Pemerintahan Bidang Pariwisata Di
jarang dilakukan. Data terkait
Kabupaten Sintang Oleh Dinas
Pengembangan Kemitraan Strategis
Pemuda, Olah Raga Dan Pariwisata
penyelenggaraan Urusan
belum tersedia secara lengkap.
Pemerintahan Bidang Pariwisata di
5.2 Saran
Kabupaten Sintang masih sangat
1. Komunikasi Antara Dinas Pemuda,
minim.
Olahraga Dan Pariwisata dengan para
b. Unsur Disposisi dalam
pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan Urusan
penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Bidang Pariwisata oleh
Pemerintahan Bidang Pariwisata di
Dinas Pemuda, Olah Raga Dan
Kabupaten Sintang perlu lebih di
Pariwisata Kabupaten Sintang
optimalkan lagi.
terutama respons implementor
2. Perlu membangun komitmen seluruh
terhadap kebijakan yang akan
pihak dalam penyelenggaraan Urusan
mempengaruhi kemauannya untuk
Pemerintahan Bidang Pariwisata
melaksanakan kebijakan cukup tinggi.
khususnya dari DPRD Kabupaten
Sedangkan pemahamannya terhadap

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

Sintang dan pihak-pihak terkait 6.2 Keterbatasan Penelitian


lainnya. Berdasarkan pada pengalaman
3. Perlu peningkatan sumber daya langsung peneliti dalam proses penelitian
penting penyelenggaraan Urusan ini, ada beberapa keterbatasan yang
Pemerintahan Bidang Pariwisata di dialami dan dapat menjadi beberapa faktor
Kabupaten Sintang seperti anggaran yang agar dapat untuk lebih diperhatikan
dan sumber daya manusia serta bagi peneliti-peneliti yang akan dating
Fasilitas atau Peralatan. dalam lebih menyempurnakan
4. Perlu disusun prosedur operasi yang penelitiannya karna penelitian ini sendiri
standar (standard operating tentu memiliki kekurangan yang perlu
procedures atau SOP), pembagian terus diperbaiki dalam penelitian-
kewenangan dan uraian tugas penelitian kedepannya. Beberapa
Penyelenggaraan Urusan keterbatasan dalam penelitian tersebut,
Pemerintahan Bidang Pariwisata Di antara lain :
Kabupaten Sintang Oleh Dinas Penelitian ini masih lebih difokuskan pada
Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Pariwisata berdasarkan Undang-Undang
6. Implikasi dan Keterbatasan Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Penelitian Pemerintahan Daerah secara umum yaitu
6.1 Implikasi (1) Destinasi Pariwisata, (2) Pemasaran
Temuan penelitian ini mempunyai pariwisata, (3) Pengembangan Ekonomi
Implikasi teoritis yaitu masih adanya Kreatif dan (4) Pengembangan Sumber
tumpang tindih kewenangan dalam Daya Pariwisata.
penyelenggaraan urusan pemerintahan Subjek penelitian yang diwawancarai lebih
dalam kaitan dengan penerapan Undang- banyak kepada aparatur pada Dinas
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Pemerintahan Daerah. Kabupaten Sintang sebagai pelaksana dari
Impikasi praktis dari hasil penelitian penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
ini bahwa sektor pariwisata belum Bidang Pariwisata.
memberikan konstribusi yang berarti
terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten
Sintang.

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura
Jurnal S-1 Governance
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org

7. DAFTAR PUSTAKA
Dokumen :
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
Bandung: Alfabeta. tentang Pemerintahan Daerah
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metode
Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016
Persada. tentang Pembentukan dan Susunan
Wasistiono. 2015. Kapita Selekta Perangkat Daerah Kabupaten Sintang
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Bandung: Fokusmedia. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Widodo, Joko. 2006. Analisis Kebijakan Daerah (RIPPARDA) Kabupaten
Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Sintang Tahun 2019 – 2025
Proses Kebijakan Publik. Malang:
Bayumedia Publishing.

Yulia Anggraini
E1032161046
Ilmu Pemerintahan Universitas Tanjungpura

Anda mungkin juga menyukai