2558 10000968 1 PB 2
2558 10000968 1 PB 2
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
Oleh :
JANUARDI DEKI
E1031151031
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Pontianak
2. Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Pontianak
Email : januardi.deki0119@gmail.com
ABSTRAK
Januardi Deki: Peran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Potensi Pariwisata Air Terjun Berawan di Kabupaten
Bengkayang. Skripsi. Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana Peran Pemerintah Daerah
Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam meningkatkan potensi pariwisata air
terjun berawan di Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini mengunakan Jenis penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengunakan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dan Pemasaran Dinas
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang, Kasi Usaha Pariwisata, Bagian, Kepala Desa Sahan,
Kepala Dusun Melayang, Ketua RT Setempat, Masyarakat Setempat, dan Wisatawan serta dengan analisis
menggunakan teori Pitana dan Gayantri yaitu motivator, fasilitator, dan dinamisator. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa, Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Bengkayang masih belum optimal dalam melakukan perannya sebagai motivator, fasilitator
dan dinamisator. hal ini dapat dilihat dari pelatihan yang baru dilaksanakan sekali, pembentukan kelompok sadar
wisata yang belum berjalan, fasilitasa fisik objek wisata masih belum ada serta belum adanya pihak swasta yang
melakukan investasi dalam peningkatan potensi pariwisata air terjun berawan.
1
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
ABSTRACK
Januardi Deki: The Role of Local Governments in Increasing the Potential of "Berawan Waterfall Tourism in
Bengkayang Regency. A thesis. Government Studies Program, Faculty of Social and Political Sciences,
Tanjungpura University, Pontianak. The writing of this thesis was intended to analyse the roles of the Regional
Government in Increasing the Tourism Potential of "Berawan" Waterfalls in Bengkayang Regency through the
Department of Youth, Sports, and Tourism. This research employed descriptive research by using qualitative
research methods. Furthermore, the data collection techniques were conducted through observation, interviews, and
documentation. The main subject in this study was the Head of Tourism and Marketing Destination Division at the
Department of Youth, Sports, and Tourism in Bengkayang Regency. In addition, the subjects of this study were also
the Head of Tourism Business, Head of Section, Head of Sahan Village, Head of Melayang Hamlet, Head of Local
Neighbourhood, Local Community and Tourists. Researchers used the Pitana and Gayantri Theory analysis, namely
motivators, facilitators and dynamists. The results showed that the role of the Regional Government in Bengkayang
Regency through the Department of Youth, Sports and Tourism was considered not yet optimal in carrying out its
role as a motivator, facilitator and dynamicator. This can be seen from the training which has only been held once
and the establishment of a tourism awareness group that has not yet operated. Moreover, there is no physical tourism
object as well as the private sector investing in increasing the tourism potential of "Berawan" Waterfall.
A. PENDAHULUAN
2
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
sangat penting dalam mengatur dan Daya tarik air terjun berawan sendiri
mengurus daerahnya. Hal ini dapat lebih terbukti dari data pengunjung yang terus
jelas bahwa pemerintah daerah diberikan meningkat setiap tahunnya, data pengunjung
hak dan wewenang yang luas, nyata dan sendiri didapat pada saat peneliti melakukan
bertanggungjawab untuk mengurus dan penelitian dimana pada tahun 2018 jumlah
mengatur rumah tangga daerahnya. pengunjung yang terdata mengunjungi
pariwisata Air Terjun Berawan sebanyak
Pemerintah Kabupaten Bengkayang 236 orang, sedangkan pada tahun 2019
merupakan lembaga pemerintah yang sebanyak 537 orang pengunjung. Orang-
memiliki kekuasaan di wilayah atau daerah orang yang mengunjungi pariwisata air
Kabupaten Bengkayang, dengan begitu terjun berawan sendiri berasal dari berbagai
mempunyai kewajiaban untuk mengelola daerah, yaitu Landak, Sambas, Singkawang,
dan mengurus segala urusan yang ada di Ketapang, Sekadau, Sanggau dan Pontianak
wilayah Kabupaten Bengkayang serta bahkan ada yang dari luar negeri yaitu
berperan dalam pengelolaan segala potensi Jepang, Malaysia, Maroko, Korea dan
yang dimiliki wilayah Kabupaten Jerman, ini juga diketahui oleh peneliti saat
Bengkayang. Kabupaten Bengkayang melihat buku data pengunjung.
memiliki banyak potensi pariwisata yang
mempunyai peluang untuk dijadikan aset Peningkatan potensi pariwisata air
pendapatan daerah. terjun berawan sangat dibutuhkan, sehingga
wisata air terjun berawan benar-benar dapat
Peningkatan potensi pariwisata air menjadi destinasi unggulan pariwisata di
terjun berawan sangat membutuhkan peran Kabupaten Bengkayang. Menjadikan air
pemerintah daerah. Pemerintah daerah terjun berawan sebagai destinasi unggulan
merupakan lembaga atau kelompok yang pariwisata di Kabupaten Bengkayang, akan
mempunyai kedudukan di tingkat wilayah sangat berdampak terhadap peningkatan
daerah Kabupaten Bengkayang, dengan pendapatan masyarakat di sekitar wisata air
begitu sangat berperan dalam peningkatan terjun berawan, mengurangi pengangguran
potensi pariwisata air terjun berawan di dan meningkatkan pendapatan asli daerah
Kabupaten Bengkayang. Wisata Air Terjun Kabupaten Bengkayang.
Berawan sendiri merupakan air terjun
tertinggi di Kabupaten Bengkayang, selain Undang-undang Nomor 10 Tahun
menjadi air terjun tertinggi, air terjun 2009 Tentang Pariwisata menjelaskan peran
berawan juga memiliki keindahan yang pemerintah daerah dalam peningkatan
fantastis serta keindahan alam yang masih potensi pariwisata yaitu, memfasilitasi,
asri, dengan demikian air terjun berawan mendorong penanaman modal,
sangat memiliki potensi yang besar untuk pengembangan pariwisata, mengelola
dijadikan objek wisata unggulan di pariwisata, dan mengalokasikan anggaran
Kabupaten Bengkayang. untuk peningkatan potensi pariwisata.
Adanya Undang-undang Nomor 10 Tahun
3
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
2009 Tentang Pariwisata ini menunjukan itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian
bahwa peran pemerintah daerah dalam ini untuk mengetahui lebih mendalam
pengelolaan peningkatan potensi pariwisata mengenai peran pemerintah daerah dalam
air terjun berawan sangat penting. meningkatkan potensi pariwisata air terjun
berawan di Kabupaten Bengkayang.
Namun untuk saat ini, peran pemerintah
daerah terutama dalam hal ini adalah Dinas B. TINJAUAN PUSTAKA
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Bengkayang masih belum optimal dalam I. Pemerintah Daerah
menjalankan perannya dalam peningkatan
potensi pariwisata air terjun berawan di Pemerintah daerah adalah
Kabupaten Bengkayang. Ketidak penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
optimalannya peran Pemerintah Daerah atau pemerintah daerah menurut asas otonomi
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dan tugas pembantuan dengan prinsip
Kabupaten Bengkayang dalam otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
meningkatkan potensi pariwisata air terjun prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
berawan sendiri dapat dilihat sebagai sebagaimana dimaksud dalam Undang-
berikut: Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, dimana Gubernur, Bupati, atau
Pertama: belum adanya peraturan Walikota, dan perangkat daerah sebagai
turunan yang dibuat oleh pemerintah unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Kabupaten Bengkayangyang memfokuskan
lebih spesifik mengenai peningkatan potensi Menurut Hoessein (dalam Hanif,
pariwisata air terjun berawan secara rinci. 2007,24) menjelaskan bahwa konsep
Ke-dua: fasilitas penunjang objek wisata pemerintahan daerah berasal dari terjemahan
yang masih tidak ada, hal di temukan pada konsep local government yang pada intinya
saat peneliti melakukan observasi di mengandung tiga pengertian, yaitu: pertama
lapangan. Ke-tiga: tidak adanya berarti pemerintah lokal, kedua berarti
pengalokasian dana khusus untuk pemerintahan lokal yang dilakukan oleh
peningkatan potensi pariwisata air terjun pemerintah lokal, dan ketiga berarti daerah
berawan oleh pemerintah daerah Kabupaten otonomi. Pemerintah lokal pada pengertian
Bengkayang. Ke-empat: tidak adanya pertama menunjuk pada badan atau lembaga
petugas khusus atau pekerja pengelola yang yang berfungsi menyelenggarakan
ditugaskan untuk bekerja menjaga, merawat pemerintahan daerah. Dalam konteks ini,
dan mengelola wisata air terjun berawan. pemerintah lokal atau pemerintah daerah
merujuk pada badan/lembaga yang
Dari uraian dijelaskan peneliti, dapat memimpin pelaksanaan kegiatan
diketahui bahwa peran pemerintah daerah pemerintahan daerah, dalam artian ini di
Kabupaten Bengkayang dalam Indonesia menunjuk pada kepala daerah dan
meningkatkan potensi pariwisata air terjun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
berawan masih belum optimal. Oleh karena
4
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
5
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
6
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
7
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
8
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
variabel satu dengan variabel yang lain. ini peneliti malukan observasi mengunjungi
Langkah-langkah dalam penelitian ini tempat wisata untuk dapat melihat secara
menggunakan Penelitian Lapangan (Field langsung kondisi yang riel. Teknik
Research), yaitu penelitian yang dilakukan wawancara, yaitu peneliti akan mengetahui
dengan cara terjun langsung ke lapangan hal-hal yang lebih mendalam tentang
guna mengumpulkan data-data, informasi partisipan dalam menginterprestasikan
dan fakta yang ada, yang bersifat relevan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana
dengan permasalahan penelitian dan hal ini tidak bisa ditemukan melalui
Penelitian Kepustakaan (Library Research), observasi (Susan Stainback dalam Sugiyono
yaitu penelitian yang dilakukan 2013, 232). Dan teknik dokumentasi, yaitu .
menggunakan berbagai literatur yang Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
memiliki hubungan dengan permasalahan sudah berlalu (lampau).
yang diteliti 2. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh informasi yang Menurut Miles dan Huberman (dalam
diperlukan, peneliti menetapkan subjek Moloeng 2011, 189) menjelaskan bahwa
dalam penelitiannya, yaitu sebagai berikut, analisis data merupakan proses mencari dan
para pegawai Dinas Pemuda Olahraga dan menyusun secara sistematis data yang
Pariwisata Kabupaten Bengkayang, diperoleh dari hasil wawancara, catatan
Pemerintah Desa, Desa Sahan, Masyarakat lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
setempat, dan Wisatawan yang mengunjungi mengorganisasikan data dalam kategori,
objek wisata air terjun berawan. menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
1. Teknik pengumpulan data sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
Dalam penelitian ini, peneliti mana yang penting dan yang akan dipelajari,
menggunakan teknik pengumpulan data dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dengan teknik observasi, yaitu peneliti tidak dipahami oleh diri sendiri maupun orang
terlibat secara langsung dan hanya sebagai lain. Langkah-langkah dalam mengganalisis
pengamat independen, peneliti mencatat, data sebagai berikut:
menganalisis dan selanjutnya dapat 1. Reduksi data (Data Deduction)
membuat kesimpulan tentang perilaku Mereduksi berarti merangkum,
maupun fenomena yang terjadi, dalam hal memilih hal-hal yang pokok,
9
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
10
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
11
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
wisata dan adanya program studi banding di masyarakat dapat lebih maju (Nn 2007, 1).
Bali. Peran pemerintah daerah sebagai fasilitator
Namun memang sampai saat ini belum diharapkan dapat memberikan bantuan
ada pihak swasta yang mau terlibat dalam kepada masyarakat dalam mengembangan
pembiayaan pengembangan sarana potensi pariwisata yang ada di daerahnya.
prasarana berkaitan dengan pengembangan Peran fasilitator pemerintah daerah dapat
fisik pariwisata, tapi pihak Pemerintah meliputi 2 (dua) bagian, yaitu sebagai
Daerah melalui Dinas Pemuda Olahraga dan fasilitator pemberdayaan bidang
Pariwisata terus memberikan motivator pengembangan pembangunan sumber daya
kepada pihak swasta untuk dapat melakukan manusia dan sebagai fasilitator
investasi terhadap pengembangan potensi pengembangan pembangunan dibidang
pariwisata air terjun berawan. fasilitas fisik.
II. Peran Fasilitator Peran Pemerintah Daerah melalui Dinas
Peran Fasilitator merupakan peran Pemuda Olahraga dan Pariwisata sebagai
pemerintah daerah sebagai penyedia segala fasilitator dalam meningkatkan sumber daya
fasilitas yang mendukung pengelolaan manuasia sudah dilakukan yaitu dengan cara
peningkatan potensi pariwisata yang ada di memberikan sosialisasi, pembinaan,
wilayah otonominya serta dapat pembentukan kelompok sadar wisata namun
mempercepat pembangunan melalui masih belum efekti hal ini dikarenakan,
perbaikan lingkungan perilaku di daerahnya, pemberian sosialisasi, peminaan masih
peran ini sendiri dapat meliputi bersipat kuratif dan pasif terlihat pelatihan
pengefisienan proses pembangunan, yang diberikan baru terlaksana sekali,
perbaikan prosedur perencanaan dan kelopmpok sadar wisata yang dibentuk
penetapan peraturan (Pitana dan Gayatri belum berjalan serta tidak adanya
2005, 95). Fasilitator merupakan individu perencanaan khusus sera pembangunan fisik
atau sekelompok yang mempunyai pariwisata air terjun berawan masih kurang
kemampuan atau pengetahuan untuk hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya
mendampingi, memberi semangat dan fasilitas pendukung yang dibangun oleh
member bantuan kepada masyarakat untuk pihak Dinas Pemuda Olahraga dan
dapat memecahkan masalah sehingga Pariwisata Kabupaten Bengkayang, seperti
12
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
(palang penunjuk arah objek wisata, ruang lapangan dengan melakukan wawancara
ganti/toilet, tong sampah, pembangunan kepada beberapa objek dalam penelitiannya,
gazebo, tempat parker dan lain-lain) serta bahwa peneliti menemukan adanya peran
infrastruktur jalan dan jembatan menuju sebagai Dinamisator yang dilakukan
objek wisata masih belum memadai. Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
III. Peran Dinamisator
Bengkayang. Berperan sebagai dinamisator
Peran Dinamisator, dalam pilar good
pemerintah daerah mempunyai relasi yang
governance, agar dapat berlangsung
baik dengan pihak swasta dan masyarakat,
pembangunan yang ideal, maka pemerintah,
ini sendiri dapat dilihat dengan adanya pihah
swasta dan masyarakat harus dapat
swasta yang sudah melakukan kerjasama
bersinergi dengan baik. Pemerintah daerah
dengan pemerintah serta adanya sosialisasi
sebagai salah satu stakeholder
dan pelatihan yang diberikan kepada
pembanggunan pariwisata memiliki peran
masyarakat. Namun peran pemerintah
untuk mensinergiskan pihak swasta dengan
daerah sebagai dinamisator masih belum
masyarakat agar dapat menciptakan suatu
masksimal, dan peran dinamisator yang
simbiosis mutualisme demi perkembangan
dilakukan pemerintah daerah masih bersifat
pariwisata. Peran pemerintah sebagai
kuratif,hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan
dinamisator adalah memobilisasi sumber
pelatihan yang dilakukan pemerintah baru
daya dalam pembangunan yaitu dengan
satu kali dilakaukan dan belum adanya pihak
mengerakan partisipasi multi pihak dalam
swasta yang mau memberikan investasi
proses pembangunan, kegiatan yang
tidak adanya inisiatif dalam mengajak pihak
dilakukan oleh pemerintah dalam
swasta dan masyaraka untuk berkolaborasi
meningkatkan partisipasi pihak swasta dan
dalam peningkatan potensi pariwisata air
masyarakat sendiri harus dilakaukan secara
terjun berawan.
terencana serta pemberian bimbingan dan
pengarahan harus dilakukan dengan intensif E. KESIMPULAN
dan efektif (Suparjan dalam Okke I. Peran Pemerintah Daerah Sebagai
Rosmaladewi 2018, 80). Motivator
Peran Pemerintah Daerah Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian yang
Bengkayang melalui Dinas Pemuda
dilakukan oleh peneliti pada saat turun
13
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
14
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
15
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
16
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN
GOVERNANCE, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan
http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnal.fisipuntan.org
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Andayani, Yekti Dwi. 2013. “Kinerja Dinas
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Kebudayaan Pariwisata dan
Informasi Kabupaten Purworejo
Syarifin, Pipin, dan Dedah Jubaedah. 2005.
Dalam Mengembangkan Potensi
Pemerintahan Daerah Di Indonesia.
Pariwisata”. Skripsi., Universitas
Bandung: CV Pustaka Setia.
Gadjah Mada Yogyakarta.
Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan
Basna, Arief Ali. 2016. “Pengelolaan
Pemberdayaan Masyarakat.
Pariwisata Pulau Temajo di
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kabupaten Mempawah”. Skripsi.,
--------------------- 2006. Pembangunan dan Universitas Tanjungpura.
Pemberdayaan Masyarakat.
Peraturan
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah.
Widjaja, HAW. 2011. Otonomi Daerah Dan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
Daerah Otonomi. Jakarta: PT
Tentang Kepariwisataan.
Rajagrafindo Persada.
17
JANUARDI DEKI, NIM E1031151031
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN