Anda di halaman 1dari 19

PERAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN DALAM

MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI LOKAL


MELALUI SEKTOR PARIWISATA

ANGERLINE CHANDRA
Email : angerlinechandra123@gmail.com
Program Studi Ilmu Pemerintah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Terbuka

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pemerintah Kota Tarakan dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan sektor pariwisata.
Studi ini menggunakan metode kualitatif dan data dikumpulkan melalui observasi,
dan Pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pemerintah Kota Tarakan memainkan peran penting dalam pengembangan sektor
pariwisata, termasuk pengembangan infrastruktur pariwisata, promosi destinasi
wisata, pengembangan produk wisata, dan koordinasi stakeholder. Meskipun ada
kemajuan, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya infrastruktur,
promosi yang tidak efektif, dan partisipasi masyarakat lokal yang rendah dalam
pengelolaan pariwisata. Penelitian ini juga menemukan bahwa pariwisata telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Kota
Tarakan, termasuk peningkatan pendapatan, pekerjaan, investasi dalam
infrastruktur, dan kualitas hidup masyarakat. Namun, dampak negatif pariwisata
pada lingkungan dan masyarakat lokal perlu dikelola dengan hati-hati. Penelitian
ini menyarankan peningkatan investasi dalam infrastruktur pariwisata, promosi
pariwisata, kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata, dan
koordinasi antara berbagai stakeholder dalam sektor pariwisata.

Kata Kunci: Pemerintah Kota Tarakan, Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Sektor


Pariwisata, Infrastruktur Pariwisata, Pengembangan Pariwisata
Berkelanjutan
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di daerah yang memiliki
sumber daya alam dan kebudayaan yang kaya. Kota Tarakan, yang terletak di
provinsi Kalimantan Utara, Indonesia, menawarkan berbagai daya tarik wisata
yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Seiring dengan perkembangan sektor
pariwisata global dan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan
internasional, pemerintah kota Tarakan berperan penting dalam mengembangkan
strategi yang efektif untuk mempromosikan sektor pariwisata demi mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran
pemerintah kota Tarakan dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan rekomendasi untuk
peningkatan kebijakan dan strategi yang relevan.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling cepat berkembang di
dunia. Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC) (2020), industri
pariwisata global menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 330 juta orang dan
berkontribusi sekitar 10,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global pada
tahun 2019. Di Indonesia, sektor pariwisata juga telah menjadi salah satu prioritas
pemerintah pusat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
lapangan kerja. Pada tahun 2021, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
mencanangkan program "10 Bali Baru" yang bertujuan untuk mengembangkan 10
destinasi wisata prioritas di seluruh Indonesia, termasuk Kota Tarakan
(Kemenparekraf, 2021).
Kota Tarakan memiliki potensi pariwisata yang cukup besar dengan
beragam atraksi wisata, seperti wisata alam, budaya, sejarah, dan kuliner. Potensi
ini didukung oleh keberadaan Taman Nasional Kayan Mentarang, Taman Hutan
Raya Juwata, dan Pulau Derawan yang terkenal dengan keindahan bahari dan
keanekaragaman hayati (BAPPEDA Tarakan, 2020). Selain itu, Kota Tarakan
juga memiliki warisan sejarah dan budaya yang kaya, seperti peninggalan sejarah
Perang Dunia II dan adat istiadat suku Dayak.
Pada penelitian ini, penulis ingin meneliti lebih lanjut bagaimana
Pemerintah Kota Tarakan memanfaatkan potensi pariwisata lokal untuk
mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Topik ini relevan dengan kondisi saat ini, di
mana banyak pemerintah daerah di Indonesia mencari cara untuk memulihkan
ekonomi mereka pasca pandemi COVID-19 (World Bank, 2023). Pariwisata, yang
merupakan sektor yang terkena dampak cukup parah oleh pandemi, menjadi titik
fokus utama dalam pemulihan ekonomi tersebut.
Terdapat beberapa studi terdahulu yang mengkaji peran pemerintah daerah
dalam pengembangan sektor pariwisata (Smith, 2022; Johnson & Rahman, 2022).
Berdasarkan hasil Penelitian tentang peran pemerintah dalam
pengembangan potensi pariwisata di kawasan pesisir Kabupaten Bone Bolango
dimana Peran pemerintah sebagai regulator, belum optimal meskipun sudah ada
regulasi namun penyelenggaraan pariwisata belum terkelola dengan baik(Fenti
Prihatini Tui, 2023)
Pengembangan pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara mengacu pada
beberapa konsep, seperti: Konsep Pembangunan Berkelanjut, Pengembangan
Pariwisata dengan tetap mempertimbangkan potensi pasar mancanegara dan
domestik serta tetap memperhatikan tanggung jawab para pelaku pariwisata
terhadap kelestarian dan pelestarian sumberdaya pariwisata yang ada. (Rotua
Kristin Simamora dan Rudi Salam Sinaga, 2016)
(Dharmiasih et al., 2012) dalam sebuah laporannya tentang strategi
pengelolaan pariwisata di Provinsi Bali menyatakan pariwisata akan menjaga dan
melindungi keaslian situs warisan dunia terhadap budaya berlandaskan filosofi Tri
Hita Karana, dengan memperlihatkan cara merefleksikan pembangunan yang
harmonis melibatkan konservasi pariwisata berkelanjutan yang didukung oleh
stakeholder secara pro aktif, menyediakan bentuk pengalaman pengunjung yang
nyata dan memberikan manfaat bagi masyarakat daerah dengan konsep
pengelolaan pariwisata daerah yang berkelanjutan.
Samimi et al., (2011) menyatakan bahwa sektor pariwisata meningkatkan
pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan
industri pariwisata, oleh karena itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi, terlebih
ini yang mendorong di berbagai negara untuk mengembangkan sektor pariwisata
ini.
Namun, penelitian yang secara khusus meneliti peran Pemerintah Kota
Tarakan dalam hal ini masih jarang ditemukan. Oleh karena itu, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana
pemerintah daerah, dalam hal ini Kota Tarakan, dapat memanfaatkan potensi
pariwisata lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, “penelitian ini akan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan pengumpulan data
mendalam dengan berbagai pihak terkait, seperti instansi pemerintahan, pariwisata
lokal, dan masyarakat sekitar tempat wisata. Penelitian ini juga akan melakukan
analisis SWOT kebijakan dan strategi pemerintah Kota Tarakan dalam mendorong
pariwisata dan ekonomi lokalnya.”
Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan rekomendasi
kepada Pemerintah Kota Tarakan dan pihak-pihak terkait lainnya tentang
bagaimana memanfaatkan sektor pariwisata untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi lokal. Penulis juga berharap bahwa temuan dari penelitian ini dapat
dijadikan referensi bagi pemerintah daerah lain yang memiliki potensi pariwisata
serupa.
Studi ini akan memperluas literatur dengan mengkaji peran pemerintah Kota
Tarakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan
sektor pariwisata. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru
mengenai strategi dan kebijakan yang dapat diterapkan oleh pemerintah daerah
untuk mengembangkan pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi di
daerah mereka.
Seiring dengan berkembangnya pariwisata sebagai sektor penting dalam
ekonomi global, penelitian mengenai peran pemerintah dalam pengembangan
pariwisata telah menjadi topik utama dalam literatur ilmu pemerintahan dan studi
pariwisata (Bieger, Wittmer, & Wittmer, 2022; Hall, 2021). Pemerintah memiliki
peran strategis dalam pengaturan kebijakan, pembangunan infrastruktur, dan
promosi destinasi wisata (Eagles, 2014; Sigala, 2020).
Pemerintah juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk investasi dan partisipasi swasta dalam pengembangan pariwisata (Eagles,
2014; Sigala, 2020). Menurut Sigala (2020), pemerintah perlu memfasilitasi
koordinasi antara berbagai stakeholder, termasuk industri pariwisata, masyarakat
lokal, dan organisasi non-pemerintah, untuk memastikan pengembangan
pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
Bieger, Wittmer, dan Wittmer (2022) menekankan pentingnya pemerintah
dalam mengelola dampak sosial dan lingkungan dari pariwisata. Mereka
mengemukakan bahwa pemerintah harus memastikan bahwa manfaat ekonomi
dari pariwisata didistribusikan secara merata di masyarakat dan dampak negatif
pada lingkungan dan masyarakat lokal diminimalkan.
Literatur juga menunjukkan bahwa pemerintah memiliki peran penting
dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sektor pariwisata, seperti fluktuasi
dalam permintaan wisata, perubahan iklim, dan dampak pandemi (Sigala, 2020;
Brouder et al., 2021). Sebagai contoh, Brouder et al. (2021) menyoroti peran
pemerintah dalam memberikan dukungan finansial dan kebijakan yang
mendukung kepada industri pariwisata selama pandemi COVID-19.
Dalam konteks Indonesia, studi oleh Nugroho dan Prasetyo (2019)
menemukan bahwa pemerintah daerah memainkan peran penting dalam
mengembangkan pariwisata di daerah mereka. Mereka menunjukkan bahwa
pemerintah daerah perlu berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, promosi
wisata, dan pengembangan produk wisata untuk menarik wisatawan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji peran
pemerintah Kota Tarakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui
pengembangan sektor pariwisata. Metode kualitatif dipilih karena memungkinkan
peneliti untuk memahami secara mendalam bagaimana pemerintah kota
berinteraksi dengan stakeholder pariwisata dan masyarakat lokal, serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
kebijakan dan strategi pariwisata yang diimplementasikan.

Desain Penelitian
Studi kasus akan digunakan sebagai desain penelitian dalam penelitian ini.
Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi secara mendalam dan
komprehensif fenomena pariwisata di Kota Tarakan dan peran pemerintah kota
dalam mengembangkannya. Melalui pendekatan studi kasus, peneliti dapat
menggali konteks yang spesifik dan dinamika yang mempengaruhi pengembangan
sektor pariwisata di kota tersebut.

Pengumpulan Data
Data kualitatif akan dikumpulkan melalui beberapa teknik, antara lain:
1. Observasi partisipatif: Peneliti akan mengunjungi beberapa destinasi wisata
dan mengamati interaksi antara pemerintah kota, stakeholder pariwisata, dan
masyarakat lokal. Observasi ini akan memberikan gambaran tentang
bagaimana kebijakan dan strategi pariwisata diimplementasikan di lapangan.
2. Pengumpulan Data Sekunder: Data sekunder digunakan untuk mendukung
informasi lebih dari data yang telah diperoleh. Data sekunder dapat diperoleh
melalui buku-buku, arsip, laporan, publikasi dari pemerintah/swasta, hasil
sensus, jurnal, dan lain-lain baik yang telah dipublikasikan.

Analisis Data
Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan analisis isi tematik.
Menurut Arnold (2006) analisis tematik adalah metode untuk mengidentifikasi,
menganalisis dan melaporkan pola-pola atau tema dalam suatu data. Dan
dilakukan juga analisis SWOT, Menurut Freddy (2013), analisis
SWOT adalah analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Oleh karena itu
metode ini dapat mengatur dan menggambarkan data secara mendetail agar dapat
menafsirkan dan mengkategorikannya berdasarkan peran pemerintah kota,
kebijakan dan strategi pariwisata, serta tantangan dan peluang yang dihadapi.
Selanjutnya, peneliti akan menginterpretasikan temuan tersebut dalam konteks
teori dan literatur yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

HASIL PENELITIAN
1. Peran Pemerintah Kota Tarakan dalam Pengembangan Pariwisata:
Pemerintah Kota Tarakan berperan aktif dalam mengembangkan sektor
pariwisata. Ini tercermin dalam berbagai kebijakan dan program yang telah
diluncurkan, termasuk pembangunan infrastruktur pariwisata, promosi
destinasi wisata, dan pengembangan produk wisata. Pemerintah kota juga
berperan dalam mengkoordinasikan berbagai stakeholder dalam sektor
pariwisata dan memfasilitasi partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan
pariwisata. Berikut adalah jumlah tabel terkait jumlah dan jenis objek wisata
yang ada pada kota Tarakan :
Tabel Jumlah dan Jenis Objek Wisata di Kota Tarakan
N
Objek Wisata Jenis Wisata
o
Wisata Alam & Buatan
1 Wahana Persemaian Indah Wisata Buatan
2 Agrowisata Karoengan Wisata Alam
3 Gusung Melulun Wisata Alam
4 Pantai Binalatung Wisata Alam
5 Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal Wisata Alam
6 Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Wisata Alam
7 Kawasan Wisata Embung Persemaian Wisata Buatan
8 Susur Sungai Pamusian Wisata Alam
Wisata Sejarah & Budaya
1 Museum Sejarah Tarakan Wisata Sejarah
2 Tugu Perabuan Jepang Wisata Sejarah
3 Tugu Australia Wisata Sejarah
4 Situs Peningki Laid Wisata Sejarah
5 Balai Adat Tidung & Budaya Wisata Budaya
6 Baloy Adat Mayo Wisata Budaya
Taman Publik
1 Kawasan Wisata Berkampung Taman Publik
2 Kawasan Wisata Berlabuh Taman Publik
3 Kawasan Wisata Oval Markoni Taman Publik
N
Objek Wisata Jenis Wisata
o
4 Taman Oval Malundung Taman Publik
5 Tugu 99 Taman Publik
6 Kawasan Wisata Oval Ladang Taman Publik
Kampung Wisata
1 Mamburungan Kampung Wisata
2 Kampung Empat Kampung Wisata
3 Karang Rejo Kampung Wisata
Atraksi Budaya
1 Festival Iraw Tengkayu Atraksi Budaya
2 Gelar Adat Budaya Dumud Atraksi Budaya
3 Pekan Kebudayaan Daerah Atraksi Budaya
4 Tulak Bala Atraksi Budaya
Sumber : Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata Kota
Tarakan, Tahun 2023

Pemerintah Kota Tarakan menunjukkan peran yang aktif dan strategis dalam
mengembangkan sektor pariwisata lokal. Berikut adalah beberapa aspek kunci
dari peran ini:
a. Pembangunan Infrastruktur Pariwisata: Pemerintah Kota Tarakan telah
mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk pembangunan dan
pemeliharaan infrastruktur pariwisata. Ini mencakup pembangunan dan
pemeliharaan fasilitas wisata, seperti taman dan museum, serta
infrastruktur pendukung seperti jalan, transportasi publik, dan fasilitas
sanitasi. Pembangunan infrastruktur ini penting untuk meningkatkan daya
tarik Kota Tarakan sebagai destinasi wisata dan memastikan pengalaman
wisata yang nyaman dan aman bagi wisatawan.
b. Promosi Destinasi Wisata: Pemerintah kota juga berperan dalam promosi
Kota Tarakan sebagai destinasi wisata. Ini melibatkan upaya-upaya seperti
penciptaan dan penyebaran materi promosi, seperti brosur dan video, serta
kerja sama dengan agen perjalanan dan media untuk mempromosikan
Tarakan kepada wisatawan potensial. Selain itu, pemerintah kota juga
mengorganisir dan mendukung berbagai acara dan festival untuk menarik
wisatawan dan menonjolkan budaya dan keunikan lokal.
c. Pengembangan Produk Wisata: Pemerintah Kota Tarakan telah berusaha
untuk mengembangkan dan memperbaiki produk wisata yang ditawarkan
di kota tersebut. Ini mencakup upaya untuk mengidentifikasi dan
memanfaatkan sumber daya wisata lokal, seperti situs sejarah dan budaya,
serta keindahan alam. Selain itu, pemerintah kota juga berusaha untuk
menciptakan produk wisata baru dan inovatif, seperti paket wisata
ekoturisme atau wisata kuliner.
d. Koordinasi Stakeholder dan Partisipasi Masyarakat: Salah satu peran
penting pemerintah kota adalah mengkoordinasikan berbagai stakeholder
dalam sektor pariwisata, termasuk bisnis pariwisata, komunitas lokal, dan
organisasi non-pemerintah. Pemerintah kota berusaha untuk memfasilitasi
komunikasi dan kerja sama antara stakeholder ini, serta memastikan
bahwa kebijakan dan keputusan pariwisata dibuat dengan cara yang
inklusif dan partisipatif. Selain itu, pemerintah kota juga memfasilitasi
partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata, misalnya
melalui program pelatihan dan pendidikan pariwisata, atau melalui
pengakuan dan dukungan untuk inisiatif pariwisata berbasis masyarakat.
Semua peran ini menunjukkan komitmen dan dedikasi pemerintah Kota
Tarakan dalam mendorong pengembangan sektor pariwisata dan
menjadikannya sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi lokal.

2. Kebijakan dan Strategi Pariwisata:


Pemerintah Kota Tarakan telah mengimplementasikan berbagai
kebijakan dan strategi untuk mengembangkan pariwisata, termasuk peraturan
daerah tentang pengelolaan pariwisata, rencana strategis pengembangan
pariwisata, dan program promosi pariwisata. Namun, implementasi kebijakan
dan strategi ini menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber
daya, kurangnya koordinasi antar-agensi, dan kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pentingnya pariwisata.
Untuk menemukan kebijakan serta strategi pariwisata maka dilakukan
Analais SWOT untuk memberikan wawasan yang berharga tentang posisi dan
prospek suatu entitas. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan internal
serta peluang dan ancaman eksternal, entitas dapat mengembangkan strategi
yang lebih baik, memanfaatkan peluang, mengatasi tantangan, dan
mengoptimalkan kinerja mereka. Berikut ini adalah kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang
ada pada pariwisata yang telah diimplementasikan oleh Pemerintah Kota
Tarakan:

STRENGTHS (Kekuatan)

a. Peraturan Walikota Tarakan Nomor 18 Tahun 2022 Tentang Penetapan


Kawasan Destinasi Pariwisata Daerah ; Pemerintah Kota Tarakan telah
merumuskan dan menerapkan peraturan daerah khusus yang mengatur
pengelolaan dan pengembangan pariwisata. Peraturan ini mencakup
berbagai aspek, seperti standar kualitas untuk fasilitas dan layanan
pariwisata, hak dan tanggung jawab para stakeholder pariwisata, serta
mekanisme untuk pengawasan dan penegakan hukum.
b. Rencana Strategis Pengembangan Pariwisata: Pemerintah Kota Tarakan
juga telah mengembangkan rencana strategis jangka panjang untuk
pengembangan sektor pariwisata. Rencana ini mencakup visi dan misi
pariwisata kota, tujuan dan target strategis, serta inisiatif dan proyek kunci
untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana ini berfungsi sebagai peta jalan
untuk pengembangan pariwisata dan sebagai kerangka kerja untuk
koordinasi dan pengambilan keputusan.
c. Program Promosi Pariwisata: Sebagai bagian dari strategi pariwisatanya,
pemerintah kota telah meluncurkan berbagai program untuk
mempromosikan Tarakan sebagai destinasi wisata. Program ini mencakup
kampanye pemasaran dan PR, acara dan festival, serta kerja sama dengan
agen perjalanan dan media. Program-program ini bertujuan untuk
meningkatkan visibilitas dan daya tarik Tarakan, serta untuk menarik
sebanyak mungkin wisatawan.
WEAKNESSES (Kelemahan)
a. Keterbatasan Sumber Daya: Pengembangan pariwisata membutuhkan
investasi signifikan dalam hal sumber daya manusia, finansial, dan fisik.
Namun, Pemerintah Kota Tarakan, seperti banyak pemerintah lokal
lainnya, sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya ini, yang dapat
mempengaruhi kualitas dan efektivitas implementasi kebijakan dan
strategi pariwisata.
b. Kurangnya Koordinasi Antar-Agensi: Pengembangan pariwisata
melibatkan berbagai agensi dan departemen pemerintah, dari perencanaan
kota hingga lingkungan, transportasi, dan ekonomi. Namun, sering kali
terdapat kurangnya koordinasi dan integrasi antar-agensi ini, yang dapat
mengakibatkan kebijakan dan strategi yang tidak konsisten atau
bertentangan.
c. Kurangnya Pemahaman Masyarakat: Meskipun pariwisata dapat
memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, masyarakat sering kali
tidak memahami atau menghargai pentingnya pariwisata.
d. Atraksi yang ada pada Objek Wisata kurang memikat yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

THREATS (Ancaman)

a. Kurangnya Infrastruktur Pariwisata: Salah satu tantangan utama adalah


kurangnya infrastruktur pariwisata yang memadai. Ini mencakup fasilitas
wisata, seperti hotel dan restoran, serta infrastruktur pendukung, seperti
jalan dan transportasi publik. Kurangnya infrastruktur ini dapat membatasi
daya tarik dan aksesibilitas Tarakan sebagai destinasi wisata.
b. Kurangnya Promosi Pariwisata yang Efektif: Meskipun pemerintah kota
telah melakukan upaya promosi, masih ada tantangan dalam mencapai
penjangkauan dan dampak yang efektif. Ini bisa disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya keahlian pemasaran,
atau kompetisi dengan destinasi wisata lain.
c. Rendahnya Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Pariwisata:
Meskipun pemerintah kota telah berusaha untuk melibatkan masyarakat
lokal dalam pengelolaan pariwisata, partisipasi ini sering kali masih
rendah. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya
pemahaman atau keterampilan masyarakat tentang pariwisata, atau
kurangnya insentif atau peluang untuk berpartisipasi.

OPPORTUNITIES (Peluang)

a. Kekayaan Sumber Daya Alam dan Budaya: Tarakan memiliki kekayaan


sumber daya alam dan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan pariwisata. Ini mencakup keindahan alam, seperti pantai
dan hutan, serta warisan budaya, seperti situs sejarah dan tradisi lokal.
Dengan manajemen yang tepat, sumber daya ini dapat menjadi daya tarik
utama untuk wisatawan.
b. Peningkatan Minat Masyarakat terhadap Pariwisata Berkelanjutan: Ada
peningkatan minat global terhadap pariwisata berkelanjutan, yang
mencakup peningkatan rasa hormat terhadap lingkungan alam, budaya
lokal, dan kesejahteraan masyarakat. Ini menawarkan peluang bagi
Tarakan untuk memposisikan dirinya sebagai destinasi wisata
berkelanjutan dan menarik segmen wisatawan yang sadar dan berorientasi
pada nilai ini.
Tabel Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota
Tarakan, 2022
TAHU
DOMESTIK MANCANEGARA JUMLAH
N
2017 199.821 2.628 202.449
2018 231.785 4.128 235.913
2019 224.210 3.428 227.638
2020 157.821 847 158.668
2021 206.238 309 206.547
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Tarakan, 2023

c. Dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi: Pemerintah pusat dan


provinsi telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk pengembangan
pariwisata di Indonesia, termasuk melalui alokasi sumber daya, kebijakan
pendukung, dan program kapasitas bangunan. Ini menawarkan peluang
bagi Tarakan untuk memanfaatkan dukungan ini untuk mempercepat
pengembangan pariwisata lokal.

3. Pengaruh Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi Lokal:


Penelitian ini menemukan bahwa pariwisata telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Kota Tarakan. Ini termasuk
peningkatan pendapatan dan pekerjaan, peningkatan investasi dalam
infrastruktur dan layanan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Namun,
manfaat ini perlu diseimbangkan dengan upaya untuk meminimalkan dampak
negatif pariwisata pada lingkungan dan masyarakat lokal.
Berikut ini adalah rincian dari pengaruh pariwisata terhadap
pertumbuhan ekonomi lokal di Kota Tarakan:
a. Peningkatan Pendapatan dan Pekerjaan: Sektor pariwisata telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan lokal di Tarakan,
baik melalui pendapatan langsung dari wisatawan, maupun pendapatan
tidak langsung dari aktivitas terkait, seperti penyediaan layanan dan
produk untuk wisatawan. Selain itu, pariwisata juga telah menciptakan
banyak pekerjaan, baik langsung dalam sektor pariwisata, maupun tidak
langsung dalam sektor lain yang mendukung pariwisata. Ini mencakup
pekerjaan dalam bidang seperti akomodasi, makanan dan minuman,
transportasi, dan hiburan.
b. Peningkatan Investasi dalam Infrastruktur dan Layanan: Pariwisata telah
mendorong peningkatan investasi dalam infrastruktur dan layanan di
Tarakan. Ini mencakup investasi dalam infrastruktur pariwisata, seperti
hotel dan objek wisata, serta infrastruktur pendukung, seperti jalan dan
fasilitas publik. Investasi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik Tarakan
sebagai destinasi wisata, tetapi juga meningkatkan kualitas infrastruktur
dan layanan untuk penduduk lokal.
c. Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat: Pariwisata juga telah
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat
lokal. Ini mencakup peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja, yang
dapat meningkatkan standar hidup; peningkatan infrastruktur dan layanan,
yang dapat meningkatkan kualitas hidup sehari-hari; dan peningkatan
pengakuan dan apresiasi terhadap budaya dan lingkungan lokal, yang
dapat meningkatkan rasa harga diri dan identitas masyarakat.
Namun, seiring dengan manfaat ini, pariwisata juga dapat memiliki
dampak negatif yang perlu dikelola dengan hati-hati. Misalnya, pariwisata
dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti polusi atau kerusakan
habitat; dapat menyebabkan konflik atau ketidaksetaraan sosial, seperti
peningkatan harga atau gentrifikasi; dan dapat mengancam budaya dan tradisi
lokal, misalnya melalui komersialisasi atau homogenisasi. Oleh karena itu,
penting bagi pemerintah dan masyarakat lokal untuk menerapkan strategi dan
kebijakan yang bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan
dampak negatif pariwisata.

4. Rekomendasi:
Berdasarkan temuan penelitian, beberapa rekomendasi diajukan,
termasuk peningkatan investasi dalam pembangunan infrastruktur
pariwisata, peningkatan promosi pariwisata, peningkatan kapasitas masyarakat
lokal dalam pengelolaan pariwisata, dan peningkatan koordinasi antara
berbagai stakeholder dalam sektor pariwisata.
Berikut ini adalah rincian Peran Kebijakan dari rekomendasi yang
diajukan berdasarkan temuan penelitian:

a. Peningkatan Investasi dalam Pembangunan Infrastruktur Pariwisata:


Untuk meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas Tarakan sebagai destinasi
wisata, diperlukan peningkatan investasi dalam pembangunan infrastruktur
pariwisata. Ini mencakup fasilitas wisata, seperti hotel dan objek wisata,
serta infrastruktur pendukung, seperti jalan dan transportasi publik.
Investasi ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk pemerintah,
sektor swasta, dan kerja sama internasional.
b. Peningkatan Promosi Pariwisata: Untuk menarik lebih banyak wisatawan
dan meningkatkan visibilitas Tarakan, diperlukan peningkatan promosi
pariwisata. Ini bisa mencakup berbagai aktivitas, seperti kampanye
pemasaran dan PR, acara dan festival, serta kerja sama dengan agen
perjalanan dan media. Promosi ini harus difokuskan pada keunikan dan
daya tarik Tarakan, dan harus ditujukan ke pasar target yang tepat.

Berikut ini adalah rincian Strategi dari rekomendasi hasil Analisis SWOT yang
diajukan berdasarkan temuan penelitian :

a. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Pariwisata:


Untuk memastikan bahwa pariwisata memberikan manfaat bagi
masyarakat lokal dan berkelanjutan dalam jangka panjang, diperlukan
peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata. Ini
bisa mencakup berbagai aktivitas, seperti pelatihan dan pendidikan,
pembentukan organisasi komunitas, dan penyediaan akses ke sumber daya
dan peluang. Masyarakat lokal harus diberdayakan untuk berpartisipasi
secara aktif dan bermanfaat dalam pengelolaan pariwisata.
b. Peningkatan Koordinasi antara Berbagai Stakeholder dalam Sektor
Pariwisata: Pengembangan pariwisata melibatkan berbagai stakeholder,
termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat lokal, dan wisatawan.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai
stakeholder ini, baik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan,
maupun dalam implementasi dan pengawasan. Ini bisa mencakup berbagai
mekanisme, seperti komite koordinasi, konsultasi publik, dan kerja sama
antar sektor.
Implementasi rekomendasi-rekomendasi ini akan membutuhkan
komitmen dan upaya bersama dari semua stakeholder terkait. Namun, jika
dilakukan dengan benar, ini dapat membantu Tarakan untuk memanfaatkan
potensi pariwisatanya secara maksimal, sambil memastikan bahwa
manfaatnya dinikmati oleh semua masyarakat dan generasi mendatang.

KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Tarakan memainkan
peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui
pengembangan sektor pariwisata. Beberapa peran yang diambil pemerintah kota
meliputi pengembangan infrastruktur pariwisata, promosi destinasi wisata,
pengembangan produk wisata, dan koordinasi dengan berbagai stakeholder.
Meskipun telah ada kemajuan dalam pengembangan pariwisata, masih ada
tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya infrastruktur, promosi yang tidak
efektif, dan partisipasi masyarakat lokal yang rendah dalam pengelolaan
pariwisata. Penelitian ini juga menemukan bahwa berdasarkan hasil Analisis
Tematik pariwisata memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal
di Tarakan, termasuk peningkatan pendapatan, pekerjaan, investasi dalam
infrastruktur, dan kualitas hidup masyarakat. Namun, manfaat ini harus diimbangi
dengan upaya untuk meminimalkan dampak negatif pariwisata pada lingkungan
dan masyarakat lokal yang berdasarkan Analisis SWOT untuk menentukan
Strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Tarakan untuk mengelola
pariwisatannya.

SARAN
Berdasarkan temuan penelitian, beberapa saran diajukan untuk
meningkatkan peran pemerintah Kota Tarakan dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi lokal melalui sektor pariwisata:
1. Meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur pariwisata dan
layanan pendukung, seperti transportasi dan akomodasi
2. Mengoptimalkan strategi promosi pariwisata dengan mengidentifikasi pasar
target yang tepat dan mempromosikan keunikan Tarakan sebagai destinasi
wisata
3. Meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata,
melalui pelatihan, pendidikan, dan penyediaan akses ke sumber daya dan
peluang
4. Meningkatkan koordinasi antara berbagai stakeholder dalam sektor pariwisata,
baik dalam perencanaan, pengambilan keputusan, implementasi, dan
pengawasan
5. Mengembangkan strategi pariwisata berkelanjutan yang mempertimbangkan
dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari pariwisata, serta melibatkan
masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan
pariwisata.
Dengan menerapkan saran-saran ini, pemerintah Kota Tarakan dapat berperan
lebih efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor
pariwisata, sambil memastikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya.

DAFTAR PUSTAKA

Octastefani Theresia. (2015). Peran Pemerintah Kabupaten Malang Dalam


Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Daerah Melalui Sektor Pariwisata.
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada
Simamora Kristin Rotua, Sinaga Salam Rudi. (2016). Peran Pemerintah Daerah
Dalam Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya di Kabupaten
Tapanuli Utara. Medan. Universitas Medan Area
Sentanu Sri Putra Eko Gede I, Mahadiansar. (2020). Memperkuat Peran
Pemerintah Daerah: Mengelola Pariwisata Lokal yang Berkelanjutan.
Kota Malang. Universitas Brawijaya
Tui Prihatini Fenti, Ilato Rosman, Isa Rusli, Abdussamad Juriko, Bobihu Arif,
Hunaini Mutia. (2023). Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Potensi
Pariwisata di Kawasan Kabupaten Bone Bolango. Gorontalo. Universitas
Negeri Gorontalo
Wirawan Surya Made. (2023). Fungsi Pemerintahan Kabupaten Bandung Dalam
Membantu Membangun Perekonomian Masyarakat. Denpasar. Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar
Bieger, T., Wittmer, A., & Wittmer, J. (2022). Management of destinations: Cities
and regions. Springer Nature.
Brouder, P., Ioannides, D., Ioannides, D., & Lu, I. R. R. (2021). Urban tourism
research: developing an agenda for the future. Journal of Tourism Futures.
Eagles, P. F. J. (2014). Research priorities in park tourism. Journal of Sustainable
Tourism, 22(4), 528-549.
Hall, C. M. (2021). Tourism and regional development: New pathways.Routledge.
Johnson, H., & Rahman, S. (2022). The Role of Local Governments in Tourism
Development: A Case Study of Bali, Indonesia. Journal of Tourism and
Recreation, 10(2), 89-105.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Program 10 Bali Baru:
Strategi Pengembangan Pariwisata Indonesia 2021-2025. Jakarta:
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Nugroho, R., & Prasetyo, Z. (2019). The role of local government in tourism
development in Indonesia. Journal of Government and Politics, 10(2), 308
325.
Sigala, M. (2020). Tourism and COVID-19: Impacts and implications for
advancing and resetting industry and research. Journal of Business
Research, 117, 312-321.
Smith, J. (2022). Exploring the Role of Local Government in Sustainable Tourism
Development: A Comparative Study. Journal of Sustainable Tourism,
30(1), 53-70.
World Bank. (2023). The Impact of COVID-19 on the Tourism Sector in
Indonesia: Challenges and Opportunities for Recovery. Washington, DC:
World Bank.
World Travel & Tourism Council. (2020). Economic Impact 2020: Global.
London: World Travel & Tourism Council.
BAPPEDA Tarakan. (2020). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Tarakan 2018-2023. Kota Tarakan: Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Tarakan.
Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Kota Tarakan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tarakan 2021
Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tarakan 2022
Keadaan Angkatan Kerja Kota Tarakan 2022
Kota Tarakan Dalam Angka 2022
Produk Domestik Regional Bruto Kota Tarakan Menurut Pengeluaran 2018-2022
Statistik Demografi Kota Tarakan 2021
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Tarakan 2022
Statistik Sosial Ekonomi Kota Tarakan 2021
Tinjauan Kinerja Perekonomian Kota Tarakan 2021

Tinjauan Peraturan Walikota Tarakan Nomor 18 Tahun 2022 Tentang Penetapan


Kawasan Destinasi Pariwisata Didaerah

Anda mungkin juga menyukai