Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Administrasi Publik

JAP No.117 Vol. VIII (2022)


Hal. 10-16

MANAJEMEN ASET DAERAH ATAS TANAH MILIK PEMERINTAH OLEH BADAN


LENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BITUNG PROVINSI
SULAWESI UTARA

LORENZKY JORDAN KURAMA


MASJE S. PANGKEY
RULLY MAMBO

Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan aset daerah atas tanah pemerintah
oleh badan pengelola keuangan dan aset daerah Kota Bitung. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan dan
pengumpulan data dokumen. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga
tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian bahwa
manajemen pengelolaan asset pada badan pengelola keuangan dan aset daerah Kota Bitung dilihat dari
proses perencanaannya sudah berjalan baik, proses pengorganisasian orang – orang terlibat dalam
manajemen pengelolaan dapat dikatakan sudah baik.

Kata Kunci : manajemen, Aset Daerah, Tanah Milik Pemerintah.

PENDAHULUAN daerah sebagai pemberi pelayanan publik


Pelaksanaan otonomi daeah kepada masyarakat. Aset daerah dapat di
merupakan suatu harapan cerah bagi katagorikan menjadi dua bagian yaitu benda
pelaksanaan pembangunan secara tidak bergerak (real property) meliputi tanah,
keseluruhan dimana masing-masing daerah bangunan gedung, bagunan air, jalan dan
memiliki kesempatan untuk mengelola, jembatan, instansi,jaringan, serta
mengebangkan dan membangun daerah monument/bangunan bersejarah. Serta benda
masing-masing sesuai kebutuhan dan potensi bergerak (personal property) meliputi mesin
yang dimiliki. Untuk merealisasi pelaksanaan kendaraan, peralatan (seperti alat berat, alat
otonomi daerah ini, Dewan Perwakilan angkat, alat bengkel, alat pertanian, alat kantor
Rakyat (DPR) telah menetapkan Undang- dan rumah tangga, alat studio, alat kedokteran,
Undang No. 33 tahun 2004 tentang alat laboratorium, dan alat keamanan),
pemerintah daerah sekarang sudah di perbarui buku/perpustakaan, barang bercorak kesenian
lagi mejadi undang-undang nomor 23 tahun dan kebudayaan, hewan ternak dan tanaman,
2014 tentang pemerintahan daerah terdapat persedian (seperti barang habis pakai, suku
tiga salah satunya asas desentralisasi yaitu cadang, bahan baku, bahan penolong dan
pemerintah pusat menyerahkan sebagian sebagainya.
uusan pemerintahan kepada pemerintah Untuk merealisasikan pelaksanaan
daerah. otonomi daerah maka diikuti sebuah
Aset daerah merupakan sumber daya perubahan paradigma baru pengelolaan aset
penting bagi pemerintah derah sebagai daerah yang di tandai dengan dikeluarkannya
penopang utama pendapatan asli daerah, oleh peraturan pemerintah no. 6 tahun 2006 yang
karena itu penting bagi pemerintah daerah merupakan peraturan turunan Undang-
untuk dapat mengelola aset secara memadai. Undang no 1 tahun 2004 tentang
Potensi ekonomi bermakna adanya manfaat perbendaharaan negara dan pengelolaan aset
finansial dan ekonomi yang bisa diperoleh daerah yang profesional dan modren dengan
pada masa yang akan datang yang bisa mengedepanka good governance di satu sisi
menunjang peran dan fungsi pemerintah diharapkan akan mampu menngkatkan

10
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16

kepercayaan pengelola keuangan daerah dari Bitung membuat peraturan daerah tentang
masyarakat. Dalam pasal 3 ayat (2) peraturan pengelolaan asset daerah yang dicantumkan
pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang didalam undan undang nomor 4 tahun 2010
pengelola barang milik negara atau daerah tentang barang daerah. Menurut peraturan
menyebutkan bahwa pengelolaan barang daerah Kota Bitung tersebut bahwasannya
milik negara atau daerah meliputi pengelola barang daerah meliputi perencanaan
perencanaan kebutuhan dan penggaran, kebutuhan dan pengangaran, pengadaan,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penyimpanan, dan penyaluran, pengunaan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemanfaatan, pengamanan, dan pemeliharaan,
penghapusan, pemindah tanganan, penilaian penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pembinaan pengawasan dan pengendalian,
pengendalian. Sedangkan menurut peraturan pembiayaan dan tuntutan ganti rugi.
menteri dalam negeri nomor 17 tahun 2007 Didalam peraturan menteri dalam
tentang pedoman teknis pengelolaan barang negeri 19 tahun tahun 2016 tentang pedoman
milik daerah, pengelolaan barang milik daerah barang milik daerah. Didalam undang undang
meliputi; perencanaan kebutuhan, no. 5 tahun 1960 yaitu tentang peraturan dasar
pengangaran, pengadaan, penerimaan, pokok-pokok agreria dan didalam peratutan
penyimpanan, dan penyaluran, penggunaan, menteri agrarian no. 9 tahun 1965 tentang
penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan pelaksanaan konversi hak penguasaan atas
dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, tanah Negara dan ketentuan-ketentuan tentang
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, kebijaksanaan selanjutnya. Pengelolaan aset
dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan daerah atas tanah di Kepulauan Kota Bitung
ganti rugi. didalam pemanfaatan, pengamana dan
Menurut peratura daerah nomor 4 pemeliharaan maupun pembukuan terutama
tahun 2014 tentang pengelolaan barang milik pemanfaatan dan pengamanan masih belum
daerah dalam pasal 3 ayat (1) barang milik berjalan dengan baik dilihat dari pemanfaatan
daerah meliputi; barang yang dibeli atau dalam bentuk sewa, minimnya penyewaan
diperoleh atas beban APBD dan barang yang bagi masyarakat dan pihak swasta. Sedangkan
berasal dari perolehan lainnya yang sah, dan pengamanan tanah ada beberapa tanah yang
didalam pasal 4 pengelolaan barang milik belum di ketahui batas tanahnya atau sepadan
daerah meliputi; ; perencanaan kebutuhan, tanah pemerintah ada beberapa tanah yang
penganggaran, pengadaan, penerimaan, belum di kasih papan pelang, tidak hanya itu
penyimpanan, dan penyaluran, penggunaan, didalam pengamanan tanah banyak sekali
penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan tanah pemerintah yang belum di sertifikat.
dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, Dari data yang ada di Pemerintah Kota Bitung
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, ditemukan masih banyak sekali tanah yang
dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan belum bersertifikat dari pada tanah yang
ganti rugi. didalam di jelaskan bahwa pejabat sertifikat tanah yang belum bersertifikat pada
pengelola barang milik daerah pasal 5 (2b) tahun 2019 itu sekitar 414 persil dan yang
yaitu kepala badan/ dinas/ kantor/ bagian/ sudah di sertifikat pada tahun 2020 baru
bidang yang membidangi aset, atau sebutan berjumlah 192 persil. (Badan Pengelola
lainnya selaku pembantu pengelola. Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bitung
Didalam pasal 43 (1) di jelaskan Tahun 2020).
bahwa barang milik daerah berupa tanah harus Dari fenomena diatas penulis melihat
di sertifikatkan atas nama pemerintah daerah. gejala- gejala yang berhubungan dengan
Untuk mewujudkan pengelolaan aset daerah pengelolaan Aset Tanah di Kota Bitung yaitu
yang lebih efektif dan efesien maka Walikota masih banyak tanah milik pemerintah Kota

11
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16

Bitung didalam pemanfaatan dan pengamanan Sedangkan menurut Stoner dan Freeman
belum berjalan dengan baik. Minimnya (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah proses
kerjasama Badan pertanahan nasional dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan tanah pemerintah Kota Bitung. kepemimpinan, dan pengendalian upaya
Pemanfataan Sarana Prasarana yang diberikan anggota organisasi dan proses penggunaan
Pemerintah kurang efektif. Permasalahan Ini semua sumber daya organisasi untuk
Apabila di biarkan Berlarut - larut tentunya tercapainya tujuan organisasi yang telah
akan memunculkan permasalahan yang lebih ditetapkan.
besar kedepannya, terutama Menjadi Temuan Fungsi-fungsi manajemen adalah
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), akan elemen-elemen dasar yang selalu ada dan
mengakibatkan pencemaran nama baik bukan melekat di dalam proses manajemen yang
hanya bagi induvidu maupun kelompok tetapi akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
nama daerah Kota Bitung juga ikut tercemar. melaksanakan kegiatan untuk mencapai
Adanya pemanfaatan dan pengamanan tanah tujuan. Namun terdapat perbedaan pandangan
pada bidang tanah sehingga dapat di mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh
manfaatkan penyewaan, pinjam pakai KSPI beberapa ahli. Menurut George R. Terry
(kerjasama penyediaan infrastruktur) di dalam (Hasibuan, 2009 : 38) fungsi-fungsi
pengamanan dapat di ketahui kepastian letak manajemen meliputi Perencanaan (planning),
tanah, batasbatas tanah, luas tanah, dapat Pengorganisasian (organizing), Pengarahan
memperoleh kepastian tanah tersebut dan (actuating) dan Pengendalian (controlling).
memudahkan pembuatan pembangunan di Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47),
Kota Bitung sehingga pembangunan dapat fungsi-fungsi manajemen meliputi
berjalan dengan baik tidak dapat di hentikan Perencanaan (planning), Pengorganisasian
dan dapat terealisasikan dengan baik. (organizing), Pengarahan (commanding),
Pengkoordinasian (coordinating),
TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian (controlling). Sedangkan
Dalam Moniung, Mandey dan Londa menurut Ricki W. Griffin (Ladzi Safroni,
(2015) dijekaskan bahwa manajemen adalah 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi
proses pencapaian organisasi dengan upaya Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
dari orang-orang. Manajemen adalah (planning and decision making),
semacam pemikiran khusus dari pengorganisasian (organizing), Pengarahan
kepemimpinan untuk mencapai tujuan (leading) serta pengendalian (controlling).
organisasi. Menurut Manulang (Atik & Dalam kaitannya dengan asset,
Ratminto, 2012: 1) mendefinisikan dijelaskan bahwa pengerian aset (Yusuf
manajemen sebagai suatu seni dan ilmu 2010:28) secara umum adalah barang (thing)
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, atau sesuatu barang (anything) yang
penyusunan dan pengawasan daripada sumber mempunyai: Nilai ekonomi (economic value),
daya manusia untuk mencapai tujuan yang Nilai komersial (commercial value) dan nilai
telah ditetapkan terlebih dahulu. G.R Terry tukar (exchange value) yang dimiliki oleh
(Hasibuan, 2009 : 2) mendefinisikan instansi, organisasi, badan usaha ataupun
manajemen sebagai suatu proses yang khas individu (perorangan). Aset adalah barang,
yang terdiri dari tindakan-tindakan yang dalam pengertian hukum disebut benda
perencanaan, pengarahan dan pengendalian bergerak, baik yang berwujud (tangible)
yang dilakukan untuk menentukan serta maupun yang tidak berwujud
mencapai sasaran-sasaran yang telah (intangible),yang tercangkup dalam
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari
manusia dan sumbersumber lainnya. suatu instansi, organisasi, badan usaha atau

12
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16

individu perorangan. Berdasarkn undang- Bitung berdasarkan hasil pendataan Potensi


undang nomor 1 tahun 2004 yang dimaksud Desa 2018 adalah sebesar 315.30 km2 yang
barang milik daerah adalah semua barang tcrbagi menjadi 8 Wilayah Kecamatan serta
yang dibeli atau yang diperoleh atas beban 69 kelurahan.
APBD atau berasal dari perolehan lainnya Terry (Sukarna. 2011membagi empat
yang sah. Aset daerah adalah semua kekayaan fungsi dasar manajemen (Pengelolaan) yaitu :
daerah yang dimiliki maupun dikuasai 1. Perencanaan (planning), 2.
pemerintah daerah, yang dibeli atau diperoleh Pengornasisasian (Organizing), 3.
atas beban APBD atau berasal dari perolehan Penggerakan (Actuating) dan 4. Pengawasan
lainnya yang sah, misalnya sumbangan, (Controlling). Fungsi – fungsi dasar
Hadiah, donasi, wakaf, hibah, swadaya, manajemen tersebut bersifat universal,
kewajiban pihak ketiga, dan sebagainya. dimana saja dan dalam organisasi apa saja.
(Mahmudi 2010: 146) Oleh sebab itu agar manajemen pada
organisasi dengan mudah mencapai tujuannya
METODE PENELITIAN
secara efektif, efisien, dan rasional maka
Penelitian ini menggunakan metode
seorang pimpinan organisasi harus mampu
pendekatan kualitatif (Moelong, 2012). Sesuai
menjalankan fungsi – fungsi dasar manajemen
dengan rumusan masalah dan tujuan
tersebut.
penelitian serta kerangka teori maka yang
Perencanaan (Planning) Terry
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
(Sukarna. 2011) menegaskan bahwa planning
pengelolaan aset daerah atas tanah milik
is the selection and relating of facts in the
pemerintah yang menurut (Mardiasmo
visualization and information of proposal
2004:238) dikatakan bahwa pengelolaan
activities believed necessary to achieve
kekayaan (aset) meliputi 4 hal utama yaitu :
desired result. Pendapat Terry ini dapat
Adanya perencanaan yang tepat, Pelaksanaan
diartikan bahwa perencanaan adalah
atau pemanfaatan secara efisien dan efektif,
penetapan tindakan untuk mencapai suatu
Pengelolaan secara optimal dengan
tujuan yang efektif dan efisien. Dapat pula
memperhatikan prinsip efiosiensi,
diartikan bahwa perencanaan adalah
Pengawasan (monitoring). Pengumpulan data
persiapan, acuan, garis – garis besar pedoman
dilakukan melalui wawancara, pengamatan
kerja perseiapan tertentu untuk sampai ke
dan pengumpulan data dokumen. Adapun
tujuan yang akan dicapai. Selain itu menurut
teknik analisis data dalam penelitian ini
Robbins (Sukarna. 2011) perencanaan adalah
dilakukan dalam tiga tahapan yaitu reduksi
proses pendefinisian sasaran organsisasi,
data penyajian data dan penarikan
menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
kesimpulan.
organisasi serta menyusun keseluruhan
rencana kemudian diintegrasikan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dikoordinasikan dengan aktivitas organisasi.
Kota Bitung terletak di daratan pulau
Berdasarkan pemahaman perencanaan
Sulawesi dan sebagian adalah daerah
sebagaimana disebutkan diatas dapatlah
kepulauan yaitu Pulau Lembeh. Kota Bitung
dikatakan bahwa dalam manajemen
terdiri dari 8 Kecamatan. 6 Kecamatan
pengelolaan suatu organisasi maka
terletak di pulau Sulawesi yaitu Kecamatan
perencanaan adalah suatu hal yang sangat
Madidir, Matuari, Girian, Aertembaga, Maesa
penting dan menentukan yaitu dari mana
dan Ranouwulu dan 2 Kecamatan terletak di
memulai suatu pekerjaan, aktifitas apa yang
Pulau Lembeh yaitu Lembeh Selatan dan
harus dilaksanakan, kapan waktu pelaksanaan,
Lembeh Utara. Kota Bitung terletak di Timur
siapa yang ditugaskan untuk melaksanakan
Laut Pulau Sulawesi. Total luas wilayah Kota
dan bagaimana menyelesaikan suatu

13
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16

pekerjaan dalam rangka mencapai suatu kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tujuan organisasi. tempatnya demi kepentingan jangka panjang
Pengorganisasian adalah suatu proses perusahaan termasuk didalamnya
mendistribusikan pekerjaan dan tugas – tugas memberitahukan orang lain apa yang harus
serta mengkoordinasikannya untuk mencapai dilakukan dengan nada yang berfariasi mulai
tujuan organisasi. Definisi pengorganisasian dari tugas sampai meminta atau bahkan
menurut Manullang (Sukarna. 2011) mengancam. Pengarahan berarti para manajer
mengatakan bahwa pengorganisasian adalah mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi
pengelompokkan aktivitas yang akan bawahan. Manajer tidak melakukan semua
dilakukan atau pendistribusian tugas dan kegiatan sendiri tetapi menyelesaikan tugas –
fungsi kepada setiap individu yang ada dalam tugas esensial melalui orang lain. Mereka juga
organisasi. Disamping itu pengorganisasian tidak sekedar memberikan perintah, tetapi
juga dimaksudkan untuk menentukan dan menciptakan iklim yang dapat membentuk
menetapkan kedudukan serta sifat hubungan para bawahan melakukan pekerjaan secara
antar masing – masing unit. baik. Fungsi pengerahan adalah suatu fungsi
Dale (Sukarna. 2011) menguraikan kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
empat tindakan yang harus dilakukan dalam efektifitas dan efisiensi kinerja secara
proses pengorganisasian yaitu : 1) Menyusun maksimal serta menciptakan lingkungan kerja
pekerjaan atau tugas – tugas yang harus yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
dilakukan 2) Membagi kerja 3) Menetapkan Siagian (Sukarna. 2011)
mekanisme kerja (pengkoordinasian mengemukakan bahwa pengawasan adalah
pekerjaan kedalam kesatuan yang harmonis) proses pengamatan terhadap seluruh kegiatan
dan 4) Memonitor dan mengambil langkah – organisasi untuk menjamin agar semua
langkah penyesuaian dengan maksud pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
mempertahankan dan meningkatkan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
efektifitas. Dengan demikian dapat sebelumnya. Oleh sebab itu efektivitas suatu
disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah organisasi ditentukan oleh sejauh mana
seluruh aktifitas manajemen yang controlling itu dilaksanakan. Dengan
diimplementasikan dalam bentuk pembagian demikian dapat disimpulkan bahwa
tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab pengawasan adalah kegiatan membandingkan
setiap orang dalam organisasi. Hal ini atau mengukur yang sedang atau sudah
dimaksudkan agar dapat mewujudkan aktifitas dilaksanakan dengan kriteria, norma – norma
untuk mencapai tujuan organisasi yang standar atau rencana – rencana yang sudah
efektif, efisien dan rasional. Oleh sebab itu ditetapkan sebelumnya. Pengawasan atau
dalam implementasi pengorganisasian control yang merupakan bagian terakhir dari
seorang pimpinan harus dapat menentukan fungsi manajemen menurut Sutarno
apa pekerjaan (jenis/sifat pekerjaan), siapa (2004:111) dilaksanakan untuk mengetahui :
yang akan melakukan apa, unit – unit 1) Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan
kerjanya, bagaimana pekerjaan dilakukan, sesuai dengan rencana sebelumnya. 2) Apakah
kapan dan dimana pekerjaan dilakukan, didalam pelaksanaan terjadi hambatan
fasilitas serta biaya kegiatan. kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan
Istilah actuating (penggerakan) ini wewenang, penyimpangan dan pemborosan.
disebut pula dengan istilah directing 3) Untuk mencegah terjadinya kegagalan,
(pengarahan) definisi pengarahan menurut kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan
Sutarno (2004 : 110) adalah keinginan untuk wewenang, penyimpangan dan pemborosan.
membuat orang lain mengikuti keinginannya 4) Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau organisasi.

14
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16

Tujuan penilaian dan koreksi dalam waktu bekerja manajemen menetapkan


aktivitas controlling ini dimaksudkan agar disiplin yang ketat datang tepat waktunya dan
proses pekerjaan yang ditemukan juga pulang sesuai waktu yang ditentukan bagi
penyimpangan dapat segera diperbaiki. yang melanggar aturan dikenakan sanksi
Pimpinan harus melakukan pemeriksaan atau sampai pada sanksi pemecatan. Pengawasan
mencocokkan rencana kerja dengan pekerjaan adalah penilaian terhadap suatu proses
yang sedang atau sudah dilaksanakan. Hal ini kegiatan organisasi yang sudah maupun
dimaksudkan agar pekerjaan yang sedang atau sedang dilaksanakan. Apakah kegiatan
sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana berjalan sesuai rencana sebelumnya atau
kerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian apakah didalam pelaksanaan terjadi
perencanaan merupakan proses awal dari hambatan, kerugian, penyalah gunaan
suatu kegiatan pengelolaan yang kekuasaan, wewenang, penyimpangan dan
keberadaannya sangat diperlukan dalam pemborosan.
memberikan arah atau patokan dalam suatu
Saran
kegiatan kemudian pengorganisasian
Berdasarkan hasil penelitian,
berkaitan dengan penyatuan seluruh sumber
pembahasan dan kesimpulan maka dapatlah
daya yang ada untuk bersinergi dalam
dikemukakan beberapa saran yaitu bahwa
mempersiapkan pelaksanaan kegiatan. Tahap
manajemen asset daerah yang dilakukan pada
berikutnya pengarahan dan pelaksanaan
badan pengelolaan keuangan dan aset daerah
kegiatan yang selalu berpedoman pada
Kota Bitung hendaknya dilaksanakan secara
perencanaan yang telah ditetapkan. Tahap
terencana agar tidak menimbulkan
terakhir berupa pengawasan dengan
permasalahan dalam pelaksanaannya dan
mengukur atau membandingkan kinerja
harus mengikuti aturan hukum yang berlaku
dengan standar kinerja serta mengoreksi
yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai
berbagai bentuk penyimpangan sebagai
pedoman dalam penyusunan rencana.
langkah perbaikan.
Manajemen pengorganisasian hendaknya
dijalankan secara baik untuk menentukan apa
PENUTUP
yang harus dikerjakan, siapa yang akan
KESIMPULAN
melakukan, bagaimana pekerjaan dilakukan,
Bertitik tolak pada latar belakang
kapan dan dimana pekerjaan dilakukan. Hal
masalah, kerangka teori, hasil penelitian dan
ini dimaksudkan agar semua elemen yang
pembahasan maka dapatlah ditarik
terlibat dalam kegiatan pengelolaan dapat
kesimpulan bahwa manajemen pengelolaan
bekerja secara sistematis. Untuk memastikan
asset pada badan pengelola keuangan dan aset
manajemen pengelolaan berjalan lancar, maka
daerah (BPKAD) dilihat dari proses
pengawasan harus dilakukan secara rutin agar
perencanaannya sudah berjalan baik yaitu
tidak terjadi penyalah gunaan wewenang atau
mengikuti pedoman kerja yang telah
kekuasaan.
ditetapkan termasuk strategi pelaksanaan
pekerjaan, penyusunan rencana kerja serta
DAFTAR PUSTAKA
pencatatan asset yang ada dalam penguasaan
Atik dan Rahminto. 2012. Manajemen
BPKAD. Dari proses pengorganisasian orang
Pelayanan Disertai Dengan Model
– orang terlibat dalam manajemen
Konseptual Merupakan Citizen’s
pengelolaan dapat dikatakan sudah baik
Character dan Standar Pelayanan
karena semua bekerja sesuai bidang tugasnya
Minimal.Yogjakarta Pustaka Pelajar.
masing – masing dengan pembagian kerja
yang jelas sehingga hampir tidak mengalami
hambatan demikian pula dengan ketepatan

15
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16

Hasibuan. 2009. Manajemen Dasar,


Pengertian dan Masalah. Jakarta PT.
Bumi Aksara.

Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen


Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi

Moelong Lexi J. 2012. Metode Penelitian


Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Moniung, M., T., Mandey, J., & Londa, V.


2015. Manajemen Keuangan Desa
Sebagai Faktor Penentu Keberhasilan.
Jurnal Administrasi Publik.
ejournal.unsrat.ac.id. Vol 4 No 32.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17


tahun 2007 tentang pedoman teknis
pengelolaan barang milik daerah

Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006


tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.

Safroni. 2012. Manajemen dan Reformasi


Pelayanan Publik Dalam Konteks
Birokrasi Indonesia. Yogjakarta Aditya
Media Publishing.

Sukarna. 2011. Dasar – Dasar Manajemen.


Bandung Mandar Maju.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah

Undang-undang Nomor 1Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara

Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah

16

Anda mungkin juga menyukai