Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan aset daerah atas tanah pemerintah
oleh badan pengelola keuangan dan aset daerah Kota Bitung. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan dan
pengumpulan data dokumen. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga
tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian bahwa
manajemen pengelolaan asset pada badan pengelola keuangan dan aset daerah Kota Bitung dilihat dari
proses perencanaannya sudah berjalan baik, proses pengorganisasian orang – orang terlibat dalam
manajemen pengelolaan dapat dikatakan sudah baik.
10
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16
kepercayaan pengelola keuangan daerah dari Bitung membuat peraturan daerah tentang
masyarakat. Dalam pasal 3 ayat (2) peraturan pengelolaan asset daerah yang dicantumkan
pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang didalam undan undang nomor 4 tahun 2010
pengelola barang milik negara atau daerah tentang barang daerah. Menurut peraturan
menyebutkan bahwa pengelolaan barang daerah Kota Bitung tersebut bahwasannya
milik negara atau daerah meliputi pengelola barang daerah meliputi perencanaan
perencanaan kebutuhan dan penggaran, kebutuhan dan pengangaran, pengadaan,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penyimpanan, dan penyaluran, pengunaan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemanfaatan, pengamanan, dan pemeliharaan,
penghapusan, pemindah tanganan, penilaian penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pembinaan pengawasan dan pengendalian,
pengendalian. Sedangkan menurut peraturan pembiayaan dan tuntutan ganti rugi.
menteri dalam negeri nomor 17 tahun 2007 Didalam peraturan menteri dalam
tentang pedoman teknis pengelolaan barang negeri 19 tahun tahun 2016 tentang pedoman
milik daerah, pengelolaan barang milik daerah barang milik daerah. Didalam undang undang
meliputi; perencanaan kebutuhan, no. 5 tahun 1960 yaitu tentang peraturan dasar
pengangaran, pengadaan, penerimaan, pokok-pokok agreria dan didalam peratutan
penyimpanan, dan penyaluran, penggunaan, menteri agrarian no. 9 tahun 1965 tentang
penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan pelaksanaan konversi hak penguasaan atas
dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, tanah Negara dan ketentuan-ketentuan tentang
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, kebijaksanaan selanjutnya. Pengelolaan aset
dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan daerah atas tanah di Kepulauan Kota Bitung
ganti rugi. didalam pemanfaatan, pengamana dan
Menurut peratura daerah nomor 4 pemeliharaan maupun pembukuan terutama
tahun 2014 tentang pengelolaan barang milik pemanfaatan dan pengamanan masih belum
daerah dalam pasal 3 ayat (1) barang milik berjalan dengan baik dilihat dari pemanfaatan
daerah meliputi; barang yang dibeli atau dalam bentuk sewa, minimnya penyewaan
diperoleh atas beban APBD dan barang yang bagi masyarakat dan pihak swasta. Sedangkan
berasal dari perolehan lainnya yang sah, dan pengamanan tanah ada beberapa tanah yang
didalam pasal 4 pengelolaan barang milik belum di ketahui batas tanahnya atau sepadan
daerah meliputi; ; perencanaan kebutuhan, tanah pemerintah ada beberapa tanah yang
penganggaran, pengadaan, penerimaan, belum di kasih papan pelang, tidak hanya itu
penyimpanan, dan penyaluran, penggunaan, didalam pengamanan tanah banyak sekali
penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan tanah pemerintah yang belum di sertifikat.
dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, Dari data yang ada di Pemerintah Kota Bitung
pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, ditemukan masih banyak sekali tanah yang
dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan belum bersertifikat dari pada tanah yang
ganti rugi. didalam di jelaskan bahwa pejabat sertifikat tanah yang belum bersertifikat pada
pengelola barang milik daerah pasal 5 (2b) tahun 2019 itu sekitar 414 persil dan yang
yaitu kepala badan/ dinas/ kantor/ bagian/ sudah di sertifikat pada tahun 2020 baru
bidang yang membidangi aset, atau sebutan berjumlah 192 persil. (Badan Pengelola
lainnya selaku pembantu pengelola. Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bitung
Didalam pasal 43 (1) di jelaskan Tahun 2020).
bahwa barang milik daerah berupa tanah harus Dari fenomena diatas penulis melihat
di sertifikatkan atas nama pemerintah daerah. gejala- gejala yang berhubungan dengan
Untuk mewujudkan pengelolaan aset daerah pengelolaan Aset Tanah di Kota Bitung yaitu
yang lebih efektif dan efesien maka Walikota masih banyak tanah milik pemerintah Kota
11
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16
Bitung didalam pemanfaatan dan pengamanan Sedangkan menurut Stoner dan Freeman
belum berjalan dengan baik. Minimnya (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah proses
kerjasama Badan pertanahan nasional dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan tanah pemerintah Kota Bitung. kepemimpinan, dan pengendalian upaya
Pemanfataan Sarana Prasarana yang diberikan anggota organisasi dan proses penggunaan
Pemerintah kurang efektif. Permasalahan Ini semua sumber daya organisasi untuk
Apabila di biarkan Berlarut - larut tentunya tercapainya tujuan organisasi yang telah
akan memunculkan permasalahan yang lebih ditetapkan.
besar kedepannya, terutama Menjadi Temuan Fungsi-fungsi manajemen adalah
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), akan elemen-elemen dasar yang selalu ada dan
mengakibatkan pencemaran nama baik bukan melekat di dalam proses manajemen yang
hanya bagi induvidu maupun kelompok tetapi akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
nama daerah Kota Bitung juga ikut tercemar. melaksanakan kegiatan untuk mencapai
Adanya pemanfaatan dan pengamanan tanah tujuan. Namun terdapat perbedaan pandangan
pada bidang tanah sehingga dapat di mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh
manfaatkan penyewaan, pinjam pakai KSPI beberapa ahli. Menurut George R. Terry
(kerjasama penyediaan infrastruktur) di dalam (Hasibuan, 2009 : 38) fungsi-fungsi
pengamanan dapat di ketahui kepastian letak manajemen meliputi Perencanaan (planning),
tanah, batasbatas tanah, luas tanah, dapat Pengorganisasian (organizing), Pengarahan
memperoleh kepastian tanah tersebut dan (actuating) dan Pengendalian (controlling).
memudahkan pembuatan pembangunan di Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47),
Kota Bitung sehingga pembangunan dapat fungsi-fungsi manajemen meliputi
berjalan dengan baik tidak dapat di hentikan Perencanaan (planning), Pengorganisasian
dan dapat terealisasikan dengan baik. (organizing), Pengarahan (commanding),
Pengkoordinasian (coordinating),
TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian (controlling). Sedangkan
Dalam Moniung, Mandey dan Londa menurut Ricki W. Griffin (Ladzi Safroni,
(2015) dijekaskan bahwa manajemen adalah 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi
proses pencapaian organisasi dengan upaya Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
dari orang-orang. Manajemen adalah (planning and decision making),
semacam pemikiran khusus dari pengorganisasian (organizing), Pengarahan
kepemimpinan untuk mencapai tujuan (leading) serta pengendalian (controlling).
organisasi. Menurut Manulang (Atik & Dalam kaitannya dengan asset,
Ratminto, 2012: 1) mendefinisikan dijelaskan bahwa pengerian aset (Yusuf
manajemen sebagai suatu seni dan ilmu 2010:28) secara umum adalah barang (thing)
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, atau sesuatu barang (anything) yang
penyusunan dan pengawasan daripada sumber mempunyai: Nilai ekonomi (economic value),
daya manusia untuk mencapai tujuan yang Nilai komersial (commercial value) dan nilai
telah ditetapkan terlebih dahulu. G.R Terry tukar (exchange value) yang dimiliki oleh
(Hasibuan, 2009 : 2) mendefinisikan instansi, organisasi, badan usaha ataupun
manajemen sebagai suatu proses yang khas individu (perorangan). Aset adalah barang,
yang terdiri dari tindakan-tindakan yang dalam pengertian hukum disebut benda
perencanaan, pengarahan dan pengendalian bergerak, baik yang berwujud (tangible)
yang dilakukan untuk menentukan serta maupun yang tidak berwujud
mencapai sasaran-sasaran yang telah (intangible),yang tercangkup dalam
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari
manusia dan sumbersumber lainnya. suatu instansi, organisasi, badan usaha atau
12
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16
13
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16
pekerjaan dalam rangka mencapai suatu kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tujuan organisasi. tempatnya demi kepentingan jangka panjang
Pengorganisasian adalah suatu proses perusahaan termasuk didalamnya
mendistribusikan pekerjaan dan tugas – tugas memberitahukan orang lain apa yang harus
serta mengkoordinasikannya untuk mencapai dilakukan dengan nada yang berfariasi mulai
tujuan organisasi. Definisi pengorganisasian dari tugas sampai meminta atau bahkan
menurut Manullang (Sukarna. 2011) mengancam. Pengarahan berarti para manajer
mengatakan bahwa pengorganisasian adalah mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi
pengelompokkan aktivitas yang akan bawahan. Manajer tidak melakukan semua
dilakukan atau pendistribusian tugas dan kegiatan sendiri tetapi menyelesaikan tugas –
fungsi kepada setiap individu yang ada dalam tugas esensial melalui orang lain. Mereka juga
organisasi. Disamping itu pengorganisasian tidak sekedar memberikan perintah, tetapi
juga dimaksudkan untuk menentukan dan menciptakan iklim yang dapat membentuk
menetapkan kedudukan serta sifat hubungan para bawahan melakukan pekerjaan secara
antar masing – masing unit. baik. Fungsi pengerahan adalah suatu fungsi
Dale (Sukarna. 2011) menguraikan kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
empat tindakan yang harus dilakukan dalam efektifitas dan efisiensi kinerja secara
proses pengorganisasian yaitu : 1) Menyusun maksimal serta menciptakan lingkungan kerja
pekerjaan atau tugas – tugas yang harus yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
dilakukan 2) Membagi kerja 3) Menetapkan Siagian (Sukarna. 2011)
mekanisme kerja (pengkoordinasian mengemukakan bahwa pengawasan adalah
pekerjaan kedalam kesatuan yang harmonis) proses pengamatan terhadap seluruh kegiatan
dan 4) Memonitor dan mengambil langkah – organisasi untuk menjamin agar semua
langkah penyesuaian dengan maksud pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
mempertahankan dan meningkatkan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
efektifitas. Dengan demikian dapat sebelumnya. Oleh sebab itu efektivitas suatu
disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah organisasi ditentukan oleh sejauh mana
seluruh aktifitas manajemen yang controlling itu dilaksanakan. Dengan
diimplementasikan dalam bentuk pembagian demikian dapat disimpulkan bahwa
tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab pengawasan adalah kegiatan membandingkan
setiap orang dalam organisasi. Hal ini atau mengukur yang sedang atau sudah
dimaksudkan agar dapat mewujudkan aktifitas dilaksanakan dengan kriteria, norma – norma
untuk mencapai tujuan organisasi yang standar atau rencana – rencana yang sudah
efektif, efisien dan rasional. Oleh sebab itu ditetapkan sebelumnya. Pengawasan atau
dalam implementasi pengorganisasian control yang merupakan bagian terakhir dari
seorang pimpinan harus dapat menentukan fungsi manajemen menurut Sutarno
apa pekerjaan (jenis/sifat pekerjaan), siapa (2004:111) dilaksanakan untuk mengetahui :
yang akan melakukan apa, unit – unit 1) Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan
kerjanya, bagaimana pekerjaan dilakukan, sesuai dengan rencana sebelumnya. 2) Apakah
kapan dan dimana pekerjaan dilakukan, didalam pelaksanaan terjadi hambatan
fasilitas serta biaya kegiatan. kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan
Istilah actuating (penggerakan) ini wewenang, penyimpangan dan pemborosan.
disebut pula dengan istilah directing 3) Untuk mencegah terjadinya kegagalan,
(pengarahan) definisi pengarahan menurut kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan
Sutarno (2004 : 110) adalah keinginan untuk wewenang, penyimpangan dan pemborosan.
membuat orang lain mengikuti keinginannya 4) Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau organisasi.
14
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16
15
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.117 Vol. VIII (2022)
Hal. 10-16
16