Kertas Kerja
Jawaban:
A. Teori
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Kas dan Setara Kas! Sebutkan rincian akun Kas dan
Setara Kas pada neraca salah satu K/L per 31 Desember 2020! (Jelaskan mencakup apa sajakah
sub akun tersebut dan berapa nilainya)
Kas dan Setara Kas adalah kelompok akun yang digunakan untuk mencatat kas dan setara kas
yang dikelola oleh Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. Kas menurut
PSAP Nomor 1 merupakan uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Setara kas merupakan investasi jangka
pendek pemerintah yang siap dicairkan menjadi kas, bebas dari risiko perubahan nilai yang
signifikan, serta mempunyai masa jatuh tempo 3 bulan atau kurang, terhitung dari tanggal
perolehannya. Kas Negara merupakan tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
menteri keuangan selaku bendahara umum negara untuk menampung seluruh penerimaan
nefara dan membayar seluruh pengeluaran negara.
Kas dan Setara Kas pada Neraca Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
per 31 Desember antara lain:
No Jenis Kas dan Setara Kas Rincian Per 31 Desember
2020 (dalam rupiah)
2. Menurut Kebijakan Akuntansi yang telah ditetapkan, jelaskan kapan dan bagaimana Piutang
dapat diakui dan dicatat? Sebutkan rincian akun apa saja yang termasuk dalam Piutang beserta
nilainya pada neraca salah satu K/L per 31 Desember 2020!
1
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Piutang diakui dan dicatat saat adanya tunggakan pungutan pendapatan atau transaksi lain yang
menimbulkan hak pemerintah untuk menagih. Pendapatan Pemerintah Pusat dikelompokkan
menjadi Pendapatan Pajak, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Pendapatan Hibah.
Saat pemerintah belum menerima pungutan pendapatan tersebut, maka pemerintah memiliki
hak untuk menagih. Piutang pajak dicatat berdasarkan nilai nominal yang tercantum dalam
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar / Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan/ Surat
Tagihan Pajak/ Surat Pemberitahuan Pajak Terutang untuk Tahun Pajak 2007 dan Tahun Pajak
sebelumnya. Sedangkan, untuk Tahun Pajak 2008 dan Tahun Pajak selanjutnya adalah sebesar
nilai yang disetujui Wajib Pajak. Piutang Bukan Pajak dicatat sebesar nilai nominal yang
ditetapkan dalam surat ketetapan/ surat tagihan. Bagian Lancar TPA dicatat sebesar jumlah
TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Bagian Lancar Tagihan TP /TGR dicatat sebesar jumlah Tagihan TP/TGR yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Bagian Lancar Piutang
Jangka Panjang dicatat sebesar jumlah Piutang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Uang Muka Belanja/Beban Dibayar di
Muka dicatat sebesar nilai barangjjasa dari pihak lain yang belum diterima/ dinikmati oleh
Pemerintah, namun pemerintah telah membayar atas barangjjasa tersebut. Piutang BLU dicatat
sebesar nilai nominal yang ditetapkan dalam surat ketetapanjsurat tagihan. Piutang Transfer ke
Daerah disajikan sebesar jumlah nominal kele bihan transfer ke daerah dari jumlah yang
seharusnya.
Piutang pada Neraca Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan per 31
Desember antara lain:
No Jenis Piutang Rincian Per 31 Desember
2020 (dalam rupiah)
3. Apakah yang dimaksud dengan Persediaan? Apa sajakah yang termasuk dalam Persediaan?
Jelaskan dan beri contoh masing-masing jenis Persediaan tersebut!
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
2
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Suatu barang dapat
digolongkan sebagai barang persediaan apabila perencanaan pengadaan barang tersebut
bersifat kontinu atau berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali kegiatan saja dalam jangka
waktu pendek. Jenis-jenis persediaan sebagai berikut:
a) Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah, contoh: barang habis pakai seperti suku cadang, barang tak
habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti
komponen bekas.
b) Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi,
contoh: bahan yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan
alat-alat pertanian, bahan baku konstruksi bangunan yang akan diserahkan ke
masyarakat/pemerintah daerah (pemda).
c) Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat, contoh: konstruksi dalam pengerjaan yang akan diserahkan kepada
masyarakat, alat-alat pertanian setengah jadi/barang hasil proses produksi yang belum
selesai yang akan diserahkan kepada masyarakat/ pemda.
d) Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka
kegiatan pemerintahan, contohnya: hewan, tanaman untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat/pemda; tanah/bangunan/peralatan dan mesinjaset tetap lainnya
untuk diserahkan kepada masyarakat/ pemda.
e) Barang-barang untuk tujuan berjaga-jaga atau strategis seperti cadangan minyak dan
cadangan beras. Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan apabila
perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat kontinu atau berkelanjutan, tidak
hanya untuk satu kali kegiatan saja dalam jangka waktu pendek.
4. Bagaimana cara pencatatan Persediaan? Bagaimana apabila terdapat selisih antara saldo hasil
perhitungan fisik dengan hasil pencatatan.
Persediaan dicatat menggunakan metode perpetual, yaitu pencatatan persediaan dilakukan
setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan (perolehan dan pemakaian). Persediaan
dinilai dengan menggunakan Metode First In FirstOut (FIFO), dimana barang yang masuk
terlebih dahulu dianggap sebagai barang yang pertama kali keluar. Dengan metode ini saldo
persediaan dihitung berdasarkan harga perolehan masing-masing. Dalam hal metode First In
First Out (FIFO) belum dapat diterapkan, maka penilaian Persediaan dilakukan dengan metode
perhitungan berdasarkan harga perolehan terakhir. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang
tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam CaLK. Untuk itu, laporan keuangan
melampirkan daftar persediaan barang rusak atau using. Pada akhir periode pelaporan, catatan
persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik. Inventarisasi fisik dilakukan atas
barang yang belum dipakai, baik yang masih berada di gudang/ tempat penyimpanan maupun
persediaan yang berada di unit pengguna. Untuk selanjutnya berdasarkan hasil inventarisasi
fisik, apabila terjadi perbedaan, nilai persediaan dicatat berdasarkan hasil opname fisik
sehingga perlu dilakukan penyesuaian atas data nilai persediaan.
3
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
B. Jurnal
1. Berikut ini transaksi yang terkait dengan Uang Persediaan Pada tanggal 5 Desember 2020,
dibuat SPP/SPM
a) Permintaan Uang Persediaan sebesar Rp20.000.000. SP2D terbit pada 6 Desember
2020.
Transaksi Pembentukan UP:
4
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
5
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal pada Kuasa BUN atas realisasi pembentukan uang persediaan bendahara
pengeluaran
Jurnal Basis Akrual
b) Pada tanggal 8 dibayar tagihan service rutin motor dan mobil sebesar Rp4.000.000
Jurnal pada entitas akuntansi/ pelaporan belanja atas resume tagihan belanja yang
bersifat expendable:
6
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
c) Pada tanggal 10 dibayarkan tagihan listrik, telepon dan air sebesar Rp5.000.000
Jurnal pada entitas akuntansi/ pelaporan belanja atas resume tagihan belanja yang
bersifat expendable:
Jurnal Basis Akrual:
7
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas resume tagihan belanja yang menambah aset BMN
intrakomtabel:
Jurnal Basis Akrual
8
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal pada Kuasa BUN atas realisasi pembayaran belanja yang menambah aset yang
membebani rekening kas negara:
Jurnal Basis Akrual:
9
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
10
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal pada Kuasa BUN atas potongan SPM pertanggungjawaban perhitungan uang
persediaan pada saat realisasi belanja sesuai dokumen pengeluaran negara:
Jurnal Basis Akrual:
28 Pendapatan Rp15.000.000 LO
Desember Ditagihkan ke Rp15.000.000 LPE
2020 entitas lain (ekuitas)
11
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal pada Kuasa BUN atas pengembalian uang persediaan bendahara pengeluaran
secara kas disetor ke rekening kas Negara:
Jurnal Basis Akrual:
2. Pada bulan Februari 2018 dilakukan pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) dari Toko Anugerah.
PPK membuat kontrak pengadaan Alat Tulis Kantor untuk keperluan perkantoran dengan
nomor SPK12/WPB.01/2/2018 tanggal 10 Februari 2018 senilai Rp25.000.000. ATK
diserahterimakan dari Toko Anugerah tanggal 11 Februari dengan BAST No.18/TKA/2/2018.
SP2D LS atas belanja tersebut terbit tanggal 11 Februari. Pada tanggal 20 Februari digunakan
persediaan senilai Rp10.000.000
12
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas diterimanya persediaan namun belum terverifikasi kondisi
BMN dan belum terverifikasi resume tagihan belanja yang menambah aset BMN
intrakomtabel
Jurnal Basis Akrual:
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas resume tagihan belanja yang menambah aset BMN
intrakomtabel:
Jurnal Basis Akrual:
Tidak ada Jurnal pada Kuasa BUN atas diterimanya persediaan yang belum terverifivikasi
kondisi BMN, resume tagihannya, dan hasil verifikasi kondisi BMN
13
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas realisasi pembayaran belanja yang menambah aset BMN
intrakomtabel yang membebani rekening kas negara:
Jurnal Basis Akrual:
Jurnal pada Kuasa BUN atas realisasi pembayaran belanja yang menambah aset yang
membebani rekening kas negara:
Jurnal Basis Akrual:
14
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Ditagihkan ke Rp25.000.000
entitas lain
Pemakaian Persediaan
3. Pada tanggal 15 Maret 2018, PPK membuat kontrak pengadaan sembako untuk kegiatan bakti
sosial dengan nomor SPK-21/WPB.01/III/2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp120.000.000.
Sembako tersebut diserahterimakan dari CV Persada dengan BAST tanggal 18 Maret 2018.
Invoice atas kegiatan tersebut diterima KPPN tanggal 18 Maret 2018, dan langsung dibuat
SPP/SPM serta SP2D atas tagihan tersebut. Barang sembako diserahkan kepada masyarakat
tanggal 25 Maret 2018.
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas diterimanya persediaan namun belum terverifikasi kondisi
BMN dan belum terverifikasi resume tagihan belanja yang menambah aset BMN intrakomtabel
Jurnal Basis Akrual:
15
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas resume tagihan belanja yang menambah aset BMN
intrakomtabel:
Jurnal Basis Akrual:
Tidak ada Jurnal pada Kuasa BUN atas diterimanya persediaan yang belum terverifivikasi
kondisi BMN, resume tagihannya, dan hasil verifikasi kondisi BMN.
Jurnal yang dicatat oleh instansi atas realisasi pembayaran belanja yang menambah aset BMN
intrakomtabel yang membebani rekening kas negara:
Jurnal Basis Akrual:
16
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal pada Kuasa BUN atas realisasi pembayaran belanja yang menambah aset yang
membebani rekening kas negara:
Jurnal Basis Akrual:
Ditagihkan ke Rp120.000.000
entitas lain
4. Pada tanggal 1 Mei 2019, Satker menetapkan penjualan rumah negara Golongan III senilai
Rp250.000.000. Rumah tersebut memiliki nilai perolehan sebesar Rp300.000.000 dan
akumulasi penyusutan sebesar Rp75.000.000. Pembayaran dilakukan secara angsuran dalam
17
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
jangka waktu 5 tahun. Pembayaran pertama dilakukan langsung ke kas negara pada 10 Mei
2019. Buatlah jurnal pada tanggal transaksi, transaksi per tanggal 31 Desember 2019 serta 1
Mei 2020.
Jurnal basis akrual untuk mencatat transaksi:
Keuntungan Rp 25.000.000
Penjualan Aset
18
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
5. Berdasarkan pemeriksaan kas atas bendahara pengeluaran oleh atasan langsung satker,
ditemukan adanya selisih fisik kas dengan catatan sebesar Rp15.000.000 pada 31 Mei 2020.
Hasil pemeriksaan selanjutnya diserahkan kepada Pejabat Penyelesaian Kerugian Negara.
Bendaharawan bersedia menandatangani SKTJM pada 6 Juni 2020. Pada tanggal 1 Juli 2029,
bendahara mengembalikan kerugian tersebut ke kas satker.
19
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Pelunasan Piutang
Jurnal balik/penyesuaian piutang terlebih dahulu:
Pendapatan Rp15.000.000
1 Juli 2029
Piutang Pendapatan Rp15.000.000
6. Staf Bagian Umum satker menghilangkan kendaraan dinas berupa motor senilai Rp24.000.000
pada 1 Agustus 2020. Staf tersebut menandatangani SKTJM pada 10 Agustus 2020 dan bersedia
mengangsur selama 1 tahun dengan angsuran sebesar Rp2.000.000 per bulan.
20
Program Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jurnal pada Kuasa BUN atas pengakuan kas dari penyelesaian piutang tagihan pendapatan
(kredit) sehubungan penyetoran kas langsung ke rekening kas Negara:
21