Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena penelitian
ini dapat disajikan dalam bentuk nomor angka. Berdasarkan sugiono (2017 : 14)
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan menjadi metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat posotivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
acak, pengumpulan data memakai instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantifatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah
ditetapkan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
menggunakan metode penelitian kausal komperatif. Menurut Paramita dan Rizal
(2019) bahwa penelitian kausal komparatif merupakan penyelidikan realitas yang
sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung
karena eksistensi berasal dari variabel bebas sudah terjadi. Atau karena variabel
tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Menurut Paramita dan Rizal
(2019 : 14) Penelitian Kausal Komparatif adalah penelitian yang mencari tahu
tentang hubungan sebab – dampak. Metode penelitian ini sangat erat kaitannya
dengan penelitian hubungan.

3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Terdapat 2 cara untuk memperoleh sumber data berdasarkan sumbernya
yaitu sebagai beirkut :
1. Sumber Primer
Menurut Sugiyomo (2017 : 193) yang dimaksud data primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data
penelitia diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa
wawancara, jajak pencapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasi
observasi dari suatu objek, kejadia atau hasil pengujian (benda). Data yang

28
29

diperoleh dari data primer ini akan diolah. Jenis data primer ini ditemukan
jawaban dari pihak- pihak yang berkompeten dalam penatausahaan barang
milik daerah.
2. Sumber Skunder
Menurut Sugiyono (2018 :456) yang dimaksud dengan sumber skunder yaitu
sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Penelitian ini yang menjadi
sumber data sekunter adalah sesuai dengan Undang-Undang ketenagakerjaan,
buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan topik penelitian mengenai sistem
penatausahaan barang milik daerah.

3.2.2 Teknik. Pengumpul Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang strategis digunakan
oleh peneliti yang bertujuan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini. Pada
penelitian ini peneliti memilih jenis penelitia kuantitatif yang harus membutuhkan
data yang jelas dan spesifik. Menurut Sugiono (2017, 194) cara atau teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interviu (wawancara), kuisioner
(angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai beirkut :
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan
yang berlangsung satu arah, artinya perntanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.pada teknik
pengumpulan data berupa wawancara adalah akan dilaksanakan oleh peneliti
dan responden seperti staf pada kantor BPKK Kota Banda Aceh. Hasil
wawancara akan dilakukan peninjauan langsung pada lapangan dan kemudian
akan diolah yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Kuisiner adalah berupa suatu pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya
tertutup atau terbuka. Dana dapat diberika langsung kepada responden ataupun
dikirimkan melalui pos atau internet. Teknik pengumpulan data dalam
membagikan kuisioner untuk mendapatkan responden staf guna mengetahui
apakah variavel independen yang digunakan berpengaruh terhadap variabel
30

dependenya. Peneltiian dengan metode membagikan kuisioner adalah suatu


teknik yang bertujuan untuk mengumpulkan data, pengumpulan data ini
adalah dengan cara berinteraksi langsung antara peneliti dengan responden
pada kantor BPKK Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data dengan
kuisioner ini mempunyai teknik skala Likert, yang didalam skala likert ini
mempunya 5 pilihan pernyataan yang akan masuk dalam pilihan kuisioner.
Menurut Sugiyono (2018: 152) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Berikut adalah tabel skala Likert 3.1.
Tabel 3.1. skala Likert
No Penilaian/ jawaban Skor
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 KS = Kurang Setuju 3
4 TS = Tidak Setuju 2
5 STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2018: 153)

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi
Menurut Sugiono (2018, 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada kantor BPKK
Kota Banda Aceh.
Tabel 3.2. Daftar Populasi
No Tugas dan jabatan
1 Kabid. Aset
2 Kasi Penatausahaan Aset
3 Kasi. Pemeliharaan dan perawatan aset
31

4 Kasi. Pemanfaat, pengendalian dan penghapusan


5 Staf kantor BPKK
Sumber : bandaacehkota.go.id.

3.3.2. Sampel
Menurut Sugiono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampel
merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
melaksanakan suatu penelitian. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Tarjo (2019: 57) sampling jenuh
merupakan “ teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi
dijadikan sebagai sampel, sinonim kata jenuh ini adalah sensus”. Kriteria
pemilihan pemilihan sampel penelitian ini adalah ASN yang terlibat langsung
dalam pengelolaan Barang Milik Daerah yaitu : Kepala Bidang Aset, Kasi
Penatausahaan Aset, Kasi. Pemeliharaan dan perawatan aset, Kasi. Pemanfaat,
Pengendalian dan Penghapusan, Staf kantor BPKK dilingkungan Pemerintah Kota
Banda Aceh. Penelitian ini akan dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner
kepada masing masing bidang dengan menggunakan 36 responden. Daftar nama
responden pada bidang aset dapat dilihat pada tabel 3.3.
No Tugas dan jabatan Jumlah
responden
1 Kabid. Aset 1 orang
2 Kasi Penatausahaan Aset 1 orang
3 Kasi. Pemeliharaan dan perawatan aset 1 orang
4 Kasi. Pemanfaat, pengendalian dan penghapusan 1 orang
5 Staf Kantor BPKK 32 orang
Total 36 Orang
Sumber : bandaacehkota.go.id.
Berdasarkan tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 36 orang yang terdiri dari 1 orang Kabid Aset, 3
orang Kasi dan 32 orang staf BPKK yang dijadikan sampel dalam penelitian
32

seluruhnya atau dinamakan dengan sampel jenuh yang seluruh anggota populasi
menjadi sampel penelitian.

3.4. Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2018 : 57) Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini mempunya dua variabel yanitu variabel dependen dan variabel
independen yang akan dijelaskan sebagai berikut :
3.4.1. Variabel independen
Menurut Sugoyono (2019 : 69) Independen Variabel sering disebut
sebagai variabel output, kriteria, konsekwen. Menurut Kamus Besar bahasa
Indonesia (KBBI) sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variavel bebas. Tiga variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini
adalah sumber daya manusia (X1), regulasi barang milik daerah (X2)
penatausahaan barang milik daerah (X3). Berikut ini penjelasan definisi dari
masing- masing variabel adalah
a) Menurut (Hasibuan, 2016) sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
b) regulasi barang milik daerah menurut PP no. 27 tahu 2014 tentang
pengelolaan barang milik daerah. Barang Milik Daerah adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
c) penatausahaan barang milik daerah. dalam Permendagri Nomor 17 tahun
2007, penatausahaan  adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan,
inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3.4.2. Variabel Dependen
33

Menurut Sugiyono (2019 : 69) Dependen Variabel sering disebut sebagai


variabel output, kriteria, konsekwen. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
(KBBI) sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variavel
bebas. Penelitian yang menjadikan variabel dependen atau variabel terikat adalah
barang milik daerah (Y). Berikut ini penjelasan defininisi dari variabel dependen
yaitu :
a) Dalam pasal 1 ayat (10) dan (11) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) adalah semua barang yang dibeli
atau diperoleh atas beban APBN/D atau berasal dari perolehan lain yang sah.

3.5. Teknik Pengolahan Data


Teknik pengolahan data kuantitatif digunakan ketika penelitian yang
dilakukan mengandung objektivitas. Metode analisis kuantitatif memerlukan
perhitungan matematika dan statistik secara akurat. Tahapan pertama saat
menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif yaitu melakukan validasi data
untuk memeriksa kembali apakah data sudah sesuai dengan standar penelitian atau
tidak dengan mengambil sampel acak. Ada empat langkah yang dapat dilakukan
untuk memvalidasi data yaitu: (Hartono, 2017: 87).
1) Fraud bertujuan untuk menyimpulkan apakah semua responden sudah mengisi
kuesioner atau belum.
2) Screening untuk memastikan responden sesuai kriteria.
3) Procedure untuk memastikan bahwa pengumpulan data sudah dilakukan
dengan benar.
4) Completeness untuk memastikan bahwa peneliti sudah menanyakan semua
pertanyaan kepada responden.

Tahapan kedua yaitu melakukan editing data yang bertujuan menyunting


data mentah yang sudah dikumpulkan. Tahap terakhir yaitu melakukan
pengkodean data yang bertujuan mengelompokkan data berdasarkan
karakteristiknya agar mudah untuk dianalisis.
34

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah proses menginterpretasikan data-data yang
telah dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan
informasi tertentu (Juliandi, 2015: 57). Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono,
2018: 70). Teknik analisis data ini sebagai berikut:
3.6.1 Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrument dapat mengukur sesuatu
dengan tepat apa yang hendak diukur (Muhidin, 2017: 30). Instrumen dinyatakan
memiliki validitas apabila instrumen tersebut telah dirancang dengan baik dan
mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Artinya apabila instrument yang sudah
disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen atau instrumen disusun
mengikuti ketentuan yang ada, maka secara logis sudah valid. Pengujian validitas
instrumen dapat dilakukan dengan bantuan program komputer, salah satu
diantaranya program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Untuk
menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:
1) Jika nilai r hitung lebih besar (>) dari nilai r tabel maka item angket
(kuisioner) dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau
2) Jika nilai r hitung lebih kecil (<) dari nilai r tabel maka item angket dinyatakan
valid dan tidak dapat dipergunakan.

Nilai r tabel dapat dilihat pada α = 5% dan db = n – k.


3.6.2 Uji Reliabilitas
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Jadi, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. (Muhidin, 2017: 37). Hasil pengukuran
35

dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran


terhadap kelompok subjek (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah dalam hal ini, relatif
sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara
hasil beberapa kali pengukuran. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan
dengan bantuan program komputer, yaitu program Statistical Product and Service
Solution (SPSS). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi linier berganda dalam penggunaannya harus memenuhi uji
asumsi klasik yang ditetapkan, agar dapat menghasilkan nilai-nilai koefisien
sebagai penduga yang tidak bias. Dalam uji asumsi klasik terdapat 3 (tiga)
analisis, diantaranya adalah:
3.6.3.1 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni (2017:65), uji heterokedasitas digunakan untuk
mengetahui perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedasitas pada suatu
model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot dengan kriteria: (i) titik-titik
data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0; (ii) titik-titik data
tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja; (iii) penyebaran titik-titik data
tidak boleh membentuk pola bergelombang; dan (iv) penyebaran titik-titik data
tidak berpola.
3.6.3.2 Uji Normalitas
Menurut Sujarweni (2017: 68), uji normalitas dapat digunakan untuk
mengetahui apakah data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian
berdistribusi normal. Data penelitian yang baik dan layak dapat adalah data yang
berdistribusi normal. Uji normalitas data menggunakan program komputer SPSS
dengan analyze Kolmogorov-Smirnow. Adapun kriteria pengujian:
1) Jika sig > 0,05 maka data distribusi data.
2) Jika sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
36

3.6.3.3 Uji Multikolinieritas


Menurut Ghozali (2013: 75) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Cara mendeteksi terhadap adanya multikolinieritas dalam model
regresi adalah sebagai berikut :
a) Besarnya Variance Inflaction Factor (VIF), pedoman suatu model regresi
yang bebas multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10.
b) Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinieritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1

3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda


Menurut Muhidin (2017: 87) menyatakan bahwa analisis regresi
dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama
untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan
sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel
independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang
kompleks. Jika X1, X2, ..., Xn adalah variabel-variabel independen dan Y adalah
variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, di mana
variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y.
Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi
sederhana. Kegunaannya, yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y)
apabila variabel bebasnya (X) dua atau lebih. Persamaan regresi ganda
dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + bnXn + e

Keterangan :
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
a = Konstanta (nilai Y apabila X1 dan X2 = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
X = Variabel independen
37

3.6.5 Pengujian Hipotesis


3.6.5.1 Uji-F (Secara Simultan)
Menurut Ghozali (2013: 98) uji-F digunakan untuk menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimasukan dalam model memiliki pengaruh
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Dengan tingkat
signifikan (α) yang digunakan adalah 5%, distribusi F dengan derajat kebebasan
(α;K-1,n-K-1) Kriteria pengambilan keputusan adalah:
a) Fhitung<Ftabel atau signifikansi >0.05. Ho diterima, artinya variabel
independen secara serentak atau bersamaan tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan.
b) Fhitung>Ftabel atau signifikansi <0.05. Ho ditolak, artinya variabel
independen secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan.

3.6.5.2 Uji-t (Secara Parsial)


Menurut Ghozali (2013: 98) uji-t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi (α) 5% dari df = n-K-1 diperoleh
nilai ttabel, kemudian nilai ttabel dibandingkan dengan nilai thitung yang
diperoleh. Dengan membandingkan kedua nilai t tersebut, maka akan diketahui
pengaruhnya, yaitu dapat diterima atau ditolaknya hipotesis. Kriteria pengujian :
a) thitung>ttabel atau signifikansi > 0.05. Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b) thitung<ttabel atau signifikansi < 0.05. Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.

3.6.6 Koefesien Determinasi (R²)


Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen. Nilai koefisien determinasi berada diantara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan variabel dependen terbatas. Nilai yang
mendekat satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
38

informasi yang dibutuhakn untuk memprediksi variasi variabel dependen.


Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa varians variabel berikut
dipengaruhi oleh varians variabel bebas, atau dengan kata lain seberapa besar
variabel bebas dipengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2013: 99).

Anda mungkin juga menyukai